Anda di halaman 1dari 18

Laporan Kasus

Glaukoma Primer Sudut Tertutup Kronik

Pembimbing :

dr. Rosalia Septiana, Sp.M

Disusunoleh :

Fressy Theresia 4 !""# $%

F&K'LT&S K(D)KT(R&* '*+,(RS+T&S T&R'M&*&-&R& .&K&RT& / "%

STATUS PASIEN I. IDENTITAS PASIEN *ama leng0ap 'mur &gama Pe0er1aan Su0u bangsa &lamat : *y. S :4! tahun : +slam : Petani : .a2a : -adudero /3/ su0olilo,Pati

Tanggal Pemeri0saan : # )0tober / "% Pemeri0sa Moderator : Fressy Theresia : dr.Rosalia Septiana, Sp.M

II. ANAMNESIS &namnesis se4ara Keluhan 'tama : &utoanamnesis pada tanggal # )0tober / "% : Mata 0iri 4e0ot 5 4e0ot

Ri2ayat Penya0it Se0arang: Pasien datang dengan 0eluhan mata 0iri 4e0ot54e0ot 0urang lebih % minggu yang lalu. 6e0ot54e0ot yang dirasa0an pasien bermula dari 0epala men1alar 0e dahi 0iri lalu 0emata 0iri. 6e0ot54e0ot yang dirasa sema0in sering terutama pada siang hari, 1i0a malam hari pasien tida0 ada 0eluhan. Semen1a0 4e0ot54e0ot pasien merasa penglihatan mata 0irinya sema0in 0abur sehingga sangat mengganggu a0ti7itas pasien sebagai petani. Pasien 1uga mengeluh pada 0edua matanya sering 0eluar air mata 1i0a melihat penglihatan yang silau. Pasien telah berobat 0e poli mata RS'D Kudus dan mendapat pengobatan berupa obat tetes mata,tetapi pasien lupa nama obatnya dengan obat tersebut pasien merasa membai0, mata 0iri tida0 sering 4e0ot54e0ot,tetapi penglihatan mata 0iri tetap tida0 ada perubahan. Kemudian 8 hari 0emudian pasien

0ontrol 0embali 0e poli mata RS'D Kudus dan pasien mondo0. Mata merah 9:;, nro4os95;, mual muntah 95;. Ri2ayat Penya0it Dahulu : 5 5 5 5 5 Ri2ayat Penya0it Keluarga Ri2ayat so4ial e0onomi Ri2ayat <ipertensi 95; Ri2ayat Diabetes melitus 95; Ri2ayat asma 95; Ri2ayat alergi 95; Ri2ayat trauma mata 95;

: Ri2ayat menderita penya0it yang sama dalam 0eluarga tida0 di0etahui. : Pasien seorang ibu Petani. =iaya ditanggung .am0esmas. Kesan (0onomi : 0urang.

III. PEMERIKSAAN FISIK A. ITA! SIGN Tensi 9T; *adi 9*; Suhu 9T; : : : "/ 3> mm<g >>?3 menit %!,>@ 6 /% ? 3 menit =ai0 6ompos mentis 6u0up

Respiration Rate 9RR; : Keadaan 'mum Kesadaran Status -iAi : : :

". STATUS #FTA!M#!#GI Gam$ar% #D #S

3 3 2 1

Keterangan: ". +n1e0si silier dan in1e0si 0on1ungti7a /. Pupil mid5midriasis B 8 mm %. &r0us senilis #&U!I DE'TRA(#D) !3$ tida0 di0ore0si -era0 bola mata normal, enoCtalmus 95;, e0soCtalmus 95;, strabismus 95; (dema 95;, hiperemis95;, nyeri te0an 95;, bleCarospasme 95;, lagoCtalmus 95;, e0tropion 95;, entropion 95; (dema 95;, in1e0si 0on1ungti7a 95;, in1e0si siliar 95;, inCiltrat 95;, hiperemis 95; Putih =ulat, 1ernih, edema 95;, arku* *enili* (/) Kornea Sklera Kon,un-ti.a Palpe$ra PEMERIKSAAN i*u* Korek*i "ul$u* okuli #&U!I SINISTRA(#S) "3! tida0 di0ore0si -era0 bola mata normal, enoCtalmus 95;, e0soCtalmus 95;, strabismus 95; (dema 95;, hiperemis95;, nyeri te0an 95;, bleCarospasme (+), lagoCtalmus 95; e0tropion 95;, entropion 95; (dema 95;, in,ek*i kon,un-ti.a (/)0 in,ek*i *iliar (/)0 inCiltrat 95;, hiperemis 95; Putih =ulat, keru1 Edema merata (+)0 arku* *enili* (/)

