Anda di halaman 1dari 53

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

Daftar Isi
Daftar Isi.............................................................................1 Pendahuluan.......................................................................2 Bab I Diare Akut...........................................................................4
1.1. Definisi..................................................................................................... 4 1.2. Epidemiologi............................................................................................ 4 1.3. Cara penularan dan Faktor Risiko............................................................5 1.4. Etiologi .................................................................................................... 6 1.5. Patofisiologi diare................................................................................... 10 1.6. anifestasi !linis.................................................................................... 15 1.". Diagnosis............................................................................................... 1" 1.#. Penatalaksanaan.................................................................................... 21 1.$. !omplikasi.............................................................................................. 35 1.10. Pen%ega&an......................................................................................... 3" 1.11. Prognosis.............................................................................................. 3$

Bab II Diare Kr nis dan Diare Persisten.........................................41


2.1. 2.2. 2.3. 2.4. 2.5. 2.6. 2.". Definisi................................................................................................... 41 !e'adian................................................................................................. 41 Etiologi................................................................................................... 41 Patogenesis............................................................................................ 41 anifestasi !linis (!omplikasi)...............................................................45 Diagnosis............................................................................................... 46 *erapi..................................................................................................... 46

DA!"AR P#$"AKA..............................................................52
................................................................................................................ 53 Pembimbing:............................................................................................. 53 dr. Pulung Silalahi, Sp.A............................................................................ 53 Disusun oleh:............................................................................................. 53 Andi Diyanti Yaumil 07 !0070050 .........................................................53 "epaniteraan "lini# $lmu "esehatan Ana# %S &hayang#ara '#. $ "ramat (ati (a#arta 'imur )a#ultas "edo#teran *ni+ersitas Pelita ,arapan.......................................53

!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

Pendahuluan
Berdasarkan World Health Organization 2009, diare masih merupakan penyebab kedua morbiditas dan mortalitas anak berusia dibawah lima tahun di seluruh dunia. Di negara berkembang, hampir satu dari lima anak meninggal dan sekitar 1,5 juta per tahunnya karena diare. Di Indonesia, diare juga merupakan salah satu penyebab kematian dan kesakitan tertinggi pada anak dibawah lima tahun. ebagai gambaran 1!" kematian anak di dunia disebabkan oleh diare, sedangkan di Indonesia hasil #iskesdas pada tahun 200! diperoleh bahwa diare masih merupakan penyebab kematian bayi yang terbanyak yaitu $2" dibanding pneumonia 2$" untuk golongan usia 1%$ tahun penyebab kematian karena diare 25,2" dibanding pneumonia 15,5".1 &enurut waktu berlangsungnya dan penyebab diare se'ara garis besar diare dibagi menjadi diare akut, diare kronis, dan diare persisten. Di Indonesia sendiri diare akut menempati urutan pertama dari semua jenis diare. 2 Diare akut masih merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak di negara berkembang. (erdapat banyak penyebab diare akut pada anak. )ada sebagian besar kasus, penyebabnya adalah in*eksi akut intestinum yang disebabkan oleh +irus, bakteri, atau parasit. ,kan tetapi, berbagai penyakit lain juga dapat menyebabkan diare akut, termasuk sindroma malabsorpsi. Diare karena +irus umumnya bersi*at self limiting sehingga aspek terpenting yang harus diperhatikan adalah men'egah terjadinya dehidrasi yang menjadi penyebab utama kematian dan menjamin asupan nutrisi untuk men'egah gangguan pertumbuhan akibat diare. Diare menyebabkan hilangnya sejumlah besar air dan elektrolit dan sering disertai dengan asidosis metabolik karena kehilangan basa. Di Indonesia, penyakit diare menjadi beban ekonomi yang tinggi di sektor kesehatan karena rata-rata sekitar .0" dari jumlah tempat tidur yang ada di rumah sakit ditempati oleh bayi dan anak dengan penyakit diare. elain itu, di pelayanan kesehatan
!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

primer, diare juga masih menempati urutan kedua dalam urutan 10 penyakit terbanyak di populasi.. Diare juga erat hubungannya dengan kejadian kurang gi/i. etiap episode diare dapat menyebabkan kekurangan gi/i oleh karena adanya anoreksia dan berkurangnya kemampuan menyerap sari makanan sehingga apabila terjadi episode yang berkepanjangan, maka akan berdampak terhadap pertumbuhan dan kesehatan anak.

!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

Bab I Diare Akut


1.1. Definisi
Diare akut adalah buang air besar 0B,B1 pada bayi atau anak lebih dari . kali per hari, disertai dengan perubahan konsistensi tinja menjadi 'air dengan atau tanpa lendir dan darah yang berlangsung kurang dari satu minggu. )ada bayi yang minum , I sering *rekuensi buang air besarnya lebih dari .-$ kali per hari, keadaan ini tidak dapat disebut diare, tetapi masih bersi*at *isiologis atau normal. elama berat badan bayi meningkat normal, hal tersebut tidak tergolong diare, tetapi merupakan intoleransi laktosa sementara akibat belum sempurnannya perkembangan saluran 'erna. 2ntuk bayi yang minum , I se'ara ekslusi*, de*inisi diare yang praktis adalah meningkatnya *rekuensi buang air besar atau konsistensinya menjadi 'air menurut ibunya, abnormal atau tidak seperti biasanya. 3adang-kadang pada seorang anak B,B kurang dari . kali perhari, tetapi konsistensinya 'air. 3eadaan ini sudah bisa disebut diare.415

1.2. Epidemiologi
Diare masih merupakan masalah di negara berkembang termasuk di Indonesia dan merupakan penyakit dengan angka kesakitan dan kematian tertinggi pada anak dibawah usia 5 tahun. Di dunia 6 juta anak meninggal tiap tahunnya akibat diare dan sebagian kejadian tersebut terjadi di negara berkembang. Di Indonesia menurut hasil #iskesdas diare adalah penyebab utama kematian pada bayi yang terbanyak yaitu $2", disusul pneumonia 2$". )ada anak 1-$ tahun diare juga penyebab kematian tertinggi yaitu 25,2", dibanding pneumonia 15,5".

!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

1.3. Cara penularan dan Faktor isiko


e'ara umum penularan melalui 'ara *ekal-oral. (api dapat melalui berbagai objek yang ter'emar oleh enteropatogen yang berasal dari tinja penderita baik se'ara langsung maupun tidak langsung. 0melalui $ 7 8 finger, flies, fluid, field1425. 7aktor risiko yang dapat meningkatkan risiko terserang oleh enteropatogen adalah9 tidak memberi , I ekslusi*, sanitasi yang buruk, kurangnya sarana kebersihan, pen'emaran air dan makanan, kebersihan pribadi yang buruk, dan penyimpanan makanan yang tidak higienis. Beberapa *aktor lain adalah gi/i buruk, imunode*isiensi, berkurangnya keasaman lambung, menurunnya motilitas usus, menderita 'ampak dalam $ minggu terakhir, dan *aktor genetik. 7aktor umur ebagian besar episode diare terjadi pada 2 tahun pertama. Insidensi tinggi pada kelompok umur 6%11 bulan yang pada saat itu diberikan makanan pendamping , I, hal ini mengakibatkan penurunan kadar antibodi ibu, kurangnya kekebalan bayi, dan pengenalan makanan yang mungkin terkontaminasi oleh tinja yang terkontaminasi bakteri. Insidensi meningkat saat bayi mulai merangkak. In*eksi asimtomatik ebagian besar in*eksi usus bersi*at asimtomatik saat usia lebih dari 2 tahun karena sudah ada pembentukan antibodi akti* dan orang tersebut tidak menyadari adanya in*eksi, tidak menjaga kebersihan dan berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain dan dapat menyebarkan ke orang lain. 7aktor musim Di daerah subtropik, diare karena bakteri sering terjadi saat musim panas, sedangkan diare karena +irus terutama rota+irus terjadi saat musim dingin. )ada daerah tropik, diare karena rota+irus terjadi sepanjang tahun dan meningkat saat musim kemarau, sedang diare karena bakteri 'enderung meningkat saat musim hujan.4.5

!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

:pidemi dan pandemi Vibrio cholera dan Shigella dysentriae dapat menyebabkan epidemi dan pandemi

yang membuat angka kematian meningkat. ejak tahun 1961, kolera yang disebabkan oleh V.cholera 0,1 biotipe Eltor telah menyebar ke negara- negara di ,*rika, ,merika ;atin, ,sia, (imur tengah, ,merika 2tara dan :ropa. Dalam kurun waktu yang sama Shigella dysentriae tipe 1 menjadi penyebab wabah yang besar di ,merika (engah dan terakhir di ,*rika (engah dan ,sia elatan. )ada akhir tahun 1992 dikenal strain baru Vibrio Cholera yang menyebabkan epidemi di ,sia dan lebih dari 11 mengalami wabah.
4$5

1.!. Etiologi
(elah diidenti*ikasi tidak kurang dari 25 mikoorganisme yang dapat menyebabkan diare pada anak dan bayi. )enyebab in*eksi utama timbulnya diare umumnya adalah golongan +irus, bakteri, dan parasit. Dua tipe dasar dari diare akut karena in*eksi adalah inflammatory dan non-inflammatory455. :nteropatogen menimbulkan non-inflammatory diare melalui produksi

enterotoksin oleh bakteri, destruksi sel permukaan +ili oleh +irus, perlekatan oleh parasit, perlekatan dan atau translokasi dari bakteri. memproduksi sitotoksin465. "abel 19 <olongan Bakteri yang menyebabkan diare.
#$%$&#A& BA'"E I Aeromonas . Salmonella "acillus cereus #. Shigella Cam%ylobacter &e&uni 1'. Sta%hylococcus aureus Clostridium %erfringens 11. Vibrio cholera Clostridium defficile 1!. Vibrio %arahaemolyticus +scherichia coli .lesiomonas Shigeloides 1$. ,ersinia enterocolitica

ebaliknya inflammatory diare

biasanya disebabkan oleh bakteri yang mengin+asi usus se'ara langsung atau

1. !. $. (. ). *. -.

!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

"

"abel 29 <olongan +irus yang menyebabkan diare.


#$%$&#A& (I )* 1. !. $. (. Astro/irus Calci/irus 12oro/irus, S%o/irus3 +nteric adeno/irus Corona/irus ). 0ota/irus *. 2or4al5 /irus -.Her%ers Sim%le6 /irus .Cytomegalo/irus

"abel 3 9 <olongan )arasit yang menyebabkan diare..


#$%$&#A& PA A*I" 1. !. $. (. "alantidum coli "lastocystis homonis Cry%tos%oridium %ar/um +ntamoba histolytica ).7iardia lamblia *. 8sos%ora belli -.Strongyloides stecoralis .9richuris trichiura

2&B:# 9 =elson (e>tbook o* )ediatri'. Di negara berkembang kuman patogen penyebab penting diare akut pada anakanak yaitu 0ota/irus, +scherichia coli enteroto5sigeni5, Shigella, Cam%ylobacter &e&uni, dan Cry%tos%oridium. ?irus menyebabkan diare pada manusia karena se'ara selekti* mengin*eksi dan menghan'urkan sel-sel ujung-ujung +ilus pada usus halus. Biopsi usus halus menunjukkan berbagai tingkat ketumpulan dan in*iltrasi sel bundar pada lamina propia. &ukosa lambung tidak terkena meskipun terkenal dengan istilah @gastroenteritisA. ?irus mengin*eksi lapisan epitelium di usus halus dan menyerang +ilus di usus halus sehingga menyebabkan *ungsi absorbsi usus halus terganggu. el-sel epitel yang rusak diganti oleh enterosit yang baru, dan berbetuk kuboid yang belum matang sehingga tidak bisa menjalankan *ungsinya dengan baik. ?ilus mengalami atro*i dan tidak dapat mengabsorbsi 'airan dan makanan dengan baik. elanjutnya makanan dan 'airan yang tidak terserap dan ter'erna akan meningkatkan tekanan koloid osmotik usus dan terjadi hiperperistaltik usus sehingga 'airan dan makanan yang tidak terserap terdorong keluar usus melalui anus, menimbulkan diare osmotik dari pernyerapan air
!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

dan nutrien yang tidak sempurna. )ada usus halus, enterosit +ilus sebelah atas adalah sel-sel terdi*erensiasi, yang mempunyai *ungsi pen'ernaan seperti hidrolisis disakharida dan *ungsi penyerapan seperti transpor air dan elektrolit melalui pengangkut bersama 0kotransporter1 glukosa dan asam amino. :nterosit kripta merupakan sel yang tidak terdi*erensiasi, yang tidak mempunyai en/im hidro*ilik tepi bersilia dan merupakan pensekresi 0sekretor1 air dan elektrolit, dengan demikian in*eksi +irus selekti* sel-sel ujung +ilus usus menyebabkan 011 3etidakseimbangan rasio penyerapan 'airan usus terhadap sekresi, dan 021 malabsorbsi karbohidrat kompleks, terutama laktosa. Diare karena bakteri terjadi melalui suatu mekanisme yang berhubungan dengan pengaturan transpor ion dalam sel-sel usus ',&), '<&), dan Ba dependen. )atogenesis terjadinya diare oleh Salmonela, Shigella, +.coli agak berbeda dengan patogenesis diare oleh +irus, tetapi prinsipnya hampir sama. Bedanya bakteri ini dapat menembus 0in+asi1 sel mukosa usus halus sehingga dapat meyebabkan reaksi sistemik. (oksin Shigella juga dapat masuk kedalam serabut otak sehingga menimbulkan kejang. Diare oleh kedua bakteri ini dapat menyebabkan adanya darah dalam tinja yang disebut disentri 4!5. )enyebab diare non in*eksi pada anak antara lain9 3esulitan makan De*ek anatomis &alrotasi )enyakit Hirchs%rung Short "o4el Syndrome ,tro*i mikro+ili Stricture &alabsorbsi De*isiensi disakarida
!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

