Anda di halaman 1dari 48

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2.2. SIZING 2.2.1. Tujuan Adapun tujuan dari praktikum ini adalah : a. b. b.2.2. Dasar Teori Sizing merupakan proses pengklasifikasian material karena perbedaan ukuran dan berat jenis atau dapat juga dikatakan sebagai penyeragaman butir. Sizing dapat pula diartikan sebagai proses pemisahan campuran partikel menjadi kelompok-kelompok partikel yang berukuran sama atau menjadi kelompok partikel yang mempunyai kisaran ukuran minimum dan maksimum tertentu (Sukamto, 2 !". #emisahan dilakukan diatas ayakan berupa batang $ batang sejajar plat berlubang atau ayakan ka%at yang dapat meloloskan material atau tidak dapat meloloskan material. Material yang tidak lolos atau tinggal diatas ayakan disebut over size, sedangkan yang lolos disebut under size. &ijih Crushing/Grinding Screening Under size (halus" Over size (kasar) Menentukan efisiensi screen Menentukan recovery

'Sumber : http:((%%%.mineralprocessing.co.id( , 2 !2

)ambar 2.2.!. &agan Sederhana #emisahan #artikel Ada beberapa tujuan yang ingin diperoleh dari proses sizing, diantaranya tujuan tersebut adalah :

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT a. Menyiapkan umpan proses pengolahan untuk memperoleh distribusi ukuran partikel mineral yang relatif seragam sesuai dengan ukuran maksimal derajat liberasi mineral berharganya b. Mencegah partikel mineral halus masuk ke mesin peremuk sehingga kapasitas dan efisiensi proses peremukan dapat lebih ditingkatkan c. Mencegah partikel mineral kasar yang belum terliberasi mengalir ke proses pengolahan berikutnya, sehingga perolehan mineral berharganya lebih dapat ditingkatkan d. Menghasilkan produk akhir yang berukuran relatif seragam agar sesuai dengan spesifikasi pasar. Sizing merupakan proses pengelompokkan mineral yang terbagi dalam dua cara : a. Screening adalah proses pengelompokkan mineral berdasarkan ukuran lubang ayakan sehingga ukurannya seragam. Alat untuk melakukan screening disebut screen. b. Classifying adalah proses pengelompokkan material yang mendasarkan pada kecepatan jatuh material dalam suatu media (air atau udara", dipengaruhi oleh densitas, +olume dan bentuk material, sehingga hasilnya tidak seragam. Alat untuk melakukan classifying disebut classifier. /kuran butir yang dipisahkan secara classifying berukuran lebih kecil dari 2 mesh, sedangkan pada screening untuk ukuran lebih besar dari 2 mesh (Sukamto, 2 a. b. !". 0ujuan utama dalam industri mineral, adalah: /ntuk mencegah masukan terlalu kecil ke dalam crushing machines, jadi dapat meningkatkan kapasitas dan efisiensi. /ntuk mencegah materi terlalu besar dan mele%atkan ke tahap berikutnya dalam penghancuran (grinding". c. /ntuk menghasilkan ukuran produk akhir yang baik. ,al ini adalah penting dalam menggali, dimana ukuran produk akhir adalah satu bagian penting dari spesifikasi. (crushing" dan penggerusan

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Adapun pembahasan yang lebih spesifik mengenai sizing, dengan menggunakan proses screening dan classifiying adalah sebagai berikut. a. Screening #roses pengolahan mineral memerlukan ukuran-ukuran partikel dengan distribusi kecil (berukuran relatif seragam" yang sesuai dengan ukuran maksimal derajat liberalisasi mineral berharganya. 1eseragaman ukuran-ukuran partikel mineral dapat diperoleh melalui proses pengayakan. Screening dilakukan untuk menyeragamkan ukuran material yang selanjutkan akan masuk ke tahap pengolahan. &iasanya alat screen ini langsung berhubungan dengan alat crusher. Screen sendiri merupakan alat yang digunakan untuk pemilahan ukuran butir material dengan cara mele%atkan material dari atas ayakan, material yang lebih kecil dari lubang ayakan dapat lolos keba%ah ayakan sebagai produk halus (undersize" sedangkan partikel yang lebih kasar dari ukuran ayakan teratahan di atas ayakan sebagai produk kasar (oversize". 2i dalam industri pengolahan mineral, proses pengayakan umumnya dilakukan terhadap partikel mineral yang berukuran relatif kasar (324 halus (524 mm". Sebaliknya partikel mineral yang relatif mm" biasanya dipilah dengan cara klasifikasi

menggunakan berbagai jenis classifyer dan siklon. #ermukaan ayakan mempunyai sejumlah lubang-lubang berukuran tertentu. Satuan ukuran lubang-lubang ayakan pada setiap inchi luas permukaannya disebut mesh, dengan kata lain jika ayakan berukuran 2 mesh, berarti setiap luas ! inchi persegi lubang atau satu dari luas permukaan ayakan teradapat 2

lubang berukuran sekitar 67 mm. /kuran lubang ayakan dapat juga disebut sebagai batas keterpisahan ukuran material yang diacak (#rodjosoemarto, 2 !".

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 8aktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan material untuk menerobos lubang ayakan adalah: !" /kuran lubang ayakan Semakin besar diameter lubang bukaan akan semakin banyak material yang lolos. 2" /kuran relatif partikel Material yang mempunyai diameter sama dangan panjangnya akan memiliki kecepatan dan kesempatan masuk yang berbeda bila posisinya berbeda, yaitu satu melintang dan lainnya membujur. 9" #antulan dari material #ada %aktu material jatuh ke screen maka material akan membentuk kisi-kisi screen sehingga akan terpental ke atas dan jatuh pada posisi yang tidak teratur. 7" 1andungan air 1andungan air yang banyak akan sangat membantu tapi bila hanya sedikit akan menyumbat screen. &erdasarkan bentuk permukaannya, screen terbagi atas: 1) Parallel rod screen 0erbuat dari steel bars, kayu atau cast iron. -ontohnya grizzly. 2) Panched late 2ibuat pada belt conveyor atau plat baja. 9" !oven "ire screen 0erbuat dari ka%at yang dianyam, berupa baja, tembaga, monel atau alloy lainnya. Adapun faktor-faktor lain yang mempengaruhi kelolosan partikel dari permukaan screen adalah: !" /kuran lubang bukaan. 2" /kuran partikel yang dapat mele%ati lubang bukaan. 9" #resentase bukaan terhadap total permukaan screen. 7" Sudut jatuh partikel terhadap permukaan screen. 4" 1ecepatan pada %aktu partikel mele%ati permukaan dari screen.