0erati0 presipitat 95;, inCiltrat 95;, si0atri0s 95; .ernih,0edalaman 4u0up, hipopion 95;, hiCema 95; Kripta9:;, atroCi (+) 4o0lat, edema95;, syne0ia 95; =ulat, leta0 sentral B : D % mm, reCle0s pupil 9:; 1ernih .ernih Papil *++ bulat, batas tegas, ablatio 95;, e0sudat 95; / T+) digitalis : * la0rimasi 9:; &amera #2uli Anterior (&#A) Iri* Pupil !en*a itreu* Retina Fundu* Re6lek* TI# Si*tem !akrima*i

0erati0 presipitat 95;, inCiltrat 95;, si0atri0s 95; Keruh,dang0al, hipopion 95;, hiCema 95;, Kripta(+)0 atroCi 9:;,4o0lat, edema95;, syne0ia 95; !on,on- mid dilata*i,leta0 sentral. 3 % 4 5mm0 re6lek* pupil (+) Keru1 *e$a-ian .ernih Papil *++ bulat, batas tegas, ablatio 95;, e0sudat 95; : TI# di-itali* N/7 la0rimasi9:;

I . RESUME Su$,ekti6% Telah diperi0sa pasien perempuan umur 4!th 0e poli 0lini0 mata RS'D Kudus datang dengan 0eluhan mata 0iri 4e0ot54e0ot 0urang lebih % minggu yang lalu. 6e0ot54e0ot yang dirasa0an pasien bermula dari 0epala men1alar 0e dahi 0iri lalu 0emata 0iri. 6e0ot54e0ot yang dirasa sema0in sering terutama pada siang hari, 1i0a malam hari pasien tida0 ada 0eluhan. Semen1a0 4e0ot54e0ot pasien merasa penglihatan mata 0irinya sema0in 0abur sehingga sangat mengganggu a0ti7itas pasien sebagai petani. Pasien 1uga mengeluh pada 0edua matanya sering 0eluar air mata 1i0a melihat penglihatan yang silau. Pasien telah berobat 0e poli mata RS'D Kudus dan mendapat pengobatan berupa obat tetes mata,tetapi pasien lupa nama obatnya dengan obat tersebut pasien merasa membai0, mata 0iri tida0 sering 4e0ot54e0ot,tetapi penglihatan mata 0iri tetap tida0 ada perubahan. Kemudian 8 hari 0emudian pasien 0ontrol 0embali 0e poli mata RS'D Kudus dan pasien mondo0. Mata merah 9:;, nro4os95;, mual5muntah 95;.

#$,ekti6% #D #S

Papil *++ bulat,batas tegas ablatio 95;, e0sudat 95;, : *enili* (/) 9erni10 arku* T+) digitalis : *
.ernih,0edalaman 4u0up

!3$ *ormal

.i*u* Retina 2on,un-ti.a Fundu* re6le8 kornea TI# &#A

In,ek*i kon,un-ti.a (/)0In,ek*i

"3! Papil *++ bulat,batas tegas

ablatio*ilier 95;, e0sudat 95;, (/) : Keru10 oedem merata0arku* T+) digitalis *:/
*enili* (/) 0eruh, dang0al

Kripta9:;, atroCi (+) 4o0lat, edema95;, syne0ia 95; =ulat, leta0 sentral. B : 4 %mm, reCle0s pupil 9:; .ernih .ernih . DIAGN#SA DIFFERENSIA! i. ii. iii. i7. 7. )S -lau0oma primer sudut terbu0a )S -lau0oma primer sudut tertutup a0ut )S -lau0oma primer sudut tertutup suba0ut )S -lau0oma primer sudut tertutup 0roni0 )S -lau0oma se0under Iri*

Kripta(+)0 atroCi 9:;,4o0lat, edema95;, syne0ia 95; $ulat mid dilata*i0 3 % 4 5 mm0 letak *entral0 re6lek* pupil (+) Keru1 *e$a-ian
.ernih

