HUKUM BENDA
Prof. Soebekti
Property that which is peculiar or proper to any person; that which belongs exclusively to one. In the strict legal sense, an aggregate of rights which are guaranteed and protected by the government. The term is said to extend to every species of valuable right and interest. More specifically, ownership; the unrestricted and exclusive right to a thing; the right to dispose of a thing every legal way, to possess it, to use it, and to exclude every one else from interfering with it. That dominant or indefinite right of use or disposition which one may lawfully exercise over particular things or subjects. The exclusive right of possessing, enjoying, and disposing of a thing.
Undang-undang Pokok Agraria (UUPA), UU No. 5 Th. 1960 Undang-undang Hak Tanggungan UU No. 4 Th. 1996 Undang-undang Jaminan Fidusia UU No. 4 Th. 1999 Undang-undang Rumah Susun UU No. 16 Th. 1985
Pasal 499 KUHPdt : Menurut paham Undang-undang yang dinamakan kebendaan ialah tiap-tiap barang dan tiap-tiap hak yang dapat dikuasai oleh hak milik.
10. Tentang hak pakai hasil 11. Tentang hak pakai dan mendiami 12. Tentang pewarisan karena kamatian 13. Tentang surat wasiat 14. Tentang pelaksana wasiat dan mengurus harta peninggalan 15. Tentang hak memikir dan hak istimewa untuk mengadakan pendaftaran harta peninggalan 16. Tentang menerima dan menolak warisan 17. Tentang pemisahan harta peninggalan 18. Tentang harta peninggalan yang terurus 19. Tentang piutang yang didahulukan 20. Tentang gadai 21. Tentang hipotik
Pada KUHPerdata terdapat beberapa kelompok benda yaitu : 1. benda berujud dan tidak berujud, benda bergerak dan tidak bergerak, 2. benda yang dapat dipakai habis dan tidak dapat dipakai habis, 3. barang yang sekarang ada dan di kemudian hari akan ada, 4. barang yang dapat dibagi dan yang tidak dapat dibagi, 5. benda yang dalam perdagangan dan diluar perdagangan.
Beberapa ketentuan Hukum Benda dalam KUHPerdata yaitu mengenai : Buku II KUHPerdata sepanjang yang mengenai bumi, air serta kekayaan alam yang terkandung didalamnya, kecuali ketentuan-ketentuan mengenai hipotik, dicabut berdasarkan UUPA. Ketentuan mengenai Bumi, Air serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, kecuali ketentuan-ketentuan mengenai hypotheek yang masih berlaku pada mulai berlakunya undang-undang ini.
1. Ada pasal-pasal yg masih berlaku penuh Hukum Waris 2. Ada pasal-pasal yg tdk berlaku yg mengatur mengenai bumi, air serta kekayaan yg terkandung didlmnya 3. Ada pasal-pasal yg masih berlaku hipotik tetapi tdk penuh
AGRARIA
LAUT
TANAH
Undang-undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-benda Yang Berkaitan Dengan Tanah (UUHT)
mencabut ketentuan mengenai Hypotheek sebagaimana diatur dalam Buku II KUHPerdata Indonesia sepanjang mengenai tanah, dan ketentuan mengenai Credietverband dalam Staatsblad 1908-542 sebagaimana telah diubah dengan Staatsblad 1937-190.
HUKUM ADAT
Hukum adat tidak mengatur hukum benda secara terinci namun tersebar dalam hukum perutangan. Dalam hukum adat benda utama adalah TANAH sehingga pengaturan yang tegas dalam hukum benda adat hanya dalam bidang pertanahan.
UUJF
Benda berwujud dan tidak berwujud Benda terdaftar dan tidak terdaftar
HUKUM BENDA
HAK KEBENDAAN
HAK KEBENDAAN
HAK KEBENDAAN
Hak yang timbul sebagai akibat hubungan hukum yang terjadi antara subyek hukum dengan benda, dengan mana hak tersebut dapat dipertahankan kepada pihak ketiga dan memberikan kedudukan hukum yang kuat bagi subyek hukum (atau pemegang haknya).
HAK KEBENDAAN
B E N D A
HAK KEBENDAAN
dimana hak kepemilikan atas suatu benda dapat dinikmati seluas-luasnya oleh pemegang milik secara mutlak dan dapat dipertahankan di manapun, dan kepada siapapun, dapat dialihkan atau diteruskan haknya dalam bentuk pewarisan sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-undang, kesusilaan dan kepatutan
dengan mana terhadap setiap benda dapat melekat hak orang lain dengan proses yang ditentukan oleh hukum jaminan sehingga mendatangkan sifatsifat istimewa (previlage) bagi para kreditor pemegang hak yang memiliki kedudukan yang didahulukan dari kreditor lain apabila debitor dinyatakan pailit
1. Absolut 2. Memiliki droit de suite 3. Memiliki droit de preference (hak untuk didahulukan) 4. Hak penuh untuk mengalihkan 5. Mengandung asas Spesialitas 6. Mengandung asas publisitas 7. Memiliki hak gugat kebendaan
Hak Kebendaan terdapat hubungan langsung antara subjek hukum (orang) dgn objek hukum (benda)
Hak Perorangan menimbulkan hubungan hukum antara 2 pihak atau lebih, yg berkaitan dgn benda atau hal tertentu
c
Perbedaan Hak Kebendaan dan Hak Perorangan
d
Hak Perorangan gugat perorangan antara para pihak dlm perjanjian
Hak Kebendaan pemindahan hak sepenuhnya Hak Perorangan pemindahan hak terbatas
Hak Kebendaan berlaku asas perlindungan thd bezitter Hak Perorangan tdk berlaku asas dlm pasal 1977 KUHPerdata
a.
Hak Kebendaan yg memberikan kenikmatan Atas milik sendiri Atas milik orang lain
b. UUPA pasal 16 UUPA -Hak milik -Hak guna usaha -Hak guna bangunan -Hak pakai -Hak sewa
Diatur dlm KUHPerdata -Pandrecht -hipotek Hak Kebendaan yg memberi jaminan Diatur diluar KUHPerdata -UUHT 4/1996 -UUJF 42/1999
Ditinjau dari sudut hak kebendaan misal A mempunyai hak memungut hasil dari tanah milik B, ternyata B pailit, walaupun B pailit sebagai akibat dari sifat hak kebendaan mutlak, maka A tdk kehilangan hak untuk menungut hasil, walaupun tanah itu dijual oleh kurator.
Ditinjau dari hak perorangan X mempunyai piutang 1juta pada Y; Y sudah pailit Menurut aturan kepailitan harta Y harus dijual lelang hasilnya digunakan untuk menutupi utang utangnya (Y) X dapat mengajukan tuntutan untuk pembayaran tagihannya. Tetapi belum tentu akan terpenuhi jika ternyata harta Y tdk cukup untuk membayar hutang hutangnya, jika ternyata terdapat banyak kreditur Y
Hak-hak kreditur untuk didahulukan dalam pengambilan pelunasan daripada kreditur-kreditur lain, atas penjualan suatu benda tertentu atau sekelompok benda tertentu yang secara khusus diperikatkan.
JAMINAN KEBENDAAN
Ps. 1131 KUH Perdata : Segala kebendaan si berutang, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak, baik yang sudah ada maupun yang baru akan ada di kemudian hari, menjadi tanggungan untuk segala perikatan perseorangan.
JAMINAN KEBENDAAN