Anda di halaman 1dari 25

KONSEP DASAR ASKEP PERILAKU KEKERASAN A.

Pengertian Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan di mana individu mengalami perilaku yang dapat membahayakan secara fisik baik pada diri sendiri atau orang lain. ( Mary c. Townsend. 1998 ) Perilaku kekerasan merupakan suatu respon terhadap stressor yang di hadapi oleh seseorang . Respon ini dapat menimbulkan kerusakan pada diri sendiri , orang lain maupun lingkungan. ( PELATIHAN ASKEP dan CMHN ) Prilaku kekerasan dimulai dari adanya perasaan jengkel yang timbul sebagai respon terhadap kecemasan yang dirasakan sebagai ancaman ( M stuart and sudden 1990 )

Rentang Respon

Respon Adaptif

Respon Maladaptif

Asertif

Frustasi

Pasif

Agresif

Amuk

o Asertif o Frustasi o Pasif o Agresif o Amuk

: Kemarahan yang di ungkapkan tanpa menyakiti orang lain : Kegagalan mencapai tujuan karena tidak realitas atau terhambat : Respon lanjutan di mana kien tidak mampu mengungkapkan perasaan : Perilaku destruktif tapi masih terkontrol : Perilaku destruktif dan tidak terkontrol

B. Faktor Prediposisi 1. Psikologis Kegagalan yang dialami dapat menimbulkan frustasi yang kemudian timbul agresif dan amuk 2. Prilaku Reiforcement yang diterima pada saat melakukan kekerasan sering mengobservasi kekerasan di rumah atau di luar rumah 3. Sosial Budaya Budaya tertutup dan membalas secara diam (pasif dan Agresif ) Kontrol sosial yang tidak pasti terhadap perilaku kekerasan yang diterima

4. Bioneurologis Kerusakan sistem, lobus frontal, lobus temporal dan ketidakkeseimbangan neurotransmitter

C. Faktor Presipitasi Faktor Presipitasi dapat bersumber dari klien, lingkungan atau interaksi dengan orang lain. Kondisi klien seperti kelemahan fisik (penyakit fisik) keputusasaan, ketidak berdayaan , percaya diri yang kurang juga dapat menyebabkan prilaku kekerasan

D. Tanda dan gejala Pada pengkajian awal dapat diketahui alasan utama klien di bawa ke rumah sakit adalah perilaku kekerasan di rumah dengan hasil pengkajian : 1) Mata merah dan tegang 2) Pandangan tajam 3) Otot tegang 4) Nada suara tinggi 5) Berdebat 6) Memaksakan kehendak ; merampas makanan 7) Memukul jika tidak senang 8) Mengatupkan rahang dengan kuat 9) Mengepalkan tangan

10) Berjalan mondar mandir 11) Bicara kasar 12) Mengancam secara verbal atau fisik 13) Merusak barang atau benda 14) Tidak mempunyai, kemampuan mencegah prilaku kekerasan Tanda dan gejala dapat diarahkan pada penyebab marah, perasaan marah, tanda marah yang dirasakan klien

E. Masalah Keperawatan 1. Resiko cedera 2. Prilaku kekerasan 3. Gangguan konsep diri : harga diri rendah kronis 4. Gangguan pemeliharan kesehatan 5. Defisit perawatan diri : mandi dan berhias 6. Ketidakefektifan koping keluarga : ketidak mampuan kelurga merawat klien di rumah 7. Ketidak efektifan penatalaksanaan program teraupetik

F. Pohon Masalah

Akibat

Resiko Prilaku mencederai Diri sendiri, orang lain atau lingkungan PERILAKU KEKERASAN Merusak barang / benda disekitarnya

Gangguan Pemelihara raan Kesehatan

CP

Defisit Perawatan diri

Penyebab

Gangguan konsep diri : Harga diri rendah Kronis

G. Diagnosa Keperawatan 1. Resiko perilaku mencederai orang lain atau diri sendiri b/d prilaku kekerasan 2. Perilaku kekerasan b/d harga diri rendah kronis

H. Rencana Keperawatan Diagnosa 1 TUM TUK 1 Intervensi 1) Beri salam atau panggil nama 2) Sebutkan nama perawat sambil jabat tangan 3) Jelaskan maksud hubungan interaksi 4) Jelaskan kontrak yang akan di buat 5) Beri rasa aman dan sikap empati TUK 2 : Klien dapat mengindentifikasi penyebab prilaku kekerasan Intervensi 1) Beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya 2) Bantu klien untuk mengungkapkan penyebab perasaan jengkel atau kesal TUK 3 : Klien dapat mengidenfikasi tanda gejala perilaku kekerasan 1) Anjurkan klien untuk mengungkapkan apa yang di alami dan dirasakannya saat jengkel atau marah 2) Observasi tanda dan gejala perilaku kekerasan pada klien TUK 4 : Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan 1) Anjurkan klien untuk mengungkapkan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan klien 2) Bantu klien bermain peran sesuai dengan prilaku kekerasan yang biasa dilakukan 3) Bicarakan dengan klien apakah dengan cara yang klien lakukan masalahnya selesai : Klien tidak mencederai diri sendiri atau orang lain : Klien dapat membina hubungan saling percaya

