Ciri-ciri klinis yang dominan adalah riwayat episode sesak, terutama pada malam hari, yang sering disertai batuk. Ciri utama fisiologis adalah episode obstruksi saluran napas, yang ditandai oleh keterbatasan arus udara pada ekspirasi. Ciri patologis yang dominan adalah inflamasi saluran napas yang kadang disertai dengan perubahan struktur saluran napas. Sedangkan definisi yang banyak dianut saat ini adalah yang dikemukakan oleh The American Thoracic Society (19 !" yaitu #Asma adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan $alan nafas yang luas dan dera$atnya dapat berubah-ubah, baik secara spontan maupun sebagai hasil pengobatan#. %ila ditelaah lebih lan$ut, definisi tadi dapat diuraikan men$adi& 1. Ada peningkatan respons trakea dan bronkus. 'al ini berarti bahwa $alan nafas penderita asma mempunyai respon yang lebih hebat terhadap berbagai rangsangan dibanding dengan orang normal. !. Serangan asma $arang sekali hanya dicetuskan oleh satu macam rangsangan, tetapi oleh berbagai rangsangan. (. )elainan tersebar luas pada kedua paru dan tidak hanya satu paru atau satu lobus paru. *. +era$at serangan asma dapat berubah-ubah, misalnya obstruksi lebih berat pada malam hari dibanding dengan siang hari. II. Prevalensi ,re-alensi asma di pengaruhi oleh berbagai faktor seperti $enis kelamin, umur, status atopi, keturunan dan lingkungan. .mumnya pre-alensi anak lebih tinggi tinggi daripada dewasa tapi ada $uga yang melaporkan pre-alensi dewasa lebih tinggi. III.Klasifikasi Asma menurut )onsensus /nternasional diklasifikasikan berdasarkan etiologi, beratnya penyakit, dan pola waktu ter$adinya obstruksi saluran nafas. a. )lasifikasi berdasarkan etiologi 1
Asma 1kstrinsik (alergik" +itemukan pada se$umlah kecil pasien dewasa, dan disebabkan oleh alergen yang diketahui.
%entuk ini biasanya dimulai pada masa kanak-kanak dengan riwayat keluarga yang mempunyai penyakit atopik seperti demam $erami, ek2ema, dermatitis, dan asma sendiri.
+isebabkan karena kepekaan indi-idu terhadap alergen, biasanya protein, dalam bentuk serbuk sari yang dihirup, bulu halus binatang, kain pembalut, atau yang lebih $arang, terhadap makanan seperti susu atau coklat.
,aparan terhadap alergen, meskipun hanya dalam $umlah yang sangat kecil, dapat mengakibatkan serangan asma.
Asma /ntrinsik (idiopatik" Sering tidak ditemukan faktor-faktor pencetus yang $elas. 3aktor-faktor yang nonspesifik seperti flu biasa, latihan fisik, atau emosi dapat memicu serangan asma.
Asma $enis ini lebih sering timbul sesudah usia *4 tahun, dengan serangan yang timbul sesudah infeksi sinus hidung atau pada percabangan trakeobronkial.
b. )lasifikasi berdasarkan berat penyakit %eratnya penyakit ditentukan oleh berbagai faktor yaitu&
5ambaran klinik sebelum pengobatan, dilihat dari ge$ala, eksaserbasi, ge$ala malam hari, pemberian obat inhalasi -2 agonis, dan u$i faal paru. 6bat-obat yang digunakan untuk mengontrol penyakit.
