Anda di halaman 1dari 12

Laporan Praktikum Installasi dan Jaringan Komputer

Installasi & Konfigurasi Router (WinBox)

Oleh Nurul Abdillah Nim : 1102658


Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang Padang 2013

1. Tujuan a. Mahasiswa mengenal dan memahami perangkat routing pada jaringan komputer. b. Mahasiswa mengenal MikroTik Router sebagai perangkat routing. c. Mahasiswa diharapkan mampu menginstal dan mengkonfigurasi MikroTik Router. 2. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang dibutuhkan pada praktikum kali ini adalah: 1) Personal Komputer 2) Kartu Jaringan (NIC) 3) Kabel UTP mode Cross-Over dan Staright-Trought 4) MikroTik Router Board 5) MikroTik RouterOS 6) Switch 3. Teori Pendukung MikroTik RouterOS, merupakan system operasi Linux base yangdiperuntukkan sebagai network router. Didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows application (WinBox). Selain itu instalasi dapat dilakukan pada Standard computer PC. PC yang akan dijadikan router mikrotik pun tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan standard, misalnya hanya sebagai gateway. Untuk keperluan beban yang besar (network yang kompleks, routing yang rumit dll) disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan resource PC yang memadai. Fasilitas pada mikrotik antara lain sebagai berikut : o Protokoll routing RIP, OSPF, BGP. o Statefull firewall o HotSpot for Plug-and-Play access o remote winbox GUI admin Meskipun demikian Mikrotik bukanlah free software, artinya kita harus membeli licensi terhadap segala fasiltas yang disediakan. Kita bisa membeli software mikrotik dalam bentuk CD yang diinstall pada Hard disk. MikroTik juga mengembangkan Hardware dengan spesifikasi dan karakteristik unik serta mempunyai kemampuan handal sebagai Mesin Router. Dengan dipasarkannya MikroTik RouterBoard dalam berbagai seri memudahkan kita untuk memilih produk sesuai dengan kebutuhan. Flexibilitas ini salah satu faktor yang menjadikan Mikrotik RouterBoard booming dan menjadi pilihan ekonomis dengan kualitas prima, disamping banyak keunggulan keunggulan lainnya. Kita akan bahas dan teliti MikroTik ini, baik spesifikasi, karakteristik maupun kemampuan Mikrotik, baik software MikroTikOS maupun hardware MikroTik RouterBoard. a. Hardware MikroTik Beberapa jenis Hardware MikroTik antara lain : Routerboard Antenna Mini PCI MikroTik kompatibel dengan hampir semua jenis antenna WiFi a/b/g, baik produk MikroTik maupun produsen lainnya. Dengan pemilihan kanal frekuensi dan polarisasi yang tetap, kombinasi power output dan kepekaan sinyal dapat diatur sesuai kebutuhan. Untuk perangkat pendukung seperti lightning arrester, Power Supply Adaptor, Pigtail jumper dan PoE juga sudah diperhitungkan dan MikroTik support

untuk itu. Bahkan RouterBoard memiliki proteksi yang cukup baik untuk masalah overvoltage, ketidaksesuaian power output signal dalam MikroTik disebut poweroutage, identifikasi frekuensi, dll. b. Software MikroTik MikroTik RouterOS adalah sistem operasi untuk Router dari MikroTik berbasispada Linux Software Programme. Pada saat sekarang, WinBox telah di tampilkan secara graphical, sehingga User dengan mudah dapat mengakses dan mengkonfigurasi Router sesuai kebutuhan dengan mudah efektif dan efisien. Memperkecil kesalahan pada waktu setup konfigurasi, mudah dipahami dan customable sesuai yang kita inginkan. Fiturfitur MikroTik RouterOS cukup banyak, bahkan lebih lengkap dibanding RouterOS yang lain, dan sangat membantu kita dalam berimprovisasi untuk mencari solusi dari kendala yangsering kita jumpai di lapangan. Berikut overview tentang karakter dan kemampuan MikroTik RouterOS, diantaranya : Firewall dan NAT paket Routing Static Data Rate Management per HotSpot PointtoPoint Simple tunnels IPIP IPsec IP Web proxy FTP, DHCP Server per interface; DHCP relay; DHCP client; multiple DHCP Universal Client Transparent VRRP VRRP UPnP mendukung Universal PlugandPlay NTP Network Monitoring/Accounting IP SNMP readonly M3P MikroTik MNDP MikroTik Tools ping; Wireless IEEE802.11