Rencana Keperawatan Diagnosa II 1) Bicara tenang , gerakan tidak terburu buru nada suara rendah 2) Jangan melakukan sendiri minimal 2 3 orang satu jadi leader 3) Pada klien sesuai protokol atau pembatasan gerak Hasil yang diharapkan Pada klien 1) Pasien mampu menggunakan cara yang sehat jika kesal 2) Klien tidak melakukan prilaku kekerasan 3) Klien menggunakan obat dengan benar 4) Klien mampu melakukan kegiatan sehari - hari Pada Keluarga 1) Keluarga mampu merawat klien 2) Kelurga mengetahui kegitan yang perlu klien lakukan di rumah 3) Keluarga mengetahui cara pemberian obat dengan benar dan waktu follow

BAB PENUTUP

A. Kata penutup Dengan mengucap syukur Alhamdullilah atas hidayah serta inayahnya , kami dapat menyelesakan pembuatan makalah ini dengan baik . Saran dan kritik yang membangun sangan kami harapkan Akhirnya kepada Alloh kami serahkan semuanya, semoga hasil yang minimal ini menghasilkan banyak manfaat optimal bagi kita. Amin B. Simpulan 1) Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana individu mengalami perilaku yang dapat membahayakan secara fisik baik pada diri sendiri atau orang lain. 2) Faktor Prediposisi Psikologis, Prilaku, Sosial budaya, Bioneurologis 3) Faktor Presipitasi Kelemahan fisik, Keputusasaan, Ketidak berdayaan, Percaya diri kurang 4) Tanda dan gejala Mata merah, Pandangan tajam, Otot tegang, Berdebat dll 5) Masalah Keperawatan Resiko cedera, Prilaku kekerasan , Gangguan konsep diri 6) Pohon masalah 7) Diagnosis Keperawatan a) Resiko prilaku mencederai orang lain atau diri sendiri b/ d prilaku kekerasan b) Prilaku kekerasan b/d harga diri rendah kronis

DAFTAR PUSTAKA Dr. Budi Anna Kelliat, dkk. 2005. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Edisi 2. Jakarta ; EGC Townsend.C. Mary. 1998. Diagnosa Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri. Edisi 3. Jakarta ; EGC Tim Keperawatan Jiwa FKUI. 1999. Kumpulan Proses Keperawatan Jiwa Pelatihah Asuhan Keperawatan Jiwa dan Community Mental Helath Nursing (CMHN). 2006. Surakarta

ASUHAN KEPERAWATAN BARU PADA PASIEN DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

Perilaku kekerasan adalah merupakan salah satu respon terhadap stesor yang dihadapai oleh seseorang. Respon ini dapat menimbulkan kerugian baik diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan. Melihat dampak dari kerugian yang ditimbulkan, maka penanganan pasien dengan perilaku kekerasan perlu dilakukan dengan secara cepat dan tepat oleh tenaga yang profesional. A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari model ini diharapkan saudara mampu : 1. Mengkaji data perilaku kekerasan 2. Menetapkan diagnosa keperawatan berdasarkan data yang terkaji 3. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien 4. Melakukan tindakan keperawatan kepada keluarga 5. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam menangani masalah perilaku kekerasan 6. Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pasien dengan perilaku kekerasan B. PENGKAJIAN 1. Pengertian Perilaku kekerasan adalah suatu bentuk perilaku kekerasan yang bertujuan untuk melukai seseorang baik secara fisik maupun psikologis. Berdasarkan defenisi ini maka perilaku kekerasan dapat dilakukan secara verbal, diarahkan pada diri sendiri, orng lain, dan lingkungan. Perilaku kekerasan dapat terjadi dalam dua bentuk yaitu saat sedang berlangsung perilaku kekerasan atau riwayat perilaku kekerasan 2. Tanda dan gejala Data perilaku kekerasan dapat diperoleh melalui observasi atau wawancara tentang perilaku berikut ini : a. Muka merah dan tegang b. Pandangan tajam c. Mengatupkan rahang dengan kuat

d. Mengepalkan tangan e. Jalan mondar mandir f. Bicara kasar g. Suara tinggi, menjerit atau berteriak h. Mengancam secara verbal atau fisik i. Melempar atau memukul benda /orang lain j. Merusak barang atau benda k. Tidak mempunyai kemampuan mencegah / mengontrol perilaku kekerasan Data ini sesuai dengan format pengkajian untuk masalah perilaku kekerasan. C. DIAGNOSA KEPERAWATAN Diagnosa keperawatan ditetatapkan sesuai dengan data yang didapat dan saat ini tidak melakukan perilaku kekerasan tetapi pernah melakukan perilaku kekerasan dan belum mempunyai kemampuan mencegah/mengkontrol perilaku kekerasan tersebut. D. TINDAKAN KEPERAWATAN 1. Tindakan keperawatan untuk pasien a. Tujuan 1) Pasien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan 2) Pasien dapat mengidentifikasi tanda- tanda perilaku kekerasa 3) Pasien dapat menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pernah dilakukan nya 4) Pasien dapat menyebutkan cara mencegah /mengontrol perilaku kekerasannya 5) Pasien dapat mencegah/mengontrol perilaku kekerasan secara fisik, spiritual, sosial dan dengan terapi psikofarmaka. b. Tindakan 1) Bina hubungan saling percaya Dalam hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa aman dan nyaman saat berinteraksi dengan saudara. Tindakan yang harus anda lakukan dalam rangka membina hubungan saling percaya adalah : a) Mengucapkan salam terapeutik

