Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II KOROSI

Oleh: KELOMPOK 3 DINI NOVILASARI 03101003055 BILLY TUMANGGOR 03101003085 MONA MARYAM 03101003093 LEONARDO ASISTEN: DAVID FALEVI

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS SRI IJAYA !013 BAB I

PENDA"ULUAN 1#1# L$%$& Bel$'$() Suatu proses kimia yang alami terjadi pada logam salah satunya adalah korosi. Dimana pengertian korosi itu sendiri adalah suatu proses yang terjadi dimana suatu logam dari keadaan bersih menjadi berkarat karena terjadinya proses oksidasi dan reduksi. Setiap logam pasti mengalami korosi yang tidak dapat dihindarkan tetapi dapat kita hambat prosesnya. Keragaman dan kompleksitas proses korosi membuat kita perlu untuk mengetahui gejala, penyebab, pencegahan dan penanggulangannya. Proteksi untuk melawan korosi bukan hanya masalah pabrik dan kontraktor tetapi juga masalah tim kerja desainer dan operator. Pengalaman menunjukkan bahwa degrasi yang terjadi pada system modern disebabkan oleh kesalahan operasi dan perawatan (maintenance). Misalnya terhubungnya logam logam yang sama atau berbeda tanpa pencegahan yang akan menimbulkan korosi, tidak adanya atau tidak sesuainya water treatment, kurangnya perawatan proteksi katodik, !ermentasi anaerobic dalam saluran pembuangan dan stagnasi air di dalam pipa. Pada industri kimia masalah korosi dan pengendaliannya adalah spesi!ik, bahkan kadang kadang unik. Si!at permasalahannya memerlukan pendekatan secara multi disiplin. Satu hal yang menonjol ialah masalah korosi dan pengendaliannya terkait erat dengan proses dan operasi pabrik. Penerapan suatu metode proteksi memerlukan sekaligus penguasaan dan pemahaman yang mendalam baik aspek proses dan operasi pabrik maupun aspek proteksi itu sendiri. "leh sebab itu pengendalian korosi dalam industri kimia, disamping memerlukan corrosion engineer yang juga chemical engineer yang memahami konsep dasar proses korosi., proses dan operasi pabrik serta keterampilan aplikasi pengendalian korosi, mebutuhkan koordinasi yang baik. #anpa koordinasi, e!isiensi akan rendah dan ini justru memperbesar corrosion cost. Struktur kristal logam yang berbeda dan jenis logam akan berpengaruh pada si!at ketahanan korosinya. $ntuk mempercepat terjadinya korosi diperlukan reaksi

elektrokimia yang mempunyai empat unsur yaitu katoda, anoda, aliran listrik dan media elektrolit. 1#!# T*+*$( %dapun tujuan dari percobaan korosi ini antara lain& ') $ntuk mengetahui laju korosi pada logam besi, aluminium dan tembaga yang telah mengalami perlakuan, yaitu& digores, dipukul, atau tidak mengalami perlakuan, bila dimasukkan dalam media asam, basa, ataupun netral. () $ntuk mengetahui pengaruh terjadinya korosi pada setiap logam. )) $ntuk mengetahui cara menghitung laju korosi. *) Mengetahui macam + macam korosi dan pengaruhnya pada industri kimia. 1#3# Pe&,$-$l$h$( Permasalahan yang ditemui dalam percobaan korosi adalah apakah benar rumus laju korosi secara teori dapat dibuktikan secara prakteknya dan sejauh mana keakuratannya. Selain itu pengaruh waktu yang ditentukan secara teori tidak dapat dilaksanakan tepat sepenuhnya pada prakteknya. 1#.# "/01%e-$ $ntuk sementara kami berhipotesa bahwa laju korosi di pengarhui oleh jenis logam yang digunakan. ,amanya suatu logam berada pada lingkungan yang memungkinkan proses korosi terjadi. -uga luas permukaan logam itu sendiri. Semakin lama logam berada di lingkungan yang asam maka semakin cepat laju korosinya. 1#5# M$(2$$% Percobaan yang dilakukan ini berman!aat dalam merancang atau memilih bahan logam hendak dipakai di pabrik. Selain itu pada lingkungan tertentu kita dapat menentukan logam yang sesuai atau paling tepat untuk lingkungan itu. Diharapkan juga dengan mengetahui proses terjadinya korosi ini praktikan dapat mencegah terjadinya korosi pada setiap logam.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Korosi adalah suatu reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai .at dilingkungannya yang menghasilkan senyawa senyawa yang tidak dikehendaki. /ontoh korosi adalah perkaratan besi. Perkaratan besi memerlukan oksigen dengan air. 0esi yang terbenam dalam minyak tidak akan berkarat karena tidak ada oksigen dan air. 0esi yang disimpan dalam ruangan sering lebih lambat berkarat daripada ruangan yang lembab. 1aktor !aktor lain yang dapat mempercepat perkaratan ialah p2 larutan adanya suatu garam, kontak dengan logam lain yang memiliki potensial elektroda lebih besar, dan keadaan logam itu sendiri. Proses perkaratan besi merupakan suatu sel elektroda kimia. 0agian tertentu pada permukaan besi itu berlaku sebagai anoda, dimana terjadi rekasi oksidasi&