&alabsorbsi glukosa % galaktosa Cystic fibrosis Cholestosis )enyakit Belia'

:ndokrinopati (hyrotoksikosis )enyakit ,ddison indroma ,drenogenital

3era'unan makanan ;ogam berat

=eoplasma 2euroblastoma .haeochromocytoma Sindroma :ollinger +llison

;ain-lain In*eksi non gastrointestinal ,lergi susu sapi

!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

10

)enyakit 'rohn De*isiensi imun Bolitis ulserosa <angguan motilitas usus )ellagra. 2&B:# 9 =elson (e>tbook o* )ediatri'..

1.+. Patofisiologi diare


e'ara umum, diare disebabkan 2 hal yaitu gangguan pada proses absorbsi atau sekresi. (erdapat beberapa pembagian diare9 1. 2. .. )embagian diare menurut etiologi )embagian diare menurut mekanismenya yaitu gangguan absorbsi dan )embagian diare menurut lamanya diare a. b. '. Diare akut yang berlangsung kurang dari 1$ hari Diare kronik yang berlangsung lebih dari 1$ hari dengan etiologi non-in*eksi Diare persisten yang berlangsung lebih dari 1$ hari dengan etiologi in*eksi

gangguan sekresi

3ejadian diare se'ara umum terjadi dari satu atau beberapa mekanisme yang saling tumpang tindih. &enurut mekanisme diare, maka dikenal diare akibat gangguan absorpsi yaitu +olume 'airan yang berada di kolon lebih besar daripada kapasitas absorpsi. Disini diare dapat terjadi akibat kelainan di usus halus, mengakibatkan absorpsi menurun atau sekresi yang bertambah. ,pabila *ungsi usus halus normal, diare dapat terjadi akibat absorpsi di kolon menurun atau sekresi di kolon meningkat. Diare dapat juga dikaitkan dengan gangguan motilitas, in*lamasi, dan imunologi. 1. <angguan absorpsi atau diare osmotik

!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

11

e'ara umum, terjadi penurunan *ungsi absorpsi oleh berbagai sebab se%erti celiac s%rue, atau karena9 a. b. '. &engkonsumsi magnesium hidroksida De*isiensi sukrase-isomaltase adanya la'tase de*isien pada anak yang lebih besar ,danya bahan yang tidak diserap, menyebabkan bahan intraluminal pada usus

halus bagian proksimal tersebut bersi*at hipertonis dan menyebabkan hiperosmolaritas. ,kibat perbedaan tekanan osmose antara lumen usus dan darah maka pada segmen usus jejunum yang bersi*at permeable, air akan mengalir ke arah lumen jejunum sehingga air akan banyak terkumpul dalam lumen usus. =atrium akan mengikuti masuk ke dalam lumen, dengan demikian akan terkumpul 'airan intraluminal yang besar dengan kadar natrium yang normal. ebagian ke'il 'airan ini akan diabsorpsi kembali, akan tetapi lainnya akan tetap tinggal di lumen oleh karena ada bahan yang tidak dapat diserap seperti &g, glukose, sukrose, laktose, maltose, di segmen ileum dan melebihi kemampuan absorpsi kolon sehingga terjadilah diare. Bahan-bahan seperti karbohidrat dari jus buah atau bahan yang mengandung sorbitol dalam jumlah yang berlebihan akan memberikan dampak yang sama.6 2. &alabsorpsi umum 3eadaan seperti short bo4el syndrome, 'elia', protein, peptide, tepung, asam amino, dan monosakarida mempunyai peran pada gerakan osmotik pada lumen usus. 3erusakan sel 0yang se'ara normal akan menyerap natrium dan air1 dapat disebabkan +irus atau kuman, seperti Salmonella, Shigella, atau Cam%ylobacter. el tersebut juga dapat rusak karena inflammatory bo4el disease idiopatik, akibat toksin atau obat-obatan tertentu. <ambaran karakteristik penyakit yang menyebabkan malabsorbsi usus halus adalah atropi +ili. ;ebih lanjut, mikroorganisme tertentu 0bakteri tumbuh lampau, giardiasis, dan enteroadheren :. 'oli1 menyebabkan malabsorbsi nutrien dengan merubah *aal membran brush border trigliserid diakibatkan insu**isiensi eksokrin pankreas menyebabkan malabsorbsi yang signi*ikan dan mengakibatkan diare osmotik. <angguan atau kegagalan ekskresi pankreas menyebabkan kegagalan peme'ahan kompleks protein, karbohidrat, trigliserid, selanjutnya menyebabkan maldigesti, malabsorpsi dan akhirnya menyebabkan diare osmotik. teatorrhe berbeda dengan malabsorpsi protein dan karbohidrat dengan asam lemak rantai panjang intraluminal,

!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

12

tidak hanya menyebabkan diare osmotik, tetapi juga menyebabkan pa'uan sekresi klorida sehingga diare tersebut dapat disebabkan malabsorpsi karbohidrat oleh karena kerusakan di*us mukosa usus, de*isiensi sukrosa, isomaltosa, dan de*isiensi 'ongenital la'tase, pemberian obat pen'aharC laktulose, pemberian &g hydro>ide 0misalnya susu &g1, malabsorpsi karbohidrat yang berlebihan pada hipermotilitas pada kolon iritabel. &endapat 'airan hipertonis dalam jumlah besar dan 'epat, menyebabkan kekambuhan diare. In*eksi +irus yang menyebabkan kerusakan mukosa sehingga menyebabkan gangguan sekresi en/im laktase, menyebabkan gangguan absorpsi nutrisi laktose.5 5. <angguan sekresi atau diare sekretorik ,iperplasia kripta (eoritis adanya hyperplasia kripta akibat penyakit apapun, dapat menyebakan sekresi intestinal dan diare. )ada umumnya, penyakit ini menyebabkan atro*i +ili. Luminal secretagogues Dikenal 2 bahan yang menstimulasi sekresi lumen yaitu enterotoksin bakteri dan bahan kimia yang dapat menstimulasi seperti laksansia, garam empedu bentuk dihydro6y, serta asam lemak rantai panjang. (oksin penyebab diare ini terutama bekerja dengan 'ara meningkatkan konsentrasi intrasel ',&), '<&) atau BaDD yang selanjutnya akan mengakti*kan protein kinase. )engakti*an protein kinase akan menyebabkan *os*orilasi membran protein sehingga mengakibatkan perubahan saluran ion, akan menyebabkan Bl- di kripta keluar. Di sisi lain terjadi peningkatan pompa natrium dan natrium masuk ke dalam lumen usus bersama Bl-.5 Bahan laksati* dapat menyebabkan ber+ariasi e*ek pada akti+itas =a3- ,()ase. Beberapa diantaranya mema'u peningkatan kadar ',&) intraseluler, meningkatkan permeabilitas intestinal dan sebagian menyebabkan kerusakan sel mukosa. Beberapa obat menyebabkan sekresi intestinal. )enyakit malabsorpsi seperti reseksi ileum dan penyakit Brohn dapat menyebabkan kelainan sekresi seperti menyebabkan peningkatan konsentrasi garam empedu dan lemak.

!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

13

Blood-Borne Secretagogues Diare sekretorik pada anak-anak di negara berkembang, umumnya disebabkan oleh enterotoksin +. coli atau Cholera. Berbeda dengan negara berkembang, di negara maju, diare sekretorik jarang ditemukan, apabila ada kemungkinan disebakan oleh obat atau tumor seperti ganglioneuroma atau neuroblastoma yang menghasilkan hormone seperti V8.. )ada orang dewasa, diare sekretorik berat disebabkan neoplasma pankreas, sel non- beta yang menghasilkan ?I), )olipeptida pankreas, hormone sekretorik lainnya 0sindroma 4atery diarrhea hy%o5alemia achlorhydria 1W;HA11. Diare yang disebabkan tumor ini termasuk jarang. emua kelainan mukosa usus, berakibat sekresi air dan mineral berlebihan pada +ilus dan kripta serta semua enterosit terlibat dan dapat terjadi mukosa usus dalam keadaan normal.$ !. Diare akibat gangguan peristaltik &eskipun motilitas jarang menjadi penyebab utama malabsorbsi, tetapi perubahan motilitas mempunyai pengaruh terhadap absorbsi. Baik peningkatan ataupun penurunan motilitas, keduanya dapat menyebabkan diare. )enurunan motilitas dapat mengakibatkan bakteri tumbuh lampau yang menyebabkan diare. )erlambatan transit obat-obatan atau nutrisi akan meningkatkan absorbsi. 3egagalan motilitas usus yang berat menyebabkan stasis intestinal berakibat in*lamasi, dekonjugasi garam empedu dan malabsorbsi. Diare akibat hiperperistaltik pada anak jarang terjadi. Watery diare dapat disebabkan karena hipermotilitas pada kasus kolon irritable pada bayi. <angguan motilitas mungkin merupakan penyebab diare pada thyrotoksikosis, malabsorbsi asam empedu dan berbagai penyakit lain.$

+.

Diare inflamasi )roses in*lamasi di usus halus dan kolon menyebabkan diare pada beberapa

keadaan. ,kibat kehilangan sel epitel dan kerusakan tight &unction, tekanan hidrostatik dalam pembuluh darah dan lim*atik menyebabkan air, elektrolit, mukus, protein, dan seringkali sel darah merah dan sel darah putih menumpuk dalam lumen. Biasanya diare akibat in*lamasi ini berhubungan dengan tipe diare lain seperti diare osmotik dan diare

!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

14

sekretorik. Bakteri enteral pathogen akan mempengaruh struktur dan *ungsi tight &unction, menginduksi sekresi 'airan dan elektrolit, dan akan mengakti*kan kaskade in*lamasi. :*ek in*eksi ba'terial pada tight &unction akan mempengaruhi susunan protein. )enelitian oleh Berkes E. dkk 200. menunjukkan bahwa peranan bakteri enteral pathogen pada diare terletak pada perubahan barrier tight &unction oleh toksin atau produk kuman yaitu perubahan pada 'ellular cytos5eleton dan spesi*ik tight &unction. )engaruh itu bisa pada kedua komponen tersebut atau salah satu komponen saja sehingga akan menyebabkan hipersekresi 'hloride yang akan diikuti natrium dan air. ebagai 'ontoh C. difficile akan menginduksi kerusakan cytos5eleton maupun protein, Ba'teroides *ragilis menyebabkan degradasi proteolitik protein tight &unction, V. cholera mempengaruhi distribusi protein tight &unction, sedangkan :):B menyebabkan akumulasi protein cytos5eleton.. -. Diare terkait imunologi Diare terkait imunologi dihubungkan dengan reaksi hipersensiti+itas tipe I, III, dan I?. #eaksi tipe I yaitu terjadi reaksi antara sel mast dengan Ig: dan allergen makanan. #eaksi tipe III misalnya pada penyakit gastroenteropati, sedangkan reaksi tipe I? terdapat pada Coeliac disease dan %rotein loss entero%aties. )ada reaksi tipe I, allergen yang masuk tubuh menimbulkan respon imun dengan dibentuknya Ig: yang selanjutnya akan diikat oleh reseptor spesi*ik pada permukaan sel mast dan baso*il. Bila terjadi akti+asi akibat pajanan berulang dengan antigen yang spesi*ik, sel mast akan melepaskan mediator seperti histamin, :B7-,, ),7, #,-,, dan prostaglandin. )ada reaksi tipe III terjadi reaksi komplek antigen-antibodi dalam jaringan atau pembuluh darah yang mengakti*kan komplemen. 3omplemen yang diakti*kan kemudian melepaskan <acro%hage Chemotactic =actor yang akan merangsang sel mast dan baso*il melepas berbagai mediator. )ada reaksi tipe I? terjadi respon imun seluler, di sini tidak terdapat peran antibody. ,ntigen dari luar dipresentasikan sel ,)B 0 Antigen .resenting Cell1 ke sel (h1 yang &FB-II dependen. (erjadi pelepasan berbagai sitokin seperti &I7, &,7, dan I7=-y oleh (h1. itokin tersebut akan mengakti*asi makro*ag dan menimbulkan kerusakan jaringan. Berbagai mediator diatas akan menyebabkan luas permukaan mukosa berkurang akibat kerusakan jaringan, merangsang sekresi klorida diikuti oleh natrium dan air.

