Anda di halaman 1dari 15

BAB I PENDAHULUAN Gout atau pirai adalah suatu sindrom klinik sebagai akibat deposisi kristal monosodium urat

(MSU) pada jaringan atau akibat supersaturasi asam urat di dalam cairan ekstraselular. Manifestasi klinik deposisi urat meliputi artritis gout akut, akumulasi kristal pada jaringan yang merusak tulang (tofi), batu asam urat, dan yang jarang adalah kegagalan ginjal (gout nefropati). Artritis gout adalah sindrom klinis yang mempunyai gambaran khusus artritis akut akibat kelainan metabolisme asam urat yang ditandai dengan adanya hiperurikemia dan endapan kristal MSU pada jaringan sendi terutama ibu jari kaki. Artritis septik adalah artritis yang disebabkan oleh adanya infeksi berbagai mikroorganisme (bakteri, non!gonokokal) yang cepat merusak kartilago hialin artikular dan kehilangan fungsi sendi yang ire"ersibel.# $erjalanan klinis penyakit gout dapat dibagi dalam empat fase, yaitu hiperurikemia asimtomatis, artritis gout akut, artritis gout interkritik, dan artritis gout kronis. $ada fase hiperurikemia asimtomatis, terjadi peningkatan kadar asam urat dalam darah tanpa disertai manifestasi klinis. Apabila ada faktor pencetus (diet alkohol atau tinggi purin, trauma lokal, operasi, infeksi, pengobatan yang tidak berkelanjutan, atau stres) yang mengakibatkan fluktuasi kadar asam urat darah secara tiba!tiba, baik peningkatan atau penurunan, akan timbul artritis akut dengan gejala nyeri sendi akut berupa pembengkakan sendi, kemerahan, nyeri tekan, teraba hangat pada sendi monoartikuler, terutama pada sendi metatarsofalangeal % (podagra). &ase akut akan diikuti dengan fase interkritik, yang merupakan fase di antara serangan akut, tanpa adanya keluhan. Apabila tanpa penanganan yang baik dan pengaturan asam urat yang tidak benar, maka dapat timbul serangan akut lebih sering yang dapat mengenai beberapa sendi dan biasanya lebih berat. Manajemen yang tidak baik, maka keadaan interkritik akan berlanjut menjadi stadium menahun dengan pembentukan tofi. $ecahnya topus yang disertai dengan infeksi sekunder pada luka yang terbuka merupakan jalur yang umum yang bisa menyebabkan terjadinya septik artritis. 'uman penyebab yang paling banyak adalah Staphylococcus aureus disusul oleh Streptococcus pneumoniae, Streptococcus pyogenes merupakan kuman yang sering ditemukan dan sering pada penderita penyakit autoimun, infeksi kulit sistemik, dan

trauma. Apabila ada gout yang disertai dengan adanya septik artritis maka akan sulit untuk mengetahui diagnosisnya. (al ini memerlukan ketelitian dari pemeriksa sehingga diagnosis dini septik artritis pada pasien gout dapat ditegakkan, dan dapat menghindari komplikasi yang dapat terjadi.# $enanganan artritis gout adalah pemberian edukasi, pengaturan diet, istirahat sendi dan pengobatan. $engobatan dilakukan secara dini agar tidak terjadi kerusakan pada sendi ataupun komplikasi lainnya misalnya pada ginjal. )erapi artritis gout kronik eksaserbasi akut adalah sama dengan terapi serangan akut. (anya saja pada *aktu serangan akut, obat!obatan yang dapat mempengaruhi konsentrasi urat dalam darah (urikosurik, allopurinol) tidak boleh diberikan, atau pada pasien yang telah rutin mendapat obat penurun asam urat sebaiknya tetap diberikan. $rinsip pemberian terapi obat!obatan pada serangan akut adalah menurunkan respon inflamasi yang terjadi, tanpa mempengaruhi kadar urat dalam darah. Sedangkan tujuan penanganan artritis septik adalah dekompresi sendi, sterilisasi sendi, dan mengembalikan fungsi sendi. )erapi atrhritis septik meliputi terapi nonfarmakologi, farmakologi, dan drainase cairan sendi.

