Anda di halaman 1dari 147

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

TECHNICAL REPORT

MARET 2012

INFRASTRUCTURE INITIATIVE)

PRAKARSA INFRASTRUKTUR INDONESIA (INDONESIA

Dokumen ini telah dipublikasikan oleh Prakarsa Infrastruktur Indonesia/Indonesia Infrastructure Initiative (IndII), suatu program yang didanai Pemerintah Australia yang dirancang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan meningkatkan relevansi, kualitas dan kuantitas investasi infrastruktur. Pendapat para penulis yang dikemukakan dalam laporan ini tidak selalu mencerminkan pendapat Kemitraan Australia Indonesia atau Pemerintah Australia. Namun demikian, IndII sangat menghargai setiap tanggapan atau pertanyaan atas laporan ini, yang dapat disampaikan kepada Direktur IndII, tel. +62 (21) 7278-0538, fax +62 (21) 7278-0539. Website: www.indii.co.id. UCAPAN TERIMA KASIH Laporan ini telah disiapkan oleh Nathan Associates Inc. (Dr. Paul Kent, Mr Richard Blankfeld), dibantu oleh tim konsultan nasional (Prof Sudjanadi, Hidayat Mao, SH, DR. Russ Frazila Bona, dan Ir. Budiyono Doel Rachman MSc.) dan Office Manager, IndII (Desi Rahmawati, SE), yang terlibat dalam Prakarsa Infrastruktur Indonesia (IndII) yang didanai oleh AusAID sebagai bagian dari Kegiatan No. 244: Finalisasi Peraturan Menteri Rencana Induk Pelabuhan Nasional (RIPN), Review Pengembangan Kebijakan & Manajemen Kepelabuhanan, dan Presentasi Akhir RIPN. Kami menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Kementerian Perhubungan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Bappenas, Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, Pelindo 1-4, Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Tanjung Perak, INSA, KPPU dan Tim Pelaksana RIPN atas dukungan dan informasinya. Terima kasih juga kepada David Ray (Direktur Fasilitas, IndII) dan David Shelley (Direktur Teknik Transportasi, IndII) atas dukungan dan masukannya. Dukungan yang diberikan oleh Efi Novara Nefiadi, Sr Transport Program Officer, IndII sangat kami hargai. Setiap kesalahan faktual atau interpretasi sepenuhnya merupakan karya para penulis. Paul E. Kent, Ph.D. Nathan Associates Inc. Jakarta, Maret 2012
IndII 2012 Semua kekayaan intelektual asli yang terkadung dalam dokumen ini adalah milik Indonesian Infrastructure Initiative (IndII). Kekayaan intelektual tersebut dapat dipergunakan secara bebas tanpa referensi oleh para konsultan dan mitra IndII dalam menyusun dokumen, merencanakan dan mendisain laporan; dan juga dapat dipergunakan secara bebas oleh lembaga maupun organisasi lain, dengan menyebutkan sumbernya. Setiap upaya telah dilakukan untuk memastikan bahwa dokumen-dokumen yang direferensikan di dalam publikasi ini telah dicantumkan dengan benar. Namun, IndII akan menerima setiap saran untuk perbaikan yang diperlukan, atau tentang sumber dokumen dan / atau data terkini.

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

Menimbang: a. bahwa dalam pasal 67,71,72 dan 73 Undang-undang No 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran dan Pasal 7, 8, 9 dan 10 Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan diatur mengenai Rencana Induk Pelabuhan Nasional; bahwa berdasarkan Pasal 71 ayat (4) Undang-undang No 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, Menteri menetapkan Rencana Induk Pelabuhan Nasional untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) dan (b), perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional.

b.

c.

Mengingat: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Undang-undang No 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran; Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang 2005 2005; Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Rencana Tata Ruang; Peraturan Presiden No. 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara; Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan; Peraturan Menteri Perhubungan No. Km 43 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata kerja Departemen Perhubungan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 20 Tahun 2008; Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 49 Tahun 2005 tentang Sistem Transportasi Nasional; Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 31 Tahun 2006 tentang Proses Perencanaan di Lingkungan Departemen Perhubungan;

8. 9.

10. Peraturan Menteri Perhubungan No KM 49 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Departemen Perhubungan 2005 2025; 11. Peraturan Menteri Perhubungan No KM 62 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan;

12. Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 63 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Otoritas Pelabuhan; 13. Peraturan Menteri Perhubungan No KM 64 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Syahbandar; 14. Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 65 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelabuhan Batam; 15. Peraturan Menteri Perhubungan No KM 44 Tahun 2011 tentang Perubahan Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 62 Tahun tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Kantor Penyelenggara Pelabuhan; 16. Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 45 Tahun 2011 tentang Perubahan Peraturan Menteri Perhubungan No KM 63 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Otoritas Pelabuhan; 17. Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 46 Tahun 2011 tentang Perubahan Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 64 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Syahbandar; 18. Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 47 Tahun 2011 tentang Perubahan Peraturan Menteri Perhubungan No KM 65 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelabuhan Batam.

Menetapkan: PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL Pasal 1 Rencana Induk Pelabuhan Nasional memuat Kebijakan Pelabuhan Nasional dan Rencana Lokasi serta Hierarki Pelabuhan

Pasal 2 Rencana Induk Pelabuhan Nasional sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 di atas, merupakan pedoman dalam penetapan lokasi, pembangunan, pengoperasian, pengembangan pelabuhan, dan penyusunan Rencana Induk Pelabuhan.

Pasal 3 Lokasi Pelabuhan (1) Lokasi pelabuhan merupakan wilayah daratan dan perairan tertentu yang meliputi Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan (DLKr) dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan (DLKp).

ii

(2) Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan terdiri atas: (a) Wilayah daratan yang digunakan untuk kegiatan fasilitas pokok dan fasilitas penunjang; dan; (b) Wilayah perairan yang digunakan untuk kegiatan alur pelayaran, tempat labuh, tempat alih muatan antar kapal, kolam pelabuhan untuk kebutuhan sandar dan olah gerak kapal, kegiatan pemanduan, tempat perbaikan kapal, dan kegiatan lain sesuai dengan kebutuhan. (3) Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan merupakan perairan pelabuhan diluar Daerah Lingkungan Keja Pelabuhan yang digunakan untuk alur pelayaran dari dan ke pelabuhan, keperluan keadaan darurat, pengembangan pelabuhan jangka panjang, penempatan kapal mati, percobaan berlayar, kegiatan pemanduan, fasilitas pembangunan dan pemeliharaan kapal. (4) Rencana lokasi pelabuhan yang akan dibangun harus sesuai dengan: (a) Rencana tata ruang wilayah nasional, rencana tata ruang propinsi dan tata ruang wilayah kabupaten/kota; (b) Potensi dan perkembangan sosial ekonomi wilayah; (c) Potensi sumber daya alam dan; (d) Perkembangan lingkunganstrategis, baik nasional maupun internasional. (5) Penggunaan wilayah daratan dan perairan tertentu sebagai lokasi pelabuhan ditetapkan oleh Menteri atas dasar pengajuan permohonan dari Pemerintah atau pemerintah daerah.

Pasal 4 Pembangunan, Pengoperasian dan Pengembangan Pelabuhan Pembangunan, Pengoperasian dan Pengembangan Pelabuhan hanya dapat dilakukan berdasarkan Rencana Induk Pelabuhan Nasional dan Rencana Induk Pelabuhan.

Pasal 5 Rencana Induk Pelabuhan (1) Setiap pelabuhan wajib mempunyai rencana induk pelabuhan yang didalamnya termasuk rencana penggunaan wilayah daratan dan perairan. (2) Rencana Induk Pelabuhan harus disiapkan untuk jangka waktu: (a) 15 tahun sampai 20 tqhun (Jangka panjang); (b) 10 tahun sampai 15 tahun (jangka menengah);

iii

(c) 5 tahun sampai 10 tahun (jangka pendek). (3) Rencana Induk berdasarkan: Pelabuhan dipersiapkan oleh penyelenggara pelabuhan

(a) Rencana Induk Pelabuhan Nasional; (b) Rencana tata ruang propinsi; (c) Rencana tata ruang kabupaten/kota madya; (d) Keserasian dan keseimbangan dengan kegiatan yang terkait di pelabuhan; (e) Kelaikan tehnis ekonomis dan lingkungan hidup; (f) Keamanan dan keselamatan lalu lintas kapal dari dan ke pelabuhan.

Pasal 6 Hierarki Pelabuhan Laut Pelabuhan Laut terdiri dari 3 (tiga) hierarki yaitu: (1) Pelabuhan Utama yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri dan internasional, alih muat angkutan laut dalam negeri dan internasional dalam jumlah besar, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/ atau barang; (2) Pelabuhan Pengumpul yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam negeri dalam jumlah menengah, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/ atau barang; (3) Pelabuhan Pengumpan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam negeri dalam jumlah terbatas, merupakan pengumpan bagi pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan atau/ barang.

Pasal 7 Rencana pembangunan pelabuhan secara nasional menggunakan pendekatan klaster, yaitu berdasarkan pengelompokan pelabuhan yang secara geografis berdekatan dan secara operasional saling terkait.

Pasal 8 (1) Rencana Induk Pelabuhan Nasional sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 berlaku untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun dan dilakukan evaluasi setiap 5 (lima) tahun.

iv

(2) Dalam hal terjadi perubahan lingkungan strategis tertentu, Rencana Induk Pelabuhan Nasional dapat dievaluasi sebelum jangka waktu 5 (lima) tahun. (3) Rencana Induk Pelabuhan Nasional termuat secara lengkap dalam lampiran peraturan ini. (4) Uraian dalam Lampiran sebagaimana dimaksud pada ayat (3) teridiri 5 (lima) Bab yaitu: (a) Bab 1 Pendahuluan; (b) Bab 2 Kebijakan Pelabuhan Nasional; (c) Bab 3 Perkiraan Lalu Lintas Barang di Pelabuhan dan Implikasinya terhadap Pengembangan Sektor Pelabuhan; (d) Bab 4 Lokasi Pelabuhan dan Pengembangan Pelabuhan; (e) Bab 5 Rencana Aksi di bidang Pengaturan dan Kebijakan.

Pasal 9 Direktur Jenderal Perhubungan Laut mengawasi dan mengambil langkah lebih lanjut yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan Rencana Induk Pelabuhan Nasional.

Pasal 10 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal:

Menteri Perhubungan

LAMPIRAN: PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

DAFTAR ISI
BAB 1: PENDAHULUAN ............................................................................................1 BAB 2: KEBIJAKAN PELABUHAN NASIONAL ..............................................................4 2.1 2.2 KEBIJAKAN PELABUHAN NASIONAL ...................................................... 5 STRATEGI I MPLEMENTASI ................................................................... 6 2.2.1 Pedoman Kebijakan Pelabuhan Nasional dan Strategi Bisnis yang Komprehensif ................................................................ 6 2.2.2 Perencanaan Terpadu, Hierarki Pelabuhan dan Pemantauan Kinerja .................................................................................... 6 2.2.3 2.2.3 Pengaturan Tarif ........................................................... 6 2.2.4 Mendorong Persaingan di Sektor Pelabuhan ........................ 7 2.2.5 Meningkatkan Kompetensi Sumber Daya Manusia di Pelabuhan .............................................................................. 7 2.2.6 Meningkatkan Keselamatan Kapal dan Keamanan Fasilitas Pelabuhan secara Efektif........................................................ 8 2.2.7 Meningkatkan Perlindungan Lingkungan Maritim secara Efektif ..................................................................................... 8

BAB 3: PROYEKSI LALU LINTAS MUATAN MELALUI PELABUHAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBANGUNAN KEPELABUHANAN DI INDONESIA ............... 9 3.1 3.2 3.3 3.4 4.1 4.2 LATAR BELAKANG ............................................................................ 9 PROYEKSI LALU LINTAS M UATAN MELALUI PELABUHAN BERDASARKAN SKENARIO DASAR (BASE CASE) ......................................................... 10 PROYEKSI LALU LINTAS BERBASIS SKENARIO ALTERNATIF ........................ 14 I MPLIKASI TERHADAP PEMBANGUNAN SEKTOR PELABUHAN ..................... 16 KEBUTUHAN I NVESTASI PELABUHAN................................................... 17 PEMBIAYAAN PELABUHAN DAN KERANGKA DUKUNGAN DAN PENJAMINAN PEMERINTAH ................................................................................ 20 4.2.1 Indikasi Kebutuhan Pembiayaan .......................................... 20 4.2.2 Potensi Sumber Pembiayaan Investasi Sektor Pemerintah . 21 4.2.3 Kerangka Dukungan dan Penjaminan Pemerintah .............. 21 4.2.4 Strategi Pelaksanaan untuk Partisipasi Swasta dalam Investasi di Pelabuhan ......................................................... 25 PERATURAN PELAKSANAAN YANG DIAMANATKAN UNDANG-UNDANG PELAYARAN .................................................................................. 27

BAB 4: LOKASI DAN RENCANA PEMBANGUNAN PELABUHAN ................................. 17

BAB 5: RENCANA AKSI DI BIDANG PENGATURAN DAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN .. 27 5.1

vi

5.2 5.3 5.4

PERATURAN PELAKSANAAN YANG DIAMANATKAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG KEPELABUHANAN (PP NO. 61/2009) ................................... 27 RENCANA AKSI PELAKSANAAN KEBIJAKAN ........................................... 27 I NISIATIF JANGKA PENDEK UNTUK M ENGIMPLEMENTASIKAN KEBIJAKAN ..... 28

SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN...................................................................... 34 SUPLEMEN B: ARUS PERDAGANGAN UTAMA PADA TAHUN 2009 .......................... 104 SUPLEMEN C: PELABUHAN STRATEGIS DALAM KORIDOR EKONOMI ...................... 108 SUPLEMEN D: PARAMETER PERENCANAAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN PELABUHAN BERDASARKAN KORIDOR EKONOMI .............................. 111 SUPLEMEN E: RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN ....................................... 118

vii

DAFTAR TABEL
Tabel 3-1 Lalu Lintas Barang Melalui Pelabuhan Indonesia berdasarkan Arus Perdagangan dan Jenis Muatan, pada Tahun 1999 dan 2009 (dalam ribu ton) ........................................................................................................................ 11 Tabel 3-2 Lalu Lintas Muatan melalui Pelabuhan Indonesia berdasarkan Arus Perdagangan dan Jenis Muatan dan Komoditas Utama, pada Tahun 2009 (dalam ribu ton) .............................................................................................. 12 Table 3-3 Base Case Forecast of Total Cargo Handled at Indonesian Ports, 2009-2030 (000s tons) ..................................................................................................... 14 Tabel 4-1 Investasi Sektor Pelabuhan berdasarkan Koridor Ekonomi dan Jenis Terminal/Fasilitas Pelabuhan untuk Tahapan Tahun 2011-2030 and Total Tahun 2011-2030 (dalam juta US$, tahun 2011) ........................................... 18 Tabel 4-2 Indikasi Kebutuhan Pembiayaan oleh Pemerintah dan Pihak Swasta untuk Pengembangan Fasilitas Pelabuhan, 2011-2030 ............................................ 20 Table 4-3 Legal Basis for Private Sector Investment ....................................................... 22 Tabel 5-1 Rencana Aksi Peraturan Pelaksanaan yang Diamanatkan Undang-Undang No. 17/2008 tentang Pelayaran ............................................................................ 28 Tabel 5-2 Rencana Aksi Peraturan Pelaksanaan yang Tercakup dalam PP No. 61/2009 28 Tabel 5-3 Rencana Aksi Implementasi Kebijakan............................................................ 30 Tabel 5-4 Inisiatif untuk Pelaksanaan Kebijakan ............................................................. 32

viii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1-1 Kedudukan RIPN dalam Kerangka Kerja MP3EI ............................................ 2 Gambar 1-2 Kerangka Kerja RIPN...................................................................................... 3 Gambar 3-1 Bongkar Muat Barang melalui Pelabuhan di Indonesia berdasarkan Arus Perdagangan Tahun 2009 (dalam ribu ton) .................................................. 12 Gambar 3-2 Bongkar Muat Barang di Pelabuhan Indonesia berdasarkan Jenis Muatan pada Tahun 2009 menurut Klaster Pelabuhan (dalam ribu ton) .................. 13 Gambar 3-3 Bongkar Muat Peti Kemas di Pelabuhan Indonesia, Periode Tahun 19902009 .............................................................................................................. 13 Gambar 3-4 Koridor Ekonomi dalam MP3EI ................................................................... 14 Gambar 3-5 Proyeksi Total Lalu Lintas Peti Kemas di Pelabuhan Indonesia menurut Skenario Pertumbuhan, Periode Tahun 2015-2030 (dalam ribu TEU) ......... 15 Gambar 3-6 Proyeksi Total Lalu Lintas Muatan di Pelabuhan Indonesia berdasarkan Jenis Muatan Menurut Skenario Pertumbuhan, Periode Tahun 2015-2030 (dalam ribu ton) ............................................................................................ 15 Gambar 4-1 Investasi Sektor Pelabuhan berdasarkan Koridor Ekonomi dan Tahapan Pengembangan (dalam juta US$) ................................................................. 19 Gambar 4-2 Investasi Sektor Pelabuhan berdasarkan Koridor Ekonomi dan Jenis Terminal/Fasilitas Pelabuhan (dalam juta US$) ........................................... 19

