Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PENDAHULUAN FRAKTUR

Nama Mahasiswa NIM T%m&at Pra'ti' Ta.gga/ Pra'ti' Mata Ku/iah K%/as (%m%st%r2Th A'ad%mi'

: Yudistiro Adi Nugroho : 2 !!"2 #$

: R(I)U (u'a&ura *A+ud,ar !: 2 0 $ D%s%m+%r 2 !1 : Pra'ti' K%&%rawata. K/i.i' 1 : Program A : 322 !!

PRO4RAM (TUDI ILMU KEPERA5ATAN FAKULTA( ILMU KEPERA5ATAN UNI3ER(ITA( MUHAMMADIYAH )AKARTA DE(EM6ER 2 !1

A7 D%8i.isi2P%.g%rtia.
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya. (Brunner & Suddarth,2002). Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa (Mansjoer, ri!, et al, 2000). Sedangkan menurut "inda #uall $, dalam buku %ursing $are &lans and 'okumentation menyebutkan bah(a Fraktur adalah rusaknya kontinuitas tulang yang disebabkan tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat diserap oleh tulang. &ernyataan ini sama yang diterangkan dalam buku "u)kman and Sorensen*s Medi)al Surgi)al %ursing Fraktur adalah terputusnya kontuinitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya, !raktur terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih besar dari yang dapat diabsorbsinya (Smelter & Bare, 2002). Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang yang ditandai oleh rasa nyeri, pembengkakan, de!ormitas, gangguan !ungsi, pemendekan, dan krepitasi ('oenges, 2000). 'ari beberapa pengertian diatas dapat disimpukan bah(a !raktur adalah terputusnya kontinuitas tulang yang dapat disebabkan oleh trauma, ruda paksa atau oleh penyebab patologis, yang dapat digolongkan sesuai dengan jenis dan kontinuitasnya.

67 Pato8/ow25%+ o8 9autio.29o.:%&t Ma&

A7

P%m%ri'saa. P%.u.;a.g
Beberapa pemeriksaan dapat yang dilakukan

pada klien dengan !raktur, diantranya+

a. b. ). d. e. !.

Foto rontgen biasanya bisa menunjukkan adanya patah tulang. $, s)an atau M-. untuk bisa melihat dengan lebih jelas daerah yang mengalami kerusakan. 'arah lengkap+ /, meningkat (hemokonsentrasi), /B menurun (akibat adanya perdarahan). rteriogra!i, bila diduga ada kerusakan pada 0askuler. 1reatinin, trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk klirens ginjal. 2olongan darah, dilakukan sebagai persiapan trans!usi darah jika ada kehilangan darah yang bermakna akibat )edera atau tindakan pembedahan.

67 P%.ata/a'saa. m%dis a. Fraktur ,erbuka

Merupakan kasus emergensi karena dapat terjadi kontaminasi oleh bakteri dan disertai perdarahan yang hebat dalam (aktu 345 jam (golden period). 1uman belum terlalu jauh meresap dilakukan+ 6) 2) 9) :) b. 6) 2) &embersihan luka 78i)i /e)ting situasi ntibiotik Seluruh Fraktur -ekognisis;&engenalan -eduksi;Manipulasi;-eposisi

-i(ayat kejadian harus jelas untuk mentukan diagnosa dan tindakan selanjutnya. <paya untuk memanipulasi !ragmen tulang sehingga kembali seperti semula se)ara optimun. 'apat juga diartikan -eduksi !raktur (setting tulang) adalah mengembalikan !ragmen tulang pada kesejajarannya dan rotas!anatomis (brunner, 2006). -eduksi tertutup, traksi, atau reduksi terbuka dapat dilakukan untuk mereduksi !raktur. Metode tertentu yang dipilih bergantung si!at !raktur, namun prinsip yang mendasarinya tetap, sama. Biasanya dokter melakukan reduksi !raktur sesegera mungkin untuk men)egah jaringan lunak kehilaugan elastisitasnya akibat in!iltrasi karena edema dan perdarahan. &ada

kebanyakan kasus, roduksi !raktur menjadi semakin sulit bila )edera sudah mulai mengalami penyembuhan. Sebelum reduksi dan imobilisasi !raktur, pasien harus dipersiapkan untuk menjalani prosedur= harus diperoleh i>in untuk melakukan prosedur, dan analgetika diberikan sesuai ketentuan. Mungkin perlu dilakukan anastesia. 7kstremitas yang akan dimanipulasi harus ditangani dengan lembut untuk men)egah kerusakan lebih lanjut Reduksi tertutup. &ada kebanyakan kasus, reduksi tertutup dilakukan dengan mengembalikan !ragmen tulang keposisinya (ujung4ujungnya saling berhubungan) dengan manipulasi dan traksi manual. 7kstremitas dipertahankan dalam posisi yang diinginkan, sementara gips, biadi dan alat lain dipasang oleh dokter. lat immobilisasi akan menjaga reduksi dan menstabilkan ekstremitas untuk penyembuhan tulang. Sinar48 harus dilakukan untuk mengetahui apakah !ragmen tulang telah dalam kesejajaran yang benar. Traksi. ,raksi dapat digunakan untuk mendapatkan e!ek reduksi dan imoblisasi. Beratnya traksi disesuaikan dengan spasme otot yang terjadi. Sinar48 digunakan untuk memantau reduksi !raktur dan aproksimasi !ragmen tulang. 1etika tulang sembuh, akan terlihat pembentukan kalus pada sinar48. 1etika kalus telah kuat dapat dipasang gips atau bidai untuk melanjutkan imobilisasi. Reduksi Terbuka. &ada !raktur tertentu memerlukan reduksi terbuka. 'engan pendekatan bedah, !ragmen tulang direduksi. lat !iksasi interna dalam bentuk pin, ka(at, sekrup, plat lat ini dapat diletakkan di sisi paku, atau batangan logam digunakan untuk mempertahankan !ragmen tulang dalam posisnya sampai penyembuhan tulang yang solid terjadi. yang kuat bagi !ragmen tulang. 9) ?-7F &enanganan intraoperati! pada !raktur terbuka derajat ... yaitu dengan )ara reduksi terbuka diikuti !iksasi eksternal (open reduction and external fixation=?-7F) sehingga diperoleh stabilisasi !raktur yang baik. 1euntungan !iksasi eksternal adalah memungkinkan stabilisasi !raktur sekaligus menilai jaringan lunak sekitar dalam masa penyembuhan !raktur. &enanganan pas)aoperati! yaitu pera(atan luka dan pemberian antibiotik untuk mengurangi risiko in!eksi, pemeriksaan radiologik serial, darah lengkap, serta rehabilitasi berupa latihan4 tulang atau langsung ke rongga sumsum tulang, alat tersebut menjaga aproksimasi dan !iksasi

