E E
=
n n
X X
M M
r t
r t
p I
Keterangan:
27
Prawironegoro. Evaluasi Hasil Belajar Khusus Analisis Soal di Ruang-ruang Kelas.( Jakarta :
Grasindo 1985),h.11
36
I
p
= Indeks pembeda soal
M
t
= Rata-rata skor dari kelompok tinggi
M
r
= Rata-rata skor dari kelompok rendah
2
t
X E = Jumlah kuadrat deviasi skor kelompok tinggi
2
r
X E = Jumlah kuadrat deviasi skor kelompok rendah
N = 27% x N, N = Jumlah siswa
Soal akan mempunyai daya pembeda soal yang berarti
(signifikan) jika I
Phitung
> I
Ptabel
pada df = (n
t
1) + (n
r
1 ) yang
sesuai.
2) Indeks Kesukaran
Indeks kesukaran digunakan untuk melihat apakah soal tersebut
soal yang mudah, sedang atau sukar. Menurut Prawironegoro
28
untuk menentukan indeks kesukaran digunakan rumus :
I
k
= 100%
2
t r
D d
mn
+
Keterangan:
I
k
= Indeks kesukaran soal
D
t
= Jumlah skor dari kelompok tinggi
r
d = Jumlah skor dari kelompok rendah
m = Skor setiap soal jika benar
n = 27% x N , N = Jumlah siswa
28
Prawironegoro. Evaluasi Hasil Belajar Khusus Analisis Soal di Ruang-ruang Kelas. Jakarta :
Grasindo 1985),h.14
37
Tabel 5 : Kriteria Indeks Kesukaran Soal
3) Kriteria penerimaan soal
Dari hasil tersebut, untuk menentukan soal yang akan dipakai,
maka ditetapkan sebagaimana yang dikenukakan oleh
Prawironegoro bahwa
29
:
a. Soal yang baik atau tetap dipakai jika item terhadap Ip
signifikan dan 0< I
k
< 100%.
b. Soal diperbaiki jika:
1) 1
p
signifikan dan I
k
= 100% atau I
k
= 0%
2) I
P
tidak signifikan dan 0 < I
k
< 100%
c. Soal diganti, jika Ip tidak signifikan dan I
k
= 100% atau I
k
= 0%
4) Reliabilitas Tes
Reliabilitas tes adalah suatu ukuran apakah tes tersebut dapat
dipercaya. Untuk menentukan indeks reliabilitas tes, digunakan
rumus Alpha yang dikemukakan oleh Arikunto
30
yaitu:
r
11 = |
.
|
\
|
1 n
n
|
|
.
|
\
| E
2
2
1
t
i
o
o
29
Prawironogoro.Evaluasi Hasil Belajar Khusus Analisis Soal di Ruang-ruang Kelas. (Jakarta :
Grasindo 1985),h.16
30
Arikunto. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta : Bumi Aksara 2001),h.109
I
k
(Indeks Kesukaran Kualifikasi
27 %
I
k
< 27 %
I
k
73 %
I
k
> 73 %
Sukar
Sedang
Mudah
38
Keterangan:
r
n
= Reliabilitas yang dicari
1
2 =
Jumlah varians skor tiap-tiap item
1
2
= Varians total
n = Banyak butir soal
Untuk menentukan soal mempunyai reliabilitas sangat
tinggi, tinggi, sedang, rendah atau sangat rendah ditetapkan kriteria
seperti pada tabel berikut:
Tabel 6 : Kriteria Reliabilitas Tes
2. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk melihat aktivitas belajar siswa
selama menggunakan model pembelajaran Think Pair Share . Dalam
menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah
melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument. Format yang disusun berupa item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang digambarkan akan terjadi.
31
Kejadian yang akan
diamati diantaranya:
31
Arikunto. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta : Bumi Aksara 2006),h.229
R
11
(Reliabilitas) Kualifikasi
0,80 < r
11
1,00 Sangat tinggi
0,60 < r
11
0,80 Tinggi
0,40 < r
11
0,60 Sedang
0,20 < r
11
0,40 Rendah
0,00 < r
11
0,20
Sangat rendah
39
Aktivitas Yang Diamati Persentase Siswa pada
Pertemuan
I II III IV V VI
Pada saat guru menyajikan materi
1. Mengajukan pertanyaan kepada guru
2. Memberikan tanggapan
3. Mencatat/menyalin penjelasan guru
Tahap Thinking (berpikir)
Menyelesaikan soal yang diberikan
secaraindividu
Tahap Pair (berpasangan)
1. Berdiskusi dengan pasangannya
2. Bertanya kepada pasangannya
2.Menanggapi pertanyaan pasangannya
Tahap Share (berbagi)
1. Menanggapi penjelasan kelompok
yang tampil
2. Mengajukan pertanyaan kepada
pasangan yang tampil
Jumlah Siswa yang Hadir
F. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari instrumen penelitian yaitu tes hasil
belajar dan lembar observasi siswa. Teknik analisis tersebut adalah:
1. Data Hasil Tes
Untuk menarik kesimpulan dari penilaian hasil, maka dilaksanakan
pengujian hipotesis secara statistika yaitu uji-t. Untuk melakukan uji-t,
maka terlebih dahulu perlu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas,
variansi kedua kelompok data.
1) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data sampel
berdistribusi normal atau tidak.Uji yang digunakan adalah uji
Anderson-Darling dengan menggunakan software MINITAB. Untuk
40
melihat apakah data berdistribusi normal atau tidak, dilakukan dengan
cara interpretasi P-value yang diperoleh lebih besar dari taraf nyata ()
yang telah ditetapkan dan tidak normal jika sebaliknya
32
2) Uji Homogenitas Variansi
Uji homogenitas variansi ini bertujuan untuk melihat apakah kedua
kelompok data mempunyai variansi yang homogen atau tidak.
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan software MINITAB.
Untuk melihat apakah data mempunyai variansi yang homogen atau
tidak digunakan interpretasi P-value yaitu data homogen jika P-value
yang diperoleh lebih besar dari taraf nyata = 0,05 dan tidak homogen
jika sebaliknya.
3) Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk menentukan, apakah hasil belajar
matematika, siswa kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol.
Berdasarkan hipotesis yang dikemukakan maka dilakukan uji satu
pihak, dengan hipotesis statistik yaitu H
0
: =
2
dan H
1
: >
dengan merupakan rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas
kontrol. Maka untuk menguji hipotesis digunakan uji-t satu arah.
Dengan kriteria pengujian tolak H
0
jika P-value < dan berlaku
sebaliknya terima H
0
jika P-value > .
32
Syafriandi............ (2004: 4)
41
2. Aktivitas Siswa
Data aktivitas siswa diperoleh melalui lembar observasi yang
diamati setiap pertemuan. Melalui lembar observasi, dianalisis dengan
menggunakan persentase aktivitas. Persentase aktivitas siswa dapat
ditentukan dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Sudjana
33
sebagai berikut:
% 100 =
N
F
P
Keterangan:
P = Aktivitas siswa
F = Frekuensi aktivitas
N = Jumlah siswa
Setelah diperoleh persentase aktivitas belajar siswa, kemudian
dilihat kriteria aktivitas berdasarkan Dimiyati dan Mudjiono
34
. Kriteria
tersebut yaitu:
Kriteria Tingkat Keberhasilan
(TK)
Range Persentase (%)
Sedikit sekali Tidak berhasil
0s TK s25
Sedikit Kurang berhasil
25< TK s50
Banyak Berhasil
50< TK s75
Banyak sekali Sangat berhasil
75< TKs100
33
Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.( Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
2002),h.130
34
Dimiyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta 2006),h.125
42
Analisis data dilakukan untuk melihat perkembangan aktivitas
belajar siswa pada setiap pertemuan. Dari data tersebut dapat diketahui
bagaimana perkembangan aktivitas siswa dalam pembelajaran model
kooperatif tipe Think Pair Share.
43
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Arikunto, Suharsimi. (2001). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi
Aksara.
Dimyati dan Mudjiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka
Cipta
__________.(2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. PT Rineka Cipta
Nasution, S. 2000. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar.
Jakarta : Bumi Aksara
Hasibuan,dkk. 1988. Proses Belajar Mengajar Keterampilan Dasar Pengajaran
Mikro. Bandung: Peraja Karya
Ibrahim, Muslim, dkk. (2000). Pembelajaran kooperatif Surabaya: University
Pers.
Lie, Anita. (2002). Cooperative Learning. Mempraktikkan Cooperative Learning
di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: PT Grasindo Anggol a Iicapi.
Prawironegoro, Pratiknyo. (1985). Evaluasi Hasil Belajar Khusus Analisis Soal
di Ruang-ruang Kelas. Jakarta : Grasindo.
Prajitno, Edi dan Ali Mahmudi. 2003. Media Pembelajaran Matematika.
Yogyakarta: Kerjasama FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta dengan
Direktorat PLP Depdiknas
Muliyardi. 2003. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Padang: FMIPA UNP
Semiawan, Conny. 1992. Pendekatan dalam Keterampilan Proses. Jakarta:
Gramedia
Riduwan. (2005). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karvawan dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta.
Sardinian, A.M. (2001). Interaksi dan Motivasi dalam Belajar Mengajar. Jakarta
: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Slameto.(1995). Belajar dan faktor-f-aktor yang mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta.
Suciati, dkk. (2003). Belajar & Pembelajaran 2. Jakarta : Universitas Terbuka .
44
Sudjana, Nana. (1992). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.
Sudjana. (2002). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Suherman, Erman, dkk. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika
Kontemporer. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.
Surayabrata, Sumandi. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
Walpole, Ronald E. (1986). Ilmu Peluang dan Statistika untuk Insinyur dan
Ilmuan.Bandung:ITB