ix

DAFTAR SUPLEMEN
Suplemen A-1 Hierarki Pelabuhan .................................................................................. 34 Suplemen B-1 Arus Perdagangan Internasional Utama untuk Lalu-Lintas Peti Kemas Indonesia Tahun 2009 ................................................................................ 104 Suplemen B-2 Arus Perdagangan Domestik Utama untuk Lalu-Lintas Peti Kemas Indonesia Tahun 2009 ................................................................................ 104 Suplemen B-3 Arus Perdagangan Internasional Utama untuk Lalu-Lintas Kargo Umum (General Cargo) Indonesia Tahun 2009 ...................................................... 105 Suplemen B-4 Arus Perdagangan Domestik Utama untuk Lalu-Lintas Kargo Umum (General Cargo) Indonesia Tahun 2009 ...................................................... 105 Suplemen B -5 Arus Perdagangan Internasional Utama untuk Curah Kering Indonesia Tahun 2009 ................................................................................................. 106 Suplemen B-6 Arus Perdagangan Domestik Utama untuk Curah Kering Indonesia Tahun 2009 ............................................................................................................ 106 Suplemen B-7 Arus Perdagangan Internasional Utama untuk Curah Cair Indonesia Tahun 2009 ................................................................................................. 107 Suplemen B-8 Arus Perdagangan Domestik Utama untuk Curah Cair Indonesia Tahun 2009 ............................................................................................................ 107 Suplemen C-1 Pelabuhan Strategis dalam Koridor Ekonomi Sumatera........................ 108 Suplemen C-2 Pelabuhan Strategis dalam Koridor Ekonomi Jawa ............................... 108 Suplemen C-3 Pelabuhan Strategis dalam Koridor Ekonomi Kalimantan ..................... 109 Suplemen C-4 Pelabuhan Strategis dalam Koridor Ekonomi Sulawesi ......................... 109 Suplemen C-5 Pelabuhan Strategis dalam Koridor Ekonomi Bali-Nusa Tenggara ........ 110 Suplemen C-6 Pelabuhan Strategis dalam Koridor Ekonomi Papua Kepulauan Maluku .................................................................................................................... 110 Suplemen D-1 Koridor Ekonomi Sumatera ................................................................... 112 Suplemen D-2 Koridor Ekonomi Jawa ........................................................................... 113 Suplemen D-3 Koridor Ekonomi Kalimantan................................................................. 114 Suplemen D-4 Koridor Ekonomi Bali dan Nusa Tenggara ............................................. 115 Suplemen D-5 Koridor Ekonomi Sulawesi ..................................................................... 116 Suplemen D- 6 Koridor Ekonomi Papua Kepulauan Maluku ...................................... 117 Suplemen E-1 Rencana Pengembangan Fisik Pelabuhan berdasarkan Koridor Ekonomi dan Fasilitas Pelabuhan, Tahun 2011-2030 ................................................ 119 Suplemen E-2 Rencana Investasi Pelabuhan berdasarkan Koridor Ekonomi dan Fasilitas Pelabuhan, Tahun 2011-2030 (dalam juta US$, Tahun 2011) .................... 126

BAB 1: PENDAHULUAN

BAB 1: PENDAHULUAN
Sebagai negara kepulauan yang pertumbuhan ekonominya sangat tergantung kepada transportasi laut, beroperasinya pelabuhan secara efisien di Indonesia menjadi prioritas utama. Selain dalam rangka pemberdayaan industri angkutan laut nasional, Undang-undang Pelayaran No. 17 tahun 2008 lebih lanjut menjabarkan prioritas yang berkaitan dengan peningkatan efisiensi dan kesinambungan pembangunan pelabuhan, keselamatan dan keamanan pelayaran serta perlindungan lingkungan maritim. Arah kebijaksanaan untuk bidang kepelabuhanan menekankan kepada penataan penyelenggaraan kepelabuhanan, reformasi kelembagaan, peningkatan persaingan, penghapusan monopoli dalam penyelenggaraan pelabuhan, pemisahan antara fungsi regulator dan operator serta memberikan peran serta pemerintah daerah dan swasta secara proporsional dalam penyelenggaraan dan perencanaan pengembangan pelabuhan, serta penyiapan sumber daya manusia yang profesional untuk memenuhi kebutuhan sektor pemerintah dan swasta. Pendekatan multi-dimensi yang diamanatkan oleh Undang-undang diharapkan dapat mendukung dan sekaligus menggerakkan dinamika pembangunan, meningkatkan mobilitas manusia , barang dan jasa, membantu terciptanya konektivitas dan pola distribusi nasional yang mantap dan dinamis serta meningkatkan kesejahterasan rakyat Indonesia. Sistem kepelabuhanan yang efisien, kompetitif dan responsif yang mendukung perdagangan internasional dan domestik serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan wilayah. UU Pelayaran No. 17 tahun 2008 menetapkan bahwa Rencana Induk Pelabuhan Nasional (RIPN) disusun sebagai kerangka kebijakan untuk memfasilitasi tercapainya visi tersebut. RIPN akan menjadi acuan bagi pembangunan kepelabuhanan di Indonesia. Di dalam RIPN juga terdapat prediksi lalu- lintas pelabuhan, kebutuhan pengembangan fisik pelabuhan, kebutuhan investasi dan strategi pendanaan, program modernisasi pelabuhan dan integrasinya dengan pembangunan ekonomi dalam kerangka sistem transportasi nasional. RIPN disusun dengan mengintegrasikan rencana lintas sektor, meliputi keterkaitan antara sistem transportasi nasional dan rencana pengembangan koridor ekonomi serta sistem logistik nasional, rencana investasi dan implementasi kebijakan, peran serta sektor pemerintah dan swasta, pemerintah pusat dan daerah. Integrasi tersebut menjadi landasan utama untuk perencanaan dan investasi jangka panjang dimana bentuknya tidak hanya berupa pembangunan fisik namun juga menyangkut peningkatan efisiensi dan upaya memaksimalkan pemanfaatan kapasitas pelabuhan yang ada serta berbagai langkah terkait dengan aspek pengaturan, kelembagaan, dan operasional pelabuhan.

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

Gambar 1-1 Kedudukan RIPN dalam Kerangka Kerja MP3EI

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

BAB 1: PENDAHULUAN

Gambar 1-2 Kerangka Kerja RIPN

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

BAB 2: KEBIJAKAN PELABUHAN NASIONAL


Kebijakan pelabuhan nasional merupakan bagian dalam proses integrasi multimoda dan lintas sektoral. Peran pelabuhan tidak dapat dipisahkan dari sistem transportasi nasional dan strategi pembangunan ekonomi oleh karena itu kebijakan tersebut lebih menekankan pada perencanaan jangka panjang dalam kemitraan antar lembaga pemerintah dan antar sektor publik dan swasta. Munculnya rantai pasok global (supply chain management) sebagai model bisnis yang diunggulkan, merupakan faktor kunci dalam perubahan ekonomi global. Perkembangan teknologi informasi komunikasi dan transportasi mempengaruhi strategi bisnis yang terintegrasi antara produksi, pemasaran, transportasi, distribusi dan klaster industri dalam koridor ekonomi. Kelancaran, keamanan dan ketepatan waktu, dalam sistem multi moda transportasi yang efisien merupakan kunci keberhasilan bisnis yang dapat meningkatkan daya saing Indonesia. Karena itu diperlukan keterpaduan multimoda transportasi dan sistem logistik nasional dalam penetapan kebijakan dan pembangunan infrastruktur fisik. Infrastruktur transportasi merupakan faktor dominan yang berkaitan dengan kebijakan publik, peraturan, dan sistem operasi. Peran investasi swasta sangat penting, dimana komitmen kebijakan pemerintah perlu menciptakan iklim yang kondusif sekaligus melindungi kepentingan publik. Dalam sistem transportasi nasional yang efesien dan efektif, kebijakan maritim masa depan di Indonesia mempunyai potensi dan peluang yang besar. Berbagai kebijakan akan diadakan perubahan secara berkesinambungan sesuai dengan prioritas dan perkembangan lingkungan strategis dan internasional (continuous improvement process). Untuk itu masukan dari para pemangku kepentingan sangat diperlukan. Kebijakan pelabuhan nasional akan merefleksikan perkembangan sektor pelabuhan menjadi industri jasa kepelabuhanan kelas dunia yang kompetitif dan sistem operasi pelabuhan sesuai dengan standar internasional baik dalam bidang keselamatan pelayaran maupun perlindungan lingkungan maritim. Tujuannya adalah untuk memastikan sektor pelabuhan dapat meningkatkan daya saing, mendukung perdagangan, terintegrasi dengan sistem multi-moda transportasi dan sistem logistik nasional. Kerangka hukum dan peraturan akan diarahkan dalam upaya menjamin kepastian usaha, mutu pelayanan yang lancar dan cepat, kapasitas mencukupi, tertib, selamat, aman, tepat waktu, tarif terjangkau, kompetitif, aksesibilitas tinggi dan tata kelola yang baik. Kebijakan tersebut akan terus dibangun dan dikembangkan berdasarkan konsensus dan komitmen dari para pemangku kepentingan.

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

BAB 2: KEBIJAKAN PELABUHAN NASIONAL

2.1

KEBIJAKAN PELABUHAN NASIONAL

Kebijakan Pelabuhan nasional diarahkan dalam upaya: Mendorong Investasi Swasta Untuk mendukung rencana MP3I, partisipasi sektor swasta merupakan kunci keberhasilan dalam percepatan pembangunan sarana dan prasarana pelabuhan Indonesia, karena kemampuan finansial sektor publik terbatas. Mendorong Persaingan Mewujudkan iklim persaingan yang sehat dalam kegiatan usaha kepelabuhanan yang diharapkan dapat menghasilkan jasa kepelabuhanan yang efektif dan efisien. Pemberdayaan Peran Otoritas Pelabuhan dan Unit Penyelenggara Pelabuhan Upaya perwujudan peran Otoritas Pelabuhan dan Unit Penyelenggara Pelabuhan sebagai pemegang hak pengelolaan lahan daratan dan perairan (landlord port authority) dapat dilaksanakan secara bertahap. Upaya tersebut termasuk rencana transformasi Otoritas Pelabuhan/Unit Penyelenggara Pelabuhan menjadi Badan Layanan Umum (BLU), sehingga akan mencerminkan penyelenggara pelabuhan yang lebih fleksibel dan otonom. Terwujudnya Integrasi Perencanaan Perencanaan pelabuhan harus mampu mengantisipasi dinamika pertumbuhan kegiatan ekonomi dan terintegrasi kedalam penyusunan rencana induk pelabuhan khususnya dikaitkan dengan MP3EI/koridor ekonomi, sistem transportasi nasional, sistem logistik nasional, rencana tata ruang wilayah serta melibatkan masyarakat setempat. Menciptakan kerangka kerja hukum dan peraturan yang tepat dan fleksibel Peraturan pelaksanaan yang menunjang implementasi yang lebih operasional akan dikeluarkan untuk meningkatkan keterpaduan perencanaan, mengatur prosedur penetapan tarif jasa kepelabuhanan yang lebih efisien, dan mengatasi kemungkinan kegagalan pasar. Mewujudkan sistem operasi pelabuhan yang aman dan terjamin Sektor pelabuhan harus memiliki tingkat keselamatan kapal dan keamanan fasilitas pelabuhan yang baik serta mempunyai aset dan sumber daya manusia yang andal. Keandalan teknis minimal diperlukan untuk memenuhi standar keselamatan kapal dan keamanan fasilitas pelabuhan yang berlaku di pelabuhan Indonesia. Secara bertahap diperlukan penambahan kapasitas untuk memenuhi standar yang sesuai dengan protokol internasional. Meningkatkan perlindungan lingkungan maritim Pengembangan pelabuhan akan memperluas penggunaan wilayah perairan yang akan meningkatkan dampak terhadap lingkungan maritim. Otoritas Pelabuhan dan Unit Penyelenggara Pelabuhan harus lebih cermat dalam mitigasi lingkungan, guna memperkecil kemungkinan dampak pencemaran lingkungan maritim. Mekanisme

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

pengawasan yang efektif akan diterapkan melalui kerja sama dengan instansi terkait termasuk program tanggap darurat. Mengembangkan sumber daya manusia Pengembangan sumber daya manusia diarahkan untuk meningkatkan profesionalisme dan kompetensi dalam upaya meningkatkan produktivitas dan tingkat efisiensi, termasuk memperhatikan jaminan kesejahteraan dan perlindungan kerja tenaga kerja bongkar muat di pelabuhan. Lembaga pelatihan, kejuruan dan perguruan tinggi akan dilibatkan dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja sektor pelabuhan, termasuk perempuan untuk memenuhi standar internasional.

2.2

STRATEGI IMPLEMENTASI dan Strategi Bisnis yang

2.2.1 Pedoman Kebijakan Pelabuhan Nasional Komprehensif

Pelaksanaan Kebijakan Pelabuhan Nasional akan diawasi secara efektif dan dipublikasikan secara berkala kepada para pemangku kepentingan. Pedoman pelaksanaan Kebijakan Pelabuhan Nasional akan dikeluarkan setelah dilakukan konsultasi dengan para pemangku kepentingan.

2.2.2 Perencanaan Terpadu, Hierarki Pelabuhan dan Pemantauan Kinerja Perencanaan pengembangan pelabuhan dalam kerangka sistem transportasi nasional akan dikoordinasikan dengan perencanaan sektoral masing-masing moda transportasi, instansi terkait lainnya dan Otoritas Pelabuhan. Pedoman tentang perencanaan pembangunan dan pengembangan pelabuhan akan dikeluarkan yang meliputi pedoman proses perencanaan pembangunan dan pengembangan pelabuhan . Pelindo dan badan usaha pelabuhan lainnya diminta untuk memberikan informasi yang relevan kepada Otoritas Pelabuhan untuk disinkronisasikan dengan rencana induk masing-masing pelabuhan. Status pelabuhan akan direview secara berkala untuk menentukan kemungkinan terjadinya perubahan hierarki pelabuhan dan implikasinya terhadap revisi Rencana Induk Pelabuhan Nasional dan rencana induk masing-masing pelabuhan. Sistem indikator kinerja akan diterapkan untuk tujuan perencanaan dan pemantauan serta hasil pencapaian kinerja pelabuhan akan dipublikasikan secara berkala.

2.2.3 2.2.3 Pengaturan Tarif Pengaturan penetapan tarif harus mudah diterapkan dalam arti setiap jasa kepelabuhanan dikenakan tarif sesuai dengan jasa yang disediakan. Tarif yang

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

BAB 2: KEBIJAKAN PELABUHAN NASIONAL

diusulkan Otoritas Pelabuhan atau Unit Penyelenggata Pelabuhan dapat ditolak apabila tidak wajar dibandingkan dengan biaya penyediaan jasa atau infrastruktur. Tarif yang diusulkan badan usaha pelabuhan akan diajukan kepada Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) apabila dinilai anti-kompetitif atau diskriminatif. Review tarif dilakukan tanpa mengurangi kebebasan badan usaha pelabuhan untuk menegosiasikan perjanjian kerja sama usaha dengan mitra bisnisnya. Pedoman tentang prosedur pemantauan dan review tarif akan dikeluarkan untuk mempermudah penerapan tarif agar tidak menimbulkan beban yang tidak wajar kepada Otoritas Pelabuhan, Unit Penyelenggara Pelabuhan, atau badan usaha pelabuhan. Pedoman tersebut juga akan memberikan penjelasan tentang penerapan tarif atau perjanjian jasa pelayanan pelabuhan yang anti-kompetitif.

2.2.4 Mendorong Persaingan di Sektor Pelabuhan Persaingan di sektor pelabuhan akan didorong, khususnya pengembangan pelabuhan baru atau perluasan pelabuhan yang sudah ada. Pedoman tentang prosedur penyampaian keberatan dan penyelesaian sengketa akan dikeluarkan untuk mengatasi perilaku anti-kompetitif.

