Anda di halaman 1dari 17

.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
. . . . . . . . . .
Agfianto Eko Putra
MIKROKONTROLER
dan PLC!
Seminar Nasional 2005
Aplikasi Elektronika untuk
Automatic Factory dan Smart Building
Politeknik Negeri Semarang (POLINES)

http://agfi.staff.ugm.ac.id
email: agfi@ugm.ac.id
ELINS MIPA
Universitas Gadjah Mada
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
2
Mikrokontroler dan PLC!
Seminar Nasional Aplikasi Elektronika untuk
Automatic Factory dan Smart Building
Politeknik Negeri Semarang (POLINES)
APAKAH MIKROKONTROLER ITU?
Jika kita bicara tentang Mikrokontroler, maka tidak terlepas dengan pengertian atau definisi
tentang Komputer itu sendiri, mengapa? Ada kesamaan-kesamaan antara Mikrokontroler
dengan Komputer (atau Mikrokomputer), antara lain:
Sama-sama memiliki unit pengolah pusat atau yang lebih dikenal dengan CPU
(Central Processing Unit);
CPU tersebut sama-sama menjalankan program dari suatu lokasi atau tempat,
biasanya dari ROM (Read Only Memory) atau RAM (Random Access Memory);
Sama-sama memiliki RAM yang digunakan untuk menyimpan data-data sementara
atau yang lebih dikenal dengan variabel-variabel;
Sama-sama memiliki beberapa keluaran dan masukan yang digunakan untuk
melakukan komunikasi timbal-balik dengan dunia luar.
Lantas apa yang membedakan antara Mikrokontroler dengan Komputer atau
Mikrokomputer? Begitu mungkin pertanyaan yang ada di benak kita, saat kita membaca
beberapa daftar kesamaan yang sudah saya tuliskan tersebut. Sama sekali berbeda, itu
jawaban yang saya berikan kepada Anda:
Mikrokontroler adalah versi mini dan untuk aplikasi khusus dari
Mikrokomputer atau Komputer!
Berikut saya berikan kembali daftar kesamaan yang pernah ditulis sebelumnya dengan
menekankan pada perbedaan antara Mikrokontroler dan Mikrokomputer:
CPU pada Mikrokomputer berada eksternal dalam suatu sistem, sampai saat
ini kecepatan operasionalnya sudah mencapai tingkat lebih dari 2 GHz,
sedangkan CPU pada Mikrokontroler berada internal dalam sebuah chip,
kecepatan bekerja masih cukup rendah, dalam orde MHz (misalnya, 24
MHz, 40 MHz dan lain sebagainya). Kecepatan yang relatif rendah ini
sudah mencukupi untuk aplikasi-aplikasi berbasis mikrokontroler.
Jika CPU pada mikrokomputer menjalankan program dalam ROM atau
yang lebih dikenal dengan BIOS pada saat awal dihidupkan, kemudian
mengambil atau menjalankan program yang tersimpan dalam hard disk.
Agfianto Eko Putra : Mikrokontroler dan PLC
Sedangkan mikrokontroler sejak awal menjalankan program yang tersimpan
dalam ROM internal-nya (bisa berupa Mask ROM atau Flash PEROM).
Sifat memori program ini non volatile, artinya tetap akan tersimpan
walaupun tidak diberi catu daya.
RAM pada mikrokomputer bisa mencapai ukuran sekian MByte dan bisa
di-upgrade ke ukuran yang lebih besar dan berlokasi di luar chip CPU-nya,
sedangkan RAM pada mikrokontroler ada di dalam chip mikrokontroler
yang bersangkutan dan ukurannya sangat minim, misalnya 128 byte, 256
byte dan seterusnya dan ukuran yang relatif kecil inipun dirasa cukup untuk
aplikasi-aplikasi mikrokontroler.
Keluaran dan masukan pada mikrokomputer jauh lebih kompleks
dibandingkan dengan mikrokontroler, yang jauh lebih sederhana, selain itu,