1e(s)

1e(3(a4) 3 (e

5o 6 7,** 8olt

5lektron yang dihasilkan dialirkan pada bagian dari besi itu yang berlaku sebagia katoda. Pada bagian itu oksigen mengalami reduksi&

"( (g) 3 (2("


atau

*"2

(a4)

"((g) 3 *23(a4) 3 *e

(2("(l)

5o 6 ',() 8olt

-ika diperhatikan reaksi tersebut, reaksi katoda dimana ion 2 3 berperan pada reduksi oksigen. Maka makin besar konsentrasi 23 (makin asam) reaksi berlangsung makin cepat. Sebaliknya, makin kecil konsentrasi ion 23 (makin basa) reaksi berlangsung makin lambat dikarenakan besi tidak akan mengalami perkaratan pada p2 9. :on 1e(3 yang terbentuk pada anoda mengalami oksidasi berlanjut membentuk 1e)3 yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, 1e(").;2(" yang disebut sebagai karat besi. <eaksi &

*1e)3(a4) 3 "( (g) 3 *2("(l) 3 (;2("(l)

(1e(").2("(s) 3 =23(a4)

Mengenai bagian mana dari besi yang berlaku sebagai anoda dan bagian mana yang menjadi katoda, tergantung pada berbagai !aktor, misalnya adanya suatu .at pengotor (impurities) tetesan air, keadaan permukaan (kasar atau halus), dan lain lain. Katoda adalah bagian yang mendapatkan suplai oksigen dan pada bagian itulah karat lebih banyak menumpuk. Pengaruh senyawa garam yang mempercepat korosi dapat dipahami seperti !ungsi jembatan garam pada sel 8olta. ,ogam logam seng, aluminium dan magensium yang mempunyai potensial elektroda lebih kecil daripada besi (seharusnya) harus lebih cepat berkarat, mengalami perkaratan yang jauh lebih lambat. 2al ini karena permukaan logam logam tersebut terbentuk lapisan oksida (karat) yang melekat kuat pada logam dibawahnya sehingga melindungi logam tersebut dari perkaratan berlanjut. 0erbeda dengan karat besi yang sangat ber8ariasi dalam banyaknya jumlah pori, karat tersebut tidak melindungi besi dari perkaratan berlanjut. %pabila besi dicampur dengan krom (yang dikenal dengan besi tahan karat atau stainless steel) lapisan oksida krom akan menjadi pelindung terhadap perkaratan berlanjut. Korosi secara umum dide!inisikan sebagai kerusakan logam yang terjadi melalui suatu reaksi kimia maupun reaksi elektrokimia saat dikontakkan dengan medium air (2(") atau gas (udara). %dapun !aktor !aktor yang memepengaruhi laju korosi adalah & ') Stagnasi medium Saat medium diperbaharui ada suplai elemen yang kontinyu yang menyebabkan korosi. Sementara stagnansi mengacu pada konsumsi elemen yang menghasilkan kesetimbangan akhir. () %gitasi (kondisi statis medium) %gitasi membubarkan produk korosi sehingga tidak ada proteksi !isik pada logam karena lekatnya produk produk ini. Kondisi statis selain itu menyokong !ormasi endapan endapan protekti!. )) 2eterogenasi logam

