Anda di halaman 1dari 11

Analisis Ruang Metrik

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Analisis Real 1

Disusun Oleh: Muhammad Rayvin (3125102321)

Program Studi Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Jakarta 2012

KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam yang telah memberikan nikmat sehat, nikmat ilmu dan kecerdasan sehingga seluruh organ tubuh dapat melakukan fungsi sebagaimana mestinya. Shalawat serta salam selalu tercurahkan bagi Baginda besar Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wasallam yang telah membawa manusia dari zaman kegelapan menuju peradaban ilmu pengetahuan. Tulisan ini merupakan tugas akhir kuliah Analisis Real yang sedang diampu oleh Penulis. Uraian dibuat sesederhana mungkin yang diharapkan dapat dipahami dengan mudah oleh pengguna tulisan ini. Terakhir, Penulis berharap semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca khususnya dalam materi Analisis Real pada Ruang Metrik.

Daftar Isi
1 PENDAHULUAN 1.1 Permasalahan . . . . . 1.2 Pembatasan Masalah . 1.3 Tujuan Penulisan . . . 1.4 Sistematika Penulisan . 2 PEMBAHASAN 2.1 Metrik . . . . . 2.1.1 Denisi 2.2 Himpunan Buka 2.2.1 Denisi 2.2.2 Teorema 2.2.3 Denisi 2.3 Limit Fungsi . . 2.3.1 Denisi 2.3.2 Denisi 2.3.3 Teorema 2.3.4 Teorema 3 KESIMPULAN 1 1 1 1 2 3 3 3 3 4 4 4 5 5 5 5 6 7

. . . .

. . . .

. . . .

. . . .

. . . .

. . . .

. . . .

. . . .

. . . .

. . . .

. . . .

. . . .

. . . .

. . . .

. . . .

. . . .

. . . .

. . . .

. . . .

. . . .

. . . .

. . . .

. . . .

. . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . dan Himpunan Tutup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . .

ii

Bab 1 PENDAHULUAN
Pada kuliah Analisis Real kita mempelajari sistem bilangan real serta berbagai hal terkait. Hampir keseluruhan topik yang kita pelajari tidak terlepas dari gagasan nilai mutlak. Kita melihat konsep nilai mutlak memegang peranan penting dalam merumuskan konsep-konsep lainnya seperti limit dan kekontinuan. Pada makalah ini kita akan melihat fungsi yang lebih umum dari pada nilai mutlak yaitu apa yang disebut metrik. Metrik ini selalu bisa kita rumuskan pada sebarang himpunan. Dengan cara serupa kita pun akan menggunakan metrik ini untuk merumuskan konsep-konsep lain sebagaimana yang telah kita ketahui di sistem bilangan real.

1.1

Permasalahan

Berdasarkan uraian di atas permasalahan yang diambil dalam tugas akhir ini adalah bagaimana generalisasi fungsi dari nilai mutlak.

1.2

Pembatasan Masalah

Dari permasalahan yang dihadapi tersebut akan dikaji atau dipelajari bagaimana sifat metrik, himpunan buka, himpunan tutup, dan limit fungsi .

1.3

Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dari tugas akhir ini adalah dapat mempelajari tentang sifat ruang metrik yang merupakan generalisasi dari fungsi real.

1.4

Sistematika Penulisan

Di dalam penyusunan tugas akhir ini secara keseluruhan terdiri dari 3 bab yang dilengkapi oleh kata pengantar, daftar isi, daftar lampiran dan lampiran-lampiran yang mendukung. Secara garis besar, sistematika pembahasan pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, pada bab ini dikemukakan tentang latar belakang masalah pembuatan tugas akhir, perumusan masalah yang dihadapi di dalam menyusun tugas akhir, pembatasan masalah tugas akhir, tujuan tugas akhir dan sistematika pembahasan laporan tugas akhir yang menerangkan sekilas dari isi tiap bab yang terdapat pada laporan tugas akhir ini. Bab II Pembahasan, pada bab ini dibahas mengenai bagaimana generalisasi fungsi real dalam ruang metrik. Bab III Kesimpulan, bab ini merupakan bab akhir laporan yang memuat kesimpulan dari seluruh proses penyelesaian tugas akhir ini. Selain itu juga dimuat mengenai saran-saran penulis untuk mengembangkan sistem pendukung keputusan dalam tugas akhir ini. Terakhir, daftar pustaka pada bagian akhir makalah.

