Anda di halaman 1dari 24

(

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA 1 FARID MAKRUP 2 A. PENDAHULUAN Bila kita mengajarkan suatu topik tertentu dalam matematika, kita harus memilih pendekatan, strategi, metode, teknik yang sesuai dengan kondisi dan situasi anak yang akan kita ajar, supaya tujuan pengajaran tercapai dengan hasil yang baik. Bila guru tidak dapat menggunakan strategi belajar yang sesuai, hasil belajar yang diharapkan tidak mungkin akan tercapai secara optimal. Pada makalah ini akan dibahas mengenai model-model pengajaran. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai model-model pengajaran, akan dibicarakan dahulu apa yang dimaksud dengan pendekatan, strategi, metode dalam pengajaran. 1. Pendekatan dalam Penga a!an Pendekatan adalah suatu jalan, cara, atau kebijaksanaan yang ditempuh oleh guru atau siswa dalam pencapaian tujuan pengajaran apabila kita melihatnya dari sudut bagaimana proses pengajaran atau materi pengajaran itu dikelola. Contoh pendekatanpendekatan dalam pengajaran matematika antara lain: CBSA, kontekstual, indukti , dedukti , spiral, pemecahan masalah dan sebagainya. ! . "t!ateg# Pem$ela a!an "ntuk mencapai tujuan dalam mengajarkan topik-topik dalam matematika digunakan pendekatan mengajar. Pendekatan yang digunakan bermacam-macam jenisnya. #alam mengajarkan suatu topik apakah materi pelajaran tersebut disajikan kepada siswa baik secara perorangan maupun secara berkelompok. Setelah materi tersebut terpilih terdapat pertanyaan lain, siapakah yang mengajarkannya$ %uru secara perorangan atau kelompok. Bisa saja materi dipelajari sendiri oleh siswa. Bila guru yang memberi materi, bagaimana cara guru memoti&asi siswa agar siswa berpartisipasi, bagaimana guru harus mengelola kelas sehingga pelajaran berjalan sebagaimana mestinya. Pengaturan materi kurikulum tersebut disebut strategi pembelajaran. . %. Met&de Menga a! Metode mengajar adalah cara mengajar atau cara menyampaikan materi pelajaran kepada siswa yang kita ajar. 'acam-macam metode mengajar antara lain: ceramah, ekspositori, tanya jawab, penemuan.
(

'akalah disampaikan dalam kegiatan )orkshop *B* 'ata Pelajaran 'atematika, Bhs. +ndonesia dan Bhs. +nggris, Suku #inas Pendidikan #asar *odya ,akarta Selatan, tanggal (( - (! 'ei !../ di S'* 01 ,akarta.
!

%uru S'P 2egeri (3, Pelatih +lmu-ilmu #asar Sains *B*, +nstruktur P*45. Model-model

PembelajaranMatematika

Ceramah adalah suatu cara penyampaian 6memberikan7 in ormasi secara lisan terhadap siswa di dalam ruangan tertentu, siswa mendengarkan dan mencatat seperlunya. 'etode ceramah lebih sesuai pada bidang non eksakta karena dianggap paling praktis. Pada metode ceramah pengajaran berpusat pada guru, sebab guru lebih banyak berbicara8menyampaikan materi. 'etode ekspositori memiliki kesamaan dengan metode ceramah, karena si atnya memberi in ormasi. Beda ekspositori dari ceramah adalah dominasi guru dikurangi. #alam metode ekspositori guru memberi in ormasi hanya pada waktu-waktu tertentu yang diperlukan siswa, misalnya pada awal pengajaran, atau untuk suatu topik yang baru. /. M&del Penga a!an +stilah m&del 'enga a!an dibedakan dari istilah strategi pengajaran, metode pengajaran, atau prinsip pengajaran. +stilah model pengajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada suatu strategi, metode, atau prosedur. +stilah model pengajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode tertentu yaitu: rasional teoretik yang logis yang disusun oleh penciptanya, tujuan pembelajaran yang akan dicapai, tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan secara berhasil, dan lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai. +stilah model pengajaran meliputi pendekatan suatu model pengajaran yang luas dan menyeluruh. Contohnya pada model pembelajaran berdasarkan masalah, kelompokkelompok kecil siswa bekerja sama memecahkan suatu masalah yang telah disepakati oleh siswa dan guru. *etika guru sedang menerapkan model pengajaran tersebut, seringkali siswa menggunakan bermacam-macam keterampilan, prosedur pemecahan masalah, dan berpikir kritis. 'odel pengajaran berdasarkan masalah dilandasi oleh teori belajar konstrukti&is9 pada model ini pembelajaran dimulai dengan menyajikan permasalahan nyata yang penyelesaianya membutuhkan kerja sama diantara siswa-siswa. #alam model pengajaran ini guru memandu siswa menguraikan rencana pemecahan masalah menjadi tahap-tahap kegiatan9 guru memberi contoh mengenai penggunaan keterampilan dan strategi yang dibutuhkan supaya tugas-tugas tersebut dapat diselesaikan. %uru menciptakan suasana kelas yang leksibel dan berorientasi pada upaya penyelidikan oleh siswa. 'odel-model pengajaran dapat diklasi ikasikan berdasarkan: tujuan pembelajarannya, pola urutannya dan si at lingkungan belajarnya. Sebagai contoh pengklasi ikasian berdasarkan tujuan, pengajaran langsung merupakan suatu model
Model-model PembelajaranMatematika