latihan se)ara teratur dan bertahap sehingga ketiga tujuan utama penanganan !raktur bisa ter)apai, yakni union (penyambungan tulang se)ara sempurna), sembuh se)ara anatomis (penampakan !isik organ anggota gerak= baik, proporsional), dan sembuh se)ara !ungsional (tidak ada kekakuan dan hambatan lain dalam melakukan gerakan) :) ?-.F ?-.F adalah suatu bentuk pembedahan dengan pemasangan internal !iksasi pada tulang yang mengalami !raktur. Fungsi ?-.F untuk mempertahankan posisi !ragmen tulang agar tetap menyatu dan tidak mengalami pergeseran. .nternal !iksasi ini berupa .ntra Medullary %ail biasanya digunakan untuk !raktur tulang panjang dengan tipe !raktur tran0ers. -eduksi terbuka dengan !iksasi interna (?-.F@ open reduction and internal fixation) diindikasikan pada kegagalan reduksi tertutup, bila dibutuhkan reduksi dan !iksasi yang lebih baik dibanding yang bisa di)apai dengan reduksi tertutup misalnya pada !raktur intra4 artikuler, pada !raktur terbuka, keadaan yang membutuhkan mobilisasi )epat, bila diperlukan !iksasi rigid, dan sebagainya. Sedangkan reduksi terbuka dengan !iksasi eksterna (?-7F@open reduction and external fixation) dilakukan pada !raktur terbuka dengan kerusakan jaringan lunak yang membutuhkan perbaikan 0askuler, !asiotomi, !lap jaringan lunak, atau debridemen ulang. Fiksasi eksternal juga dilakukan pada politrauma, !raktur pada anak untuk menghindari !iksasi pin pada daerah lempeng pertumbuhan, !raktur dengan in!eksi atau pseudoarthrosis, !raktur kominuti! yang hebat, !raktur yang disertai de!isit tulang, prosedur pemanjangan ekstremitas, dan pada keadaan malunion dan nonunion setelah !iksasi internal. lat4alat yang digunakan berupa pin dan wire (S)han> screw, Steinman pin, da 9 ma)am 1irs)hner (ire) yang kemudian dihubungkan dengan batang untuk !iksasi.

!iksasi eksternal yaitu monolateral;standar uniplanar, sirkuler; ring (.li>aro0 dan ,aylor Spatial Frame), dan !iksator hybrid. 1euntungan !iksasi eksternal adalah memberi !iksasi yang rigid sehingga tindakan seperti skin graft/flap, bone graft, dan irigasi dapat dilakukan tanpa mengganggu posisi !raktur. Selain itu, memungkinkan pengamatan langsung mengenai kondisi luka, status neuro0askular, dan 0iabilitas !lap dalam masa penyembuhan !raktur. 1erugian tindakan ini adalah mudah terjadi in!eksi, dapat terjadi !raktur saat melepas !iksator, dan kurang baik dari segi estetik&enanganan pas)aoperati! meliputi pera(atan luka dan pemberian antibiotik untuk mengurangi risiko in!eksi, pemeriksaan radiologik serial, darah lengkap, serta rehabilitasi. &enderita diberi antibiotik spektrum luas untuk men)egah

in!eksi dan dilakukan kultur pus dan tes sensiti0itas. 'iet yang dianjurkan tinggi kalori tinggi protein untuk menunjang proses penyembuhan.-a(at luka dilakukan setiap hari disertai nekrotomi untuk membuang jaringan nekrotik yang dapat menjadi sumber in!eksi. &ada kasus ini selama follow-up ditemukan tanda4tanda in!eksi jaringan lunak dan tampak nekrosis pada tibia sehingga diren)anakan untuk debridemen ulang dan osteotomi. <ntuk pemantauan selanjutnya dilakukan pemeriksaan radiologis !oto !emur dan )ruris setelah reduksi dan imobilisasi untuk menilai reposisi yang dilakukan berhasil atau tidak. &emeriksaan radiologis serial sebaiknya dilakukan 3 minggu, 9 bulan, 3 bulan, dan 62 bulan sesudah operasi untuk melihat perkembangan !raktur. Selain itu dilakukan pemeriksaan darah lengkap rutin A) -etensi;.mmobilisasi <paya yang dilakukan untuk menahan !ragmen tulang sehingga kembali seperti semula se)ara optimun. Imobilisasi fraktur. Setelah !raktur direduksi, !ragmen tulang harus diimobilisasi, atau dipertahankan dalam posisi kesejajaran yang benar sampai terjadi penyatuan. .mobilisasi dapat dilakukan dengan !iksasi eksterna atau interna. Metode !iksasi eksterna meliputi pembalutan, gips, bidai, traksi kontinu, pin dan teknik gips, atau !iksator eksterna. .mplan logam dapat digunakan untuk !iksasi interna yang berperan sebagai bidai interna untuk mengimobilisasi !raktur. 3) -ehabilitasi Segala upaya diarahkan pada Menghindari atropi dan kontraktur dengan !isioterapi.

