kor
= $ kor
Menghtung Sudut |urusan/Azmut.
17
= a#al $
kor
" 1&'
Menghtung |umah Tota |arak.
Menghtung Abss (D Sn ) dan Ordnat (D Cos ).
d% = ) % Sin dan dy = ) % *os
Menghtung Saah penutup Abss (fx) dan Ordnat
(fy).
fx = |umah dx - (Xakhr - Xawa).
fy = |umah dy - (Yakhr - Yawa).
Menghtung Koreks Abss (Kdx) dan Koreks
Ordnat (Kdy)
kor.d% = " (di()) % +%
kor.dy = " (di( )) % +y
Menghtung koordnat X dan Y
,
i$1
= ,
i
$ d%i $ k
d%
-
i$1
= -
i
$ dyi $ k
dy
Perksa koordnat akhr has htungan harus sama
dengan koordnat akhr yang dketahu
Berkut n contoh format htungan pogon metode
bowditch
18
Keterangan tabe:
n : |umah berdr aat
fb : Saah penutup sudut
kor : koreks sudut pada tap ttk
fx : Kesaahan penutup abss
fy : kesaahan penutup ordnat
fh : kesaahan penutup tngg
5. Penghtungan det
Rumus yang dgunakan perhtungan det n sama
dengan perhtungan pogon, perbedaannya pada
det hanya damat satu ka.
6. Penympanan fe koordnat
Perntah AF"le B!a3e a!B="le.1!3D
19
II.2. Pengga$%a,an
1. Menympan fe peker|aan daam format drawng
(dwg).
Perntah |F"leBSa3e a!D
2. Membuat pro|ect peker|aan. Caranya ph
AP,#Ee1.BRea!!#1"a.e /,a0"ngB 4,ea.e P,#Ee1.D.
Urutan daog box akan muncu sebaga berkut:
20
Daog box 1
Daog box 2
21
Daog box 3
3. Impor ttk pogon maupun ttk det dengan setng
ayer berbeda. Tu|uanya dbuat ayer berbeda untuk
memudahkan daam proses penggambaran.
Nama ayer untuk pogon : pogon.
Nama ayer det : det.
Daam proses mpor pont n akan muncu beberapa
daog box sepert d bawah n:
Perntah AP#"n.B"$)#,.'eC)#,. )#"n.B"$)#,.
)#"n.D
22
Pada daog box 2 ph format sesua dengan bass
data yang dbentuk dar mcrosoft exce (PENZD),
kemudan source fe adaah etak bass data
dsmpan.
Seteah men|aankan proses tersebut maka akan
tergambar poss masng-masng ttk has ukuran
kedaam Autocad.
23
Gambar Has potng ttk det.
4. Identfkas obyek sesua dengan keadaan apangan.
Sebaga contoh sebuah rumah ttk det yang damb
adaah po|ok-po|oknya, maka ttk po|ok-po|ok
tersebut dhubungkan dengan gars akan tergambar
sebuah rumah. Begtu pua dengan obyek yang
annya. Gambar d bawah n adaah sebuah contoh
peta stuas yang teah dakukan edtng.
24
5. Penggambaran Gars Kontur
Digital terrain model (DTM) atau dsebut surace
merupakan permodean dar suatu permukaan
tertentu dtampkan daam bentuk |arngan yang
menghubungkan ttk terdekat membentuk |arrng-
|arng segtga.
Fungs dar DTM sangat banyak seka dantaranya
adaah :
a. Membentuk gars kontur.
b. Menghtung voume gaan dan tmbunan.
c. Membuat secton (prof), bak prof mentang
ataupun meman|ang.
d. Mengetahu kemrngan medan (slope), d.
Daam kesempatan n akan dbahas kegunaan DTM
untuk pembuatan gars kontur.
Langkah-angkah pembentukan DTM menggunakan
!utocad "and Dekstop.