pengajaran yang baik untuk membantu siswa mempelajari keterampilan dasar seperti tabel perkalian atau untuk topik-topik yang banyak berkaitan dengan penggunaan alat. Akan tetapi model ini tidak sesuai bila digunakan untuk mengajarkan konsep-konsep matematika tingkat tinggi. :ang dimaksud dengan sintaks 6pola urutan7 dari suatu model pengajaran adalah pola yang menggambarkan urutan alur tahap-tahap keseluruhan yang pada umumnya disertai dengan serangkaian kegiatan pembelajaran. Sintaks 6pola urutan7 dari suatu model pengajaran tertentu menunjukkan dengan jelas kegiatan-kegiatan apa yang harus dilakukan guru atau siswa. Sintaks 6pola urutan7 dari bermacam-macam model pengajaran memiliki komponen-komponen yang sama. Contohnya, setiap model pengajaran diawali dengan upaya menarik perhatian siswa dan memoti&asi siswa agar terlibat dalam proses pembelajaran. Setiap model pengajaran diakhiri dengan tahap menutup pelajaran yang di dalamnya meliputi kegiatan merangkum pokok-pokok pelajaran. *egiatan merangkum dilakukan oleh siswa dengan bimbingan guru. ;iap-tiap model pengajaran membutuhkan sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang sedikit berbeda. 'isalnya, pada model pengajaran kooperati memerlukan lingkungan belajar yang leksibel seperti tersedia meja dan kursi yang mudah dipindahkan. Pada model pengajaran diskusi para siswa duduk dibangku yang disusun secara melingkar atau seperti tapal kuda. Sedangkan pada model pengajaran langsung siswa duduk behadap-hadapan dengan guru. Pada model pengajaran kooperati gurunya. :ang akan dibahas selanjutnya pada makalah ini hanya tiga model pengajaran saja yaitu model pengajaran langsung, model pengajaran kooperati , dan model pengajaran berdasarkan masalah. B. M&del Penga a!an Lang()ng Para pakar teori belajar menggolongkan pengetahuan menjadi dua macam pengetahuan yaitu pengetahuan dekla!at#* dan pengetahuan '!&(ed)!al . Pengetahuan prosedural yaitu pengetahuan mengenai bagaimana orang melakukan sesuatu. 'isalnya bagaimana melakukan operasi matematika, bagaimana langkah penyelesaian suatu persamaan kuadrat, bagaimana melukis segi n beraturan dalam geometri, dan sebagainya. Sedangkan pengetahuan deklarati , yaitu pengetahuan tentang sesuatu. 'isalnya, 'P< <+
Model-model PembelajaranMatematika

siswa perlu berkomunikasi satu sama lain,

sedangkan pada model pengajaran langsung siswa harus tenang dan memperhatikan

merupakan lembaga tertinggi, dan anggota-anggotanya dipilih untuk jabatan selama 0 tahun. 'odel pengajaran langsung dirancang secara khusus untuk menunjang proses belajar siswa berkenaan dengan pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklarati yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Pengajaran langsung tidak sama dengan metode ceramah, tetapi ceramah dan resitasi 6mengecek pemahaman dengan tanya jawab7 berhubungan erat dengan model pengajaran langsung. Pengajaran langsung memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang cukup rinci terutama pada analisis tugas. Pengajaran langsung berpusat pada guru, tetapi tetap harus menjamin terjadinya keterlibatan siswa. ,adi lingkungannya harus diciptakan yang berorientasi pada tugas-tugas yang diberikan kepada siswa. +#!#-,#!# 'enga a!an lang()ng adalah sebagai berikut: (. Adanya tujuan pembelajaran dan prosedur penilaian hasil belajar. !. Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran =. Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang mendukung berlangsung dan berhasilnya pengajaran. Pada model pengajaran langsung terdapat ase- ase yang penting. Pada awal pelajaran guru menjelaskan tujuan, latar belakang pembelajaran, selain itu guru juga menyiapkan siswa untuk memasuki pembelajaran materi baru dengan mengingatkan kembali pada hasil belajar yang telah dimiliki siswa yang rele&an dengan materi yang akan dipelajari 6apersepsi7. >ase ini dilakukan untuk memberikan moti&asi pada siswa untuk berperan penuh pada proses pembelajaran. Setelah itu dilanjutkan dengan presentasi materi ajar atau demonstrasi mengenai keterampilan tertentu. Pada ase mendemonstrasikan pengetahuan, hendaknya guru memberikan in ormasi yang jelas dan spesi ik kepada siswa, sehingga akan memberi dampak yang positi terhadap proses belajar siswa. *emudian guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan latihan dan memberi umpan balik terhadap keberhasilan siswa. Pada ase ini siswa diberi kesempatan untuk menerapkan pengetahuan atau keterampilan yang dipelajarinya dalam kehidupan nyata. >ase- ase tersebut dapat disajikan pada tabel berikut ini. Ta$el 1 >ase Peran guru (. 'enyampaikan tujuan dan 'enjelaskan ;ujuan, materi prasyarat, memoti&asi siswa dan mempersiapkan siswa memper-siapkan siswa . !.'endemonstrasikan 'endemonstrasikan ketrampilan atau menyajikan in ormasi tahap pengetahuan dan demi tahap ketrampilan =. 'embimbing pelatihan %uru memberikan latihan terbimbing /. 'engecek pemahaman dan 'engecek kemampuan siswa dan memberikan umpan balik
Model-model PembelajaranMatematika

memberikan umpan balik 0. 'emberikan latihan dan 'empersiapkan latihan untuk siswa dengan menerapkan konsep penerapan konsep yang dipelajari pada kehidupan sehari-hari.

Seperti telah dikatakan di atas bahwa pengajaran langsung akan terlaksana dengan baik jika dirancang dengan baik pula. Ciri utama yang dapat terlihat pada saat melaksanakan pengajaran langsung adalah sebagai berikut: 1. T)ga( 'e!en,anaan a. b. 'erumuskan tujuan pengajaran 'emilih isi %uru harus mempertimbangkan berapa banyak in ormasi yang akan diberikan pada siswa dalam kurun waktu tertentu. %uru harus selekti dalam memilih konsep yang diajarkan dengan model pengajaran langsung c. 'elakukan analisis tugas #engan menganalisis tugas, akan membantu guru menentukan dengan tepat apa yang perlu dilakukan siswa untuk melaksanakan keterampilan yang akan dipelajari. +ni bukan berarti bahwa seorang guru harus melakukan analisis tugas untuk setiap keterampilan yang diajarkan. 5al ini disebabkan karena waktu yang tersedia terbatas. d. 'erencanakan waktu %uru harus memperhatikan bahwa waktu yang disediakan sepadan dengan kemampuan dan bakat siswa, dan memoti&asi siswa agar mereka tetap melakukan tugas-tugasnya dengan perhatian yang optimal. 'engenal secara baik siswa-siswa yang akan diajar, akan berman aat sekali untuk mengira-ngira alokasi waktu yang dibutuhkan dalam pembelajaran. 2. Pen#la#an 'ada m&del 'enga a!an lang()ng Berbicara mengenai model pengajaran, tentu tidak akan lepas dari sistem penilaiannya. %ronlund 6(3?!7 memberikan 0 prinsip dasar yang dapat membimbing guru dalam merancang sistem penilaian sebagai berikut. a. Sesuai dengan tujuan pengajaran b. 'encakup semua tugas pengajaran c. 'enggunakan soal tes yang sesuai d. Buatlah soal se&alid dan sereliabel mungkin. e. 'an aatkan hasil tes untuk memperbaiki proses belajar mengajar berikutnya.
Model-model PembelajaranMatematika