Bab 2 PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai ruang metrik dan hubungan analisis real pada ruang metrik. Pembahasan diawali dengan mendenisikan Metrik, lalu Himpunan Buka dan Himpunan Tutup, kemudian dilanjutkan dengan limit fungsi pada Ruang Metrik .

2.1
2.1.1

Metrik
Denisi

Ruang metrik adalah suatu himpunan X yang disertai fungsi : X X R disebut metrik di X. Sehingga untuk semua x, y, z X berlaku: M 1.(x, y ) 0, (x, y ) = 0 (jika dan hanya jika x = y) M 2.(x, y ) = (y, x) M 3.(x, y ) (x, z ) + (z ; y ) (2.1.1.2) (2.1.1.3) (2.1.1.1)

Secara eksplisit kita sering menyatakan ruang ini dengan (X, ). Contoh. Perhatikan himpunan bilangan real R yang dilengkapi dengan fungsi (x, y ) =| x y | Dengan menggunakan sifat-sifat fungsi nilai mutlak dapat dibuktikan bahwa suatu metrik di R.

2.2

Himpunan Buka dan Himpunan Tutup

Kita telah mengenal konsep interval buka maupun interval tutup di garis bilangan real. Kita akan memperumum konsep ini di ruang metrik dengan sebutan bola buka dan bola tutup. 3

2.2.1

Denisi

Misalkan a X dan r >0, Bola buka dengan pusat a dan jari-jari r, adalah himpunan Br (a) = x X : (x, a) < r (2.2.1.1) Serupa dengan ini, bola tutup dengan pusat a dan jari-jari r adalah himpunan Br (a) = x X : (x, a) r (2.2.1.2)

2.2.2

Teorema

1. Suatu himpunan V X disebut buka jika untuk setiap x V terdapat r > 0 sehingga bola buka Br (x) termuat di V 2. Suatu himpunan E X dikatakan tutup jika E c = X |E adalah buka Suatu bola buka B(a, r) sering disebut lingkungan-r dari a. Adapun lingkungan dari a adalah sebarang subhimpunan yang memuat B(a, r). Berdasarkan denisi, a merupakan suatu elemen di sebarang lingkungannya. Titik x0 M X disebut titik dalam dari M jika M merupakan suatu lingkungan dari x0 . Himpunan semua titik dalam dari M disebut interior dari M. Lebih lanjut, dapat diperiksa bahwa interior M suatu himpunan buka terbesar yang dimuat oleh M. Sekarang, misalkan (X ; ) suatu ruang metrik dan T menyatakan semua sub- himpunan buka dari X. Dapat diperiksa bahwa semua sifat berikut dipenuhi 1. T, dan X T 2. Gabungan dari elemen-elemen di T juga suatu elemen di T. 3. Irisan berhingga dari elemen-elemen di T juga suatu elemen di T. Selanjutnya, T disebut topologi untuk X, dan (X;T) disebut ruang bertopologi. Sekarang perhatikan himpunan M X. Titik x0 X dikatakan titik limit dari M jika untuk setiap lingkungan N dari x0 memuat suatu elemen di M, yang berbeda dari x0 . Selanjutnya, gabungan dari M dan semua titik limitnya membentuk closure dari M, dinotasikan M . Himpunan M ini merupakan himpunan tutup terkecil yang memuat M.

2.2.3

Denisi

Suatu subhimpunan M X dikatakan padat di X, jika M = X. Himpunan X dikatakan separable jika mempunyai subhimpunan terbilang yang padat. Contoh 1. R adalah separable karena Q padat di R. 4

2. C adalah separable karena Q = (a + bi : a, b Q ); padat di C 3. Ruang metrik diskrit X adalah separable jika dan hanya jika X terbilang. 4. Ruang lp dengan 1 < p < adalah separable.

2.3

Limit Fungsi

Pada bagian ini kita akan membahas konsep limit fungsi di ruang metrik.