2.2.5 Meningkatkan Kompetensi Sumber Daya Manusia di Pelabuhan Dalam upaya meningkatkan keterampilan tenaga kerja bongkar muat (TKBM), identifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan pendidikan di sektor pelabuhan akan dilakukan melalui konsultasi dengan badan usaha pelabuhan, Otoritas Pelabuhan, Unit Penyelenggara Pelabuhan, koperasi tenaga kerja dan pusat pelatihan yang ada. Kebutuhan dan strategi pengembangan pendidikan dan pelatihan akan direvisi secara berkala untuk disesuaikan dengan tuntutan permintaan. Nota kesepahaman akan dibuat dengan pusat pelatihan, lembaga kejuruan, dan perguruan tinggi untuk pengembangan sumber daya manusia di sektor pelabuhan dan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja serta memastikan kurikulum pendidikan dan pelatihan sesuai dengan kebutuhan para pemangku kepentingan. Konsultasi akan dilakukan dengan Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat dan pemangku kepentingan lainya merumuskan peningkatan kesejahteraan dan insentif yang dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja, memperbaiki praktek jam kerja efektif, jumlah tenaga kerja riil, memperluas program pelatihan dan mengidentifikasi strategi untuk meningkatkan persaingan diantara koperasi penyedia tenaga kerja bongkar muat (TKBM) di pelabuhan. Keikutsertaan tenaga kerja perempuan di sektor pelabuhan akan didorong dan dilibatkan dalam program pendidikan dan pelatihan yang diadakan lembaga pelatihan, kejuruan dan perguruan tinggi.

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

2.2.6 Meningkatkan Keselamatan Kapal dan Keamanan Fasilitas Pelabuhan secara Efektif Penerapan peraturan tentang keselamatan kapal dan keamanan fasilitas pelabuhan akan dilaksanakan secara konsekuen dalam rangka memberikan kewenangan yang lebih efektif kepada Otoritas Pelabuhan dan Syahbandar berdasarkan pedoman dan standar internasional.

2.2.7 Meningkatkan Perlindungan Lingkungan Maritim secara Efektif Dalam rangka menjamin perlidungan lingkungan maritim yang efektif di pelabuhan, pedoman tentang mitigasi lingkungan maritim di pelabuhan akan lebih dikembangkan oleh Kementerian Perhubungan dan dilaksanakan oleh Otoritas Pelabuhan yang mengatur: o Mitigasi lingkungan maritim di pelabuhan sesuai standar Indonesia dan pedoman internasional; o Kerangka kerja sistem manajemen lingkungan maritim; dan o Pengawasan internal dan audit independen yang dilakukan secara berkala. Peran Syahbandar untuk mengelola dan mengendalikan pencemaran di pelabuhan akan lebih ditingkatkan.

Sistem manajemen lingkungan maritim akan diterapkan melalui kemitraan dengan pemangku kepentingan di bidang pelayaran untuk memastikan sistem tanggap darurat berfungsi di sektor pelabuhan.

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

BAB 3:

PROYEKSI LALU LINTAS MUATAN MELALUI PELABUHAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBANGUNAN KEPELABUHANAN DI INDONESIA

BAB 3: PROYEKSI LALU LINTAS MUATAN MELALUI PELABUHAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBANGUNAN KEPELABUHANAN DI INDONESIA
3.1 LATAR BELAKANG Peran pelabuhan di Indonesia sebagai negara maritim sangat dominan dalam pembangunan nasional. Hal tersebut tercermin kegiatan pelabuhan untuk menunjang perdagangan internasional dan domestik secara nasional skalanya sangat besar. Pada tahun 2009, pelabuhan Indonesia menangani 968,4 juta ton muatan yang terdiri atas 560,4 juta ton muatan curah kering (hampir tiga perempatnya adalah batubara), 176,1 juta ton muatan curah cair (86 persennya adalah minyak bumi atau produk minyak bumi dan minyak kelapa sawit), 143,7 juta ton general cargo dan 88,2 muatan peti kemas (terlihat pada Tabel 3-1, dan Gambar 3-1 dan 3-2). Perdagangan luar negeri tercatat sebesar 543,4 juta ton atau 56 % dari total volume muatan yang ditangani melalui pelabuhan Indonesia pada tahun 2009. Muatan ekspor sebesar 442,5 juta ton atau lebih dari 80 % perdagangan luar negeri, sementara impor sebanyak 101,0 juta ton atau 20 % perdagangan luar negeri. Muatan ekspor lebih tinggi karena angkutan batubara jumlahnya sangat besar yaitu 278,6 juta ton pada tahun yang 2009. Tabel 3-1 juga menunjukkan pertumbuhan lalu lintas barang melalui pelabuhan Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun dari tahun 1999 sampai dengan 2009 yang meningkat rata-rata 11,0 %. Namun demikian, penyebaran pertumbuhannya sangatlah beragam, sebagai contoh, lalu lintas curah kering meningkat lebih dari lima kali lipat dari 95,2 juta ton pada tahun 1999 menjadi 560,4 juta ton pada tahun 2009. Muatan peti kemas juga meningkat rata-rata 12,3 %, yaitu dari 27,7 juta ton pada tahun 1999 menjadi 88,2 juta ton pada tahun 2009 (lihat juga Gambar 3-3). General cargo meningkat rata-rata 7,3 %, sementara muatan curah cair meningkat lebih rendah yaitu 1,7 %, sementara komoditas curah cair memiliki pertumbuhan yang lebih rendah, yaitu 1,7% selama perioda ini. Lalu lintas pelabuhan total Indonesia menurut kelompok jenis muatan utama diperlihatkan pada Tabel 3-2 serta secara grafis pada Gambar 3-1 sampai 3-3. Sedangkan lalu lintas antar pelabuhan (arus perdagangan) menurut jenis komoditas ditunjukkan pada Suplemen B. Pertumbuhan perdagangan masa depan di Indonesia akan banyak dipengaruhi oleh tingkat implementasi kebijakan pemerintah untuk melakukan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi, yang tertuang dalam Master Plan for Acceleration and Expansion of Indonesia Economic Development 2011-2025 (MP3EI). Dengan pusat pertumbuhan dan koridor ekonomi yang telah ditetapkan (Gambar 3-4) beserta sistem transportasi nasional yang akan menjamin konektivitas, MP3EI mengarahkan untuk terwujudnya Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur. Melalui implementasi MP3EI, Indonesia diharapkan dapat menjadi negara maju pada tahun 2025, yang berarti pertumbuhan ekonomi riil antara 6,4 7,5% diharapkan bisa tercapai pada

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

periode 2011 2014. Selain itu, tingkat inflasi juga diperkirakan turun dari 6,5% pada 2011 2014 menjadi 3,0% pada 2025. Peranan Pelabuhan menjadi sangat penting bagi terwujudnya tujuan MP3EI. Disisi lain, bila MP3EI dapat diimplementasikan dengan baik, maka implikasinya adalah pertumbuhan lalu lintas barang melalui pelabuhan menjadi lebih tinggi. Pelabuhan strategis di masing-masing koridor ekonomi disajikan dalam Suplemen C.

3.2

PROYEKSI LALU LINTAS MUATAN MELALUI PELABUHAN BERDASARKAN SKENARIO DASAR (BASE CASE)

Tabel 3-3 menyajikan proyeksi total muatan yang akan ditangani pelabuhan di Indonesia berdasarkan jenis muatan dan komoditas dari tahun 2009 sampai dengan 2030. Total lalu lintas muatan melalui pelabuhan diperkirakan meningkat dari 1,0 milyar ton pada tahun 2009 menjadi 1,3 milyar ton pada tahun 2015 dan menjadi 1,5 milyar ton pada tahun 2020. Angka pertumbuhan rata-rata tahunan mencapai 4,5 % dari tahun 2009 sampai dengan 2015 dan 3,7 % dari tahun 2015 sampai dengan 2020.

10

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

BAB 3:

PROYEKSI LALU LINTAS MUATAN MELALUI PELABUHAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBANGUNAN KEPELABUHANAN DI INDONESIA

Tabel 3-1 Lalu Lintas Barang Melalui Pelabuhan Indonesia berdasarkan Arus Perdagangan dan Jenis Muatan, pada Tahun 1999 dan 2009 (dalam ribu ton)

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

11

Tabel 3-2 Lalu Lintas Muatan melalui Pelabuhan Indonesia berdasarkan Arus Perdagangan dan Jenis Muatan dan Komoditas Utama, pada Tahun 2009 (dalam ribu ton)

Gambar 3-1 Bongkar Muat Barang melalui Pelabuhan di Indonesia berdasarkan Arus Perdagangan Tahun 2009 (dalam ribu ton)

12

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

BAB 3:

PROYEKSI LALU LINTAS MUATAN MELALUI PELABUHAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBANGUNAN KEPELABUHANAN DI INDONESIA

Gambar 3-2 Bongkar Muat Barang di Pelabuhan Indonesia berdasarkan Jenis Muatan pada Tahun 2009 menurut Klaster Pelabuhan (dalam ribu ton)

Gambar 3-3 Bongkar Muat Peti Kemas di Pelabuhan Indonesia, Periode Tahun 1990-2009

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

13

Gambar 3-4 Koridor Ekonomi dalam MP3EI

Table 3-1 Base Case Forecast of Total Cargo Handled at Indonesian Ports, 2009-2030 (000s tons)
Jenis Muatan General Cargo Peti Kemas Curah Kering Semen Batubara Biji Besi Pupuk Biji-bijian Curah Kering Lain Curah Cair Minyak Bumi & Produk CPO Curah Cair Lain Total 2009 Jenis Perdagangan Domestik 32,840 110,859 61,000 27,223 312,852 255,914 144 14,941 279,303 139,349 10,531 91 5,162 30,665 3,832 2,343 13,879 60,124 136,723 39,349 91,110 385 22,438 38,485 23,175 479 543,415 433,346 Total 143,699 88,222 568,766 15,085 418,652 10,623 35,828 6,175 74,003 176,072 91,495 60,923 23,654 976,761 2015 Jenis Perdagangan Domestik 39,213 148,562 106,894 65,626 328,918 342,135 6,700 21,925 279,303 203,330 13,714 400 7,323 39,934 4,316 2,639 17,562 73,907 178,042 52,718 118,649 501 30,069 51,574 29,323 642 653,066 609,040 3.0 9.8 0.8 89.7 4.5 6.0 2.0 4.0 4.5 5.0 4.0 3.1 5.0 15.8 5.0 6.6 6.5 27.9 4.5 2.0 3.5 4.5 5.0 5.0 5.8 Total 187,775 172,519 671,053 28,625 482,633 14,114 47,257 6,954 91,469 230,759 119,151 81,643 29,965 1,262,106 4.6 11.8 2.8 11.3 2.4 4.9 4.7 2.0 3.6 4.5 5.0 4.0 4.4 2020 Jenis Perdagangan Domestik 43,294 180,748 157,271 100,020 310,318 438,906 8,757 28,655 250,000 272,101 16,686 1,000 9,346 48,586 4,672 2,885 20,858 85,679 216,653 65,700 144,355 610 37,471 64,271 34,827 819 727,537 785,374 2.0 8.0 (1.2) 5.5 (2.2) 4.0 5.0 1.6 3.5 4.0 4.5 3.5 2.2 4.0 8.8 5.1 5.5 6.0 20.1 4.0 1.8 3.0 4.0 4.5 5.0 5.2 Total 224,043 257,291 749,224 37,411 522,101 17,686 57,932 7,557 106,537 282,353 144,965 101,742 35,646 1,512,911 3.6 8.3 2.2 5.5 1.6 4.6 4.2 1.7 3.1 4.0 4.5 3.5 3.7 2030 Jenis Perdagangan Domestik 50,245 242,911 294,234 183,446 284,436 675,731 14,264 48,947 200,000 443,224 23,537 2,000 14,514 68,536 5,422 3,348 26,700 109,676 315,952 97,252 213,681 903 55,467 95,136 46,805 1,213 944,867 1,199,340 1.5 6.5 (0.9) 5.0 (2.2) 3.5 4.5 1.5 2.5 4.0 4.0 3.0 2.6 3.0 6.3 4.4 5.5 5.0 7.2 3.5 1.5 2.5 4.0 4.0 4.0 4.3 Total 293,155 477,680 960,167 63,210 643,224 25,537 83,050 8,770 136,376 413,204 214,584 150,603 48,017 2,144,207 2.7 6.4 2.5 5.4 2.1 3.7 3.7 1.5 2.5 4.0 4.0 3.0 3.5

Internasional

Internasional

Internasional

Internasional

Rata-rata Pertumbuhan Tahunan (%) General Cargo Container Dry Bulk Cement Coal Iron Ore Fertilizer Grain Other Dry Bulk Liquid Bulk Petroleum & Products CPO Other Liquid Bulk Total -

3.3

PROYEKSI LALU LINTAS BERBASIS SKENARIO ALTERNATIF

Sebagaimana terlihat pada Gambar 3-5, pada Skenario Pertumbuhan Tinggi, total lalu lintas peti kemas Indonesia pada tahun 2030 akan mencapai 57 juta TEU, sementara pada Skenario Pertumbuhan Dasar akan mencapai 48 juta TEU, sedangkan pada Skenario Pertumbuhan Rendah 42 juta TEU. Gambar 3-6 menyajikan secara jelas proyeksi untuk total perdagangan peti kemas untuk ketiga skenario.

14

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

BAB 3:

PROYEKSI LALU LINTAS MUATAN MELALUI PELABUHAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBANGUNAN KEPELABUHANAN DI INDONESIA

Gambar 3-1 Proyeksi Total Lalu Lintas Peti Kemas di Pelabuhan Indonesia menurut Skenario Pertumbuhan, Periode Tahun 2015-2030 (dalam ribu TEU)

Gambar 3-2 Proyeksi Total Lalu Lintas Muatan di Pelabuhan Indonesia berdasarkan Jenis Muatan Menurut Skenario Pertumbuhan, Periode Tahun 2015-2030 (dalam ribu ton)

Gambar 3-6 menyajikan proyeksi total lalu lintas muatan di Indonesia berdasarkan jenis muatan untuk ketiga skenario tersebut. Total lalu lintas muatan diprakirakan mencapai 2,7 milyar ton pada tahun 2030, mencapai 2,1 milyar ton pada Skenario Pertumbuhan Dasar dan 1,8 milyar ton pada Skenario Pertumbuhan Rendah.

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

15

3.4

IMPLIKASI TERHADAP PEMBANGUNAN SEKTOR PELABUHAN

Hasil proyeksi lalu lintas muatan melalui pelabuhan di Indonesia mempunyai implikasi yang perlu dipertimbangkan dalam pengembangan sistem pelabuhan nasional, yaitu diantaranya: Pada tahun 2020 lalu lintas peti kemas Indonesia akan meningkat lebih dari dua kali lipat volume tahun 2009 dan akan kembali meningkat dua kali lipat pada tahun 2030; Pengembangan terminal peti kemas sangat diperlukan di berbagai lokasi pelabuhan; Peningkatan volume peti kemas juga akan menimbulkan kebutuhan pengembangan pelabuhan peti kemas sebagai pelabuhan hub baru, baik di bagian barat maupun di timur Indonesia, seperti Kuala Tanjung dan Bitung. Namun kajian yang lebih spesifik diperlukan untuk pengembangan pelabuhan hub tersebut. Pertumbuhan lalu lintas curah kering dan cair yang lebih rendah menunjukkan bahwa total tonase muatan hanya akan meningkat sampai dengan 50% pada tahun 2020 dan 50% lagi pada tahun 2030.

16

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

BAB 4: LOKASI DAN RENCANA PEMBANGUNAN PELABUHAN

BAB 4: LOKASI DAN RENCANA PEMBANGUNAN PELABUHAN


Penyusunan rencana kebutuhan pengembangan pelabuhan didasarkan pada pendekatan penilaian kapasitas pelabuhan dan memperhatikan skema pembangunan untuk masing-masing pelabuhan. Selain kebijakan pemerintah, juga telah memperhatikan program pembangunan pelabuhan yang diusulkan Pelindo sebagai pengelola pelabuhan strategis di Indonesia. Kebijakan pemerintah yang menjadi dasar utama bagi pengembangan pelabuhan meliputi (a) prioritas pengembangan konektivitas dan prasarana pelabuhan untuk mendukung program koridor perekonomian Indonesia tahun 2025, (b) Cetak Biru Transportasi Multimoda/Antarmoda untuk mendukung Sistem Logistik Nasional, dan (c) Rencana Strategis Sektor Perhubungan. Suplemen D memberikan rangkuman parameter perencanaan dan strategi pengembangan pelabuhan pada enam koridor pembangunan ekonomi sampai dengan 2030. Rangkuman tersebut memuat proyeksi lalu lintas muatan melalui pelabuhan berdasarkan jenis kargo, disain kapal dan target produktivitas, strategi investasi, dan kegiatan bisnis utama pelabuhan. Suplemen E memuat daftar rencana pengembangan pelabuhan (termasuk pengembangan kapasitas dan kebutuhan investasi) sampai dengan 2030 berdasarkan wilayah, lokasi, dan fasilitas pelabuhan.