Pene!a'an M&del Penga a!an Lang()ng 'ada ")$ '&k&k Ba-a(an .a!#( dan ")d)t Berikut ini disajikan contoh #isain Pembelajaran dengan model pengajaran langsung pada sub pokok bahasan %aris dan Sudut untuk kelas ( semester ( S'P.

Satuan Pendidikan 'ata Pelajaran *elas 8 Semester Aspek Alokasi )aktu A. 1. K&m'eten(# Da(a!

: S'P : 'atematika : +8 ( : %aris dan Sudut : = @ /0 'enit

'embagi garis dan menentukan kedudukan dua garis. 2. Ha(#l Bela a! Siswa menunjukan kemampuan menggunakan aturan-aturan yang berlaku pada dua garis sejajar yang dipotong oleh garis lain. %. Ind#kat&! Siswa diharapkan siswa dapat: a. menentukan garis-garis sejajar b. menentukan banyak garis yang dapat dibuat melalui titik di luar garis yang ditentukan sejajar dengan garis tersebut c. mengenal si at garis sejajar :jika sebuah garis memotong salah satu dari garis sejajar maka garis itu memotong juga garis sejajar yang lain d. mengenal si at garis sejajar : jika sebuah garis sejajar dengan dua buah garis, maka kedua garis itu sejajar pula satu sama lain B. Kelengka'an (. Buku Siswa !. 4*S +. Keg#atan Bela a! Menga a! 'odel Pembelajaran : Pengajaran langsung 'etode : Ceramah, tanya-jawab, dan pemberian tugas. (. Pendahuluan a. 'engaitkan materi yang akan dipelajari dengan kehidupan sehari-hari. 'isalnya meminta siswa memberi contoh model garis sejajar dalam kehidupan sehari-hari seperti lantai rumah yang terbuat dari ubin, langit-langit rumah yang terbuat dari eternit . b. mengin ormasikan tujuan pembelajaran.

Model-model PembelajaranMatematika

!. *egiatan +nti a. 'enjelaskan contoh garis sejajar dalam kehidupan sehari-hari dengan mengamati tempat sambungan ubin yang membentuk garis-garis lurus mendatar dan tegak. b. %uru mengarahkan siswa untuk memahami pengertian garis sejajar dengan memperhatikan gambar ubin yang telah disederhanakan. c. %uru menjelaskan pengertian garis sejajar. d. %uru mengenalkan si at-si at garis sejajar dengan meminta siswa memperhatikan gambar ubin yang telah diabstraksikan, setelah pengertian garis sejajar dipahami terlebih dahulu. e. %uru menjelaskan si at-si at garis sejajar selangkah demi selangkah dimulai dari si at-( sampai si at-=. . %uru memberikan contoh soal mengenai garis sejajar dan si at-si at garis sejajar dengan metode tanya jawab. g. %uru membimbing siswa untuk memahami si at garis sejajar dengan bantuan 4embar *erja Siswa. h. %uru bersama siswa membahas 4*S i. %uru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan latihan soal. j. %uru mengecek pemahaman siswa. =. Penutup a. %uru bersama-sama siswa merangkum materi yang telah dibahas b. %uru memberikan pekerjaan rumah berupa latihan soal. +. MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF 1. Penda-)l)an Pembelajaran kooperati merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama di antara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. 'odel pengajaran kooperati memiliki ciri-ciri : a. "ntuk menuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara kooperati . b. *elompok dibentuk dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. c. ,ika dalam kelas, terdapat siswa-siswa yang terdiri dari beberapa ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda, maka diupayakan agar dalam tiap kelompokpun terdiri dari ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda pula. d. Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada perorangan Pembelajaran kooperati mempunyai tiga tujuan penting, yaitu: a. Ha(#l $ela a! akadem#k

Model-model PembelajaranMatematika

Pembelajaran kooperati bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Banyak ahli yang berpendapat bahwa model kooperati unggul dalam membantu siswa untuk memahami konsep-konsep yang sulit. $. Pene!#maan te!-ada' ke!agaman 'odel kooperati bertujuan agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai macam perbedaan latar belakang. Perbedaan tersebut antara lain perbedaan suku, agama, kemampuan akademik, dan tingkat sosial. ,. Pengem$angan kete!am'#l 'odel kooperati bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa. *eterampilan sosial yang dimaksud dalam pembelajaran kooperati antara lain adalah: berbagi tugas, akti bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok, dan sebagainya. Pada model pembelajaran kooperati terdapat enam langkah utama, dimulai dengan langkah guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memoti&asi siswa untuk belajar hingga diakhiri dengan langkah memberi penghargaan terhadap usaha-usaha kelompok maupun indi&idu. Selanjutnya langkah-langkah pembelajaran kooperati dari awal hingga akhir dapat dilihat pada tabel berikut ini. Ta$el 1. Langka--langka- M&del Pem$ela a!an K&&'e!at#*. >ase ke( +ndikator 'enyampaikan tujuan dan memoti&asi siswa 'enyajikan in ormasi 'engorganisasikan siswa ke dalam kelompokkelompok belajar 'embimbing kelompok bekerja dan belajar B&aluasi Akti&itas8*egiatan %uru %uru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memoti&asi siswa belajar. %uru menyajikan in ormasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan. %uru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara e isien. %uru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas. %uru menge&aluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. %uru mencari cara-cara untuk menghargai upaya atau hasil belajar indi&idu maupun kelompok.