!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

15

1.-. .anifestasi 'linis


In*eksi usus menimbulkan tanda dan gejala gastrointestinal serta gejala lainnya bila terjadi komplikasi ekstra intestinal termasuk mani*estasi neurologik. <ejala gastrointestinal berupa diare, kram perut, dan muntah. edangkan mani*estasi sistemik ber+ariasi tergantung pada penyebabnya. )enderita dengan diare 'air mengeluarkan tinja yang mengandung sejumlah ion natrium, klorida, dan bikarbonat. 3ehilangan air dan elektrolit ini bertambah bila ada muntah dan kehilangan air juga meningkat bila ada panas. Fal ini dapat menyebabkan dehidrasi, asidosis metabolik, dan hipokalemia. Dehidrasi merupakan keadaan yang paling berbahaya karena dapat menyebabkan hipo+olemia, kolaps kardio+askuler, dan kematian bila tidak diobati dengan tepat. Dehidrasi yang terjadi menurut tonisitas plasma dapat berupa dehidrasi isotoni', dehidrasi hipertonik 0hipernatremik1 atau dehidrasi hipotonik. &enurut derajat dehidrasinya bisa tanpa dehidrasi, dehidrasi ringan, dehidrasi sedang, dan dehidrasi berat. In*eksi ekstraintestinal yang berkaitan dengan bakteri enterik pathogen antara lain9 +ul+o+aginitis, in*eksi saluran kemih, endokarditis, osteomielitis, meningitis, pneumonia, hepatitis, peritonitis, dan septi' trombophlebitis. <ejala neurologik dari in*eksi usus bisa berupa paresthesia 0akibat makan ikan, kerang, monosodium glutamat1, hipotoni dan kelemahan otot 1C. botulinum1.2 &ani*estasi immune mediated ekstraintestinal biasanya terjadi setelah diarenya sembuh, 'ontoh9 (abel $. &ani*estasi immune mediated ekstraintestinal dan enteropatogen terkait. &ani*estasi 0eacti/e arthritis :nteropatogen terkait Salmonella, Shigella, ,ersinia, Cam%hylobacter, Clostridium difficile 7uillain "arre Syndrome 7lomerulone%hritis 8gA ne%hro%athy Cam%hylobcater Shigella, Cam%hylobacter, Salmonella Cam%hylobacter

!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

16

+rythema nodusum Hemolytic anemia Hemolytic uremic syndrome umber9 =elson (e>tbook o* )ediatri's.

,ersinia, Cam%hylobacter, Salmonella Cam%hylobcater, ,ersinia S.dysentrie, +.coli

Bila terdapat panas dimungkinkan karena proses peradangan atau akibat dehidrasi. )anas badan umum terjadi pada penderita dengan inflammatory diare. =yeri perut yang lebih hebat dan tenesmus yang terjadi pada perut bagian bawah serta re'tum menunjukkan terkenanya usus besar. &ual dan muntah adalah simptom yang non spesi*ik akan tetapi muntah mungkin disebabkan oleh karena organism yang mengin*eksi saluran 'erna bagian atas seperti enterik +irus, bakteri yang memproduksi enterotoksin, 7iardia, dan Cry%tos%oridium. &untah juga sering terjadi pada non-inflammatory diare. Biasanya penderita tidak panas atau hanya sub*ebris, nyeri perut periumbilikal tidak berat, 4atery diare, menunjukkan bahwa saluran 'erna bagian atas terkena. Gleh karena pasien immunocom%romise memerlukan perhatian khusus, in*ormasi tentang adanya imunode*isiensi atau penyakit kronis sangat penting.2

(abel 5. <ejala khas diare akut oleh berbagai penyebab.

!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

1"

umber9 unoto 1991.


<ejala klinis &asa tuntas )anas &ual muntah =yeri perut =yeri kepala ;amanya sakit i*at tinja ?olume 7rekuensi 3onsistensi Darah Bau Karna #ota+irus 1!-!2 jam D ering (enesmus 5-! hari higella 2$-$H jam DD Earang (enesmus I kramp D J! hari almonela 6-!2 jam DD ering (enesmus kolik D .-! hari :(:B 6-!2 jam D 2-. hari :I:B 6-!2 jam DD (enesmus kramp ?ariasi 3olera $H-!2 jam ering 3ramp . hari

edang 5-10 >Ihari Bair ;angu 3uninghijau

edikit J10>Ihari ;embek ering DI&erah hijau

edikit ering ;embek 3adang Busuk 3ehijauan

Banyak ering Bair D (idak bewarna

edikit ering ;embek D (idak &erah hijau In*eksi sistemik

Banyak (erus menerus Bair ,mis khas eperti air 'u'ian beras DI-

;eukosit ;ain-lain

,noreksia

D 3ejang DI-

D epsisDI-

&eteorismus

1./. Diagnosis
,namnesis )ada anamnesis perlu ditanyakan hal-hal sebagai berkut9 lama diare, *rekuensi, +olume, konsistensi tinja, warna, bau, ada atau tidak ada lendir dan darah. Bila disertai muntah9 +olume dan *rekuensinya. 3en'ing9 biasa, berkurang, jarang atau tidak ken'ing dalam 6-H jam terakhir. &akanan dan minuman yang diberikan selama diare. ,dakah penyakit lain yang menyertai seperti9 batuk, pilek, otitis media, 'ampak. (indakan yang sudah dilakukan ibu selama anak diare9 memberi obat oralit, beroabat ke puskesmas, atau rumah sakit, obat-obatan yang sudah diberikan dan riwayat imunisasinya.

)emeriksaan *isik )ada pemeriksaan *isik perlu diperiksa9 berat badan, suhu tubuh, *rekuensi

denyut jantung dan perna*asan serta tekanan darah. elanjutnya perlu di'ari tanda-tanda utama dehidrasi seperti kesadaran, rasa haus, turgor kulit abdomen, dan tanda-tanda lainnya seperti ubun-ubun besar 'ekung atau tidak, mata 'ekung atau ada tidaknya air
!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

1#

mata, bibir, mukosa mulut dan lidah kering dan basah. )erna*asan 'epat dan dalam mengindikasikan asidosis metabolik, bising usus lemah dan tidak ada bising usus menandakan hipokalemia. )emeriksaan ektremitas untuk ca%illary refill time. ,da banyak penilaian yang dipakai untuk menentukan derajat dehidrasi antara lain9 menggunakan kriteria KFG, kor &auri'e 3ing, kriteria &&K# dan lain-lain. "abel -9 )enentuan derajat dehidrasi menurut &&K# 200.2
<ejala &inimal atau tanpa dehidrasi kehilangan BB L 3esadaran Denyut jantung 3ualitas nadi )erna*asan &ata ,ir mata &ulut dan lidah Bubitan kulit Ca%illary refill :>tremitas 3en'ing ." Baik =ormal =ormal =ormal =ormal ,da Basah egera kembali =ormal Fangat =ormal =ormal, lelah, gelisah, irritable =ormal-meningkat =ormal-melemah =ormal % 'epat edikit 'ekung Berkurang 3ering 3embaliL 2 detik &emanjang Dingin Berkurang ,patis, letargi, tidak sadar (akikardia, bradikardia pada yang parah ;emah, ke'il, tidak teraba Dalam angat 'ekung (idak ada angat kering 3embali J 2 detik &emanjang minimal Dingin, sianotik &inimal Dehidrasi #ingan-sedang 3ehilangan BB ." -9" Dehidrasi berat kehilangan BB J9"

"abel /9 )enentuan derajat dehidrasi menurut KFG 1995


)enilaian 3eadaan umum &ata ,ir mata &ulut dan lidah #asa haus (urgor kulit Fasil pemeriksaan , Baik, sadar =ormal ,da Basah &inum biasa tidak haus 3embali 'epat (anpa dehidrasi B Mgelisah, rewel Bekung (idak ada 3ering Mhaus, ingin B M;esu, lunglai,atau tidak sadar angat 'ekung dan kering 3ering angat kering Mmalas minumI tidak bisa minum M kembali sangat lambat Dehidrasi berat bila ada 1 tanda M ditambah 1 atau lebih tanda lain

minum

banyak Mkembali lambat Dehidrasi ringanI sedang bila ada 1 tanda Mditambah

!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050 1 tanda lain #en'ana terapi B
1

1$

(erapi

#en'ana terapi ,

#en'ana terapi B

2&B:# 9 &&K# 1992 dan KFG 1995

"abel 09 )enentuan derajat dehidrasi menurut sistem pengangkaan % &auri'e 3ing 019!$1 Bagian tubuh yang 0 diperiksa 3eadaan umum 3ekenyalan kulit &ata 2bun-ubun besar &ulut Denyut menit 2&B:#9 unoto 19912 ehat =ormal =ormal =ormal =ormal I 3uat L 120 <elisah, 'engeng, &engigau, koma, atau syok angat kurang angat 'ekung angat 'ekung 3ering dan sianosis ;emah J 1$0 1 2

apatis, ngantuk edikit kurang edikit 'ekung 3ering 3ering edang 0120-1$01

nadi

Fasil yang didapat pada penderita diberi angka 0,1 atau 2 sesuai dengan tabel kemudian dijumlahkan. =ilai9 0-2 0ringan1, .-6 0sedang1, !-12 0berat1. ;aboratorium )emeriksaan laboratorium lengkap pada diare akut pada umumnya tidak diperlukan, hanya pada keadaan tertentu mungkin diperlukan misalnya penyebab dasarnya tidak diketahui atau ada sebab-sebab lain selain diare akut atau pada penderita dengan dehidrasi berat. Bontoh9 pemeriksaan darah lengkap, kultur urin dan tinja pada sepsis atau in*eksi saluran kemih. )emeriksaan laboratorium yang diperlukan pada diare akut9 Darah9 darah lengkap, serum elektrolit, analisa gas darah, glukosa darah, kultur, dan tes
!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

20

kepekaan terhadap antibiotika. 2rine9 urin lengkap, kultur, test kepekaan terhadap antibiotika. "in1a Pemeriksaan makroskopik )emeriksaan makroskopik tinja perlu dilakukan meskipun pemeriksaan laboratorium tidak dilakukan. (inja yang 4atery, tanpa mukus dan darah biasanya disebabkan oleh enterotoksin, +irus, proto/oa atau disebabkan in*eksi diluar saluran gastrointestinal. (inja yang mengandung darah atau mukus bisa disebabkan in*eksi bakteri yang menghasilkan sitotoksin, bakteri enteroin+asi* yang menyebabkan peradangan mukosa atau parasit usus seperti9 +. Histolytica, ".coli, dan 9. 9richuria. ,pabila terdapat darah biasanya ber'ampur dalam tinja ke'uali pada in*eksi +.Histolytica darah sering terdapat pada permukaan tinja dan pada in*eksi +H+C terdapat garis-garis darah pada tinja. (inja yang berbau busuk didapatkan pada in*eksi dengan Salmonella, 7iardia, Cry%tos%orodium, dan Strongyloides.1