+ari gabungan tersebut asma diklasifikasikan men$adi intermiten, ringan, sedang, berat. c. )lasifikasi berdasarkan pola waktu serangan 7enurut 5/8A ( 5lobal /nitiatif for Astma " yang disusun oleh 8ational 'eart 9ung and blood /nstitude Amerika beker$asama dengan :'6, )lasifikasi asma dapat dibagi men$adi * golongan&
%erat ; 5e$ala )linik 3ungsi ,aru ringannya Asma Asma -)ambuhan < 1=;mgg -A,1 > ?4@ prediksi /ntermitent -5e$ala asma malam hari < !=;bln -Aariabilitas A,1 -1ksaserbasi hanya sebentar <!4@ -0idak ada ge$ala dan fungsi paru normal diantara kambuhan Asam ,ersisten -)ambuhan 1-!=;mgg tapi < 1=;hr -A,1 > ?4@ prediksi Bingan -5e$ala asma malam hari > !=;bln -Aariabilitas A,1 -1ksaserbasi dapat mengganggu akti-itas !4@-(4@ Asam ,ersisten -)ambuhan ; sesak nafas tiap hari -A,1 4@-?4@ Sedang -5e$ala asma malam hari > 1=;mgg prediksi -1ksaserbasi mengganggu akti-itas dan -Aariabilitas A,1 tidur >(4@ Asam ,ersisten -)ambuhan sering -A,1 < 4@ prediksi %erat -5e$ala sesak terus menerus -Aariabilitas A,1 -5e$ala asma malam hari sering >(4@ -Akti-itas fisik terbatas karena asma Sumber& ,edoman +iagnostik dan ,enatalaksanaan Asma di /ndonesia )lasifikasi diatas ditu$ukan untuk pengelolaan asma $angka pan$ang d. )lasifikasi dapat pula berdasarkan berat atau ringannya serangan& Ringan Akti-itas %icara )esadaran 3rekuensi nafas Betraksi otot-otot bantu nafas 7engi 3rekuensi nadi ,ulsus paradoksus +apat ber$alan +apat berbaring %eberapa kalimat 7ungkin terganggu 7eningkat .mumnya tidak ada 9emah sampai sedang < 144 0idak ada (< 14 mm'g" Sedang Calan terbatas 9ebih suka duduk )alimat terbatas %iasanya terganggu 7eningkat )adang ada )eras 144-1!4 7ungkin ada ( 14-!D mm'g" ( Berat Sukar ber$alan +uduk membungkuk ke depan )ata demi kata %iasanya terganggu Sering > (4 menit Ada )eras > 1!4 Sering ada ( !D mm'g"
,enyebab asma masih belum $elas. +iduga yang memegang peranan utama ialah reaksi berlebihan dari trakea dan bronkus (hipereakti-itas bronkus". %anyak faktor yang turut menentukan dera$at reakti-itas atau iritabilitas tersebut. 3aktor genetik, biokimia, saraf otonom, imunologis, infeksi, endokrin, psikologis, dan lingkungan lainnya, dapat turut serta dalam proses ter$adinya manifestasi asma. )arena itu asma disebut penyakit yang multifaktorial. 3aktor-faktor pencetus asma &
/nfeksi -irus saluran nafas & influen2a ,ema$anan terhadap allergen tungau, debu rumah, bulu binatang. ,ema$anan terhadap iritan asap rokok, minyak wangi )egiatan $asmani 1kspresi emosional takut, marah, frustasi. 6bat-obat aspirin, penyekat beta, anti inflamasi non-steroid. 9ingkungan ker$a & uap 2at kimia. ,olusi udara & asap rokok. ,engawet makanan & sulfit. 9ain-lain misalnya haid, kehamilan, sinusitis.
