Anda di halaman 1dari 6

II. 2.4. 2.4.

1 Predasi Pengertian Predasi

TINJAUAN PUSTAKA

Pemangsaan mempunyai arti pengrusakan dengan cara dimakan atau dimangsa, sedangkan ikan pemangsa (predator) biasanya diartikan sebagai musuh. Hal yang perlu diketahui dalam hubungan mangsa pemangsa adalah jenis, jumlah dan ukuran ikan yang dimangsa serta bagaimana frekuensi pemangsa mengambil mangsanya (Effendie, 1 !). "mumnya para ahli bi#l#gi menganggap bah$a predat#r semuanya spesies karni%#r, termasuk ikan pemakan ikan (pisci%#r) dan pemakan bermacam&macam in%ertebrata mulai dari berukuran kecil sampai berukuran besar. 'enurut (eatherley dan )ill (1 *!) ada 11 prinsip mengenai hubungan mangsa dan pemangsa pada ikan + 1. ,umlah ikan yang dimakan #leh pisci%#r lebih banyak dibandingkan dengan jumlah ikan yang ditangkap #leh nelayan. 2. "kuran mangsa yang dimakan #leh pemangsa semakin bertambah besar dengan bertambah besarnya ukuran pemangsa. -. Pemangsa memiliki kesukaan (preferensi) pada spesies mangsa dengan ukuran tertentu. 4. Pemangsa umumnya mengambil bermacam&macam mangsa. .. Pemangsaan terhadap suatu jenis mangsa memungkinkan terjadi perubahan terhadap kepadatan mangsa. /. Pemangsa mungkin mengganti makanannya dengan spesies lain dalam suatu suatu kesetimbangan bi#l#gi. !. ,umlah mangsa berkurang akibat pemangsaan #leh tekanan pemangsa. *. 0#mp#sisi k#munitas mangsa dipengaruhi #leh pemangsa. . P#pulasi mangsa yang melimpah dapat merangsang pertumbuhan dan densitas pemangsa. 11. Persaingan antara spesies pemangsa dapat mempengaruhi pertumbuhan dan densitas p#pulasi.

11. Pemangsaan terhadap mangsa tertentu dapat menurunkan persaingan diantara spesies mangsa sehingga dapat penambahan keragaman k#munitas mangsa. 2ebih lanjut dikemukakan bah$a kebanyakan spesies ikan memiliki kebiasaan makan yang ber%ariasi. "mumnya ikan memperlihatkan tingkat kesukaan makan terhadap #rganisme makanan tertentu dan hal ini terlihat dalam #rganisme makanan yang pred#minan dalam lambungnya. 2.4.2. 0ebiasaan 'akan (Food Habits) 'enurut Effendie (1 !) yang dimaksud dengan kebiasaan makanan (food habits) adalah jenis, kualitas dan kuantitas makanan yang dimakan #leh ikan. 0etersedian makanan merupakan fakt#r yang menentukan ukuran p#pulasi, pertumbuhan, repr#duksi dan dinamika p#pulasi serta k#ndisi ikan yang ada di suatu perairan (3ik#lsky, 1 /-). 'akanan yang telah digunakan #leh ikan akan mempengaruhi sisa ketersediaan makanan, sebaliknya dari makanan yang diambil tersebut akan mempengaruhi keberhasilan hidupnya. 4danya makanan yang tersedia dalam perairan selain dipengaruhi #leh k#ndisi bi#tik seperti tersebut diatas, ditentukan pula #leh k#ndisi abi#tik lingkungan seperti suhu, cahaya, ruang dan luas permukaan (Effendie, 1 !). ,umlah makanan yang dibutuhkan #leh suatu jenis ikan tergantung pada macam makanan, kebiasaan makanan, kelimpahan ikan, suhu air dan k#ndisi ikan yang bersangkutan. ,enis&jenis makanan yang dimakan #leh suatu spesies ikan biasanya biasanya tergantung pada umur ikan, tempat dan $aktu (Effendie, 1 gigi, tapis insang, lambung dan usus (2agler, 1 !2). 'akanan yang dimanfaatkan #leh ikan, pertama&tama digunakan untuk memelihara tubuh dan menggantikan #rgan&#rgan tubuh yang rusak, kelebihan makanan digunakan untuk pertumbuhan. 'enurut 3ik#lsky (1 /-) bah$a urutan kebiasaan makanan ikan dibedakan kedalam 4 kateg#ri berdasarkan persentase bagian terbesar yang terdiri dari makanan utama, yaitu makanan yang biasa dimakan dalam jumlah besar5 makanan pelengkap, yaitu makanan dalam saluran pencernaan dalam jumlah yang lebih sedikit5 dan makanan tambahan, yaitu makanan yang ditemukan dalam jumlah yang sangat sedikit5 selain itu terdapat !). 4dapun struktur pencernaan yang berperan dalam adaptasi makanan adalah mulut,