"abel 29 (es laboratorium tinja yang digunakan untuk mendeteksi enteropatogen. (est laboratorium &ikroskopik9 leukosit pada tinja (ropho/oit, kista, oo'ysts, spora #habditi*orm la+a piral atau basil gram0-1 berbentuk 3ultur tinja 9 standar 3ultur tinja 9 spesial Grganisme didugaI identi*ikasi In+asi* atau bakteri yang memproduksi sitotoksin 7.lamblia, +.Histolytica, Cry%tos%oridium Strongyloides Cam%ylobacter &e&uni. +.coli, Shigella, Salmonela, Cam%ylobacter &e&uni ,.+nterocolitica, V.Cholerae, C.difficile

!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

21

:n/ym imunoassay atau late> aglutinasi 0ota/irus, 7.>amblia, +nteric enrichment erotyping riset umber9 uparto Pemeriksaan .ikroskopik Bertujuan men'ari adanya leukosit dan memberi in*ormasi tentang penyebab diare, letak anatomis, serta adanya proses peradangan mukosa. ;eukosit dalam tinja diproduksi sebagi respon terhadap bakteri yang menyerang mukosa kolon. ;eukosit yang posti* pada pemeriksaan tinja menunjukan adanaya kuman in+asi* atau kuman yang memproduksi sitotoksin seperti Shigella, Salmonella, C.&e&uni, +8+C, C.difficile, ,. +nterocolitica. ;eukosit yang diketemukan pada umumnya adalah leukosit )&= ke'uali pada S.ty%hi leukosit mononuklear. =ormalnya tidak di'ari telur atau parasit ke'uali memiliki risiko tinggi, seperti habis berpergian ke daerah berisiko tinggi, kultur tinja 0-1 untuk enteropatogen, diare lebih dari 1 minggu,dan pasien immunocom%romised. )ada pasien yang di'urigai terin*eksi 7iardiasis, Cry%tos%oridiosis, 8so%oriasis, dan Strongyloidiasis dimana pemeriksaan *eses negati*, aspirasi atau biospi duodenum dan jejunum dapat dilakukan.
H

adeno/iurs, C.;ifficile +.coli, +H+C, +.+C genus yang +irulen

(est yang dilakukan di laboratorium Bakteri yang memprodusi toksin dan

1.0. Penatalaksanaan
Departemen 3esehatan mulai melakukan sosialisasi )anduan (ata ;aksana )engobatan diare pada balita yang baru didukung oleh Ikatan Dokter ,nak Indonesia, dengan merujuk pada panduan KFG. (atalaksana ini sudah mulai diterapkan di rumah sakit. #ehidrasi bukan satu-satunya strategi dalam penatalaksanaan diare. &emperbaiki kondisi usus dan menghentikan diare juga menjadi 'ara untuk mengobati pasien. 2ntuk itu, Departemen 3esehatan menetapkan lima pilar penatalaksanaan diare bagi semua kasus diare yang diderita anak balita baik yang dirawat di rumah maupun sedang dirawat di rumah sakit, yaitu9 1. #ehidrasi dengan menggunakan oralit baru

!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

22

2. Nin' diberikan selama 10 hari berturut-turut .. , I dan makanan tetap diteruskan $. ,ntibiotik selekti* 5. =asihat kepada orang tua

ehidrasi dengan oralit baru3 dapat mengurangi rasa mual dan muntah Berikan segera bila anak diare, untuk men'egah dan mengatasi dehidrasi. Gralit *ormula lama dikembangkan dari kejadian luar biasa diare di ,sia elatan yang terutama disebabkan karena disentri, yang menyebabkan berkurangnya lebih banyak elektrolit tubuh, terutama natrium. edangkan diare yang lebih banyak terjadi akhir-akhir ini dengan tingkat sanitasi yang lebih banyak terjadi akhir-akhir ini dengan tingkat sanitasi yang lebih baik adalah disebabkan oleh karena +irus. Diare karena +irus tersebut tidak menyebabkan kekurangan elektrolit seberat pada disentri. 3arena itu, para ahli diare mengembangkan *ormula baru oralit dengan tingkat osmolaritas yang lebih rendah. Gsmolaritas larutan baru lebih mendekati osmolaritas plasma, sehingga kurang menyebabkan risiko terjadinya hipernatremia. $ralit Gralit baru ini adalah oralit dengan osmolaritas yang rendah. 3eamanan oralit ini sama dengan oralit yang selama ini digunakan, namun e*ekti+itasnya lebih baik daripada oralit *ormula lama. Gralit baru dengan lo4 osmolaritas ini juga menurunkan kebutuhan suplementasi intra+ena dan mampu mengurangi pengeluaran tinja hingga 20" serta mengurangi kejadian muntah hingga .0". elain itu, oralit baru ini juga telah direkomendasikan oleh KFG dan 2=IB:7 untuk diare akut non-kolera pada anak.1 "abel 145 3omposisi Gralit Baru1
Gralit Baru Gsmolaritas #endah =atrium 3lorida 7lucose, anhydrous &molIliter !5 65 !5

!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050


3alium itrat (otal Gsmolaritas 20 10 2$5

23

3etentuan pemberian oralit *ormula baru a. Beri ibu 2 bungkus oralit *ormula baru b. ;arutkan 1 bungkus oralit *ormula baru dalam 1 liter air matang untuk persediaan 2$ jam '. Berikan larutan oralit pada anak setiap kali buang air besar, dengan ketentuan9 2ntuk anak berumur L 2 tahun9 berikan 50-100 ml tiap kali B,B 2ntuk anak 2 tahun atau lebih9 berikan 100-200ml tiap B,B d. Eika dalam waktu 2$ jam persediaan larutan oralit masih tersisa, maka sisa larutan harus dibuang.

6in7 diberikan selama 14 hari berturut8turut Nin' mengurangi lama dan beratnya diare. Nin' juga dapat mengembalikan na*su makan anak. )enggunaan /in' ini memang popular beberapa tahun terakhir karena memiliki e/idence based yang bagus. Beberapa penelitian telah membuktikannya. )emberian /in' yang dilakukan di awal masa diare selama 10 hari ke depan se'ara signi*ikan menurunkan morbiditas dan mortalitas pasien. ;ebih lanjut, ditemukan bahwa pemberian /in' pada pasien anak penderita kolera dapat menurunkan durasi dan jumlah tinjaI'airan yang dikeluarkan. Nin' termasuk mikronutrien yang mutlak dibutuhkan untuk memelihara kehidupan yang optimal. &eski dalam jumlah yang sangat ke'il, dari segi *isiologis, /in' berperan untuk pertumbuhan dan pembelahan sel, anti oksidan, perkembangan seksual, kekebalan seluler, adaptasi gelap, penge'apan, serta na*su makan. Nin' juga berperan
!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

24

dalam sistem kekebalan tubuh dan merupakan mediator potensial pertahanan tubuh terhadap in*eksi. Dasar pemikiran penggunaan /in' dalam pengobatan diare akut didasarkan pada e*eknya terhadap *ungsi imun atau terhadap struktur dan *ungsi saluran 'erna dan terhadap proses perbaikan epitel saluran 'erna selama diare. )emberian /in' pada diare dapat meningkatkan absorpsi air dan elektrolit oleh usus halus, meningkatkan ke'epatan regenerasi epitel usus, meningkatkan jumlah brush border a%ical, dan meningkatkan respon imun yang memper'epat pembersihan patogen dari usus. )engobatan dengan /in' 'o'ok diterapkan di negara-negara berkembang seperti Indonesia yang memiliki banyak masalah terjadinya kekurangan /in' di dalam tubuh karena tingkat kesejahteraan yang rendah dan daya imunitas yang kurang memadai. )emberian /in' dapat menurunkan *rekuensi dan +olume buang air besar sehingga dapat menurunkan risiko terjadinya dehidrasi pada anak.2 Dosis /in' untuk anak-anak ,nak di bawah umur 6 bulan9 10mg 0O tablet1 per hari. ,nak di atas umur 6 bulan9 20 mg 01 tablet1 per hari. Nin' diberikan selama 10-1$ hari berturut-turut meskipun anak telah sembuh dari diare. 2ntuk bayi, tablet /in' dapat dilarutkan dengan air matang, , I atau oralit. 2ntuk anak-anak yang lebih besar, /in' dapat dikunyah atau dilarutkan dalam air matang atau oralit.2 A*I dan makanan tetap diteruskan sesuai umur anak dengan menu yang sama pada waktu anak sehat untuk men'egah kehilangan berat badan serta pengganti nutrisi yang hilang. )ada diare berdarah na*su makan akan berkurang. ,danya perbaikan na*su makan menandakan *ase kesembuhan. Antibiotik 1angan diberikan ke'uali ada indikasi misalnya diare berdarah atau kolera. )emberian antibiotik yang tidak rasional justru akan memperpanjang lamanya diare karena akan megganggu keseimbangan *lora usus dan Clostridium difficile yang akan tumbuh dan menyebabkan diare sulit disembuhkan. elain itu, pemberian antibiotik yang tidak rasional akan memper'epat resistensi kuman terhadap antibiotik, serta
!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

25

menambah biaya pengobatan yang tidak perlu. )ada penelitian multipel ditemukan bahwa telah terjadi peningkatan resistensi terhadap antibiotik yang sering dipakai seperti ampisilin, tetrasiklin, kloram*enikol, dan trimetoprim sul*ametoksa/ole dalam 15 tahun ini. #esistensi terhadap antibiotik terjadi melalui mekanisme berikut inakti+asi obat melalui degradasi en/imatik oleh bakteri, perubahan struktur bakteri yang menjadi target antibiotik dan perubahan permeabilitas membran terhadap antibiotik.1 &asihat pada ibu atau pengasuh 3embali segera jika demam, tinja berdarah, berulang, makan atau minum sedikit, sangat haus, diare makin sering, atau belum membaik dalam . hari. In*eksi usus pada umumnya self limited, tetapi terapi non spesi*ik dapat membantu penyembuhan pada sebagian pasien dan terapi spesi*ik, dapat memperpendek lamanya sakit dan memberantas organisme penyebabnya. Dalam merawat penderita dengan diare dan dehidrasi terdapat beberapa pertimbangan terapi9 1. (erapi 'airan dan elektrolit 2. (erapi diit .. (erapi non spesi*ik dengan antidiare $. (erapi spesi*ik dengan antimikroba Kalaupun demikian, berdasarkan penelitian epidemiologis di Indonesia dan negara berkembang lainnya, diketahui bahwa sebagian besar penderita diare biasanya masih dalam keadaan dehidrasi ringan atau belum dehidrasi. Fanya sebagian ke'il dengan dehidrasi lebih berat dan memerlukan perawatan di sarana kesehatan. )erkiraan se'ara kasar menunjukkan dari 1000 kasus diare yang ada di masyarakat, 900 dalam keadaan dehidrasi ringan, 90 dalam keadaan dehidrasi sedang dan 10 dalam keadaan dehidrasi berat, 1 diantaranya disertai komplikasi serta penyakit penyerta yang penatalaksanaannya 'ukup rumit.2 Berdasarkan data diatas, sesuai dengan panduan KFG, pengobatan diare akut dapat dilaksanakan se'ara sederhana yaitu dengan terapi 'airan dan elektrolit per oral serta melanjutkan pemberian makanan, sedangkan terapi non-spesi*ik dengan anti diare tidak direkomendasikan dan terapi antibiotika hanya diberikan bila ada indikasi. )emberian 'airan dan elektrolit se'ara parenteral hanya
!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

26

untuk kasus dehidrasi berat. )engobatan diare tanpa dehidrasi

(#G 0(erapi #ehidrasi Gral1 )enderita diare harus segera diberi 'airan seperti air tajin, larutan gula garam, kuah sayur-sayuran dan pengobatan dapat dilakukan oleh keluarga penderita. Eumlah 'airan yang dapat diberikan untuk anak usia L1 tahun adalah 50-100 ml, 1-5 tahun adalah 100-200 ml, 5-12 tahun adalah 200-.00 ml, dan dewasa .00-$00 ml setiap B,B. 2ntuk anak dibawah usia 2 tahun pemberian 'airan dilakukan dengan sendok, yaitu 1 sendok tiap 1-2 menit. )emberian dengan botol tidak dianjurkan. ,nak yang lebih dewasa dapat minum dengan gelas. Bila anak muntah, tunggu sekitar 10 menit baru diberikan 'arian lagi 1 sendok tiap 2-. menit. )emberian 'arian dilakukan sampai diare berhenti. ,si tetap diberikan disamping 'airan. &akanan yang diberikan sedikit-sedikit 0kurang dari 6>Ihari1 serta rendah serat. Buah yang diberikan adalah buah pisang dan dilarang makan makanan yang merangsang terjadinya diare seperti makanan pedas dan asam. Bila pengobatan ini tidak berhasil atau semakin parah kemungkinan anak sudah masuk dalam dehidrasi ringan-sedang.2 )engobatan diare dehidrasi ringan sedang