V. Patogenesa Asma ditandai dengan ( kelainan utama pada bronkus yaitu bronkokonstriksi otot bronkus, inflamasi mukosa, dan bertambahnya sekret yang berada di $alan nafas.(/lmu )esehatan Anak" ,ada asma ekstrinsik, alergen menimbulkan reaksi yang hebat pada mukosa bronkus yang mengakibatkan konstriksi otot polos, hiperemia, serta sekresi lendir yang tebal. 7ekanisme ter$adinya reaksi ini telah diketahui dengan baik, walaupun sangat rumit. ,enderita yang telah disensitisasi terhadap satu bentuk alergen yang spesifik, akan membuat antibodi terhadap alergen yang dihirup itu. Antibodi ini merupakan imunoglobulin $enis /g1. *
Antibodi ini melekat pada permukaan sel mast pada mukosa bronkus. %ila satu molekul /g1 yang terdapat pada permukaan sel mast menangkap satu molekul alergen, sel mast tersebut akan memisahkan diri dan melepaskan se$umlah bahan yang menyebabkan konstriksi bronkus. Salah satu contohnya yaitu histamin dan prostaglandin. ,ada permukaan sel mast $uga terdapat reseptor E-! adrenergik, yang bila dirangsang dengan obat anti asma salbutamol E-! mimetik akan menghambat pelepasan histamin. Aminofilin $uga dapat menghalangi pembebasan histamin. ,ada mukosa bronkus, darah tepi, dan sputum terdapat sangat banyak eosinofil. +ulu fungsi eosinofil dalam sputum tidak diketahui, tapi baru-baru ini diketahui bahwa dalam butir-butir granula eosinofil terdapat en2im yang menghancurkan histamin dan prostaglandin. Cadi eosinofil memberikan perlindungan terhadap asma. +engan demikian $elaslah bahwa kadar /g1 akan meninggi dalam darah tepi. Asma intrinsik memiliki patogenesa yang berbeda dengan asma ekstrinsik. 7ungkin diawali oleh kepekaan yang berlebihan (hipersensiti-itas" dari serabut-serabut ner-us -agus yang akan merangsang bahan-bahan iritan dalam bronkus sehingga timbul refleks batuk dan sekresi lendir. Serabut ner-us -agus ini demikian sensitifnya hingga langsung menimbulkan refleks konstriksi bronkus. Selain itu, lendir yang sangat lengket akan disekresi sehingga pada kasus-kasus berat dapat menimbulkan sumbatan saluran nafas yang hampir total, sehingga menimbulkan status asmatikus, gagal nafas, dan kematian. Bangsangan yang paling penting untuk refleks ini ialah infeksi saluran pernafasan oleh flu (common cold", adenovirus, dan $uga oleh bakteri seperti Haemophilus influenzae. Selain itu, polusi udara oleh gas iritatif asal industri, asap, dan udara dingin $uga dapat berperanan. 3aktor emosi $uga memiliki peran penting pada semua $enis asma. VI. Diagnosis +iagnosis asma ditegakkan berdasarkan urutan pemeriksaan berikut& 1. Anamnesis Secara klinis asma diduga bila ada ge$ala mengi, batuk, sesak nafas, dan riwayat pneumonia atau bronkitis yang berulang. %atuk yang menetap dan berulang terutama sesudah pa$anan berbagai 2at tertentu, akti-itas, gangguan emosi, dan infeksi -irus. %atuk pada asma men$adi lebih berat pada malam hari. 8amun kadang-kadang ge$ala asma hanya berupa batuk-batuk kronik. ,enting $uga diketahui dalam anamnesis adalah ge$alage$ala yang membaik secara spontan atau dengan bronkodilator dan anti inflamasi, dan faktor-faktor yang dapat mencetuskan asma dan atopi dalam keluarga. D
!.
,emeriksaan fisik 'asil yang didapat tergantung stadium serangan, lamanya serangan serta $enis asmanya. ,ada asma yang ringan dan sedang, tidak ditemukan kelainan fisik di luar serangan. )adang-kadang dapat ditemukan penyakit lain sebagai penyakit penyerta berupa otitis media, kon$ungti-itis, rinitis, polip hidung, sinusitis atau hiperplasia tonsil. ,ada inspeksi terlihat pernafasan yang cepat dan sukar, disertai batuk-batuk paroksismal, dan ekspirium meman$ang. Saat inspirasi terlihat retraksi daerah supra kla-ikular, suprasternal, epigastrium, dan sela iga. ,ada asma kronik, terlihat bentuk toraks emfisematus, bongkok ke depan, sela iga melebar, dan diameter anteroposterior toraks bertambah. Saat serangan berat terlihat tanda-tanda kegelisahan sampai penurunan kesadaran, kesukaran berbicara, takikardi, penggunaan otot bantu nafas, sianosis, hiperinflasi, dan pulsus paradoksus. ,ada perkusi terdengar hipersonor di seluruh toraks, terutama bagian bawah posterior. +aerah pekak $antung dan hati mengecil. ,ada auskultasi, awalnya terdengar bunyi nafas kasar;mengeras. %ila penyakit makin berat, mengi dapat terdengar baik saat ekspirasi maupun inspirasi. +alam keadaan normal, fase ekspirasi 1;(-1;! dari fase inspirasi. Saat serangan, fase ekspirasi meman$ang. 0erdengar $uga ronki kering dan ronki basah serta suara lendir bila banyak sekresi bronkus. 0anda-tanda yang berhubungan dengan tingkat obstruksi $alan nafas pada saat pemeriksaan umumnya sangat tergantung pada kemampuan pengamat. 'al yang lebih baik adalah mencari tanda-tanda yang berhubungan dengan hiperinflasi dada, seperti hiperresonansi, retraksi subkostal, tarikan trakea dan tegangnya otot-otot skalenus.