! =

'emberikan penghargaan

Model-model PembelajaranMatematika

Bila diperhatikan langkah-langkah model pengajaran kooperati pada tabel di atas maka tampak bahwa proses demokrasi dan peran aktif siswa di kelas sangat menonjol dibandingkan dengan modelmodel pengajaran yang lain.

2. Pelak(anaan Pem$ela a!an K&&'e!at#* d# Kela( Seperti halnya pada model pengajaran langsung, dalam pengajaran kooperati juga diperlukan tugas perencanaan, misalnya: menentukan pendekatan yang tepat, memilih topik yang sesuai dengan model ini, pembentukan kelompok siswa, menyiapkan 4*S atau panduan belajar siswa, mengenalkan siswa kepada tugas dan perannya dalam kelompok, merencanakan waktu dan tempat duduk yang akan digunakan. Seperti telah dikemukakan di atas, salah satu tugas guru pada model ini salah satunya adalah memilih pendekatan yang sesuai. #alam pembelajaran kooperati dapat dilakukan melalui macam-macam pendekatan, guru dapat memilih pendekatan yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Pendekatanpedekatan pada model kooperati yaitu: tipe S;A# 6Student Teams Achievement Divisions7, tipe Jigsaw, tipe in&estigasi kelompok, dan tipe pendekatan struktural. Berikut ini ditunjukkan perbandingan diantara keempat pendekatan tersebut.

Model-model PembelajaranMatematika

(.

Ta$el 2. Pe!$and#ngan Em'at Pendekatan dalam Pem$ela a!an K&&'e!at#*. Pendek atan Un()! Tujuan Kognitif "TAD +n ormasi akademik sederhana JI."A/ +n ormasi akademik sederhana Kel&m'&k Pen0el#d#kan +n ormasi akademik tingkat tinggi dan keterampilan inkuiri *erjasama dalam kelompok kompleks *elompok belajar homogen dengan 0-A orang anggota Pendekatan "t!)kt)! +n ormasi akademik sederhana

Tujuan Sosial

*erjasama dalam kelompok *elompok hetero-gen dengan /-0 orang anggota

*erjasama dalam kelompok

*eterampilan kelompok dan sosial Ber&ariasi berdua, bertiga, kelompok dengan /-A orang anggota

Struktur Kelompok

Pemilihan Topik Tugas Utama

Penilaian

Pengakuan

*elompok hetero-gen dengan 0-A anggota dan menggunakan kelompok asal dan ahli Biasanya guru Biasanya guru Biasanya siswa Siswa dapat Siswa Siswa menggunakan mempelajari menyelesai4*S dan materi dalam kan inkuiri saling ke-lompok komplek membantu ahli kemuuntuk dian menuntaskan membantu materi anggota belajarnya kelompok asal mempelajari materi itu ;es mingguan Ber&ariasi, 'enyelesaika misal tes n proyek dan mingguan menulis laporan, dapat menggunakan tes essay. 4embar Publikasi lain 4embar pengakuan pengakuan dan publikasi dan publikasi lain lain

Biasanya guru Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan baik sosial dan kogniti

Ber&ariasi

Ber&ariasi

Model-model PembelajaranMatematika

((

2amun perlu diketahui juga bahwa sebelum pembelajaran kooperati dimulai, sebaiknya kepada siswa diperkenalkan terlebih dahulu apa itu pembelajaran kooperati dan bagaimana aturan-aturan yang harus diperhatikan. Agar pembelajaran dapat berjalan lancar, sebaiknya kepada siswa diberitahukan petunjuk-petunjuk tentang yang akan dilakukan. Petunjuk-petunjuk tersebut antara lain sebagai berikut: ;ujuan pelajaran 1. Apa saja yang akan dikerjakan siswa dalam kelompok. 2. Batas waktu untuk menyelesaikan tugas. 3. ,adwal pelaksanaan kuis untuk S;A# dan ,igsaw. 4. ,adwal presentasi kelas untuk kelompok penyelidikan. 5. Prosedur pemberian nilai penghargaan indi&idu dan kelompok. 6. >ormat presentasi laporan. Selain hal di atas, perlu juga diketahui bagaimana cara membentuk kelompok, pedoman penilaian, dan sistem penghargaan. Ta$el %. Pengel&m'&kan "#(1a $e!da(a!kan Kemam')an Akadem#k. Kemam')an Tinggi N&. Nama 1. 2. 3. 4. 0. A. 1. ?. 3. (.. ((. (!. 13. 14. 15. 16. Rangk#ng 1 2 3 4 0 A 1 ? 3 (. (( (! 13 14 15 16 Kel&m'&k A B C D # C B A A B C # D C B A

Sedang

Rendah

Model-model PembelajaranMatematika

(!

Ta$el 2. P!&(ed)! Penent)an N#la# Pe!kem$angan "#(1a. Langkah ke( ! = Indikator 'enetapkan skor dasar 'enghitung skor kuis terkini 'enghitung skor perkembangan perasional Setiap siswa diberikan skor berdasarkan skor kuis yang lalu Siswa memperoleh poin untuk kuis yang berkaitan dengan pelajaran terkini Siswa mendapatkan poin perkembangan yang besarnya ditentukan apakah skor kuis terkini mereka menyamai atau melampaui skor dasar mereka, dengan menggunakan skala yang diberikan di bawah ini !ilai Perkembangan . poin (. poin !. poin =. poin =. poin

Kriteria 4ebih dari (. poin di bawah skor dasar (. poin di bawah sampai ( poin di bawah skor dasar Skor dasar sampai (. poin di atas skor dasar 4ebih dari (. poin di atas skor dasar Pekerjaan sempurna 6tanpa memperhatikan skor dasar7

