Anda di halaman 1dari 6

TRAUMA THORAK Bab I Pendahuluan

I. Definisi a.Trauma thorak adalah semua ruda paksa pada thorax baik trauma atau ruda paksa tajam atau tumpul (hudak, 1999) b. Trauma thorak adalah trauma yang terjadi pada thorax yang menimbulkan kelainan pada organ organ didalam thorax c.Trauma thorak adalah ubnormalitas rangka dada yang disebabkan oleh benturan pada dinding dada yang mengenai tulang rangka dada, pleura paru paru diafragma ataupun isi mediafinal baik oleh benda tajam maupun tumpul yang dapat menyebabkan gangguan system pernapasan II. Epidemologi Trauma adalah penyebab kematian terbanyak pada dekade kehidupan diseluruh kota besar didunia dan diperkirakan 1!.""" kasus kematian akibat trauma per tahun yang disebabkan oleh trauma toraks di #merika. $edangkan insiden penderita trauma toraks di #merika $erikat diperkirakan 1% penderita per seribu populasi per hari dan kematian yang disebabkan oleh trauma toraks sebesar %"&%'( dan hanya 1"&1'( penderita trauma tumpul toraks yang memerlukan tindakan operasi, jadi sebagian besar hanya memerlukan tindakan sederhana untuk menolong korban dari ancaman kematian. )anadian $tudy dalam laporan penelitiannya selama ' tahun pada *+rban Trauma +nit* menyatakan bah,a insiden trauma tumpul toraks sebanyak 9!. ( dari seluruh trauma toraks, sedangkan sisanya sebanyak ,-( adalah trauma tajam. .enyebab terbanyak dari trauma tumpul toraks masih didominasi oleh korban kecelakaan lalu lintas (-"(). $edangkan mortalitas pada setiap trauma yang disertai dengan trauma toraks lebih tinggi (1'.-() dari pada yang tidak disertai trauma toraks (1%./(). 0ebih sering terjadi pada orang de,asa dibanding anak anak. III. Anatomi isiologi 1erangka rongga toraks, merincing pada bagain atas torak dan berbentuk kerucut, terdiri dari sternum, 1% 2ertebra, 1" pasang iga yang terakhir di anterior dalam segmen tulang ra,an, dan % pasang iga yang melayang. 1artilago dari enam iga pertama memisahkan artikulaso dari sternum3 katilago ketujuh sampai sepuluh berfungsi membentuk kostal&kostal sebelum menyambung pada tepi ba,ah sternum. .erluasan

