Anda di halaman 1dari 14

BAB I PERCOBAAN III BINARY PHASE SHIFT KEYING

1.1

Tujuan 1. Mahasiswa memahami konsep modulasi digital Binary Phase Shift Keying 2. Mahasiswa memahami pengaruh noise pada modulasi Binary Phase Shift Keying

1.2

Alat-Alat Yang Dipergunakan 1. Personal Computer / Notebook 2. Sistem Operasi Windows dan Perangkat Lunak Matlab

BAB II DASAR TEORI

2.1 Binary Phase Shift Keying (BPSK) BPSK adalah modulasi digital dengan format yang paling sederhana dari PSK. Menggunakan dua tahap yang dipisahkan sebesar 180 dan sering juga disebut 2-PSK. Modulasi ini paling sempurna dari semua bentuk modulasi PSK. Akan tetapi bentuk modulasi ini hanya mampu memodulasi 1 bit/simbol dan dengan demikian maka modulasi ini tidak cocok untuk aplikasi data-rate yang tinggi dimana bandwidthnya dibatasi. Sinyal termodulasi secara BPSK didefenisikan mempunyai bentuk sebagai berikut :

Gambar dibawah menunjukan diagram konstelasi BPSK dari setiap bit:

Gambar 2.1 Konstelasi Sinyal BPSK

Dengan menggunakan sinyal informasi dari contoh yang sebelumnya dapat dilihat proses proses modulasi BPSK digambar 3333. setiap kali datang bit1 fungsinya adalah sin (t) dan jika datang bit 0 fungsinya adalah sin(t).

Gambar 2.2 Sinyal BPSK Terhadap Sinyal Informasi

Spesifikasi awal simulasi : Laju bit yang digunakan sebesar 2 % dari frekuensi osilator modulator sebesar 100 Hz yaitu 2 bps Frekuensi cut-off yang digunakan harus menyesuaikan denga laju data yang digunakan. Dalam hal ini LPF 1 dan LPF 2 sebesar sama dengan 2 Hz, loop filter diatur pada setengan Rb yaitu 1 Hz Frekuensi center VCO harus menyesuaikan dengan frekuensi osilator di modulator BPSK, dan sensitivitas 1 Hz/V dipilih supaya proses lock dan sinkronisasi dapat dilakukan secepatnya. Komparator membandingkan dengan hasil keputusan diambil dengan ( )

Gambar 2.3 Modulator BPSK Umum

Gambar 2.4 Modulator BPSK Yang Disimulasikan

BAB III CARA KERJA

3.1 Langkah-Langkah Langkah yang perlu dipersiapkan adalah : 1. Buka aplikasi MATLAB 2. Lalu pilih editor umtuk .Mfile 3. Sesuai dengan teori BPSK, dalam editor ketik coding matlab :
t = 0:.001:1; %waktu sinyal f = 1; % frekuensi sinyal w = 2*pi*f;

4. Masukan binary bit sebanyak 16 (digit)


bit = [1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1];

5. Buat coding matlab untuk menampilkan : a. sinyal binary b. sinyal yang sudah termodulasi BPSK 6. Buat coding matlab untuk menampikan sinyal yang terkena noise a. S/N = 2 dB b. S/N = 30 dB 7. Amati gambar yang telah dijalankan program matlab nya. a. sinyal masukan b. sinyal yang sudah termodulasi c. sinyal yang terkena noise

BAB IV DATA HASIL PERCOBAAN

4.1 Coding Matlab Untuk Menghasilkan Sinyal Binary


t=0:.001:1; %waktu sinyal f=1; %frekuensi sinyal w=2*pi*f; n=16; bit=[1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1]; D_BPSK=[]; A_BPSK=[]; time=[]; for i = 1 : n if bit(i) == 0 d = zeros (1, length(t)); else d= ones (1, length(t)); end D_BPSK=[D_BPSK d]; time=[time t]; t=t+1; end plot (time, D_BPSK)

Setelah di run, kemudian didalam command window ketikkan plot (time,D_BPSK) akan tampil figure seperti gambar dibawah ini :

