Anda di halaman 1dari 7

Evolusi Tumbuhan Monokotil

Evolusi pada dasarnya berarti proses perubahan dalam jangka waktu tertentu. Dalam konteks biologi yang modern, evolusi berarti perubahan sifat-sifat yang diwariskan dalam suatu populasi organismedari satu generasi ke generasi berikutnya. Sifat-sifat yang menjadi dasar dari evolusi dibawa oleh gen yang diwariskan pada keturunan suatu makhluk hidup. Studi evolusi tumbuhan didasarkan pada kesamaan bukti dan pada umumnya memiliki keterbatasan yang secara umum hampur sama dengan studi evolusi pada hewan, yaitu adanya kenyataan berikut ini: . !umbuhan tinggi tidak dapat berpindah tempat sehingga kecil kemungkinan terjadinyafosilisasi apabila tumbuh ditempat yang tidak memungkinkan terjadinya proses fosilisasi. ". !umbuhan cenderung menggugurkan bagian- bagiannya,seperti daun, batang, bunga, dan biji. #adi daun dan polen yang mengalami fosilisasi mungkin dapat dinyatakan sebagai spesiesyang berbeda,karena sepintas lalu tidak tampak adanya hubungan organik satu sama lain.$eski pada kenyataannya berasal dari tumbuhan yang sama. %alaupun mengenai evolusi tumbuhan tidak ada bukti fosil secara langsung, tetapi diduga dimulai pada periode &ra 'ambrium sebelum era &aleo(oic, saat laut bertemu daratan alga hijau telah mengembangkan ciri-ciri yang memungkinkan bertahan hidup dalam periode kekeringan yang sebentar-sebentar. tumbuhan yang sudah memiliki sistem pembuluh )floem dan *ilem+ sudah ada sejak periode Silur, ,"- . / juta tahun yang lalu, yaitu pada akhir periode Devon, muncul empat kelompok tumbuhan yang keturunannya masih dapat kita temui pada masa sekarang. 'elompok tumbuhan tersebut adalah psilopsida, spenhopsida, dan pteropsida, serta gimnosperma primitif yang dikenal dengan sebutan paku biji. 'eturunan jenis paku biji yang dapat kita jumpai pada saat ini adalah pakis dan ginkgo. #enis gymnosperma terus berevolusi, dan pada akhir periode !rias "0/ . / juta

tahun yang lalu mulai muncul konifer. 'emudian pada periode #ura 1/ . - juta tahun yang lalu tumbuhan angiosperma yang pertama mulai terdapat di daratan. 2ngiospermae merupakan tumbuhan yang paling beraneka ragam dan tersebar luas. Saat ini dikenal "-/./// spesies angiospermae, dan ditempatkan dalam divisi tunggal yaitu 2nthophyta. 2nthophyta terdiri atas dua kelas yaitu monokotiledon dan dikotiledon. Evolusi selanjutnya menghasilkan jenis angiospermae modern yang mulai mendominasi dunia tumbuhan sejak awal periode 'reta . 3/ tahun yang lalu. Sejak periode tersebut jenis-jenis angiosperma dapat dijumpai dengan mudah hampir di setiap habitat. 2ngiosperma dibagi kedalam " kelas, yaitu dikotil dan monokotil berdasarkan jumlah kotiledon yang terdapat di dalam biji. !umbuhan jenis dikotil muncul lebih dahulu dipermukaan bumi dan kemudian diikuti oleh tumbuhan monokotil. Selain pada biji, monokotil dan dikotil memiliki beberapa perbedaan dari struktural yang lain. $orfologi dasar tersebut menunjukkan sejarah evolusinya sebagai organisme terestrial. Sumber: http:44id.shvoong.com4e*act-sciences4""0 500-sistem-akar-dan-tunasangiospermae46i*(("f7g308u' Asal Usul Morfologi Tumbuhan Monokotil Suatu tumbuhan darat harus menenpati dua lingkungan yang sangat berbeda, yaitu tanah dan udara, pada waktu bersamaan dan harus mengambil sumberdaya dari keduanya. !anah menyediakan air dan mineral, sedangkan udara merupakan sumber utama 9:" dan cahaya. Solusi evolusioner terhadap pemisahan sumberdaya ini adalah diferensiasi tubuh tumbuhan menjadi dua sistem utama: sistem akar )root system+ yang ada di bawah permukaan tanah dan sistem tunas )shoot system+ yang ada di atas permukaan tanah meliputi batang, daun, dan bunga. Di antara kedua sistem tersebut saling menopang satu sama lain. Akar: $onokotil, yang meliputi rumput-rumputan, umumnya memiliki sistem akar serabut )fibrous root+ yang terdiri dari suatu anyaman akar mirip benang yang menyebar di bawah permukaan tanah. Sistem akar serabut menyebabkan tumbuhan tersebut mendapatkan