Perntah |Te,,a"n.BTe,,a"n M#/el EC)l#,e,D
25
Kk kanan mouse, muncu
daog Kemudan kk
pada tusan tersebut.
Sean|utnya membangun surace menggunakan bass
data yang sama yatu bass data yang dgunakan untuk
penggambaran det stuas maupun pogon dengan format
cs# ataupun t$t. D bawah n adaah urutan membentuk
surace%
26
Kk kanan pada ponts,
kemudan muncu daog
sepert datas.
Seteah pengamban bass data seesa tahap
terakhr pembentukan surface adaah build surace, sepert
gambar berkut.
27
Untuk mengetahu has bentukan maka peru
dtampkan dtm tersebut sebaga sebuah gambar berupa
|arngan tranguas (segtga) yang menghubungkan ttk
terdekat dar sebuah bass data.
Adapun perntah yang dgunakan :
ATe,,a"nBe/". !,=a1eBI$)#,. 9D L"ne!D
Pembuatan Gars Kontur
Perntah |Te,,a"n.B1,ea.e 1#n.#,D
Langkah-angkah pembentukan gars kontur.
28
DTM
Kontur nterva (kontur mnor) dan kontur ndeks (kontur
mayor).
Contoh peta topograf dengan gars kontur:
29
II.9. Ke.el"."an /an Ke!ala5an
Peng-,an
A. A-,a!" /an P,e!"!"
Akuras menyatakan seberapa dekat na has
pengukuran dengan na sebenarnya (true #alue)
atau na yang danggap benar (accepted #alue). |ka
tdak ada data ba sebenarnya atau na yang
danggap benar tersebut maka tdak mungkn untuk
menentukan berapa akuras pengukuran tersebut.
Press menyatakan seberapa dekat na has
dua ka atau ebh penguangan pengukuran.
Semakn dekat na-na has penguangan
pengukuran maka semakn press pengukuran
tersebut.
Gambar d sampng
menun|ukkan beberapa
ka pengamatan dan
masng-masng gambar
menun|ukkan:
a. Press dan akuras
tngg.
30
b. Press rendah,
akuras tngg
c. Press tngg,
akuras rendah
d. Press dan akuras ren
dah
Gambar II.14 Akuras dan Press
B. Ke!ala5an Peng-,an
1. Kesaahan Sstemats (&nstrument 'rror)
Kesaahan sstemats adaah kesaahan
pengamatan yang dsebabkan karena oeh faktor
nstrumen pengukuran. Kesaahan sstematk
akan berdampak pada akuras pengukuran. |ka
kesaahan sstematk ter|ad maka akuras
pengukuran tdak dapat dtngkatkan dengan
meakukan penguangan pengukuran. Sumber
kesaahan sstematk ter|ad karena nstrumen
pengukuran tdak terkabras terebh dahuu
atau kesaahan pembacaan sepert edm error.
Kesaahan aat dapat dkasfkaskan sebaga
berkut:
a. Kesaahan pada aat ukur sudut terdr dar :
Kesaahan aat ukur sudut sendr
1) Kesaahan sudut komas atau kesaahan
bacaan sudut horsonta. Kesaahan n
bsa dhangkan dengan cara mengukur
sudut dengan poss teropong basa dan
uar basa dan has ukurannya drata-rata.
2) Kesaahan sumbu horsonta dsebabkan
sumbu horsonta tdak tegak urus sumbu
vertka. Kesaahan n bsa dhangkan
dengan cara mengukur sudut dengan
poss teropong basa dan uar basa dan
has ukurannya drata-rata.
3) Kesaahan sumbu vertka dsebabkan
sumbu vertka tdak bermpt dengan arah
gars vertka. Kesaahan n demnrnya
dengan cara berhat-hat terutama pada
pembacaan sudut vertka yang sudut
eevasnya besar.
