Anda di halaman 1dari 22

PAPER

NAMA :

INDAH TRIANA S.P NIM : 070100359

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

BAB I PENDAHULUAN Miopia atau rabun jauh adalah suatu bentuk kelainan refraksi dimana sinar-sinar sejajar akan

dibiaskan pada suatu titik didepan retina pada mata tanpa akomodasi. Akomodasi adalah kemampuan mata untuk mengubah daya bias lensa dengan kontraksi otot siliar yang menyebabkan penambahan tebal dan kecembungan lensa sehingga bayangan pada jarak yang berbeda beda akan terfokus di retina. 1,2,4,5
re!alensi penderita miopia di "egara Amerika #erikat dan $ropa adalah sekitar 4%-&%' tetapi di Asia pre!alensinya mencapai (%-)%', dan angka rata-ratanya meningkat di seluruh kelompok etnik. *asil penelitian menunjukkan bah+a pre!alensi miopia pada anak

yang kedua orang tuanya menderita miopia adalah sebesar ,,-&%'. ada anak yang salah satu orang tuanya miopia, pre!alensinya adalah 2,-ebanyakan menemukan yang tidak miopia, yang menderita miopia. 1,&,(
Miopia dapat terjadi karena ukuran bola mata yang relatif panjang atau karena indeks bias media yang tinggi. enyebab utamanya adalah genetik, namun faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi seperti kekurangan gi.i dan !itamin, dan membaca saat bekerja dengan jarak terlalu dekat dan +aktu lama dapat menyebabkan miopia.
/,),1%

menderita

4%'. penelitian bah+a anak orang tuanya menderita hanya &-15'

kedua

enderita miopia, keluhan utamanya adalah penglihatan kabur saat melihat jauh, tetapi jelas untuk melihat dekat. -adang kepala terasa sakit atau mata terasa lelah misalnya saat berolah raga atau mengemudi. 0erapi yang dapat diberikan adalah koreksi kacamata dengan menggunakan lensa sferis konkaf 1negatif2. 3ensa sferis negatif ini dapat mengoreksi bayangan pada miopia dengan cara

memindahkan bayangan mundur tepat ke retina. 1,2 Maksud dari penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas di bagian mata, serta agar lebih memahami dan mengerti tentang miopia dan cara mengoreksinya. enulis menyadari bah+a penulisan makalah kali ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi isi maupun sistematika penulisan. 4leh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun denim perbaikan makalah ini kedepannya nanti.

PAPER DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

NAMA : INDAH TRIANA S.P NIM : 070100359

FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

BAB II ISI 2.1. Anatomi dan Fisiologi

5agian dari mata yang penting dalam

memfokuskan bayangan adalah

kornea,lensa dan retina. -ornea adalah selaput bening mata, bagian selaput mata yang tembus cahaya, merupakan lapis jaringan yang menutup bola mata sebelah depan. 3ensa didalam bola mata terletak di belakang iris yang terdiri dari .at tembus cahaa berbentuk seperti cakram yang dapat menebal dan menipis pada saat terjadinya akomodasi. 6etina atau selaput jala merupakan bagian mata yang mengandung reseptor yang menerima rangsangan cahaya. 1,2

7ahaya adalah suatu bentuk radiasi elektromagnetik yang terdiri dari paket-paket indi!idual energi seperti partikel ang disebut foton yang berjalan menurut caracaragelombang. 8elombang cahaya mengalami di!ergensi ke semua arah yang dari setiap titik sumber cahaya dan ketika mencapai mata harus dibelokkan kea rah dalam untuk difokuskan kembali ke sebuah titik peka-cahaya di retina agar dihasilkan suatu bayangan akurat mengenai sumber cahaya. embelokan suatu berkas cahaya 1refraksi2 terjadi ketika berkas berpindah dari satumedium dengan kepadatan 1densitas2 tertentu ke medium dengan kepadatan yang berbeda.7ahaya bergerak lebih cepat melalui udara daripada melalui media transparan lain, misalnyaair dan kaca.

PAPER DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

NAMA : INDAH TRIANA S.P NIM : 070100359

FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

-etika berkas suatu cahaya masuk ke medium dengan densitas yang lebih tinggi, cahaya tersebut melambat 1sebaliknya juga berlaku2. , 9ua faktor berperan dalam derajat refraksi: densitas komparatif antara dua media1semakin besar perbedaan densitas, semakin besar derajat pembelokan2 dan sudut jatuhnya berkas cahaya di medium kedua 1semakin besar sudut, semakin besar pembiasan2. ada permukaan yang melengkung seperti lensa, semakin besar kelengkungan,semakin besar derajat pembiasan dan semakin kuat lensa. , 9ua struktur yang paling pentingdalam kemampuan refraktif mata adalah kornea dan lensa. ermukaan kornea, struktur pertama yang dilalui cahaya se+aktu masuk mata, yang melengkg berperan paling besar dalam kemampuan refraktif total mata karena perbedaan densitas antara lensa dan cairanyang mengelilinginya. -emampuan refraksi kornea seseorang tetap koinstan karena kelengkugan kornea tidak pernah berubah. #ebaliknya, kemampuan refraksi lensa dapatdisesuaikan degan mengubah kelengkugannya sesuai keperluan untuk melihat dekat atau jauhyang biasa dikenal dengan istilah akomodasi. Akomodasi meningkatkan kekuatan lensa untuk penglihatan dekat.
,