Model-model PembelajaranMatematika

(=

Ta$el 3. Pengel&m'&kan "#(1a $e!da(a!kan Kemam')an Akadem#k. Mate!# 44444444444444.. Kel&m'& Nama N#la# Da(a! N#la# K)#( N#la# Pe!kem$angan k Ana 3. (.. =. Budi ?0 ?! (. A ;uti A0 1. !. <udi 00 /. . T&tal 56 Rata-!ata kel&m'&k A.:/C13 Peng-a!gaan BAIK Agus 30 (.. =. Andi ?. ?! (. B +ke 1. 1. !. +na /. (.. =. T&tal 76 Rata-!ata kel&m'&k 3.:/C!!,3 Peng-a!gaan HEBAT N#la# kel&m'&k 8N9 (0 2 D !. !. 2 D !0 2 !0 Peng-a!gaan BA+* 5BBA; S"PB<

=. Pene!a'an M&del Penga a!an K&&'e!at#* 'ada ")$P&k&k Ba-a(an Pe!(amaan .a!#( L)!)( Berikut ini disajikan sebuah contoh <encana Pelajaran dan 4*S model pembelajaran kooperati pada subpokok bahasan Persamaan garis lurus untuk kelas ! cawu ( S'P. Satuan Pendidikan 'ata Pelajaran *elas8Semester Aspek Alokasi )aktu A. 1. K&m'eten(# Da(a! 'enemukan si at-si at garis lurus. : S'P : 'atematika : ++ 8 ( : Persamaan %aris 4urus : ! @ /0 menit

2. Ha(#l Bela a! Siswa menunjukan kemampuan menggambar garis lurus dalam berbagai bentuk. %. Ind#kat&! Siswa diharapkan minimal dapat: a menggambar garis yCm@ pada bidang kartesius. b. menggambar garis yCm@Ec pada bidang kartesius
Model-model PembelajaranMatematika

(/

B. Kelengka'an (. Buku Siswa !. 4*S +. Keg#atan Bela a! Menga a! 'odel Pembelajaran 'etode I. : Pembelajaran *ooperati : *ombinasi metode tanya jawab, diskusi, dan pemberian tugas.

Penda-)l)an a. 'engingat kembali pengertian sistem koordinat kartesius, tempat kedudukan. b. 'enyampaikan tujuan pembelajaran, meliputi tujuan produk dan a ekti . c. 'engin ormasikan model pembelajaran yang akan digunakan model pembelajaran kooperati dan pembelajaran langsung.

II. Keg#atan Int# (. 'engelompokkan siswa dalam kelompok yang beranggotakan / orang, atau kelompok siswa yang duduk sebangku !. 'eminta setiap kelompok untuk mengerjakan 4*S-3.( Soal ( dan mengumpulkan hasilnya. 6Selama diskusi berlangsung" guru memantau kerja dari tiap-tiap kelompok dan mengarahkan#membantu siswa $ang mengalami kesulitan% =. 'eminta beberapa perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya, sedangkan kelompok yang lain memberikan tanggapan. 6&uru memandu jalann$a diskusi dan merumuskan jawaban $ang benar%. ,awaban siswa pada soal ini dapat ber&ariasi.

/. #imungkinkan siswa menggambar susunan ubin yang berbeda tetapi kelilingnya sama. Berdasarkan jawaban siswa ini kelompok dipandu menjawab masalah berikutnya. 0. 'eminta setiap kelompok untuk mengerjakan 4*S-.! Soal !, dan mengumpulkan hasilnya. 6Selama diskusi berlangsung" guru memantau kerja dari tiap-tiap kelompok dan mengarahkan siswa $ang mengalami kesulitan% A. 'eminta beberapa perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya, sedangkan kelompok yang lain memberikan tanggapan. 6&uru memandu jalann$a diskusi dan merumuskan jawaban $ang benar.%. 1. 'eminta setiap kelompok untuk mengerjakan 4*S-3.( soal = dan
Model-model PembelajaranMatematika

(0

mengumpulkan hasilnya. 6Selama diskusi berlangsung" guru memantau kerja dari tiap-tiap kelompok dan mengarahkan#membantu siswa $ang mengalami kesulitan% 1. 'eminta beberapa perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya, sedangkan kelompok yang lain memberikan tanggapan. 6&uru memandu jalann$a diskusi dan merumuskan jawaban $ang benar%. III Pen)t)' (. 'embimbing siswa untuk merangkum materi pelajaran. !. 'enugaskan siswa untuk mengerjakan soal latihan yang dipilihkan dari soal 4atihan pada Buku Siswa.

Lembar Kegiatan Siswa

2ama : FFFFFFFF..*elompok : FFFFF

;anggal : FFFFFFF..

Pe!(amaan .a!#( L)!)( I (. Perhatikan gambar susunan ubin persegi berikut ini. Panjang keliling pada tiaptiap gambar dinyatakan dalam tabel di sebelah kanan gambar. 2omor %ambar ( ! = 4 5 6 *eliling / ? (! ........... ........... ...........

%br.(

%br.!

%br.=

Model-model PembelajaranMatematika

(A

a. b. c. d.

FFFFFFFF.. FFFFFFFF.. %br. / %br. 0 %br. A Susunan ubin persegi tersebut membentuk suatu pola. %ambarlah susunan ubin gambar ke lima dan ke enamG 5itunglah keliling dari gambar ke /, 0 dan AG ;ulislah keliling dari bangun pada gambar ke /, 0 dan A pada tabel yang disediakanG #ari tabel tersebut dapatkah kamu mencari hubungan antara nomor gambar dan keliling$ FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF

e. 'isalkan gambar ke-@, kelilingnya adalah y. Periksalah apakah masingmasing gambar yang telah kamu buat memenuhi persamaan y C /@. Berilah alas anG FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF . %ambarlah tiap-tiap pasangan titik 6@, y7 pada koordinat *artesius. g. %ambarlah garis yang melalui titik-titik tersebut. Apakah merupakan garis lurus$ h. %unakan garis tersebut untuk mencari keliling gambar ke-/.. FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF !. 8 'ia$a Perawatan 7
Lama 'emaka#an dalam am 8:9 B#a0a 'e!a1atan 8dalam !#$)an !)'#a-9 809

. ( ! =

=0 A. ?0 ((.