4) Kesaahan eksentrs dsebabkan sumbu
vertka tdak bermpt dengan pusat
graduas horsonta. Kesaahan n bsa
31
dhangkan dengan cara mengukur sudut
dengan poss teropong basa dan uar
basa dan has ukurannya drata-rata.
5) Kesaahan graduas, kesaahannya bsa
dhangkan dengan cara merubah
ngkaran graduas pada awa pembacaan
msanya 0
0
,90
0
.
Kesaahan surveyor
1) Penyetean nstrumen
Leveng pengaturan nvo kotak atau
nvo tabung kurang tet.
Centerng kurang tet.
Paraak opts.
2) Kurang memaham karakterstk aat,
perbedaan centrng dengan aat penegak
untng-untng, opts, dan snar aser.
b. Kesaahan aat penypat datar.
Kesaahan aat penypat datar sendr.
Arah gars vsr tdak se|a|ar sumbu nvo.
Kesaahan oeh surveyor
1) Leveng tdak benar.
2) |arak kemuka = |arak kebeakang.
3) Saah Baca.
4) Saah catat.
Kesaahan akbat rambu
1) Rambu tdak tegak.
2) Rambu tdak stab (karena tempat
dudukannya unak).
3) Harga no rambu sudah tdak tepat,
harus dkabras.
4) Sambungan rambu tdak tepat, harus
dkabras.
5) Graduas rambu yang tdak tet,
harus dkabras.
c. Aat pengukur |arak
Pengukuran |arak bsa daksanakan secara
angsung dan tdak angsung.
2. Kesaahan Manusa ((uman 'rror)
Human error adaah kesaahan pada saat
pengamatan yang dsebabkan oeh pengamat
atau surveyor, kesaahan n dakbatkan karena
kurang har-hat, keaaan, ketdakmengertan
terhadap nstrumen atau surveyor tdak
meaksanakan standar operasona prosedur
dengan benar yang teah dberkan.
32
Beberapa kesaahan yang dsebabkan person:
Surveyor
1) Kurang memaham karakterstk dan
penggunaan aat ukur.
2) Kurang mahr daam peaksanaan
penggunaan aat ukur.
3) Prosedur peaksanaan pengukuran
kurang dpaham.
4) Skap tdak hat-hat, dan tdak tet
5) Keeahan fsk, tergesa-gesa.
Pembantu oka
1) Kurang memaham daam
peaksanaan penggunaan aat ukur
Contoh :
1. Memegang rambu ukur tdak
memperhatkan nvo rambu ukur.
2. Memasang patok tdak tegak
3. Penempatan rambu ukur pada
tempat yang unak.
2) Skap tdak hat-hat, dan
tet (asa-asaan)
Fsk
3) Keeahan
3. Kesaahan Acak (Random 'rror)
Kesaahan acak akan berdampak pada
press pengukuran. Kesaahan n muncu
memberkan has pengukuran yang fuktuatf, d
atas dan d bawah na sebenarnya atau na
yang dangap benar. Press pengukuran akbat
kesaahan acak n dapat dperbak dengan
meakukan pengukuran secara repetisi yatu
penguangan pengukuran pada satu ttk, daam
penggunaan aat ukur dakukan pengukuran ser
rangkap yatu B-LB-LB-B. Contoh kesaahan acak
adaah:
Kesaahan yang dpengaruh konds aam
Pengaruh snar matahar angsung
1) Seama pengukuran aat
ukur harus dndung.
2) Koreks perubahan rambu
harus dperhtungkan.
Perubahan poss aat dan rambu
Pengukuran dtanah yang embek, gambut.
