Anda di halaman 1dari 5

Tempe benguk adalah kreasi lain dari jenis tempe yang termasuk langka dimasyarakat (dari biji kara

benguk, Mucuna pruriens) . Pada saat ini tempe benguk sudah sangat langka dan tidak akan di temukan di kota-kota besar. Sebenarnya tempe benguk sangat lezat dan mantap jika mengolahnya dengan sabar dan teliti. . Koro benguk (Mucuna pruriens) merupakan jenis koro-koroan yang bila dibandingkan dengan kedelai, kadar protein dan lemak kara benguk lebih rendah, sedangkan kadar karbohidratnya lebih tinggi, bahkan dua kali kandungan karbohidrat kedelai. Pembudidayaan yang mudah dapat menjadikan koro benguk sebagai alternatif sumber protein.
Tempe Koro Benguk adalah bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Tempe Koro Benguk mengandung energi sebesar 141 kilokalori, protein 10,2 gram, karbohidrat 23,2 gram, lemak 1,3 gram, kalsium 42 miligram, fosfor 15 miligram, dan zat besi 3 miligram. Selain itu di dalam Tempe Koro Benguk juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,09 miligram dan vitamin C 0 miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Tempe Koro Benguk, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %. Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Tempe Koro Benguk : Nama Bahan Makanan : Tempe Koro Benguk Nama Lain / Alternatif : Banyaknya Tempe Koro Benguk yang diteliti (Food Weight) = 100 gr Bagian Tempe Koro Benguk yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 % Jumlah Kandungan Energi Tempe Koro Benguk = 141 kkal Jumlah Kandungan Protein Tempe Koro Benguk = 10,2 gr Jumlah Kandungan Lemak Tempe Koro Benguk = 1,3 gr Jumlah Kandungan Karbohidrat Tempe Koro Benguk = 23,2 gr Jumlah Kandungan Kalsium Tempe Koro Benguk = 42 mg Jumlah Kandungan Fosfor Tempe Koro Benguk = 15 mg Jumlah Kandungan Zat Besi Tempe Koro Benguk = 3 mg Jumlah Kandungan Vitamin A Tempe Koro Benguk = 0 IU Jumlah Kandungan Vitamin B1 Tempe Koro Benguk = 0,09 mg Jumlah Kandungan Vitamin C Tempe Koro Benguk = 0 mg Khasiat / Manfaat Tempe Koro Benguk : - (Belum Tersedia) Huruf Awal Nama Bahan Makanan : T Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta sumber lainnya. Keterangan : Riset/penelitian pada Tempe Koro Benguk yang berbeda bisa menghasilkan perbedaan hasil yang didapat karena berbagai faktor yang mempengaruhi. Mohon maaf apabila ada kesalahan atau kekurangan pada informasi daftar komposisi bahan makanan Tempe Koro Benguk ini. Semoga informasi kandungan gizi/nutrisi Tempe Koro Benguk ini bisa bermanfaat untuk kita semua. Terima Kasih.

http://keju.blogspot.com/1970/01/isi-kandungan-gizi-tempe-koro-benguk-komposisi-nutrisi-bahanmakanan.html

Protein sel tunggal merupakan produk pengembangan bahan makanan berkadar protein tinggi yang berasal dari mikroba melalui mekanisme biteknologi. Istilah protein sel tunggal (PST) digunakan untuk membedakan bahwa protein sel tunggal berasal dari mikro organisme bersel tunggal atau banyak, contohnya seperti bakteri atau alga. Pemanfaatan mikroorganisme tersebut dilakukan untuk menghasilkan kualitas produk makanan berprotein tinggi. Sejarah penggunaan protein sel tunggal secara komersial dimulai pada era Perang Dunia pertama di negara Jerman dengan memproduksi khamir torula. Operasi utama dalam memproduksi protein sel tunggal adalah dengan cara fermentasi yang bertujuan untuk mengoptimalkan konversi substrat menjadi massa mikrobial. Contoh penggunaanna antara lain Mikoprotein dari Fusarium, Substrat: tepung gandum dan ketan serta Spirulina dan Chlorella. Contoh diatas dipilih oleh para ilmuwan dalam mengembangkan protein sel tunggal disebabkan kadar protein lebih tinggi dari protein kedelai atau hewan dan memiliki pertumbuhan yang cepat dan tepat