rongga pleura di atas kla2ikula dan atas organ dalam abdomen penting untuk die2aluasi pada luka tusuk. 4uskulatur, 4uskulus&muskulus pektoralis mayor dan minor merupakan muskulus utama dinding anterior toraks. 4uskulus latisimus dorsi, trape5ius, rhomboideus, dan muskulus gelang bahu lainnya membentuk palisan muskulus posterior dinding toraks. Tepi ba,ah muskulus pektoralis mayor membentuk lipatan6plika aksilaris anterior, lengkungan dan muskulus latisimus dorsi dan teres mayor membentuk lipatan6plika aksilaris posterior. .leura adalah membrane aktif serosa dengan jaringan pembuluh arah dan limfatik. 7i sana selalu ada pergerakan cairan, fagositosis debris,menambal kebocoran udara dan kapier. pleura 2iseralis menutup paru dan sifatnya tidak sensiti2e. pleura berlanjut sampai ke hilus dan mediastinum bersama pleura parietali, yang melapisi dinding dalam toraks dan diafragma. 1ebalikan dengan pleura 2iseralis, pleura parietalis mendapatkan persarafan dari ujung saraf (ner2eending)3 ketika terjadi penyakit atau cedera, mak timbul nyeri. .leura parietalis memiliki ujung saraf untuk nyeri3 hanya bila penyaki&penyakit menyebar ke pleura ini maka akan timbul. .leura sedikit melebih tepi paru pada tiap arah dan sepenuhnya terisi dengan ekspansi paru&paru normal3 hanya ruang potensial yang masih ada. 8uang interkostal, .leura parietalis hampir semua merupakan lapisan dalam, diikuti oleh tiga lapis muskulus&muskulus yang mengangkat iga selama respirasi tenang6normal. 9ena, arteri ner2us dari tiap rongga interkostal berada di belakang tepi ba,ah iga. 1arena jarum torakosentetis atau klein yang digunakan untuk masuk ke pleura harus dipasang mele,ati bagian atas iga yang lebih ba,ah dari sela iga yang dipilih. 7iafragma, :agian muskular perifer berasal dari bagian ba,ah iga keenam dan kartilagokosta, dari 2ertebra lumbalis, dan dari lengkung lumbokostal3 bagian muskular melengkung membentuk tendo sentral. ;er2is frenikus mempersarafi motorik, interkostal bah,a mempersarafi sensorik. 7iafragma yang naik setinggi putung susu, turut berperan sekitar -'( dari 2entilasi paru&paru selama respirasi biasa6tenang. I!. Etiologi Trauma dada dapat disebabkan oleh < a. Tension pneumothorak&trauma dada pada selang dada, penggunaan therapy 2entilasi mekanik yang berlebihan, penggunaan balutan tekan pada luka dada tanpa pelonggaran balutan. b. .neumothorak tertutup&tusukan pada paru oleh patahan tulang iga, ruptur oleh 2esikel flaksid yang seterjadi sebagai se=uele dari ..>4. Tusukan paru dengan prosedur in2asif.

c. 1ontusio paru&cedera tumpul dada akibat kecelakaan kendaraan atau tertimpa benda berat. d. .neumothorak terbuka akibat kekerasan (tikaman atau luka tembak) e. ?raktu tulang iga f. Tindakan medis (operasi). .ukulan daerah torak. !. Klasifi"asi 1. Trauma Tembus a. .neumothoraks terbuka b. @emothoraks

c. Trauma tracheobronkial d. )ontusio .aru

e. 8uptur diafragma f. Trauma 4ediastinal %. Trauma Tumpul a.Tension pneumothoraks b. Trauma tracheobronkhial

c.?lail )hest d. 8uptur diafragma

e.Trauma mediastinal f. ?raktur kosta !I. Patofisiologi 8ongga dada terdiri dari sternum, 1% 2erebra torakal, 1" pasang iga yang berakhir di anterior dalam segmen tulang ra,an dan % pasang iga yang melayang. 7i dalam rongga dada terdapat paru&paru yang berfungsi dalam sistem pernafasan. #pabila rongga dada mengalami kelainan, maka akan terjadi masalah paru&paru dan akan berpengaruh juga bagi sistem pernafasan. #kibat trauma dada disebabkan karena< Tension pneumothorak cedera pada paru memungkinkan masuknya udara (tetapi tidak keluar) ke dalam rongga pleura, tekanan meningkat, menyebabkan pergeseran mediastinum dan kompresi paru kontralateral demikian juga penurunan aliran baik 2enosa

mengakibatkan kolapnya paru. .neumothorak tertutup dikarenakan adanya tusukan pada paru seperti patahan tulang iga dan tusukan paru akibat prosedur infasif penyebabkan terjadinya perdarahan pada rongga pleural meningkat mengakibatkan paru&paru akan menjadi kolaps. 1ontusio pasru mengakibatkan tekanan pada rongga dada akibatnya paru& paru tidak dapat mengembang dengan sempurna dan 2entilasi menjadi terhambat akibat terjadinya sesak nafas. $ianosis dan tidak menutup kemungkinan akan terjadi syok. !II. Tanda dan #e$ala Tanda dan gejala yang sering muncul pada penderita trauma dada3 a. ;yeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi. b. d. .embengkakan lokal dan krepitasi yang sangat palpasi. 7yspnea, takipnea c. .asien menahan dadanya dan bernafas pendek. e. Takikardi f. Tekanan darah menurun. g. h. Aelisah dan agitasi 1emungkinan cyanosis.

