SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI JURUSAN S.1 TEKNIK PERMINYAKAN BALIKPAPAN 2013
LEMBAR PENGESAHAN
Diajukan Untuk memenuhi kurikulum perkuliahan pada jurusan teknik perminyakan, SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI STT MIGAS Balikpapan Kalimantan Timur
Disusun oleh
Ketua Jurusan
Dosen Pembimbing
Karmila, ST
I. JUDUL
II LATAR BELAKANG MASALAH Dunia perminyakan merupakan industri yang menguntungkan tetapi juga beresiko tinggi. Industri ini bertujuan untuk mengeksploitasi kandungan minyak dan gas yang ada di bumi. Sebelum pengeksploitasian dilakukan, terlebih dahulu diperlukan informasi tentang keberadaan minyak/gas. Dugaan adanya potensi hidrokarbon pada suatu area didapat dari penelitian geologi dan geofisika (seismic, magnetic, dan gravitasi). Data yang diperlukan untuk membuktikan ada atau tidaknya potensi hidrokarbon pada suatu area yaitu data permukaan (peta geologi dan measured stratigrafi / stratigrafi terukur) dan data di bawah permukaan (seismic, logging, coring dan cutting). Dari data permukaan seismic kemudian dilakukan untuk mendapatkan data di bawah permukaan berupa litologi batuan. Jika litologi batuan mengindikasikan adanya suatu reservoir, maka untuk membuktikan ada tidaknya hidrokarbon dilakukan pemboran lubang sumur serta serangkaian pengukuran di dalam sumur dan evaluasi data hasil rekaman untuk memastikan ada tidaknya kandungan hidrokarbon di bawah tanah. Evaluasi formasi adalah suatu proses analisis ciri dari kondisi bawah permukaan dari hasil pengukuran lubang sumur. Beberapa kegiatan evaluasi formasi adalah evaluasi formasi pada well logging, analisa batu inti/core dan welltesting. Well Logging adalah kegiatan merekam karakteristik batuan sebagai fungsi kedalaman. Ada dua macam logging yang sering digunakan di Industri perminyakan yakni mud Logging dan Wireline Logging. Berdasarkan data yang di dapat dari kedua jenis log ini akan dilakukan analisa secara kualitatif dan kuantitatif untuk membuktikan zona prodktif hidrokarbon.
III.
MAKSUD DAN TUJUAN Maksud penulisan komprehensif ini adalah untuk memenuhi salah satu
persyaratan program perkuliahan untuk dapat melaksanakan tugas akhir dan sebagai salah satu syarat kelulusan. Adapun tujuan dari penulisan komprehensif ini adalah agar dapat : 1. Mengerti dasar dasar well logging 2. Menginterprestasikan data logging secara kualitatif dan kuantitatif. 3. Mengetahui jenis logging yang digunakan untuk mengidentifikasi lapisan produktif.
IV.
BATASAN MASALAH Penilaian batuan reservoir pada penulisan komprehensif ini penulis menitik
beratkan pada sifat-sifat fisik batuan sedimen sebagai tempat akumulasi hidrokarbon.
V. 5.2.
TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Reservoir Dasar dari metode logging ini adalah sifat-sifat atau karakteristik dari
Reservoir itu sendiri, yaitu dari sifat listrik, sifat radioaktif, dan sifat rambat suara. Reservoir merupakan suatu tempat terakumulasinya fluida hidrokarbon, gas dan air yang unsur-unsur penyusunnya meliputi batuan induk (source rock), Batuan Resevoir (Reservoir Rock), dan Cap rock. Karakteristik suatu reservoir sangat dipengaruhi oleh karakteristik batuan penyusunnya, fluida reservoir yang menempatinya dan kondisi reservoir itu sendiri, yang satu sama lain akan saling berkaitan.
5.2.1. Karakteristik Batuan Reservoir Pokok bahasan pada komponen batuan reservoir meliputi komposisi kimia batuan dan sifat fisik batuan reservoir. a. Komposisi Kimia Batuan Reservoir Batuan reservoir umumnya dari batuan sedimen yang berupa batuan pasir, batuan karbonat, dan shale atau kadang-kadang volkanik. Masing-masing batuan mempunyai komposisi kimia yang berbeda, begitu pula sifat fisiknya. 1. Komposisi kimia batuan pasir Batu pasir merupakan batuan reservoir yang banyak dijumpai, Batu pasir pada daerah satu dengan yang lainnya berbeda kandungan mineral dan komposisi kimianya. Mineral dominan pada batuan ini adalah kwarsa (SiO2), feldspar (KNaCa (AlSi3O8)) dan beberapa mineral lainnya. 2. Komposisi kimia batuan limestone Batuan karbonat yang dimaksud disini adalah limestone, dolomite dan yang bersifat antara keduanya. Limestone adalah kelompok batuan yang mengandung paling sedikit 80 % kalium karbonat, disusun terutama oleh mineral kalsit. Dolomite mineral utamanya adalah mineral dolomite kandungan unsur karbonat lebih dari 50 %. 3. Komposisi kimia batuan shale Komposisi kimia batuan shale bervariasi sesuai dengan ukuran butir. Fraksi yang kasar banyak mengandung silika, sedangkan fraksi yang halus umumnya mengandung aluminium, besi, potash, dan air.