pada mikrokontroler tingkat akses keluaran dan masukan bisa dalam satuan
per bit.
Jika diamati lebih lanjut, bisa saya katakan bahwa Mikrokomputer atau Komputer
merupakan komputer serbaguna atau general purpose computer, bisa dimanfaatkan
untuk berbagai macam aplikasi (atau perangkat lunak). Sedangkan mikrokontroler
adalah special purpose computer atau komputer untuk tujuan khusus, hanya satu
macam aplikasi saja.
Ciri khas mikrokontroler lainnya, antara lain:
Tertanam (atau embedded) dalam beberapa piranti (umumnya merupakan
produk konsumen) atau yang dikenal dengan istilah embedded system atau
embedded controller;
Terdedikasi untuk satu macam aplikasi saja (lihat contoh-contoh yang akan
saya terangkan pada bagian berikutnya);
Hanya membutuhkan daya yang rendah (low power) sekitar 50 mWatt
(Anda bandingkan dengan komputer yang bisa mencapai 50 Watt lebih);
Memiliki beberapa keluaran maupun masukan yang terdedikasi, untuk
tujuan atau fungsi-fungsi khusus;
Kecil dan relatif lebih murah (seri AT89 di pasaran serendah-rendahnya
bisa mencapai Rp. 15.000,00 sedangkan Basic Stamp bisa mencapai Rp.
500.000,00);
Seringkali tahan-banting, terutama untuk aplikasi-aplikasi yang
berhubungan dengan mesin atau otomotif atau militer.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
4
APLIKASI MIKROKONTROLER
Pengukur Suhu Berbasis Mikrokontroler AT89C51
Alat ini digunakan untuk melakukan pemantauan suhu udara dengan 4 macam satuan suhu,
Celcius, Reamur, Fahrenheit dan Kelvin hanya dengan menekan sebuah tombol toggle.
Mikrokontroler melakukan pengukuran suhu secara periodik menggunakan sensor/transduser
suhu LM35, melakukan komputasi konversi dari tegangan ke satuan suhu yang diinginkan
dan menampilkan hasilnya melalui LCD 2x16 karakter berbasis HD44780.
Alat Permainan TIC TAC TOE Berbasis Mikrokontroler PIC16F628
Permainan TIC TAC TOE atau yang lebih dikenal dengan tiga jadi diimplementasikan
menggunakan mikrokontroler RISC PIC16F628. Permainan ini menjanjikan keasyikan
tersendiri karena kita harus berusaha mengalahkan mikrokontroler itu sendiri, karena
algoritma yang digunakan mengikut cara berpikir manusia yang bisa bermain strategi TIC
TAC TOE. Hasilnya? Bisa saja mikro yang menang, Pemain yang menang atau Tidak ada
yang menang.
Agfianto Eko Putra : Mikrokontroler dan PLC
Robot Mobile Line Follower Berbasis Mikrokontroler AT89C2051
Intinya adalah bagaimana sebuah robot mobile bisa mengikuti jejak garis hitam di atas kertas
putih (yang penting ada tingkat kontras yang menyolok antara jalur dengan latar belakang)
menggunakan sensor infra merah yang diletakkan di bawah badan robot mobile.
Mikrokontroler digunakan untuk membaca sensor yang di pasang (ada 4 pasang sensor) untuk
kemudian memutuskan gerakan apa yang harus dilakukan, lurus, belok kiri, belok kanan,
mundur sedikit dan lain-lain.
Penampil LCD 2x16 dan Komunikasi Serial dengan BASIC Stamp
Alat ini digunakan sebagai prototipe penampil informasi melalui sebuah LCD 2x16 berbasis
HD44780, informasi yang ditampilkan tersimpan dalam EEPROM Mikrokontroler BASIC
Stamp yang bersangkutan. Informasi ini bisa diubah oleh pengguna melalui saluran
komunikasi serial yang digunakan.

