Anda di halaman 1dari 14

Pengertian Public Relations

Pengertian Public Relation dalam beberapa ahli yaitu: Public Relations (PR) adalah sebuah ilmu yang cabang keilmuannya berasal dari ilmu komunikasi. Sebagai suatu cabang keilmuan maka PR bukan sekadar isu semata tetapi mempunyai dasar berpikir yang dapat dijelaskan dan dipertanggung jawabkan melalui metode logika tertentu layaknya pengujian terhadap cabang keilmuan lainnya. Citra adalah obyek dari PR yang telah menjadi kebutuhan dari institusi layaknya sumber daya yang telah ada seperti sumber daya manusia, sumber daya keuangan, sumber daya peralatan bahkan sumber daya pengetahuan. Mitra adalah subyek dari PR disamping institusi itu sendiri. Mitra adalah bagian dari operasi sebuah institusi, tanpa mitra sebuah institusi tidak dapat berjalan. Kepentingan bersama adalah apa yang hendak dicari oleh II (dua) institusi dalam koneksi satu dengan yang lain. Contoh yang nyata pembeli dan penjual mempunyai tujuan bersama yaitu tercapai kesepakatan untuk melakukan transaksi jual beli. (Sukatendel 1990 dalam buku Ardianto) Public Relations menurut definisi yang dirumuskan oleh praktek humas yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan (terus-menerus) dalam rangka menciptakan dan mempertahankan niat baik (goodwill), serta sikap-sikap yang saling pengertian yang bersifat timbal balik (Mutual Understanding) antara suatu organisasi atau perusahaan dengan segenap khalayaknya (Frank Jefkins, 1996 halaman 8) PR sebagai fungsi komunikasi, perlu dipahami bahwa kegiatan utama PR adalah melakukan komunikasi. PR sebagai fungsi staff khusus yang melayanani para pemimpin organisasi, khususnya dalam membantu organisasi berkomunikasi dengan publik-publiknya. Public. Dikemukakan bahwa fungsi PR meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi. 2. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik pada perusahaan. 3. Melayani publik dan memberikan nasihat kepada pimpinan

organisasi untuk kepentingan umum. 4. Membina hubungan secara harmonis antara organisasi dengan publik, baik internal maupun eksternal. Dari kesimpulan diatas tentang pengertian Public Relation dalam bebrbagai ahli bahwa Public Relation adalah hubungan antara satu individu ke suatu kelompok atau kumpulan-kumpulan orang yang berkomunikasi mempunyai tujuan khusus untuk mensejahterakan perusahaan atau instans-instansi tertentu. Hal yang paling disarankan oleh Public Relation adalah bagaimana kita bisa berhubungan baik atau berkomunikasi dengan baik terjadi kedua belah pihak. Dan mengapa saya memilih jurusan Public Relation adalah karena didunia era globalisasi seperti sekarang ini seorang Public relation sangat dibutuhkan oleh sebuah perusahaan-perusahaan yang tersedia dari perusahaan yang baru berkembang sampai perusahaan terkenal di seluruh dunia. Maka seorang Public Relations yang professional adalah bagaimna dia menjaga sebuah citra yang baik di dalam perusahaan yang sedang digeluti dan menjaga image dikalangan media massa.

Makalah strategi manajemen humas ( fungsi manajemen dalam pelaksanaan tugas-tugas kehumasan)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hubungan masyarakat (Humas) atau Public Relations (PR) adalah sebuah seni berkomunikasi dengan publik untuk membangun saling pengertian, menghindari kesalahpahaman dan mispersepsi, sekaligus membangun citra positif lembaga. Sebagai sebuah profesi seorang Humas bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi. Bagian penting dari pekerjaan petugas humas