Perhatikan tabel di atas. ;abel tersebut menunjukkan lama jam pemakaian suatu mesin dan biaya perawatan yang dibutuhkannya. a. 'isal @ menyatakan banyaknya jam pemakaian dan y menyatakan biaya perawatannya. Periksalah, apakah masing-masing banyak jam pemakaian mesin dan biaya perawatannya pada tabel memenuhi persamaan y C !0@ E =0$ ,awaban b. %ambarlah masing-masing pasangan titik 6@, y7 pada bidang *artesius c. %ambarlah suatu garis yang melalui titik-titik tersebut. d. Bila banyaknya jam pemakaian mesin (! jam, berapa biaya perawatan yang dibutuhkan$

Model-model PembelajaranMatematika

(1

Model-model PembelajaranMatematika

(?

D. MODEL PEMBELAJARAN BERDA" ARKAN MA"ALAH 1. Penda-)l)an Ciri-ciri utama pembelajaran berdasarkan masalah meliputi suatu pengajuan pertanyaan atau masalah, memusatkan pada keterkaitan antar disiplin, penyelidikan autentik, kerjasama, dan menghasilkan karya dan peragaan. Pembelajaran berdasarkan masalah tidak dirancang untuk membantu guru memberikan in ormasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. Pembelajaran berdasarkan masalah $e!t) )an untuk 6a7 membantu siswa mengembangkan keterampilan ber ikir dan keterampilan pemecahan masalah, 6b7 belajar peranan orang dewasa yang autentik, dan 6c7 menjadi pebelajar yang mandiri. Pada model pembelajaran berdasarkan masalah terdapat lima tahap utama dimulai dengan tahap memperkenalkan siswa dengan suatu masalah dan diakhiri dengan tahap penyajian dan analisis hasil kerja siswa. Selanjutnya kelima langkah dari model pembelajaran berdasarkan masalah dapat dilihat pada tabel berikut ini. Ta$el 1. Langka--langka- M&del Pem$ela a!an Be!da(a!kan Ma(ala-. >ase ke( +ndikator Hrientasi siswa kepada masalah Akti&itas8*egiatan %uru %uru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, memoti&asi siswa terlibat pada akti&itas pemecahan masalah yang dipilihnya.

'engorganisasikan siswa %uru membantu siswa mende inisikan dan untuk belajar mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut 'embimbing penyelidikan indi&idual maupun kelompok %uru mendorong siswa untuk mengumpulkan in ormasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. %uru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, &ideo, dan model dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya

'engembangkan dan menyajikan hasil karya

'enganilisis dan %uru membantu siswa untuk melakukan menge&aluasi proses re leksi atau e&aluasi terhadap penyelidikan pemecahan masalah mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
Model-model

PembelajaranMatematika

(3

!. Pelak(anaan Pem$ela a!an Be!da(a!kan Ma(alaa. T)ga(-t)ga( Pe!en,anaan *arena hakekat interakti nya, pembelajaran berdasarkan masalah membutuhkan banyak perencanaan, seperti halnya model-model pembelajaran yang berpusat pada siswa lainnya. (7 Peneta'an T) )an Pertama kali kita mendeskripsikan bagaimana pembelajaran berdasarkan masalah direncanakan untuk membantu mencapai tujuan-tujuan seperti keterampilan menyelidiki, memahami peran orang dewasa, dan membantu siswa menjadi pebelajar yang mandiri. #alam pelaksanaannya pembelajaran berdasarkan masalah bisa saja diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah disebutkan tadi. !7 Me!an,ang (#t)a(# ma(alaBeberapa guru dalam pembelajaran berdasarkan masalah lebih suka memberikan siswa suatu keleluasaan dalam memilih masalah untuk diselidiki karena cara ini meningkatkan moti&asi siswa. Situasi masalah yang baik seharusnya autentik, mengandung teka-teki, dan tidak terde inisikan secara ketat, memungkinkan kerjasama, bermakna bagi siswa, dan konsisten dengan tujuan kurikulum. =7 O!gan#(a(# ()m$e! da0a dan !en,ana l&g#(t#k #alam pembelajaran berdasarkan masalah siswa dimungkinkan bekerja dengan beragam material dan peralatan, dan pelaksanaanya bisa dilakukan di dalam kelas, bisa juga dilakukan di perpustakaan atau laboratorium, bahkan dapat pula dilakukan di luar sekolah. Hleh karena itu tugas mengorganisasikan sumber daya dan merencanakan kebutuhan untuk penyelidikan siswa haruslah menjadi tugas perencanaan yang utama bagi guru yang menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah. b. T)ga( Inte!akt#* (7 O!#enta(# (#(1a 'ada ma(alaSiswa perlu memahami bahwa tujuan pembelajaran berdasarkan masalah adalah tidak untuk memperoleh in ormasi baru dalam jumlah besar, tapi untuk melakukan penyelidikan terhadap masalah-masalah penting dan untuk menjadi pebelajar yang mandiri. Cara yang baik untuk menyajikan masalah untuk sebuah pelajaran dalam pembelajaran berdasarkan masalah adalah dengan menggunakan kejadian yang mencengangkan yang menimbulkan misteri dan suatu keinginan untuk memecahkan masalah. !7 Meng&!gan#(a(#kan (#(1a )nt)k $ela a!
Model-model PembelajaranMatematika

!.