Harus dbuat patok pembantu penyangga aat
Pengaruh refraks cahaya
33
1) |arak ttk ukur |angan terau |auh
2) Pengukuran dakukan pada pag dan sore
Pengaruh engkung bum
Pengaruh engkung bum baru dperhtungkan
untuk |arak 300m sebesar 0,01 m harga n
dhtung dengan persamaan:
dD={(1-K)s
2
}/2R
Keterangan:
dD = Koreks |arak
K = Koefsen refraks (0,13)
R = |ar-|ar engkung bum
S = |arak horsonta
4. Ke,ang-a K#n.,#l Pe$e.aan
|arng kontro horsonta geodes sangat dperukan,
terutama untuk mendukung peker|aan-peker|aan penentuan
poss serta surve dan pemetaan untuk beragam apkas.
Reasas |arng kontro horsonta mempunya cakupan yang
cukup uas, bak dtn|au dar pendefnsan sstem
referensnya, metode dan strateg pengamatannya, sstem
peraatan yang dgunakan, metode pengoahan datanya,
maupun tngkat ketetan ttk-ttknya. Oeh sebab tu agar
maksma penggunaannya, |arng kontro horsonta serta
pengadaannya harus terstandarsas, terkasfkas, dan
terspesfkas dengan benar, sstemats, dan |eas daam
suatu Standar Nasona Indonesa (SNI) yatu |arng Kerangka
Horsonta Nasona (|KHN).
Daam SNI n kasfkas |KHN ddasarkan pada tngkat
press dan tngkat akuras dar |arng yang bersangkutan,
dmana tngkat press dkasfkaskan berdasarkan kelas,
dan tngkat akuras dkasfkaskan berdasarkan orde.
II.?. S"!.e$ Re=e,en!" K##,/"na.
Koordnat ttk-ttk kontro dar semua orde |arngan
harus dnyatakan daam sstem referens koordnat nasona,
yang pada saat n dnamakan daam Datum Geodes
Nasona (DGN).
A. P#l"g#n
34
Metode pogon adaah menentukan banyak ttk
koordnat yang dkatkan pada satu atau beberapa ttk
yang sudah dketahu koordnatnya atau bsa |uga
dsebut metode poar pada banyak ttk.
Terdapat 2 macam pogon, yatu:
1. Pogon terbuka.
Gambar II.19 Pogon Terbuka
Pada gambar d atas, ko ordnat ttk A dan B
dketahu, dengan demkan kta dapat
menghtung sudut |urusan AB. Untuk menentukan
koordnat ttk 1 dperukan koordnat ttk A, sudut
|urusan A-1 dan |arak A-1, begtu pua ttk 2
dperukan koord ttk 1, sudut |urusan 1-2 dan
|arak 1-2 dan seterusnya. Dar gambar d atas,
dapat dhat bahwa:
a1
=
ab + Sa
12
=
a1 + S1- 180
(n, n+1)
=
(n-1, n) + Sn - 180
23
=
ab + S2 - 180
2. Pogon Tertutup
Tertutup Terkat Sempurna
5& 3 5a
6 a'7 Tg
Y& 3 Ya
ab
35
Gambar II.20 Pogon Terkat Sempurna
Pogon Terkat Sempurna adaah pogon yang
terkat pada u|ung-u|ungnya bak koordnat maupun
sudut |urusannya. Apaba Ttk A, B, C dan D
dketahu, maka sudut |urusan awa
ab
dan
cd
Syarat geometrs dar pogon d atas adaah :
1.
ab
-
cd
= S - n x 180
atau
ab
-
cd
- (S - n x 180) = 0
2. X
C
- X
A
= d x Sn
3. Y
C
- Y
A
= d. Cos
Pogon krng
Gambar II.21 Pogon Tertutup Krng
Pogon Krng adaah pogon yang mempunya
ttk awa dan akhr yang sama pada suatu ttk.
Pogon krng mempunya syarat geometrs yatu :
1. S = (n - 2) 180
o
sudut
daam
2. S = (n + 2) 180
o
sudut uar
3. d. Sn = 0
4. d. Cos = 0
B. P#!"!" Ve,."-al
Penentuan poss vertka pada pemetaan
terestrs dapat dakukan dengan berbaga metode
dantaranya yatu:
Metode spat datar dierensial
36
Metode spat datar
menyeberang sunga
Metode spat datar trgonometr
Pada buku n durakan penentuan poss vertka
menggunakan metode spat datar trgonometr.