PAPER DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

NAMA : INDAH TRIANA S.P NIM : 070100359

FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

7ahaya harus mele+ati beberapa lapisan retina sebelum mencapai fotoreseptor. ;ototransduksi oleh selretina mengubah rangsangan cahaya menjadi sinyal saraf. ;ototransduksi yaitu mekanisme eksitasi, pada dasarnya sama untuk semua fotoreseptor. -etika menyerap cahaya, molekul fotopigmen berdisosiasi menjadi komponen retinen danopsin, dan bagian retinennya mengalami perubahan bentuk yang mencetuskna akti!itasen.imatik opsin. Melalui serangkaian reaksi, perubahan biokimia+i pada fotopigmen yagdiinduksi oleh cahaya ini menimbulkan hiperpolarisasi potensial reseptor yang mempengaruhi pengeluaran .at perantara dari terminal sinaps fotoreseptor.
4
,

PAPER DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

NAMA : INDAH TRIANA S.P NIM : 070100359

FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

2.2.

Miopia

2.2.1. Definisi Miopia merupakan mata dengan daya lensa yang lebih kuat sehingga sinar yang sejajar atau datang dari tak terhingga difokuskan didepan retina. -elainan ini diperbaiki dengan lensa negatif sehingga bayangan benda tergeser ke belakang dan diatur dan tepat jatuh di retina.
4

2.2.2. Etiologi Miopia terjadi karena bola mata tumbuh terlalu panjang saat bayi. 9ikatakan pula, semakin dini mata seseorang terkena sinar terang secara langsung maka semakin besar kemungkinan mengalami miopia. <ni karena organ mata sedang berkembang dengan cepat pada tahun-tahun a+al kehidupan. 5 Miopia disebabkan karena terlalu kuat pembiasan dalam sinar didalam mata untuk panjangnya bola mata akibat= - -ornea terlau cembung - 3ensa mempunyai kecembungan yang kuat sehingga bayangan dibiaskan kuat 5ola mata terlalu panjang. 2 ada miopia, panjang bola mata anteroposterior dapat terlalu besar atau kekuatan pembiasan media refraksi terlalu kuat. 9ikenal beberapa jenis miopia seperti = a. Media refraktif, miopia yang terjadi akibat bertambahnya indeks bias media penglihatan, seperti pada katarak intumesen dimana lensa menjadi lebih cembung sehingga pembiasan lebih kuat. #ama dengan miopia refraktif ini, myopia bias atau miopia indeks adalah miopia yang terjadi akibat pembiasan media penglihatan kornea dan lensa terlalu kuat.

PAPER DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

NAMA : INDAH TRIANA S.P NIM : 070100359

b. Miopia aksial, myopia yang terjadi akibat memanjangnya sumbu bola mata, dibandingkan dengan kelengkungan kornea dan lensa yang normal. 1

#elain itu, ada beberapa faktor resiko yang mempengaruhi seseorang untuk cenderung mengalami miopia. 9iantranya adalah faktor genetik, lingkungan, tingkat intelegensia, dan faktor sosial. & *asil penelitian menunjukkan bah+a pre!alensi miopia pada anak yang kedua orang tuanya menderita miopia adalah sebesar ,,-&%'. ada anak yang salah satu orang tuanya menderita miopia, pre!alensinya adalah 2,-4%'. -ebanyakan penelitian menemukan bah+a anak yang kedua orang tuanya tidak menderita miopia, hanya &-15' yang menderita miopia. erbedaan pre!alensi ini menunjukkan bah+a ri+ayat orang tua memang berperan pada kejadian miopia bahkan pada anak pada beberapa tahun pertama sekolahnya. ada beberapa studi cross-sectional di 9enmark, <srael, Amerika, dan enelitian lain menujukkan adanya hubungan antara ;inlandia menunjukkan pre!alensi miopia yang lebih tinggi pada indi!idu dengan pendidikan yang lebih tinggi. miopia dengan inteligensi dan status sosioekonomi. & ;aktor resiko yang lain yang telah diteliti mungkin berperan pada kejadian miopia dan perkembangannya yaitu prematuritas, berat badan lahir rendah 155362, tinggi badan, kepribadian, dan malnutrisi. Ada bukti yang kuat tentang hubungan prematuritas dan 5536 dengan miopia, tetapi belum ada bukti yang meyakinkan tentang hubungan miopia dengan tinggi badan, kepribadian, atau malnutrisi. & 2.2.3. lasifi!asi Ada berbagai klasifikasi untuk miopia, yaitu klasifikasi berdasarkan gambaran klinis, derajat miopia, dan usia saat terkena miopia 10abel 12 .( Table 2.1. Classification Systems for Myopia Type of Classification Classes of Myopia Clinical Entity - Simple Myopia - Nocturnal Myopia Pseudomyopia