2eterogenasi logam disini termasuk kondisi permukaan dan komposisi kimia permukaan jiga mediumnya yaitu pengaruh Ph, tingkat oksigen yag terlarut dan sebagainya. *) #emperatur #emperatur yang tinggi dapat mempercepat laju korosi. ,aju korosi dapat die8aluasi dengan cara berikut ini& ') 0erat logam yang hilang per unit waktu dan luas permukaan. () Penetrasi pitting corrosion (mm>waktu). )) #eknik elektrokimia. #ermasuk perpindahan electron elektron yang mengalir& perubahan 8alensi dengan bertambahnya atau berkurangnya bilangan oksidasi, serta reaksi reduksi dan oksidasi yang terjadi secara simultan atau serentak. 1aktor !aktor lain yang berpengaruh dalam korosi& ') Konsentrasi sel yang dibentuk saat logam yang sama di kontakkan dengan elektrolit yang sama pada konsentrasi yang berbeda. () Sel sel yang disebabkan oleh logam yang kontak dengan dua immiscible liquid (air garam>hidrokarbon). )) Sel sel yang dihasilkan dari heterogenitas !isik loigam& matrik> grain boundary, annealed metal/cold worked metal. *) ?ejala elektrolitik yang dihasilkan dari adanya arus sesaat dari instalasi listrik (pabrik, sistem trans!er listrik, koneksi bumi) Mekanisme korosi elektrokimia dipergunakan dan dipercepat oleh mikroorganisme. Kita dapat membedakan * model reaksi tersebut& ') 1ormasi endapan adherent pada logam. () Pelepasan reagent kimia agresi!. )) %kti8asi anodic oleh oksidasi ion logam. *) Stimulasi atau rangsangan katodik oleh reaksi dehidrogenasi. %da bermacam + macam tipe dari korosi. -enis+jenis korosi adalah& ') General corrosion Korosinya menyeluruh&keroposnya logam merata di seluruh permukaan. () Local corrosion

a) Uniform corrosion #erjadi di seluruh permukaan. b) Galvanic corrosion #erjadi akibat dua logam dihubungkan dengan aliran listrik. c) Crevice corrosion #erjadi bila ada celah walaupun sebesar atom. d) Pitting corrosion Korosi terbentuk sedikit demi sedikit berbentuk huru! $ yang semakin lama semakin besar. e) Intergranular corrosion Merupakan garis garis halus yang terlihat pada logam. !) elsctive leaching corrosion Sebagian logam yang terkorosi terlarut dalam logam lain (terjadi leaching oleh paduan logam). g) !rrossion corrosion Korosi yang terjadi disebabkan oleh adanya suatu aliran. h) tress corrosion Korosi terjadi karena adanya tekanan terhadap logam oleh suatu !luida. Seperti pada dry cell atau batrai ada @ syarat yang harus dipenuhi sebelum korosi dapat terjadi& ') 2arus ada potensial listrik antara anoda dan katoda untuk menjalankan reaksi. () 2arus ada reaksi anodik. )) 2arus ada reaksi katodik yang sama. *) 2arus ada elektrolit untuk arus internal ,yaitu suatu lingkungan yang akan menghasilkan listrik, misalnya air garam. @) 2arus ada hubungan e;ternal atau arus yaitu kontak listrik lngsung antar elektroda. Aalaupun syarat syarat diatas dipenuhi, korosi dapat ditahan dengan polarisasi. Polarisasi adalah perubahan potensial sebagai akibat dari current !low. Salah satu atau keduanya dari reaksi anodic dan katodik dapat dipolarisasikan, tetapi reaksi polarisasi katodik lebih umum digunakan, misalnya air. Polarisasi

anodik terjadi saat produk korosi insoluble dalam lingkungan. Korosi tidak dapat dicegah akan tetapi dapat dihambat, caranya yaitu& ') Perhatikan bahan bahan konstruksinya. a) b) c) d) e) !) g) h) i) -ika lingkungan asam nitrat maka dipakai stainless steel. -ika lingkungan kaustik maka dipakai nikel atau paduannya. -ika lingkungan asam !luorida maka dipakai monel. -ika lingkungan asam klorida maka dipakai hastelloy. -ika lingkungan asam sul!at maka dipakai timah hitam. -ika lingkungan atmos!er maka dipakai alum. -ika lingkungan a4uadest maka dipakai timah putih. -ika lingkungan oksidator kuat dan panas maka dipakai titanium. -ika ketahanan korosi prima maka dipakai tantalum. () Pertimbangankan si!at lingkungan sekitar. a) ,etakkan sebuah !ilm rintangan atau pelapis antara bahan dan lingkungannya. b) c) ?unakan potensial elektrokimia pada bahan. Desainlah alat agar terhindar korosi.