(.
.$i faal paru .$i faal paru yang paling sederhana adalah pemeriksaan arus puncak ekspirasi (A,1" dengan alat Mini Wright ea! "lo# Meter. ,emeriksaan ini memiliki arti bila dilakukan secara serial. Aariabilitas nilai A,1 sebesar !4@ atau lebih antara pagi dan sore merupakan diagnostik asma. ,emeriksaan paru yang lebih akurat adalah dengan spirometri, yaitu menentukan -olume ekspirasi paksa detik pertama (A1,1;Aolume 1kspirasi ,aksa detik pertama" dan rasio A1,1 terhadap kapasitas -ital paksa ()A,". Be-ersibilitas asma dapat dilihat dengan pengukuran faal paru (A,1 atau A1,1" sebelum dan sesudah pemberian bronkodilator, misalnya inhalasi agonis E-!. ,eningkatan A,1
atau A1,1 sebesar 1D@ atau lebih sesudah inhalasi bronkodilator menun$ukkan adanya re-ersibilitas penyakit. *. ,emeriksaan laboratorium ,ada penderita asma sering ditemukan eosinofilia. .$i kulit dengan alergen merupakan pemeriksaan diagnostik pada asma alergi. ,emeriksaan /g1 spesifik dalam serum $uga berguna dalam diagnostik asma alergi. D. ,emeriksaan radiologi ,emeriksaan foto toraks tidak begitu penting untuk diagnosis asma. ,emeriksaan ini berguna untuk menyingkirkan penyakit lain yang mempunyai ge$ala mirip asma atau untuk melihat komplikasi penyakit seperti atelektasis, pneumotoraks, pneumonia, dan fraktur iga. . .$i pro-okasi bronkus ,emeriksaan ini dilakukan untuk memperlihatkan dan mengukur dera$at hipereakti-itas bronkus yang terdapat pada penderita asma. Selain itu $uga dilakukan bila ada kecurigaan asma namun tidak ditemukan kelainan pada pemeriksaan fisik dan faal paru. .$i pro-okasi ini dapat dilakukan dengan beban ker$a, hiper-entilasi isokapnik, udara dingin, maupun dengan inhalasi spesifik atau nonspesifik. F. Analisa gas darah ,emeriksaan ini hanya dilakukan pada asma yang berat. VII. Diagnosis Banding
%ronkitis kronis 1mfisema paru 5agal $antung kiri akut (asma kardial"
VIII. Penatalaksanaan 0u$uan penatalaksanaan asma&(14" 7enghilangkan dan mengendalikan ge$ala asma 7encegah eksaserbasi ; serangan akut 7eningkatkan fungsi paru mendekati normal dan mempertahankan keadaan tersebut F
7engupayakan tercapainya tingkat akti-itas normal termasuk e=ercise 7enghindari efek samping karena obat 7encegah ter$adinya aliran udara yang irre-ersibel 7encegah kematian karena asma
,ada prinsipnya obat anti asma untuk mengontrol penyakit terdiri dari pengobatan pencegahan yang bersifat $angka pan$ang terutama antiinflamasi, serta pengobatan yang bersifat mengatasi serangan, efeknya segera dan waktu beker$anya singkat dikenal sebagai bronkodilator. ,engobatan asma $angka pan$ang didasarkan pada beratnya penyakit dan modifikasi dapat dilakukan sesuai kondisi. %eberapa hal perlu diperhatikan yaitu& 1. .ntuk mencapai kondisi terkontrol, pengobatan dapat dimulai dari le-el maksimal sesuai berat penyakit, dan bila tercapai kondisi terkontrol diturunkan secara bertahap. Atau sebaliknya dimulai dengan pengobatan sesuai berat penyakit dan dinaikkan bila dibutuhkan. !. 