= =
r
Q
Edr V
4
1
'>*.!(
ika pada suatu medium yang homogen isotropik dialiri arus listrik searah * dengan medan
listrik sebesar ? maka elemen arus d* yang melalui elemen luas d8 dengan rapat arus maka
berlaku$
d I = J.d A '>*."(
8rus listrik diasumsikan muatan positif yang bergerak kearah terminal negatif. #esuai
dengan hokum 5hm$
V
I
R
= '>*.7(
dimana V adalah beda potensial dan R adalah tahanan listrik dari konduktor, tanda
negati2e menandakan bahwa arus mengalir dari potensial tinggi ke rendah. #edangkan
tahanan listrik ' R (, sebesar ! 5hm ditentukan oleh geometri dan jenis media yang
digunakan dalam hal ini tahanan jenis berbanding lurus dengan tahanan jenis spesifik dari
media '( dengan persamaan$
L
R
A
= '>*.)(
-imana untuk itu @ adalah satuan panjang resistor dalam meter, 8 adalah satuan luas
penampang dalam m
"
.
Gambar 0-1 Defenisi dasar dari resistiviti yang melewati bidang homogen
L
I
V
#atuan tahanan jenis dalam #* adalah 5hm-meter 'ohm(. #ifat merambat arus listrik lebih
banyak memanfaatkan sifat daya hantar jenis listrik yang berbanding terbalik dengan
tahanan jenis, yaitu $
1
= '>*.9(
A adalah daya hantar jenis listrik 'kondukti2itas( yang mempunyai satuan dalam #* adalah
#iemens '#( per meter atau #M
-!
.
Persamaan diatas berlaku untuk media terbatas berupa silinder kotak dll, yang rapat arus
tetap sedang untuk media bersifat di bumi maka diperlukan suatu pengertian perluasan dari
terminologi diatas, dengan memberikan pengertian tentang rapat arus '( sebagai berikut $
I
J
A
= '>*.4(
* dalam 8mpere luas, 8 dalam m
"
, dalam 8mpere/m
"
. 8rus listrik ini bergerak ke semua
arah berupa 2ektor.
Gambar 0-2 Arus yang bergerak di bidang homogen bumi
Bila persamaan tersebut disubstitusikan maka didapat$
1 V
J
L
= '>*.B(
Bila ? adalah kuat medan dalam unit >olt/m, maka persamaan 1ukum 5hm dapat ditulis $
'>*.,(
Cntuk media homogen-isotropik maka A adalah skalar. Potensial listrik diyakini sebagai nilai
skalar, maka persamaan untuk medan dapat ditulis sebagai gradien dari medan konser2atif.
'>*.0(
#ehingga akan didapatkan $
'>*.!+(
#eperti diketahui , sehingga $
( ) . 0 V = '>*.!!(
J E =
E V =
J V =
0 . = J
-engan menggunakan persamaan ( ) . . . A A A = + , maka persamaan akan berubah
menjadi$
'>*.!"(
jika merupakan suatu konstanta, maka diperoleh suatu persamaan @aplace, yaitu$
'>*.!7(
-ari persamaan ini terbukti bahwa potensial listrik adalah fungsi harmonik yang memenuhi
persamaan @aplace.
Konfigurasi dan susunan elektroda
Gambar 0-3 Susunan elektroda arus dan potensial dalam pengukuran
resistivity
2
. 0 V V + =
2
0 V =
ika jarak antara dua elektroda arus adalah berhingga, maka potensial pada titik-titik di
dekat permukaan akan dipengaruhi oleh kedua elektroda arus tersebut, potensial yang
disebabkan :
!
di titik P
!
adalah$
'>*.!)(
.arena arus pada kedua elektroda adalah sama tapi berlawanan arahnya, maka potensial
yang disebabkan :
"
di titik P
!
adalah$
1 2
2
2
1
2
, A
a I
A
r
A
V = = =
'>*.!9(
-engan demikian akan didapatkan $
|
|
\
|
= +
2 1
2 1
1 1
2 r r
a I
V V
'>*.!4(
-engan cara yang sama dilakukanlah penurunan di atas terhadap elektroda potensial P
"
,
sehingga pada akhirnya dapat diukur perbedaan potensial antara P
!
dan P
"
, yaitu$
)
`
|
|
\
|
|
|
\
|
=
4 3 2 1
1 1 1 1
2 r r r r
a I
V
'>*.!B(
2
,
1
1
1
1
a I
A
r
A
V = =
-alam melakukan eksplorasi tahanan jenis diperlukan pengetahuan rencana perbandingan
posisi titik pengamatan terhadap sumber arus. Besaran koreksi terhadap perbedaan letak
titik pengamatan tersebut dinamakan faktor geometri. %aktor geometri diturunkan dari
beda potensial antara elektroda potensial MD 'P!P"( yang diakibatkan oleh injeksi arus
pada elektroda arus 8B ':!:"(, yaitu$
'>*.!,(
1
4
1
3
1
2
1
1
1
2
)
`
+ =
=
r r r r
K dengan
I
V
K a '>*.!0(
a adalah apparent resisitivity, . adalah faktor geometri yang merupakan unsur penting
dalam pendugaan resistivity baik pendugaan 2ertikal maupun horiEontal, karena . akan
tetap untuk posisi 8B ':!:"( dan MD 'P!P"( yang tetap
)
`
\
|
\
|
= =
4
1
3
1
2
1
1
1
2 r r r r
a I
VN VM V
I
V
r r r r
a
)
`
\
|
\
|
=
1
4
1
3
1
2
1
1
1
2
I
V
r r r r
a
)
`
+ =
1
4
1
3
1
2
1
1
1
2
Berikut ini adalah beberapa konfigurasi resistivity beserta nilai faktor geometrinya '.($
Gambar 0-4 Peralatan Survey Geolistrik (Geoscanner).
Survey Geolistrik di awali dengan penentuan titik-titik lintasan di lapangan
menggunakan alat Global Positioning System (GPS). Penentuan lintasan ini
berdasarkan informasi awal dari anomali geomagnet serta arah umum struktur
geologi yang dapat ditemukan di daerah survey. Berdasarkan data tersebut, maka
dapat ditentukan lintasan survey
Gambar 0-5 Pengukuran Geolistrik 2D