4.1

KEBUTUHAN INVESTASI PELABUHAN

Table 4-1 menunjukkan rincian dari total kebutuhan investasi pelabuhan di Indonesia sampai dengan 2030 berdasarkan koridor pembangunan ekonomi dan jenis fasilitas pelabuhan. Total investasi sebesar 47,064 milyar US$ terdiri dari 12,212 milyar US$ (tahun 2011-2015), 12,389 milyar US$ (tahun 2016-2020) dan 22,464 milyar US$ (tahun 2021-2030). Gambar 4-1 menunjukkan distribusi kebutuhan investasi sektor pelabuhan berdasarkan koridor ekonomi dan tahapan pengembangan; sedangkan Gambar 4-2 memperlihatkan distribusi kebutuhan investasi pelabuhan menurut koridor ekonomi dan jenis terminal/fasilitas pelabuhan. Suplemen E memberikan rincian kebutuhan investasi pelabuhan sampai dengan 2030 berdasarkan koridor ekonomi dan jenis terminal/fasilitas pelabuhan. Secara ringkas, Tabel 4-2 menunjukkan indikasi kebutuhan jumlah pendanaan dari sektor pemerintah dan swasta selama periode tahun 2011-2030.

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

17

Tabel 4-1 Investasi Sektor Pelabuhan berdasarkan Koridor Ekonomi dan Jenis Terminal/Fasilitas Pelabuhan untuk Tahapan Tahun 2011-2030 and Total Tahun 2011-2030 (dalam juta US$, tahun 2011)

Catatan: *) Terminal lainnya: Terminal konvensional (muatan umum), terminal mobil, terminal serbaguna dan terminal penumpang

18

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

BAB 4: LOKASI DAN RENCANA PEMBANGUNAN PELABUHAN

Gambar 4-1 Investasi Sektor Pelabuhan berdasarkan Koridor Ekonomi dan Tahapan Pengembangan (dalam juta US$)

Gambar 4-2 Investasi Sektor Pelabuhan berdasarkan Koridor Ekonomi dan Jenis Terminal/Fasilitas Pelabuhan (dalam juta US$)

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

19

Tabel 4-2 Indikasi Kebutuhan Pembiayaan oleh Pemerintah dan Pihak Swasta untuk Pengembangan Fasilitas Pelabuhan, 2011-2030

Catatan: 1. Sektor keuangan Pemerintah/swasta untuk tanah, infrastruktur dasar dan nonkomersial terminal, rehabilitasi/pengembangan pelabuhan-pelabuhan kecil baru. Sedangkan pembiayaan sektor swasta adalah untuk terminal pelabuhan komersial; 2. Diperkirakan bahwa untuk periode 2011-2015 dari total kebutuhan pembiayaan sebesar 12.212 juta US$, porsi BUMN (Pelindo) mencapai 3.521 juta US$. Angka tersebut tidak termasuk investasi untuk tanah dan infrastruktur dasar yang direncanakan untuk pelabuhan kontainer baru di Tanjung Sauh Batam dan Seget Sorong, sebesar 387 juta US$.

4.2

PEMBIAYAAN PELABUHAN DAN KERANGKA DUKUNGAN DAN PENJAMINAN PEMERINTAH

4.2.1 Indikasi Kebutuhan Pembiayaan Sampai dengan tahun 2030 Indonesia harus menyediakan anggaran sebesar 45-50 milyar US$ untuk pembiayaan pembangunan dan pengembangan kapasitas pelabuhan. Diperkirakan sekitar 68% dari seluruh total investasi pengembangan pelabuhan baru di Indonesia memerlukan pendanaan dari pihak swasta, terutama berdasarkan skema kerjasama pemerintah dan swasta (KPS) melalui pemberian konsesi untuk jangka panjang, terutama untuk pelabuhan komersial seperti terminal peti kemas, terminal curah, dan fasilitas pelabuhan komersial lainnya. Sisanya sekitar 32% diperlukan untuk penyediaan lahan, prasarana umum pelabuhan seperti pendalaman alur pelayaran dan penahan gelombang (breakwater), penyediaan terminal pelabuhan non-komersial, rehabilitasi dan pengembangan pelabuhan kecil baru (feeder) yang harus disediakan oleh pemerintah.

20

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

BAB 4: LOKASI DAN RENCANA PEMBANGUNAN PELABUHAN

4.2.2 Potensi Sumber Pembiayaan Investasi Sektor Pemerintah UU Pelayaran No. 17 tahun 2008 mengamanatkan bahwa investasi infrastruktur dasar pelabuhan menjadi tanggung jawab Otoritas Pelabuhan. Otoritas Pelabuhan merupakan lembaga baru yang memiliki aset finansial dan pengalaman yang terbatas dalam penyelenggaraan pelabuhan. Dalam transisi lembaga tersebut hanya dapat menghasilkan arus kas yang rendah dan pada dasarnya belum memiliki kapasitas untuk melakukan pinjaman di awal tahun operasionalnya. Satu-satunya sumber utama pendanaan infrastruktur dalam jangka pendek adalah dari anggaran pemerintah. Apabila Otoritas Pelabuhan telah memiliki arus kas dan neraca keuangan yang signifikan, maka potensi sumber pendanaan untuk investasi infrastruktur pelabuhan dapat berasal dari: Penerimaan pajak pemerintah; Pinjaman pemerintah; Pinjaman dari lembaga keuangan internasional; Pinjaman dari lembaga keuangan bilateral.

Di masa mendatang, sumber pembiayaan infrastruktur dasar untuk Otoritas Pelabuhan akan berkembang sejalan dengan peningkatan kinerja keuangan Otoritas Pelabuhan. Hal ini akan terjadi apabila Otoritas Pelabuhan dimungkinkan untuk mengelola pendapatannya, termasuk pendapatan dari otoritas kepelabuhanan (misalnya jasa labuh, sewa lahan, konsesi). Dengan demikian Otoritas Pelabuhan dapat meningkatkan pendapatannya dan mengelola arus kas untuk digunakan sebagai modal pinjaman.

4.2.3 Kerangka Dukungan dan Penjaminan Pemerintah Karena keterbatasan anggaran, interaksi antara pihak pemerintah dan swasta diatur dalam tiga jenis peraturan, yaitu peraturan mengenai Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS), peraturan spesifik sektor, dan peraturan umum lainnya yang mengatur kegiatan usaha di Indonesia. Terdapat empat prinsip dasar kebijakan investasi dalam kategori KPS, yaitu: a. Kebijakan Pemerintah dalam Penyediaan Infrastruktur Pemerintah bermaksud untuk memusatkan kebijakannya dalam (i) pemeliharaan dan peningkatan infrastruktur yang ada, (ii) fokus pada pengembangan infrastruktur yang secara ekonomi layak, namun secara finansial tidak layak, (iii) pemberian subsidi dan kompensasi pada PSO (Kewajiban Layanan Umum) dalam pelayanan infrastruktur, dan (iv) mengisi celah kebutuhan pembiayaan infrastruktur dengan cara menawarkan proyek KPS kepada pasar.

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

21

b. Peraturan dalam Percepatan Pembangunan Infrastruktur Peraturan mengenai percepatan pembangunan infrastruktur ditunjukkan dalam Tabel 4.3 Peraturan KPS terutama mengacu pada Peraturan Presiden No. 67/2005 mengenai Kerjasama Pemerintah dan Swasta dalam Penyediaan Infrastruktur, yang telah dirubah dalam Peraturan Presiden No. 56/2011 dan No. 13/2010 yang memungkinkan pemberian dukungan dan penjaminan pemerintah. Sebagai tambahan, dua peraturan lainnya mengenai penjaminan pemerintah mengacu pada Peraturan Presiden No. 78/2010 tentang Dana Penjaminan Infrastruktur melalui Pemberian Dana Penjaminan dan Peraturan Menteri Keuangan No. 260/2010 tentang implementasi dari Penjaminan Infrastruktur melalui Pemberian Dana Penjaminan Infrastruktur. Berdasarkan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Keuangan, Bappenas, dan Badan Kerjasama Penanaman Modal (BKPM), Kementerian Keuangan dapat menyediakan fasilitas (i) kebijakan dana talangan melalui Pusat Investasi Pemerintah (PIP), (ii) penjaminan untuk resiko infrastruktur melalui PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII), dan (iii) layanan proyek pengembangan melalui PT. Sarana Multi Infrastruktur (PT. SMI).
Table 4-1 Legal Basis for Private Sector Investment No. Regulasi Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) Penjelasan

Skema dan Pedoman KPS 1 2 Peraturan Presiden No. Tahun 2005 67 Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur Perubahan atas Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur Panduan Umum Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur Panduan Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur Transportasi

Peraturan Presiden No. 13 Tahun 2010 Peraturan Presiden No. 56 Tahun 2011 Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Bappenas No. 4 Tahun 2010 Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 83 Tahun 2010

Manajemen Resiko , Dukungan Pemerintah dan Penjaminan Infrastruktur 6 Peraturan Menteri Keuangan No. 38/PMK.01/2006 Petunjuk Pelaksanaan Pengendalian dan Pengelolaan Risiko atas Penyediaan Infrastruktur

22

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

BAB 4: LOKASI DAN RENCANA PEMBANGUNAN PELABUHAN

No. 7

Regulasi Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) Peraturan Presiden No. 78 Tahun 2010 Peraturan Menteri Keuangan No. 260/PMK.011/2010

Penjelasan Penjaminan Infrastruktur dalam Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha yang dilakukan melalui Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur Petunjuk Pelaksanaan Penjaminan Infrastruktur Dalam Proyek Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha

Pedoman, Organisasi, dan Prosedur KPS 9 Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Bappenas No. 3 Tahun 2009 Peraturan Presiden No. 42 Tahun 2005 Daftar Rencana Proyek Kerjasama Komite Kebijakan Infrastruktur (KKPPI) Percepatan Penyediaan

10 11 12

Public Private Partnership Book, Sector of Transportation, 2010-2014, Ministry of Transportation (2010) Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2011 Peraturan Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian Selaku Ketua Komite Kebijakan Percepatan Penyediaan Infrastruktur No. PER01/M.EKON/05/2006 Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Selaku Ketua Komite Kebijakan Percepatan Penyediaan Infrastruktur No. PER3/M.EKON/06/2006 Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Selaku Ketua Komite Kebijakan Percepatan Penyediaan Infrastruktur No. PER4/M.EKON/06/2006 Perubahan atas Peraturan Presiden No. 42 Tahun 2005 tentang Komite Kebijakan Percepatan Penyediaan Infrastruktur (KKPPI)

13

Organisasi dan Tata Kerja Komite Kebijakan Percepatan Penyediaan Infrastruktur (KKPPI)

14

Tata Cara dan Kriteria Penyusunan Daftar Prioritas Proyek Infrastruktur Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha

15

Tata Cara Evaluasi Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur yang Membutuhkan Dukungan Pemerintah

Kerjasama Daerah 16 Peraturan PemerintahNo. Tahun 2007 50 Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

23

No.

Regulasi Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS)

Penjelasan

Pengadaan Tanah 17 18 19 Undang-undang No. 2 Tahun 2012 Peraturan Presiden Tahun 2005 Peraturan Presiden Tahun 2006 No. No. 36 65 Pengadaan Tanah bagi Pengembangan Pembangunan untuk Kepentingan Umum Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum Perubahan atas Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum Ketentuan Pelaksanaan Perpres No. 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum (sebagaimana telah diubah dengan Perpres No. 65 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Perpres No. 36 Tahun 2005 tentang Pengadaaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum)

20

Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 3 Tahun 2007

c. Peran Indonesia Infrastructure Fund (IIF) dalam Pembiayaan Infrastruktur Indonesia Infrastructure Fund (IIF) dibentuk untuk (i) memenuhi pembiayaan jangka panjang, terutama dalam mata uang lokal dan untuk pembiayaan infrastruktur serta (ii) menyediakan pembiayaan mata uang lokal dengan jangka waktu (tenor), persyaratan, dan ketentuan pinjaman yang sesuai untuk kredit proyek infrastruktur melalui: Penggunaan peringkat kredit pinjaman dari bank dan lembaga investasi domestik untuk tenor jangka panjang dengan resiko marjin yang lebih tinggi dari penawaran pemerintah dan perusahaan skala besar; Penyediaan produk keuangan yang memenuhi kriteria KPS infrastruktur dan proyek yang dibiayai sepenuhnya oleh swasta.

d. Peran PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) dalam Penyediaan Penjaminan untuk Pengembangan Infrastruktur Indonesia PT PII dibentuk untuk memenuhi tujuan berikut: Menyediakan penjaminan resiko politik untuk proyek KPS infrastruktur; Meningkatkan kelayakan kredit dan kualitas proyek KPS infrastruktur dengan memberikan penjaminan resiko politik yang kredibel; Meningkatkan tata kelola dan transparansi pemberian penjaminan;

24

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

BAB 4: LOKASI DAN RENCANA PEMBANGUNAN PELABUHAN

Melindungi pemerintah dari kewajiban contingent (termasuk proteksi terhadap tekanan APBN).

4.2.4 Strategi Pelaksanaan untuk Partisipasi Swasta dalam Investasi di Pelabuhan Hambatan yang terjadi dalam pengembangan pasar untuk mengikutsertakan pihak swasta adalah persepsi terhadap resiko proyek, resiko investasi dan keterbatasan akses untuk pasar modal serta pembiayaan proyek. Strategi utama (key success factor) untuk mengikutsertakan pihak swasta berinvestasi di pelabuhan adalah: Kebijakan investasi sektor swasta yang kondusif Kebijakan investasi yang kondusif akan meningkatkan minat investor yang potensial dan juga mempengaruhi persepsi investor terhadap resiko secara positif. Implementasi regulasi secara komprehensif Regulasi merupakan wadah yang penting untuk mewujudkan komitmen pelaksanaan kebijakan pemerintah. Persiapan proyek yang matang Persiapan proyek yang matang merupakan daya tarik pihak swasta untuk berinvestasi. Apabila dilelang, proyek tersebut akan menarik minat investor dengan kualitas teknik dan keuangan yang memadai. Prosedur pelelangan yang kompetitif Pelelangan pelabuhan/terminal umum harus dilaksanakan secara kompetitif agar pemerintah memperoleh manfaat maksimal dari persaingan harga, tingkat pelayanan jasa kepelabuhanan dan kualitas investor. Penanggung jawab proyek yang jelas dan tidak ada intervensi kontrak Hal ini penting untuk memastikan efisiensi biaya (value for money) bagi pemerintah. Kerangka pemantauan kinerja Kerangka pemantauan kinerja pelaksanaan kontrak. diperlukan untuk pemantauan kepatuhan

Kepastian bagi swasta untuk memperoleh pendapatan sesuai tarif yang berlaku Hal ini penting untuk memberikan kepastian bagi investor dalam memperoleh pendapatan dari pengoperasian proyek.

Kepastian bagi swasta untuk dapat menyesuaikan tarif Selama periode pengoperasian proyek, pihak swasta dapat melakukan penyesuaian tarif secara berkala.

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

25

Kerangka pengaturan keamanan dan keselamatan pelayaran serta perlindungan lingkungan maritim yang komprehensif Pihak swasta harus menerapkan standar keamanan dan keselamatan pelayaran serta perlindungan lingkungan maritim secara komprehensif.

Kepastian bagi swasta untuk memperoleh hak perlindungan secara efektif Pihak swasta akan memperoleh perlindungan terhadap intervensi pemerintah yang dapat mempengaruhi pendapatan, membatasi akses pembiayaan atau merugikan investasinya dan kebebasan untuk menyelesaikan sengketa.

Kapasitas kelembagaan Proyek akan dikelola oleh tenaga profesional dari pemerintah agar memberikan kepastian bagi investor.

Pengaturan yang independen Pihak swasta akan diberikan kepastian bahwa keputusan regulator tidak dipengaruhi oleh intervensi politik atau tekanan pihak tertentu.

26

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

BAB 5: RENCANA AKSI DI BIDANG PENGATURAN DAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN

BAB 5: RENCANA AKSI DI BIDANG PENGATURAN DAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN


Dalam rangka proses perumusan Rencana Induk Pelabuhan Nasional telah digambarkan perlunya penjabaran lebih lanjut di bidang pengaturan dan kebijakan untuk mendorong Indonesia kearah yang lebih maju dengan terwujudnya sisim kepelabuhanan yang lebih berdaya saing. Dalam hubungan ini diperlukan rencana aksi yang meliputi: Peraturan pelaksanaan yang diamanatkan oleh Undang-undang No. 17/2008 tentang Pelayaran; Peraturan Pelaksanaan yang diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah No. 61/2009 tentang Kepelabuhanan; Rencana aksi lebih lanjut untuk menunjang pelaksanaan kebijakan.

5.1

PERATURAN PELAYARAN

PELAKSANAAN

YANG

DIAMANATKAN

UNDANG-UNDANG

Undang-undang Pelayaran telah mengamanatkan perlunya perumusan peraturan pelaksanaan kebijakan, program dan tindakan administratif. Beberapa hal telah tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 61/2009 tentang Kepelabuhanan, namun masih diperlukan peraturan lebih lanjut sebagaimana terlihat pada Tabel 5.1.

5.2

PERATURAN PELAKSANAAN YANG DIAMANATKAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG KEPELABUHANAN (PP NO. 61/2009)

PP No. 61/2009 mencakup secara luas ketentuan pelaksanaan dari Undang-undang Pelayaran dan telah mengamanatkan perlunya perumusan ketentuan lebih lanjut dalam bentuk peraturan Menteri Perhubungan (Tabel 5.2.)

