Anda di halaman 1dari 8

PENGEMBANGAN KAWASAN ECO-LIFESTYLE STREET DI SENGGIGI-LOMBOK

PROPOSAL SEMINAR
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Penyusunan Seminar Tugas Akhir Pada Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana

Disusun Oleh : Ida Bagus Wirasatya Diputra 1004205009

Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana

PROPOSAL SEMINAR

PENGEMBANGAN KAWASAN ECO-LIFESTYLE STREET DI PULAU LOMBOK

1.1

Latar Belakang Lombok merupakan sebuah pulau kecil yang termasuk dalam provinsi Nusa Tenggara Barat yang menyimpan potensi pariwisata yang harus dimanfaatkan dengan bijaksana. Pengambangan potensi pariwisata pulau Lombok sedang mendapat perhatian khusus dari pemerintah setempat karena keindahan pulau lombok yang saat ini menjadi sorotan dunia pariwisata saat ini dan menggugah hati para wisatawan baik wisatawan domestik maupun wisatawan internasional. Pulau Lombok yang saat ini semakin dikenal di manca negara dapat menjadikan pulau Lombok sebagai pulau pariwisata baru yang memiliki pesona wisata yang tidak kalah dengan pulau-pulau wisata lainnya. Pulau Lombok adalah pulau yang terkenal akan keindahan darah pesisir pantainya dimana yang terdapat beberapa pantai yang menjadi daya tarik utama mengapa para wisatwan mengunjungi pulau Lombok. Pantai Senggigi adalah salah satu pantai yang memiliki pesona wisata terbaik yang ada di pulau Lombok. Kawasan pantai Senggigi itu sendiri telah dilengkapi dengan akomodasi pariwisata seperti penginapan, pasar seni dan tempat hiburan. Pengembangan akomodasi pariwisata yang bersifat komersial dapat dapat menjadi salah satu strategi pariwisata untuk meningkatkan pendapatan daerah mengingat banyaknya jumlah wisatawan yang mengunjungi pulau Lombok dan pantai Senggigi khususnya. Akomodasi pariwisata komersial juga dapat memberikan efek kepada kehidupan sosial masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat setempat.

Gaya hidup yang semakin meningkat yang dbarengi oleh jaman globalisasi dimana seringkali mengesampingkan kelangsungan ekologi lingkungan di sekitar area pembangunan sehingga akan berdampak negatif untuk pembangunan selanjutnya. Pembangunan yang berbasis kelanjutan adalah suatu isu global yang sedang hangat dibicarakan dan banyak

arsitek menjadikannya suatu tema dalam rancangannya. Banyak pulaupulau dan daerah-daerah yang sedang giat melaksanakan eco-tourism yang menyajikan perjalanan ke tempat-tempat alami atau alam terbuka yang belum tersentuh oleh tangan manusia namun menurut Hector CeballosLascurain bahwa kegiatan ekowisata terkandung unsur-unsur kepedulian, tanggung jawab dan komitmen terhadap kelestarian lingkungan dan kesejahteraan penduduk setempat.

1.2

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dirumuskan permasalahn sebagai berikut : 1. Bagaimana mengembangkan suatu kawasan menjadi kawasan ecolifestyle street yang tidak hanya bertujuan untuk mengakomodasi gaya hidup wisatawan dan masyarakat setempat namun juga menjadi akomodasi yang memberikan efek posotif terhadap alam dan lingkungan disekitarnya? 2. Bagaimana rancangan kawasan eco-lifestyle street menjadi suatu landmark pariwisata di pulau Lombok yang dapat menarik perhatian pariwisata dunia sehingga dapat meningkatkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat setempat? 3. Bagaiman membangun sarana prasarana yang dapat menyuplai persediaan energi untuk kawasan eco-lifestyle street sehingga kawasan ini hemat energi dan memiliki sumber energi sendiri?

1.3

Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain : 1. Mengembangkan suatu kawasan di pulau Lombok menjadi suatu kawasan eco-lifestyle street yang tidak hanya mengakomodasi gaya hidup wisatawan atau masyarakat setempat namun juga memberikan efek positif terhadap lingkungan disekitarnya. 2. Membuat/mengambangkan rancangan bangunan dan ruang terbuka publik yang atraktif dan akan menjadi landmark pariwisata di pulau Lombok yang dapat menarik perhatian pariwisata dunia sehingga dapat meningkatkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat setempat. 3. Untuk mendapatkan solusi bagaimana membuat sarana prasarana yang dapat menyuplai persediaan energi untuk kawasan eco-lifestyle street sehingga kawasan ini hemat energi dan memiliki sumber energi sendiri yang nantinya dapat digunakan untuk pembangunan yang

berkelanjutan.