4. Langkah Kerja 1. Hubungkan masing-masing PC ke switch/router menggunakan kabel Kabel UTP mode Cross-Over dan Staright-Trought, seperti gambar berikut :

Pada praktikum kali ini, saya menggunakan 4 PC, 1 Switch dan 1 Router. Dimana 2buah PC tersambung ke Switch dan 2 PC lagi tersambung langsung ke Router. 2. Langkah selanjutnya Download winbox ke komputer, caranya mudah yaitu kunjungi http://www.mikrotik.com/download

3. Setelah di download, jalankan program winbox

4. jika IP Address Gateway Mikrotik nya sudah muncul suatu alamat, maka lakukan double click pada bagian alamat MAC addressnya. Pada login beri usernamenya dengan admin dan password dibiarkan kosong saja, lalu klik Connect. 5. Maka akan langsung terlihat tampilan interface pada jendela utama Mikrotik

6. Selanjtnya lakukan reset dengan menggunakan commandline pada winbox. Perintah reset ini akan mereset semua koneksi yang dilakukan dari Router ke Host yang terhubung ke router tersebut. Jadi lebih baik hanya satu host saja yang melakukan perintah reset ini

7. Kita bisa melihat host-host yang terhubung dengan router yang kita gunakan. Setiap host tersebut menggunakan satu buah interface yang terdapat pada router untuk dapat terkoneksi

Pada gambar diatas terlihat bahwa, ada 3 interface yang terkoneksi. Yaitu ether 1 terhubung ke swicth yang dimana switch tersebut terkoneksi ke dua buah PC, sementara ether 3 dan ether 5 langsung terkoneksi ke PC. Untuk mengubah nama ether nya bisa dengan cara melakukan doble kil pada setiap ethernya. 8. Selanjutnya kita melakukan setting Alamat IP pada masing-masing hostnya. Setting Routing ke Internet Gateway, lihat kembali gambar topologi jaringannya sebagai panduan.

Pada praktikum ini, saya menggunakan alamat IP dalam lingkungan 192.168.30.1\24. Sementara 3 buah interface lainnya menggunakan IP address 192.168.1.32\24, 192.168.1.32\24 dan 192.168.1.34\24. Setting alamat IP ini dilakukan untuk melakukan uji koneksi pada masing-masing host yang terhubung ke router. 9. Selanjutnya kita juga melakukan setting alamat IP di Local Area Connection, eperti yang telah dilakukan pada praktikum sebelumnya. Pada parktikum ini saya menggunakan IP address 192.168.3.3

10. Sekarang kita akan mulai melakukan PING pada commandline untuk melakukan uji koneksi

Pada gambar diatas terlihat bahwa saya berhasil terkoneksi ke IP address 192.168.34.4 dan 192.168.32.3. Itu berarti bahwa koneksi jaringan sudah berhasil dibangun antar host di satu router. 11. Baiklah selanjutnya kita akan mencoba untuk melakukan uji koneksi di luar interface winbox. Sebelumnya kita melakukan uji konesi ke host yang terhubung dalam satu router melalui Winbox. 12. Raouter masing-masing kelompok disambungkan dengan kabel LAN, dan setting alamat IP di PC yang akan digunakan untuk melakukan koneksi ke Router dan ke PC kelompok lain.

Pada IP router ini kita menambahkan route listnya, yaitu Dist Address dari 4 buah host pada router lain(tetangga), sperti gambar dibawah ini. Gatewaynya adalah interface yang ada pada router lain(tetangga)

Setelah kita menambahkan beberap dist Address, maka akan terlihat 9 buah Dist Address, dimana 4 address dari interface router tetangga terletak pada ether 4 pada router kelompok saya

5. Evaluasi a) Konfigurasilah IP Address masing-masing PC. b) Lakukanlan test koneksi (ping) dan test routing (tracert) dari masing-masing host ke host yang terdapat pada router tetangga melalui commandPrompt

Pada praktikum kali ini kita berhasil terkoneksi ke host yang terdapat pada router tetangga, gambar diatas menunjukkan bahwa PC saya berhasil terkoneksi ke 192.168.43.2, 192.168.40.2, dan 192.168.42.2

Untuk membuat koneksi ke roouter-router lain caranya juga sama seperti langkahlangkah diatas, inilah susunan router pada praktikum kali ini :

6. Kesimpulan Agar host bisa saling terkoneksi dengan host lain yang terdapat pada router yang berbeda, maka yang kita tambahakan adalah Dist.Address nya pada IP Route, Bukan pada IP Address. Dimana Gateway nya tetap sama antar host pada satu router.

Anda mungkin juga menyukai