juga makanan pengganti, yaitu makanan yang dik#nsumsi jika makanan utama tidak tersedia. Effendie (1 !) mengel#mp#kkan ikan berdasarkan makanannya sebagai ikan sebagai pemakan plankt#n, pemakan tanaman, pemakan dasar, pemakan detritus, ikan buas dan pemakan campuran. 6elanjutnya berdasarkan kepada jumlah %ariasi dari makanan tadi, ikan dapat dibagi menjadi eurypagic yaitu ikan pemakan bermacam&macam makanan, stenophagic yaitu ikan pemakan makan yang macamnya sedikit atau sempit dan m#n#phagic yaitu ikan yang makanannya terdiri dari satu macam makanan saja. Effendie (1 !) mengemukakan jika ditelaah makanan ikan itu sejak dari a$al pembentukannya sampai ke makanan yang dimakan #leh ikan, sebenarnya merupakan mata rantai yang dinamakan rantai makanan (food chains). Plankt#n tumbuh&tumbuhan melalui pr#ses f#t#sintesis dapat mempr#duksi bahan #rganik dari bahan an#rganik (pr#dusen primer), #rganisme yang memakan pr#dusen primer dinamakan k#nsumer primer, #rganisme yang memakan k#nsumer primer dinamakan k#nsumer skunder, dan seterusnya. 2ebih lanjut dijelaskan bah$a panjang pendeknya rantai makanan tergantung dari macam, ukuran atau umur ikan, namun kenyataannya dalam interaksi makan&pemakan terjadi tumpang tindih, dimana satu jenis k#nsumen memakan beberapa jenis makanan dan satu jenis pr#dusen di makan #leh beberapa jenis k#nsumen sehingga membentuk suatu jaringan yang dinamakan jaring&jaring makanan (food webs). P#p#%a (1 !*) mengemukakan bah$a k#mp#sisi makanan k#nsumer tergantung dari sifat&sifat m#rf#l#gi, p#la hidup dan tingkah laku pemangsa. 0etersediaan makanan untuk ikan ditentukan #leh berbagai fakt#r dan yang terutama adalah kehadiran dan kelimpahan relatif dari tipe makanan tertentu. 7ila salah satu macam makanan ikan tersedia dalam jumlah melimpah pada suatu perairan, belum tentu makanan tersebut menjadi bagian penting dalam susunan makanan ikan. ,ika makanan yang disukai tidak ditemukan, ikan akan mengganti #rganisme makanannya $alaupun kelimpahan #rganisme makanan ini rendah. 8ikemukakan lebih lanjut bah$a selain kelimpahan, pemangsaan juga tergantung pada distribusi spesies makanan dalam perairan, tingkah laku, akti%itas dan ukuran makanan maupun ikan pemangsa.

