Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM 8 PRAKTIKUM INSTALASI DAN JARINGAN KOMPUTER (TIK 130) KODE SEKSI 28341

JOBSHEET 7

Jaringan Nirkabel Wireless LAN


(Konfigurasi Wireless N Access Point)

OLEH: SARI RAHMADINA ANORI 1102639/2011 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA

TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013

Jaringan Nirkabel Wireless LAN


A. TUJUAN 1. Mahasiswa mengenal dan memahami jaringan tanpa kabel atau Wireless LAN (WLAN). 2. Mahasiswa mengenal dan memahami Mode jaringan yang ada pada WLAN. 3. Mahasiswa diharapkan mengenal perangkat-perangkat WLAN. 4. Mahasiswa mampu mengkonfigurasi WLAN. B. ALAT DAN BAHAN 1. Komputer dengan Sistem Operasi Windows 2003 Server dan Windows Xp 2. Wireless Router 3. Wireless Access Point 4. Wireless USB Adapter 5. Kartu Jaringan (NIC) 6. Kabel jaringan 7. Switch C. MATERI TEORITIS Mode Jaringan WLAN Wireless Local Area Network sebenarnya hampir sama dengan jaringan LAN, akan tetapi setiap node pada WLAN menggunakan wireless device untuk berhubungan dengan jaringan. node pada WLAN menggunakan channel frekuensi yang sama dan SSID yang menunjukkan identitas dari wireless device. Tidak seperti jaringan kabel, jaringan wireless memiliki dua mode yang dapat digunakan: infastruktur dan Ad-Hoc. Konfigurasi infrastruktur adalah komunikasi antar masing-masing PC melalui sebuah access point pada WLAN atau LAN.Komunikasi Ad-Hoc adalah komunikasi secara langsung antara masing-masing komputer dengan menggunakan piranti wireless. Penggunaan kedua mode ini tergantung dari kebutuhan untuk berbagi data atau kebutuhan yang lain dengan jaringan berkabel. 1. Mode Ad-Hoc Ad-Hoc merupakan mode jaringan WLAN yang sangat sederhana, karena pada ad-hoc ini tidak memerlukan access point untuk host dapat saling berinteraksi. Setiap host cukup memiliki transmitter dan reciever wireless untuk berkomunikasi secara langsung satu sama lain seperti tampak pada gambar 1. Kekurangan dari mode ini adalah komputer tidak bisa berkomunikasi dengan komputer pada

jaringan yang menggunakan kabel. Selain itu, daerah jangkauan pada mode ini terbatas pada jarak antara kedua komputer tersebut.

2. Mode Infrastruktur Jika komputer pada jaringan wireless ingin mengakses jaringan kabel atau berbagi printer misalnya, maka jaringan wireless tersebut harus menggunakan mode infrastruktur (gambar 2). Pada mode infrastruktur access point berfungsi untuk melayani komunikasi utama pada jaringan wireless. Access point mentransmisikan data pada PC dengan jangkauan tertentu pada suatu daerah. Penambahan dan pengaturan letak access point dapat memperluas jangkauan dari WLAN.

Komponen-Komponen WLAN Ada empat komponen utama dalam WLAN, yaitu: 1. Access Point Merupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi dari pengguna (user) ke ISP, atau dari kantor cabang ke kantor pusat jika jaringannya adalah milik sebuah perusahaan. Access-Point berfungsi mengkonversikan sinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui kabel, atau disalurkan ke

perangkat WLAN yang lain dengan dikonversikan ulang menjadi sinyal frekuensi radio.

2. Wireless LAN Adapter Merupakan peralatan yang dipasang di Mobile/Desktop PC, peralatan yang dikembangkan secara massal adalah dalam bentuk PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association) card, PCI card maupun melalui port USB (Universal Serial Bus). 3. Mobile/Desktop PC Merupakan perangkat akses untuk pengguna, mobile PC pada umumnya sudah terpasang port PCMCIA sedangkan desktop PC harus ditambahkan wireless adapter melalui PCI (Peripheral Component Interconnect) card atau USB (Universal Serial Bus). 4. Antena external (optional) Digunakan untuk memperkuat daya pancar. Antena ini dapat dirakit sendiri oleh user. contoh : antena kaleng.

Secara relatif perangkat Access-Point ini mampu menampung beberapa sampai ratusan pengguna secara bersamaan. Beberapa vendor hanya merekomendasikan belasan sampai sekitar 40-an pengguna untuk satu Access Point. Meskipun secara teorinya perangkat ini bisa menampung banyak namun akan terjadi kinerja yang menurun karena faktor sinyal RF itu sendiri dan kekuatan sistem operasi Access Point. Komponen logic dari Access Point adalah ESSID (Extended Service Set IDentification) yang merupakan

standar dari IEEE 802.11. Pengguna harus mengkoneksikan wireless adapter ke Access Point dengan ESSID tertentu supaya transfer data bisa terjadi. ESSID menjadi autentifikasi standar dalam komunikasi wireless. Dalam segi keamanan beberapa vendor tertentu membuat kunci autentifikasi tertentu untuk proses autentifikasi dari klien ke Access Point. Rawannya segi keamanan ini membuat IEEE mengeluarkan standarisasi Wireless Encryption Protocol (WEP), sebuah aplikasi yang sudah ada dalam setiap PCMCIA card. WEP ini berfungsi meng-encrypt data sebelum ditransfer ke sinyal Radio Frequency (RF), dan men-decrypt kembali data dari sinyal RF. D. LANGKAH KERJA Rancanglah jaringan sebagai gambar berikut