banyak air dan mineral tanah dan menambatkan tumbuhan secara kuat ke dalam tanah. 'arena sistem akar terkonsentrasi beberapa sentimeter di bagian atas tanah, rumputrumputan akan menahan lapisan atas tanah tetap berada di tempatnya dan membuat penutup tanah yang sangat bagus untuk mencegah erosi. Daun: Daun (leaf) adalah organ fotosintesis utama pada sebagian besar tumbuhan, meskipun batang yang berwarna hijau juga melakukan fotosintesis. ;entuk daun sangat bervariasi, namun pada umumnya terdiri dari suatu helai daun )blade+ yang pipih dan tangkai daun yang disebut petiola, yang menyambungkan daun dengan buku batang. <umput dan banyak tumbuhan monokotil lain tidak memiliki tangkai daun, sebaliknya tangkai daun tersebut membentuk suatu pelepah yang membungkus batang. =amun ada juga tumbuhan monokotil yang memiliki tangkai daun, misal palem. Daun monokotil dan dikotil berbeda dalam susunan tulang daun utamanya. Sebagian besar monokotil memiliki tulang daun utama paralel )sejajar+ sepanjang helai daun. Daun dikotil umumnya memiliki banyak percabangan pada tulang daun utama. &erbedaan morfologi itulah yang pada akhirnya Sumber: mendasari pengidentifikasian dan pengklasifikasian tumbuhan. http:44id.shvoong.com4e*act-sciences4""0 500-sistem-akar-dan-tunas-

angiospermae46i*(("f7hph#:>

Tugas Evolusi Evolusi Tumbuhan Dikotil

Oleh Nama NIM : Putri Iga Untari : !" " # $

%U&U'AN (IO)O*I +A,U)TA' MATEMATI,A DAN I)MU PEN*ETA-UAN A)AM UNI.E&'ITA' '&I/I%A0A 1 "2

9atatan fosil mencatat empat periode utama evolusi tumbuhan, yang juga dalam keanekaragaman tumb-uhan modern, masing-masing periode meru-pakan suatu radiasi adaptif yang mengikuti evolusi struktur yang membuka kesempatan baru kehidupan di darat. &eriode pertama evolusi dihubungkan dengan asla mula tumbuhan dari nenek moyang akuatik, selama masa ordovisium pada (aman paleo(oikum, sekitar "3- juta tahun silam. 2daptasiterestrial yang pertama mencakup spora diperkuat oleh sporopollenin dan gametangia berlapis yang melindungi gamet dan embrio. Da?patasi tersebut memungkinkan tumbuhan yang dikenal sebagai briofita, termasuk lumut membuat variasi dari tumbuhan pertama jaringan vaskuler atau pembuluh, terdiri dari sel-sel yang dihubungkan satu sama lain membentuk pembuluh yang mengangkut air dari (at-(at hara diseluruh tubuh tumbuhan tersebut, juga berevolusi relatif dini dalam sejarah tumbuhan. Sebagian besar briofita tidak memiliki jaringan vaskuler, dan dengan demikian briofita kadang-kadang dikategorikan sebagai tumbuhan @nonvaskulerA pembedaan ini tidak seluruhnya benar, karena pembuluh pengangkut air ada pada beberapa briofita. &eriode utama kedua evolusi tumbuhan adalah diversifikasi tumbuhan vaskuler selama masa devon awal sekityar ,// juta tahun silam. !umbuhan vaskuler yang paling awal tidak memiliki biji, keadaan ini masih ditemukan pada paku-pakuan dan beberapa kelompok tumbuhan vaskuler tidak berbiji lainnya. &eriode utama ketiga dalam evolusi tumbuhan dimulai dengan kemunculan biji, yaitu suatu struktur yang mempercepat kolonisasi daratan cara melindungi embrio tumbuhan dari kekeringan dan ancaman lainnya. ;iji terdiri dari embrio. Dan cadangan makanan dalam suatu penutup yang melindungi . tumbuhan vaskuler berbiji pertama muncul sekitar 05/ juta tahun silam, dekat dengan akhir masa devon. ;ijinya tidak terbungkus dalam suatu ruangan khusus. !umbuhan berbiji awal menghasilkan banyak jenis gimnosperma. )bahasa yunani gymnos AtelanjangA dan sperma : benih atau bijiA+ termasuk konifer, misalnya pinus dan tumbuhan lainnya yang memiliki konus,