dalam suatu organisasi adalah Membuat kesan (image) kesan baik, citra positif, Pengetahuan dan pengertian informasi, penerangan, penjelasan, Menciptakan ketertarikan, Penerimaan pengertian, pemahaman, Membangun/menciptakan simpati publik. Kegiatan Humas adalah melobi, berbicara di depan publik atau melakukan pembicaraan publik (public speaking), menyelenggarakan acara, dan membuat pernyataan tertulis seperti rilis berita. PR dalam definisinya dikatakan bahwa PR itu melekat pada manajemen. Manajemen tak akan dapat berjalan sebagimana seharusnya tanpa adanya PR. Manajemen sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari, apalagi dalam kehidupan masyarakat modern seperti sekarang ini. Tak ada kegiatan yang dilakukan dalam dan oleh masyarakat yang tidak memerlukan manajemen. Dalam pengertian PR dinyatakan bahwa PR akan sukses dalam fungsinya apabila mampu menciptakan, membangun, dan mengembangkan relasi kita. Kedudukan, peranan dan tugas Public Relations dalam sebuah organisasi (perusahaan/pemerintahan), jelas sengatlah penting. Sehingga pelaksanaan aktivitasnya harus dikemas seefektivas mungkin. Dan ini di antaranya bisa diraih dengan cara mempesiapkan dan mengaplikasikan program kerja Public Relations dengan baik dan tepat. PR harus diposisikan secara langsung berdekatan dengan manajemen. Hal ini sesuai dengan fungsi manajemen di dalam organisasi. PR harus terletak pada lini garis staf manajemen puncak. Dengan begitu PR dapat mengorganisasi seluruh kegiatan komunikasi organisasi baik secara internal maupun eksternal. PR merupakan salah satu pendukung dalam mengatur organisasi atau perusahaan. Disini PR dalam kegiatannya merupakan profesi dalam melayani publiknya, dan ikut menentukan tujuan organisasi atau perusahaan dengan membuat rencana kerja, menciptakan strategi, melaksanakan rencana kerja, dan menilai hasil kerja. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka masalah yang dapat dirumuska adalah

Bagaimana fungsi manajemen dalam pelaksanaan tugastugas kehumasan?

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Manajemen Menurut para ahli, manajemen itu sendiri berkaitan erat dengan style, seni dan proses yang hidup dan dinamis dalam lingkup organisasi dalam upayanya untuk mencapai tujuan serta bagaimana tujuan tersebut dapat dicapai secara efektif dan efisien. Luther Gulick memberikan definisi manajemen sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerja sama ini lebih baik bermanfaat bagi manusia (Handoko, 1999:9). Luther Gulick memberikan definisi manajemen sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerja sama ini lebih baik bermanfaat bagi manusia (Handoko, 1999:9). Sedangkan menurut Stoner manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota-anggota organisasi dan penggunaan sumberdaya-sumberdaya organisasi agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Ibid, 8). Sedangkan menurut pendapat Mary Parker Fallet, manajemen sebagai seni (art) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan melalui orang lain (Ibid, 12). Pada definisi di atas, manajemen dititikberatkan pada usaha memanfaatkan orang lain dalam pencapaian tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka orang-orang didalam organisasi harus jelas wewenang, tanggung-jawab dan tugas pekerjaannya.

Definisi manajemen tersebut lebih menitikberatkan pada usaha menggunakan/memanfaatkan sumber yang tersedia atau yang berpotensi dalam pencapaian tujuan. Adapun sumber-sumber tersebut adalah orang, uang, material, peralatan (mesin), metode, waktu dan prasarana lainnya. 2.2 Fungsi Manajemen Dalam Melaksanakan Tugas Kehumasan Empat fungsi manajemen terdiri dari: Planning (perencanaan): untuk menetapkan segala sesuatu yang bertujuan untuk mencpai apa yang telah disepakati dan ditentukan sebelumnya - Organizing (penyusunan organisasi) untuk mengatur segala kegiatan dan tugas, wewenang dan tanggung jawab para individu yang terlibat di dalamnya - Actuating (menggerakkan) untuk mengatur hubungan para individu yang terlibat guna menggerakkan mereka agar melaksanakan tugas dengan baij dan Controlling (pengawawasan) untuk mengawasi pekerjaan yang telah ditugaskan, untuk mencegah perbedaan kepentinganm slah pengertian, salah paham, dan hal-hal lain guna memperlancar usaha untuk mencapai tujuan Definisi yang menggambarkan PR dalam organisasi: PR adl fungsi manajemen yang mengevaluasi perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur dari individu atau organisasi dengan keinginan publik, dan merencanakan serta menetapkan program aksi agar publik dapat menerima dan memahami (John P Simanjutak, et.al. 2003; 29). PR adalah fungsi manajemen yang berbeda, yg membantu membentuk dan memelihara jalur komunikasi, memahami, menerima, dan bekerja sama anara organisasi dengan publiknya, menyangkut manajemen masalah atau persoalan; membantu manajemen untuk terus terinformasi dan atau responsif terhadap opini publik; menetapkan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani keinginan publik; membantu manajemen dalam menghadapi dan menggunakan secara efektif atas perubahan sebagai sistem peringatan untuk membantu