LAPORAN KASUS 2.1 Identitas pasien +ama Umur 0enis kelamin Suku 2angsa , +, ./ tahun , 1aki!1aki , 2ali , %ndonesia

Agama $endidikan Status perka*inan $ekerjaan Alamat 2.2 Anamnesis 'eluhan Utama

, (indu , Sekolah Menengah Atas , Sudah menikah , )+% , 'oramil +egara

+yeri dan bengkak pada kedua kaki -i*ayat $enyakit Sekarang $asien datang ke UG3 -SA3 tanggal 4 565#7 4 mengeluh nyeri pada persendian sejak . hari sebelum masuk rumah sakit. +yeri pertama kali dirasakan pada lutut sebelah kiri. -asa nyeri seperti ngilu saat pasien diam dan seperti ditusuk! tusuk saat pasien menggerakkan lutut kirinya, dirasakan sangat berat hingga pasien tidak dapat mengerakkan kaki kirinya. +yeri menetap sepanjang hari dan biasanya lebih sering muncul pada malam hari, oleh karena itu tidur pasien jadi terganggu. +yeri dirasakan semakin berat bila pasien menggerakkan kakinya, dan membaik setelah minum obat yang diperolehnya dari dokter. +yeri a*alnya ringan namun seiring *aktu semakin memberat hingga saat M-S. $enderita juga mengeluhkan lutut kiri mulai membengkak sejak . hari sebelum masuk rumah sakit. 2engkak pada lutut kanan dirasakan perlahan!lahan membesar. 2engkak seperti terisi cairan didalamnya. 2engkak menetap, tidak ada yang memperingan maupun memperberat. 2engkak disertai kemerahan pada kulit paha kirinya. 'emerahan timbul bersamaan dengan nyeri dan bengkak, perlahan melebar dan menetap sampai sekarang, $asien juga mengeluhkan adanya benjolan!benjolan pada lutut dan punggung kaki. 2eberapa benjolan memang sudah ada sejak kurang lebih dua tahun yang lalu. 2enjolan pertama yang muncul tiga tahun yang lalu adalah benjolan di ibu jari kaki kiri, diikuti dengan timbulnya benjolan!benjolan di ibu jari kaki kanan, tangan kanan, dan beberapa daerah lain. 2enjolan se*arna dengan *arna kulit penderita, agak keras, dan tidak nyeri bila ditekan. 2enjolan di setiap sendi yang terkena berjumlah

satu sampai dua buah, berukuran sebesar buah anggur. 2eberapa benjolan dikatakan pernah pecah dan mengeluarkan cairan kesat seperti bubur dan menjadi luka yang menggaung dan agak berair. $asien juga mengeluh demam sejak . hari sebelum masuk rumah sakit yang dirasakan bersamaan dengan keluhan bengkak pada lutut kirinya. 3emam dirasakan mendadak, namun tidak terlalu tinggi, pasien hanya merasakan sumer!sumer. 3emam tersebut dirasakan terus!menerus sepanjang hari sehingga mengganggu aktifitas pasien. 3emam tidak disertai menggigil ataupun keringat dingin. 3emam membaik dengan obat penurun panas yang diberikan oleh dokter. $asien juga mengeluh badan lemas sejak # minggu sebelum masuk rumah sakit dan dirasakan semakin memberat 4 hari sebelum masuk rumah sakit. 2adan lemas dirasakan di seluruh tubuh penderita, berlangsung terus!menerus sehingga membuat penderita lelah dan tidak nyaman dan lebih memilih untuk tidur saja. 'eluhan badan lemas dirasakan semakin memberat jika penderita memaksa untuk berakti"itas. 'eluhan umumnya berkurang saat penderita beristirahat. $asien juga mengeluh mual tanpa disertai muntah. 'eluhan tersebut mulai dirasakan sejak sekitar 4 hari sebelum masuk rumah sakit. Mual muncul setelah penderita makan atau minum -i*ayat $enyakit 3ahulu 'eluhan serupa pernah dialami pasien sebelumnya. 3ikatakan keluhan nyeri sendi a*alnya terjadi pertama kali tahun #7 7, dimana pasien mengalami nyeri pada jempol kaki kiri dan mulai muncul benjolan yang terasa sakit dan ber*arna merah. -i*ayat penyakit 0antung, (ipertensi, 3iabetes Mellitus, Stroke, Astma disangkal oleh pasien. -i*ayat Sosial $enderita mempunyai kebiasaan minum alkohol sejak masih muda, namun sudah berhenti kurang lebih 7 tahun yang lalu. $enderita juga mengatakan suka mengkonsumsi daging jeroan dan sate kambing. 2.3 Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan m m