'empelajari makanan ikan&ikan pemangsa dapat melalui+ (1) penentuan k#mp#sisi spesies dan ukuran dari #rganisme makanan yang ditemukan dalam saluran pencernaan5 (2) penentuan laju pencernaan5 dan (-) penentuan kuantitas makanan yang dik#nsumsi #leh ikan. 'enurut Hysl#p (1 *1), studi tentang makanan ikan didasarkan pada analisis isi saluran pencernaan saat ini merupakan standar dalam ek#l#gi ikan. 7erbagai met#de digunakan untuk menentukan makanan yang d#minan dik#nsumsi #leh ikan. 'et#de tersebut mencakup frekuensi kejadian, met#de jumlah, met#de %#lumetrik dan met#de gra%imetrik (P#p#%a, 1 !*). 4nalisis isi saluran pencernaan yang dilakukan di alam berdasarkan pada kelebihan dan kelemahan met#de yang ada (Hysl#p, 1 *1). 'enurut Effendie (1 ! ) keuntungan menggunakan met#de frekuensi kejadian adalah #rganisme makanan dengan mudah diidentifikasi, cepat dan membutuhkan peralatan yang minimum. 0elemahannya met#de ini kurang memberikan indikasi tentang jumlah relatif jenis makanan yang terdapat dalam lambung. 'et#de jumlah merupakan met#de yang relatif cepat dan mudah dikerjakan serta memberikan identifikasi spesies yang jelas. 0elemahan dari met#de ini adalah #rganisme makanan yang berukuran kecil yang mungkin lebih cepat dicerna tidak tercatat. 8engan analisis %#lumetrik, %#lume t#tal dari kateg#ri makanan yang dik#nsumsi #leh ikan ditentukan sebagai persentase t#tal %#lume dari semua lambung. Perhitungan dari rata&rata dimensi spesies makanan didasarkan pada jumlah indi%idu yang selanjutnya akan menentukan %#lume ratarata. 0elebihan dari met#de %#lumetrik adalah dapat digunakan khusus untuk #rganisme makanan dengan %ariasi makanan yang dimakan berukuran besar.

MATERI DAN METODE -.1 'ateri 4lat yang digunakan dalam praktikum 9sean#grafi Perikanan materi Predasi adalah sebagai berikut + jaring tebar untuk menangkap ikan, 1 set alat secti# untuk mensecti# sampel ikan hasil tangkapan dari jaring tebar, buku identifikasi untuk mengidentifikasi jenis ikan, term#meter air raksa untuk pengukuran suhu, b#t#l sampel untuk tempat sampel air, 6t#ples untuk tempat ikan, secchi disk untuk mengukur kecerahan, #bject glass untuk tempat $adah plankt#n, mikr#sk#p untuk meneliti jenis plankt#n, alat tulis untuk mencatat semua hasil mulai dari mengidentifikasi, dan mensecti#. -.1.2 7ahan 7ahan yang digunakan dalam praktikum 9sean#grafi Perikanan materi Predasi adalah f#rmalin 11: untuk menf#rmalin jenis ikan dari hasil tangkapan. -.2. 'et#de -.1.1. 4lat

-.2.4. Perc#baan dalam materi 9sean#grafi Perikanan materi Predasi dilakukan dengan cara sebagai berikut + 1. Pengukuran suhu perairan 2. Pengukuran salinitas dengan cara mengambil sampel air ke dalam b#t#l sampel. -. Pengukuran kecerahan dengan menggunakan 6ecchi disk 4. 'engambil . ek#r sampel ikan hasil tangkapan dari jaring tebar .. 'engidentifikasi jenis ikan dari hasil tangkapan, d#kumentasi dan mencatat jenis ikan yang tertangkap /. 6ecti# ikan hasil tangkapan untuk melihat apakah ada predasi ikan jenis lain atau sesamanya.

DAFTAR PUSTAKA Effendie ';. 1 ! . 'et#da 7i#l#gi Perikanan. 7#g#r. <ayasan 8$i 6ri Effendie ';. 1 !. 7i#l#gi Perikanan. <#gyakarta. <ayasan Pustaka 3usatama

(eatherly 4H dan )ill H6. 1 *!. =he 7i#l#gy #f >ish )r#$th. 2#nd#n. 2#nd#n 4cademic 3ik#lsky )(. 1 /-. =he Ec#l#gy #f >ishes. 2#nd#n. 4cademic Press 2agler 0>. 1 !2. >resh$ater 7i#l#gy. 8ubu?ue. ''@ 7r#$n @#mp Hysl#p E,. 1 *1. 6t#mach @#ntent 4nalysis, 4 Ae%ie$ #f 'eth#ds and =heir 4plicati#n. ,#urnal >isheries 7i#l#gy.

Anda mungkin juga menyukai