Anda di halaman 1dari 26

Nyeri Sendi

Tutorial I Informasi Ny. U, 63 th, datang ke praktek dokter dengan keluhan nyeri sendi. Ia mengatakan bahwa nyeri telah dirasakan sejak 5 bulan. Nyeri tersebut mengenai kedua tangan meliputi telapak tangan dan jari jari. !ia menggambarkan nyerinya sebagai nyeri yang tumpul dan disertai kekauan sendi. Nyeri ini dirasakan semakin parah pada sore hari setelah bekerja dan membaik setelah kurang lebih " jam. !ia juga mengatakan bahwa jika serangan nyeri datang, dia minum piro#i$am dan keluhan berkurang.

IN%&'()*I +)N, !I!)-)T .eluhan utama &nset *tatus lokalis %aktor yang memperberat %aktor yang memperingan .ualitas / nyeri sendi / 5 bulan / kedua tangan meliputi telapak tangan dan jari jari. / Nyeri semakin parah pada sore hari setelah bekerja / istirahat dan membaik setelah kurang lebih " jam, minum piro#i$am / Nyeri tumpul dan kekakuan sendi

BAB II ISI DAN PEMBAHASAN

"0 )natomi dan %isiologi *endi

a) Articular cartilago -ada keadaan normal tulang pada sendi sino1ial tidak akan dapat persentuhan satu sama lain, hal ini dikarenakan adanya )'TI2U3)' 2)'TI3),&. )rti$ular $artilage merupakan tulang rawan yang melindungi bagian ujung ujung tulang, bentuk fisiknya halus dan li$in dan hal ini membuat lebih mudahnya sendi untuk bergerak. *endi sino1ial tidak akan bisa bekerja dengan baik apabila bagian kartilago ini mengalami kerusakan karna akan menyebabkan tulang saling bergesekan dan akhirnya akan terjadi peradangan atau inflamasi. b) Cairan sinovial 2airan sino1ial mengandung banyak proteoglikan yang di keluarkan oleh fibroblast, pada sendi normal $airan sino1ial tidak mungkin lebih dari 3ml. 2airan sino1ial memiliki 3 fungsi khusus yaitu / 3U4'I2)TI&N 5pelumas0 *aat sendi bergerak maka $airan sino1ial akan tertekan keluar dan berpindah ke bagian yang mendapat tekanan agar tidak terjadinya benturan atau gsesekan antar tulang. !I*T'I4U*I NUT'I*I 2airan sino1ial akan membawa nutrisi untuk tulang dan saat melakukan pergerakan $airan sino1ial akan berputar di dalam rongga sino1ial dan akan mendistribusikan nutrisi ke seluruh bagian membrane sino1ial serta bagian tulang yang ada di sekitarnya. -6'6!)( *7&2. *aat melakukan pergerakan sendi mengalami tekanan dan sho$k terutama saat berlali dan berjalan lama, maka saat berlari atau ber$8jalan $ukup lama $airan sino1ial akan keluar lebih banyak untuk meredam atau menghindari sho$k yang akan terjadi karena tekanan yang berlebihan. c) Jaringan lema 9aringan lemak berguna untuk menyangga tulang. d) !igamen

3igamen menghubungkan antara tulang dengan tulang agar memiliki ikatan yang kuat. e) "endon (enghubungkan antara tulang dengan otot agar tulang dapat dengan baik berdiri dan dapat bergerak dengan baik. #) Bursae (erupakan tempat $airan sino1ial yang dikelilingi oleh membran sino1ial.

:0 !efinisi &steo )rthritis


&steoartritis 5&)0 merupakan penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi, dimana terjadi proses degradasi interaktif sendi yang kompleks, terdiri dari proses perbaikan pada kartilago, tulang dan sino1ium diikuti komponen sekunder proses inflamasi.