8aikkan le-el pengobatan, bila tidak tercapai kondisi terkontrol atau keadaan asma menetap atau tidak ada perbaikan. (. 0urunkan le-el pengobatan bila tercapai kondisi terkontrol yang stabil paling tidak ( bulan, secara bertahap diturunkan sampai tercapai pengobatan le-el serendah mungkin yang menghasilkan kondisi terkontrol seoptimal mungkin. *. Setelah asma terkontrol tetap e-aluasi pengobatan berkala ((- bulan sekali" D. ,ada kasus asma berat dengan penyakit penyerta atau dengan komplikasi maka selayaknya diru$uk kepada ahli paru. ,engobatan yang tepat sesuai berat penyakit disusun pula oleh 8'9%/, 5/8A dan :'6 dengan maksud tercapainya pengamanan yang adekuat , hal ini berdasarkan data yang menun$ukkan kekerapan serangan atau eksaserbasi asma yang membutuhkan perawatan rumah sakit atau pertolongan gawat darurat, walaupun telah ter$adi perkembangan dalam pengetahuan patogenesis, diagnosis dan berbagai $enis pengobatan asma. %erikut ini telah disusun tuntunan (guideline" pengobatan yang relatif dipakai diseluruh negara menurut 8'9%/, 5/8A dan :'6 199?&
%erat ,enyakit
,engobatan setiap hari /nhalasi steroid 7+/Gspacer >1mg;hr atau Steroid nebulasi>1mg, !=;hr %ila perlu steroid oral, dosis kecil, selang sehari,pagi hari ,engobatan setiap hari /nhalasi steroid 7+/Gspacer *44-?44mcg;hr atao Steroid nebulisasi <1mg;hr
/nhalasi bronkodilator ker$a singkat Agonis beta-! atau ipratropium bromida atao oral agonis beta-! (-*=;hr /nhalasi bronkodilator ker$a singkat Agonis beta-! atau ipratropium bromida Agonis beta-! atau ipratropium bromida oral agonis beta-!, (-*=;hr /nhalasi bronkodilator ker$a singkat Agonis beta-! atau ipratropium bromida Agonis beta-! atau ipratropium bromida oral agonis beta-!, (-*=;hr /nhalasi bronkodilator ker$a singkat. Agonis %! atau ipratropium bromid bila dibutuhkan.
,engobatan setiap hari /nhalasi steroid 7+/Gspacer !44-*44mcg;hr )romoglikat (gunakan 7+/Gspacer atau secara nebulisasi 0idak dibutuhkan
Asma /ntermitten
+irasakan tuntunan pengobatan tersebut tidak sepenuhnya dapat dilakukan di /ndonesia, mengingat ber-ariasinya tingkat kemampuan penderita, baik kemampuan pengetahuan; pendidikan maupun kemampuan ekonomi, serta kemampuan pemberi $asa dalam hal ini fasilitas layanan kesehatan 7aka dipikirkan modifikasi dari tuntunan tersebut dengan mengindahkan kondisi di /ndonesia. 0er$adinya eksaserbasi pada asma disebabkan oleh faktor pencetus yang ber-ariasi dari satu penderita dengan penderita lainnya, dengan kata lain faktor pencetus bersifat indi-idual. 3aktor pencetus dapat dibagi atas dua bagian yaitu inciter, yang dapat mengakibatkan ter$adinya bronkospasme tanpa meningkatkan hipereakti-itas bronkus ('%B", contohnya asap rokok, bau-bauan merangsang, e=ercise dan inducer, yang dapat menimbulkan inflamasi sehingga meningkatkan '%B, contohnya alergen, infeksi pernafasan, bahan kimia.
