cenderung membentuk tetesan dan tidak mudah untuk membasahi permukaan terutama yang berminyak dan permukaan dengan luas penampang yang sempit. Agar air dapat membasahi permukaan yang berminyak atau memiliki luas permukaan yang sempit, maka tegangan permukaan air perlu diturunkan. Adanya aktifitas surfaktan dapat menyebabkan menurun dan meluaskan tegangan permukaan air, sehingga dapat membasahi permukaan yang berminyak dan memiliki luas permukaan yang sempit. Turunnya tegangan permukaan air ditandai dengan adanya gelembung dan buih, namun tidak menjamin semakin banyak buih maka kinerja surfaktan semakin baik. Surfaktan adalah senyawa kimia surfaktan memiliki kepanjangan surface active agent yang dalam molekulnya memiliki dua ujung yang berbeda interaksinya dengan air yakni ujung yang biasa disebut kepala (hydrophile), sifatnya `suka` air dan ujung yang disebut ekor (hydrophobic), sifatnya tidak `suka` air Dalam proses pencucian menggunakan air, bagian hydrophile akan berinteraksi dengan air, sedangkan bagian hydrophobic akan berinteraksi dengan kontaminan seperti pestisida. Dengan demikian, surfaktan bertindak sebagai jembatan dan dengan sendirinya akan meningkatkan efektivitas pencucian pestisida menggunakan air. Karena, sifat inilah sabun mampu mengangkat kotoran dari badan dan pakaian. Selain itu surfaktan dimanfaatkan oleh para ahli untuk melarutkan partikel emulsi, mencamprukan cairan liquid pada material solid serta menstabilkan gelembung udara yang dibutuhkan. Kinerja surfaktan dalam membersihkan kotoran tidak akan optimal apabila digunakan dalam air yang kaya kandungan mineral (air sadah). Hal ini disebabkan karena surfaktan akan mengikat mineral kalsium dan magnesium, serta mengabaikan lemak atau minyak yang mengikat kotoran. Dengan menambahkan unsur fosfat dapat meningkatkan kinerja surfaktan dalam air sadah, dan sodium tripolyphosphate (STP) adalah bahan yang sering digunakan oleh produsen deterjen yang mampu mengikat mineral kalsium dan magnesium dalam air sadah tersebut. Surfaktan berdasarkan bahan dan sifat gugus aktifnya dapat dibedakan sebagai berikut: 1. Anionik : Alkyl Benzene Sulfonate (ABS), Linier Alkyl Benzene Sul-fonate (LAS), Alpha Olein Sul-fonate (AOS) 2. Kationik : Garam Ammonium 3. Bukan ionik : Nonyl phenolpolyethoxyle 4. Amfoterik: Acyl Ethylenedi- amines Dibawah ini terdapat ilustrasi gambar jenis surfaktan ;
Kemampuan menurunkan dan memperkecil tegangan
permukaan air, surfaktan telah banyak digunakan diberbagai bidang antara lain sebagai bahan anti karat, pertanian, kesehatan, industri seperti textil, kulit, karet dan minyak. Surfaktan juga digunakan di pemadam kebakaran dan perusahaan makanan seperti roti dan keju dan perusahaan minuman soda dan bir. Salah satu kandungan bahan aktif surfaktan yang digunakan dalam bidang pertanian sebagai campuran penyemprotan pestisida maupun pemberian pupuk pelengkap cair adalah Alkil Aril Alkoksilat dan senyawa Asam Oleat yang bersifat biogradeble yaitu ramah lingkungan karena dapat diurai oleh mikroorganisme, selain sebagai bahan yang ramah lingkungan juga dapat meningkatkan penyebaran dan peresapan, perata dan perekat pupuk pelengkap cair. Penambahan surfaktan pada waktu penyemprotan akan mengefektifkan penyerapan unsur hara mikro kedalam jaringan tanaman. Daftar pustaka; Schwart et all, 1966,. Robert, 2003.