PAPER DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

NAMA : INDAH TRIANA S.P NIM : 070100359

- Degenerati e myopia - !nduced Degree myopia - "o# myopia $%&.'' D( - Medium myopia $&.'' D-).'' D( *ig+ myopia $, ).'' D( -ge of .nset - Congenital myopia $present at birt+ and persisting t+roug+ infancy( -/out+-onset myopia $%2' years of age( - Early adult-onset myopia $2'-0' years of age( - "ate adult-onset myopia $,0' years of age( #umber= -merican .ptometric -ssociation, 2%%& ada mata dengan simple myopia, status refraksinya tergantung pada kekuatan optik dari kornea dan lensa kristalin, dan panjang aksial mata. ada mata emetropik, panjang aksial dan kekuatan optik adalah berbanding terbalik. Mata dengan kekuatan optik yang lebih besar dari rata-rata dapat menjadi emetropik jika panjang aksialnya lebih pendek dari rata-rata, begitu juga mata dengan kekuatan optik yang lebih rendah jika panjang aksialnya lebih panjang dari rata-rata. ( Mata dengan simple myopia adalah mata normal yang memiliki panjang aksial yang terlalu panjang untuk kekuatan optiknya, atau kekuatan optiknya terlalu besar untuk panjang aksialnya. Simple myopia, yang merupakan tipe yang paling sering terjadi daripada tipe lainnya, biasanya kurang dari & dioptri 192. ada banyak pasien biasanya kurang dari 4 atau 5 9. Astigmatisme dapat terjadi pada konjungsi dengan simple myopia.
(

Nocturnal myopia hanya terjadi pada penerangan yang kurang atau gelap. *al ini dikarenakan meningkatnya respon akomodasi sehubungan dengan sedikitnya cahaya yang ada. 4 Pseudomyopia merupakan hasil dari peningkatan kekuatan refraksi okular akibat o!erstimulasi terhadap mekanisme akomodasi mata atau spasme siliar. 9isebut

pseudomyopia karena pasien hanya menderita miopia karena respon akomodasi yang tidak sesuai. (

PAPER DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

NAMA : INDAH TRIANA S.P NIM : 070100359

FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

Miopia yang berat yang berhubungan dengan perubahan degeneratif pada segmen posterior mata disebut degenerati e atau pat+ological myopia. erubahan degeneratif dapat menyebabkan fungsi penglihatan yang abnormal, seperti perubahan lapangan pandang. 1etinal detac+ment dan glaukoma adalah sekuele yang biasa terjadi. ( !nduced myopia adalah akibat terpapar oleh berbagai obat-obatan, kadar gula darah yang ber!ariasi, nuklear sklerosis pada lensa kristalin, atau kondisi ganjil lainnya. Miopia ini seringnya bersifat sementara dan re!ersible. ( Menurut derajat beratnya myopia dibagi dalam= 1 a. Miopia ringan, dimana miopia lebih kecil daripada 1-, dioptri b. Miopia sedang, dimana miopia lebih antara ,-& dioptri c. Miopia berat, dimana myopia lebih besar dari & dioptri Menurut perjalanan miopia dikenal bentuk= 1
a. b.

Miopia stasioner, miopia yang menetap setelah de+asa Miopia progresif, miopia yang bertambah terus pada usia de+asa akibat bertambah panjangnya bola mata

c.

Miopia maligna, miopia yang berjalan progresif, yang dapat mengakibatkan ablasi retina dan kebutaan atau sama dengan miopia pernisiosa > miopia degeneratif

2.2.". Patofisiologi ada saat baru lahir, kebanyakan bayi memiliki mata hiperopia, namun saat pertumbuhan, mata menjadi kurang hiperopia dan pada usia 5-/ tahun menjadi emetropia. roses untuk mencapai ukuran emetrop ini disebut emetropisasi. ada anak dengan predisposisi berlanjut, namun mereka menderita miopia derajat rendah pada a+al kehidupan. #aat mereka terpajan pada faktor miopigenik seperti kerja jarak dekat secara berlebihan yang menyebabkan bayangan buram dan tidak terfokus pada retina. Miopisasi berlanjut untuk mencapai titik fokus yang menyebabkan elongasi aksial dan menimbulkan miopia derajat sedang pada late adolescence. / 9ua mekanisme patogenesis terhadap elongasi pada miopia yaitu = 1. a. Menurut tahanan sklera Mesodermal