5.3

RENCANA AKSI PELAKSANAAN KEBIJAKAN

Untuk melaksanakan kebijakan pelabuhan nasional secara efektif, diperlukan beberapa rencana aksi lebih lanjut (Tabel 5.3) secara terintegrasi. Dialog terbuka dengan para pemangku kepentingan akan dilakukan untuk membahas isu kebijakan, perencanaan dan regulasi di bidang kepelabuhanan. Peraturan Menteri Perhubungan akan dikeluarkan agar Otoritas Pelabuhan memiliki manajemen yang otonom melalui pembentukan organisasi pelabuhan yang modern, termasuk transisi opsi perubahan status organisasi Otoritas Pelabuhan menjadi Badan Layanan Umum (BLU).

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

27

5.4

INISIATIF JANGKA PENDEK UNTUK MENGIMPLEMENTASIKAN KEBIJAKAN

Selain rencana aksi kebijakan tersebut, terdapat beberapa inisiatif jangka pendek untuk mengimplementasikan kebijakan yang fokus pada kinerja pelabuhan, termasuk manajemen pelabuhan, tenaga kerja bongkar muat dan pembangunan fasilitas pelabuhan (Tabel 5.4).
Tabel 5-1 Rencana Aksi Peraturan Pelaksanaan yang Diamanatkan Undang-Undang No. 17/2008 tentang Pelayaran No. 1. Materi Peraturan Menteri Perhubungan Tarif pelabuhan di pelabuhan komersial, Pelabuhan Propinsi dan Pelabuhan local Rancangan dan pelaksanaan pengerukan dan reklamasi, Sertifikat Pemberi jasa pengerukan Penetapan Daerah Wajib Pandu, Pelatihan dan ujian Pandu dan Penyelenggaraan Pemanduan Keamanan Pelabuhan Target Waktu Kwartal 4 2012 Keterangan Pasal 110 UU Pelayaran Kwartal 4 2012 Pasal 197 UU Pelayaran Kwartal 4 2012 Pasal 198 UU Pelayaran Kwartal 4 2012 Pasal 212 UU Pelayaran 5. Pengoperasian Pelabuhan (Perbaikan kapal, Perpindahan muatan, gandeng kapal, Penanganan barang-barang berbahaya) Polusi di Pelabuhan Kwartal 4 2012 Pasal 216 UU Pelayaran Kwartal 4 2012 Pasal 238 UU Pelayaran 7. Sistem Informasi Pelayaran dan Pelabuhan Kwartal 4 2012 Pasal 272 UU Pelayaran

2.

3.

4.

6.

Tabel 5-2 Rencana Aksi Peraturan Pelaksanaan yang Tercakup dalam PP No. 61/2009 No. 1. Materi Peraturan Menteri Perhubungan Prosedur Penetapan Lokasi Pelabuhan Target Waktu Kwartal 4 2012 Keterangan Pasal 19 PP 61/2009 2. Prosedur Formulasi dan Evaluasi Rencana Induk Pelabuhan (masing-masing Pelabuhan) Kwartal 4 2012 Pasal 29 PP 61/2009

28

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

BAB 5: RENCANA AKSI DI BIDANG PENGATURAN DAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN

No. 3.

Materi Peraturan Menteri Perhubungan Prosedur Formulasi dan Evaluasi Penetapan Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) dan Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKp) Pelabuhan Prosedur Penyediaan, Pemeliharaan, Standar, Spesifikasi untuk Penahan Gelombang, Kolam Pelabuhan, Alur Pelayaran ke/dari Pelabuhan, Jaringan Jalan dan Keamanan dan Ketertiban di Pelabuhan Persyaratan dan Prosedur Pemberian dan Pencabutan Konsesi Pemberian ijin Pembangunan Pelabuhan

Target Waktu Kwartal 4 2012

Keterangan Pasal 36 PP 61/2009

4.

Kwartal 2 2013

Pasal 67 PP 61/2009

5.

Kwartal 2 2012

Pasal 78 PP 61/2009

6.

Kwartal 2 2012

Pasal 86 PP 61/2009

7.

Pemberian Ijin Pengembangan Pelabuhan

Kwartal 2 2012

Pasal 93 PP 61/2009

8.

Persyaratan dan Prosedur Pemberian Ijin Pengoperasian Pelabuhan, Perbaikan dan Peningkatan Kapasitas Pelabuhan Prosedur Pemberian Ijin Lokasi Pelabuhan, Konstruksi dan pengoperasian Pelabuhan untuk pelabuhan Daratan (Dry Port) Persyaratan dan Prosedur Penetapan Terminal Khusus (Persetujuan Lokasi, Konstruksi dan Operasi, Penggunaan oleh Pihak Ketiga, Peningkatan Operasi, Perubahan Status Pelabuhan, Pencabutan Ijin, Pengalihan Wewenang kepada Pemerintah) Prosedur untuk persetujuan memiliki terminal

Kwartal 2 2012

Pasal 104 PP 61/2009

9.

Kwartal 4 2012

Pasal 109 PP 61/2009

10

Kwartal 4 2012

Pasal 134 PP 61/2009

11

Kwartal 4 2012

Pasal 144 PP 61/2009

12

Jenis, struktur dan klasifikasi tarif badan usaha pelabuhan untuk jasa pelabuhan , mekanisme untuk menentukan tarif untuk menggunakan lahan pelabuhan dan air Prosedur untuk menentukan status dari pelabuhan perdagangan luar negeri dan terminal khusus Prosedur untuk pengolahan data dan pelaporan dan persiapan sistem informasi pelabuhan

Kwartal 4 2012

Pasal 148 PP 61/2009

13

Kwartal 4 2012

Pasal 153 PP 61/2009

14

Kwartal 4 2012

Pasal 161 PP 61/2009

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

29

Tabel 5-3 Rencana Aksi Implementasi Kebijakan No. 1 Materi yang Perlu Diatur Lebih Lanjut Membentuk kelompok unit pelayanan (customer focus group) di pelabuhan strategis sebagai forum konsultasi dengan para pemangku kepentingan dalam formulasi, review dan implementasi kebijakan Pedoman rencana induk masing-masing pelabuhan memperhatikan perencanaan yang terintegrasi Kementerian Perhubungan bersama Instansi pemerintahan terkait serta pengguna jasa pelabuhan secara periodik melakukan review atas kinerja pelabuhan dalam rangka meningkatkan kinerja pelabuhan yang lebih baik. Merumuskan indikator kinerja pelabuhan untuk keperluan perencanaan dan monitoring serta dipublikasikan. Merumuskan kebijakan Tarif yang wajar Target Waktu Kwartal 4 2012 Keterangan Penting untuk formulasi, implementasi dan review kebijakan

Kwartal 4 2012

Penting untuk integrasi perencanaan dan pemantauan kinerja Penting untuk integrasi perencanaan dan pemantauan kinerja

Kwartal 1 2012

Kwartal 4 2012

Penting untuk integrasi perencanaan dan monitoring Penting untuk mendorong persaingan usaha yang sehat Penting untuk mendorong persaingan usaha yang sehat Penting untuk mendorong persaingan usaha yang sehat Penting untuk mendorong persaingan usaha yang sehat Penting untuk mendorong persaingan usaha yang sehat Penting untuk mendorong persaingan usaha yang sehat Penting untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di sektor pelabuhan

Kwartal 4 2012

Menyusun prosedur penyampaian usulan/ permohonan penetapan tariff oleh otoritas pelabuhan Mengembangkan proses peninjauan tarif dan persetujuan pelayanan jasa pelabuhan dalam rangka untuk mengevaluasi adanya dampak monopoli Mempertimbangkan kemungkinan adanya MoU dalam rangka untuk memonitor dan mendorong persaingan usaha dibidang kepelabuhanan. Memasukkan dampak persaingan usaha dalam rumusan rencana induk pelabuhan nasional maupun local. Menyusun prosedur tuntutan dan penyelesaian perselisihan mengenai masalah tarif dan perilaku monopolistis. Menilai kebutuhan pelatihan untuk DGST, Otoritas Pelabuhan dan BUP dan mengembangkan cara-cara untuk memenuhi kebutuhan pelatihan.

Kwartal 4 2012

Kwartal 4 2012

Kwartal 4 2012

Kwartal 4 2012

10

Kwartal 2 2013

11

Kwartal 4 2012

30

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

BAB 5: RENCANA AKSI DI BIDANG PENGATURAN DAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN

No. 12

Materi yang Perlu Diatur Lebih Lanjut Mengadakan MoU dengan pusat pelatihan dan pendidikan dan Lembaga Perguruan tinggi untuk meningkatkan kompetensi dan pengembangan kurikulum Mengadakan konsultasi dengan koperasi TKBM untuk merumuskan pemberian insentif dan peningkatan produktivitas kerja

Target Waktu Kwartal 4 2012

Keterangan Penting untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di sektor pelabuhan Penting untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di sektor pelabuhan Penting untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja perempuan di sektor pelabuhan Penting untuk memelihara kepatuhan peraturan keselamatan pelayaran Penting untuk memelihara kepatuhan peraturan keselamatan pelayaran Penting untuk memelihara kepatuhan peraturan perlindungan lingkungan maritim Penting untuk memelihara kebersihan perairan pelabuhan Penting untuk mengatasi terjadinya keadaan darurat dengan cepat. Penting untuk memberdayakan fungsi dan peran OP dan PMUs (Landlord)

13

Kwartal 2 2012

14

Mengembangkan dan mengimplementasikan strategi untuk rekruitmen tenaga kerja perempuan dibidang kepelabuhanan

Kwartal 4 2012

15

Mengeluarkan peraturan yang memberikan kewenangan yang penuh kepada Otoritas Pelabuhan dalam hal memelihara keselamatan dan keamanan di pelabuhan Mengeluarkan peraturan tugas dan kewenangan Otoritas Pelabuhan sesuai dengan peraturan keselamatan pelayaran yang ada Mengeluarkan peraturan tugas dan kewenangan Otoritas Pelabuhan sesuai dengan peraturan perlindungan lingkungan maritim Membuat peraturan yang memberikan wewenang kepada Syahbandar untuk mengelola dan mengawasi terjadinya polusi di pelabuhan Melakukan kerjasama dengan lembaga terkait untuk menjamin penanganan tanggap darurat di pelabuhan. Melakukan kajian untuk menjadikan Otoritas Pelabuhan lebih otonom dan fleksibel

Kwartal 4 2012

16

Kwartal 2 2012

17

Kwartal 4 2012

18

Kwartal 4 2012

19

Kwartal 2 2012

20

Kwartal 4 2012

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

31

Tabel 5-4 Inisiatif untuk Pelaksanaan Kebijakan No 1. Materi Persiapan penyusunan pedoman teknis (toolkit) untuk penyelenggaraan kegiatan di pelabuhan bagi Otoritas Pelabuhan dan Unit Penyelenggara Pelabuhan yang meliputi: Model pemberian konsesi dan bentuk kerjasama lainnya; Model pemberian ijin (lisensi); Model analisa tarif dan keuangan pelabuhan; Sistem indikator kinerja operasional pelayanan jasa kepelabuhanan 2. Pelatihan dan peningkatan kapasitas SDM di pelabuhan melalui kerjasama dengan lembaga pendidikan tinggi dan pusat pelatihan lainnya Reformasi dan pelatihan tenaga kerja bongkar muat di pelabuhan (TKBM) Penelahaan pendayagunaan aset dan kapasitas pelabuhan pengumpan Penyederhanaan proses pemberian perijinan dan deregulasi pengaturan melalui konsultasi dengan Otoritas Pelabuhan dan Unit Penyelenggara Pelabuhan serta Pemerintah Daerah Penelahaan pengalihan hak pengelolaan lahan daratan dan perairan pelabuhan kepada Otoritas Pelabuhan Penataan kelembagaan Otoritas Pelabuhan ke arah yang lebih otonom dan fleksibel (salah satunya dengan merubah status organisasi pelabuhan menjadi Badan Layanan Umum) Penelahaan/kajian secara komprehensif atas rencana pembangunan International Hub Port (termasuk Kuala Tanjung dan Bitung) Kwartal 4 2012 Penting untuk peningkatan kemampuan SDM, termasuk Otoritas Pelabuhan dan Unit Penyelenggara Pelabuhan Penting untuk peningkatan kompetensi TKBM Penting untuk peningkatan pengelolaan pelabuhan oleh pemerintah daerah Penting untuk kepastian hukum dalam penetapan kewenangan dan tanggung jawab yang jelas antara instansi pemerintah Penting untuk pemberdayaan Otoritas Pelabuhan Penting untuk pemberdayaan Otoritas Pelabuhan Target Waktu Kwartal 4 2012 Keterangan Penting untuk pemberdayaan Otoritas Pelabuhan dan Unit Penyelenggara Pelabuhan

3. 4.

Kwartal 4 2012 Kwartal 4 2012 Kwartal 4 2012

5.

6.

Kwartal 4 2012 Kwartal 2 2013

7.

8.

Kwartal 4 2012

Penting untuk pembangunan pelabuhan hub internasional di masa depan

32

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

BAB 5: RENCANA AKSI DI BIDANG PENGATURAN DAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN

No 9.

Materi Mengembangkan sistem informasi teknologi komunikasi (TIC) kepelabuhanan Menyiapkan Proyek Percontohan KPS Pelabuhan (termasuk kemungkinan penyusunan rencana induk pelabuhan; studi kelayakan, termasuk strategi investasi dan kemungkinan diperlukannya bantuan dan jaminan infrastruktur; penyiapan dokumen lelang dan proses pelelangan) Optimalisasi sistem operasi dalam rangka mengantisipasi kapadatan lalu lintas muatan di pelabuhan strategis (termasuk Pelabuhan Tanjung Priok, Tankung Perak, dan Belawan)

Target Waktu Kwartal 4 2012

Keterangan Penting untuk pengembangan data base pelabuhan termasuk statistik, fasilitas fisik, akses, dan jasa pelayanan pelabuhan Penting untuk daya tarik dalam pengembangan model proyek pelabuhan melalui partisipasi pihak swasta

10

Kwartal 4 2013

11

Kwartal 2 2012

Penting untuk kelancaran operasional pelabuhan strategis

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

33

SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN


Suplemen A-1 Hierarki Pelabuhan No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 2015 2020 2030

Provinsi : Nangroe Aceh Darussalam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Aceh Barat Aceh Jaya Aceh Besar Aceh Barat Daya Aceh Selatan Aceh Selatan Aceh Timur Langsa Bireun Meulaboh Calang Malahayati Susoh Tapaktuan Sibadeh Idi Kuala Langsa Kuala Raja Lhokseumawe /Krueng Geukeh Sigli Sabang Ulee Lheue Sibigo Sinabang P. Banyak Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Utama Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Utama Pengumpan Lokal Utama Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Utama Pengumpan Lokal Utama Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Utama Pengumpan Lokal Utama Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal

10

Aceh Utara

11 12 13 14 15 16

Pidie Sabang Sabang Simeulue Simeulue Aceh Singkil

34

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN

No.

Kabupaten/ Kota Aceh Singkil Aceh Singkil Aceh Singkil Aceh Besar Pidie Langsa Aceh Selatan Aceh Barat Daya Aceh Tamiang Aceh Jaya

Nama Pelabuhan P. Sarok Singkil Gosong telaga Meulingge Laweung Pusong Meukek Lhok Pawoh Seruway Lhok Kruet

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2015 Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2020 Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2030 Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

Provinsi: Sumatera Utara 1 2 3 4 5 6 Batubara Batubara Batubara Batubara Batubara Serdang Bedagai Kuala Tanjung Pangkalan Dodek Perupuk Tanjung Tiram Teluk Nibung Sialang Buah Utama Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Utama Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Utama Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Utama Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

35

No.

Kabupaten/ Kota Serdang Bedagai Asahan Langkat Langkat Langkat Langkat Langkat Deli Serdang Deli Serdang Deli Serdang Deli Serdang Deli Serdang Labuhan Batu Labuhan Batu Labuhan Batu Labuhan Batu Mandailing Natal

Nama Pelabuhan Pantai Cermin Tanjung Balai Asahan Pangkalan Susu Pulau KampaI Tanjung Pura Tapak Kuda Kuala Sarapu Belawan Pantai Labu Percut Rantau Panjang Tanjung Beringin Labuhan Bilik Sel Barombang Teluk Lidong Tg. Sarang Elang Natal/Sikarakara

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Utama Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpul 2015 Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Utama Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpul 2020 Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Utama Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpul 2030 Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Utama Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpul

7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

36

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN

No.