Pada model pembelajaran berdasarkan masalah dibutuhkan pengembangan keterampilan kerjasama diantara siswa dan saling membantu untuk menyelidiki masalah secara bersama. Berkenaan dengan hal tersebut siswa memerlukan bantuan guru untuk merencanakan penyelidikan dan tugas-tugas pelaporan. Bagaimana mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar kooperati juga berlaku untuk mengorganisasikan siswa kedalam kelompok pembelajaran berdasarkan masalah. =7 Mem$ant) 'en0el#d#kan mand#!# dan kel&m'&k a7 %uru membantu siswa dalam pengumpulan in ormasi dari berbagai sumber, siswa diberi pertanyaan yang membuat mereka memikirkan masalah dan jenis in ormasi yang dibutuhkan untuk pemecahan masalah. Siswa diajarkan menjadi penyelidik yang akti penyelidikan yang benar. b7 %uru mendorong pertukaran ide secara bebas dan penerimaan sepenuhnya ide-ide itu merupakan hal penting sekali dalam tahap penyelidikan pembelajaran berdasarkan masalah. Selama tahap penyelidikan guru memberi bantuan yang dibutuhkan tanpa mengganggu siswa. c7 Puncak proyek-proyek pembelajaran berdasarkan masalah adalah penciptaan dan peragaan arti ak seperti laporan, poster, model-model isik, dan &ideotape. /7 Anal#(#( dan e;al)a(# '!&(e( 'eme,a-an ma(ala;ugas guru pada tahap akhir pembelajaran berdasarkan masalah adalah membantu siswa menganalisis dan menge&aluasi proses ber ikir mereka sendiri, dan keterampilan penyelidikan yang mereka gunakan. =. L#ngk)ngan Bela a! dan T)ga(-t)ga( Managemen Penting untuk guru agar memiliki seperangkat aturan yang jelas supaya pembelajaran dapat berlangsung tertib tanpa gangguan, menangani tingkah laku siswa yang menyimpang secara cepat dan tepat, memiliki panduan mengenai bagaimana mengelola kerja kelompok. Salah satu masalah dalam pengelolan yang cukup rumit bagi guru yang menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah adalah bagaimana menangani siswa baik indi&idual maupun kelompok yang menyelesaikan tugas lebih awal atau terlambat. ,adi dalam hal ini kecepatan penyelesaian yang dimiliki siswa berbeda. Pada model pembelajaran berdasarkan masalah dimungkinkan siswa mengerjakan tugas multi 6rangkap7, sehingga waktu penyelesaian tugas-tugas tersebut bisa berbeda-beda. Akibatnya diperlukan pemantauan dan pengelolaan kerja siswa yang rumit. Pada model pembelajaran berdasarkan masalah sering sebagai guru menggunakan sejumlah bahan dan peralatan, oleh karena itu pengelolaannya dapat merepotkan guru. %uru yang e ekti harus memiliki prosedur untuk pengelolaan, penyimpanan dan pendistribusian bahan. #an yang tidak boleh
Model-model PembelajaranMatematika

dan dapat

menggunakan metode yang sesuai untuk masalah yang dihadapinya. Selain itu diajarkan etika

!(

dilupakan guru adalah menyampaikan aturan dan sopan santun untuk mengendalikan tingkah laku siswa ketika mereka melakukan penyelidikan di luar kelas termasuk di dalamnya penyelidikan di masyarakat. /. A(e(men dan E;al)a(# Seperti halnya pada pembelajaran kooperati , pada pembelajaran berdasarkan masalah perhatian pembelajaran tidak pada perolehan pengetahuan deklarati . Hleh karena itu tugas penilaian tidak cukup bila penilaiannya hanya dengan tes kertas dan pensil 6 a e! and enci"s test#. ;eknik penilaian dan e&aluasi yang sesuai dengan model pembelajaran berdasarkan masalah adalah menilai pekerjaan yang dihasilkan oleh siswa yang merupakan hasil penyelidikan mereka. ;ugas $asesmen7 dan e&aluasi yang sesuai untuk model pembelajaran berdasarkan masalah terutama terdiri dari menemukan prosedur penilaian alternati yang dapat digunakan untuk mengukur pekerjaan siswa. 'isalnya dengan asesmen kinerja dan peragaan hasil. Adapun prosedur-prosedur yang yang telah disebutkan tersebut dinamakan asesmen kinerja, asesmen autentik, dan port olio. Penjelasan mengenai asesmen kinerja dan asesmen autentik secara mendetil ada pada modul tersendiri. 0. Pene!a'an Pem$ela a!an Be!da(a!kan Ma(ala- 'ada ")$P&k&k Ba-a(an Pe,a-an Berikut ini contoh <encana Pelajaran dan 4*S model pembelajaran berdasarkan masalah pada subpokok bahasan Pecahan untuk kelas + semester ( S'P

Satuan Pendidikan 'ata Pelajaran *elas8Semester Aspek Alokasi )aktu

: : : : :

S'P 'atematika (8+ Pecahan ! @ /0 menit

A. 1. K&m'eten(# Da(a! 'engenal bilangan pecahan dan melakukan operasi bilangan pecahan. 2. Ha(#l Bela a! %. Ind#kat&! Siswa diharapkan minimal dapat menjumlah pecahan yang penyebutnya sama. Siswa dapat menunjukkan kemampuan mengenal bilangan pecahan dan melakukan operasi bilangan pecahan. B. Kelengka'an (. Buku Siswa !. 4*S
Model-model PembelajaranMatematika

!!

+. Keg#atan Bela a! Menga a! 'odel 'etode Pendekatan (. Pendahuluan a. pecahan campuran. b. %uru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengin ormasikan model pembelajaran yang akan dilakukan. ). Kegiatan Inti Fa(e 1 < Meng&!#enta(#kan (#(1a 'ada ma(alaa. %uru mengajukan masalah yang ada di 4*S dan meminta siswa mempelajari masalah tersebut. Fa(e 2 < Meng&!gan#(#! (#(1a )nt)k $ela a! b. %uru membagi siswa kedalam kelompok = atau / orang c. %uru meminta siswa mengemukakan ide kelompoknya sendiri tentang cara menyelesaikan masalah tersebut. Fa(e % < Mem$ant) (#(1a meme,a-kan ma(alad. %uru membimbing8mendorong siswa mengumpulkan in ormasi yang sesui, menemukan penjelasan dan pemecahan masalah yang diberikan pada ase (. e. %uru mendorong dialog8diskusi antar teman dalam kelompoknya. Fa(e 2 < Mengem$angkan dan men0a #kan -a(#l 'eme,a-an ma(ala. 'embimbing8mengamati siswa dalam menyimpulkan hasil pemecahan masalah yang diberikan pada ase ( g. %uru mendorong siswa menyajikan hasil pemecahan masalah dan membimbing bila menemui kesulitan. Fa(e 3 < Menganal#(a dan menge;al)a(# '!&(e( 'eme,a-an ma(alah. %uru membantu siswa mengkaji ulang proses8hasil pemecahan masalah pada ase ( sampai /. *. Penutup a. b. 'embimbing siswa untuk merangkum materi pelajaran. 'eminta siswa untuk berlatih di rumah menyelesaikan soal-soal latihan yang ada pada buku siswa %uru menghubungkan pelajaran sekarang dengan yang lalu dengan menanyakan tentang pengertian pecahan, pecahan senilai, pecahan murni, pecahan tak murni, dan : Pembelajaran Berdasarkan 'asalah : Ceramah, diskusi, penemuan terbimbing, dan pemberian tugas : Pendekatan kontekstual.