Metode n sama dengan penentuan secara horsonta
yatu menggunakan ukuran |arak dan sudut,
perbedaannya sudut dsn adaah sudut vertka
dtambah dengan faktor tngg
aat dan tngg target. Gambar dbawah n
men|easkan tentang penentuan poss vertka
dengan cara tach)metri:
Gambar II.22 Metode *ach)metri
Keterangan Gambar:
A : ttk berdr aat B : ttk dukur
t : tngg aat ta: tngg target
d : |arak datar r : |arak mrng
: helling (sudut vertka) : bacaan sudut
vertka
Langkah-angkah perhtungan:
1. Dketahu has ukuran na tngg A, , r, ti
dan ta.
2. Menghtung |arak datar (x)
cos = d / r
d = cos x r
= cos (90 - ) x r ; cos (90 - ) = sn
'
x = d
A
B
ti
ta
8
37
= sn x r
|ad |arak datar (d) = sn x r
3. Menghtung na y
tan = y / d
Y = tan x d
= tan (90 - ) x d ; tan (90 - ) = 1 /
tan
= 1 / tan x d
4. Menghtung tngg B
H
B
< H
A
F Y F ." ; .a
BAB III
DASAR TEORI PEMROSESAN DATA
III.1. T,an!=e, /a.a /an )e,5".ngan
Proses transfer data dakukan angsung dar aat
ukur (tota staton) ke komputer menggunakan kabe
38
data aat tersebut. Supaya dapat deteks oeh komputer
maka ada program khusus (drver aat) yang harus
dnsta ke komputer. Pada aat ukur Nkon DTM ser 352
menggunakan perangkat unak Trans IT. Data yang
dhaskan daam dua format yatu data berupa |arak,
sudut horsonta, sudut vertka, tngg aat, tngg target
dan deskrps ttk sedangkan format yang kedua adaah
data koordnat xyz. Data yang kedua (xyz) dgunakan
untuk montorng kema|uan peker|aan dan pengecekan
awa |ka ada data yang tdak tepat. Penympanan data
daam format fe csv.
III.2. Pengga$%a,an
Penggambaran dakukan menggunakan program
autocad karena program n |ka dbandngkan dengan
program-program yang an yang bsa untuk
penggambaran ebh sederhana dan feksbe terhadap
program annya. Too autocad ebh mudah dpaham,
feksbe sebab data has pengoahan d autocad bsa
dbaca pada program-program sepert Surpack,
Mnecom, Goba Mapper, ErMapper, Arcvew, Arc Info,
Mapnfo, Mcrostaton dan an sebaganya. Namun
Autocad yang dgunakan dsn harus dengkap dengan
program tambahan apaba dgunakan untuk peker|aan
pengukuran dan pemetaan. Pada Autocad reease 14
program tambahan adaah sotdest ci#il sur#e)
sedangkan untuk Autocad reease 2000 keatas pada
vers tertentu sudah dengkap dengan program
pengukuran dan pemetaan sepert Land deveopment
2000, Land Dekstop 2004, Land Dekstop 2009.
Langkah- angkah potng ke autocad adaah
sebaga berkut:
1. Transfer pont
Transfer data ttk ke autocad dapat dakukan
dengan tga metode penggambaran yatu:
Metode Kartesus (x,y,z)
Metode Reatf (@deta x, deta y, deta
z)
Metode poar atau |arak dan sudut
(@pan|ang<sudut)
Metode yang serng dgunakan daam
penggambaran adaah metode kartesus (x,y,z),
apaag |ka untuk kema|uan peker|aan yang dtuntut
cepat maka downoad angsung dar tota staton
(format x,y,z) akan ebh efektf. Dsampng tu pada
|uga pada oah data atau penghtungan
39
menggunakan program mcrosoft exce has akhr
yang ddapat berupa koordnat kartesus (x,y,z).
