Anda di halaman 1dari 10

PELINGKUPAN KA-ANDAL PROYEK EXTRAVAGANZA MALL Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Amdal

Disusun oleh :
Randi Hendrawan Tanda Malem P. Khaidil Prayuda K. Karina Restu F. 140410100013 140410100048 140410100054 140410100072

JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PADJADJARAN 2013

PELINGKUPAN KA-ANDAL PROYEK PEMBANGUNAN EXTRAVAGANZA MALL

I.

Deskripsi Kegiatan Proyek Pembangunan Mall Proyek yang akan dibangun adalah sebuah pusat perbelanjaan yang diberi nama

Extravaganza Mall, dengan pengelola Handoko Group. Lokasi pembangunan direncanakan di Jalan Riau no 24-30, Bandung. Rencana pembangunan mall beserta sarana dan prasarananya akan didirikan pada tanah seluas 5 Ha. Mall terdiri dari bangunan utama dan bangunan pendukung lain berupa rumah toko (ruko) dan tempat parkir. Bangunan utama terdiri dari 3 lantai, kemudian akan dibuat sebanyak 30 buah rumah toko dengan luas bangunan masing-masing 100 m2. Tempat parkir direncanakan akan dibuat seluas 2 Ha dengan sistem basement. Proyek ini direncanakan akan dibangun di Jalan Riau, karena jalan tersebut merupakan salah satu pusat aktivitas masyarakat kota Bandung sehingga akan memberikan keuntungan lebih bagi proyek mall ini. Selain itu, kondisi tanah yang datar juga mendukung pembangunan proyek mall yang akan memiliki luas cukup besar yaitu 5 Ha. Sumber air yang melimpah juga menjadi pertimbangan khusus pembangunan proyek mall di kawasan ini. Sumber air yang melimpah ini berasal dari daerah Dago, yang masih menjadi salah satu sumber serapan air di kota Bandung. Berdasarkan rencana tata ruang pemerintah Kota Bandung, kawasan Riau memang direncanakan menjadi salah satu pusat kawasan wisata belanja. Oleh karena itu, rencana pembangunan Extravaganza Mall ini sesuai dengan rencana tata ruang pemerintah Kota Bandung yang menjadikannya sebagai nilai positif dalam pembangunan proyek ini.

Adapun sarana penunjang yang akan dibangun yaitu: a. Pembuatan jalan, baik itu di dalam lokasi mall maupun diluar lokasi mall seperti jalan yang berada di tengah-tengah lahan yang akan dijadikan mall, digeser ke dekat sungai. b. Pemasangan instalasi listrik, dipilih sumber tenaga PLN dan sebagai cadangan menggunakan tenaga diesel/generator. c. Pemasangan jaringan telepon d. Pemasangan jaringan air bersih, dimana akan menggunakan

sumber air dari PDAM dan air bawah Tanah. e. Pembuatan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) dan Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL) f. Drainase air hujan, pada drainase air hujan digunakan prinsip air hujan harus disalurkan secepat mungkin ke badan air yang telah ditentukan (sungai).

Peta

II.

Deskripsi Rona Lingkungan Hidup Awal a) Komponen geo-fisik-kimia Fisiografi Proyek Pembangunan Extravaganza Mall akan dibangun dengan luas 20 Ha pada koordinat 6o54 LS serta 107o37 BT. Proyek ini akan dibangun tepat pada tepi Jalan Riau. Lokasi proyek pembangunan Extravaganza Mall ini sangat strategis karena akses yang mudah dilalui oleh angkutan umum.

Topografi Ketinggian tanah di lokasi 716 m di atas permukaan laut. Kondisi topografi lahan juga relatif datar dengan kemiringan hanya berkisar antara 0% sampai 1%.

Hidrogeologi Tidak terdapat sumber air di sekitar lokasi Extravaganza Mall. Sumber air masyarakat berasal masih berasal dari kawasan Dago.

Udara Kualitas udara pada wilayah studi tergolong ke dalam kondisi baik dan tidak melampaui baku mutu standar kualitas udara yang ditentukan oleh pemerintah.