1.4

Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penyusunan proposal ini adalah sebagai berikut. 1.4.1 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan adalah : a. Metode Wawancara dan Diskusi b. Studi literatur (kepustakaan) Memepelajari literatur terkait sebagai bahan pedoman dalam merancang kawasan komersial dan membandingkan teori yang ada dengan kebutuhan perancangan.

1.4.2

Metode Pembahasan Metode pembahasan yang digunakan adalah a. Metode deskriptif Dapat memaparkan dan menjelaskan berbagai proses

perancangan kawasan komersial dan ekologi arsitektur untuk konsep arsitektur hijau. b. Metode Kompratif Literatur yng ada dijadikan sebagai pembanding pada kebutuhan di lapangan.

1.5

Pemahaman Proyek Pulau Lombok yang saat ini semakin dikenal di dunia manca negara telah mendatangkan banyak wisatawan baik itu internasional ataupun domestik sehingga pendapatan daerahnya pun ikut mengalami peningkatan. Namun seiring degan jumlah wisatawan yang terus berdatangan maka diperlukan akomodasi pariwisata yang dapat mewadahi kebutuhan wisatawan itu sendiri sehingga wisatawan merasakan kenyaman dan tujuannya. Gaya hidup yang semakin maju tentunya memerlukan akomodasi yang sepadan sehingga diperlukan pembangunan/pengembangan kawasan yang dapat memenuhi kebutuhan para wisatawan, setiap wisatawan pastinya ingin menghabiskan waktu liburannya untuk mendapatkan kepuasan dan tujuannya. Kawasan yang paling banyak diburu di dunia adalah kawasan lifestyle atau gaya hidup dimana mereka-mereka yang memiliki hobi berbelanja akan menghabiskan uang mereka di kawasan ini. Kawasan lifestyle dengan pariwisata yang atraktif adalah salah satu strategi untuk membangun/mengembangkan pariwisata yang bersifat komersial dimana kawasan ini nantinya dapat menjadi suatu kawasan yang memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Khususnya mereka yang memiliki hobi berbelanja, kawasan ini akan menjadi tujuan yang mutlak karena di

dalamnya terdapat flagship-store oleh brand-brand ternama dunia sehingga tidak akan kalah dengan kota-kota belanja lainnya seperti di Singapura, Paris, New York dan lainnya. Beberapa contoh lifestyle districts dan shopping districts yang terkenal di dunia. 1. Ginza, Tokyo Ginza adalah distrik yang termasuk bagian dari Chuo, Tokyo. Ginza dikenal sebagai salah satu daerah komersial yang besar di Tokyo dimana banyak terdapat department stores, butikbutik, restoran dan cafe kopi. Ginza di akui sebagai salah satu ditrik belanja paling terkenal di dunia. 2. Fifth Avenue, New York Sepanjang koridornya terdapat banyak butik-butik prestisius dan flagship stores. Fifth Avenue secara terus menerus menjadi salah satu shopping streets termahal di dunia. Fifth Avenue merupakan distrik yang tidak biasa dimana selain menjadi surga belanja, di kawasan ini juga terdapat museum, kegiatan bisnis, kios-kios, taman, apartemen mewah dan beberapa landmark bersejarah. Wisata budaya merupakan potensi luar biasa yang dimiliki oleh setiap daerah di Indonesia dan pulau Lombok khususnya sehingga wisata budaya pun dapat menjadi pemanis dalam kawasan ini, wisatawan tidak hanya menikmati kawasan yang atraktif, wisata belanja namun juga menikmati keindahan budaya setempat sehingga sekaligus mengenalkan kebudayaan setempat. Eco-lifestyle street merupakan kawasan wisata gaya hidup yang memiliki level Internasional yang berada di kawasan pariwisata di pulau Lombok dimana kawasan ini mengakomodasi kebutuhan gaya hidup wisatawan dan juga merupakan kawasan wisata belanja yang memanjakan para mereka yang memiliki hobi berbelanja. Kawasan ini tidak hanya memenuhi kebutuhan para wisatawan yang mengunjungi kawasan ini, kawasan ini juga bertemakan kawasan eko-wisata yang sangat