RV1
1k
B
S
2
s
x
P0
5
P1
6
P2
7
P3
8
P4
9
P5
10
P6
11
P7
12
P8
13
P9
14
P10
15
P11
16
P12
17
P13
18
P14
19
P15
20
ATN
3
RES
22
TX
1
RX
2
U1
BS2SX-IC
D
7
1
4
D
6
1
3
D
5
1
2
D
4
1
1
D
3
1
0
D
2
9
D
1
8
D
0
7
E
6
R
W
5
R
S
4
V
S
S
1
V
D
D
2
V
E
E
3
LCD1
LM016L
R1
4.7k
R2
10k
R3
10k
R4
10k
R5
10k
5V
VI
1
VO
3
G
N
D
2
U2
7805
C1
0.1uF
C2
1000uF
1
6
2
7
3
8
4
9
5
J1
CONN-D9F
Vs 5V
SW1
SW-SPDT
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
6
GPS-GSM Mobile Navigator (pemenang kontes Atmel)
Mikrokontroler yang digunakan adalah seri AVR dari
Atmel yaitu AT908515. Alat ini digunakan untuk
memantau kapal-kapal di pelabuhan, masing-masing
kapal dilengkapi dengan alat GPS-GSM Mobile
Navigator. Navigator pada masing-masing kapal
menerima sinyal GPS dari satelit, kemudian
menghitung informasi lokasi dan mengirimkannya ke
pusat kontrol. Dengan informasi lokasi kapal, pusat
kontrol akan menampilkan semua posisi kapal pada
sebuah peta elektronik untuk memudahkan
pemantauan dan pengontrolan rute-rute mereka.
Selain kontrol tracking, pusat kontrol juga dapat
memelihara komunikasi nirkabel dengan unit GPS
untuk menyediakan layanan lain seperti alarm,
kontrol status dan pembaharuan sistem.