b) Berjabat tangan c) Menjelaskan tujuan berinteraksi d) Membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien 2) Diskusikan bersama pasien penyebab perilaku kekerasan saat ini dan yang lalu 3) Diskusikan dengan pasien jika terjadi penyebab perilaku kekerasan a) Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara fisik b) Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara psikologis c) Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara sosial d) Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara spiritual e) Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara intelektual 4) Diskusikan bersama pasien perilaku kekerasan yang biasa dilakukan pada saat marah secara : a) verbal b) terhadap orang lain c) terhadap diri sendiri d) terhadap lingkungan 5) Diskusikan bersama pasien akibat perilakunya 6) Diskusikan bersama pasien cara mengontrol perilaku kekerasan secara : a) Fisik: pukul kasur dan bantal, tarik nafas dalam b) Obat c) Social/ verbal: menyatakan secara asertiv rasa marahnya d) Spiritual: Sholat/berdoa sesuai keyakinan pasien 7) Latih pasien mengontrol perilaku kekerasan secara fisik a) Latihan nafas dalam dan pukul bantal b) Susun jadwal latihan dalam dan pukul kasur - bantal 8) Latih pasien mengontrol perilaku kekerasan secara sosial/verbal a) Latih mengontrol marah secara verbal: menolak dengan baik, meminta dengan baik, mengungkapkan perasaan dengan baik b) Susun jadwal latihan mengungkapkan marah secara verbal 9) Latih mengontrol perilaku kekerasan secara spiritual :

a) Latihan mengontrol marah secara spritual: Sholat, berdoa b) Buat jadwal latihan sholat, berdoa 10) Latih mengontrol perilaku kekerasan dengan patuh minum obat : a) Latih pasien minum obat secara teratur dengan perinsip lima benar (benar nama pasien, benar nama obat, benar cara minum obat, benar waktu minum obat, dan benar dosis obat ) disertai penjelasan guna obat dan akibat berhenti minum obat b) Susun jadwal minum obat secara teratur 11) Ikut sertakan pasien dalam Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi mengontrol Perilaku Kekerasan

Sp 1 Pasien : Membina hubungan saling percaya, identifikasi penyebab, tanda dan gejala yang dirasakan, perilaku kekerasan yang dilakukan, akibatnya serta cara mengontrol secara fisik ORENTASI : Assalamualaikum pak, perkenalkan nama saya A K, panggil saya A, saya perawat yang dinas di ruangan soka ini. Hari ini saya dinas pagi dari pk. 07.0014.00. Saya yang akan merawat bapak, selama bapak dirawat di rumah sakit ini. Nama bapak siapa , senangnya dipanggil apa? Bagaimana perasaan bapak saat ini?, Masih ada perasaan kesal atau marah? Baiklah kita akan berbincang bincang sekarang tentang perasaan marah bapak Berapa lama bapak mau kita berbincang bincang?Bagaimana kalau 10 menit? Dimana enaknya kita duduk untuk berbincang-bincang ,pak? Bagaimana kalau di ruang tamu? KERJA Apa yang menyebabkan bapak marah?, Apakah sebelumnya bapak pernah marah? Terus,penyebabnya apa?Samakah dengan yang sekarang?.O..Iya,jadi ada 2 penyebab marah bapak Pada saat penyebab marah itu ada seperti bapak pulang kerumah dan isteri belum menyediakan makanan (misalnya ini penyebab marah pasien).apa yang bapak rasakan?(tunggu respon pasien) Apakah bapak merasa kesal kemudian dada bapak berdebar-debar,mata melotot, rahang terkatup rapat, dan tangan mengepal? Setelah itu apa yang bapak lakukan?Oiya, jadi bapak memukul isteri bapak dan memecahkan piring, apakah dengan cara ini makanan akan terhidang?Iya, tentu tidak. Apa kerugian cara bapak lakukan?Betul, isteri jadi sakit dan takut, piring piring pecah. Menurut bapak adakah cara lain yang lebih baik? Maukah bapak belajar cara mengungkapkan kemarahan dengan baik tanpa menimbulkan kerugian?

Ada beberapa untuk mengontrol kemarahan, pak. Salah satunya dengan cara fisik. Jadi melalui kegiatan fisik disalurkan rasa marah. Ada beberapa cara, bagai mana kita belajar satu cara dulu? Begini pak, kalau tanda tanada marah tadi sudah bapak rasakan maka bapak berdiri, lalu tarik nafas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan/ tiup perlahan lahan melali mulut seperti mengeluarkan kemarahan. Ayo coba lagi, tarik dari hidung, bagus tahan dan tiup melalui mulut. Nah, lakukan 5 kali. Bagus sekali,bapak sudah bisa melakukannya. Bagaimana perasaannya? Nah,sebaiknya latihan ini bapak lakukan secara rutin, sehingga bila Sp 2 pasien: Latihan mengonterol perilaku kekerasan secara fisik ke-2 sewaktuwaktu rasa marah itu muncul bapak sudah terbiasa a. Evaluasi latihan nafas dalam TERMINASI b. Latihan cara fisik ke-2 pukulberbincang kasur dan bantal Bagai mana perasaan bapak setelah -bincang tentang c. Susun jadwal kegiatan harian cara kedua kemarahan bapak? Iya jadi ada 2 penyebab bapak marah .(sebutkan) dan yang bapak Peragakan kepada pasangan di bawah(sebutkan) ini rasakan.(sebutkan) dan anda yang komunikasi bapak lakukan serta ORENTASI akibatnya(sebutkan) Coba selama saya tidak ada, ingat-ingat lagi penyebab marah bapak yang lalu, apa yang bapak lakukan kalau marah yang kita belum bahas dan jangan lupa latihan nafas dalamnya ya pak.Sekarang kita buat latihan jadwal ya pak, berapa kali sehari bapak mau latihan nafas dalam? jam berapa saja pak? Baik, bagaimana kalau 2 jamlagi saya datang dan kita latihan cara yang lain untuk mencegah/mengontrol marah. Tempatnya disini saja ya pak,