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT :" 1esempatan (Sukamto, 2 !" partikel untuk menyusun lapisan-lapisan

berdasarkan ukuran dari partikel yang akan diayak. &erdasarkan bentuk permukaannya, screen terbagi atas: 1) Parallel rod screen 0erbuat dari steel bars, kayu atau cast iron. -ontohnya grizzly. 2) Panched late 2ibuat pada belt conveyor atau plat baja. 9" !oven "ire screen 0erbuat dari ka%at yang dianyam, berupa baja, tembaga, monel atau alloy lainnya.

'Sumber:;aporan #raktikum #engolahan &ahan )alian


Antony <.,. #andiangan, 2 !2

)ambar 2.2.2. =angkaian alat crusher dan sizing Sizing merupakan proses pengelompokkan mineral yang terbagi dalam dua cara : a. Screening Screening berdasarkan adalah proses pengelompokkan sehingga mineral ukuran lubang ayakan ukurannya

seragam. Alat untuk melakukan screening disebut screen.

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT &iasanya alat screen ini langsung berhubungan dengan alat crusher.

'Sumber : ikamart.com, 2 !9

)ambar 2.2.9 Screen &atu #roses

pengolahan mineral memerlukan ukuran-ukuran partikel dengan distribusi kecil (berukuran relatif seragam" yang sesuai dengan ukuran maksimal derajat liberalisasi mineral berharganya. 1eseragaman ukuran-ukuran partikel mineral dapat diperoleh melalui proses pengayakan.

'Sumber : %%%.%ikipedia.org, 2 !9

)ambar 2.2.7 #lo"chart #roses #engayakan &ijih #emisahan dilakukan di atas ayakan berupa batangbatang baja yang berbentuk kisi-kisi (bar screen", jaring-jaring ka%at (vibrating screen" atau berbentuk silinder (revolving atau cylinder screen" yang dapat meloloskan material atau tidak dapat meloloskan material. Material yang tidak lolos atau tinggal diatas

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT ayakan disebut over size, sedangkan yang lolos disebut under size. Screen sendiri merupakan alat yang digunakan untuk pemilahan ukuran butir material dengan cara mele%atkan material dari atas ayakan, material yang lebih kecil dari lubang ayakan dapat lolos keba%ah ayakan sebagai produk halus (undersize" sedangkan partikel yang lebih kasar dari ukuran ayakan teratahan di atas ayakan sebagai produk kasar (oversize". 0ujuan dilakukannya proses screening adalah : !" Menghasilkan produk akhir yang berukuran relatif seragam agar sesuai dengan spesifikasi pasar. 2" Meningkatkan kapasitas unit operasi lainnya. 9" Mencegah undersize masuk ke dalam mesin crusher. 7" Mencegah oversize masuk ke proses pengolahan selanjutnya. 4" Mencegah terjadinya over crushing atau over grinding. Screen berdasarkan bentuk permukaannya dibedakan menjadi tiga, yaitu : 1) Parralel rod screen Alat screen terbuat dari steel bars, kayu atau cast iron dengan peletakan secara memanjang.

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

'Sumber : %%%.esi.info. 2 !9

)ambar 2.2.4 Parralel $od Screen

2) Panched late Panched late biasanya diletakkan pada belt conveyor atau plat baja.

'Sumber : Alleluia >ictoria Aljonak Sitanggang, 2 !2

)ambar 2.2.: Panched Plated 9" !oven "ire screen !oven "ire screen merupakan anyaman dari ka%at baja, tembaga, monel atau alloy-alloy lainnya.

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

'Sumber :

%%%.graepel.co.uk, 2 !9

)ambar 2.2.6 !oven !ire Screen Selama penyaringan ideal, lus roduct hanya berisi oleh partikel yang berukuran lebih besar dari lubang bukaan. Sedangkan minus roduct terdiri dari partikel yang lebih kecil dari lubang bukaan. *amun, dalam kenyataannya, ditemukan partikel oversize pada minus roduct dan beberapa partikel undersize pada lus roduct. ,asil ini dipengaruhi dari adhesi partikel kecil ke yang besar dan partikel tersebut tidak sempat menyentuh permukaan screen. 1ehadiran dari partikel besar pada undersize kemungkinan disebabkan oleh lebih besar daripada lubang bukaan atau kerusakan pada lubang bukaan screen. &erdasarkan tipe ayakan yang dipergunakan, screen diklasifikasikan ke dalam 2 jenis, yaitu : !" #i%ed screen (ayakan tetap" #i%ed screen terbuat dari batangan baja yang keras, dirangkai sejajar dan dipasang miring yang disesuaikan dengan angle of re ose material agar material yang kecil lolos dan material yang besar menggelinding di atasnya. -ontoh dari metode ini adalah grizzly.

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

'Sumber: %%%.hotfrog.ca,2 !9

)ambar 2.2.. Grizzly Screen Grizzlies biasanya digunakan untuk proses sizing material umpan utama dari crusher. #alang dari grizzly biasanya dipasang pada sudut antara 2 -4 derajat, semakin besar kemiringan semakin, semakin besar keluarannya, tetapi lebih rendah efisiensi. /kuran partikel Screening dari grizzlies mungkin menjadi sebesar dengan areanya. 9 mm, atau sekecil 2 mm. 1apasitasnya dapat mencapai ! ton per jam, sesuai

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

'Sumber: %%%.Alibaba.com,2 !9

)ambar 2.2.? Grizzly Screen Cruching Plant Material yang sangat kasar biasanya disaring dengan menggunakan grizzly, dalam bentuk yang paling sederhana, terdiri dari satu rangkaian palang sejajar yang berat ditetapkan dalam satu bingkai. &eberapa grizzlies menggunakan rantai sebagai ganti palang dan beberapa diguncang atau digetarkan secara mekanik untuk membantu proses sizing serta untuk mencegah pemindahan dari oversize. 1euntungan menggunakan grizzly sebagai metode untuk memilah bahan galian atau agregat batuan, antara lain : a" ,arga relatif murah b" 2igunakan untuk material yang kasar c" #eralatannya sederhana. Sedangkan kerugian menggunakan grizzly sebagai metode memilah bahan galian, yaitu : a" Memerlukan banyak tempat b" Mudah tersumbat karena tidak ada getaran. c" 1urang efisien 2" &oving Screen (ayakan bergerak" Merupakan screen dengan tipe ayakan bergerak sehingga akan cepat terpilah. Screen tipe ini mempunyai efisiensi yang tinggi dibandingkan fi%ed screen. Adapun jenisjenis dari moving screen' yaitu :