mengantisipasi tren; dan menggunakan riset, serta menggunakan komunikasi yang bermanfaat dan efektif sebagai alat utamanya. Dari definisi-definisi di atas, ada beberapa hal yang akan kita analisis lebih lanjut agar semakin memperjelas pemahaman. - Kegiatan humas adalah sebuah fungsi manajemen - kegiatan humas adalah sebuah usaha komunikasi - kegiatan humas menjadi ideal jika ditujukan untuk memonitor kesadaran, opini dan sikap, serta perilaku di dalam dan diluar organisasi menganalisis dampak dari kebijakan, prosedur dan aksi organisasi kepada publiknya menyesuaikan kebijakan, prosedur, dan aksi yang diidentifikasi tersebut bagi kepentingan memberi nasihat pada manajemen atas pengambilan sebuah kebijakan, prosedur atau aksi Menetapkan sasaran dan perencanaanserta pengembangan fasilitas bagi sautu rancangan aksi dan komunikasi yang akan dilakukan organisasi Membentuk dan memelihara aksi dan komunikasi dua arah antara organisasi dengan berbagai publiknya Menghasilkan perubahan khususnya di dalam kesadaran, opini dan sikap serta perilaku baik di dalam maupun di luar organisasi Melakukan riset dan evaluasi yang berkelanjutan dan berkesinambungan untuk mencapai pemahaman publik yang penting bagi eksuksesan organisasi - Humas sebagai fungsi manajemen Agar dapat melakukan fungsinya dengan baik, praktisi humas harus dapat melakukan manajemen kegiatan humas dengan baik Fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanan dan prosedur seorang individu atau organisasi berdasarkan kepentingan publik dan menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik (Public Relations News).

Public Relations melibatkan manajemen problem dalam atau manajemen isu, PR membantu manajemen agar tetap responsif dan mendapat informasi terkini tentang opini publik; PR mendefinisikan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani kepentingan publik; PR membantu manajemen tetap mengikuti perubahan dan memanfaatkan perubahan secara efektif, dan PR dalam hal ini adalah sebagai sistem peringatan dini untuk mengantisipasi arah perubahan (trends); dan PR menggunakan riset dan komunikasi yang sehat dan etis sebagai alat utamanya.. Hal-hal yang dapat dilakukan public relations dalam mendukung tujuan perusahaan, yaitu: 1. Mempromosikan barang atau jasa. 2. Mendeteksi isu dan peluang yang berpengaruh pada perusahaan. 3. Menetapkan bentuk organisasi dalam berhubungan dengan publik. 4. Meningkatkan nama baik terhadap seluruh karyawan. 5. Mencegah dan menyelesaikan masalah ketenagakerjaan. 6. Meningkatkan nama baik pemegang saham. 7. Menghindari kesalahpahaman atau kecurigaan publik terhadap perusahaan. 8. Menginvestigasi perilaku kelompok-kelompok yang mempengaruhi organisasi. 9. Memformulasikan kebijakan-kebijakan dan cara penerapannya. 10. Memperhatikan perubahan-perubahan yang berhubungan dengan public relation. Kapan aktivitas public relations dilakukan, kembali kepada kebijaksanaan perusahaan apa yang ingin dicapai dalam aktivitasnya tersebut. Pada prinsipnya aktivitas public relations untuk meningkatkan citra perusahaan, tetapi juga harus dipertimbangkan tujuan-tujuan khusus yang disesuaikan dengan tujuan perusahaan. Berikut ini beberapa tujuan perusahaan yang membutuhkan dukungan dari aktivitas public relations berkaitan dengna citra perusahaan.

a. Untuk mengubah citra perusahaan; b. Untuk mendukung usaha-usaha pemasaran dan promosi perusahaan; c. Untuk mengimbangi publikasi yang merugikan perusahaan dan mengembalikan kepercayaan konsumen; d. Untuk membuat pemerintah dan lembaga legislatif memperhatikan aktivitas perusahaan; e. Menunjukkkan semangat untuk memberikan terbaik kepada masyarakat dengan menarik produk yang dianggap gagal atau rusak, yang dapat merugikan; f. Untuk menjelaskan kebingungan konsumen dengan masuknya produk palsu atau produk imitasi.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari penjelasan diatas adalah Public relation merupakan fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerjasama, melibatkan manajemen dalam permasalahan, membantu manajemen mampu menanggapi opini public, mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara afektif, bertindak sebagai sistim peringatan dini dalam mengantisispasi kecenderungan menggunakan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama. Public relation merupakan fungsi manajemen khusus yang mendukung terbentuknya saling pengertian dalam komunikasi, pemahaman, penerimaan dan kerja sama antara organisasi dengan berbagai publiknya .