penyembuhan tulang dan jaringan lunak. -eduksi dan imobilisasi harus dipertahankan sesuai kebutuhan. Status neuro0askuler (mis. pengkajian peredaran darah, nyeri, perabaan, gerakan) dipantau, dan ahli bedah ortopedi diberitahu segera bila ada tanda gangguan neuro0askuler. 1egelisahan, ansietas dan ketidaknyamanan dikontrol dengan berbagai pendekatan (mis. meyakinkan, perubahan posisi, strategi peredaan nyeri, termasuk analgetika). "atihan isometrik dan setting otot diusahakan untuk meminimalkan atro!i disuse dan meningkatkan peredaran darah. &artisipasi dalam akti0itas hidup sehari4hari diusahakan untuk memperbaiki kemandirian !ungsi dan harga4diri. &engembalian bertahap pada akti0itas semula diusahakan sesuai batasan terapeutika. Biasanya, !iksasi interna memungkinkan mobilisasi lebih a(al. hli bedah yang memperkirakan stabilitas !iksasi !raktur, menentukan luasnya gerakan dan

stres pada ekstrermitas yang diperbolehkan, dan menentukan tingkat akti0itas dan beban berat badan.

97 Ko.s%& Lai. Ya.g T%r'ait Da. Di&a.da.g P%.ti.g


!7 ANATOMI<FI(IOLO4I

TULAN4

,ulang membentuk rangka penunjang dan perlindungan bagi tubuh dan tempat melekatnya otot4otot yang menggerakkan kerangka tubuh. ,ulang panjang disusun untuk menyangga berat badan dan gerakan, ruang di tengah tulang4tulang tertentu berisi jaringan hematopoietik yang membentuk berbagai sel darah. ,ulang juga merupakan tempat primer untuk menyimpan dan mengatur kalsium a. Fungsi tulang Sebagai !ormasi krangka, dengan membentuk rangka tubuh, menentukan bentuk dan ukuran tubuh. &ergerakan, yaitu untuk berbagai akti!itas selama pergerakan. &erlindungan, yaitu melindungi organ4organ yang lunak dalam tubuh. /emtopoiesis yaitu pembentukan sel4sel darah merah yang terjadi pada sumsum tulang merah. ,empat penyimpanan mineral, antara lain kalsium dan !ospor. b. 1omposisi jaringan tulang ,ulang terdiri dari sel4sel (osteosit, osteoblash dan osteoklas) dan matrik ekstraseluler yang tersusun dari serat4serat kolagen organik yang tertanam pada substansi dasar dan garam4 garam anorganik tulang seperti !ospor dan kalsium. ). 1lasi!ikasi tulang

1lasi!ikasi tulang menurut bentuknya terbagi atas + ,ulang panjang yaitu tulang yang berbentuk silindris, yang terdiri dari dia!isis dan e!i!isis yang ber!ungsi untuk menahan berat tubuh dan berperan dalam pergerakan.

,ulang pendek yaitu tulang yang berstruktur kuboid yang biasanya ditemukan berkelompok yang ber!ungsi memberikan kekuatan dan kekompakan pada area yang pergerakannya terbatas. ,ulang pipih yaitu tulang yang strukturnya mirip lempeng yang ber!ungsi untuk memberikan suatu permukaan yang meluas untuk perlengketan otot dan memberikan perlindungan. ,ulang ireguler yaitu tulang yang bentuknya tidak beraturan dengan struktur tulang yang sama dengan tulang pendek. ,ulang sesamoid yitu tulang ke)il bulat yang masuk dalam pormasi persendian yang bersambung dengan kartilago, ligamentum atau tulang lainnya. PER(ENDIAN

&ersendianadalah adalah pertemuan antara 2 buah tulang atau beberapa tulang kerangka. Suatu persendian terjadi saat permukaan dari 2 tulang bertemu yang memungkinkan adanya pergerakan atautidak yang bergantung pada sambungannya. a. 1lasi!ikasi pesendian se)ara struktural terbagi menjadi &ersendian !ibrosa, yaitu persendian yang tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan jaringan ikat !ibrosa. &ersediaan kartilago yaitu persendian yang tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan jaringan kartilago &ersendian sino0ial yaitu persendian yang memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan kapsul dan ligamen artikular yang membungkusnya. b. 1lasi!ikasi persendian menurut !ungsinya dibagi menjadi + Sendi sinartosis (sendi mati), sendi ini dibungkus dengan jaringan ikat !ibrosa atau kartilago. Sendi jenis ini adalah antara lain + 4 4 Sutura, yaitu sendi yang dihubungkan dengan jaringan ikat !ibrosa rapat yang hanya Sinkodrosis, yaitu sendi yang tulang4tulangnya dihubungkan dengan kartilagi hialin. ditemukan pada tulang tengkorak. $ontohn + sutura sagital dan parietal. $ontoh + lempeng epi!isis sementara antara epi!isis dan dia!isis pada tulang panjang anak. Sendi am!iartosis (sendi dengan pergerakan terbatas). Sendi ini memungkinkan gerakan terbatas sebagai respon terhadap torsi dan kompresi. Sendi jenis ini antara lain adalah +