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT a" (ibrating screen &erdasarkan mekanisme kerja alat vibrating screen dibedakan menjadi : )1) Unbalanced Alat ini dilengkapi dengan per, roll dan pemberat sehingga pada saat roll berputar akan menimbulkan getaran pada screen

'Sumber : %%%.ibulk.no, 2 !9

)ambar 2.2.! Unbalanced (ibrating Screen )2) Cam and S ring )etaran alat ini dihasilkan oleh getaran berputar dari gear yang bergerigi yang dihubungkan

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT dengan bagian screen sehingga gerakan putaran gear diubah menjadi gerakan naik turun. )*) +%centric Alat ini dapat bergetar karena adanya gerakan e%centric pada shaft sehingga menimbulkan gerakan naik turun.

'Sumber : %%%.%eiku.com, 2 !9

)ambar 2.2.!! +%centric (ibrating Screen ),) +lectromagnetic +lectromagnetic merupakan jenis moving screen yang bergetar akibat pengaruh adanya gaya tarik magnet. Magnet dibuat secara induksi yaitu dengan mengalirkan listrik pada kumparan ka%at email.

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

'Sumber : %%%.sdstj@.en.Alibaba.com, 2 !9

)ambar 2.2.!2 +lectromagnetic (ibrating Screen b" Sha-ing Sha-ing screen biasanya digunakan dalam preparasi batubara. #ermukaannya horiAontal atau sedikit miring ! B-!4B. )erakan alat ini maju, ke atas, mundur begitu seterusnya sehingga lebih menguntungkan dibandingkan dengan vibrating screen.

'Sumber : %%%.%eiku.com, 2

!9

)ambar 2.2.!9 Sha-ing Screen c" .rommol Screen

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

'Sumber : %%%.ultraplantltd.com, 2 !9

)ambar 2.2.!7 .rommol Screen &entuk-bentuk dari alat trommol screen yaitu cylindrical' conical' trommol screen ini panjangnya 4 $ ! dipasang miring rismatic dan yramidal. /mumnya ulley memiliki diameter 9 - 7 feet dan feet. Sheel digerakkan oleh sedangkan conical dan

dengan perantaraan central shaft. Cylindrical dan rismatic yramidal dipasang pada poros yang horiAontal.

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

'Sumber : made-in-china.com, 2 !9

)ambar 2.2.!4 Pyramidal .rommol Screen $evolving screen sering disebut trommel. &entuknya dapat berupa silinder atau kerucut yang miring terhadap horiAontal. 1emiringan ayakan dimaksudkan untuk memudahkan pengeluaran partikel kasar. &erdasarkan prinsip kerjanya trommel dibagi atas tiga jenis, yaitu: (!" .rommel dengan silinder tunggal Ayakan jenis ini terdiri dari satu silinder yang memiliki lubang pada kedua keujungnya. Silinder tersebut diputar pada porosnya secara horiAontal. Silinder dibuat dari anyaman ka%at atau pelat-pelat belubang. #ada trommel silinder tunggal, material dimasukkan ke lubang pemasukan di sebelah kiri atas silinder. .rommel merupakan ayakan yang diameter lubangnya makin ke kanan makin besar atau makin ke kana ukuran mesh nya makin kecil. Material yang tidak dapat mele%ati lubang ayakan yang terletak di ujung kanan dikeluarkan melalui lubang silinder yang terletak di ujung kanan yang disebut lubang pengeluaran.

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
'Sumber: ;aporan #raktikum #engolahan &ahan )alian Antony <.,. #andiangan, 2 !2

)ambar 2.2.!: .rommel dengan Silinder 0unggal (2" .rommel &ertingkat .rommel bertingkat ini lebih dikenal dengan Conical .rommel memiliki bentuk potongan kerucut. 1emiringan pada ayakan jenis ini berkisar antara ,64 inchi sampai 9 inchi setiap panjang ! feet, hal ini tergantung pada sifat material yang akan diayak. .rommel jenis ini sangat cocok untuk mengayak partikel yang kasar. Conical trommel mempunyai ayakan yang tersusun secara bertingkat. 2i dekat ujung lubang pemasukan adalah ayakan yang mempunyai mesh paling besar untuk mele%atkan partikel yang sangat halus terlebih dahulu. 1emudian ayakan dengan mesh sedang terletak di tengah untuk mele%atkan partikel yang agak kasar. Selanjutnya ayakan yang paling kanan dekat lubang pengeluaran merupakan ayakan dengan mesh terkecil untuk mele%atkan partikel yang kasar.

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

'Sumber: ;aporan #raktikum #engolahan &ahan )alian Antony <.,. #andiangan, 2 !2

)ambar 2.2.!6 .rommel &ertingkat (9" .rommel Silinder )abungan .rommel silinder gabungan merupakan trommel yang terdiri dari dua permukaan ayakan atau lebih yang konsentris pada poros yang sama. Semua permukaan ayakan berbentuk silinder. #ermukaan ayakan dengan lubang paling kasar terletak di silinder bagian dalam dan semakin ke luar lubang ayakan makin halus. #anjang setiap silinder juga tidak sama,makin keluar silinder makin pendek, hal ini untuk memudahkan dalam memisahkan material silinder hasil yang ayakan. bagian Material Setelah yang akan diayak,dimasukkan melalui lubang pemasukan pada dalam. mengalami perputaran material yang paling kasar langsung keluar dari silinder terdalam ke penampung !, sedang material yang lolos dari ayakan pertama menjadi umpan untuk ayakan kedua yang lubangnya agak halus. 2isini material yang kasar keluar dari silinder kedua ke penampung C>. Material yang agak kasar dan halus menjadi umpan diayakan ketiga pada silinder terluar.Material halus dari ayakan ketiga langsung mele%ati lubang ayakan ke penampung C>,

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

'Sumber: ;aporan #raktikum #engolahan &ahan )alian Antony <.,. #andiangan, 2 !2

)ambar 2.2.!. .rommel Silinder )abungan

'Sumber: ;aporan #raktikum #engolahan &ahan )alian Antony <.,. #andiangan, 2 !2

)ambar 2.2.!? .rommel Screen d" $eci rocating Screen $eci rocating Screen merupakan jenis gyratory horizontal motion yang menggunakan umpan akhir dari rectangular screen dengan batang berputar yang kurang seimbang, perputaran sekitar ! putaran(menit.