(#G 0(erapi #ehidrasi Gral1 )enderita dehidrasi ringan sedang harus dirawat di sarana kesehatan dan diberikan terapi rehidrasi oral dengan oralit. Eumlah oralit yang diberikan dalam . jam pertama adalah !5 ''IkgBB. Bila berat badan tidak diketahui dapat diberikan dengan perkiraan9 umur L1 tahun .00 ml, 1-5 tahun adalah 600 ml, J5 tahun adalah 1200 ml, dan dewasa adalah 2$00 ml. Bila penderita masih haus dapat diberikan minuman lagi. Bila kelopak mata menjadi bengkak, pemberian oralit dihentikan sementara sampai oedem mata hilang. ,pabila oralit tidak bisa diberikan se'ara per-oral, maka oralit dapat diberikan melalui nasogastrik dengan +olume 20 mlIkgBBIjam. Dalam . jam dipantau keadaan klinis pasien, apakah membaik atau memburuk. Bila membaik maka pasien dapat diberikan terapi oralit dan makanan dengan 'ara pengobatan diare tanpa dehidrasi. Bila
!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

2"

memburuk maka pasien jatuh dalam keadaan dehidrasi berat dan tetap dirawat di sarana kesehatan dan dapat dipertimbangkan menggunakan 'airan parenteral.2 )engobatan diare dehidrasi berat

(#) 0(erapi #ehidrasi )arenteral1 )engobatan terbaik untuk diare dengan dehidrasi berat adalah dengan 'ara parenteral dan penderita harus dirawat di rumah sakit. )asien harus diberikan oralit sampai in*us terpasang. Disamping itu anak diberikan 'arian oralit selama pemberian intra+wna 0DI- 5 mlIkgBBIjam1, apabila dapat minum dengan baik biasanya dalam .-$ jam 0untuk bayi1, 1-2 jam 0untuk anak yang lebih besar1. )emberian tersebut untuk memberi tambahan basa dan kalium yang tidak dapat disuplai oleh 'airan inta+ena. 2ntuk rehidrasi parenteral digunakan 'airan #inger ;aktat dosis 100 mlIkgBB. Bara pemberiannya yaitu untuk anak usia L1 tahun 1 jam pertama .0 ''IkgBB, dilanjutkan 5 jam berikutnya !0 ''IkgBB. Diatas 1 tahun, setengah jam pertama .0 ''IkgBB dilanjutkan 2 O jam berikutnya !0 ''IkgBB.2 ;akukan e+aluasi tiap jam. Bila hidrasi tidak membaik, tetesan I? dapat diper'epat. ;akukan e+aluasi tiap 6 jam pada bayi dan . jam pada anak yang lebih besar. ;akukan e+aluasi pilih pengobatan pada diare dengan dehidrasi sedang dan pengobatan diare tanpa dehidrasi.2 "abel 119 (erapi 'airan dan pemberian makanan pada <:, tanpa penyulitH
Dehidrasi #ehidrasi Bairan )en'egahan Dehidrasi (anpa dehidrasi 10-20 mg ''I kg BBIB,B oralit ,si terus, susu terus, makanan padat terus dengan mengurangi porsi serat, ektra 1 porsi #ingansedang $ jam !5 '' 0O gelas1 ad Idem Dapat ditangguhakn sampai anak segar &akan minum

oralitIkgBB libitum

atau

sampai tanda-

tanda dehidrasi hilang Berat $ jam I?7D #; .0 ''I3g BB ! O tpmIkgBBImenit oralit ad libitum segera setelah Idem Idem

!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050


anak bisa minum

2#

&onitoring dilakukan tiap 1 jam

)atokan koreksi 'airan melalui =<D 0=asogatri' drip1 adalah =adi masih dapat diraba dan masih bisa dihitung (idak ada meteorismus (idak ada penyulit yang mengharuskan menggunakan 'airan I? Dikatakan gagal jika dalam 1 jam pertama muntah dan diare terlalu banyak dan syok bertambah berat. "abel 129 Beberapa penyakit penyulit <:, dan penanggulangannyaH

!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

2$

Eenis penyakit 33) I-II 33) III

Eumlah 'airan esuai <:, murni &arasmus 250''IkgBB 3washiokor 200'' IkgBB P kebutuhan P kebutuhan P kebutuhan P kebutuhan esuai terapi hipertonik .0''IkgBB D+olume urine 1 hari sebelumnya D 12" setiap kenaikan suhu 17B P kebutuhan

(erapi medikamentosa esuai kausa

3eterangan

Bronkopneumonia :nse*alitis &eteorismus &eningitis purulenta Dehidrasi hipertonik <agal ginjal akut

esuai B) esuai ense*alitis ,ntibiotik pro*ilaksis esuai menpur esuai etiologi esuai <<,

MM

MMM

8m%ending ;ecom% Cordis

Digitalisasi

MDiberikan pada anak yang sangat Bronkopneumonia yang sangat sesak dan sistem kardio+askuler yang tidak mungkin menerima rehidrasi 'epat.

!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

30

MM,kibat lanjut dari meteorismus adalah ballooning effect, maka dapat dilakukan dekompresi dari atas dengan sonde lambung atau dari bawah dengan s'horstein. &enghentikan makanan peroral, memberi 'airan perenteral sedini mungkin dan memberikan ,B pro*ilaksis. MMMDasar klinis diagnosis dehidrasi hipertonis9 1. 3linis9 turgor yang relati* baik, hiperiritabel, rasa haus yang sangat nyata, kejang yang biasanya timbul setelah terapi 'airan. 2. ;aboratorium9 kadar =a serum lebih dari 150 meQI;

Bairan #ehidrasi Gral )ada tahun 19!5, KFG dan 2=IB:7 menyetujui untuk mempromosikan B#G

tunggal yang mengandung =atrium 90 mmolI;, 3alium 20 mmolI;, 3lorida H0 mmolI;, Basa .0 mmolI;, dan <lukosa 111 mmolI; 02"1. 3omposisi ini dipilih untuk memungkinkan satu jenis larutan saja untuk digunakan pada pengobatan diare yang disebabkan oleh berma'am sebab bahan in*eksius yang disertai dengan berbagai derajat kehilangan elektrolit. Bontoh diare 0ota/irus berhubungan dengan kehilangan =atrium bersama tinja .0-$0 m:QI;, :(:B 50-60 m:QI;, dan V.cholera J90-120 m:QI;. B#G-KFG 0Gralit1 telah terbukti selama lebih dari 25 tahun e*ekti* baik untuk terapi maupun rumatan pada anak dan dewasa dengan semua tipe diare in*eksi. Kalaupun demikian, dari hasil-hasil riset klinik berikutnya, pada metaanalisa mendukung penggunaan B#G yang osmolaritasnya rendah. B#G dengan osmolaritasnya yang lebih rendah berkaitan dengan muntah lebih sedikit, keluaran tinja yang lebih sedikit, berkurangnya pemberian intra+ena dibandingkan dengan B#G standar pada bayi dan anak non kolera. )ada kolera tidak ada perbedaan klinik antara penderita yang diberi B#G osmolaritas rendah dengan B#G standar ke'uali angka kejadian hiponatremi.
!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

31

,tas dasar hasil tersebut KFG dan 2=IB:7 mengadakan konsultasi tentang penggunaan B#G dengan osmolaritas lebih rendah untuk digunakan se'ara global. )ada tahun 2002 KFG mengumumkan B#G *ormula baru yang sesuai dengan rekomendasi tersebut dengan !5 m:QI; natrium, !5 mmolI; glukosa dan osmolaritas total 2$5 mGsmI;. B#G *ormula baru ini juga direkomendasikan untuk digunakan pada anak dan dewasa dengan kolera, meskipun %ost-mar5eting sur+eilans sedang dilakukan untuk memastikan keamanan dan indikasinya.1 B#G baru #esep untuk memperbaiki B#G antara lain menambahkan substrat untuk kotransport =atrium 0'ontoh9 asam amino gly'ine, alanine, dan glutamine1 atau substitusi glukosa dengan komplek karbohidrat 0B#G berbasis beras atau 'ereal1. ,sam amino tidak menunjukkan lebih e*ekti* daripada B#G tradisional dan lebih mahal. B#G berbasis beras dapat direkomendasikan bila 'ukup latihan dan penyediaan di rumah dapat dilakukan, dan mungkin sangat e*ektI* untuk mengobati dehidrasi karena kolera. Kalaupun demikian, kemudahan dan keamanan B#G paket di negara berkembang dan se'ara komersial tersedia B#G di negara maju, maka B#G standar tetap merupakan pilihan utama dari sebagian besar klinisi. )otential additi+e pada B#G termasuk mampu melepaskan B7, 0amylase resistant starch deri/ate dari jagung1 dan %artially hydrolyzed guar gum. &ekanisme kerja yang diharapkan adalah meningkatkan u%ta5e =atrium oleh kolon terikat pada transport dan protein polimer.1 eng 0Nin'1 De*isiensi seng sering didapatkan pada anak-anak di negara berkembang dan dihubungkan dengan menurunnya *ungsi imun dan meningkatnya kejadian penyakit in*eksi yang serius. eng merupakan mikronutrien komponen berbagai en/im dalam tubuh, yang penting antara lain untuk sintesis D=,. )ada sistematik re+iew dari 10 #B( yang semuanya dilakukan di negara berkembang pada tahun 1999 didapatkan bahwa suplementasi seng dengan dosis minimal setengah dari #D, ,merika erikat untuk seng, ternyata dapat menurunkan insiden diare sebanyak 15" dan pre+alensi diare
!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

B7,. 3emungkinan lain dari

perbaikan komposisi B#G masa depan adalah penambahan probiotik, prebiotik, seng,

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

32

sampai 25", kurang lebih sama dengan hasil yang di'apai upaya pre+enti* yang lain seperti perbaikan higiene sanitasi dan pemberian , I. ejak tahun 200$, KFG dan 2=IB:7 telah menganjurkan penggunaan seng pada anak dengan diare dengan dosis 20 mg per hari selama 10-1$ hari, dan pada bayi L6 bulan dengan dosis 10 mg per hari selama 10-1$ hari.1 )emberian makanan selama diare )emberian makanan harus diteruskan selama diare dan ditingkatkan setelah sembuh. (ujuannya adalah memberikan makanan kaya nutrien sebanyak anak mampu menerima. ebagian besar anak dengan diare 'air, na*su makannya timbul kembali setelah dehidrasi teratasi. &eneruskan pemberian makanan akan memper'epat kembalinya *ungsi usus yang normal termasuk kemampuan menerima dan mengabsorbsi berbagai nutrien, sehingga memburuknya status gi/i dapat di'egah atau paling tidak dikurangi. ebaliknya, pembatasan makanan akan menyebabkan penurunan berat badan sehingga diare menjadi lebih lama dan kembalinya *ungsi usus akan lebih lama. &akanan yang diberikan pada anak diare tergantung kepada umur, makanan yang disukai, dan pola makan sebelum sakit serta budaya setempat. )ada umumnya, makanan yang tepat untuk anak diare sama dengan yang dibutuhkan dengan anak sehat. Bayi yang minum , I harus diteruskan sesering mungkin dan selama anak mau. Bayi yang tidak minum , I harus diberi susu yang biasa diminum paling tidak setiap . jam. )engen'eran susu atau penggunaan susu rendah atau bebas laktosa se'ara rutin tidak diperlukan. )emberian susu rendah laktosa atau bebas laktosa mungkin diperlukan untuk sementara bila pemberian susu menyebabkan diare timbul kembali atau bertambah hebat sehingga terjadi dehidrasi lagi, atau dibuktikan dengan pemeriksaan terdapat tinja yang asam 0pF L61 dan terdapat bahan yang mereduksi dalam tinja J0,5". atau *ormula biasanya diminum se'ara bertahap selama 2-. hari. Bila anak berumur $ bulan atau lebih dan sudah mendapatkan makanan lunak atau padat, makanan ini harus diteruskan. )aling tidak 50" dari energi diit harus berasal dari makanan dan diberikan dalam porsi ke'il atau sering 06 kali atau lebih1 dan anak dibujuk untuk makan. )ada anak yang lebih besar, dapat diberikan makanan yang terdiri dari makanan pokok setempat misalnya nasi, kentang, gandum, roti, atau bakmi. 2ntuk
!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

etelah diare

berhenti, pemberian tetap dilanjutkan selama 2 hari kemudian 'oba kembali dengan susu

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

33

meningkatkan kandungan energinya dapat ditambahkan 5-10ml minyak nabati untuk setiap 100 ml makanan. &inyak kelapa sawit sangat bagus dikarenakan kaya akan karoten. Bampur makanan pokok tersebut dengan ka'ang-ka'angan dan sayur-sayuran, serta ditambahkan tahu, tempe, daging, atau ikan. ari buah segar atau pisang baik untuk menambah kalium. &akanan yang berlemak atau makanan yang mengadung banyak gula seperti sari buah yang banyak diperdagangkan sebaiknya dihindari.2 )emberian makanan setelah diare &eskipun anak diberi makanan sebanyak dia mau selama diare, beberapa kegagalan pertumbuhan mungkin dapat terjadi terutama bila terjadi anoreksia hebat. Gleh karena itu, perlu pemberian ekstra makanan yang kaya akan /at gi/i beberapa minggu setelah sembuh untuk memperbaiki kurang gi/i dan untuk men'apai serta mempertahankan pertumbuhan normal. Berikan ekstra makanan pada saat anak merasa lapar, pada keadaan sema'am ini biasanya anak dapat menghabiskan tambahan 50" atau lebih kalori dari biasanya.