Strategi Pemasaran
Menurut Armstrong dan Kotler (2000:5), marketing adalah A societal process by which individuals and groups obtain what they need and want through creating, offering and freely exchanging products and services of value with others. Sedangkan pengertian Marketing strategy menurut Armstrong dan Kotler (2000:37), yaitu The marketing logic by which the business unit hopes to achieve its marketing objective. Menurut Guiltinan dan Paul (1992), definisi strategi pemasaran adalah pernyataan pokok tentang dampak yang diharapkan akan dicapai dalam hal permintaan pada target pasar yang ditentukan. Segmentasi (Segmentation) Menurut Solomon dan Elnora (2003:221), segmentasi adalah The process of dividing a larger market into smaller pieces based on one or more meaningful, shared characteristic. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen. Selain itu perusahaan dapat melakukan program-program pemasaran yang terpisah untuk memenuhi kebutuhan khas masing-masing segmen. Ada beberapa variabel segmentasi yaitu: 1. Demografis Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompokkelompok berdasarkan variabel demografis sepert: Usia, jenis kelamin, besarnya keluarga, pendapatan, ras, pendidikan, pekerjaan, geografis. 2. Psikografis Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompokkelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, dan lain-lain. Informasi demografis sangat berguna, tetapi tidak selalu menyediakan informasi yang cukup untuk membagi konsumen ke dalam segmen-segmen, sehingga diperlukan segmen berdasarkan psychografis untuk lebih memahami karakteristik konsumen. 3. Perilaku Segmentasi ini dilakukan dengan membagi konsumen ke dalam segmensegmen berdasarkan bagaimana tingkah laku, perasaan, dan cara konsumen menggunakan barang/situasi pemakaian, dan loyalitas merek. Cara untuk membuat segmen ini yaitu dengan membagi pasar ke dalam

pengguna dan non-pengguna produk. Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik: Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada beberapa variabel yang sulit diukur. Accessible : Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif. Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani Differentiable : Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran pemasaran yang berbeda. Actionable : Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani segmen-segmen yang bersangkutan. Langkah dalam mengembangkan segmentasi yaitu: 1. Mensegmen pasar menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti kebutuhan konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian. 2. Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan variabel-variabel yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani kebutuhan konsumen tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen. Targeting Menurut Solomon dan Elnora (2003:232), Target market ialah Group that a firm selects to turn into customers as a result of segmentation and targeting. Setelah pasar dibagi-bagi dalam segmen-segmen, maka perusahaan harus memutuskan suatu strategi target market. Perusahaan dapat memilih dari empat strategi peliputan pasar: 1. Undifferentiated targeting strategy, strategi ini menganggap suatu pasar sebagai satu pasar besar dengan kebutuhan yang serupa, sehingga hanya ada satu bauran pemasaran yang digunakan untuk melayani semua pasar. Perusahaan mengandalkan produksi, distribusi, dan periklanan massa guna menciptakan citra superior di mata sebagian besar konsumen. 2. Differentiated targeting strategy, perusahaan menghasilkan beberapa produk yang memiliki karakteritik yang berbeda. Konsumen