/dentifikasi faktor pencetus dapat dilakukan oleh penderita, keluarga penderita dengan bantuan dokter. .ntuk pencetus berupa alergen dapat dilakukan u$i kulit (prick test". /dentifikasi pencetus mutlak dilakukan dengan tu$uan untuk mencegah serangan dan mengurangi pemakaian obat-obatan. IX. Prognosa Asma tidak dapat disembuhkan akan tetapi asma dapat dikontrol dan penatalaksanaan asma bermaksud untuk memperbaiki kualitas hidup penderita seoptimal mungkin sehingga penderita dapat hidup normal dalam men$alankan kehidupannya sehari-hari.
14
,engobatan awal & - 6ksigen untuk mencapai saturasi 6!H94@ - /nhalasi agonis beta-! ker$a singkat ( nebulisasi " setiap !4 menit dalam 1 $am atau agonis beta-! in$eksi (0erbutalin 4,D ml subkutan atau adrenalin 1;1444 4,( ml subkutan " - )ortikosteroid sistemik $ika tidak ada respon segera dengan bronkodilator; $ika akhir-akhir ini mendapat kortikosteroid orak, atau serangan asmanya berat
Res&on #aik ' Bespon baik dan stabil dalam 4 menit. ,emeriksaan fisis normal. A,1 > F4@ prediksi. Saturasi 6! > 94@ (9D@ pada anak-anak ".
Res&on tidak se &!rna ' Besiko tinggi distress ,em 3isis &g$l ringansedang A,1 > D4@ tetapi tidak < F4@ Saturasi 6! tidak perbaikan
Res&on #!r!k dala ( )a ' Besiko tinggi distress ,em fisis & berat, gelisah dan kesadaran menurun A,1 < (4@ ,aC6! > *Dmm'g ,a6! < 4 mm'g
P!lang ,engobatan & dilan$utkan inhalasi agonis beta-!. 7embutuhkan kortikosteroid oral 1dukasi penderita
Dira$at di RS /nhalasi Agonis beta-! I anti kolinergik )ortikosteroid sistemik Aminofilin drip 0erapui oksigen ,antau A,1, Sat 6!, nadi, kadar teofilin
Dira$at di I%U /nhalasi agonis beta-! I antikolinergik )ortikosteroid /A ,ertimbangkan agonis beta-! in$eksi SC;/7;/A 6kigen Aminofilin +rip /ntubasi dan -entilasi mekanik bila perlu
,erbaikan
Tera&i a$al /nhalasi agonis beta-! ker$a singkat ( setiap !4 menit, ( kali dalam 1 $am " atau bronkodilator oral Bespon baik 5e$ala ( batuk;berdahak sesak;mengi " membaik. ,erbaikan dengan agonis beta-! dan bertahan selama * $am. A,1 > ?4@ prediksi;nilai terbaik Bespon buruk 5e$ala menetap atau bertambah berat. A,1 < 4@ prediksi & tambahkan kortikosteroid oral, agonis beta-! diulang
- 9an$utkan agonis beta-! inhalasi setiap (* $am untuk !*-*? $am. Alternatif & bronkodilator oral setiap -? $am - Steroid inhalasi diteruskan dengan dosis tinggi ( bila sedang menggunakan steroid inhalasi " selama ! mgg, kmdn kembali ke dosis sebelumnya
Segera ke dokter;/5+;BS
DA*TAR PUSTAKA
1!
1. Bengganis, /ris. !44?. +iagnosis dan 0atalaksana Asma %ronkial dalam ma$alah kedokteran /ndonesia Aolume D? 8omor 11, Cakarta & +epartemen /lmu ,enyakit +alam 3) ./ diunduh dari http&;;is$d.pdii.lipi.go.id pada tanggal 1 +esember !41!. !. Sundaru ', !44 .Asma $ron!ial dalam $u!u A%ar &lmu enya!it 'alam Cilid /, 1disi /A re-isi, Cakarta& +epartemen /lmu ,enyakit +alam 3)./, pp !*D-!D4 (. ,rice SA and :ilson 97, 199D. atofisiologi (onsep (linis roses- roses enya!it %uku 1, 1disi *, Cakarta& ,enerbit %uku )edokteran 15C, pp 1FF-194 *. Junus 3. )onsep 7utakhir ,enanganan Asma dalam& Simposium Sehari )*ang $enar Tentang Asma). Cakarta. !F 3ebruari 1999 D. 8'9%/;:'6 :orkshop Beport. +lo,al &nitiative for Asthma. 5lobal Strategy for Asthma 7anagement and ,re-ention. 8'9%/ 199D. . .)) ,ulmonologi ,, /katan +okter Anak /ndonesia. edoman -asional Asma Ana!. !44*.
