Anda di halaman 1dari 3

Wacana Tentang Surfaktan (Surface Active Agent)

Writed by; emsaifulhuda@gmail.com

Air memiliki tegangan permukaan yang


cenderung membentuk tetesan dan tidak mudah
untuk membasahi permukaan terutama yang
berminyak dan permukaan dengan luas penampang
yang sempit. Agar air dapat membasahi permukaan
yang berminyak atau memiliki luas permukaan yang
sempit, maka tegangan permukaan air perlu diturunkan. Adanya
aktifitas surfaktan dapat menyebabkan menurun dan meluaskan
tegangan permukaan air, sehingga dapat membasahi permukaan yang
berminyak dan memiliki luas permukaan yang sempit. Turunnya
tegangan permukaan air ditandai dengan adanya gelembung dan buih,
namun tidak menjamin semakin banyak buih maka kinerja surfaktan
semakin baik.
Surfaktan adalah senyawa kimia surfaktan memiliki kepanjangan
surface active agent yang dalam molekulnya memiliki dua ujung yang
berbeda interaksinya dengan air yakni ujung yang biasa disebut kepala
(hydrophile), sifatnya `suka` air dan ujung yang disebut ekor
(hydrophobic), sifatnya tidak `suka` air
Dalam proses pencucian menggunakan air, bagian hydrophile
akan berinteraksi dengan air, sedangkan bagian hydrophobic akan
berinteraksi dengan kontaminan seperti pestisida. Dengan demikian,
surfaktan bertindak sebagai jembatan dan dengan sendirinya akan
meningkatkan efektivitas pencucian pestisida menggunakan air.
Karena, sifat inilah sabun mampu mengangkat kotoran dari badan dan
pakaian. Selain itu surfaktan dimanfaatkan oleh para ahli untuk
melarutkan partikel emulsi, mencamprukan cairan liquid pada material
solid serta menstabilkan gelembung udara yang dibutuhkan.
Kinerja surfaktan dalam membersihkan kotoran tidak akan
optimal apabila digunakan dalam air yang kaya kandungan mineral (air
sadah). Hal ini disebabkan karena surfaktan akan mengikat mineral
kalsium dan magnesium, serta mengabaikan lemak atau minyak yang
mengikat kotoran. Dengan menambahkan unsur fosfat dapat
meningkatkan kinerja surfaktan dalam air sadah, dan sodium
tripolyphosphate (STP) adalah bahan yang sering digunakan oleh
produsen deterjen yang mampu mengikat mineral kalsium dan
magnesium dalam air sadah tersebut. Surfaktan berdasarkan bahan
dan sifat gugus aktifnya dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Anionik : Alkyl Benzene Sulfonate (ABS), Linier Alkyl Benzene
Sul-fonate (LAS), Alpha Olein Sul-fonate (AOS)
2. Kationik : Garam Ammonium
3. Bukan ionik : Nonyl phenolpolyethoxyle
4. Amfoterik: Acyl Ethylenedi- amines
Dibawah ini terdapat ilustrasi gambar jenis surfaktan ;

Kemampuan menurunkan dan memperkecil tegangan


permukaan air, surfaktan telah banyak digunakan diberbagai bidang
antara lain sebagai bahan anti karat, pertanian, kesehatan, industri
seperti textil, kulit, karet dan minyak. Surfaktan juga digunakan di
pemadam kebakaran dan perusahaan makanan seperti roti dan keju
dan perusahaan minuman soda dan bir. Salah satu kandungan bahan
aktif surfaktan yang digunakan dalam bidang pertanian sebagai
campuran penyemprotan pestisida maupun pemberian pupuk
pelengkap cair adalah Alkil Aril Alkoksilat dan senyawa Asam Oleat
yang bersifat biogradeble yaitu ramah lingkungan karena dapat diurai
oleh mikroorganisme, selain sebagai bahan yang ramah lingkungan
juga dapat meningkatkan penyebaran dan peresapan, perata dan
perekat pupuk pelengkap cair. Penambahan surfaktan pada waktu
penyemprotan akan mengefektifkan penyerapan unsur hara mikro
kedalam jaringan tanaman.
Daftar pustaka; Schwart et all, 1966,. Robert, 2003.

Anda mungkin juga menyukai