%dapun bahan bahan logam yang dapat terkorosi adalah& 1e, %l, /u, Bi, /r, Pb, Mn dan lainnya. !#1# Me'$(/-,e K1&1-/ "ksidasi terjadi didahului dengan reaksi elektrokimia tertentu, yaitu suatu .at kehilangan electron elektronnya. <eduksi terjadi saat lingkungan yang sama seperti pada oksidasi, suatu .at mendapat atau menangkap elektron. Misalnya& 1e 1e(3 3 (e (') /ontoh diatas menunjukkan bahwa atom besi, 1e telah kehilangan ( elektron yag telah dioksidasi, yang menimbulkan sebuah ion 1e(3 (ion !erro). :on !erro ini dapat dioksidasi kembali menjadi ion !erri (1e)3)& 1e(3 1e)3 3 e (() :on besi dan !erro disini adalah sebagai donor electron lalu selanjutnya&

(2(" 3 (e

("2

3 2(

())

mekanisme reaksi di atas menunjukkan bahwa air menangkap ( elektron. %ir direduksi dan merupakan akseptor elektron selanjutnya & (23 3 (e 2( (*) <eaksi diatas menunjukkan bahwa ( proton (ion ion 23) menangkap ( elektron untuk menciptakan ' molekul gas hidrogen. <eaksi reduksi terjadi, ion 23 sebagai akseptor elektron. Selanjutnya& "( 3 (2(" 3 *e *"2 (@) <eaksi diatas menunjukan bahwa molekul oksigen dalam air menangkap * elektron. "ksigen tereduksi. "ksigen disini sebagai akseptor elektron. Persamaan ()), (*) dan (@) penting dalam medium a4ua. $ntuk bahan percobaan kimia (molekul, atom, ion) untuk melepas satu atau lebih elektron, memerlukan keberadaan spesies lain yang mampu menangkap elektron elektron ini. Sehingga suatu reaksi oksidasi selalu diikuti dengan suatu reaksi reduksi dan sebaliknya. -adi umumnya elektrokimia itu terdiri dari * unsur yaitu reaksi oksidasi, reaksi reduksi, trans!er elektron, dan medium tempat berlangsungnya keseluruhan dari reaksi. !#!# K/(e%/'$ 3$( Te&,13/($,/'$ $ntuk menjelaskan peristiwa korosi elektrolit, terutama korosi dalam larutan maka kita harus mengetahui terori elektrokimia sebagai dasarnya.

0esarnya perubahan energi bebas dari suatu reaksi elektrokimia dapat dinyatakan dengan persamaan berikut& ? Dimana& ? 6 n 1 5 6 6 6 Perubahan energi bebas -umlah elektron yang terlihat dalam reaksi Konstanta 1araday Potensial sel 6 n15 (')

$ntuk menghitung harga 5 dari suatu reaksi eletrokimia digunakan persamaan "ernst, yaitu&

5o

< # lnK c n 1

(()

Persamaan ini diturunkan dari penggabungan persamaan ? 6 ?o 3 < # ln Kc dan hubungan antara ?o 6 Dan ? 6 Dimana& ?o 5o < # 6 6 6 6 Perubahan energi bebas pada keadaan standar Potensial sel standar Konstanta gas ideal #emperatur n 1 5. (@) n 1 5o (*) ())

-adi perubahan energi bebas dari suatu reaksi elektrokimia (korosi) dapat dihitung dari potensial sel reaksi. 2arga absolut potensial ini tidak dapat diukur. Potensial itu dibandingkan terhadap suatu sistem lain sebagai reference. Di dalam praktek yang digunakan sebagai pembanding tersebut adalah sistem 23> 2( yang pada kondisi standar 5o 23> 2( adalah 7 eC. Menurut :$P%/, harga potensial elektroda setengah sel M(3> M adalah e m ! diperoleh dari penggabungan dengan sistem setengah sel hidrogen. Penulisan pasangan sel tersebut adalah sebagai berikut& Pt, 2(> 23>> M(3> M M (23 /ontoh& 5o Dn(3> Dn 6 5o /u(3> /u 6 7,EF eC 3 7,)* eC 3

M(3

3 (e

<eaksi "ksidasi> %noda ( ) <eaksi <eduksi> Katoda (3)

(e 2(

%pabila kedua setengah sel ini dipasangkan sebagai sistem reaksi reduksi oksidasi dalam asam sul!at, maka penulisannya adalah sebagai berikut& Pt, Dn> DnS"*>> /uS"*> /u %tau secara ionik dapat ditulis sebagai berikut&

Pt, Dn> Dn(3>> /u(3> /u Dn /u(3 Dn 5oSel 3 3


Dn(3 3

(e

<eaksi "ksidasi> %noda ( ) <eaksi <eduksi> Katoda (3)

