Anda di halaman 1dari 12

Sejarah Perkembangan Gunung Merapi dan Karakteristiknya

HARITS FAHMI 0402511078

Gunung Merapi menempati wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada posisi geografi 7o32,5 Lintang Selatan dan 110o26,5 Bujur Timur (Kusumadinata, 1979). Gunung Merapi mencakup beberapa kabupaten yaitu Klaten, Boyolali, Magelang (Jawa Tengah), dan Sleman (DI Yogyakarta). Letaknya cukup dekat dengan Kota Yogyakarta dan masih terdapat desa-desa di lerengnya sampai ketinggian 1700 m.

Sejarah Geologi
Hasil penelitian stratigrafi menunjukkan sejarah terbentuknya Merapi sangat kompleks. (Newhall et.al, 2000) menemukan unit-unit stratigrafi di Merapi yang semakin detil. Sejarah Merapi dapat dibagi atas 4 bagian yakni sebagai berikut.

Pra Merapi (+ 400.000 tahun lalu)


Disebut sebagai Gunung Bibi dengan magma andesit-basaltik berumur 700.000 tahun terletak di lereng timur Merapi termasuk Kabupaten Boyolali. Batuan gunung Bibi bersifat andesit-basaltik namun tidak mengandung orthopyroxen. Puncak Bibi mempunyai ketinggian sekitar 2050 m di atas muka laut dengan jarak datar antara puncak Bibi dan puncak Merapi sekarang sekitar 2.5 km. Karena umurnya yang sangat tua Gunung Bibi mengalami alterasi yang kuat sehingga contoh batuan segar sulit ditemukan

Merapi Tua (60.000 - 8000 tahun lalu)


Pada masa ini mulai lahir yang dikenal sebagai Gunung Merapi yang merupakan fase awal dari pembentukannya dengan kerucut belum sempurna. Ekstrusi awalnya berupa lava basaltik yang membentuk Gunung Turgo dan Plawangan berumur sekitar 40.000 tahun. Produk aktivitasnya terdiri dari batuan dengan komposisi andesit basaltic dari awanpanas, breksiasi lava dan lahar.

Merapi Pertengahan (8000 - 2000 tahun lalu)


Terjadi beberapa lelehan lava andesitik yang menyusun bukit Batulawang dan Gajahmungkur, yang saat ini nampak di lereng utara Merapi. Batuannya terdiri dari aliran lava, breksiasi lava dan awan panas. Aktivitas Merapi dicirikan dengan letusan efusif (lelehan) dan eksplosif. Diperkirakan juga terjadi letusan eksplosif ke arah barat yang meninggalkan morfologi tapal-kuda dengan panjang 7 km, lebar 1-2 km dengan beberapa bukit di lereng barat. Pada periode ini terbentuk Kawah Pasarbubrah.

Merapi Baru (2000 tahun lalu sekarang)


Dalam kawah Pasarbubrah terbentuk kerucut puncak Merapi yang saat ini disebut sebagai Gunung Anyar yang saat ini menjadi pusat aktivitas Merapi. Batuan dasar dari Merapi diperkirakan berumur Merapi Tua. Sedangkan Merapi yang sekarang ini berumur sekitar 2000 tahun. Letusan besar dari Merapi terjadi di masa lalu yang dalam sebaran materialnya telah menutupi Candi Sambisari yang terletak 23 km selatan dari Merapi.

Karakteristik Gunung Merapi


Sistem vulkanis Erupsi Merapi terjadi relatif sering hal ini ditengarai karena faktor geometri internal system vulkanis. Dari data kegempaan Merapi, tahun 1991 yang kaya gempa vulkanik dari berbagai jenis terlihat bahwa distribusi gempa Merapi lateral tidak jauh dari garis vertikal puncak Merapi ke bawah dan tidak tersebar luas. Pada kedalaman 1.5 - 2 km di bawah puncak tidak dijumpai adanya hiposenter gempa, demikian pula pada kedalaman >5 km. Gempa volkanotektonik (VT) memerlukan medium yang solid dan bisa patah sehingga zona-zona tidak terdapat hiposenter dianggap zona yang lembek karena pengaruh suhu tinggi magma.

Tipe erupsi
Gunung Merapi merupakan gunungapi yang dapat dimasukkan dalam tipe vulkanian lemah dengan ciri khas adanya peranan kubah lava dalam tiap-tiap erupsinya. Istilah tipe vulkanian berasal dari nama gunung Vulcano yang terletak di kepulauan Lipar Italia. Erupsi bersifat eksplosif dengan tingkat eksplosivitas dari lemah ke katastropik. Magma yang membentuk erupsi tipe vulkanian bersifat antara basa dan asam (dari andesit ke dasit). Erupsi vulkanian terjad karena lobang kepundan tertutup oleh sumbat lava atau magma yang membeku di pipa magma setelah kejadian erupsi.

Kubah Lava
Aliran lava Merapi menempati posisi transisi antara aliran lava fluida dan pembentukan sumbat lava. Apabila lava keluar dan menempati suatu posisi yang miring, misalnya di pinggir kawah utama, lava akan membentuk "lidah lava" karena proses aliran lava sangat pelan yang kemudian cepat membeku. Apabila lava keluar pada permukaan yang datar, kubah lava Merapi akan berbentuk tempurung terbalik dengan sisi-sisi yang relatif simetris. Pada proses pembentukan lidah lava, ketinggian kubah bertambah secara perlahan contohnya pada 1994, saat panjang kubah berkembang dari 300 m menjadi sekitar 460 m, tinggi kubah hanya bertambah dari 32 m menjadi 47 m. Perkembangan panjang kubah lebih cepat sekitar 10 kali lipat dari perkembangan tinggi kubah.

Awanpanas (Wedhus Gembel)


Penduduk sekitar Merapi menyebut awanpanas sebagai wedhus gembel (Andreastuti, 2006), dalam bahasa Jawa berarti domba karena secara visual kenampakan awanpanas seperti dombadomba menyusuri lereng. Istilah ini diperkirakan telah dipakai sejak berabad-abad oleh penduduk setempat (lebih tua dari pada istilah nuee-ardente).

Prekusor
Prekursor adalah gejala awal sebelum erupsi.

Anda mungkin juga menyukai