30 .lasifikasi &steo )rthritis


a0 -'I(6' Tipe paling umum, tanpa penyebab yang jelas. a. 3okalisasi &) memperngaruhi satu atau dua sendi. b. ,eneral &) mempengaruhi tiga atau lebih sendi $. 6rosif &) (enggaambarkan adanya erosi dan tanda proliferasi di proksimal dan distal sendi interphalangeal tangan.

b0 *6.UN!6' -enyebab diketahui a. Trauma 5akut;kronis0 b. ,angguan sendi

$. ,angguan sendi metabolik sistemik atau gangguan endokrin dan beberapa gangguan lain.

<0 6tiologi
a0 $sia &steoartritis semakin meningkat dengan bertambahnya umur. 7al ini disebabkan karena adanya hubungan antara umur dengan penurunan kekuatan kolagen dan proteoglikan pada kartilago sendi. b0 %egemu an dan &enya it metaboli 4erat badan yang berlebih ternyata dapat meningkatkan tekanan mekanik pada sendi penahan beban tubuh, dan lebih sering menyebabkan osteoartritis lutut. .egemukan ternyata tidak hanya berkaitan dengan osteoartritis pada sendi yang menanggung beban, tetapi juga dengan osteoartritis sendi lain, diduga terdapat faktor lain 5metabolik0 yang berperan pada timbulnya kaitan tersebut antara lain penyakit jantung koroner,diabetes melitus dan hipertensi. $0 Cedera sendi 'trauma)( &e er)aan dan ola* raga -ekerjaan berat maupun dengan pemakaian suatu sendi yang terus menerus, berkaitan dengan peningkatan resiko osteoartritis tertentu. !emikian juga $edera sendi dan oleh raga yang sering menimbulkan $edera sendi berkaitan resiko osteoartritis yang lebih tinggi.

50 6pidemiologi
&steoartritis merupakan penyakit rematik sendi yang paling banyak mengenai orang orang diatas 5= tahun. !i atas >5? orang berusia 65 tahun menggambarkan osteoarthritis pada gambaran # ray, meskipun hanya 35? 5=? hanya mengalami gejala. Umur di

bawah <5 tahun pre1alensi terjadinya &steoarthritis lebih banyak terjadi pada pria sedangkan pada umur 55 tahun lebih banyak terjadi pada wanita. -ada beberapa penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan terjadinya &steoarthritis pada obesitas, pada sendi penahan beban tubuh.

60 %aktor 'isiko
$mur &steoarthritis disebut juga penyakit degeneratif sendi. !ari pengerrtian tersebut dapat disimpulkan bahwa penyakit ini sangat dipengaruhi oleh adanya degeneratif dimana pada usia usia diatas 5= tahun sendi sendi bahkan kebanyakan organ tubuh yang lain juga mengalami degeneratif. *ehingga usia diatas 5= memiliki risiko terjadinya ostearthritis. !an jarang sekali terjadi pada usia muda atau anak anak. +anita -ada wanita peran hormone estrogen sangat besar dalam pemeliharaan tulang yaitu dalam mempertahankan massa tulang. *edangkan pada wanita postmenopous hormon estrogennya sudah tidak diproduksi sebanyak premenopous sehingga memiliki kemungkinan terjadinya osteoartrhitis. %egemu an atau obesitas 4erat badan yang berlebihan nyata berkaitan dengan meningkatnya risiko untuk timbul osteoartritis pada wanita maupun pria. -ada keadaan normal, gaya berat badan akan melalui medial sendi lutut dan akan diimbangi oleh otot otot paha bagian lateral sehingga resultannya akan jatuh pada bagian sentral sendi lutut. -ada keadaan obesitas, resultan gaya tersebut akan bergeser ke medial sehingga beban yang diterima sendi lutut tidak seimbang. -ada keadaan yang berat dapat timbul perubahan bentuk sendi menjadi 1arus yang akan makin menggeser resultan gaya tersebut ke medial. ,i-ayat imobilitas