(erapi medikamentosa Berbagai ma'am obat telah digunakan untuk pengobatan diare, seperti

antibiotika, antidiare, adsorben, antiemeti', dan obat yang mempengaruhi mikro*lora usus. Beberapa obat mempunyai lebih dari satu mekanisme kerja, banyak diantaranya mempunyai e*ek toksik sistemik dan sebagian besar tidak direkomendasikan untuk anak umur kurang dari 2-. tahun. e'ara umum, dikatakan bahwa obat-obat tersebut tidak diperlukan untuk pengobatan diare akut.$ ,ntibiotik ,ntibiotik pada umumnya tidak diperlukan pada semua diare akut oleh karena sebagian besar diare in*eksi adalah 0ota/irus yang si*atnya self-limited dan tidak dapat dibunuh dengan antibiotik. Fanya sebagian ke'il 010-20"1 yang disebabkan oleh bakteri patogen seperti V. cholera, Shigella, +nteroto5sigeni5 +. coli, Salmonella, Cam%ylobacter, dan sebagainya.
!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

34

"abel 139 ,ntibiotik pada diareH


)enyebab 3olera ,ntibiotik pilihan (etra'y'line 12,5 mgIkgBB $ >I hari selama . hari higella dysentery Bipro*lo>a'in 15 mgIkgBB 2> 1 selama . hari ,lternati* :rythromy'in 12,5 mgIkgBB $> sehari selama . hari )i+me'illinam 20 mgIkgBB $>1 selama 5 hari Be*tria>one 50-100 mgIkgBB 1> sehari I& selama 2-5 hari ,moebiasis &etronida/ole 10 mgIkgBB . > 1 selama 5 hari 0 10 hari pada kasus berat1 <iardiasis &etronida/ole 5 mgIkg .> 1 selama 5 hari

Gbat antidiare Gbat-obat ini sering digunakan tetapi tidak mempunyai keuntungan praktis dan

tidak diindikasikan untuk pengobatan diare akut pada anak. Beberapa obat yang masuk dalam katergori ini adalah9 ,dsorben

Bontoh9 kaolin, attapulgite, sme'tite, acti/ated charcoal, 'holestyramine. Gbatobat ini dipilih karena kemampuannya untuk mengikat dan menginakti+asi toksin bakteri dan bahan lain yang menyebabkan diare. Gbat ini juga dikatakan memiliki *ungsi untuk melindungi mukosa usus. (etapi tidak ada bukti praktis dari penggunaan obat ini untuk pengobatan diare akut pada anak. ,ntimotilitas Bontoh9 lo%eramide hydrochloride, dipheno>ylate dengan atropin dan kodein1. Gbat-obat ini mengurangi *rekuensi diare pada orang dewasa tetapi tidak mengurangi
!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

35

+olume diare pada anak-anak. Gbat ini juga dapat menyebabkan ileus paralitik yang berat dan *atal dan memperpanjang in*eksi dan memperlambat eliminasi organisme penyebab. Dapat terjadi e*ek sedati* pada dosis normal. Gbat-obat ini tidak diberikan untuk bayi dengan diare.$ Bismuth subsali'ylate Bila digunakan tiap $ jam dapat mengurangi keluaran tinja pada anak dengan diare akut sebanyak .0". (etapi obat ini jarang digunakan. ,nti muntah Bontohnya seperti %rochlor%erazine dan chlor%romazine yang dapat

menyebabkan mengantuk. (etapi pemberian obat anti muntah tidak diberikan karena muntah berhenti bila penerita telah terehidrasi.

Bardia' stimulan )engobatan dengan 'ardia' stimulan seperti adrenalin, ni'otinamide tidak pernah dianjurkan untuk mengobati dehidrasi dan hipo+olemia. )engobatan yang tepat adalah 'airan parenteral dan elektrolit yang seimbang. Darah atau plasma (idak diindikasikan untuk anak yang dehidrasi oleh karena diare. Rang dibutuhkan adalah penggantian dari kehilangan air dan elektrolit. teroid (idak memberi keuntungan dan tidak diindikasikan.

1.2. 'omplikasi
<angguan elektrolit

!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

36

Fipernatremia )enderita dengan =atrium plasma J150 mmolI; memerlukan pemantauan ketat. (ujuannya adalah menurunkan kadar =atrium se'ara perlahan-lahan. )enurunan =atrium se'ara 'epat berbahaya karena dapat menimbulkan edema otak. #ehidrasi oral atau nasogastrik menggunakan oralit adalah 'ara yang paling baik dan aman. 3oreksi dengan rehidrasi intra+ena dapat digunakan dengan menggunakan 'airan 0,$5" saline-5" de>trose selama H jam. Bila kadar menjadi normal lanjutkan rumatan, bila sebaliknya lanjutkan H jam lagi dan periksa kadar =atrium plasma setelah H jam. 2ntuk rumatan dapat digunakan 0,1H" saline- 5" dekstrosa, perhitungkan untuk 2$ jam. (ambahkan 10 mmol 3B; pada setiap 500 ml 'airan in*us setelah pasien dapat ken'ing. elanjutnya pemberian diit normal dapat mulai diberikan. ;anjutkan pemberian oralit 10 mgIkgBB I setiap B,B sampai diare berhenti. Fiponatremia ,nak dengan diare biasnya minum 'airan yang mengandung sedikit garam sehingg terjadi hiponatremia 0=aL1.0 molI;1. Fiponatremia sering terjadi pada anak dengan Shigellosis dan anak malnutrisi berat dengan edema. Gralit aman dan e*ekti* untuk terapi pada anak hiponatremia. Bila menggunakan #inger ;aktat atau =ormal aline, kadar =a koreksi 0m:QI;1 8 125%kadar =a serum yang diperiksa dikalikan 0,6 dan dikalikan berat badan 0m:Q =a 8 125%=a darah > 0,6 > BB0kg11. eparuh diberikan dalam H jam dan sisanya dalam 16 jam. )eninggian serum =a tidak melebihi 2 m:QI;Ijam. Fiperkalemia Disebut hiperkalemia bila kadar 3 J5 m:QIl, koreksi dilakukan dengan pemberian kalsium glukonas 10" 0,5-1 mlIkgBB i+ pelan-pelan dalam 5%10 menit dengan monitor detak jantung. Fipokalemia Dikatakan hipokalemia bila kadar 3 L.,5 m:QI;, koreksi dilakukan menurut kadar 3, jika kadar 3alium 2,5-.,5 m:QI; diberikan per-oral !5 m'gIkgBBIhari dibagi .
!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

3"

dosis. Bila kadar 3 L 2,5 m:QI; maka diberikan intra+ena drip 0tidak boleh bolus1 diberikan dalam $ jam dosisnya 0.,5- kadar 3 terukur > BB> 0,$ D 2 m:QIkgBBI2$ jam1, kemudian 20 jam berikutnya adalah 0.,5 % kadar 3 terukur > BB S 0.$ D 1I6 > 2 m:QIBB1. . Fipokalemi dapat di'egah dan kekurangan kalium dapat dikoreksi dengan menggunakan oralit dan memberikan makanan yang kaya kalium selama diare dan sesudah diare berhenti. 3egagalan upaya rehidrasi oral 3egagalan upaya rehidrasi oral dapat terjadi pada keadaan tertentu misalnya pengeluaran tinja 'air yang sering dalam +olume banyak, muntah yang menetap, tidak dapat minum, kembung, dan ileus pralitik, serta malabsorbsi glukosa. )ada keadaan ini maka 'airan harus diberikan se'ara intra+ena. 3ejang

,nak yang mengalami dehidrasi, walaupun tidak selalu, dapat terjadi kejang sebelum atau sesudah pengobatan rehidrasi. 3ejang dapat disebabkan oleh karena hipoglikemia, kebanyakan terjadi pada bayi atau anak yang gi/inya buruk, hiperpireksia, dan kejang terjadi bila panas tinggi melebihi $07B, hipernatremia atau hiponatremia.

1.14. Pen7egahan
2paya pen'egahan diare dapat dilakukan dengan 'ara9 &en'egah penyebaran kuman patogen penyebab diare 3uman-kuman patogen penyebab diare umumnya disebarkan se'ara *ekal-oral. )emutusan penyebaran kuman penyebab diare perlu di*okuskan pada 'ara penyebaran ini. 2paya pen'egahan diare yang terbukti e*ekti*, meliputi9 a. )emberian , I yang benar b. &emperbaiki penyiapan dan penyimpanan makanan pendamping , I '. )enggunaan air bersih yang 'ukup d. &embudayakan kebiasaan men'u'i tangan dengan sabun sehabis
!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

3#

buang air besar dan sebelum makan e. )enggunaan jamban yang bersih dan higienis oleh seluruh anggota keluarga *. &embuang tinja bayi yang benar

&emperbaiki daya tahan tubuh pejamu 0host1. Bara-'ara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak dan

dapat mengurangi risiko diare, antara lain9 a. &emberi , I paling tidak sampai usia 2 tahun b. &eningkatkan nilai gi/i makanan pendamping , I dan memberi makan dalam jumlah yang 'ukup untuk memperbaiki status gi/i anak '. Imunisasi 'ampak ,khir-akhir ini banyak diteliti tentang peranan probiotik, prebiotik, dan seng dalam pen'egahan diare. )robiotik )robiotik diberi batas sebagai mikroorganisme hidup dalam makanan yang di*ermentasi yang menunjang kesehatan melalui ter'iptanya keseimbangan mikro*lora intestinal yang lebih baik. )en'egahan diare dapat dilakukan dengan pemberian probiotik dalam waktu yang panjang terutama untuk bayi yang tidak minum , I. )ada sistematik re+iew yang dilakukan 3omisi =utrisi : )<F,= 0+uro%ean Society of 7astroenterology He%atology and 2utrition1 pada tahun 200$, didapatkan laporanlaporan yang berkaitan dengan peran probiotik untuk pen'egahan diare. aa+edra dkk tahun 199$, melaporkan pada penelitiannya bahwa susu *ormula yang disuplementasi dengan "ifidobacterium lactis dan Stre%tococcus thermo%hilus bila diberikan pada bayi dan anak usia 5-2$ bulan yang dirawat di #umah akit dapat menurunkan angka kejadian diare dari .1" menjadi !", in*eksi 0ota/irus juga berkurang dari .9" pada kelompok plasebo menjadi 10" pada kelompok probiotik. )enelitian )huapradit ). dkk
!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

3$

di (hailand pada tahun 1999 menunjukan bahwa bayi yang minum susu *ormula yang mengandung probiotik "ifidobacterium "b 1! dan Stre%tococcus thermo%hylus lebih jarang menderita diare oleh karena in*eksi 0ota/irus.$ DA ou/a dkk tahun 2002 melaporkan bahwa probiotik jika diberikan bersama-sama dengan antibiotik mengurangi risiko TAntibiotic Associated ;iarrheaU. 3emungkinan mekanisme e*ek probiotik dalam pen'egahan diare melalui perubahan lingkungan mikro lumen usus 0pF, oksigen1, produksi bahan anti mikroba terhadap beberapa patogen usus, kompetisi nutrien, men'egah adhesi kuman patogen pada enterosit, modi*ikasi toksin terhadap mukosa usus melalui penyediaan nutrien dan imunomodulasi. Disimpulkan bahwa beberapa probiotik potensial mempunyai e*ek protekti* terhadap diare, tetapi masih diperlukan penelitian dan e+aluasi lebih lanjut termasuk e*ekti*itas dan keamanannya, walaupun sejauh ini penggunaan probiotik pada per'obaan klini dikatakan aman. ur+eilans diperlukan untuk men'ari kemungkinan e*ek samping seperti in*eksi pada kelompok risiko tinggi antara lain bayi prematur dan pasien immunocom%romised. )rebiotik )rebiotik bukan merupakan mikroorganisme akan tetapi bahan makanan. 2mumnya kompleks karbohidrat yang bila dikonsumsi dapat merangsang pertumbuhan *lora intestinal yang menguntungkan kesehatan.. Gligosa'harida yang ada di dalam , I dianggap sebagai prototipe prebiotik karena dapat merangsang pertumbuhan >actobacilli dan "ifidobacteria didalam kolon bayi yang minum , I. Data menunjukkan angka kejadian diare akut lebih rendah pada bayi yang minum , I.