b. Sifat fisik batuan reservoir Sifat fisik batuan reservoir merupakan sifat penting batuan reservoir dan hubungannya dengan fluida reservoir yang mengisinya dalam kondisi statis dan
dinamis (jika ada aliran). Berikut ini akan dibicarakan mengenai sifat fisik batuan reservoir yang meliputi porositas, permeabilitas, wettabilitas, tekanan kapiler,
saturasi fluida, dan kompresibilitas batuan. 5.2.2. Karakteristik Fluida Reservoir Pokok bahasan pada karakteristik fluida reservoir meliputi komposisi kimia fluida reservoir dan sifat fisik fluida reservoir. a. Komposisi kimia Fluida Reservoir Fluida reservoir terdiri dari hidrokarbon, dan air formasi. Hidrokarbon terbentuk di alam, dapat berupa gas, zat cair ataupun zat padat. Sedangkan Air formasi merupakan air yang dijumpai bersama-sama dengan endapan minyak. hidrokarbon sendiri, selain mengandung hidrogen (H) dan karbon (C) juga mengandung unsur-unsur senyawa lain, terutama belerang, nitrogen dan oksigen. Dalam subbab ini dibahas tentang ketiga fluida tersebut. b. Sifat Fisik Fluida Reservoir Fluida reservoir yang menempati batuan reservoir memiliki sifat sifat fisik sebagai berikut densitas, viskositas, factor volume formasi, kompresibilitas, dan kelarutan gas. 5.3. Well Logging Well Logging adalah kegiatan merekam karakteristik batuan sebagai fungsi kedalaman. Ada dua macam pencatatan yang dibedakan menurut waktu pengambilan data, yaitu : a. Selama kegiatan pengeboran berjalan. 1. Mud Logging atau Log Mekanis, media pengantarnya adalah lumpur 2. Log While Drilling (LWD) b. Pencatatan setelah kegiatan pengeboran dihentikan pada target tertentu, dilakukan dengan media kabel, disebut wireline log.
5.3.1. Mud Logging Mud logging atau terkadang dikenal dengan hydrocarbon well logging merupakan kegiatan memonitor kondisi bawah permukaan suatu sumur bor selama operasi pemboran, meliputi pengumpulan data-data geologi, serta menciptakan hasil visual bawah permukaan. Mud logging adalah pemeriksaan dan analisis informasi geologis mikroskopis yang terkandung dalam serpih formasi (cutting) dan lumpur pengeboran untuk mengetahui kondisi lithology serta menentukan ada atau tidaknya minyak dan gas yang ditemui selama proses pengeboran sebuah sumur. 5.3.2. Wireline Logging dan LWD Merupakan salah satu metode pengukuran perekaman sifat-sifat fisik batuan reservoir terhadap kedalaman lubang bor yang dilakukan setelah kegiatan pengeboran dihentikan pada target tertentu. Logging yang umum dilakukan pada setiap sumur meliputi : A. Log Listrik 1. Spontaneous Potensial (SP) Log : perekaman beda potensial antara electrode yang bergerak di dalam lubang bor dengan electrode di permukaan, satuannya adalah milivolt. 2. Resistivity Log : Log Resistivity adalah Suatu log yang digunakan untuk merekam sifat kelistrikan fluida. B. Log Radioaktif 1. Gamma Ray (GR) Log : perekaman radioaktif alami bumi. 2. Neutron Log : untuk menentukan porositas total batuan tanpa memandang apakah pori-porinya diisi hidrocarbon atau air formasi.