*eperti layaknya pada otot, sendipun akan mengalami kekakuan apabila tidak digunakan dalam jangka waktu yang lama karena itu akan sulit untuk digunakan kembali sehingga memiliki risiko terkenanya osteoarthritis. ,i-ayat trauma atau radang di &ersendian )pabila seseorang pernah atau ada trauma pada akan memiliki resiko terkenanya osteoarthritis. )danya stress pada sendi yang berkepanjangan, misalnya pada olahragawan. .egiatan atau pekerjaan berat yang dilakukan seseorang dapat mengakibatkan stress pada tulang. -ada atlet angkat besi profesional dalam setiap latihan dituntut mengangkat beban yang berat dan hal ini terjadi terus menerus yang mengakibatkan adanya stress pada tulang serta sendi sendi penopang berat badan. 7al inilah yang dapat menyebabkan osteoarthritis. .a tor / #a tor lain a0 %aktor ras atau suku bangsa Terdapat perbedaan antara beberapa suku bangsa dalam pre1alensi dan pola terkenanya sendi pada osteoarthritis. -ada orang asia, lebih sering ditemukan osteoarthritis pada genue. *edangkan pada orang kaukasia lebih sering ditemukan osteoarthritis pada panggul. &steoarthritis pada paha lebih jarang ditemukan pada orang kulit hitam dan asia dibandingkan dengan kaukasia. 7al ini mungkin berkaitan dengan perbedaan $ara hidup dan frekuensi kelainan kongenital serta pertumbuhan. b0 %aktor genetik )danya mutasi gen prokolagen;gen gen struktural lain untuk unsur unsur tulang rawan sendi, seperti kolagen, proteoglikan berperab dalam timbulnya ke$enderungan familial pada osteoarthritis. $0 -enyakit metabolik -enyakit metabolik juga merupakan salah satu risk faktor terjadinya osteoarthritis, antara lain penyakit jantung koroner,diabetes melitus dan hipertensi.

0e)ala dan "anda


Tulang memiliki bantalan sebagai pelindung bila kedua tulang berbentur saat digerakan 5kartilago0

.artilago mengandung proteoglikan 5serabut protein yang kuat pada jaringan ikat0 dan kolagen 5bahan yang membentuk daya lenting tulang rawan0

Terjadi peningkatan aktifitas en@im yang merusak makromolekul matrikas tulang -enurunan kadar proteoglikan ". 7ambatan gerak sendi :. .aku !aya lenting menurun -enurunan kadar air tulang rawan 3. .repitasi sendi ,esekan antar sendi -erubahan sifat sifat kolagen -enipisan tulang rawan sendi rapuh Tubuh mengaktifkan kerja osteoblas

&steoblas berlebih

&steofit

(engubah permukaan sendi

4enjolan pada pinggiran sendi dan

<. -embesaran sendi 5adanya tonjolan0 6. -erubahan gaya berjalan

(enekan periosteum dan saraf

5. Nyeri *endi

-atofisiologi ,A+AN SENDI N1,MA!


'awan sendi normal merupakan jaringan ikat khusus a1askuler dan tidak memiliki jaringan saraf yang melapisi permukaan tulang dari sendi diartrodial. 'awan sendi berperan sebagai bantalan yang menerima 5meredam0 beban benturan yang terjadi selama gerakan sendi normal dam meneruskannya ke tulang di bawah sendi. .eunikan rawan sendi terletak pada komposisi dan struktur matriks ekstraseluler yang terutama mengandung agregat proteoglikan dalam konsentrasi tinggi dalam sebuah ikatan yang erat dengan serabut kolagen (collagen fiber) dan sejumlah besar air. .omposisi rawan sendi normal mengandung hanya satu jenis sel yang sangat spesifik yaitu kondrosit yang berperan dalam mensintesis dan memelihara matriks ekstraseluler. (atriks rawan sendi terutama mengandung kolagen, proteoglikan dan air. .olagen merupakan molekul protein yang sangat kuatA ada beberapa tipe kolagen pada matriks ekstraseluler tetapi sebagian besar ialah kolagen tipe 4. .olagen berfungsi sebagai kerangka bagi rawan sendi yang akan membatasi pengembangan berlebihan agregat proteoglikan. -roteoglikan merupakan molekul kompleks yang tersusun atas inti protein dan molekul glikosaminoglikan. 4ersama sama dengan asam hialuronat, proteoglikan membentuk agregat yang dapat mengisap air dari sekitarnya sehingga mengembang sedemikian rupa membentuk bantalan yang baik sesuai dengan fungsi rawan sendi. 4agian proteoglikan yang melekat pada asam hialuronat adalah terminal N dari inti proteinnya, pada terminal ini juga melekat protein link. Terminal karboksi dari inti protein proteoglikan merupakan ujung bebas yang mungkin berperan dalam interaksinya dengan matriks ekstraseluler lainnya. -roteoglikan merupakan susunan 3 globular utama 5,", ,:, ,30 yang dipisahkan oleh perpanjangan segmen 56" dan 6:0 yang membawa kondroitin sulfat 52*, pada domain kaya 2*0 dan keratan sulfat 5.*, pada domain yang kaya keratan sulfat, pada segmen 6l dam sebagian pada domain kaya 2*0. -ada domain ," dam ,: serta 3- 5link protein0 terdapat struktur loop ganda yang disebut proteglycan tandem repeat 5'-T0, selain