Kabupaten/ Kota Mandailing Natal Gunung Sitoli Nias Nias Nias Selatan Nias Selatan Nias Selatan Tapanuli Tengah Tapanuli Tengah Tapanuli Tengah Tapanuli Tengah Mandailing Natal

Nama Pelabuhan Sikara-Kara Gunung Sitoli Lahawa Sirombu Pulau Tanah Masa Pulau Tello Teluk Dalam Barus Manduamas Sibolga Oswald Siahaan/ Labuhan Angin Batahan

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul 2015 Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul 2020 Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul 2030 Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul

24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

34

Pengumpul

Pengumpul

Pengumpul

Pengumpul

35

Pengumpul

Pengumpul

Pengumpul

Pengumpul

Provinsi: Riau 1 2 3 4 Rokan Hilir Rokan Hilir Rokan Hilir Rokan Hilir Bagan Siapiapi Panipahan Sinaboi Pancur Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

37

No.

Kabupaten/ Kota Rokan Hilir Kep.Meranti Kep.Meranti Kep.Meranti Kep.Meranti Kep.Meranti Bengkalis Bengkalis Bengkalis Siak Bengkalis Siak Siak Siak Dumai Dumai Indragiri Hilir Indragiri Hilir Indragiri Hilir

Nama Pelabuhan Penyalaman Bandul Melibur Selat Panjang Tanjung Samak Tanjung Kedadu Batu Panjang Bengkalis Buatan Sel Apit Sungai Pakning Kurau/Sei Lalang Sungai Siak Tanjung Buton Dumai Tanjung Medang Kuala Enok Kuala Gaung Kuala Mandah

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Utama Pengumpul Utama Pengumpul Pengumpan 2015 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Utama Pengumpul Utama Pengumpul Pengumpan 2020 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Utama Pengumpul Utama Pengumpul Pengumpan 2030 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Utama Pengumpul Utama Pengumpul Pengumpan

5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

38

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN

No.

Kabupaten/ Kota

Nama Pelabuhan

Hirarki Pelabuhan 2011 Lokal 2015 Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul 2020 Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul 2030 Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul

24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

Indragiri Hilir Indragiri Hilir Indragiri Hilir Indragiri Hilir Indragiri Hilir Indragiri Hilir Indragiri Hilir Indragiri Hilir Indragiri Hilir Indragiri Hulu Palalawan Pekanbaru

Kuala Raya Concong Luar Bekawan Luar Sungai Buluh Perigi Raya Pulau Kijang Sapat Tembilahan Sungai Guntung Rengat Penyalai Pekanbaru

Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul

Provinsi: Kepulauan Riau 1 2 3 4 5 Batam Batam Batam Batam Batam Batam/ Batu Ampar Batam/ Sekupang Kabil Nogsa Pulau Bulan Utama Utama Utama Pengumpan Regional Pengumpan Utama Utama Utama Pengumpan Regional Pengumpan Utama Utama Utama Pengumpan Regional Pengumpan Utama Utama Utama Pengumpan Regional Pengumpan

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

39

No.

Kabupaten/ Kota

Nama Pelabuhan

Hirarki Pelabuhan 2011 Regional 2015 Regional Pengumpul Utama Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Utama Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2020 Regional Pengumpul Utama Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Utama Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2030 Regional Pengumpul Utama Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Utama Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal

6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

Batam Batam Karimun Karimun Karimun Karimun Karimun Karimun Karimun Karimun Karimun Karimun Lingga Lingga Lingga Lingga Lingga

Pulau Sambu Tanjung Sauh P Buku Meral Pos Telaga Moro Pasir Panjang Sikumbang Kundur Tanjung Batu Urung/ Tg. Berlian Malarko Tg. Balai Karimun Dabo Singkep Daik Lingga Panuba Sei Buluh Senayang

Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Utama Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal

40

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN

No. 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41

Kabupaten/ Kota Bintan Bintan Bintan Bintan Bintan Bintan Kep. Anambas Kep.Anambas Kep. Anambas Natuna Natuna Natuna Natuna Natuna Natuna Natuna Natuna Natuna Natuna

Nama Pelabuhan Lagol Lobam Sei Kolak Kijang Tanjung Uban Tambelan Tanjung Berakit Letung Matak Tarempa Anoa Natuna Kakap Natuna Midai Ranai Maro Sulit Sedanau Selat Lampa Serasan Udang Natuna Belion

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpul Utama Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Lokal 2015 Pengumpul Utama Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Lokal 2020 Pengumpul Utama Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Lokal 2030 Pengumpul Utama Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Lokal

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

41

No.

Kabupaten/ Kota Natuna Natuna Natuna Tg. Pinang Tg. Pinang Tg. Pinang Tg. Pinang

Nama Pelabuhan Belida Hang Tuah Pulau Seluan Batu Enam Dompak Tg. Moco Tanjung Pinang

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul 2015 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul 2020 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul 2030 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul

42 43 44 45 46 47 48

Provinsi: Sumatera Barat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kep. Mentawai Kep. Mentawai Kep. Mentawai Kep. Mentawai Kep. Mentawai Kep. Mentawai Kep. Mentawai Padang Padang Pasaman Barat Muara Siberut Muara Sikabaluan Pokai Sikakap Siuban Tapak/ Baka Tua Pejat Muara Padang Teluk Bayur Air Bangis Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Utama Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Utama Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Utama Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Utama Pengumpan Regional

42

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN

No.

Kabupaten/ Kota Pasaman Barat Pasaman Barat Pesisir Selatan Pesisir Selatan Pesisir Selatan Kep. Mentawai

Nama Pelabuhan Sasak Teluk Tapang Muara Haji Carocok Painan Surantih Simailepet

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpul 2015 Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpul 2020 Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpul 2030 Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpul

11 12 13 14 15 16

Provinsi: Jambi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Jambi Tg. Jabung Timur Tg. Jabung Timur Tg. Jabung Barat Tg. Jabung Timur Tg. Jabung Timur Tg. Jabung Timur Tg. Jabung Barat Tg. Jabung Timur Tg. Jabung Timur Tg. Jabung Jambi Pangkal Duri Sungai Jembat Kuala Tungkal Air Hitam Laut Kuala Mandahara Lambur Luar Muara delli Muara Sabak Nipah Panjang Pamusiran Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

43

No.

Kabupaten/ Kota Timur

Nama Pelabuhan

Hirarki Pelabuhan 2011 Lokal 2015 Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Utama 2020 Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Utama 2030 Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Utama

12 13 14 15

Tg. Jabung Timur Tg. Jabung Timur Muaro Jambi Tg. Jabung Timur

Simbur Naik Sungai Lokan Talang Duku Ujung Jabung

Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Utama

Provinsi: Bengkulu 1 2 Kaur Kaur Bengkulu Selatan Muko - Muko Pulau Baai Bintuhan/ Linau Malakoni/ P. Enggano Muko-Muko Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pelabuhan Utama Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pelabuhan Utama Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pelabuhan Utama Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional

3 4

Provinsi: Bangka Belitung 1 2 3 4 5 6 5 Bangka Bangka Bangka Bangka Barat Bangka Barat Pangkal Pinang Bangka Tengah Belinyu Sungai Liat Jelentik Tanjung Kalian Muntok Pangkal Balam Sungai Selan Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional

44

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN

No.

Kabupaten/ Kota Bangka Tengah Bangka Selatan Bangka Selatan Belitung Timur Belitung Timur Belitung Timur Belitung Timur Belitung Timur Belitung Timur Belitung Timur Belitung Belitung

Nama Pelabuhan Tanjung Berikat Tanjung Sadai Toboali Manggar Dendang Pulau Buku Limau Pulau Long Pulau Sekunyit Pulau Ketapang Pulau Batu Tanjung Pandan Tanjung Batu

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul 2015 Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul 2020 Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul 2030 Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul

6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Provinsi: Sumatera Selatan 1 2 3 4 5 Banyu Asin Musi Banyu Asin OKI Banyu Asin OKI Tanjung ApiApi Karang Agung Sungai Lumpur Sungai Lais Kuala Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

45

No.

Kabupaten/ Kota

Nama Pelabuhan Duabelas

Hirarki Pelabuhan 2011 Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Utama Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 2015 Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Utama Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 2020 Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Utama Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 2030 Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Utama Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional

6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

OKI OKI Palembang Musi Banyu Asin Musi Banyu Asin Musi Banyu Asin Musi Banyu Asin OKI Muara Enim Muara Enim

Sungai Batang Sugihan Boom Baru/ Palembang Sungai Sembilang Mangsang Bayung Lincir Rambah Teluk Pulai Lematang Air Balui

Provinsi: Lampung 1 2 3 4 5 Bandar Lampung Lampung Barat Lampung Selatan Lampung Selatan Lampung Selatan Teluk Betung Krui Kalianda Lagundi Sebesi Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional

46

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN

No.

Kabupaten/ Kota Bandar Lampung Lampung Tengah Lampung Timur Lampung Timur Lampung Timur Lampung Timur Masuji Tanggamus Tanggamus Tulang Bawang Tulang Bawang Tulang Bawang Tulang Bawang Tulang Bawang Lampung Selatan Kota Agung

Nama Pelabuhan Panjang Way Seputih Kuala Penat Labuhan Maringgai Way Penat Way Sekampung Masuji Kota Agung P. Tabuan Teladas Manggala Sungai Burung Tulang Bawang Kelumbayan Sebalang Batu Balai

Hirarki Pelabuhan 2011 Utama Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul 2015 Utama Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul 2020 Utama Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul 2030 Utama Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul

6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Provinsi: Jawa Barat

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

47

No.

Kabupaten/ Kota Bekasi

Nama Pelabuhan Muara Gembong Cikarang

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Utama Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 2015 Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Utama Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 2020 Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Utama Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 2030 Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Utama Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional

Bekasi

(Pelabuhan daratan) Pengandaran Calang

Ciamis

4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Bandung Cirebon Cirebon Indramayu Indramayu Indramayu Subang Karawang Sukabumi Sukabumi Cianjur Garut Tasik Malaya

(Pelabuhan daratan) Cirebon Muara Gebang Eretan Indramayu Balongan Pamanukan Cilamaya Pelabuhan Ratu Muara Citewis Sindang Barang Pakenjeng Cipatujuh

48

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN

No.

Kabupaten/ Kota

Nama Pelabuhan

Hirarki Pelabuhan 2011 2015 2020 2030

Provinsi: Banten 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Lebak Pandeglang Serang Cilegon Cilegon Serang Serang Tangerang Tangerang M. Binuangan Labuhan Anyer Lor Banten Cigading Karangantu Bojonegara Kresek/ Kronjo Muara Dadap Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Utama Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Utama Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Utama Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Utama Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal

Provinsi: DKI Jakarta 1 2 3 Jakarta Utara Jakarta Utara Jakarta Utara Kalibaru Muara Baru Sunda Kelapa Tg. Priok 4 Jakarta Utara (termasuk Tarumanegar a, Marunda Center, FRSU LNG (Bekasi)) Marunda Muara Angke P.Kelapa/ Kep. Seribu Utama Utama Utama Utama Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul

5 6 7

Jakarta Utara Jakarta Utara Kep. Seribu

Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul

Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul

Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul

Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

49

No.

Kabupaten/ Kota

Nama Pelabuhan

Hirarki Pelabuhan 2011 2015 2020 2030

Provinsi: Jawa Tengah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Batang Brebes Brebes Cilacap Jepara Jepara Pati Pekalongan Pemalang Rembang Batang Brebes Luwut Tanjung Intan Jepara Karimun Jawa Juwana Wiradesa Pemalang Rembang Jebres 11 12 13 14 15 Surakarta Rembang Semarang Tegal Kendal (Pelabuhan daratan) Sluke Tanjung Emas Tegal Kendal Pengumpul Pengumpul Utama Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Utama Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Utama Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Utama Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Utama Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Utama Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Utama Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Utama Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional

Provinsi: Jawa Timur 1 2 Bangkalan Bangkalan Kamal Sepulu Pengumpul Pengumpan Pengumpul Pengumpan Pengumpul Pengumpan Pengumpul Pengumpan

50

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN

No.

Kabupaten/ Kota

Nama Pelabuhan

Hirarki Pelabuhan 2011 Lokal 2015 Lokal Pengumpul Utama Utama Pengumpan Regional Utama Pengumpul Pengumpul Pengumpul Utama Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Utama Pengumpul Pengumpan Lokal 2020 Lokal Pengumpul Utama Utama Pengumpan Regional Utama Pengumpul Pengumpul Pengumpul Utama Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Utama Pengumpul Pengumpan Lokal 2030 Lokal Pengumpul Utama Utama Pengumpan Regional Utama Pengumpul Pengumpul Pengumpul Utama Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Utama Pengumpul Pengumpan Lokal

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Bangkalan Bangkalan Bangkalan Banyu Wangi Banyu Wangi Banyu Wangi Gresik Gresik Gresik Sumenep Lamongan Lamongan Lamongan Pamekasan Pamekasan Pasuruan Probolinggo Probolinggo Sampang

Telaga Biru Tanjung Bulu Pandan Socah Banyu Wangi/Boom Tanjung Wangi Ketapang Bawean Gresik Teluk Lamong Masalembo Brondong Lis Paciran Branta Pasean Pasuruan Probolinggo/ Tg.Tembaga Paiton Glimandangi

Pengumpul Utama Utama Pengumpan Regional Utama Pengumpul Pengumpul Pengumpul Utama Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Utama Pengumpul Pengumpan Lokal

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

51

No.

Kabupaten/ Kota Sampang Sampang Sampang Situbondo Situbondo Situbondo Situbondo Sumanep Sumanep Sumanep Sumenep Sumenep Sumanep Sumanep Sumanep Sumanep Sumenep Surabaya

Nama Pelabuhan Sampang/ Taddan Tanlok Tanlok Panarukan Besuki Jangkar Kalbut Gayam Kalianget Kangean P. Raas Sapudi Sepekan Giliraja Dungkek Pagerungan Keramaian Tanjung Perak

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Utama 2015 Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Utama 2020 Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Utama 2030 Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Utama

22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

52

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN

No.

Kabupaten/ Kota

Nama Pelabuhan (termasuk Teluk Lamong, Socah dan Tanjung Bulupandan)

Hirarki Pelabuhan 2011 2015 2020 2030

40 41 42 43 44

Tuban Tuban Pacitan Malang Kab. Jember

Tuban Tg. Awar-awar Pacitan Sendang Biru Rambipuji (Pelabuhan daratan)

Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpul

Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpul

Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpul

Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpul

Provinsi: Bali 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Klungkung Klungkung Klungkung Buleleng Buleleng Buleleng Buleleng Buleleng Jembrana Denpasar Kusamba Nusa Lembongan Nusa Penida (Metigi) Buleleng Celukan Bawang Pos Sangsit Pegametan Penuktukan Gilimanuk Benoa Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Utama Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpul Utama Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Utama Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpul Utama Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Utama Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpul Utama Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Utama Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpul Utama

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

53

No.

Kabupaten/ Kota Denpasar Buleleng Karangasem Karangasem

Nama Pelabuhan Sanur Labuhan Lalang Padang Baai Labuan Amuk/ Tanahampo

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Utama 2015 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Utama 2020 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Utama 2030 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Utama

11 12 13 14

Provinsi: Nusa Tenggara Barat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Bima Bima Bima Kab. Dompu Kab. Dompu Kab. Dompu Kab. Lombok Barat Kab. Lombok Utara Kab. Lombok Timur Kab. Lombok Barat Kab. Lombok Barat Kab. Lombok Timur Bima Sape Waworada Cempi Calabai Kempo Lembar Pemenang/ Tanjung Telong Elong Senggigi BangkoBangko Labuhan Haji Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional

54

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN

No.

Kabupaten/ Kota Kab. Lombok Timur Kab. Lombok Timur Kab. Lombok Utara Kab. Sumbawa Barat Kab. Sumbawa Kab. Sumbawa Barat Kab. Sumbawa

Nama Pelabuhan Labuhan Lombok Tg. Luar Carik Lalar Badas Benete Alas

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal 2015 Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal 2020 Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal 2030 Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal

13 14 15 16 17 18 19

Provinsi: Nusa Tenggara Timur 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Alor Alor Alor Alor Alor Alor Alor Ende Ende Ende Maritaing Baranusa Kalabahi Kabir Kolana Dulionong Moru Ippi Ende Pulau Ende Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

55

No.

Kabupaten/ Kota Ende Flores Timur Flores Timur Flores Timur Flores Timur Flores Timur Flores Timur Flores Timur Lembata Lembata Lembata Manggarai Timur Manggarai Timur Manggarai Timur Manggarai Barat Manggarai Barat Manggarai Barat

Nama Pelabuhan Maurole Larantuka Waiwadan Paitoko Terong Waiwarang Menanga Lamakera Balauring Lewoleba Wulandoni Mborong Waiwole Nanga Baras Labuhan Bajo Komodo Nangalili

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal 2015 Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal 2020 Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal 2030 Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

56

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN

No.

Kabupaten/ Kota Manggarai Barat Manggarai Barat Manggarai Manggarai Manggarai Ngada Ngada Ngada Nagekeo Nagekeo Nagekeo Sikka Sikka Sikka Sikka Sikka Sikka

Nama Pelabuhan Rinca Bari Reo Robek Iteng Aimere Maumbawa Waebela Riung Maropokot Mbay Maumere Wuring Palue Pemana Laurens Say Paga

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal 2015 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal 2020 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal 2030 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal

28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

57

No.