Status $resent )ekanan darah +adi -espirasi Suhu aksila Status General Mata )() 1eher , anemia !5!, ikterus !5! , odem palpebra !5! . refleks pupil =5= isokor , )onsil ) ) , $haring hiperemis (!), lidah sianosis (!) , 0>$ $- = 7 <m(#7, pembesaran kelenjar (!) , 7587 mm(g , // 95mnt reguler isi cukup , #. 95mnt tipe pernafasan torakoabdominal reguler , 4: ;<

)hora9, simetris (=) <or %nspeksi $alpasi $erkusi , iktus kordis tidak terlihat , iktus kordis tidak teraba , 2atas kanan $S1 kanan 2atas kiri M<1 kiri 2atas atas %<S %% Auskultasi $ulmo %nspeksi $alpasi $erkusi Auskultasi Abdomen %nspeksi Auskultasi $erkusi $alpasi , distensi (!) , 2ising Usus (=) +ormal , )impani (=) , +yeri tekan (!) (epar51ien tidak teraba , simetris statis dan dinamis , >& +5+ , sonor5sonor , suara nafas "esikuler =5=, -honki !5!, ?hee@ing !5! , S S# tunggal, regular, murmur (!)

Akstremitas , akral hangat ==5==, tampak adanya multiple tofus pada tangan dan kakinya. -. &emur 3orsal Sinistra, tampak adanya makula eritema dengan batas tidak tegas, berbentuk geografika, teraba hangat dan terasa nyeri. 2.! Pemeriksaan Pen n"an# 4 5765#7 4 .,. .,67 B,# #B,# 8.,B #7,. 4 ,6 4.: -emark + + 1 + 1 1 1 + +ilai normal 4,8! ,7 '5u1 4!6,# M5Ul ,:! 6,6 g5d1 46!.: C /.!B8 f1 #7!4. pg 4#!48 g5d1 67!..7 '5u1

Pemeriksaan Dara$ Len#kap $arameter ?2< -2< (G2 (<) M<> M<( M<(< $1)

Pemeriksaan Kimia Dara$ $arameter G3S Uriem <reatinin SGE) SG$) <hol. )otal )rigliserida (31 131 Asam Urat 4 5765#7 4 // :: ,/ 4 4# #74 #:. .7 7/ /,: -emark ( ( ( + + + ( + 1 +ilai normal D .7 7!67 mg5d1 7,6! ,# mg5d1 D 4: D .7 67!#67 mg5d1 .7!#77 mg5d1 46!66 mg5d1 67! B7 mg5d1

2.% Dia#n&sis Gouty Arthritis ( )ofus Multinoduler) = Susp. <ellulitis -. &emur 3orsal Sinistra #.6 Penata'aksanaan

M-S, konsul dokter spesialis penyakit dalam %>&3 -1, 36C , #7 tetes5menit Metylprednisolone # 9 -anitidin # 9 ampul ampul