1.11. Prognosis
Dengan penggantian 'airan yang adekuat, perawatan yang mendukung, dan terapi antimikrobial jika diindikasikan, prognosis diare hasilnya sangat baik dengan morbiditas dan mortalitas yang minimal. )enderita dipulangkan apabila ibu sudah dapatIsanggup membuatImemberikan oralit kepada anak dengan 'ukup walaupun diare masih berlangsung dan diare bermasalah atau dengan penyakit penyerta sudah diketahui
!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

40

dan diobati.

!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

41

Bab II Diare 'ronis dan Diare Persisten


2.1. Definisi
Diare pada umumnya dibagi menjadi diare yang berkepanjangan 0kronis dan persisten1. Diare kronis dan diare persisten seringkali dianggap sebagai kondisi yang sama. ,kan sangat membantu apabila terdapat de*inisi standar sehingga dapat dilakukan perbandingan antar studi serta pembuatan rekomendasi pengobatan. Dalam lingkungan masyarakat gastrohepatologi anak di Indonesia digunakan pengertian bahwa ada 2 jenis diare yang berlangsung V1$ hari, yaitu diare persisten yang mempunyai dasar etiologi in*eksi, serta diare kronis yang mempunyai dasar etiologi non-in*eksi. !

2.2. 'e1adian
Diare persisten dan kronis men'akup .%20" dari seluruh episode diare pada balita. Insidensi diare persisten di beberapa negara berkembang berkisar antara !-15" setiap tahun dan menyebabkan kematian sebesar .6-5$" dari keseluruhan kematian akibat diare. Di Indonesia diare persisten I kronis sebesar 0,1" dengan angka kejadian tertinggi pada anak-anak berusia 6-11 bulan.

2.3. Etiologi
(erdapat perbedaan etiologi penyebab diare kronis dan diare persisten pada negara berkembang dan negara maju. Di negara maju sebagian besar membahas penyebab non-in*eksi, umumnya meliputi intoleransi protein susu sapi I kedelai 0pada anak usia L6 bulan, tinja sering disertai darah1, celiac disease 0gluten?sensiti/e entero%athy1, dan cystic fibrosis. =amun, perhatian global seringkali tertuju pada diare berkepanjangan yang bermula dari diare akut akibat in*eksi saluran 'erna. :nteropatogen penyebab diare berkepanjangan 0!-15 hari1 di urabaya pada tahun 19H$-199. adalah Salmonella s%. sebanyak H1 kasus, +ntamoeba histolytica sebanyak 16 kasus, dan pada diare kronis yaitu lebih dari 15 hari disebabkan oleh Salmonella s%. sebanyak 21 kasus.H

2.!. Patogenesis
)atogenesis diare kronis melibatkan *aktor yang kompleks. )ertemuan Common4ealth Association of .ediatric 7astrointestinal and 2utrition 0B,)<,=1 menghasilkan suatu konsep patogenesis diare kronis yang menjelaskan bahwa paparan
!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

42

berbagai *aktor predesposisi, baik in*eksi maupun non-in*eksi yang melibatkan serangkaian proses yang memi'u kerusakan mukosa usus dan mengakibatkan diare kronis. eringkali diare kronis dan diare persisten tidak dapat dipisahkan, sehingga beberapa re*erensi hanya menggunakan salah satu istilah untuk menerangkan kedua jenis diare tersebut.6 #ambar 19 3onsep )atogenesis Diare persisten dan 3ronis umber 9 ulli+an10

!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

43

#ambar 29 ,lur perjalanan diare akut menjadi diare persisten umber9 Bhutta!

Dijelaskan bahwa *aktor seperti malnutrisi, de*isiensi imun, de*isiensi mikronutrien, dan ketidaktepatan terapi diare menjadi *aktor risiko terjadinya diare berkepanjangan 0%rolonged diarrhea1. )ada akhirnya diare yang berkepanjangan akan menjadi diare persisten yang memiliki konsekuensi enteropati dan malabsorbsi nutrisi lebih lanjut. 7aktor utama mekanisme diare kronis adalah 011 *aktor intralumen dan 021 *aktor mukosal. 7aktor intralumen berhubungan dengan proses pen'ernaan dalam lumen, termasuk gangguan pankreas, hepar, dan brush border membrane. 7aktor mukosal berhubungan dengan segala proses yang menyebabkan perubahan integritas mukosa usus ataupun gangguan transport protein. )erubahan integritas mukosa usus dapat terjadi akibat in*eksi, nonin*eksi, dan intoleransi laktosa. <angguan transport protein disebabkan gangguan penukar ion =atrium-Fidrogen dan 3lorida Bikarbonat. e'ara umum pato*isiologi diare kronisI persisten digambarkan jelas oleh
!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

44

<hishan dengan meliputi9 011 sekretoris, 021 osmotik, 0.1 mutasi protein transport membran apikal, 0$1 pengurangan luas permukaan anatomi, dan 051 perubahan motilitas usus.5 1. ekretoris (erjadi peningkatan sekresi Bl se'ara akti* dari sel kripta akibat mediator intraseluler seperti ',&), '<&), dan Ba
2D

. &ediator tersebut men'egah terjadinya

perangkaian antara =a dan Bl pada sel +ili usus. Fal ini menyebabkan 'airan tidak dapat terserap dan terjadi pengeluaran 'airan masi* ke lumen usus. Diare jenis ini memiliki +olume tinja yang banyak 0J200 mlI2$ jam1 konsistensi tinja yang 'air, dan konsentrasi =a dan Bl J!0 m:Q, tidak berespon terhadap pengehentian makanan. )enyebab diare jenis ini adalah ?ibrio Bholera dimana bakteri mengeluarkan toksin yang mengakti+asi 'amp dengan mekanisme yang telah disebutkan sebelumnya.$ 2. Gsmotik Bermani*estasi jika terjadi kegagalan proses pen'ernaan atau penyerapan nutrien dalam usus halus sehingga /at tersebut akan langsung memasuki kolon. Fal ini akan berakibat meningkatnya tekanan osmotik di dalam lumen usus sehingga menarik 'airan ke dalam lumen usus. ,bsorpsi usus tidak hanya tergantung *aktor epitel usus, tapi ke'ukupan waktu yang diperlukan dalam proses pen'ernaan dan kontak dengan epitel. Bontoh klasik dari diare tipe ini adalah diare akibat intoleransi laktosa. 3arena tidak adanya en/im laktase berakibat laktosa terbawa ke usus besar dalam keadaan tidak terserap. 3arbohidrat yang tidak terserap ini akan di*ermentasikan oleh mikro*lora sehingga terbentuk laktat dan asam laktat. ehingga pF tinja diare osmotik L5, bereaksi 0D1 dengan substansi reduksi, dan berhenti dengan penghentian makanan yang memi'u diare. .. &utasi protein transport &utasi protein B;D 0Congenital Chloride ;iarrhea1 yang mengatur pertukaran ion Bl-IFBG.- pada sel brush border api'al usus uleo-'olon, berdampak pada gangguan absorpsi Bl- dan menyebabkan FBG.- tidak dapat tersekresi. Fal ini berlanjut pada alkalosis metaboli' dan pengasaman isi usus yang kemudian mengganggu proses absorpsi =aD. 3adar Bl- dan =aD yang tinggi di dalam usus memi'u terjadinya diare
!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

45

dengan mekanisme osmotik. )ada kelainan ini, anak mengalami diare 'air sejak prenatal dengan konsekuensi polihidramnion, kelahiran premature dan gangguan tumbuh kembang. 3adar klorida serum rendah, sedangkan kadar klorida di tinja tinggi. 3elainan ini telah dilaporkan di berbagai daerah di dunia seperti ,merika erikat, 3anada, hampir seluruh negara di :ropa, (imur (engah, Eepang dan ?ietnam. pengangkut asam empedu.. $. )engurangan luas permuaan anatomi usus. Gleh karena berbagai gangguan pada usus, pada kondisi-kondisi tertentu seperti necrotizing enterocolitis, /ol/ulus, atresia intestinal, penyakit Brohn, dan lain-lain, diperlukan pembedahan, bahkan pemotongan bagian usus yang kemudia menyebabkan short bowel syndrome. Diare dengan pathogenesis ini ditandai dengan kehilangan 'airan dan elektrolit yang masi*, serta malabsorbsi makro dan mikronutrien.! 5. )erubahan pada gerakan usus Fipomotilitas usus akibat berbagai kondisi seperti, malnutrisi, s'leroderma, obstruksi usus, dan diabetes mellitus mengakibatkan pertumbuhan bakteri berlebih di usus. )ertumbuhan bakteri yang berlebihan menyebabkan dekonjugasi garam empedu yang berdampak meningkatnya jumlah ',&) intraseluler, seperti pada mekanisme diare sekretorik. )erubahan gerakan usus pada diabetes mellitus terjadi akibat neuropati sara* otonom, misalnya sara* adrenergik, yang pada kondisi normal berperan sebagai antisekretori dan atau proabsorti* 'airan usus, sehingga gangguan pada *ungsi sara* ini memi'u terjasinya diare. elain mutasi pada penukar Bl-IFBG.-, didapat juga mutasi pada penukar =aDIFD dan =aD-protein

2.+. .anifestasi 'linis 9'omplikasi:


#oy et al 020061 anak dengan diare persisten banyak menunjukkan mani*estasi diare 'air dibanding diare disentri*orm. ,nak dengan diare persisten kebanyakan mengalami malnutrisi. tudi di ,merika menunjukkan gejala penurunan na*su makan, muntah, demam, lendir dalam tinja, dan gejala *lu, lebih banyak ditemukan pada diare persisten dibandingkan diare akut. <ejala lain adalah gejala khas penyakit yang mendasarinya.H
!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

46

2.-. Diagnosis
1. ,namnesis )erjalanan penyakit, antara lain berapa lama diare sudah berlangsung dan *rekuensi berak. elain itu anamnesis juga bertujuan untuk mengetahui *aktor risiko, riwayat pemberian makanan dan susu, ada tidaknya darah dalam tinja, dan riwayat pemberian obat, dan penyakit sistemik 2. )emeriksaan *isik )emeriksaan *isik pada diare kronisIpersisten harus men'akup perhatian khusus pada penilaian status dehidrasi, status gi/i, dan status perkembangan anak. .. )emeriksaan ;aboratorium a. )emeriksaan darah9 Fitung darah lengkap, elektrolit, ureum darah, tes *ungsi hati, ?it.B 12, *olat, kalsium, *eritin, ;:D, B#). b. )emeriksaan tinja9 pemeriksaan tinja spesi*ik antara lain meliputi tes en/im pan'reas, seperti tes *ekal elastase, untuk kasus yang diduga sebagai insu*isiensi pan'reas. pF tinja L5 atau adanya substansi yang mereduksi pada pemeriksaan tinja, membantu mengarahkan kemungkinan intoleransi laktosa dengan mekanisme yang telah dijelaskan sebelumnya. 3ultur tinja diperlukan untuk menyingkirkan kemungkinan in*eksi proto/oa, seperti giardiasis, dan amebiasis yang banyak dikaitkan dengan kejadian diare persisten.2