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

'Sumber : %%%.%eiku.com, 2 !9

)ambar 2.2.2 $eci rocating Screen Screen jenis hasil(produk, jangkauan ! sampai 7 Dm.
'Sumber : franAsagemueller.com, 2 !9

ini

digunakan kering,

untuk

pemisahan dalam

terutama

bahan

ringan

mm sampai 24

Dm dan kadang-kadang

)ambar 2.2.2! #roses $eci rocating Screen e" Gyratory Screen Gyratory Screen merupakan jenis dari im arts gyratory motion, digunakan secara luas untuk aplikasi penyaringan baik basah atau kering hingga 7 Dm. Seperti reciprocating screen, kaki bola mungkin saja dipasangkan di ba%ah peralatan screen ini untuk mengurangi blending.

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
'Sumber : %%%.%eiku.com, 2 !9

)ambar 2.2.22 Gyratory Screen Ada beberapa tujuan yang ingin diperoleh dari proses sizing' diantaranya tujuan tersebut adalah : !" Menyiapkan umpan proses pengolahan untuk memperoleh distribusi ukuran partikel mineral yang relatif seragam sesuai dengan ukuran makasimal derajat liberalisasi mineral berharganya. 2" Mencegah partikel mineral halus masuk ke mesin peremuk sehingga kapasitas dan efisiensi proses peremukan dapat lebih ditingkatkan. 9" Mencegah partikel mineral kasar yang belum terliberalisasi mengalir ke proses pengolahan berikutnya, sehingga perolehan mineral berharganya lebih dapat ditingkatkan. 7" Menghasilkan produk akhir yang berukuran relatif seragam agar sesuai dengan spesifikasi pasar. (Sitanggang, 2 !2" 8aktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan material untuk menerobos ukuran ayakan adalah : !" /kuran bukaan ayakan Semakin besar diameter lubang bukaan akan semakin banyak material yang lolos.

2" /kuran relatif partikel Material yang mempunyai diameter yang sama dengan panjangnya akan memiliki kecepatan dan kesempatan masuk yang berbeda bila posisinya berbeda, yaitu yang satu melintang dan lainnya membujur. 9" #antulan dari material

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT #ada %aktu material jatuh ke screen maka material akan membentur kisi-kisi screen sehingga akan terpental ke atas dan jatuh pada posisi yang tidak teratur. 7" 1andungan air 1andungan air yang banyak akan sangat membantu tapi bila hanya sedikit akan menyumbat screen. (Anonim, 2 !9" 2i dalam industri pengolahan mineral, proses pengayakan umumnya dilakukan terhadap partikel mineral yang berukuran relatif kasar (324 yang relatif halus (524 mm". Sebaliknya partikel mineral mm" biasanya dipilah dengan cara

klasifikasi menggunakan berbagai jenis classifyer dan siklon. #ermukaan ayakan mempunyai sejumlah lubang-lubang berukuran tertentu. Satuan ukuran lubang-lubang ayakan pada setiap inchi luas permukaannya disebut mesh, dengan kata lain jika ayakan berukuran 2 mesh, berarti setiap luas ! inchi lubang atau persegi dari luas permukaan ayakan teradapat 2

satu lubang berukuran sekitar 67 mm. /kuran lubang ayakan dapat juga disebut sebagai batas keterpisahan ukuran material yang diacak (#rodjosoemarto, 2 !". Analisis ayak dilakukan pada seri ayakan dengan ukuran lubang berbanding 2 ukuran standar adalah lubang ayakan yang dibuat dari ka%at yang berdiameter , sehingga jumlah lubang 2 lubang ayakan ini sebesar 67 mikro (2 penggetar. Mekanisme pengayakan tergantung pada : !" Stratifikasi 0ujuan ayak pengayakan lebih efesiensi dipengaruhi oleh 7 faktor yaitu : a" 0ebalnya lapisan pada ayakan 2! inch, dianyam buah untuk ukuran inch linear, mesh", lubang-lubang

dari atas ke ba%ah mengecil dan digetarkan dengan alat

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT b" c" d" 2" ;aju gerakan partikel 1arakteristik stro-e (pergerakan, oleh panjang stric-, arah, gerakan frekuensi" 1andungan air =umus )oudin untuk peluang partikel lolos lubang ayakan adalah :
P = (a - d) 2 (a + d) 2

#eluang untuk dipisahkan

2imana : a b d p E E E E tebal ayakan tebal ka%at ayakan ukuran partikel peluang untuk dipisahkan

b. Classifiying Classifying adalah proses pengelompokkan material yang mendasarkan pada kecepatan jatuh material dalam suatu media (air atau udara", dipengaruhi oleh densitas, +olume dan bentuk material, sehingga hasilnya tidak seragam. Alat untuk melakukan classifying disebut classifier. #ada industri pengolahan mineral, proses pengayakan umumnya dilakukan terhadap partikel mineral yang berukuran relatif kasar (324 mm". Sebaliknya partikel mineral yang relatif halus (524 mm" biasanya dipilah dengan cara klasifikasi menggunakan berbagai jenis classifayer dan cyclone (siklon".

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
'Sumber : franAsagemueller.com, 2 !9

)ambar 2.2.29 /ydro Cyclone #ermukaan ayakan mempunyai sejumlah lubang-lubang berukuran tertentu. Satuan ukuran lubang-lubang ayakan pada setiap inchi luas permukaannya disebut mesh, dengan kata lain jika ayakan berukuran 2 mesh, berarti setiap luas ! inchi 2 dari lubang atau satu lubang luas permukaan ayakan teradapat 2

berukuran sekitar 67 mm. /kuran lubang ayakan dapat juga disebut sebagai batas keterpisahan ukuran material yang diacak. 1ecepatan pengendapan tergantung pada ukuran, bentuk dan berat jenis partikel. 2alam classifying ini partikel kasar, berat dan berbentuk bulat akan mengendap lebih cepat daripada partikel yang ringan dan berbentuk tidak teratur. /kuran butir yang dapat dipisahkan 2 $ 9 mesh.