Sp II : Latihan mengontrol perilaku kekerasan secara fisik ke-2 a. Evaluasi latihan nafas delam b. Latihan cara fisik ke-2 pukul kasur dan bantal c. Susun jadwal kegiatan harian cara ke-2 Orientasi Assalamualaikum pak, sesuai dengan janji saya dua jam yang lalu sekarang saya datang lagi Bagaimana perasaan bapak saat ini, adalah hal yang menyebabkan bapak saat ini adalah hal yang menyebabkan bapak marah? Baik, sekarang kita akan belajar cara mengontrol perassaan marah dengan kegiatan fisik untuk cara yang kedua Mau berapal ama? Bagaimana kalau 20 menit? Dimana kita bicara?Bagaimana kalau di ruang tamu? KERJA Kalau ada yang menyebabkan bapak marah dan muncul perasaan kesal, berdebar-debar, mata melotot, selain nafas dalam bapak bisa melakukan pukul kasur dan bantal.

Sekarang mari kita latihan memukul kasur dan bantal. Mana kamar bapak? Jadi kalau nanti bapak kesal dan ingin marah, langsung ke kamar dan lampiasakan kemarahan tersebut dengan memukul kasur dan bantal.Nah, coba bapak lakukan, pukul kasur dan bantal. Ya, bagus sekali bapak melakukannya. Kekesalan lampiasakan kekasur atau bantal. Nah cara ini pun dapat dilakukan secara rutin jika ada perasaan marah. Kemudian jangan lupa merapikan kamar tidurnya. TERMINASI Bagaimana perasaan bapak setelah latihan cara menyalurkan marah tadi? Ada beberapa cara yang sudah kita latih, coba bapak sebutkan lagi?Bagus! Mari kita masukan ke dalam jadual kegiatan sehari-hari bapak. Pukul kasur bantal mau jam berapa? Bagai mana kalau setiap bangun tidur? Baik, jadi jam 05.00 pagi dan jamjam 15.00 sore. Lalu kalau ada kegiatan marah sewaktu-waktu gunakan kedua cara tadi ya pak. Sekarang kita buat jadualnya ya pak,mau berapa kali sehari bapak latihan memukul kasur dan bantal serta tarik nafas dalam ini? Besok pagi kita ketemu lagi kita akan latihan cara mengontrol marah dengan belajar bicara yang baik. Mau jam berapa pak? Baik, jam 10 pagi ya, Sampai jumpa Sp 3 pasien : latihan mengoanterol perilaku klekerasan secara sosial/verbal: a. Evaluasi jadual harian untuk dua cara fisik b. Latihan mengungkapkan rasa marah secara ferbal: menolak dengan baik, meminta dengan baik, mengungkapkan perasaan dengan baik. c. Susun jadwal mengungkapkan secara verbal ORENTASI Assalamualaikum pak, sesuai dengan janji saya kemarin saya ketemu lagi Bagaimana pak, sudah dilakukan latihan terik nafas dalam dan pukul kasur bantal?,apa yang dirasakan setelah melakukan jadwal kegiatan hariannya? Coba saya lihat jadwal kegiatan hariannya. Bagus. Nah kalau tarik nafas dalamnya dilakukan sendiri tulis M, artinya mandiri: kalau diinginkan suster baru dilakukan tulis B, artinya dibantu atau diingatkan. Nah kalau tidak dilakukan tulis T, artinya belum bisa melakukan Bagaimana kalau sekarang kita latihan cara bicara untuk mencegah marah? Dimana enaknya kita berbincang-bincang?Bagaimana kalau di tempat yamg sama ? Berapa lama bapak mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit? KERJA Sekarang kita latihan cara bicara yang baik untuk mencegah marah. Kalau marah sudah disalurkan melalui nafas dalam atau memukul kasur atau bantal, dan sudah lega maka kita perlu bicara dengan orang yang membuat kita marah. Ada tiga caranya pak:

1. Meminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara rendah serta tidak menggunakan kata-kata yang kasar. Kemarin bapak bilang penyebab marahnya karena minta uang sama isteri tidak diberi. Coba bapak minta uang dengan baik:Bu, saya perlu uang untuk membeli rokok.: Nanti bisa dicoba di sini untuk meminta baju, minta obat dan lain-lain.Coba bapak praktekan. Bagus pak. 2. Menolak dengan baik, jika ada yang menyuruh dan bapak tidak ingin melakukannya, Katakan: Maaf saya tidak bisa melakukan karena sedang ada kerjaan . Coba bapak praktekan. Bagus pak 3. Mengungkapkan perasaan kesal jiak ada perlakuan orang lain yang membuat kesal bapak dapat mengatakan: Saya jadi ingin marah karena perkataanmu itu. coba praktekan. Bagus TERMINASI Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentyang cara mengpontrol marah dengan bicara dengan baik? Coba bapak sebutkan lagi cara bicara yang baik yang kita pelajari Bagus sekali,sekarang mari kita masukan dalam jadwal. Berapa kali sehari bapak mau latihan bicara yang baik?,bisa kita buat jadwalnya? Coba masukan dalam jadwal latihan sehari-hari,misal meminta obat, uang dan lain-lain. Bagus nanti dicoba ya pak! Bagaimana kalau dua jam lagi kita ketemu lagi? Nanti kita akan membicarakan cara lain untuk mengatasi rasa marah bapak yaitu dengan cara ibadah, bapak setuju? Mau dimana pak? Disini lagi? Baik sampai nanti Sp 4 Pasien: latihan mengonterol perilaku kekerasan secara spiritual a. Diskusikan hasil latihan mengontrol perilakukekerasan secara fisik dan sosial/verbal b. Latihan sholat /berdoa c. Buat jadual sholat/berdoa ORIENTASI Assalamualaikum pak, sesuai dengan janji saya dua jam yng lalu sekarang saya datang lagi Baik, yang mana yang mau dicoba? Bagaimana pagi, latihan apa yang sudah dilakukan? Apa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur?Bagus sekali, bagaimana rasa marahnya Bagaimana kita latihan lagi cara lain untuk mencegah rasa marah yaitu dengan ibadah? Dimana enaknya kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di tempat tadi? Berapa lama bapak mau berbincang-bincang? Bgaimana kalau 15 menit? kesepakatan pasien) Nanti kita akan membicarakan cara penggunaan obat yang benar untuk mengontrol rasa marah bapak, setuju pak?