PAPER DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

NAMA : INDAH TRIANA S.P NIM : 070100359

FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

Abnormalitas mesodermal sklera secara kualitas maupun kuantitas dapat mengakibatkan elongasi sumbu mata. ercobaan 7olumbre dapat membuktikan hal ini, dimana pembuangan sebagian mesenkim sklera dapat menyebabkan terjadi ektasia pada daerah ini karena adanya perubahan tekanan dinding ocular. / b. $ktodermal-Mesodermal ?ogt a+alnya memperluasnya konsep bah+a miopia adalah hasil ketidak harmonisan pertumbuhan jaringan mata dimana pertumbuhan retina yang berlebihan dengan bersamaan ketinggian perkembangan baik koroid maupun sklera menghasilkan peregangan pasif jaringan. Meski alasan ?ogt pada umumnya tidak dapat diterima, telah diteliti ulang dalam hubungannya dengan miopia bah+a pertumbuhan koroid dan pembentukan sklera diba+ah pengaruh epitel pigmen retina. / 2. Meningkatnya suatu kekuatan yang luas a. 0ekanan intraokular basal 7ontoh klasik miopia sekunder terhadap peningkatan tekanan basal terlihat pada glaukoma ju!enil dimana bah+a peningkatan tekanan berperan besar pada peningkatan pemanjangan sumbu bola mata. / b. #usunan peningkatan tekanan #ecara anatomis dan fisiologis sklera memberikan berbagai respon terhadap induksi deformasi. #ecara konstan sklera mengalami perubahan pada stress. -edipan kelopak mata yang sederhana dapat meningkatkan tekanan intraokular 1% mm*g, sama juga seperti kon!ergensi kuat dan pandangan ke lateral. meningkatkan tekanan intraokular &% mm*g. 2.2.#. Manifestasi linis
/

ada !alsa!a manu!er dapat

asien miopia akan melihat jelas bila dalam jarak pandang dekat dan melihat kabur jika pandangan jauh. enderita miopia akan mengeluh sakit kepala, sering disertai dengan juling dan celah kelopak yang sempit. #elain ittu, penderita miopia mempunyai kebiasaan mengernyitkan matanya untuk mencegah aberasi sferis atau untuk mendapatkan efek pin+ole 1lubang kecil2. asien myopia mempunyai pungtum remotum 1titik terjauh yang masih dilihat jelas2 yang dekat

PAPER DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

NAMA : INDAH TRIANA S.P NIM : 070100359

10

FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

sehingga mata selalu dalam keadaan kon!ergensi. *al ini yang akan menimbulkan keluhan astenopia kon!ergensi. 5ila kedudukan mata ini menetap, maka penderita akan terlihat juling kedalam atau esoptropia. 1 2.2.$. Diagnosis 9alam menegakkan diagnosis miopia, harus dilakukan dengan anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. ada anamnesa, pasien mengeluh penglihata kabur saat melihat jauh, cepat lelah saat membaca atau melihat benda dari jarak dekat. ada pemeriksaan opthalmologis dilakukan pemeriksaan refraksi yang dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara subjektif dan cara objektif. 7ara subjektif dilakukan dengan penggunaan optotipe dari snellen da trial lenses: dan cara objektif dengan oftalmoskopi direk dan pemeriksaan retinoskopi. 1,2 emeriksaan dengan optotipe #nellen dilakukan dengan jarak pemeriksa dan penderita sebesar 5-& m, sesuai dengan jarak tak terhingga, dan pemeriksaan ini harus dilakukan dengn tenang, baik pemeriksa maupun penderita. bentuk pecahan = Aarak antara penderita dengan huruf optotipe #nellen Aarak yang seharusnya dilihat oleh penderita yang normal !isus ?isus yang terbaik adalah 5@5, yaitu pada jarak pemeriksaan 5 m dapat terlihat huruf yang seharusnya terlihat pada jarak 5 m. 5ila huruf terbesar dari optotipe #nellen tidak dapat terlihat, m a k a pemeriksaan dilakukan dengan cara meminta penderita menghitung jari pada dasar putih, pada bermacam-macam jarak. *itung jari pada penglihatan normal terlihat pada jatak &% m, jika penderita hanya dapat melihat pada jarak 2 m, maka !isus sebesar 2@&%. Apabila pada jarak terdekat pun hitung jari tidak dapat terlihat, maka pemeriksaan dilakukan dengan cara pemeriksa menggerakkan tangannya pada bermacam-macam arah dan meminta penderita mengatakan arah gerakan tersebut pada bermacam-macam jarak. 8erakan tangan pada penglihatan normal terlihat pada jarak ,%% m, jika penderita hanya dapat melihat gerakan tangan pada jarak 1 m, maka !isusnya 1@,%%. "amun apabila gerakan tangan tidak dapat terlihat pada jarak terdekat sekalipun, maka pemeriksaan dilanjutkan dengan menggunakan sinar@cahaya dari senter pemeriksa dan mengarahkan sinar tersebut pada mata penderita dari segala ada pemeriksaan terlebih dahulu ditentukan tajam penglihatan atau !isus 1?49@?4#2 yang dinyatakan dengan