(e /u /u(3 Dn(3 3 6 6 /u

Secara keseluruhan reaksi sel dapat ditulis sebagai berikut& <eaksi <eduksi "ksidasi

3 7.)* eC + ( 7,EF eC) '.'7 eC

<eaksi oksidasi (anoda) dari setiap reaksi korosi adalah oksidasi atom logam menjadi ion yang ditandai oleh naiknya 8alensi elektron. Sedangkan reaksi reduksi (katoda) ditandai oleh turunnya 8alensi elektron. 0eberapa reaksi reduksi (katoda) yang sering ditemui pada korosi logam, yaitu& (23 3 (e "( "( M3 3 3 *23 3 (2(" 'e 'e 3 3

2( (2(" *"2 M(3 M

Pelepasan 2idrogen <eduksi oksigen dalam larutan asam <eduksi oksigen dalam larutan basa> netral <eduksi ion logam Pengendapan ion logam

* e * e

M)3 3

!#3# S$%*$( L$+* K1&1-/ ,aju korosi biasanya dinyatakan dengan ( (dua) cara, yaitu& berdasarkan kedalaman penetrasi dan berdasarkan jumlah berat yang hilang. Satuan korosi ini ditentukan dalm ukuran per tahun. 0eberapa besaran laju korosi yang umum digunakan adalah sebagai berikut& ') :PG () MPG )) :PM @) ?MD F) MDD 6 6 6 6 6 Penetrasi dalam satuan in# per year Penetrasi dalam satuan mil per year Penetrasi dalam satuan in# per mounth Pnentrasi dalam satuan milimeter per year ?ram per meter squere per day Miligram per desimeter squere per day

*) MMPG 6

Satuan ini menyatakan besarnya penetrasi atau kehilangan berat dari logam tanpa mengikuti sertakan produk korosi yang masih melekat pada permukaan atau yang sudah terlarut.

!#.# Te'(/' Pe()e(3$l/$( K1&1-/ Proses korosi pasti terjadi, artinya korosi tidak dapat dihilangkan. Bamun proses korosi ini dapat dikendalikan dengan menekan laju reaksi oksidasi (anoda) atau reaksi reduksi (katoda) atau dengan mencegah kontak langsung antara lingkungan dengan bahan konstruksi logam yang bersangkutan. Pada dasarnya kalau di dalam sistem tidak terjadi perpindahan elektron, proses elektrokimia tidak akan berlangsung. 0ertolak dari kenyataan itu, teknik teknik pengendalian korosi yang dikenal dikelompokkan secara sederhana menjadi @ (lima) kelompok, sebagai berikut& ') Proteksi Katodik Pada diagram sistem korosi, terlihat bahwa laju korosi mendekati nol apabila potensial sistem bergeser ke arah negati! mendekati 5o logam M. $ntuk mencapai keadaan itu, kepada struktur konstruksi yang akan dilindungi harus disuplai arus tandingan sebesar :app dari suatu sumber arus searah. #eknik ini dikenal dengan teknik arus tandingan atau impressed current. Pada teknik arus tandingan digunakan rectifier yang merubah arus bolak balik menjadi searah, sebagai sumber arus searah. () Proteksi %nodik Proteksi anodik adalah kebalikan dari protensi katodik. #eknik ini hanya bisa diterapkan pada bahan konstruksi yang mempunyai si!at pasi!. )) :nhibisi ,aju reaksi kimia sangat dipengaruhi oleh adanya senyawa lain, meskipun senyawa itu hanya terdapat dalam jumlah yang kecil. Karena proses korosi adalah reaksi kimia, maka hal ini berlaku untuk sistem konstruksi logam dan lingkungannya. Senyawa senyawa kimia tertentu secara spsi!ik dapat teradsopsi di permukaan struktur logam, dimana proses korosi berlangsung dan berinter!erensi baik dengan reaksi anodik maupun reaksi katodik. :nter!erensi tersebut menyebabkan reaksi anodik dan katodik terhambat, sehingga secara keseluruhan proses korosi juga terhambat. Senyawa yang mempunyai kemampuan seperti ini disebut inhibitor korosi, yang digunakan