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
'Sumber : franAsagemueller.com, 2 !9

)ambar 2.2.27 S iral Classifayer #roduk dari proses klasifikasi ada 2 (dua", yaitu : !" #roduk yang berukuran kecil(halus (slimes" mengalir di bagian atas disebut overflo". 2" #roduk yang berukuran lebih besar(kasar (sand" mengendap di bagian ba%ah (dasar" disebut underflo". #roses pemisahan dalam classifier dapat terjadi dalam tiga cara (conce t", yaitu : 1) Partition conce t 2) .a ing conce t ,al ini dapat berlangsung apabila sejumlah partikel dengan bermacam-macam ukuran jatuh bebas di dalam suatu media atau fluida (udara atau air", maka setiap partikel akan menerima gaya berat dan gaya gesek dari media. #ada saat kecepatan gerak partikel menjadi rendah (tenang(laminer", ukuran partikel yang besar-besar mengendap lebih dahulu, kemudian diikuti oleh ukuran-ukuran yang lebih kecil, sedang yang terhalus (antara lain slimes" akan tidak sempat mengendap. *) $ein conce t

1ecepatan dalam pengendapan classifying menurut hukum Stoke : >t E ( g . 22 . (Fa - Fr" " !.

1eterangan : g 2 Fa E ?,.! m(det E diameter partikel E densitas solid

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Fr 0 E densitas fluida E viscositas &erdasarkan media pemisahan yang dipergunakan untuk mengklasifikasikan material, classifying dibedakan menjadi : !" Sorting classifier dengan menggunakan cairan kental #ada sorting classifier, kondisi pengendapannya adalah hindered settling, yaitu pengendapan yang mengalami hambatan meskipun dalam media yang kental mineral mempunyai berat jenis yang berat lebih dulu mengendap bila dibandingkan dengan mineral yang mempunyai berat jenis ringan. #emisahan dicapai atas dasar sorting, yaitu sizing yang berdasarkan berat jenis dan bentuk. Classifier ini biasanya digunakan untuk produkta yang relatif kasar. -ontoh-contoh yang termasuk dalam sorting classifier adalah: a" +van classifier Alat ini terdiri dari slo ing launder (pencuci miring" yang dilengkapi dengan rectangular bo% yang terbuka dan terletak pada daerah pencucian. Air dimasukkan melalui pipa yang diatur dengan sebuah klep. #artikel lebih cepat akan dikeluarkan melalui s igot, sedangkan partikel yang pengendapannya lambat (over lo") akan dikembalikan ke daerah pencucian. b" $ichard hindered settling classifier #ada alat ini digunakan kolom cylindrical sorting sebagai ganti dari rectangular bo%es dari evan classifier. Sedangkan hidraulic "ater dimasukkan dari bagian ba%ah kolom cylinrical sorting. Classifier ini merupakan tipe yang lebih sempurna jika dibandingkan dengan evans classifier. c" #ahren"ald sizer Alat trapesium, classifying ini terdiri dari dengan dan tangki 4 yang buah berbentuk rectangular oc-et akan dilengkapi oc-et

cylindrical

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT menghasilkan produkta melalui spigot dimana ukuran butir dari rectangular oc-et yang pertama sampai ke cylindrical semakin halus. d" /ydrotator classifier #ada alat ini hindered setting zone terdapat pada bagian dasar dari classifier su lements, sedangkan free settling zone terdapat pada bagian atas. Gona-Aona ini terjadi akibat adanya peningkatan aliran pada Aona ba%ah sedangkan pada Aona atas tidak terjadi peningkatan kecepatan aliran. /ydrotator classifier sekarang ini dilengkapi dengan mesin pengontrol ul density dan alat pemisah slimce article dari overlo" dan underflo". Alat ini digunakan untuk pencucian batubara. 2" Sizing classifier dengan menggunakan cairan encer. 2alam sizing classifier diperlukan penambahan air disamping air yang telah ada dalam suspense. Sizing classifier ini menggunakan kondisi free settling yaitu pengendapan dari material secara indi+idu yang mengendap secara langsung atau tanpa hambatan dari material lain.

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
'Sumber : franAsagemueller.com, 2 !9

)ambar 2.2.24 Sizing Classifayer Sizing classifier dibagi menjadi lima macam, yaitu : a" Settling cone Settling cone merupakan conical sheet metal shell dengan puncak (a e%" pada bagian ba%ah. /mpan dimasukkan pada bagian atas (centre" ke bagian dalam sebuah cylindrical kecil atau cylindriconical shell, yang berfungsi untuk mencegah le%atnya umpan ke overflo". 2ebit air yang masuk lebih besar daripada debit air yang keluar. untuk mengatur pengeluaran underflo" digunakan semacam pelampung.

'Sumber :

franAsagemueller.com, 2 !9

)ambar 2.2.2: Settling Cone Classifier b" &echanical classifier Mekanisme pemisahan pada mechanical classifier menghasilkan empat zone : (!" 1one A Merupakan zone yang pertama kali terbentuk dan lapisan ini merupakan lapisan yang tidak aktif yang berfungsi untuk lapisan dasar dari alat. (2" 1one &

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Merupakan zone bergerak, material-material yang ada mengalami penggarukkan dan ukurannya agak kasar yaitu berupa pasir yang dikeluar sebagai underflo". (9" 1one Merupakan 2uich sand yang berupa suspensi antara air dan solid yang berbeda dalam keadaan agitasi dan mempunyai gaya apung sehingga seolaholah merupakan suspensi yang mempunyai densitas yang sama. 1one ini mempunyai +olume yang tetap. Apabila ada partikel baru yang masuk ke dalam zone ini yang mempunyai ukuran dan densitas yang sama maka partikei tersebut akan mendesak partikel yang ada dalam zone - untuk mengendap sehingga partikel-partikel di dalam zone ini akan tetap. (7" 1one 2 Merupakan zone yang selalu bergerak dengan arah horisontal. ,al ini disebabkan karena adanya aliran media dan partikel ke arah tepi overflo" discharge yang mengalirkan partikel yang halus. c" $a-e classifier $a-e classifier menggunakan satu set ra-e yang bergerak dalam gerakan eksentrik menyebabkan ia mencelupkan ke bahan menetap dan bergerak ke atas sebuah jalan cenderung untuk jarak pendek. #ara ra-e kemudian ditarik, dan kembali ke titik a%al, di mana siklus diulangiH bahan diselesaikan secara perlahan bergerak naik tanjakan menuju titik pembuangan kebesaran. 2alam jenis du le%, satu set ra-e bergerak ke atas bidang miring, sedangkan pengembalian set lain. Sim le% dan 2uadru le mesin juga dibuat di mana terdapat satu atau empat rakitan. Material yang terlalu kecil tetap dalam suspensi di kolam cairan di bagian ba%ah penggaruk merakit.