Gambar 4.1 Sinyal Binary

4.2 Coding Matlab Untuk Menghasilkan Sinyal Termodulasi BPSK


t=0:.001:1; %waktu sinyal f=1; %frekuensi sinyal w=2*pi*f; n=16; bit=[1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1]; D_BPSK=[]; A_BPSK=[]; time=[]; for i = 1 : n if bit(i) == 0 d = zeros (1, length(t)); else d= ones (1, length(t)); end D_BPSK=[D_BPSK d]; if bit(i)== 0 s = sin(w*t); else s = sin((w*t)+(pi)); end A_BPSK=[A_BPSK s]; time=[time t]; t=t+1; end plot (time, A_BPSK)

Setelah di run, kemudian didalam command window ketikkan plot (time,A_BPSK) akan tampil figure seperti gambar dibawah ini :

Gambar 4.2 Sinyal Termodulasi BPSK

4.3 Coding Matlab Untuk Menampilkan Sinyal Yang Terkena Noise (2dB)
t=0:.001:1; %waktu sinyal f=1; %frekuensi sinyal w=2*pi*f; n=16; bit=[1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1]; D_BPSK=[]; A_BPSK=[]; time=[]; for i = 1 : n if bit(i) == 0 d = zeros (1, length(t)); else d= ones (1, length(t)); end D_BPSK=[D_BPSK d]; if bit(i)== 0 s = sin(w*t); else s = sin((w*t)+(pi)); end A_BPSK=[A_BPSK s]; time=[time t]; t=t+1; end noise2=awgn(A_BPSK,2); plot(time,noise2);

Setelah diberi perintah plot (time,noise2); pada program kemudian di run akan tampil figure seperti gambar dibawah ini :

Gambar 4.3 Sinyal Yang Terkena Noise 2dB

4.4 Coding Matlab Untuk Menampilkan Sinyal Yang Terkena Noise (30dB)
t=0:.001:1; %waktu sinyal f=1; %frekuensi sinyal w=2*pi*f; n=16; bit=[1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1]; D_BPSK=[]; A_BPSK=[]; time=[]; for i = 1 : n if bit(i) == 0 d = zeros (1, length(t)); else d= ones (1, length(t)); end D_BPSK=[D_BPSK d]; if bit(i)== 0 s = sin(w*t); else s = sin((w*t)+(pi)); end A_BPSK=[A_BPSK s]; time=[time t]; t=t+1; end noise30=awgn(A_BPSK,30); plot(time,noise30);

Setelah diberi perintah plot (time,noise30); pada program kemudian di run akan tampil figure seperti gambar dibawah ini :

Gambar 4.4 Sinyal Yang Terkena Noise 30dB

BAB V ANALISA HASIL PERCOBAAN

5.1 Sinyal Binary Pada percobaan ini kami menampilkan sinyal binary dengan memasukkan bit sebanyak 16 digit yaitu 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 . Seperti yang telah kita ketahui bahwa BPSK (Binary Phase Shift Keying) adalah suatu modulasi digital yang sederhana bahkan paling sederhana dari PSK (Phase Shift Keying). Didalam BPSK bit dikirimkan berdasarkan fungsi waktunya. Untuk amplitude dengan frekuensinya yang sama. Dibawah ini adalah tampilan untuk sinyal binary :

Gambar 5.1 Sinyal Binary

Dapat kita amati pada gambar diatas, untuk gambar sinyal diatas adalah tampilan sinyal binary dengan masukan bit 16 digit. Dalam gambar tersebut adalah suatu sinyal yang telah berubah menjadi digital artiannya disini sinyal dalam bentuk 0/1 maka pesan telah dapat dikirimkan. Untuk pengiriman pesan tersebut adalah dengan dua cara, yaitu : 1. Baseband 2. Bandpass