sebagai pengedali korosi. #eknik pengendalian seperti ini dikenal sebagai teknik inhibisi. *) Pengendalian ,ingkungan Proses korosi dapat dipandang sebagai serangan komponen komponen senyawa kimia yang terkandung di dalam lingkungan terhadap konstruksi logam yang bersangkutan. "leh sebab itu agresi!itas lingkungan berhubungan dengan jumlah dan jenis komponen yang terkandung didalamnya. Semakin banyak komponen agresi!, maka semakin tinggi laju korosi atau sebaliknya. Dengan gambaran seperti itu proses korosi dapat dikenalikan dengan jalan mengurangi jumlah komponen agresi! di dalam lingkungan. 0eberapa cara yang dilakukan, antara lain& a) Menambahkan bahan yang dapat mengikat komponen agresi! ke dalam sistem. b) Mengedalikan p2 agar berada dalam selang harga yang aman. #eknik ini disebut teknik pengendalian lingkungan. @) Pelapisan Permukaan Pada permukaan konstruksi dilapisi dengan bahan lain yang mempunyai si!at kedap terhadap penetrasi senyawa kimia dan mempunyai daya hantar listrik sangat rendah. 0ahan yang dapat digunakan sebagai lapisan pelindung eksternal beraneka ragam. Bamu secara sederhana dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam, yaitu& a) ,apisan ,indung ,ogam b) Polimer atau Plastik c) 5lastomer d) ,apisan ,indung "rganik #ermasuk ke dalam kelompok terakhir adalah berbagai jenis cat dan coatings. !#5# K1&1-/ 4$() 3/-e5$5'$( 1leh $/& %ir murni sebenarnya tidak terlalu korosi!, terkecuali anoda metal pada temperatur lebih kurang (77o/ ()9(o1). Si!at korosi! yang terjadi biasanya disebabkan oleh pencampuran gas gas dan mineral yang dilarutkan dalam air.

Di dalam perhitungan nilai pengorosian oleh air dikenal adanya nilai skala indeks yaitu modi!ikasi dari persamaan <y.nars dari ,angelier :nde;. Dimana terminologinya memiliki hubungan sebagai berikut & ,S: 6 p2 + p2s

Dimana & ,S: adalah :nde; ,angelier Satration $ntuk persamaan <y.nar & <S: 6 (p2s

p2

Dimana <S: merupakan nilai standar untuk :nde; <y.nar Stability

BAB III METODELOGI 3#1 Al$% ') %mplas () Dryer )) Beraca analitis *) $nit peralatan percobaan korosi logam @) ?elas ukur F) Martil>kikir 3#! B$h$( ') %ir>aquadest () Kepingan 1e, %l, /u )) 2/l *) Ba"2 3#3# P&1-e3*& Pe&615$$( 3#3#1# K$-*- Be3$ P1%e(-/$l L1)$, 4$() D/&e'$4$-$ ') %mplas logam yang akan digunakan, lalu cuci dengan aquadest kemudian celupkan ke dalam 2/l. Keringkan logam dengan menggunakan dryer. () #imbang berat awal logam setelah dibersihkan. )) <angkai logam yang telah dibersihkan dengan baterai yang telah disiapkan. *) Siapkan ( cawan berisi larutan yang telah ditentukan (2/l ' B, 2 (S"* ' B, Ba"2 ' B) dengan 8olume yang memadai untuk pengujian.

@) Masukkan logam yang telah dirangkai dengan baterai ke dalam cawan yang berisi larutan. F) Masukkan logam pembanding dalam cawan berbeda dengan larutan yang sama. Perlu diingat bahwa logam pembanding ini sama dengan logam yang dirangkai dan dicelup pada waktu yang bersamaan. E) /atat waktu pencelupan jenis logam, jenis larutan dan phenomena yang terjadi pada logam. =) %ngkat benda uji dari cawan setelah waktu yang ditentukan. 9) 0ersihkan logam dari produk korosi (oksida) dengan cara diamplas dan dicuci dengan a4uadest, kemudian keringkan. '7) #imbang lagi berate benda uji setelah dibersihkan.

3#3#!# K$-*- "*5*()$( D7/ L1)$, ') %mplas logam yang akan digunakan, lalu cuci dengan a4uadest kemudian celupkan ke dalam 2/l. Keringkan logam dengan menggunakan dryer. () #imbang berat awal logam setelah dibersihkan. )) <angkai logam yang telah dibersihkan dengan logam penggandeng (#embaga, seng) yang telah disiapkan. *) Siapkan ( cawan berisi larutan yang telah ditentukan (2/l ' B, 2 (S"* ' B, Ba"2 ' B) dengan 8olume yang memadai untuk pengujian. @) Masukkan logam yang telah dirangkai ke dalam cawan yang berisi larutan. F) Masukkan logam pembanding dalam cawan berbeda dengan larutan yang sama. Perlu diingat bahwa logam pembanding ini sama dengan logam yang dirangkai dan dicelup pada waktu yang bersamaan.