KEPANITERAAN K+INIK R,TASI TA-AP II S0A0.S ,AS/18 1. /dentitas ,asien a. 8ama;)elamin;.mur b. ,eker$aan;pendidikan c. Alamat & 8urasmi;,erempuan;? tahun & ,ela$ar;S+ & Simpang /A 0aruko /, ,adang
!. 9atar %elakang sosial-ekonomi-demografi-lingkungan keluarga a. Status ,erkawinan b. Cumlah Saudara & %elum 7enikah & ! orang
c. Status 1konomi )eluarga & kurang, penghasilan Bp. 1.D44.444,-;bulan d. )% e. )ondisi Bumah & 0idak ada &
Bumah semipermanen, perkarangan sempit, luas bangunan 144m! Aentilasi dan sirkulasi udara kurang baik 9istrik ada Sumber air & sumur Camban ada 1 buah, di dalam rumah Sampah dibakar dan dibuang ke 0,A )ucing peliharaan didalam rumah )esan & hygiene dan sanitasi kurang baik
(. Aspek ,sikologis di keluarga 'ubungan dengan keluarga baik 3aktor stress dalam keluarga tidak ada
*. Biwayat ,enyakit dahulu ; ,enyakit )eluarga Biwayat menderita penyakit yang sama se$ak berusia )akek pasien menderita penyakit sesak nafas. tahun.
D. )eluhan .tama Sesak nafas ! hari yang lalu. . Biwayat ,enyakit Sekarang Sesak nafas ! hari yang lalu. Sesak nafas berbunyi menciut, sesak nafas dipengaruhi oleh lingkungan berdebu, tidak dipengaruhi oleh emosi, makanan dan cuaca. Sesak muncul 1-! kali sebulan, saat sesak pasien masih mampu berbicara dan ber$alan. Biwayat demam tidak ada %atuk ada se$ak 1 minggu yang lalu, berdahak dan berwarna putih kental. Biwayat nyeri dada tidak ada Biwayat sering berkeringat pada malam hari tidak ada Biwayat alergi kulit, kulit merah dan eksim (-" 1D
F. ,emeriksaan 3isik Status 5eneralis )eadaan .mum )esadaran 8adi 8afas 0+ Suhu %% 0% Status /nternus 7ata )ulit +ada ,aru /nspeksi ,alpasi ,erkusi Cantung /nspeksi ,alpasi ,erkusi & iktus tidak terlihat & iktus teraba 1 $ari medial 97CS B/C A & )iri & 1 $ari medial 97CS B/C A )anan & 9S+ Atas & B/C // Auskultasi & bunyi $antung murni, irama teratur, bising (-" Abdomen /nspeksi ,alpasi ,erkusi & ,erut tidak tampak membuncit & 'ati dan lien tidak teraba, 8yeri 0ekan ( - " & 0impani 1 & simetris kiri K kanan & fremitus kiri K kanan & sonor & kon$ungti-a tidak anemis, sklera tidak ikterik & 0urgor kulit normal & & sedang & C7C & 94 =; menit & !4 =;menit & 1!4;?4 mm'g & ( ,F 4C & !4 kg & 11! cm
Auskultasi & %. (G" 8 ,unggung /nspeksi ,alpasi ,erkusi & simetris kiri K kanan & fremitus kiri K kanan & sonor
Auskultasi &, whee2ing (-;-", ronkhi (-;-" Anggota gerak & refle= fisiologis G;G, refle= patologis -;-, 6edem tungkai -;?. 9aboratorium An$uran & darah rutin
14. +iagnosis )er$a Asma %ronkial intermiten 11. +iagnosis %anding & Asma %ronkial ,ersisten ringan
1!. 7ana$emen a. ,re-entif & 'indari faktor pencetus, seperti debu, cuaca dingin, makanan, asap rokok, bulu binatang dll. b. ,romotif & - 1dukasi kepada pasien tentang tatacara menghindari faktor pencetus - 1dukasi kepada pasien tentang penyakit dan penatalaksanaan penyakit apabila dalam serangan. c. )uratif & Salbutamol tablet ! mg (( = 1 tab;hari" 1F
d. Behabilitatif & Cika serangan asma semakin bertambah berat, maka segera konsulkan ke puskemsmas atau BS terdekat.