Model-model PembelajaranMatematika

!=

LEMBAR KE.IATAN "I"/A !ama Kelompok +,,,,,,.. P!&0ek < Penel#t#an Pe,a-an Tanggal+,.,,.

Perhatikan benda-benda yang ada di sekelilingmu yang nampak terbagi ke dalam bagian-bagian yang sama, atau pecahan. 'isalnya, penggaris, roti, coklat batangan, dan lain-lain. Bagaimana biasanya bendabenda tersebut dibagi menjadi dua bagian yang sama, tiga bagian yang sama, atau delapan bagian yang sama$ Buatlah da tar benda-benda yang dapat digunakan untuk mengilustrasikan8menjelaskan pembuktian operasi pecahan. *umpulkanlah sebanyak mungkin benda-benda tersebut. +&nt&- $enda-$enda 0ang d#$ag# ke dalam $ag#an 0ang (ama adala2A'A BB2#A <oti ,B2+S PB'BA%+A2 ? bagian yang sama

P!&0ek < Dem&n(t!a(# %unakan benda-benda yang telah kamu kumpulkan untuk membuat suatu presentasi guna menunjukkan penjumlahan pecahan-pecahan yang penyebutnya sama. *amu dapat menggunakan sebuah penggaris untuk menjumlah perdelapanan dari satu inci, menggunakan sebuah gelas ukur untuk menjumlahkan pertigaan dari secangkir air, atau menggunakan jam untuk menjumlahkan perlimaan dari satu jam. Pastikan kamu membuktikan bahwa dua pecahan dijumlahkan mendapat hasil yang diharapkan. Lat#-an 1 (. ;uliskan ciri umum model pengajaran langsungG !. *egiatan-kegiatan apakah yang perlu dilakukan guru dalam merencanakan program pembelajaran yang bercirikan pengajaran langsung$ =. ,elaskan dengan singkat tahap-tahap dalam suatu pengajaran langsungG /. ;uliskan prinsip umum pengembangan tes hasil belajar pada pengajaran langsungG 0. Selain contoh yang telah diberikan, berikanlah contoh lain dari materi matematika S'P yang sesuai diajarkan dengan model pengajaran langsung. ,elaskanlah alasan jawaban tersebutG A. Buatlah rencana pelajaran model pengajaran langsung sesuai dengan contoh yang diberikan pada butir 0 ?. Berdasarkan pemahaman pembelajaran kontekstual pada modul sebelumnya, prinsip C;4 apa saja yang dapat dimunculkan pada model pengajaran langsung. Lat#-an 2 (. ;uliskan ciri umum model pembelajaran kooperati $
Model-model PembelajaranMatematika

!/

!. *egiatan-kegiatan apakah yang perlu dilakukan guru dalam merencanakan program pembelajaran kooperati $ =. ,elaskan dengan singkat tahap-tahap pembelajaran kooperati $ /. ,elaskan dengan singkat tahap-tahap pembelajaran kooperati $ 0. Bagaimana cara membentuk kelompok pada model pembelajaran kooperati $ A. Bagaimana pedoman penilaian pada model pembelajaran kooperati $ 1. Bagaimana sistem penghargaan pada model pembelajaran kooperati $ ?. Berdasarkan pemahaman pembelajaran kontekstual pada modul sebelumnya, prinsip C;4 apa saja yang dapat dimunculkan pada model pembelajaran kooperati .$ 3. Selain contoh yang telah diberikan, berikanlah contoh lain dari materi matematika S'P yang sesuai diajarkan dengan model pembelajaran kooperati . ,elaskanlah alasan dari jawaban Anda tersebutG (.. Buatlah rencana pelajaran model pembelajaran kooperati sesuai dengan contoh yang diberikan pada butir 3G Lat#-an % (. ;uliskan ciri umum model pembelajaran berdasarkan masalah !. *egiatan-kegiatan apakah yang perlu dilakukan dalam merencanakan program pembelajaran yang bercirikan pembelajaran berdasarkan masalah$ =. ,elaskan dengan singkat tahap-tahap pembelajaran berdasarkan masalahG /. Apa sajakah yang merupakan lingkungan belajar dan tugas manajemen dalam pembelajaran berdasarkan masalah$ 0. 'engapa dalam pembelajaran berdasarkan masalah, siswa harus diajarkan agar dapat bekerja mandiri maupun bekerjasama$ A. 'engapa etika perlu mendapatkan perhatian khusus di dalam pembelajaran berdasarkan masalah$ 1. Berdasarkan pemahaman pembelajaran kontekstual pada modul sebelumnya, prinsip C;4 apa saja yang dapat dimunculkan pada model pembelajaran berdasarkan masalah. ,elaskan. 3. Selain contoh yang telah diberikan, berikanlah contoh lain dari materi matematika S'P yang sesuai diajarkan dengan model pembelajaran berdasarkan masalah. ,elaskanlah alasan jawaban tersebutG (.. Buatlah rencana pelajaran model pembelajaran berdasarkan masalah yang sesuai dengan contoh yang diberikan pada butir 3G

Model-model PembelajaranMatematika

Anda mungkin juga menyukai