CISC vs RISC
Mikrokontroler yang beredar saat ini dibedakan menjadi dua macam, berdasarkan
arsitekturnya:
Tipe CISC atau Complex Instruction Set Computing yang lebih kaya instruksi tetapi
fasilitas internal secukupnya saja (seri AT89 memiliki 255 instruksi);
Tipe RISC atau Reduced Instruction Set Computing yang justru lebih kaya fasilitas
internalnya tetapi jumlah instruksi secukupnya (seri PIC16F hanya ada sekitar 30-an
instruksi).
Agfianto Eko Putra : Mikrokontroler dan PLC
Fasilitas internal yang saya maksudkan di sini antara lain: jumlah dan macam register internal,
pewaktu dan/atau pencacah, ADC atau DAC, unit komparator, interupsi eksternal maupun
internal dan lain sebagainya.
Yang mana sesuai dengan Anda? Sesuaikan dengan kebutuhan dan fitur-fitur yang ditawarkan
oleh masing-masing mikrokontroler. Tidak ada ukuran secara pasti suatu jenis mikrokontroler
lebih baik dibandingkan mikrokontroler lainnya.
Belajar Mikrokontroler itu MUDAH!
Sebenarnya, siapa saja yang perlu belajar mikrokontroler? Apakah hanya monopoli rekan-
rekan di ELINS atau Teknik Elektro saja? Tidak, sama sekali tidak. Beberapa pembaca buku
saya Belajar Mikrokontroler AT89C51/52/55: Teori dan Praktek berasal dari (berdasar
email yang masuk dari seluruh Indonesia):
Para peminat atau hobyis dengan berbagai latar belakang pendidikan;
Pelajar SMA dan STM, bahkan tidak menutup kemungkinan pelajar SMP-pun
berhak mendapatkan ilmu mikrokontroler, jika mereka berminat;
Mahasiswa teknik (khususnya Elektro, Industri dan Fisika), MIPA (khususnya
ELINS dan Ilmu Komputer) maupun dari beberapa disiplin ilmu lainnya.
Kenapa mudah? Karena modalnya (1) Tekad dan (2) Menguasai atau minimal memahami
logika dan algoritma. Hal ini disebabkan pemrograman mikrokontroler banyak membutuhkan
cara berpikir yang logis dan terstruktur.
Untuk pemula saya sarankan menggunakan BASIC Stamp, karena banyak kemudahan yang
ditawarkan, mulai dari pembuatan rangkaian aplikasi hingga pemrogramannya. Lantas sarana
belajar apa saja yang perlu disiapkan?
Buku-buku bacaan Mikrokontroler yang mudah dipahami, tidak hanya menggunakan
bahasa yang Anda pahami (Indonesia) tetapi dituliskan atau disampaikan dengan
cara yang relatif mudah dipahami.
Perangkat lunak kompiler atau cross assembler yang berkaitan dengan
mikrokontroler yang dipelajari, ini digunakan untuk mengubah program kita menjadi
siap untuk dieksekusi atau dijalankan oleh mikrokontroler yang bersangkutan.
Bagaimana cara mendapatkan kompiler tersebut? Download saja dari website
mikrokontroler yang bersangkutan (biasanya mereka menyediakan secara gratis).
Penting juga untuk menyediakan sebuah perangkat lunak lengkap yang bisa
melakukan penggambaran rangkaian dan simulasi program mikrokontroler secara
internal maupun visual secara real-time.
Perlu juga membuat rangkaian pemrogram (donwloader) atau papan pengembang
atau langsung rangkaian aplikasi untuk melihat langsung hasil pemrograman
mikrokontroler yang dilakukan.
Adakah perangkat lunak yang bisa untuk melakukan simulasi secara internal maupun visual?
Tentu saja ada, hanya saja komersil dan harganya mahal sekali. Akan saya jelaskan pada
pasal-pasal berikutnya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
8
Mikrokontroler Atmel AT89
Merupakan produk populer di Indonesia, murah-meriah:
Terdapat berbagai macam jenis atau varian, AT89C dan AT89S (beberapa produk
AT89C dikatakan sebagai not recommended for new design, karena sudah digantikan
dengan varian baru yang lebih baik);
Harganya relatif murah dan terjangkau selera bos harga anak kost;
Perbandingan fitur menunjukkan adanya beberapa perbedaan antar varian AT89,
mulai dari ukuran Flash PEROM, ada tidaknya komparator, jumlah port, kecepatan
operasional dan lain sebagainya.
Saran belajar pemrograman Mikrokontroler AT89:
Menggunakan perangkat lunak terpadu atau IDE (Integrated Development
Environment), misalnya MIDE Studio for MCS-51 dari Innovative Experiment,
Thailand yang bisa juga Anda download dari website saya:
http://agfi.staff.ugm.ac.id/mcs51.htm. Perangkat lunak ini sudah terpadu dengan dua
macam kompiler, yaitu ASEM-51 untuk penulisan program dalam Bahasa Assembly
dan SDCC untuk Bahasa C.
Rekomendasi buku bacaan untuk pembelajaran yang relatif mudah dipahami:
Belajar Mikrokontroler AT89C51/52/55: Teori dan Praktek, Edisi 2 oleh
Agfianto Eko Putra (Best Seller).
Membuat sendiri S52 (berbasis AT89S52 atau AT89S8252) Learning Board, sebuah
rangkaian downloader sekaligus papan pengembang untuk berbagai macam aplikasi:
Agfianto Eko Putra : Mikrokontroler dan PLC
Beberapa pemrogram yang saya sarankan, selain S52 Learning Board:
o ISP Flash Programmer V3.0
o Cheap Loader Cable for ASIMs ISP for 89S51
o AT89 ISP Programmer Cable
o Atmel 89 Series Device Programmer
Gunakan simulator gratis seperti TopView Simulator atau Dscope-51 atau
menggunakan simulator komersial (yang sangat mahal), Proteus VSM 6.7 sp3 (versi
evaluasi atau demo bisa didownload dari http://www.labcenter.co.uk).
1
Mikrokontroler Microchip PIC16F
Produk mikrokonroler ini masuk dalam jenis RISC yang diproduksi oleh Microhip. Dan
jangan kaget jika jumlah instruksi-nya hanya sekitar 30-an. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan:
Mulai populer di Indonesia dan sudah bermunculan buku-buku berbahasa Indonesia
yang mengupas PIC16 dan aplikasi-aplikasinya. Fitur-fitur antara lain:
o Menggunakan Arsitektur Harvard;
o Long word instructions;
o Single word instructions;
o Instruction Pipelining;
o Termasuk tipe RISC atau
Rangkaian pemrogram yang mudah dibuat, terutama yang berbasis rangkaian atau
ide dari JDM (tanpa catu daya eksternal, mengambil langsung dari port serial
komputer). Perangkat lunak pemrogramannya bisa menggunakan IC-prog yang bisa
didownload dari http://www.ic-prog.com.
Menggunakan perangkat lunak terpadu yang bisa didownload dari internet, yaitu
MPLAB 5.62 yang merupakan jenis IDE. Untuk simulasi bisa digunakan PIC
Simulator IDE 5.22 yang komersil, atau menggunakan perangkat lunak terpadu
uDEV dengan dukungan bahasa Assembly dan JAL Just Another Language atau
Virtual Breadboard.
Atau menggunakan Proteus VSM 6.7 SP3, perangkat lunak ini mendukung simulasi
berbagai macam mikrokontroler, yaitu: MCS-51 dan kompatibelnya (Atmel AT89
dan Philips), beberapa mikrokontroler Motorola (termasuk 68HC11 dan lain-lain),
Microchip PIC (termasuk PIC12 maupun PIC16) serta BASIC Stamp (semua seri).