arah, dengan
11

PAPER DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

NAMA : INDAH TRIANA S.P NIM : 070100359

FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

salah satu mata penderita ditutup. ada pemeriksaan ini penderita harus dapat melihat arah sinar dengan benar, apabila penderita dapat melihat sinar dan arahnya benar, maka fungsi retina bagian perifer masih baik dan dikatakan !isusnya1 @B dengan proyeksi baik. "amun j ika penderita hanya dapat melihat sinar dan tidak dapat menentukan arah dengan benar atau pada beberapa tempat tidak dapat terlihat maka berarti retina tidak berfungsi dengan baik dan dikatakan sebagai proyeksi buruk.5ila cahaya senter sama sekali tidak terlihat oleh penderita maka berarti t er j ad i kerusakan dari retina secara keseluruhan dan dikatakan dengan !isus % 1nol2 atau buta total. 1,2 -etaj aman penglihatan yang kurang baik dapat dikoreksi dengan menggunakan lensa sferis C 1#C2, sferis 1#-2, silindris C@- 17C@-2. ada kelainan refraksi miopia, ketajaman pengli
-

hatan dapat dikoreksi dengan menggunakan #feris negatif terkecil yang akan memberikan ketaj aman pengli hatan terbaik tanpa akomodasi . emeriksaan oftalmoskopi, pada kasus yang disertai dengan kelainan refraksi akan memperlihatkan gambaran fundus yang tidak j elas, terkecuali j ika lensa koreksi pada lubang penglihatan oftal moskopi diputar. #ehingga dengan terlebih dahulu memperlihatkan keadaan refraksi pemeriksa, maka pada pemeriksaan oftalmoskopi besar lensa koreksi yang digunakan dapat menentukan macam dan besar kelainan refraksi pada penderita secara kasar. ada penderita miopia, pada segmen anterior tampak bil ik mata dalam dan pupil lebih lebar dan kadang ditemukan bola mata yang agak menonjol. ada miopia simplek, segmen posterior biasanya terdapat gambaran yang normal atau disertai miopia kresen yaitu gambaran bulan sabit yang terlihat pada polus posterior fundus mata mipoia, yang terdapat pada daerah papil saraf optik akibat tertutupnya sklera oleh koroid. 1,2 ada penderita miopia patologik, segmen posterior memberikan gambaran kelainan pada badan kaca, papil saraf optik, makula dan fundus. ada badan kaca,dapat ditemukan kekeruhan
PAPER DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NAMA : INDAH TRIANA S.P NIM : 070100359

12

FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

berupa perdarahan atau degenerasi yang terlihat sebagai floaters atau benda-benda yang mengapung dalam badan kaca. -adang ditemukan ablasi badan kaca yang hubungannya

belum jelas diketahui dengan keadaan miopia. 1,2 ada papil saraf optik, terlihat pigmentasi peripapil, kresen miopia, papil lebih pucat meluas kearah temporal. -resen miopia dapat keseluruh lingkaran papil sehingga seluruh lingkaran papil dikelilingi oleh daerah koroid yang atrofi dan pigmentasi yang tidak teratur. ada makula, berupa pigmentasi di daerah retina, kadang-kadang ditemukan perdarahan subretina pada daerah makula. 9an seluruh lapisan fundus yang tersebar luas berupa penipisan koroid dan retina, akibat penipisan retina ini bayangan koroid tampak lebih jelas dan disebut sebagai fundus tigroid. 1,2 6etinoskopi atau yang dikenal juga dengan skiaskopi atau shado+ test, merupakan suatu cara untuk menemukan kesalahan refraksi dengan metode netralisasi. 6etinoskopi memungkinkan pemeriksa secara objektif menentukan kesalahan refraktif spherosilindris, dan juga menentukan apakah astigmatisma regular dan irregular untuk menilai kekeruhan dan ketidakaturan. rinsip retinoskopi adalah berdasarkan fakta bah+a pada saat cahaya dipantulkan dari cermin ke mata, maka arah bayangan tersebut akan berjalan melintasi pupil bergantung pada keadaan refraktif mata. 2.2.%. Penatala!sanaan enderita miopia dapat dikoreksi dengan menggunakan kacamata, kontak lensa atau melalui operasi. 0erapi terbaik pada miopia adalah dengan penggunaan kacamata atau kontak lensa yang akan mengkompensasi panjangnya bola mata dan akan memfokuskan sinar yang masuk jatuh tepat di retina. 1,2,1% Menggunakan kacamata merupakan cara terapi yang sering digunakan untuk mengkoreksi miopia. 3ensa konkaf yang terbuat dari kaca atau lensa plastic ditempatkan pada frame dan dipakai didepan mata. engobatan pasien dengan myopia adalah dengan memberikan kacamata sferis negatif terkecil yang memberikan ketajaman penglihatan maksimal tanpa akomodasi. enggunaan kontak lensa merupakan pilihan kedua terapi myopia. -ontak lensa merupakan lengkungan yang sangat tipis terbuat dari plastik yang dipakai langsung didepan kornea.
13
)