2.3.1

Denisi

Misalkan (X ; ) dan (Y ; ) masing-masing adalah ruang metrik, dan a suatu titik limit dari (X ; ). Perhatikan fungsi f : X Y.f(x) dikatakan konvergen ke L untuk x menuju a, jika untuk setiap > 0 terdapat > 0 sehingga 0 < (x; a) < berimplikasi (f (x); L) < Dalam hal ini kita menuliskan limxa f(x) = L dan L disebut limit dari f(x) untuk x menuju a Kita telah melihat bahwa konsep limit fungsi di ruang metrik adalah serupa dengan apa yang kita ketahui di bilangan real. Kita tidak bisa langsung memperoleh sifat-sifat kelinieran serta yang lainnya karena situasinya jelas berbeda. Namun demikian, jika kita mengasumsikan Y = R tentu kita dapat memperoleh beberapa sifat limit yang serupa. Sekarang kita langsung menuju kekontinuan fungsi di ruang metrik.

2.3.2

Denisi

Misalkan (X ; ) dan (Y ; ) masing-masing adalah ruang metrik, dan a suatu elemen di (X ; ). Perhatikan fungsi f : X Y . f(x) dikatakan kontinu di a, jika untuk setiap > 0 terdapat > 0 sehingga (x; a) < berimplikasi (f (x); f (a)) < Dalam hal ini jika f kontinu di setiap a 2 X maka f dikatakan kontinu. Kita menutup bagian ini dengan dua teorema berkaitan dengan kekontinuan fungsi di ruang metrik.

2.3.3

Teorema

Perhatikan fungsi f : X Y dengan a X. Fungsi f kontinu di a jika dan hanya jika berlaku bahwa untuk setiap barisan xn di X yang konvergen ke a berimplikasi f(xn ) konvergen ke f(a). Sementara itu kita juga mempunyai karakteristik lain dari fungsi kontinu berkaitan dengan sifat prapeta dari himpunan buka.

2.3.4

Teorema

Teorema Pemetaan f : X Y kontinu jika dan hanya jika untuk setiap subhimpunan buka M Y , f 1 (M ) buka di X.

Bab 3 KESIMPULAN
Fungsi yang biasa digunakan dalam bilangan Real adalah konsep nilai mutlak yang memegang peranan penting dalam merumuskan konsep-konsep seperti limit dan kekontinuan. Setelah pembahasan makalah ini, kita telah melihat fungsi yang lebih umum dari pada nilai mutlak yaitu apa yang disebut metrik. Metrik selalu bisa kita rumuskan pada sebarang himpunan dan merumuskan konsep-konsep lain sebagaimana yang telah kita ketahui di sistem bilangan real. Ruang metrik adalah suatu himpunan X yang disertai fungsi : X X R disebut metrik di X. Sehingga untuk semua x, y, z X berlaku: M1. (x, y ) 0, (x, y ) = 0 (jika dan hanya jika x = y) M2. (x, y ) = (y, x) M3. (x, y ) (x, z ) + (z ; y ) Denisi Misalkan a X dan r >0, Bola buka dengan pusat a dan jari-jari r, adalah himpunan Br (a) = x X : (x, a) < r Serupa dengan ini, bola tutup dengan pusat a dan jari-jari r adalah himpunan Br (a) = x X : (x, a) r Denisi Misalkan (X ; ) dan (Y ; ) masing-masing adalah ruang metrik, dan a suatu titik limit dari (X ; ). Perhatikan fungsi f : X Y.f(x) dikatakan konvergen ke L untuk x menuju a, jika untuk setiap > 0 terdapat > 0 sehingga 0 < (x; a) < berimplikasi (f (x); L) <

Bibliogra
[1] Kreyszig, Erwin. (1978). Introductory Functional Analysis with Applications. John Wiley Sons. Inc [2] Wade, W.R. (2000). An Introduction to Analysis. Prentice Hall [3] Zeidler, Eberhard (1995). Applied Functional Analysis. Springer-Verlag NewYork, Inc [4] Cohen, G.L. (2003). A Course in Modern Analysis and Its Applications. Cambridge University Press

Anda mungkin juga menyukai