4 pubis. 4

Sim!isis, adalah sendi yang kedua tulangnya dihubungkan dengan diskus kartilago,

yang menjadi bantalan sendi dan memungkinkan terjadinya sedikit gerakan. $ontoh+ simpisis Sindesmosis, terbentuk saat tulang4tulang yang berdekatan dihubungkan dengan serat4

serat jaringan ikat kolagen. $ontoh + ditemukan pada tulang yang bersisihan seperti radius dan ulna, serta tibia dan !ibula. 4 2omposis, adalah sendi dimana tulang berbentuk keru)ut masuk dengan pas dalam kantong tulang seperti pada gigi yang tertanam pada tulang rahang. Sendi diartosis (sendi dengan pergerakan bebas) disebut juga sendi sino0ial. Sendi ini memiliki rongga sendi yang berisi )airan sino0ial yang terdiri dari + 4 4 4 4 4 Sendi s!eroidal yang terdiri dari sebuah tulang yang masuk kedalam rongga berbentuk Sendi engsel, terdiri dari sebuah tulang yang masuk dengan pas pada permukaan Sendi kisar, yaitu tulang bentuk keru)ut yang masuk pas )ekungan tulang kedua dan Sendi kondiloid, merupakan sendi biaksial yang memungkinkan gerakan kedua arah Sendi pelana, permukaan tulang yang berartikulasi berbentuk konka! disatu sisi dan )angkir pada tulang lain.$ontoh + sendi panggul dan bahu konka! tulang kedua, sehingga memungkinkan gerakan satu arah dapat berputar kesemua arah. $ontoh + tulang atlas, persendian bagian kepala disudut kanan setiap tulang. $ontoh + sendi antara tulang radiusdan tulang karpal. konka! pada sisi lain, sehingga tulang akan masuk dengan pas seperti dua pelana yang saling menyatu. Satu4satunya sendi pelana sejati yang ada dalam tubuh adalah persediaan antara tulang karpal dan metakarpal pada ibu jari. 4 Sendi peluru adalah salah satu sendi yang permukaan kedua tulang berartikulasi berbentuk datar, sehingga memungkinkan gerakan melun)ur antara satu tulang dengan tulang yang lainnya. &ersendian seperti ini disebut sendi nonaksia. ). &ergerakan sendi &ergerakan sendi merupakan hasil kerja otot rangka yang melekat pada tulang dan membentuk artikulasi dengan )ara memberikan tenaga. ,ulang hanya ber!ungsi sebagai pengungkit dan sendi sebagai penumpu. Beberapa pergerakan sendi antara lain +

Fleksi, adalah gerakan memperke)il sudut antara dua tulang. $ontoh + saat menekuk siku, menekuk lutut atau menekuk torso kearah lain. 4 4 'orso!leksi, adalah gerakan menekuk telapak kaki dipergelangan kearah depan &lantar !leksi adalah gerakan meluruskan telapak kaki pada pergelangan kaki. bduksi, adalah gerakan bagian tubuh menjauhi garis tengah tubuh seperti gerakan duksi, adalah gerakan tubuh saat kembali keaksis utama tubuh (kebalikan dari gerakan (meninggalkan dairah dorsal kaki) 7kstensi, adalah gerakan yang memperbesar sudut antara dua tulang abduksi jari tangan dan jari kaki. abduksi) -otasi, adalah gerakan tulang yang berputar disekitar aksis pusat tulang itu sendi tanpa mengalami dislokasi lateral, seperti saat menggelengkan kepala untuk menyatakan tidak. 4 4 &ronasi, adalah rotasi medial lengan ba(ah dalam posisi anatomis yang Supinasi yaitu rotasi lateral lengan ba(ah yang mengakibatkan telapak tangan mengakibatkan telapak tangan menghadap kebelakang. menghadap kedepan. Sirkumduksi, adalah kombinasi dari semua gerakan argular dan berputar untuk membuat suatu ruang berbentuk keru)ut seperti saat menagyunkan lengan berbentuk putaran .n0ersi, adalah gerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan tulapak kaki menghadap kedalam atau kearah medial 70ersi, adalah pergerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan tulapak kaki menghadap kearah luar &rotaksi, adalah memajukan bagian tubuh seperti saat menonjolkan rahang ba(ah kedepan atau mem!leksi girdel pektoral untuk membungkuskan dada -etraksi, adalah gerakan menarik bagian tubuh kearah belakang seperti saat menstraksi mandibula 7le0asi adalah pergerakan suatu struktur kearah superiorseperti saat mengatupkan mulut 'epresi adlah menggerakkan suatu struktur kearah in!erior, seperti saat membuka mulut. OTOT

Struktur jaringan otot dikhususkan untuk melakukan gerakan, baik oleh badan se)ara keseluruhan gerakan, baik oleh badan se)ara keseluruhan maupun oleh berbagai bagian tubuh yang satu terhadap yang lain. Sel4sel otot sangat berkembang dalam !ungsi kontraktil dan tidak begitu berkembang dalam hal kondukti0itas. 1ekhususan ini meliputi pemanjangan sel4 selnya sesuai sumbu kontroksi. &ada jaringan otot, sel4sel atau serat otot itu biasanya bergabung dalam berkas4berkas, sehingga jaringan otot tidak hanya terdiri atas serat4serat otot saja. 1arena harus melakukan kerja mekanis, serat4serat otot memerlukan banyak kapiler darah yang mendatangkan makanan dan oksigen, dan mengangkut keluar produk sisa toksik. &embuluh4pembuluh darah itu terdapat di dalam jaringan ikat !ibrosa, yang juga berguna untuk mengikat serat4serat otot menjadi satu dan sebagai pembungkus, pelindung sehingga tarikan dapat berlangsung se)ara e!ekti!. 1omponen4komponen sel4sel otot seperti hal4hal yang lain, tetapi memiliki istilah khusus, membran sel disebut sarkolema, sitoplasma disebut sarkoplasma, retikulum endoplasma disebut retikulum sarkoplasma, dan mitokondria disebut sarkosoma. da tiga ma)am otot digolongkan berdasarkan struktur dan !ungsi, yaitu otot rangka, otot jantung, dan otot polos. a. ?tot -angka