KERJA Coba ceritakan kegiatan ibadah yang biasa Bapak lakukan! Bagus, Baik, yang mana yang mau dicoba? Nah, kalau sedang marah coba bapak langsung duduk dan tarik nafas dalam. Jika tidak reda juga marahnya rebahkan badan agar rileks. Jika tidak reda juga, ambil air wudu kemudian sholat.Bapak bisa melakukan sholat secara teratur untuk meredakan kemarahan. coba Bapak sebutkan sholat lima waktu? Bagus. Mau coba yang mana? Coba sebutkan bagaimana caranya (untuk yang muslim) TERMINASI Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang cara yang ketiga ini? Jadi sudah berapa cara mengontrol marah yang kita pelajari? Bagus. Mari kita masukan kegiatan ibadah pada jadual kegiatan bapak. Mau berapakali bapak sholat. Baik kita masukan sholat dansesuai Coba bapak sebutkan lagi cara ibadah yang dapat bapak lakukan bila bapak melakukan marah Setelah ini coba bapak lakukan jadual sholat sesuai jadual yang telah kita buat tadi Besok kita ketemu lagi ya pak nanti kita bicarakan cara yang keempat mengontrol rasa marah, yaitu dengan patuh meminum obat. Mau jam berapa pak? Seperti sekarang saja, Jam 10 ya?

Sp 5 Pasien : Latihan mengontrol perilaku kekerasan dengan obat a. Evaluasi jadual kegiatan harian pasien untuk cara mencegah marah yang sudah dilatih. b. Latih pasien minum obat secara teratur dengan perinsipo lima benar (benar nama pasien, Benar minum obat, benar nama obat dan benar dosis obat) disertai penjelasan guna obat dan akibat berhenti minum obat. c. Susun jadual minum obat secara teratur.

ORIENTASI Assalamualaikum pak.sesuai dengan janji aku kemarin kita ketemulagi Bagaimana pak, sudah dilakukan latihan tarik nafas nafas dalam pukul kasur bantal, bicara yang baik serta sholat?, apa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur?Coba kita lihat cek kegiatannya. Bagaimana kalau sekarang kita bicara dan latihan tentang cara minum obat yang benar untuk mengontrol rasa marah?Dimana enaknya kita berbincang-bincang?Bagaimana kalau ditempak yang kemarin?Berapa lama bapak mau kita berbincang-bincang? bagaimana kalau 15 menit KERJA (perawat membawa obat pasien) Bapak sudah mendapatkan obat dari Dokter?Berapa macam obat yang bapak minum? Warnanya apa saja? Bagus! Jam berapa bapak minum? Bagus! Obatnya ada tiga macam pak, yang warnanya orange namanya CPZ gunanya agar pikiran tenang, yang putih ini namanya THP agar rileks dan tegang, dan yang merah

jambu ini namanya HLP agar pikiran teratur dan rasa marah berkurang. Semuanya ini harys bapak minum 3 kali sehari setiap jam 7 pagi, jam 1 siang dan jam 7 malam.Bila nanti setelah minum obat mulut bapak terasa kering, untuk membantu mengatasinya bapak bapak bisa mengisap-isap es batu Bila mata merasa berkunang-kunang, bapak sebaiknya isterihat dan jangan beraktivitas dulu.Nanti di rumah sebelum minum obat ini bapak lihat dulu label di kotak obat apakah benar nama bapak tertera di situ, berapa dosis yang harus diminum, jam berapa saja yang harus diminum. Baca juga apakah nama obatnya sudah benar? Di sini minta obatnya pada suster kemudian cek lagi apakah benar obatnya!Jangan pernah menghentikan minum obat sebelum berkonsultasi dengan dokterya pak, karena dapat terjadi kekambuhan. Sekarang kita masukan waktu minum obatnya ke dalam jadual ya pak. TERMINASI Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang tentang cara minum obat.Coba bapak sebutkan lagi jenis obat yang bapak Minum! Bagaimana cara minum obat yang benar? Nah, sudah beberapa cara mengontrol perasaan marah yang kita pelajari?. Sekarang kita tambah jadual kegiatan dengan minum obat. Jangan lupa laksanakan semua dengan teratur ya.Baik , Besok kita ketemu kembali untuk melihat sejauh mana bapak melaksanakan kegiatan dan sejauh mana dapat mencegah rasa marah. Sampai jumpa 2. Tindakan keperawatan untuk keluarga a. Tujuan Keluarga dapat merawat pasien di rumah b. Tindakan 1) Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien 2) Diskusikan bersama kelurga tentang perilaku kekerasan (penyebab, tanda dan gejala, perilaku yang muncul dan akibat dari perilaku tersebut) 3) Diskusikan bersama keluarga kondisi-kondisi pasien yang perlu segera dilaporkan kepada perawat, seperti melempar, memukul benda/orang lain 4) Latihan keluarga merawat pasien dengan perilaku kekerasan a) Anjurkankeluarga untuk memotifasi pasien melakukan tindakan yang telah dianjurkan oleh perawat b) Ajurkan keluarga untuk memberikan pujian kepada pasien bila pasien dapat melakukan kegiatan tersebut secara teratur c) Diskusikan bersama keluarga tindakan yang harus dilakukan bila pasien menunjukan gejala-gejala perilaku kekerasan