i. :atuk mengeluarkan sputum bercak darah. j. @ypertympani pada perkusi di atas daerah yang sakit. !III. Manifestasi Klinis

;yeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi. .embengkakan lokal dan krepitasi yang sangat palpasi. .asien menahan dadanya dan bernafas pendek. 7yspnea, takipnea Takikardi Tekanan darah menurun. Aelisah dan agitasi 1emungkinan cyanosis. :atuk mengeluarkan sputum bercak darah. @ypertympani pada perkusi di atas daerah yang sakit. #da jejas pada thorak

.eningkatan tekanan 2ena sentral yang ditunjukkan oleh distensi 2ena leher :unyi muffle pada jantung .erfusi jaringan tidak adekuat .ulsus paradoksus ( tekanan darah sistolik turun dan berfluktuasi dengan pernapasan ) dapat terjadi dini pada tamponade jantung.

I%. Kompli"asi a. $urgical Bmfisema $ubcutis 1erusakan pada paru dan pleura oleh ujung patahan iga yang tajam memungkinkan keluarnya udara ke dalam ca2itas pleura dari jaringan dinding dada, paru. Tanda&tanda khas< penmbengkakan kaki, krepitasi. b. )edera 9askuler 7i antaranya adalah cedera pada perikardium dapat membuat kantong tertutup sehingga menyulitkan jantung untuk mengembang dan menampung darah 2ena yang kembali. .embulu 2ena leher akan mengembung dan denyut nadi cepat serta lemah yang akhirnya memba,a kematian akibat penekanan pada jantung. c. .neumothorak #danya udara dalam ka2um pleura. :egitu udara masuk ke dalam tapi keluar lagi sehingga 2olume pneumothorak meningkat dan mendorong mediastinim menekan paru sisi lain. d. .leura Bffusion #danya udara, cairan, darah dalam ka2um pleura, sama dengan efusi pleura yaitu sesak nafas pada ,aktu bergerak atau istirahat tetapi nyeri dada lebih mencolok. :ila kejadian mendadak maka pasien akan syok. #kibat adanya cairan udara dan darah yang berlebihan dalam rongga pleura maka terjadi tanda tanda < 1. %. . C. e. .lail )hest 7ypsnea se,aktu bergerak6 kalau efusinya luas pada ,aktu istirahatpun bisa terjadi dypsnea. $edikit nyeri pada dada ketika bernafas. Aerakan pada sisi yang sakit sedikit berkurang. 7apat terjadi pyrexia (peningkatan suhu badan di atas normal).

.ada trauma yang hebat dapat terjadi multiple fraktur iga dan bagian tersebut. .ada saat insprirasi bagian tersebut masuk sedangkan saat ekspirasi keluar, ini menunjukan adanya paroxic=almution (gerakan pernafasan yang berla,anan) f. @emopneumothorak Daitu penimbunan udara dan darah pada ka2um pleura. %. Penatala"sanaan Medis 1. 1onser2atif a. .emberian analgetik b. d. .emasangan plak6plester ?isiotherapy c. Eika perlu antibiotika %. >peratif6in2asif a. .amasangan Fater $eal 7rainage (F$7). b. d. .emasangan alat bantu nafas. #spirasi (thoracosintesis). c. .emasangan drain. e. >perasi (bedah thoraxis) f. Tindakan untuk menstabilkan dada < 1) %) g. 1) %) ) C) ') h. 4iring pasien pada daerah yang terkena. Aunakan bantal pasien pada dada yang terkena Aunakan 2entilasi mekanis dengan tekanan ekspirai akhir positif, didasarkan pada kriteria sebagai berikut< Aejala contusio paru $yok atau cedera kepala berat. ?raktur delapan atau lebih tulang iga. +mur diatas !' tahun. 8i,ayat penyakit paru&paru kronis. .asang selang dada dihubungkan dengan F$7, bila tension .neumothorak mengancam. i. >ksigen tambahan.

Anda mungkin juga menyukai