Kabupaten/ Kota Sikka Sikka Sumba Barat Sumba Barat Sumba Daya Barat

Nama Pelabuhan Hepang Sukun Binanatu Rua Waikelo Pero Waingapu Baing Pulau Salura Gonggi Pelra Waingapu Mamboro Naikliu Tenau/ Kupang Pelra Nunbaun Sabu Kolbano

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Utama Pengumpan Lokal Pengumpan Regional 2015 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Utama Pengumpan Lokal Pengumpan Regional 2020 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Utama Pengumpan Lokal Pengumpan Regional 2030 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Utama Pengumpan Lokal Pengumpan Regional

45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58

Sumba Barat Daya Sumba Timur Sumba Timur Sumba Timur Sumba Timur Sumba Timur Sumba Tengah Kupang Kota Kupang

59

Kota Kupang Timor Tengah Selatan

60

58

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN

No.

Kabupaten/ Kota Timor Tengah Selatan Timor Tengah Utara Belu Rote Ndao Rote Ndao Rote Ndao Rote Ndao Rote Ndao Sabu Raijua Sabu Raijua Sabu Raijua Sabu Timur

Nama Pelabuhan Booking Wini Atapupu Batutua Baa/Rote Ndao Oelaba Papela Raijua Seba Sabu Timur Biu

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal 2015 Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal 2020 Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal 2030 Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal

61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72

Provinsi: Kalimantan Barat 1 2 3 4 Ketapang Ketapang Ketapang Ketapang Air Hitam Kendawangan Ketapang Teluk Melano/ Teluk Batang Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

59

No. 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Kabupaten/ Kota Pontianak Pontianak Kubu Raya Sambas Sambas Sambas Kubu Utara Kubu Utara Kayong Utara Kayong Utara Kayong Utara

Nama Pelabuhan Pontianak Mempawah Paloh/Sakura Jaruju Sambas Sintete Singkawang Teluk Air Karimata Tg. Satai Sukadana

Hirarki Pelabuhan 2011 Utama Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2015 Utama Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2020 Utama Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2030 Utama Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal

Provinsi: Kalimantan Tengah 1 Kota Waringin Barat Kota Waringin Barat Kota Waringin Barat Sukamara Sukamara Kota Waringin Timur Kumai (termasuk Bumiharjo) Pangkalan Bun Natal Kuini Sukamara Kuala Jelay Kuala Pembuang Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul

2 3 4 5 6

Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional

Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional

Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional

Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional

60

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN

No.

Kabupaten/ Kota Kota Waringin Timur Kota Waringin Timur Kota Waringin Timur Kapuas Kapuas Kapuas Kapuas Palangka-raya Palangka-raya Palangka-raya Barito Selatan Barito Selatan

Nama Pelabuhan Pegatan Mendawai Sampit Bagendang Behaur Kuala Kapuas Pulang Pisau Batanjung Kereng Bengkirai Teluk Sebangau Bukit Pinang Kelanis Rangga Ilung Teluk Sigintung/ Seruyan

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpan Regional Utama Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpul 2015 Pengumpan Regional Utama Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpul 2020 Pengumpan Regional Utama Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpul 2030 Pengumpan Regional Utama Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpul

7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

19

Seruyan

Provinsi: Kalimantan Selatan 1 2 3 4 Banjarmasin Kotabaru Kotabaru Kotabaru Banjarmasin Gunung Batu Besar Stagen Kota Baru Utama Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Utama Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Utama Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Utama Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

61

No. 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Kabupaten/ Kota Kotabaru Kotabaru Tanah Bumbu Tanah Bumbu Tanah Bumbu Tanah Bumbu Tanah Laut Tanah Laut Tanah Laut

Nama Pelabuhan Sebuku Mekar Putih Satui/Sel Danau Simp. Empat Batu Licin Pegatan Sungai Loban Kintap Pelaihari Tanjung Dewa

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpul Utama Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Utama 2015 Pengumpul Utama Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Utama 2020 Pengumpul Utama Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Utama 2030 Pengumpul Utama Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Utama

Provinsi: Kalimantan Timur 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Balikpapan Balikpapan Berau Berau Bontang Bontang Bontang Nunukan Bulungan Tarakan Balikpapan Kampung Baru Talisayan Tanjung Redep Lhok Tuan Tanjung Laut Tanjung Santan Nunukan Tanjung Selor Tarakan Utama Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Utama Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Utama Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Utama Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul

62

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN

No.

Kabupaten/ Kota Kutai Kertanegara Kutai Kertanegara Kutai Timur Kutai Timur Kutai Timur Nunukan Paser Paser

Nama Pelabuhan Kuala Semboja Sabulu Sangata Maloy Sangkulirang Sungai Nyamuk Tanah Grogot Teluk Adang Samarinda

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpul 2015 Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpul 2020 Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpul 2030 Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpul

11 12 13 14 15 16 17 18

19

Samarinda

(termasuk Palaran, Tanjung Isuy) Penajam Paser Pulau Bunyu Sesayap

Pengumpul

Pengumpul

Pengumpul

Pengumpul

20 21 22

Penajam Paser Utara Tana Tidung Tana Tidung

Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal

Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal

Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal

Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal

Provinsi: Sulawesi Utara 1 2 3 4 Bitung Bitung Minahasa Minahasa Utara Air Tembaga Bitung Kora-Kora Montehage Pengumpan Regional Utama Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Utama Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Utama Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Utama Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

63

No.

Kabupaten/ Kota Minahasa Utara Minahasa Utara Minahasa Utara Minahasa Utara Minahasa Utara Minahasa Utara Minahasa Utara Minahasa Selatan Minahasa Selatan Minahasa Selatan Minahasa Selatan B. Mangondow Timur B. Mangondow Selatan B. Mangondow Selatan B. Mangondow B. Mangondow Utara

Nama Pelabuhan Munte/Likupa ng Barat Gangga Bangka Talise Nain Wori Likupang Amurang Kema Belang Tumbak Ketabunan Molibagu Torosik Labuhan Uki Boroko

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Lokal 2015 Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Lokal 2020 Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Lokal 2030 Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Lokal

5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

64

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN

No.

Kabupaten/ Kota B. Mangondow Utara Manado Kep. Sitaro Kep. Sitaro Kep. Sitaro Kep. Sitaro Kep Siau Togalondang Biaro Kep. Sangihe Kep. Sangihe Kep. Sangihe Kep. Sangihe Kep. Sangihe Kep. Sangihe Kep.Sangihe Kep.Sangihe Kep.Sangihe Kep.Sangihe

Nama Pelabuhan Tg. Sidupa Manado Biaro Sawang Pehe Tagulandang

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2015 Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2020 Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2030 Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal

21 22 23 24 25 26

27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37

Ulu Siau Marore Petta Tahuna Tamako Kawaluso Bentung Makalehi Pananaru Para Kahakitang

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

65

No.

Kabupaten/ Kota Kep.Sangihe Kep.Sangihe Kep.Sangihe Kep.Sangihe Kep.Sangihe Kep.Talaud Kep.Talaud Kep.Talaud Kutai Kertanegara Kutai Timur Kutai Timur Kutai Timur Nunukan Paser Paser Samarinda Penajam Paser Utara Tana Tidung

Nama Pelabuhan Kalama Lipang Bukide Matutuang Kawio Gemeh Kokorotan Intata Sabulu Sangata Maloy Sangkulirang Sungai Nyamuk Tanah Grogot Teluk Adang Samarinda Penajam Paser Pulau Bunyu

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul 2015 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul 2020 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul 2030 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul

38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55

66

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN

No.

Kabupaten/ Kota Tana Tidung

Nama Pelabuhan Sesayap

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpan Lokal 2015 Pengumpan Lokal 2020 Pengumpan Lokal 2030 Pengumpan Lokal

56

Provinsi: Gorontalo 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Pohuwato Pohuwato Pohuwato Gorontalo Utara Gorontalo Gorontalo Gorontalo Gorontalo Utara Gorontalo Bualemo Bualemo Lemito Marisa Papayato Anggrek Bumbulan Gentuma Gorontalo Kwandangan Tolinggula Tilamuta Wongosari Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal

Provinsi: Sulawesi Tengah 1 2 3 4 Banggai Kepulauan Banggai Banggai Banggai Banggai Bunta Luwuk Pagimana Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

67

No.

Kabupaten/ Kota Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Morowali Morowali Morowali Morowali Morowali Morowali Buol Buol Buol Buol Parigi Moutong Parigi Moutong

Nama Pelabuhan Sabang/ P. Peleng Salakan Tinakin Laut Dodung Liana Banggai Tangkiang Bungku Kolonedale Wosu Menuai Sambalagi Baturube Kumaligon Lokodidi Palele Leok Moutong Parigi

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional 2015 Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional 2020 Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional 2030 Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional

5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

68

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN

No. 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

Kabupaten/ Kota Donggala Donggala Donggala Donggala Palu Poso Tojo Una-Una Tojo Una-Una Tojo Una-Una Tojo Una-Una Toli-Toli Toli-Toli Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan

Nama Pelabuhan Donggala Sabang Wani Ogoamas Pantoloan Poso Ampana Wakai Popoli Mantangisi Ogotua Toli-toli Lampio (I,II,III) Posisi/ Banggai Lokotoy Matanga Kapela Gonggong

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Utama Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2015 Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Utama Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2020 Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Utama Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2030 Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Utama Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

69

No.

Kabupaten/ Kota Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai

Nama Pelabuhan Bungin (III,IV) Gasuang Ndindibung MbuangMbuang Panapat/ Mandel Panapat/ Dendek Panapat/ Konalu Panapat Kokondang (I,II) Toropot Paisubebe Kaukes Timpaus Kasuari Sonit (I,II) Komba-

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan 2015 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan 2020 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan 2030 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan

41 42 43 44 45

46

47 48 49 50 51 52 53 54 55 56

70

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN

No.

Kabupaten/ Kota Kepulauan

Nama Pelabuhan Komba Oluno Bulagi Lupamenteng Boloan Lolantang Palapat Lumbilumbia Batangono Lalengan Tataba Popisi Tolulos Kindandal Liang Boyomoute Salakan (I,II)

Hirarki Pelabuhan 2011 Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan 2015 Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan 2020 Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan 2030 Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan

57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72

Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

71

No.

Kabupaten/ Kota Kepulauan

Nama Pelabuhan

Hirarki Pelabuhan 2011 Lokal 2015 Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan 2020 Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan 2030 Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan

73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88

Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai

Bulungkobit Bungin (I,II) Bakalan Tinangkung Tebing Kalumbatan Mansalean Paisulamo Alasan Padingtian Talas Lipulalongo Lalong Sasabobok Tabulan Mbeleang

Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan

72

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN

No.

Kabupaten/ Kota Kepulauan

Nama Pelabuhan

Hirarki Pelabuhan 2011 Lokal 2015 Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2020 Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2030 Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal

89 90 91 92 93

Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan

Kalupapi Togong Sagu Tadono Lantibun Ponding Poding

Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal

Provinsi: Sulawesi Selatan 1 2 3 4 5 6 7 Bantaeng Barru Barru Barru Barru Bone Bone Bantaeng Awarange/ Barru Pancana Labuange Garongkong Bajoe Barebbo/ Kading Uloe/ Cendrana Wartuo Tujuh-Tujuh Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional

8 9 10

Bone Bone Bone

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

73

No.

Kabupaten/ Kota Bone Bone Bulukumba Bulukumba Bulukumba Jeneponto Luwu Luwu Luwu Luwu Luwu Luwu Timur Luwu Timur Luwu Timur Luwu Timur Luwu Utara Pangkajene Kepulauan Pangkajene

Nama Pelabuhan Pattirobajo Lapangkong Bira/Tanah Beru Bulukumba Kajang Jeneponto Malili Larompong UloUlo/Belopa Siwa Maccini Baji Wotu Lampia Belantang Tanjung Mangkasa Coppasolo Biringkasi S.Pangkajene

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan 2015 Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan 2020 Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan 2030 Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

74

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN

No.

Kabupaten/ Kota Kepulauan

Nama Pelabuhan

Hirarki Pelabuhan 2011 Lokal 2015 Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2020 Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2030 Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal

29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Pangkajene Kepulauan Pangkajene Kepulauan Pangkajene Kepulauan Takalar Palopo Pinrang Pinrang Pinrang Pinrang Selayar Selayar Selayar Selayar Selayar Selayar Selayar Selayar

P.Balang Lompo
P.Kalukalukuang

Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal

P.Sapuka Galesong/ takalar Palopo Kayuanging Marabombang Langnga Ujung Lero Bonerate Jampea Pammatata Selayar Bone Lohe Appatana Batongmata Padang

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

75

No.

Kabupaten/ Kota Selayar Selayar Selayar Selayar Selayar Sinjai Sinjai Sinjai Makasar Makasar Wajo Wajo Wajo Wajo Pare-pare Pare-pare Pangkajene

Nama Pelabuhan Benteng/Rauf Rahman Kayuadi Kalatoa Biropa P.Jinto Burung Leo Kambuna Sinjai/Larearea Makassar Paotere Wajo Jalang/ Cendrane Doping Danggae Pare-Pare Capa Ujung Liukang

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Utama Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal 2015 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Utama Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal 2020 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Utama Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal 2030 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Utama Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal

46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62

76

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN

No.

Kabupaten/ Kota

Nama Pelabuhan

Hirarki Pelabuhan 2011 2015 2020 2030

Provinsi: Sulawesi Barat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Majene Majene Majene Majene Majene Mamuju Mamuju Mamuju Mamuju Mamuju Mamuju Mamuju Utara Polewali Mandar Polewali Mandar Polewali Mandar Morowali Majene Mulunda Palipi Pamboang Sendana Belang-belang BudongBudong Kaluku Mamuju Sampaga Tappalang Pasang Kayu Campalanglang Tanjung Silopo Tinambung Ulunambo Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

77

No.

Kabupaten/ Kota Mamuju Utara Mamuju Mamuju Mamuju

Nama Pelabuhan Bambaloka Ambo Salisingan Poongpongan

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2015 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2020 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2030 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal

17 18 19 20

Provinsi: Sulawesi Tenggara 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Buton Buton Buton Buton Buton Bombana Bombana Bombana Bombana Bombana Buton Utara Buton Utara Banabungi Siompu Lawele Lasalimu Telaga Raya Sikeli Kasipute Boepinang Dongkala Wamengkoli Ereke Labuhan Belanda Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Local Feeder Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Local Feeder Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Local Feeder Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Local Feeder Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal

78

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN

No.

Kabupaten/ Kota Wakatobi Wakatobi Wakatobi Wakatobi Bau-Bau Kendari Kendari Kendari Kendari Konawe Selatan Konawe Utara Konawe Utara Konawe Utara Kolaka Kolaka Kolaka Kolaka Kolaka

Nama Pelabuhan Keledupa Papeliya Waha/ Usuku Wanci Bau--Bau Bungkutoko Kendari Langara Munse Torobulu Molawe Matarape Lameluru Dawi-dawi Kolaka Wollo Pomala Rante Angin

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional 2015 Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional 2020 Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional 2030 Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional

13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

79

No.

Kabupaten/ Kota Kolaka Kolaka Kolaka Kolaka Utara Kolaka Utara Kolaka Utara Muna Muna Muna Muna

Nama Pelabuhan Tangke Tada Toari Malombo Lasusua Olo-Oloho Watunohu Maligano Burangan Raha Tampo

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal 2015 Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal 2020 Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal 2030 Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

Provinsi: Maluku Utara 1 2 3 4 5 6 Tidore Kep. Tidore Kep. Tidore Kep. Tidore Kep. Tidore Kep. Tidore Kep. Gita/Payahe Soasio/Goto Maidi/Lifofa Sofifi Leoleo Oba Guruaping Oba Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional

80

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN

No.

Kabupaten/ Kota Tidore Kep. Tidore Kep. Tidore Kep. Tidore Kep. Tidore Kep. Tidore Kep. Halmahera Barat Halmahera Barat Halmahera Barat Halmahera Barat Halmahera Barat Halmahera Barat Halmahera Barat Halmahera Barat Halmahera Utara

Nama Pelabuhan Maitara Mare Galala Oba Somahode Lola Oba Rum Matui Ibu Kedi/Loloda Jailolo (termasuk Ujung Pulau) Bataka Susupu Bobane Igo

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul 2015 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul 2020 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul 2030 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul

7 8 9 10 11 12 13 14 15

16

17 18 19

20 21

Sidangoli Tobelo

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

81

No.

Kabupaten/ Kota Halmahera Utara Halmahera Utara Halmahera Utara Halmahera Utara Halmahera Utara Halmahera Utara Halmahera Utara Halmahera Utara Halmahera Utara Halmahera Utara Halmahera Utara Halmahera Utara Halmahera Utara Halmahera Utara Halmahera Utara

Nama Pelabuhan Bobane Igo Salimuli Tolonuwo Dama Kao P. Amutu Besar Galela Bataka Daru

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2015 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2020 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2030 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal

22 23 24 25 26 27 28 29 30

31

Kupa-Kupa

32

Pacao

33

Asmiro

34

Dorume

35

Gurua

36

Sopu

82

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN

No.