Pupil !en*a itreu*

I. DIAGN#SA KER9A OS Glaukoma primer sudut tertutup kronik II. DASAR DIAGN#SIS Pemeri0saan sub1e0tiC : Pasien datang dengan 0eluhan utama mata 0iri 4e0ot54e0ot 9:; se1a0 0urang lebih % minggu yang lalu, dengan 0eluhan penyerta la0rimasi 9:;, 0abur 9:;.Eang dirasa0an pasien sema0in hari penya0itnya sem0in berat. Pemeri0saan ob1e0tiC : Dari pemeri0saan 7isus )D !3$ F )S "3! . Pada #D ditemu0an 7isus !3$, ar4us senilis 9:;, #S ditemu0an 7isus "3! , in1e0si 0on1ungti7a 9:;, in1e0si silier 9:;, 0ornea 0eruh, edem yang merata, ar4us senilis 9:;, 6)& 1ernih dang0al, 0ripta iris 95;,atroCi iris 9:;,

pupil bulat mid dilatasi,leta0 sentral, B : D 8 mm, reCle0s pupil 95; dan T+) digitalis *:/. III. TERAPI Pasien dira2at inap Medi0amentosa: Timolol ,8 G / tetes / dd " )D 6endo 4arpine 4G / tetes 4?" )S -lu0on /8 mg " dd " K6L /8 mg / dd " ="/ ! mg % dd " )peratiC: 5 Ren4ana )S Trabe0ule0tomi

I'. PR#GN#SIS )K'L+ D(KSTR& 9)D; Huo &d ,isam Huo &d Sanam : : ad bonam ad bonam ad bonam ad bonam )K'L+ S+*+STR& 9)S; dubia ad malam dubia ad malam dubia ad bonam dubia ad bonam

Huo &d Kosmeti0am : Huo &d ,itam '. PEM"A:ASAN U*ul % 5 5 :

Penga2asan 3 e7aluasi T+), 0ore0si 7isus dengan pin hole Pemeri0saan gonios0opi untu0 mengetahui lebar sempitnya sudut bili0 mata depan.

Pemeri0saan perimetri untu0 pemeri0saan lapang pandangan dengan 0omputer, untu0 mendete0si atau menilai hilangnya lapang pandang a0ibat 0erusa0an saraC penglihatan.

Pemeri0saan )6T 9)pti4al 6oheren4e Tomography; untu0 membantu dalam penega0an diagnosis glau0oma.

Saran% 5 5 5 5 5 (du0asi pasien untu0 mengistirahat0an mata untu0 beberapa hari. &2asi T+) -una0an tetes mata se4ara teratur Konsumsi obat se4ara teratur Kontrol se4ara teratur

TIN9AUAN PUSTAKA
+. P(*D&<'L'&*
-lau0oma merupa0an salah satu penya0it mata yang ditandai dengan mening0atnya te0anan intrao0ular yang disertai pen4e0ungan dis0us opti0us dan penge4ilan lapangan pandang. -lau0oma yang penyebabnya tida0 di 0etahui disebut glau4oma primer, sedang0an glau4oma yang penyebabnya di0etahui disebut glau4oma se0under. Diseluruh dunia, glau0oma merupa0an salah satu penyebab utama 0ebutaan yang ire7ersibel. Dari / 1uta lebih pendudu0 +ndonesia, % 1uta pendudu0 +ndonesia buta, glau0oma menempati urutan 0edua 9/ G; setelah 0atara0 sebagai penyebab 0ebutaan. Di &meri0a Seri0at, diper0ira0an terdapat / 1uta pengidap glau0oma. Me0anisme pening0atan te0anan intrao0ular pada glau0oma adalah gangguan aliran 0eluar humor akueus a0ibat 0elainan sistem drainase sudut 0amera anterior 9glau0oma sudut terbu0a; atau gangguan a0ses humor akueus 0e sistem drainase 9glau0oma sudut tertutup;. =eberapa ge1ala umum glau0oma adalah penglihatan 0abur, hilangnya lapang pandang periCer, terlihat halo dan sa0it 0epala. Pada glau0oma se0under, ge1ala spesiCi0 tergantung pada 0eadaan atau penya0it yang menyebab0annya. Disamping anamnesa yang 4ermat dan teliti, perlu dila0u0an pemeri0saan guna dapat mendiagnosis suatu glau0oma, antara lain pemeri0saan ta1am penglihatan, lapang pandang, te0anan bola mata, gonios0opi. TonograCi dan tes pro7o0asi dila0u0an bila memung0in0an. Pengobatan pada glau4oma hanya ditu1u0an untu0 mempertahan0an 7isus dan lapang pandang yang ada dengan menurun0an te0anan intrao0ular dan apabila mung0in, memperbai0i patogenesis yang mendasarinya.