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT #engklasifikasi ra-e dasarnya digunakan untuk sirkuit tertutup grinding, mencuci de%atering dan desliming, khususnya dimana pasir kering bersih adalah penting. Iaktu tinggal ekstra ul dalam ra-e classifier kadangkadang dapat bermanfaat dalam sianidasi dari emas bijih dimana sampai 64 persen pembubaran dapat terjadi selama grinding.

'Sumber: ;aporan #raktikum #engolahan &ahan )alian Antony <.,. #andiangan, 2 !2

)ambar 2.2.26 $a-e Classifier &eberapa contoh classifier dengan jenis ra-e classifire adalah : )1) 3orr ra-e classifier Alat ini terdiri dari tanki yang biasanya terbuat dari besi, beton, kayu maupun metal lainnya dan settling bo% yang berbentuk segi empat. &agian atas (sand discharge end" terbuka sedangkan bagian ba%ah (slime overflo" end" tertutup oleh tail board dan bibir overflo". $a-e yang digunakan satu, dua maupun tiga buah. $a-e ini digerakkan oleh head motion yang terletak pada sand discharge end. )erakan yang dihasilkan diteruskan pada sebuah sistem dari heavy gear' inion, cran- dan e%centric.

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

'Sumber : franAsagemueller.com, 2 !9

)ambar 2.2.2. 3orr $a-e Classifier )erakan garuk (ra-ing" yang diberikan oleh head motion akan disalurkan pada bidang datar +ertikal yang berbentuk segi empat (indicator diagram" dengan bagian sudut atas bundar. Sesaat sebelum ra-ing stro-e dimulai, ra-e blade diturunkan dan akan memberikan gerakan maju ke arah depan discharge end classifier. #ada batas ra-ing stro-e maka blade akan naik dan bergerak lagi ke titik semula. )2) 3orr bo"l classifier Alat ini dilengkapi dengan settling tan- yang luas dan berbentuk silinder dengan bagian atas dan ba%ah berbentuk flat cone. 3orr bo"l classifier dengan settling area yang luas digunakan untuk material berukuran yang sangat halus daripada dorr ra-e classifier. #enyekat overflo" yang panjang dan settling tan- yang relatif luas akan mengurangi amplitudo dari gelombang ul dan akan menghasilkan ukuran overflo" yang lebih tepat. 3orr ra-e dan dorr bo"l classifier sangat banyak digunakan. )*) 3orr multizone classifier Alat ini menggunakan dua settling zone, hindered settling atau kecepatan, zone dekat ra-e dan free

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT settling atau zone diam, sorting zone pada ruang yang mengelilingi di atas hindered settling zone. Alat ini cocok untuk material yang relatif kasar dan slo e yang diterapkan 2 $ 9 inchi/feet. d" 3rag classifier Alat ini terdiri dari sebuah bak miring yang panjang, pada dasar bak ini butiran besar dan berat akan diendapkan sedangkan butiran halus dan ringan akan menjadi overflo". Jenis classifier yang termasuk alat ini adalah +s eranza classifier.

'Sumber : libraryhack.anotherbyte.ne.com, 2 !9

)ambar 2.2.2? 3rag Classifier e" S iral classifier 0ermasuk dalam alat ini adalah a-ins classifier. #eralatan ini biasanya menggunakan bak yang miring dari mechanical classifier dimana ul ditempatkan dan digerakkan dengan sebuah atau lebih s iral ribbon yang berputar pada suatu poros (shaft". S iral ribbon ini bertindak sebagai ra-e pada dorr classifier atau scra ing flight pada es eranza classifier yang berfungsi tidak hanya untuk memindahkan material yang mengendap tapi juga untuk mengangkat material. 2i

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT dalam a-ins classifier endapan solid dijungkir balikkan oleh s iral sebelum pengeluaran akhir. 1euntungan dari a-ins classifier adalah : (!" 1apasitas tinggi (2" >olume settling Aone besar dan luas (9" <ngkos pemakaian dan pemeliharaan rendah (7" Kfisien dan mudah penanganannya #ada diameter spiral ! -! inchi dengan kecepatan rpm. S iral putar untuk spiral berukuran besar adalah : rpm dan untuk spiral berukuran kecil yaitu 2 7 inchi/feet. classifier ini dioperasikan dengan kemiringan (slo e" 9 $

'Sumber : http:((%%%.mlAg%.com.jpg, 2 !2

)ambar 2.2.9 S iral classifier

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

f"

/ardinge Counter Current Classifier /ardinge Counter Current Classifier pada bentuknya, alat ini berupa tabung yang didalamnya terdapat suatu pengaduk. Alat ini diletakkan dalam keadaan sedikit miring agar overflo" dapat mengalir keluar. #ada kedua sisinya terdapat lubang pengeluaran yaitu untuk overflo" dan yang lainnya untuk underflo".