5) Buat perencanaan pulang bersama keluarga Sp 1 keluarga: Memberikan penyuluhan kepada kelirga tentang cara merawat klien perilakukekerasan di rumah 1) Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien 2) Diskusikan bersama kelurga tentang perilaku kekerasan (penyebab, tanda dan gejala, perilaku yang muncul dan akibat dari perilaku tersebut) 3) Diskusikan bersama keluarga kondisi-kondisi pasien yang perlu segera dilaporkan kepada perawat, seperti melempar, memukul benda/orang lain ORIENTASI Assalamialaikum bu, perkenalkan nama saya A K, saya perawat dari ruang soka ini, saya yang akan merawat bapak(pasien). Nama ibu siapa, senangnya dipanggil apa? Baiklah kita akan berbincang bincang sekarang tentang masalah yang ibu hadapi Berapa lama ibu mau kita berbincang bincang?Bagaimana kalau 30 menit? Dimana enaknya kita duduk untuk berbincang-bincang ,bu? Bagaimana kalau di ruang perawat? KERJA Bu,apa masalah yang ibu hadapi dalam merawat bapak?Apa yang ibu lakukan? Baik BU saya akn coba jelaskan tentang marah bapak dan ha-hal yang perlu diperhatikan. Bu, marah adalah perasaan yang wajar tapi bisa tidak dasalurkan dengan benar akan membahayakan dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan. Yang menyebabkan suami ibu marah dan ngamuk adalah bila ia merasa direndahkan, keinginan tidak dipenuhi. Kalau bapak apa penyebabnya bu? Kalau nanti wajah suami ibu tegang dan merah, lalu kelihatan gelisah itu artinya suami ibu sedang marah, dan biasanya setelah itu bapak akanmelempiaskannya dengan membanting banting perabotan rumah tangga atau memukul atau bicara kasar? Kalau apa perubahan yang terjadi?Lalu apa yang dia lakukan ? Bila hal itu terjadi sebaiknya ibu tenang,bicara lambat tapi tegas, jangan lupa juga jaga jarak dan jaukan benda-benda tajam dari sekitar bapak seperti gelas, pisau . Jauhkan juga anak-anak kecil dari bapak. Bila bapak masih marah dan ngamuk segera bawa ke puskesmas atau RSJ setelah sebelumnya diikat dulu(ajarkan caranya pada keluarga).Jangan lupa minta bantuan orang lain saat mengikat bapak ya bu, lakukan dengan tidak menyakiti bapak dan jelaskan alasan mengikat yaitu agar bapak tidak mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Nah bu, ibu sudah lihatkan apa yang saya ajarkan pada bapak bila tanda-tanda kemarahan itu muncul. Ibu bantu bapak dengan cara mengiatkan jadwal latihan cara mengontrol marah yang sudah dibuat yaitu secara fisik, verbal, spiritual dan obat teratur. Kalau bapak bisa melakukan latihannya dengan baik jangan lupa dipuji ya bu.

TERMINASI Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang cara merawat bapak? Coba ibu sebutkan lagi cara merawat bapak Bagaimana kalau kita bertemu 2 hari lagi untuk latihan cara-cara yang telah kita bicarakan tadi langsung kepada bapak? Tempatnya di sini saja lagi ya bu?

Sp 2 keluarga : Melatih keluarga melakukan cara-cara mengoterol kemarahan a) Evaluasi tentang pengetahuan tentang kemarahan b) Anjurkan keluarga untuk memotivasi pasien melakukan tindakan yang telah dianjurkan oleh perawatan c) Anjurkan keluarga untuk meberikan pujian kepada pasien bila pasien dapat melakukan kegiatan tersebut secara tepat d) Diskusikan bersama keluarga tindakan yang harus dilakukan bila pasien menunjukan gejala-gejala perilaku kekerasan ORIENTASI Assalamualaikum bu, sesuai dengan janji kita 2 hari yang lalu sekarang kita lagi untuk latihan cara-cara mengontrol rasa marah bapak. Bagaimana Bu? Masih ingat diskusi kita yang lalu?Ada yang mau ibu tanyakan? Berapa lama ibu mau kita lakukan? Bagaimana kalau kita latihan disini saja?, sebentar saya panggilkan bapak supaya bisa berlatih bersama KERJA Nah pak, coba ceritakan kepada ibu, latihan yang sudah dilakukan. Bagus sekali. Coba perlihatkan pada ibu jadwal harian bapak! Bagus! Nanti di rumah ibu bisa membantu bapak latihan menggontrol kemarahan bapak. Sekarang kita akan mencoba latihan bersama-sama ya pak? Masih ingat pak, bu kalau tanda-tanda marah sudah bapak rasakan maka yang harus dilakukan bapak adalah.? ya..betuk bapak berdiri, lalu tarik nafas dari hidung, tahan sebentar lalu keluarkan /tiup perlahan-lahan melalui mulut seperti mengeluarkan kemarahan. Ayo coba lagi, tarik dari hidung, bagus.., tahan dan tiup melalui mulut. Nah, lakukan 6 kali, coba temani dan bantu bapak menghitung latihan ini sampai 5 kali. Bagus sekali, bapak dan ibu sudah melakukannya dengan baik. Cara yang kedua masih ingat pak, bu? Ya ..benar, kalau ada yang menyebabkan bapak marah dan mencul perasaan kesal, berdebar-debar, mata melotot, selalu nafas dalam bapak dapat melakukan pukul kasur dan bantal.

