Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
12NOV
Pendahuluan Kecelakaan kerja merupakan Suatu kejadian yang tidak diinginkan yang dapat berakibat cedera, gangguan kesehatan hingga kematian pada manusia, kerusakan properti, gangguan terhadap pekerjaan (kelancaran proses produksi) atau pencemaran.
Investigasi kecelakaan kerja harus dilaksanakan oleh personel atau team investigasi yang kompeten untuk melaksanakan tugas tersebut. Oleh karena itu, investigator kecelakaan kerja harus mendapatkan pelatihan tentang prosedur investigasi kecelakaan kerja, teknik investigasi kecelakaan dan analisa akar penyebab kecelakaan kerja. Sedangkan Team Investigasi Kecelakaan Kerja (TIK) dapat disusun oleh Investigator, yang dapat terdiri dari ; orang yang menguasai bidang tertentu (ahli) dan pendamping team (satpam, Humas, dsb).
Investigasi kecelakaan kerja merupakan salah satu upaya untuk mengendalikan dan mencegah kerugian (termasuk proses produksi) yang timbul akibat kecelakaan kerja. Mengapa Tujuan 1. Memperbaiki 2. Mengurangi 3. Menyediakan Maksud kesempatan atau kualitas terjadinya kecelakan atau keselamatan kerja serupa dimasa yang kerja datang aman kecelakaan perlu diinvetigasi dan dilaporkan ?
membangun
tempat
lingkungan
kerja
1. Untuk mendapatkan kronologi kecelakaan yang benar dan menetapkan kritikal factor. 2. Untuk menentukan akar penyebab kejadian kecelakaan kerja (bukan menetapkan siapa yang salah) 3. Menetapkan Kecelakaan Semua kerja kerja harta rekomendasi manakah yang benda yang diketahui mulai atau dari perlu tindakan di perbaikan investigasi yang kecil ?
kecelakaan
dilaporkan yang
1. Kerugian
2. Korban manusia mulai dari cidera ringan hingga fatality (termasuk akibat keracunan pestisida pada manusia) 3. Korban 4. Kerugian Siapa yang harta harus manusia benda atau dari cidera dan / penyakit penyakit pada akibat korban kerja. manusia, kerja?
mengivestigasi
melaporkan
kecelakaan
1. Karyawan harus melaporkan kejadian kecelakaan kepada supervisornya, dan / atau Petugas Safety perusahaan (dalam waktu 24 jam setelah kejadian kecelakaan) 2. Supervisor harus memverifikasi kejadian kecelakaan dan mengkoordinir pelaksanaan Pertolongan Pertama (bilamana korban masih berada ditempat kejadian), serta melaporkan secara lisan dan disusul dengan laporan kejadian kecelakaan secara tertulis kepada Petugas Safety Perusahaan dan juga Pimpinan Departemen, Personel Administration (PA) untuk proses pelaporannya kepada pihak Pemerintah. 3. Petugas Safety Perusahaan (yang kompeten melakukan investigasi) akan melaporkan kepada pimpinan Perusahaan dan melakukan investigasi dengan melibatkan beberapa personel ahli dibidang masing-masing. 4. Hasil investigasi dan rekomendasi tindakan perbaikan oleh Investigator atau team Investigator akan dilaporkan kepada Pimpinan unit perusahaan setempat, dan akan direview terlebih dulu sebelum disetujui untuk dikeluarkan. 5. Laporan investigasi kecelakaan kerja akan dilaporkan oleh Pimpinan unit perusahaan kepada Pemerintah dan pihak ketiga yang dipandang sangat membutuhkan laporan untuk keperluan perbaikan / pencegahan kecelakan kerja. Haruskah Investigasi kecelakaan kerja perlu melibatkan posisi jabatan sebagai Supervisor atau Head Department ? tentu harussebab
1. Supervisor
atau
Head
Departemen
mengetahui
orangnya
dan
proses
kerjanya
2. Secara tidak langsung juga terlibat dalam kejadian tersebut atau terlibat pada proses pengambilan tindakan perbaikan 3. Dapat 4. Tahu Mengapa mengambil dimana investigator nilai positif informasi kerja dari yang harus investigasi yang ini
mendapatkan kecelakaan
dibutuhkan ?
bersyarat
Untuk menyajikan critical factor kejadian kecelakaan kerja secara tepat dan cermat, guna proses analisis selanjutnya. Untuk menetapkan akar penyebab kecelakaan kerja secara tepat dan akurat.
Untuk menetapkan rekomendasi tindakan perbaikan yang relevan dan efektif, yang dapat mencegah kecelakaan kerja serupa di masa datang. syarat sebagai dan investigator kondisi kecelakaan mental kerja ? sehat
Apa
1. Berbadan
2. Mempunyai pengalaman atau pengetahuan investigasi kecelakaan kerja dan menganalisa akar penyebab kecelakaan dengan tepat dan akurat. 3. Dapat mengkoordinir, membangun atau bekerja sama dengan Team Work investigasi yang efektif.