Kabupaten/ Kota Halmahera Utara Halmahera Utara Halmahera Utara Halmahera Utara Halmahera Utara Halmahera Utara Halmahera Utara Halmahera Utara Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan

Nama Pelabuhan

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2015 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2020 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2030 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal

37

Ngajam

38

Gonga

39

Tutumaleo

40

Gisi

41

Cera

42

Tupu-tupu

43

Dedeta

44 45 46 47 48 49 50 51

Kakara Pigaraja Loleo Jaya Pelita Taneti Lelei Lata-lata Busua

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

83

No.

Kabupaten/ Kota Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan

Nama Pelabuhan Laluin Makian Dolik Fulai Doro Kotiti Tawa Gane Dalam Posi-Posi Gane Wosi Bisui Obilatu Mandopolo Pasipalele Wayaloar Wayauwa

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2015 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2020 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2030 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal

52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67

84

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN

No.

Kabupaten/ Kota Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan

Nama Pelabuhan Labuha Babang Laiwui Saketa Pulau Kayoa Guruaping Kayoa Mafa Kawasi

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2015 Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2020 Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2030 Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal

68 69 70 71 72 73 74 75

76

Loleo Obi

77

Kelo

78

Sum

79

Pulau Tapa Manu/ Gamumu Indari

80

81

82

Kupal

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

85

No.

Kabupaten/ Kota Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan

Nama Pelabuhan

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2015 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2020 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2030 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal

83

Yaba

84

Palamea

85

Indong

86

Bajo

87

Lele

88

Tagono

89

Samo

90

Dowora

91

Kukupang

92

Bibinoy

93

Nang kokotu

94

Geti Lama

95

Belang-belang

96

Nusa R

86

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN

No.

Kabupaten/ Kota Halmahera Selatan Halmahera Tengah Halmahera Tengah Halmahera Tengah Halmahera Tengah Halmahera Tengah Halmahera Tengah Halmahera Tengah Halmahera Tengah Halmahera Timur Halmahera Timur Halmahera Timur Halmahera Timur Halmahera Timur Halmahera Timur Halmahera Timur

Nama Pelabuhan

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional 2015 Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional 2020 Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional 2030 Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional

97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112

Pulau Widi P. Gebe Patani Weda Mesa Banemo Paniti Gemia Tapaleo Manitingting Lolasita Akelamo Sepo Dorosagu Subaim Buli

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

87

No.

Kabupaten/ Kota Halmahera Timur Halmahera Timur Halmahera Timur Halmahera Timur Pulau Morotai Pulau Morotai Pulau Morotai Pulau Morotai Pulau Morotai Ternate Ternate Ternate Ternate Ternate Ternate Ternate

Nama Pelabuhan Wasile Bicoli Patilean/Miyaf Maba Pura Daruba Bere - Bere Posi-Posi Wayabula Sopi Ternate/ A.Yani Bastiong Dufa-Dufa Sulamadaha Hiri Miyau Moti

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Utama Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal 2015 Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Utama Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal 2020 Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Utama Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal 2030 Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Utama Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal

113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128

88

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN

No.

Kabupaten/ Kota Ternate

Nama Pelabuhan Tifure Armada Semut Mangga Dua Galala Guruaping Oba Mangole Goto Rum Maitara Mare Sofifi Somadehe Maidi/Lifofa Loleo Lola Sanana Bobong

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal 2015 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal 2020 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal 2030 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal

129

130

Ternate Tidore Kepulauan Tidore Kepulauan Tidore Kepulauan Tidore Kepulauan Tidore Kepulauan Tidore Kepulauan Tidore Kepulauan Tidore Kepulauan Tidore Kepulauan Tidore Kepulauan Tidore Kepulauan Tidore Kepulauan Kepulauan Sula Kepulauan Sula

131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

89

No.

Kabupaten/ Kota Kepulauan Sula Kepulauan Sula Kepulauan Sula Kepulauan Sula Kepulauan Sula Kepulauan Sula Kepulauan Sula Kepulauan Sula Kepulauan Sula Kepulauan Sula Kepulauan Sula Kepulauan Sula Kepulauan Sula Kepulauan Sula Kepulauan Sula Kepulauan Sula

Nama Pelabuhan Dofa Penu Samuya Loseng Pas Ipa Nggele Lede Bapenu Tikong Jorjoga Malbufa Kabau Fuata Maitina Baruakol Gela

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional 2015 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional 2020 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional 2030 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional

145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160

90

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN

No.

Kabupaten/ Kota Kepulauan Sula Kepulauan Sula

Nama Pelabuhan Falabisahaya Tolonuo

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpul Pengumpan Lokal 2015 Pengumpul Pengumpan Lokal 2020 Pengumpul Pengumpan Lokal 2030 Pengumpul Pengumpan Lokal

161 162

Provinsi: Maluku 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Ambon Maluku Tenggara Barat Maluku Tenggara Barat Maluku Tenggara Barat Maluku Tenggara Barat Maluku Tenggara Barat Maluku Tenggara Barat Maluku Barat Daya Maluku Barat Daya Maluku Barat Daya Maluku Barat Daya Maluku Barat Daya Maluku Barat Daya Maluku Barat Ambon Adault Larat Saumlaki Seira Mahaleta Sera Dawera/ Dawelor Hila/Romang Ilwaki Kaiwatu/Moa Serwaru Tepa Wonreli Utama Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Utama Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Utama Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Utama Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

91

No.

Kabupaten/ Kota Daya

Nama Pelabuhan

Hirarki Pelabuhan 2011 Regional 2015 Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan 2020 Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan 2030 Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan

15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Maluku Barat Daya Maluku Barat Daya Maluku Barat Daya Maluku Barat Daya Maluku Tengah Maluku Tengah Maluku Tengah Maluku Tengah Maluku Tengah Maluku Tengah Maluku Tengah Maluku Tengah Maluku Tengah Maluku Tengah Maluku Tenggara Maluku Tenggara Maluku

Wulur Marsela Serwaru Lirang Wolu Kabisadar Hitu Kobisonta Amahai Saparua/Haria Tulehu Wahai Banda Naira Kesui Tehoru Elat Kur

Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan

92

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN

No.

Kabupaten/ Kota Tenggara

Nama Pelabuhan

Hirarki Pelabuhan 2011 Lokal 2015 Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan 2020 Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan 2030 Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan

32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47

Seram Bagian Timur Seram Bagian Timur Seram Bagian Timur Seram Bagian Barat Seram Bagian Barat Seram Bagian Barat Seram Bagian Barat Seram Bagian Barat Seram Bagian Barat Seram Bagian Barat Seram Bagian Barat Seram Bagian Barat Seram Bagian Barat Seram Bagian Barat Seram Bagian Barat Seram Bagian

Bula Geser Bemo Upisera Kairatu Kataloka/ Ondor Lakor Waimeteng Piru Taniwel Hatu Piru Pelita Jaya Lokki Waisala Wailey Manipa Toyando

Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

93

No.

Kabupaten/ Kota Barat

Nama Pelabuhan

Hirarki Pelabuhan 2011 Lokal 2015 Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2020 Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2030 Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal

48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63

Seram Bagian Barat Seram Bagian Barat Kepulauan Aru Kepulauan Aru Tual Buru Selatan Buru Selatan Buru Selatan Buru Selatan Buru Selatan Buru Selatan Buru Selatan Buru Buru Buru Buru

Waisarisa Larokis Batu Goyang/ Kalar-kalar Dobo Tual Air Buaya Leksula Namrole Wamsisi Tifu Fogi Ambalau Namlea Waplau Ilath Bilorro

Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal

Provinsi: Papua Barat

94

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN

No.

Kabupaten/ Kota Kaimana Kaimana Kaimana Kaimana Kaimana Kaimana Kaimana Kaimana Fak-fak Fak-fak Fak-fak Fak-fak Fak-fak Fak-fak Fak-fak Tambrauw Teluk Bintuni Teluk Bintuni

Nama Pelabuhan Adijaya Etna Kaimana Kanoka Lobo P.Adi Senini Susunu Bomberai Fak-fak Karas Kokas Sagan Selasi Weti Saukorem Arandai Babo

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul 2015 Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul 2020 Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul 2030 Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

95

No. 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

Kabupaten/ Kota Teluk Bintuni Monokwari Monokwari Monokwari Teluk Wondana Teluk Wondana Raja Ampat Raja Ampat Raja Ampat Raja Ampat Raja Ampat Raja Ampat Raja Ampat Sorong Sorong Sorong Sorong Sorong

Nama Pelabuhan Bintuni Monokwari Oransbari Ransiki Wasior Windesi Fatanlap Kabare Kalobo Sailolof Saonek Pam Waigama Arar Makbon Mega Muarana Kasim

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2015 Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2020 Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2030 Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal

96

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN

No.

Kabupaten/ Kota Sorong Sorong Sorong Sorong Sorong Sorong Sorong Selatan Sorong Selatan Sorong Selatan

Nama Pelabuhan Kiamano Salawati Sausapor Seget Sele Sorong Inawatan Konda Taminabuan

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Utama Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul 2015 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Utama Pengumpan Lokal Utama Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul 2020 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Utama Pengumpan Lokal Utama Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul 2030 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Utama Pengumpan Lokal Utama Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul

37 38 39 40 41 42 43 44 45

Provinsi: Papua 1 2 3 4 5 6 7 8 Boven Digul Boven Digul Boven Digul Boven Digul Boven Digul Boven Digul Boven Digul Boven Digul Prabu Alaska Asiki Anggamburan Cabang Tiga Eci Gantenteri Tanah merah Tanah miring Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

97

No.

Kabupaten/ Kota

Nama Pelabuhan

Hirarki Pelabuhan 2011 Lokal 2015 Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2020 Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Utama Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2030 Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Utama Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Boven Digul Boven Digul Biak Numfor Biak Numfor Biak Numfor Biak Numfor Biak Numfor Biak Numfor Biak Numfor Biak Numfor Biak Numfor Biak Numfor Biak Numfor Biak Numfor

Kaptel Mindiptanah Biak Korem Bosnik Wardo Manggari Padaido Warsa Masram Sowek Insobabi Saribi M. Mapia Janggerbun Kameri

Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal

Supiori Supiori

98

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN

No. 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42

Kabupaten/ Kota Supiori Supiori Supiori Supiori Sarmi Sarmi Sarmi Sarmi Sarmi Sarmi Sarmi Sarmi Sarmi Sarmi Jayapura Jayapura Jayapura Jayapura

Nama Pelabuhan Korido Miosbipondi Numfor Marsram Armopa Bagusa Kasonaweja Sarmi Takar Teba Trimuris P. Liki Wakde Apauwer Depapre Betaf Demta Jayapura

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Lokal Pengumpul Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Utama 2015 Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Lokal Pengumpul Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Utama 2020 Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Lokal Pengumpul Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Utama 2030 Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Lokal Pengumpul Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

99

No.

Kabupaten/ Kota Jayapura Jayapura Asmat Asmat Asmat Asmat Asmat Asmat Asmat Asmat Mappi Mappi Mappi Mappi Merauke Merauke Merauke

Nama Pelabuhan Metabore Yanma Agats Atsy Jipawer Pirimapun Sawaerma Yamas Yaosakor Kamur Kepi Bade Bayun Moor Arambu Bian Bulaka

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2015 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2020 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2030 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Utama Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal

43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59

100

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN

No.

Kabupaten/ Kota Merauke Merauke Merauke Merauke Merauke Merauke Merauke Merauke

Nama Pelabuhan Bupul Kimaan Kumbe Merauke Muting Okaba Semanggi Senggo Pomako I & II

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Utama Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal 2015 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Utama Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal 2020 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Utama Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2030 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Utama Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal

60 61 62 63 64 65 66 67

68 69 70 71 72 73 74 75

Mimika Mimika Mimika Mimika Mimika Nabire Nabire Nabire

(termasuk Timika) Ammapare Hiripau Kokonao fvg Kuatisora Nabire/Tlk.Ki mi Napan

Utama Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal

Utama Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

101

No.

Kabupaten/ Kota Nabire Nabire Nabire Yapen Yapen Yapen Yapen Yapen Yapen Yapen Yapen Yapen Yapen Yapen Yapen Yapen Yapen

Nama Pelabuhan Nusa Wanggur Wapoga Ambai Ansus Dawai Poom Serui Sumberbaba Wainapi Owe Angkaisera Papuma Ampimoi Kurudu Kaipuri Koweda

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2015 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2020 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2030 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal

76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92

102

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN

No.

Kabupaten/ Kota Yapen Waropen Waropen Waropen Waropen Waropen Supiori

Nama Pelabuhan Kaipuri Waren Kalpuri Barapasi P Nauw Koweda Miosbipondi

Hirarki Pelabuhan 2011 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2015 Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2020 Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2030 Pengumpan Lokal Pengumpul Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal

93 94 95 96 97 98 99

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

103

SUPLEMEN B: ARUS PERDAGANGAN UTAMA PADA TAHUN 2009


Suplemen B-1 Arus Perdagangan Internasional Utama untuk Lalu-Lintas Peti Kemas Indonesia Tahun 2009

Suplemen B-2 Arus Perdagangan Domestik Utama untuk Lalu-Lintas Peti Kemas Indonesia Tahun 2009

104

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN B: ARUS PERDAGANGAN UTAMA PADA TAHUN 2009

Suplemen B-3 Arus Perdagangan Internasional Utama untuk Lalu-Lintas Kargo Umum (General Cargo) Indonesia Tahun 2009

Suplemen B-1 Arus Perdagangan Domestik Utama untuk Lalu-Lintas Kargo Umum (General Cargo) Indonesia Tahun 2009

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

105

Suplemen B -5 Arus Perdagangan Internasional Utama untuk Curah Kering Indonesia Tahun 2009

Suplemen B-6 Arus Perdagangan Domestik Utama untuk Curah Kering Indonesia Tahun 2009

106

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN B: ARUS PERDAGANGAN UTAMA PADA TAHUN 2009

Suplemen B-7 Arus Perdagangan Internasional Utama untuk Curah Cair Indonesia Tahun 2009

Suplemen B-8 Arus Perdagangan Domestik Utama untuk Curah Cair Indonesia Tahun 2009

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

107

SUPLEMEN C: PELABUHAN STRATEGIS DALAM KORIDOR EKONOMI


Suplemen C-1 Pelabuhan Strategis dalam Koridor Ekonomi Sumatera

Suplemen C-2 Pelabuhan Strategis dalam Koridor Ekonomi Jawa

108

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

APPENDIX C: STRATEGIC PORTS BY ECONOMIC CORRIDOR

Suplemen C-3 Pelabuhan Strategis dalam Koridor Ekonomi Kalimantan

Suplemen C-4 Pelabuhan Strategis dalam Koridor Ekonomi Sulawesi

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

109

Suplemen C-5 Pelabuhan Strategis dalam Koridor Ekonomi Bali-Nusa Tenggara

Suplemen C-6 Pelabuhan Strategis dalam Koridor Ekonomi Papua Kepulauan Maluku

110

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN D: PARAMETER PERENCANAAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN PELABUHAN BERDASARKAN KORIDOR EKONOMI

SUPLEMEN D: PARAMETER PERENCANAAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN PELABUHAN BERDASARKAN KORIDOR EKONOMI
Suplemen D-1 Koridor Ekonomi Sumatera Suplemen D-2 Koridor Ekonomi Jawa Suplemen D-3 Koridor Ekonomi Kalimantan Suplemen D-4 Koridor Ekonomi Bali dan Nusa Tenggara Suplemen D-5 Koridor Ekonomi Sulawesi Suplemen D- 6 Koridor Ekonomi Papua Kepulauan Maluku

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

111

Suplemen D-1 Koridor Ekonomi Sumatera

112

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

APPENDIX D: PORT PLANNING PARAMETERS AND STRATEGIES BY ECONOMIC CORRIDOR

Suplemen D-2 Koridor Ekonomi Jawa

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

113

Suplemen D-3 Koridor Ekonomi Kalimantan

114

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

APPENDIX D: PORT PLANNING PARAMETERS AND STRATEGIES BY ECONOMIC CORRIDOR

Suplemen D-4 Koridor Ekonomi Bali dan Nusa Tenggara

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

115

Suplemen D-5 Koridor Ekonomi Sulawesi

116

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

APPENDIX D: PORT PLANNING PARAMETERS AND STRATEGIES BY ECONOMIC CORRIDOR

Suplemen D- 6 Koridor Ekonomi Papua Kepulauan Maluku

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

117

SUPLEMEN E: RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN

118

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN E: RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN

Suplemen E-1 Rencana Pengembangan Fisik Pelabuhan berdasarkan Koridor Ekonomi dan Fasilitas Pelabuhan, Tahun 2011-2030

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

119

120

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN E: RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

121

122

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN E: RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

123

124

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN E: RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

125

Suplemen E-2 Rencana Investasi Pelabuhan berdasarkan Koridor Ekonomi dan Fasilitas Pelabuhan, Tahun 2011-2030 (dalam juta US$, Tahun 2011)

126

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN E: RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

127

128

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN E: RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

129

130

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN E: RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

131

132

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

SUPLEMEN E: RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL

133

Anda mungkin juga menyukai