2./. "erapi
(erapi &anajemen diare persisten harus dilakukan se'ara bertahap meliputi9 1. )enilaian awal, resusitasi, dan stabilisasi )ada tahap ini, perlu dilakukan penilaian status dehidrasi dan rehidrasi se'epatnya. Diare persisten seringkali disertai gangguan elektrolit sehingga perlu dilakukan koreksi elektrolit, khususnya pada kondisi hipokalemia dan asidosis. )emberian antibiotik spektrum luas harus dipertimbangkan pada anak-anak yang menunjukkan gambaran
!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

4"

kondisi kegawatan atau in*eksi sistemik sebelum hasil kultur diperoleh.1 2. a. )emberian nutrisi 3ebutuhan dan jenis diit pada diare persistenIkronis

3ebutuhan energi dan protein pada diare persistenIkronis berturut-turut sebesar 100k'alIkgIhari dan 2-. gIkgIhari, sehingga diperlukan asupan yang mengandung energi 1 k'alIg. )ilihan terapi nutrisi dapat meliputi9 i. Diit elemental 3omponen-komponen yang terkandung dalam diit elemental terdiri atas asam amino kristalin atau protein hidrosilat, mono- atau disakarida, dan kombinasi trigliserida rantai panjang atau sedang. 3elemahan diit elemental ini adalah harganya mahal. elain itu, rasanya yang tidak enak membuat diit ini sulit diterima oleh anak-anak sehingga membutuhkan pemasangan pipa nasogastrik untuk mendapatkan hasil maksimal. Gleh karena itu, diit elemental mayoritas hanya digunakan di negara maju.5 ii. Diit berbahan dasar susu Diit berbahan dasar susu yang utama adalah , I. , I memiliki keunggulan dalam mengatasi dan men'egah diare persisten, antara lain mengandung nutrisi dalam jumlah yang men'ukupi, kadar laktosa yang tinggi 0! gram laktosaI100 gram , I, pada susu non-, I sebanyak $,H gram laktosaI100 gram1 namun mudah diserap oleh system pen'ernaan bayi, serta membantu pertahanan tubuh dalam men'egah in*eksi. )roses pen'ernaan , I di lambung berlangsung lebih 'epat dibandingkan susu non-, I, sehingga lambung 'epat kembali ke kondisi pF rendah, dengan demikian dapat men'egah in+asi bakteri ke dalam saluran pen'ernaan. , I juga membantu memper'epat pemulihan jaringan usus pas'a in*eksi karena mengandung e%idermal gro4th factors. iii. Diit berbahan dasar daging ayam ejumlah studi telah menunjukkan bahwa pemberian diit berbahan 3eunggulan makanan berbahan dasar ayam antara lain bebas laktosa, hipoosmolar, dan lebih murah. dasar unggas pada diare persisten memberikan hasil perbaikan yang signi*ikan. =amun demikian, mengingat harga bubur ayam empat kali lebih tinggi daripada bubur tempe, penggunaan bubur tempe dapat menjadi pilihan tatalaksana diare pada situasi keterbatasan kondisi ekonomi.

!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

4#

b. )emberian mikronutrien De*isiensi /in', +itamin ,, dan besi pada diare persistenIkronis diakibatkan asupan nutrisi yang tidak adekuat dan pembuangan mikronutrien melalui de*ekasi. uplementasi multi+itamin dan mineral harus diberikan minimal dua #D, 10ecommended ;aily Allo4ances1 selama dua minggu. atu #D, untuk anak umur 1 tahun meliputi asam *olat 50 mikrogram, /in' 10 mg, +itamin , $00 mikrogram, /at besi 10 mg, tembaga 1 mg dan magnesium H0 mg. KFG 020061 merekomendasikan suplementasi /in' untuk anak berusia W 6 bulan sebesar 10 mg 01I2 tablet1 dan untuk anak berusia J6 bulan sebesar 20 mg 01 tablet1, dengan masa pemberian 10%1$ hari. &eta-analisis yang dilakukan 9he :inc 8n/estigator Collaborati/e 7rou% menunjukkan bahwa pemberian /in' menurunkan probabilitas pemanjangan diare akut sebesar 2$" dan men'egah kegagalan terapi diare persisten sebesar $2".6 '. )robiotik <aon et al. 0200.1 mengungkapkan bahwa pemberian susu yang mengandung >actobacillus casei, >actobacillus acido%hilus dan Saccharomyces boulardii pada penderita diare persisten selama 5 hari menurunkan jumlah tinja, durasi diare, dan durasi muntah yang menyertai. &eta-analisis yang dilakukan Eohnston et al. 020061 menunjukkan bahwa pemberian probiotik dapat men'egah terjadinya antibioticassociated diarrhea. '. (empe ,nak yang mendapat bahan makanan 'ampuran tempe-terigu berhenti diare setelah 2,.9 X 0,09 hari, lebih 'epat bila dibandingkan dengan anak yang mendapat bahan makanan 'ampuran beras-susu 0rata-rata 2,9$ X 0,.. hari1. ebuah studi uji klinis randomized controlled double-blind yang berbahan dasar tempe dapat mempersingkat durasi diare akut serta memper'epat pertambahan berat badan setelah menderita satu episode diare akut. .. (erapi *armakologis (idak direkomendasikan karena terbukti tidak e*ekti*. ,ntibiotik hanya dibutuhkan bila ada tanda-tanda in*eksi. Eika dalam tinja terdapat darah diberikan ,B
!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

4$

sensiti* higellosis. Bila ada tropho/oid +ntamoeba histolytica beri metronida/ole oral 50 mgIkg dalam . dosis.! $. 7ollow up Dilakukan untuk memantau tumbuh kembang dan perkembangan hasil terapi. Dikhawatirkan terjadi intractable diare yaitu, diare yang berlangsung selama J 2 minggu dan 50" supply makanan harus diberikan dalam bentuk intra+ena. 3elainan ini bersi*at genetik dan banyak ditemukan di negara maju. 3egagalan manajemen nutrisi ditandai dengan adanya peningkatan *rekuensi berak dan diikuti kembalinya tanda-tanda dehidrasi atau kegagalan pertambahan berat badan dalam waktu ! hari. #ambar 39 Diagram manajemen diare persisten sumber 9 Bhutta

2.0. !akt r risik dan pen%e&ahan


"abel 139 7aktor-*aktor risiko terjadinya diare persistenH
7aktor bayi Bayi berusia L 12 bulan BB;# 0 L2500 gr1 Bayi atau anak dengan malnutrisi ,nak-anak dengan gangguan imunitas #iwayat in*eksi saluran na*as.

!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050


7aktor maternal Ibu usia muda yang tidak berpengalaman (ingkat pendidikan ibu yang tidak tinggi, 3ehigienisan, kesehatan, gi/i ibu

50

)engetahuan, sikap, dan prilaku dalam pemberian , I dan makanan pendamping , I )emberian susu pada bayi )engenalan susu non-, I )enggunaan botol susu #iwayat in*eksi sebelumnya #iwayat diare akut dalam waktu dekat 0 pada bayi usia L 12 bulan1 #iwayat diare persisten sebelumnya. )enggunaan obat sebelumnya Gbat antidiare, karena berhubungan dengan menurunnya motilitas <I(, penggunaan antomikroba sebelumnya.

2&B:# KFG.1

2.2. Diare Persisten pada pasien k ndisi khusus.


1. Diare persisten pada infeksi ,I( Diare persisten merupakan salah satu mani*estasi klinis yang banyak dijumpai pada penderita FI?. tudi di Naire menunjukkan bahwa insidensi diare persisten lima kali lebih tinggi pada anak-anak dengan FI? seropositi*. 7aktor penting yang meningkatkan kerentanan anak-anak dengan FI? terhadap kejadian diare persisten adalah jumlah episode diare akut sebelumnya. pesisten.5 &eskipun patogenesis +irus FI? dalam menyebabkan diare pada anakanak belum diketahui se'ara jelas, diduga kejadian diare persisten pada kasus FI? terkait dengan perubahan status imunitas. )ada in*eksi FI? terjadi penurunan kadar BD$, Ig, sekretorik, dan peningkatan BDH lamina propia. )erubahan keadaan ini mema'u perkembangan bakteri. )arasit terbanyak pada anak FI? dengan diare persisten adalah +ntamoeba histolytica 01!,1"1. 'hmidt 0199!1 mengemukakan bahwa mi'rosporodia adalah parasit terbanyak penyebab diare persisten pada FI?. )arasit ini menyebabkan pemendekkan dan pengurangan luas permukaan +ili usus, meskipun kondisi ini juga didapatkan etiap episode diare akut pada pasien FI? meningkatkan risiko 1.5 kali untuk terjadinya diare

!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

51

pada pasien-pasien FI? tanpa gejala diare persisten.

2. Diare persisten dengan keganasan. Beberapa tumor dapat menghasilkan hormon yang se'ara langsung menstimulus sekresi usus dan menyebabkan diare. ,da juga tumor yang dapat menyebabkan gangguan pada absorpsi nutrien dan berdampak pada diare. )ada %ancreatic cholera, terbentuk neoplasma sel endokrin pada pan'reas yang menghasilkan suatu neurotransmitter dan memi'u terjadinya sekresi berlebihan di usus. )ada sindroma :ollinger-+llison 1gastrinoma1, peningkatan produksi asam lambung yang disebabkan tumor penghasil gastrin dapat menganggu en/im pen'ernaan dan menyebabkan presipitasi asam empedu sehingga menyebabkan malabsorpsi /at nutrien. )ada diare jenis ini, tinja memiliki pF yang rendah.$

Diare pada keganasan juga berhubungan dengan e*ek samping kemoterapi. 3emoterapi menyebabkan peradangan membran mukosa traktus gastrointestinal 0&ukositis1. ,gen-agen kemoterapi yang terkait adalah 5% 7luoroura'il dan Irinote'tan. 5-7luoroura'il menginduksi diare melalui peningkatan rasio jumlah kripta terhadap +ili, sehingga meningkatkan sekresi 'airan ke lumen usus.

!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

Referat Diare pada Anak Andi Diyanti 07120070050

52

DAF"A P)*"A'A
11 KFG. )ersistent diarrhea in 'hildren in de+eloping 'ountries9 memorandum *rom a KFG meeting. Bull Korld Fealth Grgan. 19HHC 669 !09-1! 21 ubagyo B. =urtjahjo =B. Diare ,kut, Dalam9 Eu**rie &, oenarto F, ,rie* R, Gswari

, #osalina I, &ulyani = , penyunting. Buku ajar <astroentero-

hepatologi9jilid 1. Eakarta 9 233 <astroenterohepatologi ID,I 2011C H!-120 .1 oenarto R. Diare kronis dan diare persisten. Dalam9 Eu**rie &, oenarto hepatologi9jilid 1. Eakarta 9 233 <astroenterohepatologi ID,I 2011C 121-1.6 $1 )i'kering ;3, nyder ED. <astroenteritis in Behrman, 3liegman, Eenson eds. =elson te>tbook o* )ediatri's 1!ed. aunders. 200$ 9 12!2-6 51 KFG, 2=IB:7. Gral #ehydration alt )rodu'tion o* the new G# . <ene+a. 2006 61 Bhutta N,. )ersistent diarrhea in de+eloping 'ountries. ,nn =estle. 2006C 6$9 .9-$! !1 7ield &. Intestinal ion transport and the pathophysiology o* diarrhea. E. Blin In+est. 200.C 1110!19 9.1-9$. H1 Buku tandar )enatalaksanaan Ilmu 3esehatan ,nak 7akultas 3edokteran R,

Gswari F, ,rie* , #osalina I, &ulyani = , penyunting. Buku ajar <astroentero-

2ni+ersitas riwijaya % #umah akit &ohammad Foesin, 2010.

!epaniteraan !linik +lmu !ese&atan ,nak 10 -eptem.er 2012 / 16 0o1em.er 2012 Fakultas !edokteran 2P3 / R- 4&a5angkara *k.+ !ramat 6ati 6akarta *imur

eferat Diare pada Anak

)embimbing9 dr. Pulung *ilalahi3 *p.A

Disusun oleh9 Andi Di;anti <aumil = 4/1244/44+4

3epaniteraan 3linik Ilmu 3esehatan ,nak # Bhayangkara (k. I 3ramat Eati Eakarta (imur 7akultas 3edokteran 2ni+ersitas )elita Farapan 2412

Anda mungkin juga menyukai