PAPER DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

NAMA : INDAH TRIANA S.P NIM : 070100359

FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

5agi orang-orang yang tidak nyaman pada penggunaan kacamata atau kontak lensa dan

memenuhi kriteria umur, derajat miopia dan kesehatan secara umum dapat melakukan operasi refraksi mata sebagai alternatif atau pilihan ketiga untuk mengkoreksi myopia yang dideritanya. seperti keratotomi ada saat ini telah terdapat berbagai cara pembedahan pada miopia radial 1radial 2eratotomy 6-2, keratektomi fotorefraktif

1P+otorefra2ti e 3eratectomy - 6-2, dan laser asisted in situ interlamelar 2eratomilieusis 13asik2. 1% 3asik merupakan metode terbaru dalam operasi mata. 3asik direkomendasikan untuk myopia dengan derajat sedang sampai berat. ada 3asik digunakan laser dan alat pemotong yang dinamakan mikrokeratome untuk memotong flap secara sirkuler pada kornea. ;lap yang telah dibuat dibuka sehingga terlihat lapisan dalam kornea. -ornea diperbaiki dengan sianr laser untuk mengubah bentuk dan fokusnya, setelah itu flap ditutup kembali. 1% LASI -eterangan = ; = ;lap kornea 3 = #inar laser # = Aaringan kornea
PAPER DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM NAMA : INDAH TRIANA S.P NIM : 070100359

&Lase'(in(sit)(!e'atomiel)sis*

14

P+ &P,oto +ef'a-ti.e e'ate-tom/*

2.2.0. P'ognosis -acamata dan kontak lensa dapat mengkoreksi 1 tetapi tidak selalu 2 penglihatan pasien menjadi 5@5. operasi mata dapat memperbaiki kelainan mata padaorang yang memenuhi syarat. ;aktor genetik yang mempengaruhi perkembangan dan derajat keparahan miopi tidak dapat diubah, tetapi kita dapat mempengaruhi faktor lingkungan sebagai sebab timbulnya miopi. 7ara pencegahan yang dapat kita lakukan adalah dengan membaca di tempat yang terang, menghindari membaca pada jarak dekat, beristirahat sejenak ketika bekerja di depan komputer
15

PAPER DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

NAMA : INDAH TRIANA S.P NIM : 070100359

FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

atau mikroskop, nutrisi yang baik dan terapi penglihatan. 0idak ada angka kej adian berdasarkan penelitian yang menj elaskan bah+a kontak lensa atau lati han mata dapat menghentikan progresifitas dari miopi.-etegangan mata dapat dicegah dengan menggunakan cahaya yang cukup pada saatmembaca dan bekerja, dan menggunakan kacamata atau lensa yang disarankan. emeriksaan secara teratur sangat penting untuk penderita degeneratif miopi karenamereka mempunyai faktor resiko untuk terj adinya ablasi retina, degenerasi retina ataumasalah lainnya. & 2.2.1. ompli!asi ada penderita miopia yang tidak dikoreksi dapat timbul komplikasi . -omplikasi tersebut antara lain= a. Ablasio retina 6esiko untuk terj adi nya ablasio retina pada % 9 1-4,(52 9 sekitar 1@&&&2. #edangkan pada 1-52 9 1-),(52 9 resiko meningkat menj adi 1@1,,5. 3ebih dari 1-1%2 9 resiko ini menj adi 1@14/. 9engan kata lain penambahan faktor resiko pada miopia rendah tiga kali sedangkan miopia tinggi meningkat menj adi ,%% kali./ b.?itreal 3iDuefaction dan 9etachment 5adan !itreus yang berada di antara lensa dan retina mengandung )/' air dan 2' serat kolagen yang sei ring pertumbuhan usia akan mencair secara perlahan-lahan, namun proses ini akan meningkat pada penderita miopia tinggi . *al ini berhubungan dengan hilangnya struktur normal kolagen. ada tahap a+al, penderita akan melihat bayangan-bayangan kecil 1floaters2.

ada keadaan lanj ut, dapat terj adi kolaps badan !iterus sehingga kehilangan kontak dengan retina. -eadaan ini nantinya akan beresiko untuk terlepasnya retina dan menyebabkan kerusakan retina. / c. Miopic maculopaty 9apat terj adi penipisan koroid dan retina serta hilangnya pembuluh darah kapiler pada mata yang berakibat atrofi sel-sel retina sehi ngga lapangan pandang berkurang. 9 apat j uga terj adi perdarahan retina dan koroid yang bisa menyebabkan kurangnya lapangan pandang. /
16

PAPER DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

NAMA : INDAH TRIANA S.P NIM : 070100359

FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

d.