memperhatikan

kelangsungan

ekologi

dan

kelestarian

lingkungan

sekitarnya. Para wistawan tidak hanya dimanjakan oleh wisata belanja dan berbagai hal atraktif lainnya melainkan juga menikmati kawasan hijau yang memanjakan mata. Secara langsung ataupun tidak langsung para wisatawan akan mengajak para wisatawan untuk ikut berkontribusi dalam melestarikan alam di kawasan ini, jika biasanya kawasan gaya hidup dipenuhi dengan kemewahan namun kawasan ini akan menjadikan para wisatawan yang mengunjunginya akan memperhatikan lingkungan di sekitarnya. Dengan konsep green-shopping, kawasan ini akan

mengakomodasi wisata belanja kelas dunia sekaligus wisata alam dengan tata lansekap yang atraktif. Kawasan eco-lifestyle street memiliki rancangan desain yang bergaya modern dan modern eklektik yang akan menjadi pusat perhatian dunia pariwisata dunia dengan tata lansekap yang atraktif. Tema arsitektur ekologis yang mejadi tema dasar akan sangat memperhatikan bagaimana bentuk rancangan bangunan yang berada di dalam kawasan ini, tidak hanya bentuk bangunan saja yang akan didesain berdasarkan konsep arsitektur hijau namun juga menggunakan material-material daur ulang serta sistem struktur yang juga berdasarkan konsep arsitektur hijau sehingga bangunan-bangunan yang berada dalam kawasan ini merupakan sustainable building untuk pembangunan berkelanjutan. Tata lansekap di kawasan ini memiliki proporsi yang lebih besar, dengan demikian para wisatawan yang mengunjungi kawasan ini akan merasakan seperti berada di dalam hutan. Tidak akan ada kendaraan bermotor yang akan melintasi kawasan ini sehingga udara yang berada di kawasan ini akan tersa lebih segar, terdapat beberapa ruang terbuka hijau yang akan menjadi area relaksasi dan interaksi para wisatawan, selain itu ruang terbuka tersebut juga sebagai area peresapan di kawasan ini. Mengingat kawasan ini merupakan kawasan komersial kelas dunia, maka akan sangat membantu untuk meningkatkan pendapatan daerah serta kehadiran budaya pulau lombok di tengah-tengah kawasan ini akan menjadi daya tarik tersendiri

bagi para wisatawan dunia sekaigus menjadi media promosi pariwisata pulau Lombok. Pembangunan yang berkelanjutan tidak hanya berdasarkan pada bangunan saja, sarana prasarana juga menjadi faktor yang harus diperhatikan untuk mencapai konsep arsitektur hijau itu sendiri. Mengingat kawasan ini merupakan kawasan lifestyle dimana memerlukan pasokan energi seperti air dan listrik yang harus mencukupi maka desain akan diintegrasikan dengan sistem penyimpanan dan dapat digunakan secara berkelanjutan. Contoh sistem yang digunakan adalah rain water collector dimana tiap bangunan akan menyimpan persediaan air disaat hujan turun dan dapat dugunakan saat kebutuhan air berkurang, berikutnya adalah pemanfaatan tenaga kincir dan solar panel yang dapat menyuplai energi listrik di siang hari dan digunakan pada saat malam hari, selanjutnya adalah penggunaan produk-produk yang mendukung konsep arsitektur hijau seperti penggunaan sistem paving yang dapat engumpulkan air saat musim hujan pada pedestrian dan setiap bangunan yang menerapkan sistem cross ventilation sehingga penggunaan air conditioning dapat diminimalisir. Dengan menggunakan produk-produk dan sistem

penyimpanan energi, kawasan ini dapat menekan penggunaan energi dan memiliki cadangan energinya sendiri.

1.6

Daftar Pustaka Situs internet : http://www.ekowisata.info/definisi_ekowisata.html http://en.wikipedia.org/wiki/Fifth_Avenue#Shopping http://en.wikipedia.org/wiki/Ginza http://id.wikipedia.org/wiki/Pariwisata_Lombok http://www.lombokhemat.com/

Anda mungkin juga menyukai