$aracetamol 4 9 677 mg

&ollo* Up 585#7 4 S, persendian terasa nyeri, mata kaki bengkak, ulu hati nyeri E, 'U stabil )3, 75:7 mm(g, +, /7 95menit, )a9, 48,/7 < Abdomen, 3istensi (!), 2U (=) +, +) (!) Akstrimitas, odem (!) Multiple tofus (=) A, Gouty Arthritis = susp. Selulitis $, %>&3 -1 , 36C , #7 tetes5menit Metylprednisolone # 9 -anitidin # 9 ampul $aracetamol 4 9 677mg 'ompres +a<l 7,BC &ollo* Up #585#7 4 S, 'aki bengkak dan sakit E, 'U stabil )3, .75/7 mm(g, +, /795menit, )a9, 487 < Abdomen, distensi (!), 2U (=) +, +) (!) A, ! Gouty Arthritis ! ! ! (ipertrigliserida Ginjal insufisiensi Selulitis ampul

$, %>&3 -1 , 36C , #7 tetes5menit Metylprednisolone # 9 ampul

-anitidin # 9

ampul

$aracetamol 4 9 677 mg 'ompres +a<l 7,BC Asam &olat Melo9icam &ollo* Up 4585#7 4 S, +yeri kaki berkurang E, 'U stabil )3, 675/7 mm(g, +, /.95menit, )a9, 487 < Abdomen, distensi (!), 2U (=) +, +) (!) A, ! Gouty Arthritis ! ! ! (ipertrigliserida Ginjal %nsufisiensi Selulitis 9 tab tab Gemfibrosil # 9

9 6 mg

$, %>&3 -1 , 36C , #7 tetes5menit Metylprednisolone # 9 -anitidin # 9 ampul $aracetamol 4 9 677 mg 'ompres +a<l 7,BC Asam &olat Melo9icam -ecol"ar 4 9 Alpra@olam 9 tab tab Gemfibrosil # 9 tab 9 tab (malam) ampul

9 6 mg

PE(BAHASAN
Gout merupakan suatu sindrom klinik sebagai akibat deposisi kristal monosodium urat (MSU) pada jaringan yang manifestasinya dapat berupa artritis gout akut, akumulasi kristal pada jaringan yang merusak tulang (tofi), batu asam urat, dan kegagalan ginjal (gout nefropati). 'eempat manifestasi tersebut di atas kami jumpai tiga pada penderita ini. $asien datang dengan keluhan utama nyeri sendi pada lutut kiri sejak . hari SM-S. +yeri sendi merupakan keluhan yang umum terjadi pada penyakit reumatik, yaitu artritis gout, osteoartritis, keganasan, artritis septik dan lain sebagainya. $ada pasien ini nyeri terlokalisir pada lutut kirinya, rasa nyeri seperti ngilu saat pasien diam dan seperti ditusuk!tusuk saat pasien menggerakkan lutut kirinya, dirasakan sangat berat hingga pasien tidak dapat mengerakkan kaki kanannya. +yeri menetap sepanjang hari dan biasanya lebih sering muncul pada malam hari. $eradangan didapatkan pada satu sendi. $ada artritis gout, nyeri sendi bersifat akut dan sering