Sekarang coba kita latihan memukul kasur dan bantal. Mana kamar bapak? Jadi kalau nanti bapak kesal dan ingin marah, langsung ke kamar dan lampiaskan kemarahan tersebut dengan memukul kasur dan bantal. Nah, coba bapak lakukan sambil didampingi ibu, berikan bapak semangat ya bu. Ya, bagus sekali bapak melakukannya. Cara yang ketiga adalah bicara yang baik bila sedang marah. Ada tiga caranya pak, coba peraktekan langsung kapada ibu cara bicara ini: 1. Meminta dengan baik tampa marah dengan nada suara yang rendah serta tidak menggunakan kata-kata kasar, misalnya: BU, saya perlu uang intuk beli rokok! Coba bapak peraktekan, Bagus pak. 2. Menolak dengan baik, jika ada yang menyuruh dan bapak tidak ingin melakukannya, Maaf saya tidak bisa melakukannya karena sedang ada kerjaan . Coba bapak peraktekan.Bagus pak. 3. Mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang lain yang membuat kesal bapak dapat mengatakan: Saya jadi inginmarah karna perkataanmu itu. Coba bapak peraktekan. Bagus Cara berikutnya adalah kalau bapak sedang marah apa yang harus dilakukan ? baik sekali bapak coba duduk dan tarik nafas dalam. Jika tidak reda juga marahnya rebakan badan agar rileks. Jika tidak reda juga ambil air wudhu kemudian sholat. Bapak bisa melakukan sholat dengan teratur dengan didampingi ibu untuk meredakan kemarahan. Cara terakhir adalah minum obat dengan teratur ya pak, bu biaroikiran bapak tenang,tidak ada rasa marah Bapak coba jelaskan berapa macam obatnya! Bagus . Jam berapa minum obat? Wah bagus sekali! Dua hari yang lalu saya sudah jelaskan terapi pengobatan yang bapak dapat, ibu tolong selama di rumah ingatkan bapak untuk meminumnya secara teratur dan jangan dihentikan tampa sepengetahuan dokter TERMINASI Baiklah bu, latihan kita sudah selesai. Bagai mana perasaan ibu setelah kita latihan cara-cara mengonteol marah langsung kepada bapak? Bisa ibu sebutkan lagi ada berapa cara mengotrol marah? Selanjutnya tolong pantau dan motivasi bapak melaksanakan jadual latihan yang telah dibuat selama di rumah nanti. Janagn lupa beri pujian untuk bapak bila melakukan kegiatan dengan benar ya Bu!. Karena bapak sebentar lagi akan pulang bagaimana kalau dua hari lagi ibu bertemu saya untuk membicarakan jadual aktivitas bapak selama di di rumah nanti. Jam 10 seperti hari ini ya Bu. Di ruang ini juga.

Sp 3 keluarga: Membuat perencanaan pulang bersama keluarga Buat perencanaan pulang bersama keluarga

ORIENTASI Assalamualaikum pak, bu, karena besok bapak sudah boleh pulang, maka sesuai janji kita sekarang ketemu untuk membicarakan jadual bapak selama di rumah. Bagaimana pak, bu, selama ibu membesuk : apakah sudah terus dilatih cara merawat bapak? Apakah sudah dipuji keberhasilannya? Nah sekarang bagaimana kalau bicarakan jadual di rumah di sini saja? Berapa lama bapak dan ibu mau kita berbicara? Bagaimana kalau 30 menit? KERJA Pak, bu, jadual yang telah di buat selama B di rumah sakit tolong di lanjutkan di rumah, baik jadual aktivitas maupun jadual minum obatnya. Mari kita lihat jadual bapak! Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan oleh bapak selama di rumah. Kalau misalnya bapak menolak meminum obat atau memperlihatkan perilaku yang memebahayakan orang lain. Jika hal ini terjadi segera hubungi suster E di peskesmas Indera puri, puskesmas terdekat dari rumah ibu bapak, ini nomer puskesmasnya: (0289)51010XX. Jika tidak teratasi Sr E akan merujuknya ke BPKJ. Selanjutnya suster E yang akan membantu memantau perkembangan B selama di rumah TERMINASI Bagaimana bu? Ada yang ingin ditanyakan? Coba ibu sebutkan apa saja yang perlu diperhatikan (jadual kegiatan, tanda atau gejala, follow up ke puskesmas) Baiklah, silakan menyelesaikan administrasi Saya akan persiapan pakaian dan obat.