8laukoma 6esiko terjadinya glaukoma pada mata normal adalah 1,2', pada miopia sedang 4,2',

dan pada miopia tinggi 4,4'. 8laukoma pada miopia terjadi dikarenakan stress akomodasi dan kon!ergensi serta kelainan struktur jaringan ikat penyambung pada trabekula. / e. -atarak 3ensa pada miopia kehilangan transparansi. 5ah+a pada orang dengan miopia onset katarak muncul lebih cepat. / f. #trabismus esotropia #trabismus esotropia terjadi karena pada pasien miopia memiliki pungtum remotum yang dekat sehingga mata selalu dalam atau kedudukan kon!ergensi yang akan menimbulkan keluhan astenopia kon!ergensi. 5ila kedudukan mata ini menetap, maka penderita akan terlihat juling kedalam atau esotropia. 5ila terdapat juling keluar mungkin fungsi satu mata telah berkurang atau terdapat ambliopia. 11 2.2.12. Pen-ega,an Menurut 7urtin 12%%22 ada cara untuk mencegah terjadinya miopia, yaitu dengan= 1. Mencegah kebiasaan buruk seperti= a. 5iasakan anak duduk dengan posisi tegak sejak kecil. b. Memegang alat tulis dengan benar.

c.

3akukan istirahat setiap ,% menit setelah melakukan kegiatan membaca atau menonton

tele!isi. d. 5atasi jam untuk membaca.


e.

Atur jarak membaca buku dengan tepat 1kurang lebih ,% centimeter dari buku2 dan

gunakan penerangan yang cukup. f. Membaca dengan posisi tidur atau tengkurap bukanlah kebiasaan yang baik. 2. 5eberapa penelitian melaporkan bah+a usaha untuk melatih jauh atau melihat jauh dan dekat secara bergantian dapat mencegah terjadinya miopia. 5
17

PAPER DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

NAMA : INDAH TRIANA S.P NIM : 070100359

FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

,.

Aika ada kelainan pada mata, kenali dan perbaiki sejak a+al. Aangan menunggu sampai ada

gangguan mata. Aika tidak diperbaiki sejak a+al, maka kelainan yang ada bisa menjadi permanen. 7ontohnya bila ada bayi prematur harus terus dipantau selama 4-& minggu pertama di ruang inkubator supaya dapat mencegah tanda-tanda retinopati. 5
4.

Entuk anak dengan tingkat miopia kanan dan kiri tinggi, segera lakukan konsultasi

dengan dokter spesialis mata anak supaya tidak terjadi juling. 9an selama mengikuti rehabilitasi tersebut, patuhilah setiap perintah dokter dalam mengikuti program tersebut.
5

5.

Falaupun sekarang ini sudah jarang terjadi defisiensi !itamin A, ibu hamil tetap perlu
5

memperhatikan nutrisi, termasuk pasokan !itamin A selama hamil.

&. eriksalah mata anak sedini mungkin jika dalam keluarga ada yang memakai kacamata. (.

9engan mengenali keanehan, misalnya kemampuan melihat yang kurang, maka

segeralah melakukan pemeriksaan. 5

PAPER DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

NAMA : INDAH TRIANA S.P NIM : 070100359

18

FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

BAB III ESIMPULAN 5agian dari mata yang penting dalam memfokuskan bayangan adalah kornea,lensa dan retina. -ornea adalah suatu jaringan yang transparan, jernih, di depan iris1 bagian mata yang ber+arna 2. 3ensa adalah struktur bikon!eks, a!askular, tidak ber+arna dan hampir transparan sempurna. 6etina adalah selembar tipis jaringan saraf yang semi transparan dan multi lapis pada dinding posterior bola mata. 7ahaya yang mele+ati kornea akan diteruskan melalui pupil, kemudiandifokuskan oleh lensa ke bagian belakang mata, yaitu retina. ;otoreseptor pada retina mengumpulkan informasi yang ditangkap mata, kemudian mengirimkan sinyal informasi tersebut ke otak melalui saraf optik. #emua bagian tersebut harus bekerjasimultan untuk dapat melihat suatu objek.
Miopia merupakan mata dengan daya lensa yang lebih kuat sehingga sinar yang sejajar atau datang dari tak terhingga difokuskan didepan retina. -elainan ini diperbaiki dengan lensa negatif sehingga bayangan benda tergeser ke belakang dan diatur dan tepat jatuh di retina. Miopia disebabkan karena terlalu kuat pembiasan dalam sinar didalam mata untuk panjangnya bola mata akibat, kornea terlau cembung,lensa mempunyai kecembungan yang kuat sehingga bayangan dibiaskan kuat dan bola mata terlalu panjang. #elain itu, ada beberapa faktor resiko