9"

Sizing classifier menggunakan udara (Pneumatic classifier" Sizing dinamakan classifier yang menggunakan udara neumatic classifier. 1ebanyakan penggunaan

classifier ini adalah untuk menghilangkan debu-debu dengan menggunakan hembusan udara yang dilengkapi dengan alat pengumpul debu( kotoran. #emisahan partikel-partikel dalam alat ini dipengaruhi oleh: a" 2istribusi ukuran butir, bentuk butir, berat jenis, kelembaban partikel itu. b" 1ecepatan pengaliran udara, temperatur, kelembaban, +iskositas dari udara yang dialirkan c" Sifat permukaan, besarnya gaya yang ditimbulkan dan alat yang digunakan. Classifier dengan media udara ini dibedakan menjadi dua bagian: a" b" &erdasarkan gra+itasi &erdasarkan inersia (movement" #rinsip pemisahan pada neumatic classifier antara lain : neumatic di dasarkan

kepada gravity dan fnertic. &entuk $ bentuk peralatan pada

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT a" Gravity ty e b" 4nestia ty e c" Centifugal raughing ty e d" Gravitation roughing ty e Adapun peralatan $ peralatan yang sering digunakan adalah : a" #eralatan yang menggunakan Centrifugal $oughing (!" Gayco Centifugal Classifier (2" $aymond !hizzer Classifier (9" Stirtevent !hirl"ind Classifier (7" /ardinye 5oo Classifier b" #eralatan yang menggunakan Gravitational $oughing (!" 3ouble Cone Classifier (2" /ardinye Su erfine Classifier (9" &echanical ty e Gravitational (7" 4nertia Classifier. c" &icros Co e Sizing (Sukamto, 2 !".

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

'Sumber : http:((%%%.Cnert )as ;arge.com, 2 !2

)ambar 2.2.9! Pneumatic Classifier 1apasitas pada classifier dipengaruhi oleh : !" 2" 9" 7" 1emiringan alat 1ecepatan masuknya umpan 3illution 1ecepatan penggarukan 1apasitas menggunakan rumus : - E a.A.+.y 2imana : - E kapasitas, ton solid(jam A E luas penampang melintang, ft2 + E kecepatan, ft(menit y E +olume solid, L a E konstanta, nilainya E !,.64 Kfisiensi untuk classifier sulit ditentukan secara tepat, tapi dapat dihitung dengan rumus berikut : c(f-t" f(c-t" 2imana : K E Kfisiensi classifier dapat dihitung dengan

E = 100 x

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT c fE t 6 E #resentase berat material dalam overflo" yang lebih kecil dari mesh of se aration #resentase berat material dalam umpan yang lebih kecil dari mesh of se aration #resentase berat material dalam underflo" yang lebih kecil dari mesh of se aration. 8aktor-faktor yang mempengaruhi pemisahan : !" 1emiringan classifier )slo e) /ntuk pemisahan yang kasar biasanya slo e dibuat antara 2,4 $ 9,4 inchi per feet, sedangkan yang lebih halus sekitar !,4 -2,4 inchi per feet. Jika slo e besar maka memberikan kesempatan pada partikel menjadi overflo" lebih besar. 0etapi kemungkinan material yang telah digaruk kembali jatuh (mengendap" sehingga classifier akan menghasilkan produk yang bersih. 2) #eed $ate 2itentukan oleh kapasitas overflo" dan overflo" tergantung pada penjang dari bibir overflo" yang memberi kesempatan pada material untuk keluar sebagai overflo". (Anonim, 2 !9" 2i dalam industri pengolahan mineral, proses pengayakan umumnya dilakukan terhadap partikel mineral yang berukuran relatif kasar (324 mm". Sebaliknya partikel mineral yang relatif halus (524 mm" biasanya dipilah dengan cara klasifikasi menggunakan berbagai jenis classifyer dan si-lon. #ermukaan ayakan mempunyai sejumlah lubang-lubang berukuran tertentu. Satuan ukuran lubang-lubang ayakan pada setiap inchi luas permukaannya disebut mesh, dengan kata lain jika ayakan berukuran 2 mesh, berarti setiap luas ! lubang inchipersegidari luas permukaan ayakan terdapat 2

atau satu lubang berukuran sekitar 67 mm. /kuran lubang ayakan dapat juga disebut sebagai batas keterpisahan ukuran material yang diacak. #erbedaan pengendapan partikel dalam air antara lain :

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT !" #ree Setting : yaitu suatu peristi%a jatuhnya material atau pengendapan material secara indi+idu tanpa di pengaruhi oleh material lain dalam fluida yang diam ataupun bergerak. 2" /indsed Setting : yaitu pengendapan material dalam fluida yang dipengaruhi oleh material lain. (Sitanggang, 2 !2" #ermukaan ayakan terdiri atas 9 tipe yaitu : !" #lat berlubang (Peucheel Screen" plat baja yang di beri lubang dengan bentuk tertentu, terbuat dari karet keras dan plat plastik. 2" Anyaman ka%at dari metal yang dianyam sedemikian rupa sehingga menghasilkan lubang dengan bentuk tertentu. 9" &atang sejajar (&aja Screen" yaitu permukaan ayakan yang di buat dari lubang atau rel yang dibuat sejajar dengan jarak tertentu. Adapun faktor $ faktor lain yang mempengaruhi kelolosan partikel dari permukaan screen adalah : 6" /kuran lubang bukaan. ." /kuran partikel yang dapat mele%ati lubang bukaan. ?" #rosentase bukaan terhadap total permukaan screen. ! " !!" !2" Sudut jatuh partikel terhadap permukaan screen. 1ecepatan pada %aktu partikel mele%ati permukaan dari 1esempatan partikel untuk menyusun lapisan $ lapisan /ntuk klasifikasi fraksi tanah secara umum yang biasa digunakan adalah sebagai berikut : a. 7ould4er (batuan besar" #ecahan-pecahan bahan yang lebih kecil yang terlepas dari batuan dasar, biasanya mempunyai ukuran 24 $ 9 mm. #ecahan-pecahan yang lebih kecil dari batuan besar disebut batu bulat, berukuran minimum 4 - 64 mm, atau dengan ukuran minimum 9 - 4 mm.

screen. berdasarkan ukuran dari partikel yang akan diayak.