menyerang pada satu sendi yang memberat saat digerakkan dan berkurang dengan istirahat . +amun dapat pula dijumpai nyeri yang menetap baik saat digerakkan maupun istirahat seperti pada artritis gout yang disertai dengan atritis septik#. Sendi lutut kiri membengkak dan kulit di atasnya tampak merah, serta teraba hangat, dan apabila disentuh pasien merasakan nyeri yang sangat luar biasa. Sendi yang membengkak5 membesar bisa disebabkan oleh sino"itis, efusi cairan sendi, atau karena adanya osteofit pada osteoartritis yang dapat mengubah permukaan sendi. A*alnya bengkak dirasakan perlahan!lahan membesar dan seperti terdapat cairan pada lututnya, dengan *arna kulit merah dan terasa hangat dan dirasakan semakin berkurang setelah minum obat. Sendi lutut tampak kemerahan yang menandakan proses peradangan akut#. %nflamasi sendi akibat gout disebabkan oleh reaksi akti"asi komplemen ataupun mekanisme selular yang menyebabkan keluarnya berbagai mediator peradangan. $ada artritis septik peradangan pada sendi adalah akibat respon imun terhadap adanya mikroba dalam sendi yang a*alnya aseptik. 3emam dirasakan bersamaan dengan keluhan bengkak pada lutut kanannya. 3irasakan mendadak, namun tidak terlalu tinggi, tidak disertai menggigil ataupun keringat dingin. 3emam terjadi karena pelepasan pirogen dari dalam leukosit yang yang sebelumnya telah terangsang oleh pirogen oksogen yang dapat berasal dari mikroorganisme atau suatu hasil reaksi imun yang tidak berdasarkan suatu infeksi 4. Fat pirogen merangsang untuk melepaskan asam arakidonat mengakibatkan peningkatan prostaglandin A# yang secara langsung menyebabkan pireksia. $ada artritis septik demam timbul mendadak namun biasanya bersifat ringan. $ada artritis gout, serangan yang timbul juga sering disertai dengan demam namun hilang dalam beberapa hari4. 3iagnosis artritis gout dapat ditegakkan berdasarkan kriteria GThe American Rheumatism Association, Sub Commitee on Classification Criteria for Gout ( BB:).. $ada penderita ditemukan adanya peradangan yang memuncak dalam *aktu sehari, serangan artritis akut lebih dari satu kali, artritis monoartikuler, nyeri dan pembengkakan sendi metatarsofalangeal %, kemerahan sekitar sendi, adanya topi pada kaki dan ri*ayat tofi pada telinga, tangan, dan kaki, dan hiperurikemia (/,: mg5dl) dan didapatkan kristal urat pada cairan sendi. 0adi kasus ini telah memenuhi kriteria diagnostik untuk penyakit artritis gout.

Artritis gout kronik eksaserbasi akut seringkali terjadi, hal ini timbul karena diakti"asi oleh faktor pencetus berupa fluktuasi kadar asam urat yang mendadak, baik penurunan maupun peningkatan, yang menyebabkan perubahan konsentrasi kristal asam urat dalam jaringan sino"ium atau tulang ra*an dengan kristal asam urat pada cairan sendi. $erubahan ini menyebabkan melarutnya kristal asam urat ke dalam cairan sendi, sehingga berlanjut menjadi serangan artritis akut. &aktor pencetus tersebut dapat terjadi akibat diet alkohol atau tinggi purin, trauma lokal, operasi, infeksi, pengobatan yang tidak berkelanjutan, atau stress. Gejala serangan akut timbul sangat cepat dalam *aktu singkat. $ada a*al proses penyakit, keluhan mengenai sendi monoartikuler berupa nyeri, bengkak, terasa hangat, merah, dengan gejala sistemik berupa demam, menggigil dan merasa lelah. Apabila proses penyakit berlanjut, dapat terkena sendi lain yaitu pergelangan tangan5kaki, lutut, dan siku. Serangan akut ini biasanya sembuh dalam beberapa hari sampai beberapa minggu, bila tidak diobati, rekuren yang multipel, inter"al antar serangan singkat dan dapat mengenai beberapa sendi. $ada penderita serangan akut yang terjadi saat ini diduga dikarenakan oleh pengobatan yang tidak berkelanjutan karena pasien tidak berobat secara teratur.. Serangan akut yang terjadi mengenai dua sendi yaitu sendi pada genu sinistra dan sendi $%$53%$ digiti %%% dan > sinistra. Sebelumnya kasus sudah sering mengalami serangan akut, serangan akut pertama dikatakan dialami kira!kira tiga tahun yang lalu dan mengenai sendi pada M)$! dekstra. Serangan pertama dan beberapa serangan selanjutnya tidak diobati oleh pasien karena gejalanya hilang sendiri dalam *aktu kurang lebih satu minggu. (ingga akhirnya dua tahun yang lalu, keluhan terasa sangat berat dan mengenai banyak sendi, pasien akhirnya memeriksakan diri ke dokter dan didiagnosa menderita asam urat. $asien melakukan kontrol hanya tiap kali terjadi serangan, nama obat tidak diketahui. (asil laboratorium yang mendukung adanya eksaserbasi akut antara lain leukosit .,. '5H1, biasanya leukosit tidak lebih dari 7 '5H1. $emeriksaan asam urat darah, menunjukkan adanya hiperurikemia dengan kadar asam urat /,: mg5dl, namun kadar asam urat tidak merupakan diagnosis pasti untuk artritis gout akut, karena sering saat serangan akut kadarnya masih dalam batas normal, atau malah rendah. $emeriksaan cairan sendi, dengan pemeriksaan mikroskop lapangan gelap