membutuhkan variasi dan perubahan sehingga perusahaan berusaha untuk menawarkan berbagai macam produk yang bisa memenuhi variasi kebutuhan tersebut. 3. Concentrated targeting strategy, perusahaan lebih memfokuskan menawarkan beberapa produk pada satu segmen yang dianggap paling potensial. 4. Custom targeting strategy, lebih mengarah kepada pendekatan terhadap konsumen secara individual. Langkah dalam mengembangkan targeting yaitu: 1. Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan variable-variabel yang dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari setiap segmen, biaya melayani setiap segmen, dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar sasaran. 2. Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan potensi laba segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi korporat perusahaan. Positioning Menurut Solomon, dan Elnora (2003:235), Positioning ialah Developing a marketing strategy aimed at influencing how a particular market segment perceives a good or service in comparison to the competition. Penentuan posisi pasar menunjukkan bagaimana suatu produk dapat dibedakan dari para pesaingnya. Ada beberapa positioning yang dapat dilakukan: a. Positioning berdasarkan perbedaan produk. Pendekatan ini dapat dilakukan jika produk suatu perusahaan mempunyai kekuatan yang lebih dibandingkan dengan pesaing dan konsumen harus merasakan benar adanya perbedaan dan manfaatnya. b. Positioning berdasarkan atribut produk atau keuntungan dari produk tersebut. Pendekatan ini berusaha mengidentifikasikan atribut apa yang dimiliki suatu produk dan manfaat yang dirasakan oleh kosumen atas produk tersebut. c. Positioning berdasarkan pengguna produk. Pendekatan ini hampir sama dengan targeting dimana lebih menekankan pada siapa pengguna produk. d. Positioning berdasarkan pemakaian produk. Pendekatan ini digunakan dengan membedakan pada saat apa produk tersebut

dikonsumsi. e. Positioning berdasarkan pesaing. Pendekatan ini digunakan dengan membandingkan keunggulankeunggulan yang dimiliki oleh pesaing sehingga konsumen dapat memilih produk mana yang lebih baik. f. Positioning berdasarkan kategori produk. Pendekatan ini digunakan untuk bersaing secara langsung dalam kategori produk, terutama ditujukan untuk pemecahan masalah yang sering dihadapi oleh pelanggan. g. Positioning berdasarkan asosiasi. Pendekatan ini mengasosiasikan produk yang dihasilkan dengan asosiasi yang dimiliki oleh produk lain. Harapannya adalah sebagian asosiasi tersebut dapat memberikan kesan positif terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan. h. Positioning berdasarkan masalah. Pendekatan ini digunakan untuk menunjukkan kepada konsumen bahwa produk yang ditawarkan memiliki positioning untuk dapat memecahkan masalah. Langkah dalam mengembangkan strategi positioning yaitu: 1. Mengidentifikasi Keunggulan Kompetitif. Jika perusahaan dapat menentukan posisinya sendiri sebagai yang memberikan nilai superior kepada sasaran terpilih, maka ia memperoleh keunggulan komparatif. 2. Dalam menawarkan produk dengan suatu competitive advantage, perusahaan harus meyediakan suatu alasan mengapa pelanggan akan merasa bahwa produk dari perusahaan yang bersangkutan lebih baik daripada para pesaingnya. 3. Perusahaan harus mengevaluasi respon dari target market sehingga dapat memodifikasi strategi bila dibutuhkan

What is PR?
Every organisation, no matter how large or small, ultimately depends on its reputation for survival and success. Customers, suppliers, employees, investors, journalists and regulators can have a powerful impact. They all have an opinion about the organisations they come into contact with - whether good or bad, right or wrong. These perceptions will drive their decisions about whether they want to work with, shop with and support these organisations. In today's competitive market, reputation can be a company's biggest asset the thing that makes you stand out from the crowd and gives you a competitive edge. Effective PR can help manage reputation by communicating and building good relationships with all organisation stakeholders.

Definition of PR
Public relations is about reputation - the result of what you do, what you say and what others say about you. Public relations is the discipline which looks after reputation, with the aim of earning understanding and support and influencing opinion and behaviour. It is the planned and sustained effort to establish and maintain goodwill and mutual understanding between an organisation and its publics.

Terms
The following terms are used in the definition of PR: 'Organisation' can be a government body, a business, a profession, a public service or a body concerned with health, culture, education - indeed any corporate or voluntary body large or small. 'Publics' are audiences that are important to the organisation. They include customers - existing and potential; employees and management; investors; media; government; suppliers; opinion-formers. 'Understanding' is a two-way process. To be effective, an organisation needs to listen to the opinions of those with whom it deals and not solely provide information. Issuing a barrage of propaganda is not enough in today's open society.

PR in practice
Public relations takes many forms in different organisations and comes under many titles, including public information, investor relations, public affairs, corporate communication, marketing or customer relations. To add to all the confusion, not all of these titles always relate accurately to public relations, but

all of them cover at least part of what public relations is. At its best, public relations not only tells an organisation's story to its publics, it also helps to shape the organisation and the way it works. Through research, feedback communication and evaluation, the practitioner needs to find out the concerns and expectations of a company's publics and explain them to its management.

Anda mungkin juga menyukai