gimnosperma hidup bersama dengan pakis dan tumbuhan tidak berbiji lainnya di hutan belantara yang mendominasi bentang alam selama lebih dari 0// juta tahun. Episode utama keempat dalam sejarah evolusi tumbuhan adalah munculnya tumbuhan berbunga selama awal masa kretaseus pada (aman meso(oikum sekitar 0/juta tahun silam. ;unga merupakan suatu struktur reproduksi kompleks yang mengandung biji di dalam ruangan yang terlindung yang disebur ovarium. Bal ini berbeda dengan gimnosperma yang berbiji terbuka. $ayoritas tumbuhan modern saay ini adalah tumbuhan berbunga, atau angiosperma )bahasa yunani angion @wadahA yang mengacu pada ovarium, dan sperma @benih atau bijiA. Dikotil berka3u &ada kebanyakan dikotil terbentuk pohon, daerah interfasikulere tampak sempit )Salix,Quercus+ atau lebih sempit lagi )Tilia+. &ada semua pohon itu jaringan pembuluh sekunder membentuk silinder yang bersinambungan dan tidak ada jari-jari empulur primer yang lebar )jari-jari empulur primer adalah yang terlihat sebelum ada aktivitas kambium pembuluh+. Dikotil basah ;anyak di antara dikotil basah memiliki pertumbuhan sekunder yang serupa dengan dikotil berkayu yang sesuai. 9ontohnya, Hibiscus caccabinus. Epidermis batang bertahan pada waktu awal perkembangan periderm pertama, yakni di bawah epidermis bersama dengan lentisel. Satu lapisan sel atau lebih di bawah epidermis dapat berisi kloroplas. Cloem primer menghasilkan serat di batas luar )serat protofloem+. Cloem sekunder juga menghasilkan serat. #ari-jari dalam jaringan pembuluh sekunder primer tadinya uniserat, namun kemudian dibentuk pula yang multiserat. Selain itu, banyak jari-jari empulur yang melebar pada waktu batang bertambah tua. Empulur terdiri dari parenkim dan mengandung sel lendir. &ati dan kristal dapat ditemukan pada empulur, korteks, jari-jari empulur, dan parenklim aksial. ;erkas *ilem primer tersebar mengandung proto*ilem dengan unsur trakeal yang sudah remuk

Dikotil meman4at Sifat umum kelompok tambahan ini adalah jari-jari empulurnya yang lebar yang membuat penampakan *ilem sekunder seolah-olah terbagi. &ada Vitis )anggur+, misalnya, sistem pembuluh primer terdiri dari sejumlah berkas yang terpisah-pisah. 'ambium fasikular dan kambium interfasikular dibentuk dan bersinambungan. 'ambium interfasikular membentuk parenkim saja sehingga jari-jari empulur yang berasangkutan tetap tampak jelas dan menjadi lebar. Sewaktu-waktu dibentuk jari-jari yang baru dalam berkas pembuluh yang ada dan yang telah lama menghasilkan jaringan pembuluh sekunder. #ari-jari empulur baru ini tidak sinambungan dengan yang lama, menyebabkan jaringan empulur tampak seolah terbagi, sejalan dengan penambahan keliling batang. &rotofloem membentuk serat setelah jaringan itu berhenti berfungsi. 'elompok serat juga terdapat dalam floem sekunder. 'orteks terdiri dari kolenkim dan parenkim, keduanya dengan kloroplas. Dapisan terdalam korteks adalah seludang pati. Empulur terdiri dari parenkim.

Anda mungkin juga menyukai