++. D(F+*+S+
-lau0oma adalah suatu neurophaty opti4 yang disertai dengan penyempitan lapang pandang 0has glau4omatosa dan e0s0a7asio dis0us opti0us, dimana pening0atan te0anan intra o0uler merupa0an salah satu Ca0tor resi0onya. -lau0oma berasal dari 0ata yunani Iglau0osJ yang berarti hi1au 0ebiruan, yang memberi0an 0esan 2arna tersebut pada pupil
penderita glau4oma.

+++.KL&S+F+K&S+ -L&'K)M&
-lau0oma di0lasiCi0asi0an sebagai glau0oma sudut terbu0a dan tertutup. .i0a penyebab glau0oma di0etahui, disebut sebagai glau0oma se0under, tapi 1i0a penyebabnya tida0 di0etahui disebut sebagai glau0oma primer. Lebih 1elasnya glau0oma dapat di0lasiCi0asi0an sebagai beri0ut : 1. -lau0oma Primer i. -lau0oma simple0s 9sudut terbu0a; ". Pening0atan T+). /. Perubahan lapangan pandang %. Mata terasa sa0it oada pagi hari ii. -lau0oma sudut sempit ". Pening0atan T+). /. =ili0 mata depan dang0al. %. (dema 0ornea 4. Dilatasi pupil 8. Kemerahan di badan silier. 2. -lau0oma 6ongenital

i. Primer atau inCantile : epiCora, CotoCobia, mata besar, 0ornea buram. ii. Menyertai penya0it 0ongenital lainnya 3. -lau0oma Se0under i. Perubahan lensa ii. Kelainan u7ea iii. Trauma i7. =edah 7. Rubeosis 7i. Steroid, dll 4. -lau0oma &bsolut -lau4oma absolut merupa0an stadium a0hir glau4oma 9sempit atau terbu0a;dimana sudah ter1adi 0ebutaan total a0ibat te0anan bola mata memeri0a gangguan Cungsi lan1ut. Kornea terlihat 0eruh, bili0 mata depan dang0al, papil atroCi dengan e0s0a7asi glau0omatosa, mata 0eras seperti batu dan dengan rasa sa0it.

+,. P&T)F+S+)L)-+
Sudut bili0 mata dibentu0 dari 1aringan 0orneos0lera dengan pang0al iris. Pada 0eadaan Cisiologis pada bagian ini ter1adi pengaliran 0eluar 4airan bili0 mata. =erde0atan dengan sudut ini didapat0an 1aringan trabe0ulum, 0anal S4hlemm,s4lera spur, garis S4h2albe dan 1on1ot iris. Dalam 0eadaan normal, humor aKueus dihasil0an di bili0 posterior oleh badan siliar, lalu mele2ati pupil masu0 0e bili0 anterior 0emudian 0eluar dari bola mata melalui trabe0ula mesh2or0 0e 4analis s4hlemm. Me0anisme pening0atan te0anan intrao0ular pada glau0oma adalah gangguan aliran 0eluar humor akueus a0ibat 0elainan sistem drainase sudut 0amera anterior 9glau0oma sudut terbu0a; atau gangguan a0ses humor akueus 0e sistem drainase 9glau0oma sudut tertutup;.

Pada glau4oma sudut terbu0a 0elainan ter1adi pada 1aringan trabe0ular, sedang0an sudut bili0 mata terbu0a lebar. .adi te0anan intra o0uler mening0at 0arena adanya hambatan outClo2 humor a0uos a0ibat 0elainan pada 1aringan trabe0ular. Pada glau4oma sudut tertutup, 1aringan trabe0ular normal sedang0an te0anan intrao0uler mening0at 0arena obstru0si me0ani0 a0ibat penyempitan sudut bili0 mata, sehingga outClo2 humor a0uos terhambat saat men1ang0au 1alinan trabe0ular. Keadaan seperti ini sering ter1adi pada sudut bili0 mata yan sempit 9tertutup;.