Kejadian kekurangan pangan dan malnutrisi di dunia pada tahun 1970 telah meningkatkan perhatian para ilmuwan biologi pada pemanfaatan sel tunggal. Sebagian besar dari bobot kering sel dari hampir semua spesies memiliki kandungan protein yang tinggi. Oleh karena itu, bobot kering sel tunggal memiliki nilai gizi yang tinggi untuk dikembangkan sebagai alternatif makanan baru. Mikroorganisme yang dibiakkan untuk protein sel tunggal dan digunakan sebagai sumber protein untuk hewan atau pangan harus mendapat perhatian secara khusus. Mikroorganisme yang cocok antara lain memiliki sifat tidak menyebabkan penyakit terhadap tanaman, hewan, dan manusia. Selain itu, nilai gizinya baik, dapat digunakan sebagai bahan pangan atau pakan, tidak mengandung bahan beracun serta biaya produk yang dibutuhkan rendah. Mikroorganisme yang umum digunakan sebagai protein sel tunggal, antara lain alga Chlorella, Spirulina, dan Scenedesmus; dari khamir Candida utylis; dari kapang berfilamen Fusarium gramineaum; maupun dari bakteri. Protein sel tunggal yang berasal dari kapang berfilamen disebut mikroprotein. Di Amerika Serikat, mikroprotein telah diproduksi secara komersial bernama quorn. Quorn dibuat dengan

cara menanam kapang ditempat peragian yang berukuran besar. Setelah membuang air dari tempat peragian, makanan berharga yang tertinggal dicetak menjadi balok-balok yang mudah dibawa. Produk protein sel tunggal sangat bergantung pada perkembangbiakan skala besar dari mikroorganisme tertentu yang diikuti dengan proses pendewasaan dan pengolahan menjadi bahan pangan. Ada dua faktor pendukug pengembangbiakan mikroorganisme untuk protein sel tunggal, yaitu: a. laju pertumbuhan sangat cepat jika dibandingkan dengan sel tanaman atau sel hewan dan waktu yang diperlukan untuk penggandaan relatif singkat; b. berbagai macam substrat yang digunakan bergantung pada jenis mikroorganisme yang digunakan. Langkah-langkah produk protein sel tunggal sebagai berikut. a. Pemilihan dan penyiapan sumber karbon, beberapa perlakuan fisik dan kimiawi terhadap bahan dasar yang diperlukan b. Penyiapan media yang cocok dan mengandung sumber karbon, sumber nitrogen, fosfor, dan unsur-unsur lain yang penting c. Pencegahan kontaminasi media d. Pembiakan mikroorganisme yang diperlukan e. Pemisahan biomassa microbial dari cairan fermentasi f. Penanganan lanjut biomassa Kelebihan protein sel tunggal adalah sebagai berikut: a. laju pertumbuhan sangat cepat yaitu dalam ukuran jam dan masih bisa ditingkatkan lagi b. dapat menggunakan bermacam-macam media atau substrat c. produksi protein sel tunggal tidak bergantung pada iklim dan musim d. memiliki kandungan protein lebih tinggi daripada hewan dan tumbuhan.
http://biologipedia.blogspot.com/2010/10/protein-sel-tunggal.html

Sri Suparjini, herbalis di Kulonprogro, Yogyakarta, menyajikan tempe yang tak biasa. Lazimnya penganan tradisional itu terbuat dari kedelai. Namun, Sri Suparjini mengolah tempe asal biji koro pedang Canavalia ensiformis. Kini kian banyak produsen yang membuat tempe asal koro pedang. Dr Ir Enny Harmayani MSc dari Pusat Studi Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada mengatakan koro pedang cocok sebagai bahan baku tempe. koro pedang sumber protein nabati yang potensial untuk bahan baku susu, tahu, dan tempe, kata Enny. Kandungan protein koro pedang mencapai 27,4%, kedelai 35%, kacang tanah 23%. Edeh Rodiah, produsen tempe di Desa Cintamekar, Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang, Jawa Barat, 1,5 tahun terakhir rutin memproduksi tempe berbahan baku koro pedang. Dari sisi pemasaran, tempe koro pedang bukan masalah. Konsumen bisa menerima kehadiran tempe baru itu. Setiap pekan Edeh memproduksi 60 kg tempe yang didapat dari 100 kg koro pedang. Ia membuat tempe pada Ahad dan Rabu yang dipasarkan pada Senin dan Kamis.