Dalam pengiriman pesan digital (dalam bentuk 0/1) harus menggunakan baseband modulation karena didalam komunikasi digital yang dikirimkan adalah bit 0 dan 1. Dimana pengiriman bit 0 atau 1 tidak mungkin begitu saja dikirimkan tetapi harus ada physical representation untuk bit 0 atau 1 tersebut. Physical representation tersebut biasa disebut dengan baseband modulation. Baseband digunakan sebagai physical representation karena tidak akan menggeser frekuensi ke dalam frekuensi yang lebih tinggi. Dengan hal tersebut maka pesan tidak bisa dikirimkan jauh-jauh karena frekuensi rendah cenderung terdistorsi oleh medium jika dikirimkan jauh-jauh. Analisa pada gambar diatas adalah : sinyal binary yaitu 0 dan 1, dimana 0 dilambangkan dengan pulsa 0 dan 1 dilambangkan dengan pulsa 1 jadi sinyal binary didapatkan tampilan seperti pada gambar 5.1 5.2 Sinyal Termodulasi BPSK Pada bagian ini kami menampilkan sinyal yang telah termodulasi BPSK. Seperti yang telah kita ketahui bahwa BPSK menggunakan dua tahap yang dipisahkan sebesar 180 derajat dan sering disebut dengan 2-PSK. Dimana disini yang akan berubah adalah phasenya sesuai dengan bit, misalkan 0 = 0 derajat dan untuk 1 = 180 derajat. Untuk modulasi BPSK digunakan bandpass modulation dimana jika sinyal dikirim lewat udara maka tidak bisa memakai frekuensi yang rendah, karena akan mengalami distorsi yang besar, tetapi sebelum bandpass modulation harus menggunakan baseband modulation terlebih dahulu. Dari gambar sinyal termodulasi BPSK yang telah kami lakukan dengan membuat coding di matlab maka dapat kami lihat bahwa setiap 0 dan 1 akan dilambangkan dengan fasa yang berbeda-beda, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu 0 dan 180 derajat.

Gambar 5.2 Sinyal Termodulasi BPSK

5.3 Sinyal Yang Terkena Noise Pada bagian ini kami menampilkan sinyal yang terkena noise, dimana disini diberi noise sebanyak 2dB dan 30dB. Dibawah ini adalah tampilan sinyal untuk yang telah terkena noise.

Gambar 5.3 Sinyal Yang Terkena Noise 2dB

Gambar 5.4 Sinyal Yang Terkena Noise 30dB

Dapat kita amati serta dianalisa untuk gambar 5.3 dan 5.4, pada umumnya noise dikarakterisasi dengan SNR yaitu signal per noise ratio, yaitu artinya daya pada suatu sinyal dibagi dengan daya noise. Kalau SNR-nya kecil artiannya daya sinyalnya lebih kecil dibandingkan dengan daya noise, sedangkan kalau SNR bernilai besar artiannya adalah daya sinyal lebih besar dari noisenya, sehingga kalau SNR kecil maka hasil figurenya menjadi tidak rapi atau noisenya terlihat sangat jelas (lihat gambar 5.3 dengan noise 2dB), dan kalau SNR-nya besar maka noisenya semakin tidak terlihat (lihat gambar 5.4 dengan noise 30dB).

BAB VI KESIMPULAN

6.1 Simpulan Dari percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Didalam BPSK (Binary Phase Shift Keying) untuk bit yang dikirimkan adalah berdasarkan dengan fungsi waktu. Suatu sinyal yang telah berubah menjadi digital dalam bentuk 0/1 maka pesan dapat dikirimkan, dimana pengiriman pesan tersebut melalui dua cara yaitu baseband dan bandpass 2. Sinyal binary yaitu 0 dan 1, dimana 0 dilambangkan dengan pulsa 0 dan 1 dilambangkan dengan pulsa 1. Untuk sinyal yang termodulasi BPSK tiap 0 dan 1 dilambangkan dengan fasa yang berbeda yaitu 0 dan 180 derajat 3. Untuk sinyal yang terkena noise yaitu dimana jika SNR (Signal per Noise Ratio) kecil maka noisenya sangat terlihat jelas karena daya sinyalnya lebih kecil dibandingkan dengan daya noisenya, tetapi jika SNR-nya besar maka noisenya semakin tidak terlihat karena daya sinyal lebih besar dari pada daya noisenya.

Anda mungkin juga menyukai