,. -(.&L& D&* T&*D&


-lau0oma disebut sebagai Ipen4uri penglihatanJ 0arena ber0embang tanpa ditandai dengan ge1ala yang nyata. )leh 0arena itu, separuh dari penderita glau0oma tida0

menyadari bah2a mere0a menderita penya0it tersebut. =iasanya di0etahui disaat penya0itnya sudah lan1ut dan telah 0ehilangan penglihatan. Pada Case lan1ut glau0oma, ge1ala5ge1ala beri0ut mung0in timbul: 5 5 5 5 <ilangnya lapang pandang periCer Sa0it 0epala Penglihatan 0abur Melihat pelangi bila melihat sumber 4ahaya. Pada glau0oma sudut terbu0a a0an ter1adi penglihatan yang 0abur dan penurunan persepsi 2arna dan 4ahaya. Ter1adi penurunan luas lapang pandang yang progresiC. Eang pertama hilang adalah lapang pandang periCer yang pada a0hirnya hanya a0an menyisa0an penglihatan yang seperti tero2ongan 9tunnel 7ision;. Penderita biasanya tida0 memperhati0an 0ehilangan lapang pandang periCer ini 0arena lapang pandang sentralnya masih utuh. Pada glau0oma sudut tertutup dapat ter1adi ge1ala nyeri, sa0it 0epala, nausea, mata merah, penglihatan 0abur dan 0ehilangan penglihatan.

,+. D+&-*)S+S
1. Fundus0opi. 'ntu0 melihat gambaran dan menilai 0eadaan bagian dalam bola mata terutama saraC opti0.

2.

Tonometri. Pemeri0saan untu0 mengu0ur te0anan bola mata, bai0 dengan alat 0onta0 menyentuh bola mata ; maupun non 0onta0.

3.

-onios0opi. &dalah pemeri0saan untu0 menilai 0eadaan sudut bili0 mata, ada0ah hambatan pengaliran humor aKuos.

4.

Perimetri. Pemeri0saan lapang pandangan dengan 0omputer, untu0 mendete0si atau menilai hilangnya lapang pandang a0ibat 0erusa0an saraC penglihatan. Pemeri0saan

leng0ap ini hanya dila0u0an pada penderita yang di4urigai menderita glau0oma sa1a.

,++. P(*&T&L&KS&*&&*
". Terapi obat5obatan Terapi ini tida0 diberi0an pada 0asus yang sudah lan1ut. Terapi a2al yang diberi0an adalah penye0at beta 9timolol, beta?olol, le7obunolol, 4arteolol, dan metipranolol; atau simpatomimeti0 9adrenalin dan depri7erin;. 'ntu0 men4egah eCe0 samping obat diberi0an dengan dosis terendah dan Cre0uensi pemberiannya tida0 boleh terlalu sering. Mioti0um 9pilo4arpine dan 4arba4hol; mes0i merupa0an antiglau0oma yang bai0 tida0 boleh diguna0an 0arena eCe0 sampingnya. .i0a pengobatan belum eCe0tiC ma0a dapat dila0u0an pening0atan 0onsentrasi obat, mengganti 1enis obat atau menambah dengan obat lain. / /. Terapi bedah Trabe0uloplasti 1i0a T+) tetap tida0 bisa ter0ontrol dengan pengobatan medi0amentosa yang ma0simal. +ride4tomy ataupun Trabe0ulotomi 9bedah drainase; 1i0a trabe0uloplasti gagal, atau 0ontraindi0asi dengan trabe0uloplasti atau diperlu0an T+) yang lebih rendah lagi. Dapat 1uga dila0u0an 4ryotherapi 9altrnatiC tera0hir; pada mata yang prognosanya sudah sangat 1ele0.

,+++. K)MPL+K&S+
-lau0oma dapat menyebab0an hilang penglihatan sebagian atau seluruhnya

+L. PR)-*)S+S
Mes0ipun tida0 ada obat yang dapat menyembuh0an glau0oma, pada 0ebanya0an 0asus glau0oma dapat di0endali0an. -lau0oma dapat dira2at dengan obat tetes mata, tablet, operasi laser atau operasi mata. Menurun0an te0anan pada mata dapat men4egah 0erusa0an penglihatan lebih lan1ut. )leh 0arena itu sema0in dini dete0si glau0oma ma0a a0an sema0in besar ting0at 0esu0sesan pen4egahan 0erusa0an mata.