E) /atat waktu pencelupan jenis logam, jenis larutan dan phenomena yang terjadi pada logam. =) %ngkat benda uji dari cawan setelah waktu yang ditentukan. 9) 0ersihkan logam dari produk korosi (oksida) dengan cara diamplas dan dicuci dengan a4uadest, kemudian keringkan. '7) #imbang lagi berate benda uji setelah dibersihkan.

BAB IV "ASIL PENGAMATAN DAN PENGOLA"AN DATA .#1# "$-/l Pe()$,$%$( -enis bahan logam yang digunakan adalah paku dan seng ,arutan Ba"2 2/l 2(" Dengan 0aterai 0erat %wal 0erat %khir (gr) *.77 *.'@ ).9@ (gr) ).*@ ).77 ).)@ #anpa 0aterai 0erat %wal 0erat %khir (gr) ).=7 *.(7 ).=7 (gr) ).(7 (.'7 ).*7

Al (gr) 7.@@ '.'@ 7.F7

Al (gr) 7.F7 (.'7 7.*7

.#!# Pe&h/%*()$( <umus yang digunakan & /r 6 Dimana & /r 6 laju korosi (gr>cm( jam) Al 6 weight loss (gr)
%l $..t beratawal beratakhir $..t

% t

6 luas permukaan (cm( ) 6 waktu (jam) % (seng) 6 P ; , 6 ) cm ; ) cm 6 9 cm( t 6 ( hari 6 *= jam

Diketahui &

.#!#1# L$&*%$( N$O" Dengan baterai& /r 6 7.@@ gr > (9 cm(. *= jam) 6 '.(E ; '7 ) gr>cm( jam #anpa baterai& /r 6 7.F7 gr > (9 cm(. *= jam) 6 '.)= ; '7 ) gr>cm( jam

.#!#!# L$&*%$( "8l Dengan baterai& /r 6 '.'@ gr > (9 cm(. *= jam) 6 (.FF ; '7 ) gr>cm( jam #anpa baterai& /r 6 (.'7 gr > (9 cm(. *= jam) 6 *.=F ; '7 ) gr>cm( jam .#!#3# "!O Dengan baterai& /r 6 7.F7 gr > (9 cm(. *= jam) 6 '.)= ; '7 ) gr>cm( jam #anpa baterai& /r 6 7.*7 gr > (9 cm(. *= jam) 6 7.9(F ; '7 ) gr>cm( jam

BAB V PEMBA"ASAN Pada percobaan korosi yang dilakukan kelompok kami, bahan logam yang digunakan adalah paku besi dan seng. Paku besi dan seng ini dimasukkan bersama sama ke dalam larutan korosi!. ,arutan korosi! yang dipakai adalah larutan basa kuat Ba"2, larutan asam kuat 2/l, dan larutan netral 2(". Ketiga larutan ini dipakai karena merupakan indikator paling e!ekti! untuk memperjelas seberapa korosi!nya suatu logam. 2(" merupakan larutan netral yang menjadi patokan pembanding antara asam kuat dan basa kuat. Dipilih paku besi dan seng dalam percobaan ini karena selain bahan ini mudah didapat, dalam deret 8olta besi dan seng berdekatan dan memiliki potensial sel standar yang hampir sama. 2al ini dapat memudahkan kita menghitung laju korosi logam. Pengamplasan pada logam sebelum dicelupkan ke dalam larutan korosi! adalah untuk membuka pori pori logam. Semakin besar pori pori logam yang terbuka, maka laju korosinya akan semakin besar. Paku dan seng yang dimasukkan ke dalam larutan ini dikondisikan berbeda. Kondisi pertama, paku dan seng dimasukkan bersamaan ke dalam larutan Ba"2, 2/l, dan 2(" tanpa dihubungkan dengan kabel dan baterai, sedangkan kondisi