2. Data Spasa
Sebeum menggambar obyek spasa dbedakan
men|ad tga kategor:
Det Ttk
Det Gars
Det Luasan
Daam penggambaran pemakaan smbo |uga
menyesuakan det yang dgambar, untuk obyek
berupa ttk menggunakan smbo ttk, untuk obyek
pan|angan sepert |aan, sunga dgunakan gars (ne/
poyne) dan untuk obyek uasan sepert danau, rawa
atau sawah dgunakan smbo uasan (boundar)) dan
bsa dberkan arsran yang berbeda.
Det d apangan dkategorkan men|ad 2 bagan
yatu:
1. Unsur-unsur Buatan Manusa (Man Made +eatures)
Unsur-unsur buatan manusa yang umumnya
dsa|kan daam peta topograf dapat dbag daam
beberapa keompok :
a. Unsur-unsur perhubungan : |aan, |aan kereta
ap, pengangkutan udara, unsur-unsur
hdrograf yang dgunakan sebaga
transport/komunkas, |embatan, terowongan,
penyeberangan dan an-an.
b. Bangunan / gedung
c. Konstruks-konstruks an : bendungan, |aur
ppa, |arngan strk , d.
d. Unsur-unsur uas/daerah yang khusus :
1) Daerah yang dtanam dengan tumbuh-
tumbuhan.
2) Lapangan oah raga, taman-taman
3) Makam
e. Batas-batas : batas admnstras yang
dtetapkan oeh pemerntah.
2. Unsur-unsur Aam (,atural +eatures) :
Dsampng bentuk penya|an dar reef,
umumnya keadaan aam yang dsa|kan pada peta
adaah :
40
a. Unsur-unsur hdrograf, termasuk sunga,
danau dan bentuk gars panta.
b. Tanaman, yang umumnya dkeompokkan
menurut |ens atau faktor-faktor an sepert
kegunaan tanaman tersebut, bahan ekspor
yang pentng dan sebaganya.
c. Unsur-unsur an yang terdapat pada
permukaan: sepert permukaan es, sa|u, pasr
dan sebaganya.
3. Pembentukan gars Kontur
Gars kontur adaah suatu gars yang
menghubungkan ttk-ttk d apangan yang
mempunya ketnggan sama. Standarsas
nterva gars kontur daam pemetaan adaah
seperduarbu ka skaa peta satuan daam meter.
Sedangkan untuk kontur ndeks yang azm
dgunakan adaah 5x (ma ka) nterva kontur.
Msanya peta skaa 1 : 10.000 maka nterva
kontur adaah:
Interva = 1/2000 x skaa peta
= 1/2000 x 10.000
= 5
|ad untuk peta skaa 1 : 10.000 nterva kontur
adaah 5 meter dan kontur ndeks tap 25 meter.
III.9. Anal"!a Ga$%a,
Anasa gambar merupakan proses terakhr
sebeum gambar fna yang akan dserahkan ke
pember peker|aan. Anasa gambar meput tahap
cek sebaran det dan bentukan gars kontur. Pada
tahap n dakukan |uga generasas data
(penambahan atau pengurangan data agar bsa
mendekat konds sebenarnya), namun syarat yang
dan|urkan daam generasas tdak boeh ebh dar
5% dar data has ukuran msanya data dar
apangan sebanyak 1000 ttk maka penambahan
atau pengurangan tdak boeh ebh dar 50 ttk.
Pada penambahan ttk dakukan pada tkungan
sunga dan aur |ka daam bentukan tersebut beum
memenuh konds apangan sebenarnya dan
penambahan tersebut tdak sembarangan tetap
memaka kadah yang benar yatu menggunakan
daya dukung data has ukuran untuk nterpoas ttk
tersebut.
41