Langkah Kerja 1. Konfigurasilah IP masing-masing NIC pada PC Router WAN IP address Subnetmask Default Gateaway DNS Server Alternative DNS : 192.168.189.11 : 255.255.255.0 : 192.168.189.0 : 10.1.1.5 : 10.1.1.1

LAN IP address Subnetmask Default Gateaway DNS Server Alternative DNS : 192.168.11.1 : 255.255.255.0 : 192.168.11.0 : 10.1.1.5 : 10.1.1.1

2. Kemudian aktifkan layanan Network Address Translation Klik Start | Administrative Tools | Routing and Remote Access.

Lakukan konfigurasi seperti jobsheet 6, yaitu dengan menambahkan server baru

3. Mengkonfigurasi DHCP Klik Start | Administrative Tools | Configure Your Server Wizard, klik. Kemudian muncul jendela Configure Your Server Wizard, klik Next. Selanjutnya muncul jendela Server Role, pilih DHCP server, lalu klik Next.

Tunggu sampai proses installasi layanan DHCP Server selesai hingga muncul jendela New Scope Wizard, klik Next. Melalui Jendela Scope Name, buat nama scope range alamat IP DHCP pada jaringan lokal.

Masukkan range alamat IP DHCP, yaitu 192.168.11.10 sampai 192.168.11.30.

Alamat yang berada pada range tersebut akan diberikan secara otomatis kepada PC Client yang me-request. Dan masukkan juga Prefix dan Subnet mask alamat jaringan lokal. Lalu klik Next Pada jendela Add Exclussions, masukkan range alamat yang akan dipakai untuk kebutuhan khusus (jika tidak ada, abaikan saja). Klik next. Pada Jendela Lease Duration, setting waktu lease IP Address, yaitu masa penggunaan IP oleh DHCP Client. Atur menjadi 30 menit. Pada jendela Configure DHCP Options, pilih Opsi Yes, I want to configure these options now. Lalu klik Next. Pada Jendela Router (Default gateway), masukkan alamat Router Lokal yang juga sekaligus menjadi Gateway bagi jaringan lokal, yaitu 192.168.189.1, klik Next. Masukkan alamat DNS Server (di UNP alamat DNS Server yang dipakai adalah 10.1.1.1 dan 10.1.1.5)

Pada jendela Active Scope, pilih opsi Yes, I want to activate this scope now. Lalu klik Next. Configurasi DHCP Server telah selesai. 4. Konfigirasilah Access Point Alamat IP pada access point akan diberikan secara otomatis oleh PC Router karena kita sudah mengaktifkan DHCP service. Alamat yang diberikan oleh PC router adalah 192.168.11.12 Kemudian ketikkan alamat tersebut pada browser

Kemudian login dengan user name : admin dan password : admin

Pada Tab Basic setting nama host dan menjadi DHCP

Kemudian Pilih tab wireless, pada bagian Basic Wireless setting terdapat pengaturan dasar pada access point. Diisi seperti gambar berikut ini.

Lalu pilih save dan tunggu beberapa saat

Kemudian konfigurasi wireless security. Tentukan password dari jaringan access point. Konfigurasi seperti gambar berikut

Jangan lupa untuk mengklik save setting untuk menyimpan konfigurasi Kita juga dapat mengubah password dari access point pada tab administration

Untuk mengetahui settingan dasar dari access point kita dapat memilih tab status

Apabila langkah-langkah konfigurasi diatas sudah dilakukan maka secara otomatis PC client akan mendeteksi jaringan dengan nama access point Kelompok 1

Lalu klik koneksi agar terhubung. Maka jaringan akan meminta password. Kemudian isi password sesuai settingan yang telah kita lakukan yaitu Kelompok1. .

Jika telah terhubung akan muncul indikator kekuatan sinyal jaringan

Cobalah tes koneksi dengan browser

Apabila settingan telah benar maka setiap PC client akan dapat dihubungkan ke jaringan internet oleh access point selama range alamat yang dibatasi oleh Router PC masih tersedia. Kita dapat melihat IP address yang telah diberikan oleh Router PC pada PC Client

Pada PC Router kita juga dapat memantau dan mengkontrol PC Client

Alamat access point

E. KESIMPULAN Wireless LAN adalah suatu jaringan komputer yang saling terhubung melalui tanpa kabel. Local Area Network dari komputer maupun dari peralatan lainnya dapat dikembangkan lewat sinyal radio. Teknologi Wireless LAN menggunakan frekuensi radio untuk mengirim dan menerima data tanpa adanya membutuhan kabel untuk saling menghubungkan. Pengguna mempunyai fleksibilitas yang tinggi dan tidak tergantung pada suatu tempat atau lokasi. Access Point dalam jaringan computer adalah sebuah jalur akses nirkabel (Wireless Access Point atau AP) adalah perangkat komunikasi nirkabel yang memungkinkan antar perangkat untuk terhubung ke jaringan nirkabel dengan menggunakan Wi-Fi, Bluetooth atau standar terkait. WAP biasanya yang terhubung ke jaringan kabel, dan dapat relay data antara perangkat nirkabel (seperti komputer atau printer) dan kabel pada perangkat jaringan. Access Point berfungsi sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel, di access point inilah koneksi data/internet dipancarkan atau dikirim melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin besar kekuatan sinyal (ukurannya dalam satuan dBm atau mW) semakin luas jangkauannya.

Anda mungkin juga menyukai