Obat kanker Dibanding ukuran kedelai, biji koro pedang memang relatif besar. Satu kilogram terdiri atas 740 biji setara dengan 37 74 polong. Sebuah polong rata-rata terdiri atas 10 20 biji. Oleh karena itu produsen tempe memotong-motong biji koro pedang menjadi 2 3 bagian. Pemotongan itu dilakukan setelah koro pedang direndam semalam. Tujuannya untuk mengendapkan zat toksik yang terkandung dalam biji seperti kholin, asam hidrozianine, dan trogonelin. koro pedang juga mengandung senyawa con-canavalia A. Industri farmasi memerlukan senyawa itu sebagai obat kanker. Astanto Kasno, ahli koro dari Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, mengatakan senyawa canavalin B , enzim urease, asam amino canavalin, dan kandungan protein tinggi digunakan industri farmasi sebagai bahan kosmetik dan pangan. Produsen tempe dan tahu yang memanfaatkan koro pedang cukup banyak. Di Banjarsari, Surakarta, Jawa Tengah, Heru Triyanto rutin memasok koro pedang kepada 4 produsen tempe. Heru memperoleh koro pedang dari pengepul di Madura dan Situbondo keduanya di Provinsi Jawa Timur serta Bandarlampung. Heru memasok 58 ton sebulan. Permintaan lebih dari 100 ton, katanya. Selain sebagai bahan baku tempe, koro pedang juga menjadi bahan pembuatan tahu, susu, dan campuran abon. Beberapa industri mengolah koro pedang sebagai camilan. Kulit ari biji koro pedang sumber protein dalam pakan ternak. Karena multifungsi, banyak orang menyebut-nyebut koro pedang sebagai substitusi kedelai. Maklum, impor kedelai Indonesia mencapai 1,2-juta ton setahun. koro pedang potensial mengurangi devisa impor kedelai kita, ujar RM Purwadi yang kekurangan pasokan koro pedang berton-ton. Dua jenis koro pedang yang kini digadang-gadang sebagai substitusi kedelai itu sejatinya bukan komoditas baru. Pada 1970 1980 koro pedang banyak ditanam di pekorongan. Namun, saat itu hampir tak pernah dikebunkan secara komersial. Baru pada 2006 hingga kini, para pekebun di berbagai daerah seperti Kabupaten Bandung, Garut, Lampung Tengah membudidayakan koro pedang. Disebut koro pedang lantaran bentuknya seperti pedang dengan panjang 30 cm. Ada juga yang menyebut koro bendo dan kacang parang. Embel-embel bendo, parang, atau pedang semua alat potong mengacu pada bentuk polong. Sebutan lain adalah koro dongkrak. Sebab, polongnya tegak lurus menyentuh permukaan tanah, mirip dongkrak. Namun, sebutan yang paling lazim adalah koro pedang. Bahkan masyarakat Perancis pun menyebutnya pois sabre (pois = kacang, sabre = pedang). Menurut Astanto Kasno ada 2 jenis koro pedang. Yang pertama koro pedang tegak Canavalia ensiformis yang berbiji putih. Masyarakat internasional menyebutnya jackbean. Sedangkan koro pedang Canavalia gladiata tumbuh merambat. Tipe kedua sohor sebagai swordbean yang berbiji merah. Yang kini banyak dibudidayakan oleh para pekebun adalah koro pedang tipe tegak berbiji putih.

koro pedang memiliki daya adaptasi yang luas di lahan kering masam, mudah dibudidayakan secara tunggal atau tumpangsari, cepat menghasilkan, mengandung protein tinggi, kata Astanto. Tanaman anggota famili Leguminoceae itu adaptif di dataran rendah hingga 2.000 m di atas permukaan laut. Ditanam di lahan marginal, koro pedang tetap tumbuh, ujar Ir Kankan Cukanda Abdurrahman, pekebun di Cijapati, Kabupaten Bandung. Pada umur 4 bulan, koro panen perdana. Panen kedua dan ketiga dengan interval sebulan. Total jenderal pekebun memanen 5 6 ton kering per ha. Usai panen ketiga pada umur 6 bulan, pekebun mencabut tanaman. Beberapa perusahaan besar seperti PT Great Giant Pineapple yang mengebunkan nanas, menghancurkan tanaman koro muda sebelum berproduksi sebagai sumber nitrogen. (Sardi Duryatmo/Peliput: Faiz Yajri) http://www.trubus-online.co.id/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=12&artid=1869 http://koropedang.wordpress.com http://korobedog.blogspot.com/2010/02/tempe-koro-pedang-lezat-dan-obat-kanker.html

Anda mungkin juga menyukai