atau mikroskop dengan tekhnik polarisasi terlihat kristal MSU yang runcing. )erjadi peningkatan jumlah lekosit cairan sendi. 1eukosit cairan sendi biasanya antara 6777 I 67.7775mm4, dominan netrofil. (al ini mendukung diagnosis Artritis Gout yang disertai dengan Artritis septik. $enatalaksanaan Artritis gout dilakukan dengan cara (a) pendidikan, sangat diperlukan untuk keberhasilan terapi pada penderita gout. $ada penderita ini sudah dilakukan dengan memberi pengertian bah*a artritis gout merupakan penyakit kronis, sangat dipengaruhi sikap hidup dan diperlukan diet rendah purin dengan menghindari konsumsi makanan tinggi purin seperti jeroan, kacang!kacangan, bayam, dan kubisJ (b) terapi fisik, dengan istirahat sendi dan mengurangi nyeri dengan pemanasan, dan lain!lain. $ada pasien ini terapi fisik yang dilakukan hanya berupa istirahat sendiJ (c) terapi obat, pada serangan akut, pengobatan diusahakan sedini mungkin untuk memperoleh proses penyembuhan yang lebih cepat serta menghindari timbulnya kecacatan pada sendi. $rinsip pengobatan pada serangan akut adalah menghilangkan keluhan nyeri sendi dan menurunkan respon inflamasi yang terjadi dengan obat!obat, antara lain kolkisin, Ebat Anti %nflamasi +on Steroid (EA%+S), kortikosteroid, atau hormon A<)(6. $enderita ini mengalami artritis gout kronis dengan eksaserbasi akut, yang telah mengalami komplikasi ke ginjal. $enanganan pada pasien ini, perlu penga*asan yang lebih intensif karena gangguan pada ginjal merupakan kontraindikasi diberikannya obat untuk serangan akut, yaitu kolkisin dan EA%+S. $emberian kolkisin masih dapat dilakukan, namun dengan dosis tappering yang cepat, untuk mencegah toksisitas kolkisin pada ginjal6. 'olkisin dapat diberikan dua sampai tiga kali 7,6 mg sehari pada klirens kreatinin 7!#7 ml5mnt atau kreatinin serum 477!:77 mmol51. (arus dihindari bila klirens kreatinin D 7 ml5mnt atau kreatinin serum K :77mmol51. $ada pasien diberikan paracetamol 4 9 677 mg sebagai analgetik disamping sebagai antipiretik, dimana pasien ini juga sempat mengalami demam. $enatalaksanaan yang lain meliputi tirah baringJ %>&3 +a<l 7,BC #7 tetes5menit sebagai life lineJ diet 46 kal, 7,/ gr protein5kg 22, rendah purin, asam folat 9 tab untuk mencegah hiperhomosisteinemia.