?tot rangka disebut juga otot lurik karena sesuai namanya mempunyai bagian yang gelap dan terang menyerupai garis lurik. ?tot lurik ini terdiri dari serabut4serabut otot, apabila menggabung semuanya disebut kulit. Setiap gabungan serabut diselaputi oleh suatu selaput disebut fasia propria.2abungan dari seluruh serabut diseluputi lagi oleh fase supersial. b. ?tot &olos

?tot polos berbentuk kumparan, yaitu kedua ujungnya merun)ing dengan bagian tengahnya membesar dan mempunyai satu inti sel. 1erja otot polos tidak dipengaruhi oleh kehendak kita, maka otot ini disebut otot tak sadar. ?tot polos mempunyai karakteristik yang lain, yaitu+ tidak melekat pada tulang, akti0itasnya lambat dan teratur, mampu berkontraksi dalam (aktu yang lama, tidak mudah lelah, gerakannya berada dalam kendali sara! otonom (tidak sadar), banyak dijumpai di lambung, usus, indung telur paru4paru, dan pembuluh darah.

).

?tot #antung

,erdiri dari serabut otot yang ber)abang4)abang dan berinti banyak. 1erja otot jantung kontraksinya dipengaruhi oleh sara! tidak sadar. ?tot jantung terus berkontraksisepanjang (aktu dengan gerakan yang teratur berirama dalam memompa darah keseluruh tubuh. 'enyut jantung disebabkan kontraksi otot jantung se)ara normal. &ada orang de(asa berlangsung B2 kali setiap menit. Setiap berkontraksi sangat memerlukan oksigen yang )ukup. Bila jantung tidak mendapat oksigen selama 90 detik saja, kontraksi jantung akan berhenti. )ENI( FRAKTUR

6.Berdasarkan si!at !raktur a.Fraktur tertutup pabila !agmen tulang yang patah tidak tampak dari luar b. Fraktur terbuka pabila !ragmen tulang yang patah tampak dari luar 6. 2. 9. 'erajat . 'erajat .. 'erajat ... "uka C 6 )m, kerusakan jaringan lunak sedikit dan tidak ada tanda luka remuk "aserasi D 6 )m, kerusakan jaringan lunak, !lap;a0ulsi 1erusakan jaringan lunak yang luas meliputi struktur kulit, otot, dan neuro0askular serta kontaminasi derajat tinggi. 2. Berdasarkan komplit ; tidak komplit !raktur a. Fraktur komplit &atah pada seluruh garis tengah tulang dan biasanya mengalami pergeseran bergeser dari posisi normal) b. Fraktur inkomplit

&atah hanya terjadi pada sebagian dari garis tengah tulang Misal + /air line !raktur, 2reen sti)k(!raktur dimana salah satu sisi tulang patah sedang yang lain membengkok) 9. Berdasarkan bentuk garis patah & hubungan dengan mekanisme tauma a. Fraktur trans0ersal rah melintang dan merupakan akibat trauma angulasi ; langsung b. Fraktur oblik rah garis patah membentuk sudut terhadap sumbu tulang dan merupakan akibat dari trauma langsung ). Fraktur spiral rah garis patah spiral dan akibat dari trauma rotasi d. Fraktur kompresi Fraktur dimana tulang mengalami kompresi (terjadi pada tulang belakang) :. .stilah lain a. Fraktur komuniti! Fraktur dengan tulang pe)ah menjadi beberapa !ragmen b. Fraktur depresi Fraktur dengan bentuk !ragmen terdorong ke dalam (sering terjadi pada tulang tengkorak dan tulang (ajah). ). Fraktur patologik sisi

Fraktur yang terjadi pada daerah tulang berpenyakit (kista tulang, tumor, metastasis tulang). d. Fraktur a0ulsi ,ertariknya !ragmen tulang oleh ligamen atau tendon pada perlekatannya. 6. ETIOLO4I

Beberapa penyebab dari !raktur diantaranya + ,rauma langsung; dire)t trauma, yaitu apabila !raktur terjadi di tempat dimana bagian tersebut mendapat ruda paksa (misalnya benturan, pukulan yang mengakibatkan patah tulang, )edera=jatuh;ke)elakaan).

2.

,rauma yang tak langsung; indire)t trauma, yaitu terkena bukan pada bagian langsung

yang terkena trauma. misalnya penderita jatuh dengan lengan dalam keadaan ekstensi dapat terjadi !raktur pada pegelangan tangan. 9. ,rauma ringan pun dapat menyebabkan terjadinya !raktur bila tulang itu sendiri rapuh; ada Eunderlying disesaseF dan hal ini disebut dengan !raktur patologis, misalnya= osteoporosis, kanker tulang metastase. :. &enyebab lainnya, misalnya= &atah karena letih, ?lahraga atau latihan yang berlebihan