1
Beberapa program, informasi, tayangan slide serta versi PDF dari makalah ini bisa diperoleh melalui
CDROM yang sudah dikemas (disiapkan) secara khusus, silahkan hubungi Panitia atau agfi@ugm.ac.id.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
10
Mikrokontroler Parallax BASIC Stamp
Mikrokontroler ini sangat cocok untuk mereka yang baru memulai atau baru belajar
mikrokontroler. Hal ini dikarenakan selain kemudahan membuat rangkaian aplikasinya,
pemrogramannya menggunakan bahasa tingkat tinggi, yaitu Bahasa PBASIC yang mudah
dipelajari.
Namun kemudahan-kemudahan tersebut harus ditebus dengan harga yang cukup mahal, untuk
Parallax BASIC Stamp sekitar 400 600 ribu rupiah, sedangkan yang produksi Thailand
(dengan nama i-Stamp) harganya sekitar 300 325 ribu rupiah.

Untuk sarana belajar, Parallax sudah menyediakan paket Stamp in Class mulai dari paket
ekonomis hingga paket lengkap sampai tingkat aplikasi robotika dengan buku-bukunya yang
bisa didownload secara gratis dari Internet
2
. Untuk permulaan, saya sarankan membaca atau
mempraktekkan:
Whats Microcontroller (versi 2.1) yang bisa langsung didownload dari website
Parallax (http://www.parallax.com);
Yang lengkap, gunakan Stamp Works (versi 2.1), yang dilengkapi dengan buku dan
berkas-berkas percobaan dalam format Proteus VSM, misalnya sebagaimana gambar
berikut:

