Anda di halaman 1dari 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Hidung terdiri dari beberapa bagian yaitu hidung bagian luar dan hidung

bagian dalam. Hidung memiliki berbagai macam fungsi, diantaranya adalah fungsi respirasi, fungsi penghidu, fungsi fonetik dan sebagai refleks nasal. 1 Hidung dibentuk pada awal masa kehamilan minggu ketiga dan minggu keempat dan akan menjadi hidung utuh setelah minggu keenam dan minggu ketujuh. Banyak kelainan yang dapat timbul dalam masa embriogenesis hidung, salah satunya adalah atresia koana.2 Atresia koana adalah suatu kelainan kongenital yang ditandai dengan kegagalan perkembangan rongga hidung untuk berhubungan dengan nasofaring. Atresia tersebut dapat terjadi pada membranous maupun pada bony, dan pada kebanyakan kasus terlihat kombinasi keduanya.3 Pada 5000 sampai 8000 kelahiran hanya seorang bayi yang didapatkan memliki kelainan kongenital seperti atresia koana.4 Menurut hasil penelitian Kancerla 2010, dijumpai pada 0,46 kasus per 10.000 individu pada semua ras.2 Atresia koana bisa terjadi pada kelainan kongenital lain hampir mencapai 50%.4 Sebagian besar terjadi kelainan kongenital lain seperti coloboma, kelainan jantung kongenital, atresia koana, retardasi tumbuh dan kembang, hipoplasia genital dan deformitas telinga dan ketulian (CHARGE, C=Coloboma, H=Heart Disease, A= atresia choanae, R= retarded growth and development, G= genital hipoplasia, E=ear deformities or deafness).5 Terdapat dua pembagian pada atresia koana yaitu tipe bony (90%) dan tipe membranous (10%).3 Sebagian besar atresia koana adalah unilateral yaitu 65% 75% dan sisanya adalah bilateral.4 Atresia Koana bilateral adalah kasus emergensi karena dapat menyebabkan gangguan pernafasan, sedangkan pada kasus unilateral dapat terditeksi dengan keluhan hidung tersumbat. 3

Anda mungkin juga menyukai