D7 P%.g'a;ia.
Pr% O&%rasi a. 4 4 4 b. 4 4 edema. ). 4 d. 4 4 4 4 4 e. 4 &ola eliminasi 1onstipasi karena imobilisasi &ola akti0itas dan latihan 1esemutan, baal da ri(ayat jatuh atau terbentur ketika sedang berakti0itas ,idak kuat menahan beban berat 1eterbatasan mobilisasi Berkurangnya atau tidak terabanya denyut nadi pada daerah distal injury, lambatnya &ola tidur dan istirahat ,idak bisa tidur karena kesakitan &ola persepsi kesehatan4pemeliharaan kesehatan 1egiatan yang beresiko )idera. -i(ayat penyakit yang menyebabkan jatuh. 1ebiasaan berakti0itas tanpa pengamanan. &ola nutrisi metabolik danya gangguan pola na!su makan karena nyeri. ?bser0asi terjadinya perdarahan pada luka dan perubahan (arna kulit di sekitar luka,

kapiler re!ill tim

4 !. 4 4 4 g. 4 h. 4 4

Sering terbangun karena kesakitan &ola persepsi kogniti! %yeri pada daerah !raktur 1esemutan dan baal pada bagian distal !raktur &aresis, penurunan atau kehilangan sensasi &ola persepsi dan konsep diri -asa kha(atir akan dirinya karena tidak dapat berakti0itas seperti keadaan &ola peran dan hubungan dengan sesama Merasa tidak ditolong 1e)emasan akan tidak melakukan peran seperti biasanya

sebelumnya

Post O&%rasi a. 4 4 b. 4 ). 4 d. 4 4 4 4 4 e. 4 4 !. 4 &ola persepsi kesehatan4pemeliharaan kesehatan 1egiatan yang beresiko )idera. &engetahuan pasien tentang pera(atan luka di rumah &ola nutrisi metabolik danya gangguan pola na!su makan karena nyeri. &ola eliminasi 1onstipasi karena imobilisasi &ola akti0itas dan latihan 1eterbatasan berakti0itas /ilangnya gerakan atau sensasi spasme otot Baal atau kesemutan &embengkakan jaringan atau masa hematoma pada sisi )edera &erdarahan, perubahan (arna &ola tidur dan istirahat ,idak bisa tidur karena kesakitan luka operasi Sering terbangun karena kesakitan &ola persepsi kogniti! 1eluhan lokasi, intensitas dan karakteristik nyeri

4 4 4 g. 4 h. 4 4

%yeri pada luka operasi ,idak adanya nyeri akibat kerusakan sara! &embengkakan, perdarahan, perubahan (arna &ola persepsi dan konsep diri -asa kha(atir akan dirinya 1arena tidak dapat berakti0itas seperti keadaan &ola peran dan hubungan dengan sesama Merasa tidak tertolong 1e)emasan akan tidak melakukan peran seperti

sebelumnya

E7 Diag.osa K%&%rawata. *T%ori Pr% O&%rasi a. b. ). lunak. d. e. !. g. $emas berhubungan dengan prosedur pengobatan. -esiko tinggi dis!ungsi neuro0askuler peri!er berhubungan dengan penurunan;interupsi 1erusakan integritas kulit berhubungan dengan !raktur terbuka. -esiko tinggi embolik lemak berhubungan dengan !raktur tulang panjang. %yeri berhubungan dengan spasme otot, kerusakan sekunder pada !raktur, edema. .mobilisasi !isik berhubungan dengan )idera jaringan sekitar;!raktur. -esiko tinggi in!eksi berhubungan dengan !raktur terbuka dan kerusakan jaringan

aliran darah+ )edera 0askuler langsung, edema, pembentukan trombus.

Post O&%rasi a. b. ). d. e. %yeri berhubungan dengan proses pembedahan. 1erusakan integritas kulit berhubungan dengan trauma jaringan post pembedahan. 2angguan mobilisasi !isik berhubungan dengan imobilisasi. -esiko tinggi in!eksi berhubungan dengan luka operasi. 1etidake!ekti!an regimen terapeutik berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang

perubahan tingkat akti0itas yang boleh dilakukan dan pera(atannya saat di rumah.

F7 R%.:a.a K%&%rawata.
Pr% O&%rasi a. 4 4 4 6) 2) 9) :) A) 3) B) !eri ber"ubungan dengan spasme otot# kerusakan sekunder pada fraktur# edema. %yeri berkurang sampai hilang ditandai dengan+ .ntensitas nyeri 249 7kspresi (ajah rileks ,idak merintih 1aji lokasi nyeri dan intensitas nyeri. &ertahankan imobilisasi pada bagian yang sakitnya. jarkan teknik relaksasi. #elaskan prosedur sebelum melakukan tindakan. Beri posisi yang tepat se)ara berhati4hati pada area !raktur. Beri kesempatan untuk istirahat selama nyeri berlangsung. 1olaborasi dalam pemberian terapi medik+ analgetik. 1-.,7-. / S."+

-en)ana ,indakan+ -asional+ Mengetahui tindakan yang dilakukan selanjutnya. -asional+ Mengurangi nyeri -asional+ Mengurangi nyeri pada saat nyeri timbul. -asional+ Mempersiapkan pasien untuk lebih kooperati!. -asional+ Meminimalkan nyeri, men)egah perpindahan tulang. -asional+ <ntuk mengurangi nyeri. -asional+ Mengatasi nyeri. b. Imobilisasi fisik ber"ubungan dengan cidera $aringan sekitar/fraktur. &asien dapat melakukan akti0itas se)ara mandiri dalam (aktu

1-.,7-. / S."+ bantuan. -en)ana ,indakan+

bertahap ditandai dengan+ higiene perseorangan, nutrisi dan eliminasi terpenuhi dengan

6) 2)

1aji tingkat kemampuan akti0itas pasien. Bantu pasien untuk memenuhi kebutuhannya yang tidak dapat dilakukan se)ara