2
Anda bisa juga memperoleh CDROM BASIC Stamp edisi khusus (lengkap informasi dan software-
nya, termasuk Proteus VSM 6.7 SP3) dengan harga khusus, silahkan hubungi agfi68@yahoo.com untuk
mendapatkan keterangan lebih lanjut.
Agfianto Eko Putra : Mikrokontroler dan PLC
APAKAH PLC ITU?
Sebuah PLC (kepanjangan dari Programmable Logic Controller) adalah sebuah alat yang
digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relai yang dijumpai pada sistem kontrol
proses konvensional. PLC bekerja dengan cara mengamati masukan (melalui sensor-sensor
terkait), kemudian melakukan proses dan melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan, yang
berupa menghidupkan atau mematikan keluarannya (logik, 0 atau 1, hidup atau mati).
Pengguna membuat program (yang umumnya dinamakan diagram tangga atau ladder
diagram) yang kemudian harus dijalankan oleh PLC yang bersangkutan. Dengan kata lain,
PLC menentukan aksi apa yang harus dilakukan pada instrumen keluaran berkaitan dengan
status suatu ukuran atau besaran yang diamati.
PLC banyak digunakan pada aplikasi-aplikasi industri, misalnya pada proses pengepakan,
penanganan bahan, perakitan otomatis dan lain sebagainya. Dengan kata lain, hampir semua
aplikasi yang memerlukan kontrol listrik atau elektronik membutuhkan PLC.
Dengan demikian, semakin kompleks proses yang harus ditangani, semakin penting
penggunaan PLC untuk mempermudah proses-proses tersebut (dan sekaligus menggantikan
beberapa alat yang diperlukan). Selain itu sistem kontrol proses konvensional memiliki
beberapa kelemahan, antara lain:
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
12
Perlu kerja keras saat dilakukan pengkabelan;
Kesulitan saat dilakukan penggantian dan/atau perubahan;
Kesulitan saat dilakukan pelacakan kesalahan;
Saat terjadi masalah, waktu tunggu tidak menentu dan biasanya lama.
Sedangkan penggunaan kontroler PLC memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan
sistem kontrol proses konvensional, antara lain:
Dibandingkan dengan sistem kontrol proses konvensional, jumlah kabel yang
dibutuhkan bisa berkurang hingga 80%;
PLC mengkonsumsi daya lebih rendah dibandingkan dengan sistem kontrol proses
konvesional (berbasis relai);
Fungsi diagnostik pada sebuah kontroler PLC membolehkan pendeteksian kesalahan
yang mudah dan cepat;
Perubahan pada urutan operasional atau proses atau aplikasi dapat dilakukan dengan
mudah, hanya dengan melakukan perubahan atau penggantian program, baik melalui
terminal konsol maupun komputer PC;
Tidak membutuhkan spare part yang banyak;
Lebih murah dibandingkan dengan sistem konvensional, khususnya dalam kasus
penggunaan instrumen I/O yang cukup banyak dan fungsi operasional prosesnya
cukup kompleks;
Ketahanan PLC jauh lebih baik dibandingkan dengan relai auto-mekanik.
KOMPONEN-KOMPONEN PLC
PLC sesungguhnya merupakan sistem mikrokontroler khusus untuk industri, artinya
seperangkat perangkat lunak dan keras yang diadaptasi untuk keperluan aplikasi dalam dunia
industri. Elemen-elemen dasar sebuah PLC ditunjukkan pada gambar berikut:
Agfianto Eko Putra : Mikrokontroler dan PLC
PLC OMRON CPM1A dan CPM2A (Sysmac)
Tiap-tiap PLC pada dasarnya merupakan sebuah mikrokontroler (CPU-nya PLC bisa berupa
mikrokontroler maupun mikroprosesor) yang dilengkapi dengan periferal yang dapat berupa
masukan digital, keluaran digital atau relai. Perangkat lunak program-nya sama sekali berbeda
dengan bahasa komputer seperti Pascal, Basic, C dan lain-lain, programnya menggunakan apa
yang dinamakan sebagai diagram tangga atau ladder diagram.
CPM1A dan CPM2A merupakan PLC produk dari Omron, perbedaan mendasar antara
CPM1A dan CPM2A adalah fungsi dan jumlah terminal masukan dan keluarannya, CPM1A
10 memiliki 6 masukan (D0 D5) dan 4 keluaran (O0 O3) total 10 jalur keluaran/masukan,
sedangkan CPM2A 20 memiliki jumlah keluaran dan masukan yang jauh lebih banyak, yaitu
12 masukan dan 8 keluaran (total 20 jalur keluaran/masukan). Pada gambar berikut ini,
ditunjukkan gambar Omron CPM2A dengan 20 keluaran/masukan.
OMRON ZEN PROGRAMMABLE RELAY
ZEN Programmable Relay merupakan produk PLC lain dari Omron, sebagaimana
ditunjukkan pada gambar berikut, merupakan kontroler kecil yang menyediakan 10 saluran
I/O yang dapat diprogram (terdiri dari 6 masukan dan 4 keluaran, yang juga dapat diekspansi
jumlahnya dengan perangkat keras tambahan). Alatnya jauh lebih murah (saat ditulis buku ini
harganya sekitar 1 juta rupiah) dan lebih kompak atau kecil dibandingkan dengan seri CPM1
maupun CPM2 (lihat pembahasan pada bab sebelumnya). Saat ini sudah ada model yang baru
(gambar III.1 sebelah kanan) yang menyediakan 20 saluran I/O yang dapat diprogram (terdiri
dari 12 masukan dan 8 keluaran).