Kebisingan Hasil pengukuran menunjukkan tingkat kebisingan di wilayah studi cukup tinggi, karena wilayah tersebut terdapat di pusat kota.

Iklim Kota Bandung beriklim tropis dengan musim hujan (November-Mei) dan musim kemarau (Juli-September). Suhu rata-rata bulanan berkisar 23,30 24,50 C. Kelembaban udara nisbi berkisar antara 69% yang terjadi pada bulan September dan 82% pada bulan April. Tekanan udara rata-rata bulanan di wilayah studi berkisar antara 921,0 mb yang terjadi pada Bulan Januari dan tertinggi sebesar 922,6 mb yang terjadi pada bulan Agustus dan September. Curah hujan bulanan rata-rata di wlayah studi berkisar antara 41,5 mm yang terjadi pada bulan Agustus dan tertinggi sekitar 309,1 mm yang terjadi pada bulan November. Kecepatan angin rata-rata di lokasi TPA berkisar antara 3,0 m/det yang terjadi pada bulan April, November, dan tertinggi sebesar 6,0 m/det yang terjadi pada Februari.

b) Komponen biologi Flora Jenis tumbuhan yang berada di sekitar lokasi proyek yaitu pohon biola cantik, Nerium oleander, dan berbagai jenis rerumputan. Jenis flora yang ada tersebut tidak termasuk kategori jenis langka atau dilindungi.

Fauna Jenis fauna yang ada di wilayah studi berhubungan dengan penggunaan lahan sebagai habitat hewan tertentu. Jenis fauna yang ada tersebut tidak termasuk jenis langka atau dilindungi seperti merpati, ayam, capung, belalang, kupu-kupu, tikus, kucing, dan katak.

c)

Komponen sosio-ekonomi-budaya Kependudukan (demografi) Jumlah penduduk pada wilayah studi yaitu sebanyak 100.000orang. Penduduk pada wilayah studi terdapat yang tinggal di dalam rencana lokasi proyek sehingga diperlukan relokasi penduduk. Berdasarkan data pada wilayah studi, kelompok umur 20-45 tahun lebih dominan daripada kelompok umur 5-19 tahun dan 46-60 tahun.

Sosial ekonomi penduduk Mata pencaharian penduduk di wilayah studi didominasi oleh bekerja di toko 2000 orang, wirausaha sebanyak 1000 orang, pegawai swasta sebanyak 500, serta pegawai negeri sebanyak 120 orang. Apabila ditinjau berdasarkan pendapatan, sebanyak 80% penduduk memiliki pendapatan sekitar Rp. 3.000.000 4.000.000, 1.000.000 1.500.000. serta 20% pendapatan sekitar Rp.

Sosial budaya penduduk Tidak terdapat adanya kebudayaan khusus termasuk situs-situs budaya tertentu dari masyarakat di dalam wilayah studi.

Usaha di sekitar lokasi proyek Sekitar lokasi proyek terdapat usaha factory outlet serta usaha-usaha wirausaha lainnya.

III.

Hasil Pelibatan Masyarakat Informasi deskriptif tentang kondisi sekitar Menurut masyarakat yang berada di dalam wilayah studi proyek pembangunan Extravaganza Mall, kawasan Riau memang selalu ramai setiap harinya dengan tingkat aktivitas masyarakat yang tinggi. Selain itu, pada umumnya kondisi ekonomi masyarakat berada pada tingkat menengah ke atas sehingga menghasilkan pola hidup yang relative lebih boros. Hal ini tentu akan sangat berpengaruh positif pada pembangunan Mall Extravaganza.

Aspirasi masyarakat terkait dengan usaha yang dilakukan Pada umumnya, masyarakat yang berada di dalam wilayah studi sangat mendukung adanya proyek pembangunan Extravaganza Mall. Namun, masyarakat mengingatkan agar proses pembangunan serta pengelolaan mall tidak mengganggu aktivitas masyarakat di sekitar.

IV.