-asional+ Menentukan inter0ensi yang tepat sesuai dengan kebutuhan pasien. mandiri. -asional+ Mengurangi nyeri dan semakin parahnya !raktur. 9) :) A) 3) B) 'ekatkan barang4barang yang dibutuhkan pasien. &erhatian dan bantu personal higiene. <bah posisi se)ara periodik sejak 2 jam sekali. "ibatkan keluarga dalam memberikan asuhan kepada pasien. 1olaborasi pemberian analgetik. -asional+ Meningkatkan kemandirian pasien. -asional+ Men)egah komplikasi dan kerusakan integritas kulit. -asional+ Men)egah komplikasi dekubitus. -asional+ Memberi moti0asi pada pasien. -asional+ Men)egah nyeri yang berlebihan. c. lunak. 1-.,7-. / S."+ 4 4 6) 2) ,idak ada tanda4tanda in!eksi ditandai dengan+ Suhu normal 9349Bo$ ,idak ada kemerahan, tidak ada edema, luka bersih. ?bser0asi ,,G terutama suhu. #aga daerah luka tetap bersih dan kering. Resiko tinggi infeksi ber"ubungan dengan fraktur terbuka dan kerusakan $aringan

-en)ana ,indakan+ -asional+ &eningkatan suhu menunjukkan adanya in!eksi. -asional+ "uka yang kotor dan basah merupakan media yang baik untuk mikroorganisme berkembang biak. 9) :) ,utup daerah yang luka dengan kasa steril;balutan bersih. -a(at luka dengan teknik aseptik. -asional+ Men)egah kuman;mikroorganisme masuk. -asional+ Men)egah mikroorganisme berkembang biak.

A)

1olaborasi dengan medik untuk pemberian antibiotik.

-asional+ Menghambat pertumbuhan mikroorganisme.

d. 4 4 4 6) 2) 9) :) A)

%emas ber"ubungan dengan prosedur pengobatan. $emas berkurang ditandai dengan+ &asien mengerti penjelasan yang diberikan oleh pera(at mengenai pengobatan. &asien kooperati! saat dilakukan pera(atan. &asien dapat mengungkapkan perasaan )emas. 1aji tingkat ke)emasan. ?bser0asi tanda4tanda 0ital. #elaskan pada pasien prosedur pengobatan. Berikan lingkungan yang nyaman. "ibatkan keluarga dalam memberikan support.

1-.,7-. / S."+

-en)ana ,indakan+ -asional+ Mengidenti!ikasi inter0ensi selanjutnya. -asional+ Mengidenti!ikasi tingkat ke)emasan. -asional+ Mengurangi tingkat ke)emasan pasien. -asional+ "ingkungan yang nyaman dapat mengurangi tingkat ke)emasan. -asional+ Memberi dukungan dan mengurangi rasa )emas pasien. e. Resiko tinggi disfungsi neuro&askuler perifer ber"ubungan dengan

penurunan/interupsi aliran darah+ )edera 0askuler langsung, edema, pembentukan trombus. 1-.,7-. / S."+ 4 6) -en)ana ,indakan+ ?bser0asi nadi peri!er distal terhadap )idera melalui palpasi. Bandingkan dengan ekstremitas yang sakit. -asional+ &enurunan;tak adanya nadi dapat menggambarkan )edera 0askuler dan perlunya e0aluasi medik segera terhadap status sirkulasi. 2) 1aji aliran kapiler, (arna kulit, dan kehangatan distal pada !raktur. Mempertahankan per!usi jaringan ditandai dengan+ ,erabanya nadi, kulit hangat atau kering, tanda 0ital stabil.

-asional+ Harna kulit putih menunjukan gangguan arterial. 9) "akukan pengkajian neuromuskuler, minta pasien untuk melokalisasi nyeri. -asional+ 2angguan perasaan kebas, kesemutan, peningkatan; penyebaran nyeri terjadi bila sirkulasi pada sara! tidak adekuat atau sara! rusak. :) Beri moti0asi untuk melakukan latihan pada ekstremitas yang )edera. -asional+ Meningkatkan sirkulasi dan menurunkan pengumpulan darah khususnya pada ekstremitas ba(ah. A) mental. -asional+ 1etidakadekuatan 0olume sirkulasi akan mempengaruhi sistem per!usi jaringan. f. 'erusakan integritas kulit ber"ubungan dengan fraktur terbuka. Men)apai penyembuhan luka sesuai (aktu;penyembuhan lesi (asi tanda 0ital, perhatikan tanda4tanda pu)at;sianosis umum, kulit dingin, perubahan

1-.,7-. / S."+ terjadi. -en)ana ,indakan+ 6)

1aji kulit pada luka terbuka, benda asing, kemerahan, perdarahan, perubahan (arna,

kelabu, memutih. -asional+ Memberikan in!ormasi tentang sirkulasi kulit dan masalah yang mungkin disebabkan oleh alat dan atau pemasangan gips;bebat atau traksi. 2) 9) ?bser0asi tanda4tanda 0ital. Masase kulit dan penonjolan tulang. &ertahankan tempat tidur kering dan bebas -asional+ &eningkatan terutama suhu merupakan tanda4tanda in!eksi. kerutan. -asional+ Menurunkan tekanan pada area yang peka dan risiko abrasi;kerusakan kulit. :) A) "etakkan bantalan pelindung di ba(ah kaki dan di atas tonjolan tulang. <bah posisi tidur se)ara periodik tiap 2 jam. -asional+ Meminimalkan tekanan pada area ini. -asional+ Meminimalkan resiko kerusakan kulit. g. Resiko tinggi embolik lemak ber"ubungan dengan fraktur tulang pan$ang.