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
14
Belajar PLC itu MUDAH!
Belajar pemrograman PLC itu pada dasarnya mudah, sebagai permulaan, hal-hal yang
dibutuhkan antara lain:
Buku PLC, rekomendasi: Putra, Agfianto Eko, 2004, PLC Konsep, Pemrograman
dan Aplikasi, Gava Media Yogyakarta
Software editor dan simulasi PLC baik untuk Sysmac maupun ZEN ada di dalam
CDROM buku di atas.
ZEN: ESKALATOR OTOMATIS
(ESCALATOR WITH AUTOMATIC OPERATION FUNCTION)
ZEN akan digunakan untuk otomatisasi pengoperasian eskalator atau tangga berjalan di suatu
pusat pembelanjaan atau mall. Eskalator akan bekerja secara kontinyu atau terus menerus
pada jam 07.00 10.00 dan jam 17.00 22.00 dari hari Senin hingga Jumat. Selain itu
eskalator hanya bekerja jika terdeteksi ada orang yang akan menggunakannya.

Agfianto Eko Putra : Mikrokontroler dan PLC
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
16
CPM2A: PENGEPAKAN APEL OTOMATIS
PLC Omron akan digunakan untuk membantu proses pengepakan apel ke dalam boks
(biasanya aplikasi semacam digolongkan pada aplikasi pengepakan atau packaging
application dan kasusnya bisa bermacam-macam).

] Main 1 - Pengepakan ]
''
Diagram tangga ini digunakan untuk mengontrol proses
pengepakan 10 buah apel ke dalam boks

] Network 1 - Dimulai ]
''
Proses awal (mulai proses)
] 000.00 000.01 200.00
]] ]]/]( )]
] START ] STOP STAT_JALAN
] 200.00 ]
]] ]'
] STAT_JALAN

] Network 2 - Apel ]
''
Jaringan untuk menjalankan konveyor apel
] 200.00 010.01 010.00
]] ]]/]( )]
] STAT_JALAN K_BOX K_APEL

] Network 3 - Pencacah ]
''
Agfianto Eko Putra : Mikrokontroler dan PLC
Jaringan untuk melakukan pencacahan 10 apel ke dalam boks
(pengepakan apel: 10 buah tiap boks)
] 000.02
]] ]]CNT ]
] S_APEL ]]
] 000.03 ]000 ]
]]/]]CACAH_APEL ]
] S_BOX ]]
] ]#0010 ]
] ] ]
] ''

] Network 4 - Boks ]
''
Jaringan untuk menjalankan konveyor boks
] CNT000 200.00 010.01
]] ]] ]( )]
] CACAH_APEL ] STAT_JALAN K_BOX
] 000.03 ]
]]/]'
] S_BOX

] Network 5 - ]
''
]
] END(01) ]
] ''
Informasi Lebih lanjut
Apa yang sudah saya sampaikan adalah sebagian cerita dari Mikrokontroler dan PLC mulai
merambah dunia, terutama untuk produk-produk konsumen, aplikasi-aplikasi terpadu yang
bisa digunakan dalam lingkungan industri maupun langsung ke sasaran konsumen.
Peluang bisnis Mikrokontroler dan PLC terbuka sangat luas dan lebar, apalagi masih sedikit
yang menekuninya, tinggal kita harus mulai belajar dengan tekun, apalagi untuk saat ini sudah
banyak informasi-informasi yang memudahkan proses pembelajaran mikrokontroler dan PLC.
Masih ada lagi mikrokontroler dan PLC lain yang belum saya bahas, yaitu AVR dari Atmel
dan Motorola 68HC11, juga ada PLC Siemens, RS Logix dan lain-lain, karena keterbatasan
ruang dan waktu, saya mohon maaf tidak sempat menyampaikan.
Terima kasih, saran dan kritikan silahkan ditujukan ke agfi@ugm.ac.id, Yahoo ID saya adalah
agfi68 gunakan Yahoo Messenger atau program lain untuk chating dengan saya silahkan
cek dulu apakah saya sedang online atau tidak (Senin s/d Jumat).
Jangan lupa kunjungi website saya di http://agfi.staff.ugm.ac.id untuk mendapatkan berbagai
macam informasi tentang buku-buku saya, mikrokontroler, PLC, antarmuka dan lain
sebagainya.
--o--

Anda mungkin juga menyukai