1?
Dinas Kesehatan Kota Padang Puskesmas Kuranji Dokter Tanggal : Finesa A Haye dan Dhia Ulhaq : November !" tab mg No& ' * No& ' * mg No& ' *
Pro
19
-o e Visite ./ Nove #er .0(. ,erkembangan )eadaan ,asien & Sesak nafas sudah berkurang. Sesak nafas berbunyi menciut, sesak nafas dipengaruhi oleh lingkungan berdebu, tidak dipengaruhi oleh emosi, makanan dan cuaca. %atuk masih ada, berdahak dan berwarna putih kental. +emam tidak ada Biwayat alergi kulit, kulit merah dan eksim (-"
,emeriksaan 3isik & Status 5eneralis )eadaan .mum )esadaran 8adi 8afas 0+ Suhu ,aru /nspeksi ,alpasi ,erkusi & simetris kiri K kanan & fremitus kiri K kanan & sonor & baik & C7C & 9! =; menit & !1 =;menit & 1!4;?4 mm'g & afebris
Auskultasi & ekspirasi meman$ang, whee2ing (G;G", ronkhi (-;-" +iagnosa )er$a & Asma bronkial intermitten dalam perbaikan 7ana$emen & 7engganti karpet dengan menggunakan tikar, karena karpet dapat mengakibatkan penumpukan debu-debu dan bisa men$adi pencetus serangan asma. 7enukar kasur kapuk dengan menggunakan kasur busa, karena kapuk $uga bisa mencetuskan serangan asma. 7eletakkan kucing peliharaan di kandang atau diluar rumah agar bulu-bulu kucing tersebut tidak menempel di karpet. !4
Segera membersihkan sisa-sisa potongan rambut di tempat ayah pasien beker$a agar tidak berterbangan dan masuk kedalam rumah. 7embuat -entilasi antara tempat potong rambut dan ruang tengah agar sirkulasi udara bertukar dengan baik. ,engobatan farmakologis dilan$utkan
-o e Visite .1 Nove #er .0(. ,erkembangan keadaan pasien & Sesak nafas tidak ada. %atuk tidak ada +emam tidak ada Biwayat alergi kulit, kulit merah dan eksim (-"
,emeriksaan 3isik & Status 5eneralis )eadaan .mum )esadaran 8adi 8afas 0+ Suhu ,aru /nspeksi ,alpasi ,erkusi & simetris kiri K kanan & fremitus kiri K kanan & sonor & baik & C7C & ?? =; menit & !4 =;menit & 1!4;?4 mm'g & afebris
Auskultasi & -esikuler, whee2ing (-;-", ronkhi (-;-" +iagnosa )er$a & Asma bronkial intermitten dalam perbaikan 7ana$emen &. 7enukar kasur kapuk dengan menggunakan kasur busa, karena kapuk $uga bisa mencetuskan serangan asma. !1
7eletakkan kucing peliharaan di kandang atau diluar rumah agar bulu-bulu kucing tersebut tidak menempel di karpet. Segera membersihkan sisa-sisa potongan rambut di tempat ayah pasien beker$a agar tidak berterbangan dan masuk kedalam rumah. 7embuat -entilasi antara tempat potong rambut dan ruang tengah agar sirkulasi udara bertukar dengan baik. ,engobatan farmakologis dilan$utkan
!!
!(
!*