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

'Sumber : tanaangga.%ordpress.com, 2 !9

)ambar 2.2.92 7oulder b. Gravel (kerikil" 1erikil adalah istilah umum yang digunakan untuk menerangkan pecahan-pecahan batuan yang berukuran maksimum !4 mm sampai 3 4 mm. Mungkin berupa batu pecah (Cruchod Stone" bila diproduksi di pabrik, berupa kerikil tepung (7ac-8run Gravel" bila digali dengan deposit yang terdapat secara alami dan mengandung bahan yang lebih halus, atau berupa kerikil berbentuk kacang (Pea8gravel", jika kerikil tersebut telah disaring sampai berukuran sebesar 9 $ 4 mm. 1erikil adalah bahan yang tidak berkohesi, yakni kerikil tersebut tidak mempunyai adhesi partikel atau gaya tarik antar partikel.
'Sumber:

id.%ikipedia.org, 2 !9

)ambar 2.2.99

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 1erikil c. Sand (pasir" #artikel-partikel tambang yang lebih kecil dari kerikil tetapi lebih besar dari kira-kira , 4- , 67 mm. &oleh jadi berbentuk halus, sedang, atau kasar bergantung kepada ukuran dari kebanyakan dari partikel tersebut. #asir juga adalah material yang tidak berkohesi, akan jika pasir tersebut dalam keadaan lembab atau mengandung uap air akan mengandung kohesi yang sangat nyata yang akan menghilang bila bahan mengering atau menjadi jenuh.

'Sumber

http:((mar+ellchristian.blogspot.com, 2 !9

)ambar 2.2.97 Material #asir #asir adalah bahan konstruksi yang disukai, mempunyai daya dukung istime%a jika pasir tersebut dibatasi. Medium yang tak dibatasi sampai kepada pasir halus akan mengalir dari ba%ah pondasi, trotoar, dan sebagainya dan proses ini dapat dipercepat

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT oleh air yang mengalir dan oleh aksi gelombang atau arus yang mengikisnya. 1arena air mengalir dengan mudah melalui pasir, maka setiap konstruksi tahan air harus mengandung bahanbahan yang tidak berpasir seperti lumpur, lempung atau campuran dari keduanya. d. Silt (lanau" #artikel-partikel tambang yang mempunyai ukuran dari , 4 sampai maksimum , 67 mm sampai dengan , dengan , 2 sampai : mm. ;anau ini dinamai lanau organik jika

mengandung bahan-bahan organik yang agak banyak dan dinamai lanau tidak organik jika tak terdapat bahan-bahan organik. ;anau biasanya menunjukkan kohesi atau gaya tarik antar partikel dan adhesi dan dapat juga mempunyai kohesi nyata, yang hilang kalau dikeringkan.

'Sumber :fhm!9fas.%ordpress.com, 2 !9

)ambar 2.2.94 Material ;anau /mumnya kohesi lanau di dalam tanah adalah disebabkan oleh partikel-partikel yang tersebar di seluruh massa. Sering kali sebagian kecil sebanyak 4L-.L partikel lempung

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT akan memberikan karakteristik lempung yang penting kepada lanau dapat dikrompesi. e. -lay (lempung" /ntuk mengetahui ukuran butir atau distribusi butir dilakukan analisa mekanis atau tes gradasi. /ntuk tanah yang berbutir halus, ukuran butir 5 , 67 mm atau lolos saringan *o. 2 , dilakukan dengan analisa hydrometer. Sedangkan untuk dilakukan dengan analisa tanah yang berbutir kasar yang mempunyai ukuran 3 , 67 mm atau tertahan pada saringan *o. 2 saringan atau analisa ayak(sieve analysis.

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

'Sumber : d+b%uccgeoclass.blogspot.com, 2 !9

)ambar 2.2.9: Material ;empung (Anonim, 2 !9".. Macam-macam operasi pengayakan sebagai penyeragaman ukuran butir adalah : a. b. Scal ing, mengeluarkan sejumlah kecil over size material dengan umpan yang umumnya berukuran kecil. #encucian, untuk menghilangkan material halus yang menempel pada material kasar. (Sitanggang, 2 !2"

2.2.3. Alat dan Bahan

a. Alat
!" (ibrating Screen, digunakan untuk mengelompokkan material berdasarkan lubang bukaan dari screen.

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

'Sumber : ;aboratorium #engolahan &ahan )alian, 2 !9

)ambar 2.2.!6 (ibrating Screen


2" #eralatan safety, digunakan sebagai peralatan pengaman diri pada %aktu kegiatan praktikum.

'Sumber : ;aboratorium #engolahan &ahan )alian, 2 !9

)ambar 2.2.!. #eralatan Safety

9"

0imbangan, digunakan mengukur dan menimbang berat material.

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

'Sumber : ;aboratorium #engolahan &ahan )alian, 2 !9

)ambar 2.2.!? 0imbangan


7" Alat tulis, digunakan untuk mencatat data-data yang didapat ketika praktikum.

'Sumber : ;aboratorium #engolahan &ahan )alian, 2 !9

)ambar 2.2.2 Alat 0ulis

4"

#enggaris, digunakan untuk mengukur dimensi material.

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

'Sumber : ;aboratorium #engolahan &ahan )alian, 2 !9

)ambar 2.2.2! #enggaris :" Sto "atch, digunakan untuk mengukur lamanya %aktu kegiatan screening.

'Sumber : ;aboratorium #engolahan &ahan )alian, 2 !9

)ambar 2.2.22 Sto "atch

6"

1arung, digunakan sebagai tempat penampungan hasil screening.

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

'Sumber: ;aboratorium #engolahan &ahan )alian, 2 !9

)ambar 2.2.29 1arung

b. &ahan !" Serpentinit hasil crusher

'Sumber : ;aboratorium #engolahan &ahan )alian, 2 !9

)ambar 2.2.27 Serpentinit ,asil Crusher

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2.2.4. Prosedur Kerja a. b. c. d. e. f. g. h. Menyiapkan bahan di satu tempat Menimbang berat bahan menggunkan timbangan Mengukur besar lubang bukaan masing-masing screen dengan menggunakan penggaris. Menyiapkan tempat penampungan material hasil screen berdasarkan ukuran masing-masing lubang bukaan. Menyalakan vibrating screen sesuai S<#. Memasukkan bahan secara perlahan-lahan, hal ini agar kerja screen dapat maksimal. Mematikan screen setelah 4 menit. 0imbang dan catat fraksi-fraksi yang terbentuk. Mengambil dan meletakkan di tempat yang sudah ditentukan berdasarkan ukuran lubang bukaannya apabila masih ada material yang tertinggal atau tersangkut di screen maka. i. Menghitung efisiensi dan recovery screen pada masing-masing dec-.

*o+ia Anita #utri ,!-!!! 2.

Anda mungkin juga menyukai