BAB2
TEORI DASAR
2.1 U M U M
Pada bab ini akan diberikan teori dasar yang melandasi permasalahan dan
penyelesaiannya yang diangkat dalam Tugas Akhir ini. Teori dasar yang diberikan
meliputi: pengertian tentang antena, yang memberikan definisi dan klasifikasi
tentang antena, distribusi arus antena dan pola radiasi antena. Selanjutnya,
diberikan penjelasan tentang pola radiasi dari antena Vertical Collinear dan
penjelasan singkat tentang kabel koaxial serta pengertian tentang wireless-LAN.
Pada bagian lain, diberikan tentang perencanaan dan pembuatan antenna
Vertical Collinear.
6
7
Pola radiasi dapat disebut sebagai pola medan (field pattern) apabila
intensitas radiasi yang digambarkan adalah kuat medannya dan disebut pola daya
(power pattern) apabila intensitas radiasi yang digambarkan adalah vektor
poynting-nya.
Apabila dilihat dari penamaan bidang pola radiasi ada 4 macam, yaitu:
Bidang H ialah bidang magnet dari pola radiasi antena, bidang E ialah medan
listrik dari pola radiasi antena, bidang elevasi ialah pola radiasi yang diamati dari
sudut elevasi dan bidang azimuth ialah pola radiasi yang diamati dari sudut
azimuth. dimana antara bidang H dan bidang E saling tegak lurus dan antara
bidang elevasi dan bidang azimuth juga sama saling tegak lurus.
Pada gambar 2.3 di atas memperlihatkan bentuk koordinat pada bidang pola
radiasi, untuk warna hijau ialah bidang azimuth atau bidang H, sedangkan warna
ungu menjelaskan bidang elevasi atau E.
10
Pada gambar 2.4 di atas menjelaskan ilustrasi pola radiasi dengan antena
dalam koordinat polat (polar plot), sengaja diambil dari contoh di atas antena yang
digunakan pada gambar tersebut adalah antena Directional berupa antena yagi,
agar nampak lebih jelas pengaruh posisi antena terhadap radiasi yang dipancarkan
oleh antena tersebut.
(2.1)
(2.4)
(2.5)
(2.6)
Besar nilai VSWR yang ideal adalah 1, yang berarti semua daya yang
diradiasikan antena pemancar diterima oleh antena penerima (match). Semakin
besar nilai VSWR menunjukkan daya yang dipantulkan juga semakin besar dan
semakin tidak match.
Kabel ini sangat ideal untuk membawa atau menghantarkan sinyal listik
yang berfrekuensi tinggi, misalnya : kabel penghubung antara TV dan antenanya
atau untuk menghubungkan perangkat radio pemancar/penerima gelombang radio
dengan antenanya.
15
KONDUKTOR
INSULATOR
Jalur transmisi kabel coaxial ada 2 bagian konduktor, yaitu inti tembaga
dan serabut tembaga, yang kedua konduktor tersebut dipisahkan oleh bahan
insulator (solid dielektric). Pada gambar 1.3 menggambarkan bagian-bagian kabel
coaxial, menunjukkan bahwa warna merah adalah bahan konduktor, warna putih
adalah bahan insulator dan warna abu-abu adalah lapisan paling luar kabel (outer
jacket).
Kabel coaxial terdiri dari beberapa macam tipe dan tiap-tiap tipenya
memiliki laporan data atau nama lainnya datasheet tersendiri, layaknya seperti
komponen elektronika. Datasheet sebuah kabel coaxial meliputi : impedansi,
diameter kabel, velocity factor dan lain-lainnya seperti terlihat pada table 1.1 :
………………………………………………… (1.1)
16
……………………………………………………… (1.2)
dimana :
λ = panjang gelombang
v = velocity factor
c = kecepatan rambat cahaya (3x108)
f = frekuensi
langsung dikirimkan. Bila kartu mendeteksi adanya data lain yang sedang
menggunakan frekuensi radio, maka ia akan menunggu sesaat kemudian
memeriksanya kembali.
W-LAN biasanya menggunakan salah satu dari dua topologi untuk
mengatur sebuah jaringan. Pada topologi ad-hoc biasa dikenal sebagai jaringan
peer-to-peer setiap PC dilengkapi dengan sebuah adapter W-LAN yang mengirim
dan menerima data ke dan dari PC lain yang dilengkapi dengan adapter yang
sama, dalam radius 300 kaki (±100 meter). Untuk topologi infrastruktur, tiap PC
mengirim dan menerima data dari sebuah titik akses, yang dipasang di dinding
atau langit-langit berupa sebuah kotak kecil berantena yang biasa di sebut juga
Access Point (AP). Saat titik akses menerima data, ia akan mengirimkan kembali
sinyal radio tersebut (dengan jangkauan yang lebih jauh) ke PC yang berada di
area cakupannya, atau dapat mentransfer data melalui jaringan Ethernet kabel.
Titik akses pada sebuah jaringan infrastruktur memiliki area cakupan yang lebih
besar, tetapi membutuhkan alat dengan harga yang lebih mahal.
Walau menggunakan prinsip kerja yang sama, kecepatan mengirim data
dan frekuensi yang digunakan oleh W-LAN berbeda berdasarkan jenis atau
produk yang dibuat, tergantung pada standar yang mereka gunakan. Vendor-
vendor wireless-LAN biasanya menggunakan beberapa standar, termasuk IEEE
802.11, IEEE 802.11b/g, OpenAir, dan HomeRF. Sayangnya, standar-standar
tersebut tidak saling kompatibel satu sama lain, dan harus menggunakan
jenis/produk yang sama untuk dapat membangun sebuah jaringan, dikarenakan
oleh frekuensi dari beberapa standar tersebut tidak sama.
Semua standar tersebut menggunakan adapter menggunakan segmen kecil
pada frekuensi radio 2,4 GHz, sehingga bandwith radio untuk mengirim data
menjadi kecil. Tetapi adapter tersebut menggunakan dua protokol untuk
meningkatkan efisiensi dan keamanan dalam pengiriman sinyal :
PC yang dituju. Kecepatan sinyal frekuensi ini sangat tinggi, serta dengan
pemecahan paket data maka sistem ini memberikan keamanan yang
dibutuhkan dalam satu jaringan, karena kebanyakan radio tranceiver biasa
tidak dapat mengikutinya.
2. Direct sequence spread spectrum, sebuah metode dimana sebuah
frekuensi radio dibagi menjadi tiga bagian yang sama, dan menyebarkan
seluruh paket melalui salah satu bagian frekuensi ini. Adapter direct
sequence akan mengenkripsi dan mendekripsi data yang keluar-masuk,
sehingga orang yang tidak memiliki otoritas hanya akan mendengar suara
desisan saja bila mereka menangkap sinyal radio tersebut.
(2.12)
Sehingga apabila satuan Watt diubah menjadi miliWatts (mW):
(2.13)