3. Density Log : Density Log adalah kurva yang menunjukkan besarnya densitas (bulk density) dari batuan yang ditembus lubang bor. Dari besaran batuan ini sangat berguna untuk menentukan besarnya porositas. C. Log Akustik Sonic Log : metode logging yang dirancang untuk mengetahui porositas batuan formasi dengan cara mengukur interval transite time (t). D. Log Tambahan Calliper Log : Log Calliper merupakan suatu kurva yang menunjukkan kondisi diameter lubang bor. Pada lapisan permeable dimana lapisan dinding lubang bornya terbentuk mud cake, maka diameter lubang bor menjadi lebih kecil dari pada ukuran bitnya. 5.4. Interprestasi Logging
5.4.1. Interprestasi Kualitatif Analisi kualitatif log adalah analisis tentang kualitas log dan bentuk-bentuk kurva log tanpa menghitung besaran-besaran yang diukur oleh log. Analisa kualitatif meliputi penentuan zona permeable dan penentuan jenis fluidanya. 5.4.2. Interprestasi Kuantitatif Analisa Kuantitatif dilakukan setelah analisa kualitatif di lakukan, analisa kuantitatif merupakan analisa dengan melakukan perhitungan data log meliputi porositas, resistivitas, Vclay, dan Saturasi water.. 5.4.3. Analisa cutting Pekerjaan analisa cutting ini dilakukan dalam kerangka pekerjaan mud logging yang terutama digunakan untuk mengidentifikasikan saturasi hidrokarbon dan mengestimasi karakteristik batuan reservoir.
VI.
PEMBAHASAN SEMENTARA Well logging merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan merekam
reservoir.
pengerjaannya yakni pada saat berlangsungnya pemboran (Mud logging dan LWD) dan pada saat pemboran selesai atau wireline logging. Untuk mendapatkan lapisan produktif dengan metoda logging terlebih dahulu dilakukan analisa terhadap data logging. Analisis berdasarkan hasil mud logging disebut analisis cutting, analisis cutting merupakan analisis secara kualitatif terhadap cutting hasil pemboran. Sedangkan untuk Wireline log dan LWD ada dua jenis interprestasi logging berdasarkan hasil rekaman kedua jenis log ini yakni analisa secara kualitatif dan analisa kuantitatif. Analisa kualitatif meliputi penentuan zona permeable dan penentuan jenis fluidanya . Analisa kuantitatif merupakan analisa dengan melakukan perhitungan data log meliputi porositas, resistivitas, Vclay, dan Saturasi water. Dengan kombinasi analisa logging di atas dapat di gunakan untuk mengidentifikasi lapisan produktif.
VII
DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA 1. Asquith, George., Gibson, Charles . Basic Well Log Analysis For Geologist, The American Association of Petroleum Geologist 2. Harsono Adi, Evaluasi Formasi & Aplikasi logEdisi-8, Schlumberger, 1 Mei 1997. 3. Helander P. Donal. Fundamental of Formation Evaluation 4. Kristanto, Dedi ., Haryadi. Penilaian FormasiUniversitas Pembangunan Nasional Veteran, Yogyakarta,1990. 5. ______,Log Interpretation Principles and Application Schlumberger
VIII. RENCANA DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................................... KATA PENGANTAR ................................................................................................... DAFTAR ISI .................................................................................................................. DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... DAFTAR TABEL ......................................................................................................... BAB I BAB II PENDAHULUAN ........................................................................................ KARAKTERISTIK RESERVOIR ............................................................ 2.1. Sejarah dan Klasifikasi Batuan Reservoir ............................................ 2.1.1. Lingkungan Pengendapan ........................................................ 2.1.2. Diagenesa Batuan Sedimen ...................................................... 2.2. Karakteristik Batuan Reservoir ........................................................... 2.2.1. Komposisi Kimia Batuan Reservoir ........................................ 2.2.2. Sifat Sifat Fisik Reservoir ..................................................... 2.3. Karakteristik Fluida Reservoir ............................................................. 2.3.1. Sifat Sifat Fisik Fluida Reservoir .......................................... 2.3.2. Komposisi Kimia Fluida Reservoir.......................................... BAB III PRINSIP DASAR WELL LOGGING ...................................................... 3.1. Tujuan Utama Well Logging ............................................................... 3.2. Sifat Petrofisik Batuan dari Log .......................................................... 3.3. Lingkungan Sumur ............................................................................... 3.4. Informasi Dasar dalam Interprestasi Log ............................................. 3.5. Proses Logging..................................................................................... BAB IV WELL LOGGING ..................................................................................... 4.1. Mud Log .................................................................................................
10
4.2. LWD ....................................................................................................... 4.3. Wireline Log .......................................................................................... BAB IV INTERPRESTASI LOGGING .................................................................. 4.1. Analisa Kualitatif ................................................................................. 4.2. Analisa Kuantitatif ............................................................................... 4.3. Analisa Cutting .................................................................................... BAB VI PEMBAHASAN ..........................................................................................
11