kedua adalah paku dan seng dihubungkan pada baterai dengan menggunakan kabel kemudian dicelupkan ke dalam larutan B%"2, 2/l, dan 2(". Setelah dimasukkan ke dalam larutan korosi!, paku besi dan seng langsung bereaksi. <eaksi paling hebat terjadi pada paku besi dan seng yang dicelupkan ke dalam 2/l, baik yang dihubungkan dengan baterai maupun yang tidak dihubungkan dengan baterai. ,arutan ini menimbulkan asap dari reaksi. Sedangkan pada Ba"2, larutan cepat menjadi keruh. %ir bersi!at netral sehingga cenderung lambat dalam mengkorosi!kan logam. Pada teorinya, larutan yang paling cepat membuat logam besi dan seng korosi adalah larutan Ba"2, namun untuk reaksi awal larutan 2/l lah yang lebih cepat mengkorosi!kan logam besi dan seng. 2al ini bukan menyalahkan teori, namun membuktikan bahwa waktu sangat mempengaruhi laju korosi suatu bahan logam. Dalam waktu ( ; (* jam, dihasilkan dampak korosi yang luar biasa. $ntuk larutan Ba"2 yang dihubungkan dengan baterai, seng yang dicelupkan terkorosi sempurna bahkan habis bereaksi dengan larutan, sedangkan paku besi sedikit berkarat, kabel yang dihubungkan pun putus dan menjadi lembut seperti benang. Dalam larutan ini terdapat endapan cokelat. 2al ini membuktikan bahwa larutan Ba"2 sangat korosi! untuk paku besi dan seng. $ntuk larutan 2/l, seng juga habis bereaksi, kabel terputus bahkan sebelum *= jam, terdapat endapan merah mata yang merupakan produk korosi. ,aju korosi paling besar terjadi pada paku besi dan seng di dalam larutan ini. ,aju korosi pada setiap logam dipengaruhi oleh luas penampang dan waktu. Dimana untuk waktu yang lebih lama akan menyebabkan logam cepat terkorosi. $ntuk weight loss yang besar juga akan menyebabkan nilai laju korosi akan besar pula (berbanding lurus). Semakin lama waktu suatu proses korosi, maka akan semakin banyak pengurangan berat logam akibat korosi. 2al ini disebabkan karena waktu yang diperlukan logam untuk melepaskan elektron dan menjadi ion logam semakin banyak, sehingga terjadi pengurangan berat logam. Percobaan yang dilakukan bisa dikatakan berhasil karena laju korosi terlihat jelas. Bamun, perlu diperhatikan bahwa hasil ini belum tentu akurat karena ada beberapa !aktor yang menyebabkan kesalahan dalam data. Kesalahan kesalahan

itu misalnya terletak pada penggerusan, penggerusan pada masing masing logam tidak sama karena dilakukan secara manual, hal ini menyebabkan pori pori logam yang terbuka tidak merata. Kesalahan lain adalah pada pemotongan lempeng seng. Pemotongan lempeng seng ini tidak tepat ) ; ) cm luas penampangnya. 2al ini berpengaruh besar pada ketepatan hasil laju korosi karena laju korosi dipengaruhi oleh luas penampang dan lama waktu reaksi. %pabila alat yang semestinya digunakan dapat ber!ungsi dengan baik, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar pengamatan dapat memberikan hasil yang maksimal, antara lain& sample harus bersih tanpa kontaminan, pengeringan logam sekering keringnya, penentuan 8olume larutan yang akurat, dan kecermatan penimbangan berat logam. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 9#1# Ke-/,0*l$( ') Percobaan korosi dilakukan untuk mengetahui laju atau kecepatan korosi pada setiap logam pada masing masing perlakuan. () Kecepatan korosi sangat dipengaruhi oleh p2, dimana semakin rendah p2 maka semakin tinggi tingkat laju korosi dan semakin tinggi p2 maka laju korosi akan semakin rendah. )) Korosi adalah suatu proses dimana keadaan logam yang bersih (licin) menjadi karat karena adanya reaksi oksidasi dengan lingkungan sekitarnya (adanya oksigen). 9#!# S$&$( '. %gar pada saat dilakukan percobaan seharusnya peralatan yang dibutuhkan tersedia dalam keadaan memadai. (. Supaya kiranya korps asisten praktikum operasi teknik kimia ini untuk dapat mengusahakan peralatan praktikum.

DAFTAR PUSTAKA Kepala ,aboratorium "perasi dan Proses #eknik Kimia, 0uku Panduan Praktikum "perasi #eknik Kimia ::, ,aboratorium Proses dan Proses #eknik Kimia, $ni8ersitas Sriwijaya, :ndralaya, (77*. 1ontana, Mars. ?, /orrosion 5ngineering, edisi ::, '9E=, Mc. ?raw 2ill 0ook /ompany. Can Calk, ,awrence 2, :lmu dan #eknologi 0ahan, edisi C, '9=@, Michigan $ni8ersity.

Anda mungkin juga menyukai