E. EVALUASI PENILAIAN KEMAMPUAN PASIEN DAN KELUARGA DENGAN MASALAH KURANG PERAWATAN DIRI Nama pasien Nama ruangan Nama perawat : : :

Petunjuk pengisian : 1. Berilah tanda (v) jika pasien dan keluarga mampu melakukan kemampuan di bawah ini. 2. Tuliskan tanggal setiap di lakukan penilaian No Kemampuan A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 B 1 2 3 4
Pasien Sp I Menyebutkan Penyebab PK Menyebutkan Tanda dan gejala PK Menyebutkan PK yang dilakukan Menyebutkan akibat PK Menyebutkan cara mengontrol PK Mempraktekan latihan cara mengontrol fisik I SP 2 Mempraktekan latihan cara fisik II dan memasukan dalam jadwal SP3 Mempraktekan latihan cara verbal dan memasukan dalam jadwal SP 4 Mempraktekan latihan cara spritual dan memasukan dalam jadwal SP 5 Mempraktekan latihan cara minum obat dan memasukan dalam jadwal Keluarga SP 1 Menyebutkan pengertian PK dan proses terjadinya masalah PK Menyebutkan cara merawat pasien dengan PK SP 2 Mempraktekan cara merawat pasien PK SP 3 Membuat jadual aktifitas dan minum obat klien di rumah ( Discharge palnning)

Tgl

Tgl

Tgl

Tgl

PENILAIAN KEMAMPUAN PERAWAT DALAM MERAWAT PASIEN DEFISIT PERAWATAN DIRI Nama pasien Nama ruangan Nama perawat : : :

Petunjuk pengisian : Penilaian tindakan keperawatan untuk setiap SP dengan menggunakan instrumen penilaian kinerja (No.01.01). Nilai tiap penilaian kinerja masukkan ke tabel pada baris nilai SP No A 1 2 3 4 5 6 7 Kemampuan Pasien SP I p Mengidentifikasi penyebab PK Mengidentifikasi tanda dan gejala PK Mengidentifikasi PK yang dilakukan Mengidentifikasi akibat PK Menyebutkan cara mengontrol PK Membantu pasien mempraktekan latihan cara mengontrol fisik I Menganjurkan pasien memasukan dalam kegiatan harian Nilai SPI p SP II p Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien Melatih pasien mengontrol PK dengan cara fisik Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian Nilai SPII p SP III p Mengevaluasi jadwal kegiatan pasien Melatih pasien mengontrol PK dengan cara verbal Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian Nilai Sp III SP IV p Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien Melatih pasien mengontrol PK dengan cara Spiritual Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian Nilai SP IV p SP V p Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien Melatih pasien mengontrol PK dengan minum obat Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian Nilai SP V p Keluarga SP I k Mendiskusikan masalah yang dirasakan Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl

1 2 3

1 2 3

1 2 3

1 2 3

B 1

2 3

1 2

keluarga dalam merawat pasien Menjelaskan pengertian PK, tanda dan gejala, serta proses terjadinya PK Menjelaskan cara-cara merawat pasien defisit perawatan diri Nilai SP I K Nilai SP II K Melatih keluarga mempraktekan cara merawat pasien dengan PK Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien PK Nilai SP II K SP III K Membantu keluarga membuat jadwal aktifitas di rumah termasuk minum obat (dischrge planning) Menjelaskan follow up pasien setelah pulang Nilai SP III K Total nilai : SPp + SP k Rata-rata

F. DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN Berikut adalah contoh format pengkajian dari diagnosa kjeperawatan perilaku kekerasan Latihan Dokumentasikan pengkajian dan diagnosa keperawatan PK dengan menggunakan format yang tersedia Pelaku/ usia Korban / usia Saksi/ usia 1. Aniaya fisik [][] [][] [][] 2. Aniaya Sekusual [][] [][] [][] 3. Penolakan [][] [][] [][] 4. Kekerasan dalam keluarga [][] [][] [][] 5. Tindakan kriminal [][] [][] [][] Berikan tanda ( V) pada kolom yang sesuai dengan data pasien 6. Aktifitas motorik [ ] Lesu [ ] Tegang [ ] Tik

[ ] Gelisah

[ ] Agitasi [ ] Kompulsif

[ ] Grimasen [ ] Tremor

Berikan tanda ( V) pada kolom yang sesuai dengan data pasien 7. Interaksi selama wawancara [ ] Bermusuhan [ ] Tidak kooperatif [ ] Kontak mata kurang [ ] Defensif

[ ] Mudah tersinggung [ ] Curiga

Berikan tanda ( V) pada kolom yang sesuai dengan data pasien

G. TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK Terapi kelompok yang dapat di berikan untuk pasien dengan PK adalah : TAK stimulasi persepsi : 1. Sesi I : Mengenal prilaku kekerasan yang biasa dilakukan 2. Sesi II : Mencegah prilaku kekerasan fisik 3. Sesi III : Mencegah prilaku kekerasan sosial 4. Sesi IV : Mencegah prilaku kekerasan spritual 5. Sesi V : Mencegah prilaku kekerasan dengan patuh mengkonsumsi obat

H. PERTEMUAN KELOMPOK KELUARGA Asuhan keperawatan untuk kelompok keluarga ini dapat di berikan dengan melaksanakan pertemuan keluarga baik dalam kelompok kecil dan kelompok besar. Lebih rinci panduan pertemuan keluarga ini dapat di lihat di modul lain. Demikian juga dengan format evaluasi untuk pasien dan perawat akan di tampilkan di modul khusus yang membahas pertemuan keluarga.

Anda mungkin juga menyukai