Res me Artritis gout adalah sindrom klinis yang mempunyai gambaran khusus artritis akut akibat kelainan metabolisme asam urat yang ditandai dengan adanya hiperurikemia dan endapan kristal MSU pada jaringan sendi terutama ibu jari kaki. Artritis gout kronik eksaserbasi akut seringkali terjadi, hal ini timbul karena diakti"asi oleh faktor pencetus berupa fluktuasi kadar asam urat yang mendadak, baik penurunan maupun peningkatan, yang menyebabkan perubahan konsentrasi kristal asam urat dalam jaringan sino"ium atau tulang ra*an dengan kristal asam urat pada cairan sendi. $erubahan ini menyebabkan melarutnya kristal asam urat ke dalam cairan sendi, sehingga berlanjut menjadi serangan artritis akut. Sebelumnya .penderita pernah mengalami serangan akut dengan inter"al yang jarang dan kemudian sembuh sendiri, kemudian inter"al serangannya sangat sering dan keluhan nyerinya sangat berat dan tidak kunjung membaik. $ada penderita ditemukan beberapa tofi yang bersifat poliartikuler, peradangan dan pembengkakan sendi dan hiperurisemia(/,:) menandakan terjadinya eksaserbasi akut. )elah timbul komplikasi

pada penderita ini berupa kelainan parenkim ginjal yaitu nefropati urat yang dimana pasien telah mengalami -enal %nsufisiensi. $enderita ini mengalami artritis gout kronis dengan eksaserbasi akut, yang telah mengalami komplikasi ke ginjal, disertai artritis septik dan selulitis. $enanganan pada pasien ini, perlu penga*asan yang lebih intensif karena gangguan pada ginjal merupakan kontraindikasi diberikannya obat untuk serangan akut, yaitu kolkisin dan EA%+S. $emberian kolkisin masih dapat dilakukan, namun dengan dosis tappering yang cepat, untuk mencegah toksisitas kolkisin pada ginjal.

DAF)AR PUS)AKA
. #. 4. .. 6. -eginato AM, Mount 32, Lang %, <hoi ('. )he Genetics of hyperuricaemia 1iote &, Aa ('. -ecent de"elopments in crystal!induced inflammation -ichette $, 2ardin ). Gout. Lancet. 0an #4 #7 7J4:6(B: ),4 /!#/ and gout. Nat Rev Rheumatol. Ect #7 #J/( 7),8 7!# pathogenesis and management. Curr Rheumatol Rep. 0un #77:JB(4),#.4!67

$enanganan pasien dengan septik artritis adalah sebagai berikut . Aspirasi cairan sendi #. Antibiotik berspektrum luas sebelum ada hasil kultur dan diubah setelah hasil kultur diperoleh. 4. 3rainase sendi yang terinfeksi. 3rainase dapat dilakukan sesering yang yang diperlukan pada kasus efusi berulang. .. %ndikasi tindakan bedah adalah infeksi koksa pada anak!anak, infeksi mengenai sendi yang sulit dilakukan secara adekuat, terdapat bukti osteomielitis, infeksi berkembang ke jaringan lunak sekitarnya. $ada pasien ini diberikan le"oflo9acin 49677mg dan cefota9im 49 gr sebagai terapi empiris dalam penanganan septik artritis. $enggunaan cefota9im dipilih oleh karena spektrumnya yang luas sebelum diperoleh hasil kultur cairan sendi. Secara umum rekomendasi pemberian antibiotika intra"enus paling sedikit selama # minggu, diikuti dengan pemberian antibiotika oral selama !. minggu. $emberian antibiotika intra"enus yang lebih lama diindikasikan pada infeksi bakteri yang sulit dieradikasi seperti $ aerogenosa atau Anterobacter spp. $ada pasien dilakukan pemeriksaan kultur cairan sendi untuk menegakkan diagnosis artritis septik, dan untuk melakukan terapi yang sesuai dengan hasil kultur kuman yang didapatkan

Anda mungkin juga menyukai