Mengidentifikasi sumber informasi potensial (orang yang dapat diajak bicara, bukti Anda dapat melihat atau mengumpulkan). Langkah 2: Kumpulkan Bukti bukti Gathering membantu Anda untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang apa yang telah terjadi sehingga tindakan dapat diambil untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang. Saat mengumpulkan bukti-bukti: Mengidentifikasi peristiwa akhir insiden (bahaya). Mengumpulkan data yang mengisi gambaran lengkap tentang apa yang terjadi dari awal kejadian dan apa berkontribusi pada acara final. Pertanyaan pekerja secara koperasi. Ini harus latihan pencarian fakta, jangan menyalahkan. Pastikan bahwa bukti yang faktual tentang tindakan yang dilihat, didengar atau dilakukan. Ada dua cara untuk mengumpulkan bukti-bukti: 1. Carilah petunjuk dari lokasi kejadian. Sebagai contoh: Mengambil gambar. Membuat sketsa. Ambil pengukuran. Ambil contoh zat / cairan. Catatan kondisi lingkungan (misalnya, rumah tangga, pencahayaan, kebisingan, tanda-tanda dan / atau ruang kerja). Kumpulkan benda asing atau pecahan-pecahan peralatan. Periksa proses kerja tertulis dan prosedur. 2. Mengumpulkan informasi dari orang-orang (misalnya, pekerja terluka, saksi dan / atau supervisor). Tanyakan pertanyaan yang efektif yang merangsang lebih dari ya atau tidak jawaban. Obyektif, jangan mengajukan pertanyaan yang hanya mendukung kesimpulan yang telah ditentukan. Pastikan bahwa para pekerja akan ditanya apakah mereka punya ide tentang bagaimana mengontrol atau menghilangkan bahaya tersebut. Langkah 3: Masukkan dalam Orde Bukti Letakkan semua fakta bersama di urutan yang terjadi. Ini akan membantu Anda mengembangkan sebuah gambaran mental dari apa yang terjadi. Pastikan bahwa Anda memiliki cukup bukti (menghindari kesenjangan informasi) dan bahwa bukti yang masuk akal setiap peristiwa berinteraksi dengan setidaknya satu peristiwa insiden lainnya. Langkah 4: Analisis Informasi Anda Menganalisis temuan Anda dan mengidentifikasi mengapa insiden itu terjadi. The mengapa masalah keselamatan yang harus sudah ada insiden terjadi. Insiden umumnya terjadi karena kombinasi dari gejala dan root masalah keamanan. > Gejala masalah keselamatan jelas. Mereka termasuk masalah segera dikenali seperti tidak recapping jarum atau lantai basah dan licin. Gejala masalah keamanan perlu dianalisis untuk mengetahui mengapa mereka ada.
> Root masalah keamanan seringkali masalah manajemen. Hal ini dapat membuat sangat sulit untuk menjadi objektif. Manajemen tanggung jawabnya meliputi: kurangnya / miskin kebijakan, prosedur, pelatihan dan pengawasan, pertanggungjawaban, dan kurangnya sumber daya yang memadai.
Pastikan rekomendasi Anda adalah: Khusus untuk masalah keselamatan diidentifikasi memperbaiki apa yang tidak bekerja. Efektif dan sehat memperbaiki masalah yang ada tanpa membuat masalah keselamatan baru. Praktis mereka akan bekerja dan tidak pie di langit. Terjangkau berada dalam sumber daya yang tersedia. Kredibel bisa dipercaya untuk bekerja. Peringkat menurut prioritas. Jika tidak semua rekomendasi dapat dilakukan sekaligus, mengidentifikasi mana yang paling penting. Berdasarkan konsultasi. Pekerja keahlian dapat sangat membantu dalam mencapai tujuan ini. Langkah 6: Tindak Lanjut atas Tindakan Korektif Menindaklanjuti tindakan korektif Anda untuk menentukan apakah mereka telah diimplementasikan dan, jika demikian, apakah mereka efektif. Informasi ini akan membantu Anda saat melakukan tindakan korektif pada kejadian investigasi berikutnya. Tanpa tindak lanjut, upaya penyelidikan mungkin sia-sia.
Tinggalkan ruang untuk tindak lanjut komentar. Tiga Pertanyaan Segala usaha untuk mencari batasan atau klasifikasi human error atau kesalahan manusia dalam setiap kecelakaan atau peristiwa selalu harus melihat berbagai jenis tindakan kesengajaan itu sendiri. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan tersebut sengaja atau hanya suatu kesalahan adalah dengan mencoba menjawab tiga pertanyaan mendasar. 1. Apakah berbagai tindakan yang dilakukan merupakan cetusan dari tindakan yang di-sengaja? 2. Apakah tindakan-tindakan tersebut berjalan sesuai yang direncanakan? 3. Apakah mereka mencapai hasil yang diinginkan? Jawaban atas pertanyaan di atas, memperlihatkan apakah ada motivasi dasar dalam melakukan suatu tindakan dan bagaimana tindakan tersebut dila- kukan (dapat diketahui secara terperinci). Juga memperlihatkan apa yang mendasari tindakan kesengajaan yang dilakukan orang tersebut (apakah berdasarkan SOP atau tindakan spontan). Terakhir, memperlihatkan tingkat pengetahuan dan pemahaman seseorang atas sebab- akibat atau akibat setiap tindakan yang dilakukan terhadap situasi tersebut.
Jawaban yang disampaikan tentu bervariasi bergantung pada tingkat pengetahuan, pemahaman, peran dan tugas seseorang di dalam suatu sistem yang ada.