Dampak Penting Hipotetik Deskripsi Rencana Kegiatan yang Berpotensi Menimbulkan Dampak Dampak Potensial Lingkungan Tahap Prakonstruksi Pembebasan Lahan Keresahan masyarakat Tahap Konstruksi - Kepadatan penduduk di wilayah proyek - Pencemaran udara - Kebisingan - Getaran - Kesehatan masyarakat - Kelancaran lalu lintas - Kerusakan jalan Dampak Penting Hipotetik (DPH) Disimpulkan menjadi DPH Disimpulkan tidak menjadi DPH Disimpulkan menjadi DPH

No.

1.

1. 2.

Mobilisasi tenaga kerja Mobilisasi bahan dan alat

3.

Pembersihan lahan dan pematangan tanah

4.

Pembangunan proyek Mall

1.

Pengoperasian Mall

- Pencemaran udara - Kuantitas dan kualitas air - Kebisingan - Getaran - Kesehatan masyarakat - Perubahan suhu - Pencemaran udara - Kuantitas dan kualitas air - Kebisingan - Getaran - Kesehatan masyarakat - Kelancaran lalu lintas Tahap Pascakonstruksi - Kuantitas dan kualitas air - Kelancaran lalu lintas

Disimpulkan menjadi DPH

Disimpulkan menjadi DPH

Disimpulkan menjadi Dampak Penting Hipotetik (DPH)

1.

Evaluasi Dampak Potensial : Keresahan masyarakat Adanya ketidakpuasan masyarakat terkait dengan masalah ganti rugi lahan dapat mengganggu kelancaran dari pelaksanaan pembangunan proyek.

2.

Pencemaran udara Pencemaran udara disebabkan oleh emisi dari kendaraan berat yang melintas serta aktivitas pembangunan yang menyebabkan konsentrasi debu dan unsur pencemar lain seperti CO, Pb di udara meningkat.

3.

Kuantitas dan kualitas air Dalam kegiatan konstruki (pembangunan) tentunya membutuhkan air untuk menunjang kegiatan tersebut. Jumlah air yang dibutuhkan sangatlah banyak, dan untuk memenuhi kebutuhan air tersebut maka sumber air yang digunakan adalah air tanah.

Sehingga kuantitas air tanah bisa berkurang dan kualitasnya pun bisa menurun karena kontaminasi lumpur pada kegiatan pembangunan. 4. Kebisingan Kebisingan yang berasal dari suara kendaraan berat, pengangkut alat berat, material, dan suara mesin-mesin yang digunakan lalu dari kegiatan pembanguan. Kebisingan ini dapat mengganggu kenyamanan warga sekitar proyek pembangunan. 5. Getaran Getaran berasal dari kendaraan berat yang melintas, penurunan alat berat dan material, pemancangan tiang yang tentunya getaran ini akan dirasakan oleh warga sekitar proyek pembangunan. 6. Kesehatan masyarakat Keberadaan debu di udara dalam konsentrasi yang cukup tinggi dapat menyebabkan warga sekitar proyek menderita penyakit ISPA. Selain itu, proyek ini juga dapat meningkatkan keberadaan nyamuk karena adanya genangan-genangan air di lokasi proyek. 7. Perubahan suhu Suhu menjadi panas karena pohon-pohon yang sebelumnya ada menjadi tidak ada karena ditebangi. 8. Kerusakan jalan dan penurunan kelancaran lalu lintas Kerusakan jalan yang diakibatkan oleh lalu lalangnya truk pengangkut material dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas sehingga bisa menimbulkan kemacetan dan tentunya polusi udara. Selain itu, saat mall sudah mulai beroperasi, tentu akan meningkatkan intensitas kendaraan di sekitar lokasi sehingga akan terjadi penurunan kelancaran lalu lintas. 9. Bertambahnya kepadatan penduduk di lokasi proyek

Para pekerja bagunan yang datang dari luar daerah, akan menyebabkan jumlah penduduk di wilayah pembangunan mall bertambah sehingga kepadatan penduduk bertambah.

Anda mungkin juga menyukai