1-.,7-. / S."+

-en)ana ,indakan+ 6) Monitor perubahan status mental yang disebabkan oleh hipoksemia+ gejala dari distress perna!asan akut seperti+ kegelisahan, kon!usi, nyeri dada, takipnea, sianosis, dispnea, takikardi. -asional+ Mengidenti!ikasi keadaan !isik pasien. 2) 9) :) #ika ada indikasi, kaji ?2 saturasi dengan oksimetri. &ertahankan imobilisasi pada daerah yang !raktur. Berikan oksigen bila ada indikasi. -asional+ Mengidenti!ikasi inter0ensi selanjutnya. -asional+ Mengurangi terjadinya emboli lemak. -asional+ Memenuhi kebutuhan ?2. Post O&%rasi a. 4 4 6) 2) 9) :) A) 3) !eri ber"ubungan dengan proses pembeda"an. %yeri berkurang sampai hilang ditandai dengan+ .ntensitas nyeri 042. 7kspresi (ajah rileks. 1aji lokasi dan intensitas nyeri. &ertahankan imobilisasi bagian yang sakit. ,inggikan ekstremitas yang !raktur. njurkan teknik relaksasi na!as dalam. ?bser0asi ,,G tiap : jam. 1olaborasi dalam memberikan terapi analgetik. 1-.,7-. / S."+

-en)ana ,indakan+ -asional+ Mengetahui inter0ensi yang dilakukan selanjutnya. -asional+ Menghilangkan nyeri. -asional+ Menurunkan rasa nyeri. -asional+ Mengurangi nyeri. -asional+ &eningkatan ,,G menunjukkan adanya rasa nyeri. -asional+ Mengurangi nyeri.

b. 4 6) 2) 9) :)

'erusakan integritas kulit ber"ubungan dengan trauma $aringan post pembeda"an. 1ulit kembali utuh ditandai dengan+ "uka jahitan dapat tertutup. 1aji kulit untuk luka terbuka. Bantu ubah posisi. Masase kulit dan penonjolan tulang. Bersihkan kulit dengan sabun dan air bila menggunakan traksi.

1-.,7-. / S."+ -en)ana ,indakan+

-asional+ Mengontrol perkembangan mikroorganisme di daerah luka. -asional+ Men)egah luka tekan. -asional+ Men)egah luka tekan. -asional+ Mengurangi perkembangan mikroorganisme. c. 4 6) 2) 9) :) (angguan mobilisasi fisik ber"ubungan dengan imobilisasi. Mempertahankan mobilitas !isik ditandai dengan+ &asien mau berakti0itas se)ara perlahan. 1aji derajat mobilitas yang dapat dilakukan. Bantu untuk mobilisasi menggunakan kursi roda;tongkat. Bantu dalam higiene perorangan. <bah posisi se)ara periodik.

1-.,7-. / S."+ -en)ana ,indakan+

-asional+ <ntuk menyusun ren)ana selanjutnya. -asional+ Memper)epat proses penyembuhan. -asional+ Meningkatkan kesehatan diri. -asional+ Menurunkan komplikasi lesi kulit. d. 4 4 Resiko tinggi infeksi ber"ubungan dengan luka operasi. .n!eksi tidak terjadi ditandai dengan+ &asien tidak mengalami in!eksi tulang Suhu tubuh normal antara 9349Bo$

1-.,7-. / S."+

-en)ana ,indakan+

6) 2) 9) :)

?bser0asi ,,G. -a(at luka operasi dengan teknik antiseptik. ,utup daerah luka dengan kasa steril. #aga daerah luka operasi tetap bersih dan kering.

-asional+ &eningkatan ,,G menunjukkan adanya in!eksi. -asional+ Men)egah dan menghambat berkembang biaknya bakteri. -asional+ 1asa steril menghambat masuknya kuman ke dalam tubuh. -asional+ "uka yang kotor dan basah menjadi media yang baik bagi berkembang biaknya bakteri. A) Beri terapi antibiotik sesuai program medik. ntibiotik menghambat berkembang biaknya bakteri. -asional+ e.

'etidakefektifan regimen terapeutik ber"ubungan dengan kurang pengeta"uan tentang &asien dapat mengetahui akti0itas yang boleh dilakukan dan

perubahan tingkat akti0itas yang boleh dilakukan dan pera(atannya saat di rumah. 1-.,7-. / S."+ -en)ana ,indakan+ 6) 2) 9) :) 1aji tingkat pengetahuan pasien tentang penatalaksanaan pera(atan di rumah. njurkan pasien untuk melakukan latihan akti! dan pasi! se)ara teratur. Beri kesempatan pada pasien untuk dapat bertanya. njurkan pasien untuk mentaati terapi dan kontrol tepat (aktu. -asional+ Menilai tingkat pengetahuan pasien tentang penatalaksanaan di rumah. -asional+ 'apat men)egah terjadinya kontraktur pada tulang. -asional+ /al yang kurang jelas dapat diklari!ikasikan kembali. -asional+ Men)egah keadaan yang dapat memperburuk keadaan !raktur. pera(atannya saat di rumah.

DAFTAR PU(TAKA

Brunner and Suddarth, 2000, )uku *$ar 'eperawatan +edikal )eda", 7disi 5, Gol. 9, 72$, #akarta $or(in, 7li>abeth #., 2000. )uku Saku ,atofisiologi, 72$, #akarta 'oengus 7. Marilynn., 6III, Rencana *su"an 'eperawatan# 7disi 9, 72$, #akarta Mansjoer, ri!., 2000, 'apita Selekta 'edokteran# 7disi ketiga, #ilid 2, Media es)ulapiu, #akarta &ri)e, Syl0ia nderson., 6IIA, ,atofisiologi- 'onsep 'linis ,roses-proses ,en!akit# 7disi :, 0ol 2,

72$, #akarta Sutedjo, J., 2005, )uku Saku +engenal ,en!akit +elalui .asil ,emeriksaan /aboratarium, mara

Books, #akarta

Anda mungkin juga menyukai