yang mempengaruhi seseorang untuk cenderung mengalami miopia. 9iantranya adalah faktor genetik, lingkungan, tingkat intelegensia, dan faktor sosial. 9alam menegakkan diagnosis miopia, harus dilakukan dengan anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. ada anamnesa, pasien mengeluh penglihata kabur saat melihat jauh, cepat lelah saat membaca atau melihat benda dari jarak dekat. ada pemeriksaan opthalmologis dilakukan pemeriksaan refraksi yang dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara subjektif dan cara objektif. 7ara subjektif dilakukan dengan penggunaan optotipe dari snellen da trial lenses: dan cara objektif dengan oftalmoskopi direk dan pemeriksaan retinoskopi. enderita miopia dapat dikoreksi dengan menggunakan kacamata, kontak lensa atau melalui operasi. 0erapi terbaik pada miopia adalah dengan penggunaan kacamata atau kontak lensa yang akan mengkompensasi panjangnya bola mata dan akan memfokuskan sinar yang masuk jatuh tepat di retina.

PAPER DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

NAMA : INDAH TRIANA S.P NIM : 070100359

19

FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

5agi orang-orang yang tidak nyaman pada penggunaan kacamata atau kontak lensa dan memenuhi kriteria umur, derajat miopia dan kesehatan secara umum dapat melakukan operasi refraksi mata sebagai alternatif atau pilihan ketiga untuk mengkoreksi myopia yang dideritanya. seperti 13asik2. keratotomi ada saat ini telah terdapat berbagai cara pembedahan pada miopia radial 1 radial 2eratotomy 6-2, keratektomi fotorefraktif

1P+otorefra2ti e 3eratectomy - 6-2, dan laser asisted in situ interlamelar 2eratomilieusis

PAPER DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

NAMA : INDAH TRIANA S.P NIM : 070100359

20

FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

DAF3A+ PUS3A A 1. <lyas, #idarta, 2%%). <lmu enyakit Mata. $disi ketiga cetakan ke-&. Aakarta = 5alai enerbit ;akultas -edokteran Eni!ersitas <ndonesia, (2-/,. 2. <lyas, #idarta, 2%%&. -elainan 6efraksi dan -acamata $disi -edua. Aakarta= 5alai enerbit ;akultas -edokteran Eni!ersitas <ndonesia. ,. #her+ood, 3aralee. ;isiologi manusia dari sel ke system. Aakarta: enerbit 5uku -edokteran $87. 2%%1 4. Mansjoer, A.2%%2. -apita #elekta -edokteran, $disi -e-, Ailid <. Media Aesculpaius. Aakarta, ;- E<
5.

7urtin 5.A., 2%%2. 0he Myopia. hiladelphia= *arper G 6o+ ublisher, ,4/-,/1 Myopia. <n 2%12J. $pidemiologic 6e!ie+s ?ol. 1/ 122= 1(5-1/(. A!ailable from=

&. #a+, #., -at., A., #chein, 4.9., 7he+, #.A., and 7han, 0., 1))&. $pidemiology of http=@@epire!.oHfordjournals.org@content@1/@2@1(5.full.pdf. IAccessed 2% #eptember

(.

American 4ptometric Association 1A4A2. 2%%&. 4 04M$06<7 73<"<7A3 6A70<7$ 8E<9$3<"$= 7A6$ 4; 0*$ 7onsensus anel on 7are of the A0<$"0 F<0* MK4 <A. A4A atient +ith Myopia, A4A 7linical 8uidelines

7oordinating 7ommittee. A!aiable from= http=@@+++.aoa.org@documents@7 815.pdf. IAccessed 2% #eptember 2%11J.


/.

#ati!a, 4ri.a, 2%%,. 0ekanan <ntraokular

ada

enderita Myopia 6ingan dan IAccessed 2% #eptember

#edang. 5agian <lmu enyakit Mata Eni!ersitas #umatra Etara. A!ailable from= http=@@drshafa.+ordpress.com@2%1%@%,@%)@miopia@. 2%11J. ). #iregar, "urchali.a *., 2%%/. 6etinoskopi. Medan= 9epartermen <lmu -esehatan Mata ;akultas -edokteran Eni!ersitas #umatera Etara.
1%.

Myopia.http=@@+++.emedicine.com@4 *@topik255.htm Aakarta= $87.

11. ?aughan, 9aniel 8., Asbury, 0., 6iordan-$!a, ., 2%%(. 4ftalmologi Emum. $disi 1(.

21

PAPER DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

NAMA : INDAH TRIANA S.P NIM : 070100359

FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

Anda mungkin juga menyukai