DaCtar Pusta0a
". +lyas, <.S. +lmu Penya0it Mata. (disi %. =alai Penerbit Fa0ultas Kedo0teran 'ni7ersitas +ndonesia. .a0arta. / 4. /. +lyas, <.S. +lmu Penya0it Mata , d00. (disi /. Sagung seto. .a0arta / / 3. http:330ari0aturi1o.blogspot.4om3/ " 3" 3glau0oma5sudut5tertutup5a0ut.html 4. http:33de7ilieC.multiply.4om31ournal3item3""3-lau0oma 5. http:33ningrum2ahyuni.2ordpress.4om3/ $3 !3/$3glau0oma5neo7as0uler3

ANA!ISA KASUS Diagnosa pada pasien ini adalah )DS glau0oma primer sudut tertutup stadium a0ut berdasar0an: Identita* Pa*ien

Pasien seorang perempuan usia 8% tahun, hal ini sesuai dengan Ca0tor predisposisi dari glau0oma a0ut yaitu biasa ter1adi pada usia lebih dari 4 tahun. Anamne*i* Keluhan utama pasien saat datang pertama 0ali adalah 0edua mata sa0it se1a0 / hari yang lalu, hal ini sesuai dengan ge1ala sub1e0tiC dari glau0oma a0ut yaitu nyeri pada mata,. Keluhan tambahan pasien adalah sa0it 0epala hebat, berlangsung beberapa 1am, hilang 1i0a pasien tidur, pandangannya 0abur mendada0, adanya rasa mual, melihat bayangan pelangi, 0eluhan50eluhan pasien di atas 1uga dengan ge1ala glau0oma sub1e0tiC a0ut. Statu* o6talmiku* ,isus : 5 Ta1am penglihatan )D !3#,8 Ta1am penglihatan )S !3$ Pada pemeri0saan Cisi0 mata, diperoleh 7isus pada mata 0anan dan 0iri pasien masing5masing !3#,8 dan !3$ tetapi tida0 di0ore0si, edema 0ornea, 6)& 0eruh dan dang0al, ar0us senilis 9:;, pupil mid5dilatasi dengan diameter D 8mm, lensa 0eruh, Cundus reCle0s 95;, T+) 9% ; dan T+) 9%%; mmhg dan la0rimasi 9:;. Pemerik*aan an,uran a. -onios0opi: 'ntu0 menilai lebar sempitnya sudut bili0 mata depan b. Kampimetri: 'ntu0 menilai a0ibat yang ditimbul0an glau0oma yaitu ber0urangnya lapang pandang 4. Laboratorium dan 0onsul 0e bagian lain: 'ntu0 persiapan operasi, operasi iride0tomi atau trabe0ule0tomi dila0u0an setelah te0anan intrao0ular pasien normal 0embali. Penatalak*anaan a. Diamo? 9&setaAolamid; % ? " tablet: Merupa0an inhibitor 0arboni0 anhidrase sehingga mengurangi bi0arbonat dalam 4airan bola mata dan air yang dise0resi bersamanya dengan a0ibat penurunan te0anan intrao0ular. 9menghambat produ0si humor a0ueus; b. &spar K 9suplemen 0alium; " ? " tablet Diberi0an pada pasien untu0 men4egah 0e0urangan 0alium, yang merupa0an eCe0 samping pema0aian dari asetaAolamid. 4. Timolol ,8 G / ? " tetes: Merupa0an beta blo0er yang berguna untu0 menurun0an

te0anan intrao0ular d. Penderita die7aluasi sampai mata tenang 0emudian dapat dila0u0an indi0asi operasi yaitu : +ride0tomi periCer atau trabe0ule0tomi 9membuat 4elah pada 1aringan trabe0ulum agar humor a0ueus dapat mengalir 0e u7eos0leral. Pro-no*i* Prognosis ad 7itam dan 0osmeti0am adalah bonam 0arena tida0 menyebab0an 0ematian dan tida0 mengganggu 0osmeti0 pasien. Prognosis ad 7isam dan ad sanam dubia 0arena 0emung0inan dapat ter1adi atroCi ner7us opti0 1i0a tida0 ditangani dengan segera dan mung0in dapat 0ambuh lagi.

Anda mungkin juga menyukai