itu pada domain ,l dam 3- terdapat pula bentuk loop lainnya yang disebut Immunoglabulin fold (Ig fold) yang se$ara selektif berinteraksi dengan asam hialuronat membentuk agregat. !i dalam rawan sendi normal, komponen matriks ekstraseluler walaupun lambat se$ara terus menerus mengalami pergantian (turn-over), molekul tua akan diganti yang baru. -roteoglikan mengalami turn-over yang lebih $epat dibandingkan kolagen, karena proteoglikan lebih peka terhadap en@im degradasi. -ada turn-over normal akan dilepaskan sejumlah besar fragmen proteoglikan yang menunjukkan bahwa bagian yang terputus (cleavage) adalah pada inti protein di tempat yang berdekatan dengan domain G1 dan ,: sehingga memisahkan ikatan 7) dari regio pembawa glikosaminogli kan. !egradasi makromolekul ini dikontrol oleh en@im proteolitik yang disintesis oleh kondrosit. 6n@im proteolitik yang berperan pada proses ini ialah (etaloprotease " 5((-" atau kolagenase0 dan (etaloprotease 3 5((- 3 atau stromelisin0. )kti1itas en@im tersebut dikontrol oleh inhibitor endogen yang dikenal sebagai Tissue Inhibitor of etalloproteinase 5TI(-0. .e$epatan degradasi ditentukan pula oleh kadar en@im sintesis dan akti1itas dalam jaringan. -ada keadaan normal, proses degradasi dan sintesis harus terkoordinasi se$ara reguler agar jumlah makromolekul tetap terpelihara. 4erbagai faktor berperan dalam menjaga keseimbangan antara proses degradasi dan sintesis matriks makromolekuler ini, tetapi se$ara in 1i1o kontrol mekanisme ini belum diketahui se$ara pasti. 4erbagai faktor anabolik dan katabolik diketahui mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi metabolisme kondrosit dalam turn-over matriks rawan sendi. *itokin, seperti interleukin " 5I3 "0 dan tumor ne$rosis fa$tor 5TN% 0 merangsang sintesis en@im proteolitik dan menginduksi degradasi kolagen dan proteoglikan yang se$ara simultan menghambat sintesa proteoglikan. *itokin ini terutama disintesis oleh makrofag, yang lebih nyata pada keadaan inflamasi sendi. 7ormon pertumbuhan seperti transforming gro!th factor 5T,% 0 dan Insulin-like gro!th factor-1 (IG"-1) sebaliknya mempunyai efek anabolik terhadap metabolisme kondrosit. -eranannya sangat unik karena tidak hanya menstimulasi sintesis proteoglikan tetapi punya efek melawan aksi I3 " pada metabolisme kondrosit dengan menghambat efek katabolik pada rawan sendi.

,A+AN SENDI 1S"E1A,",I"IS


-ada &steoartritis hilangnya rawan sendi merupakan titik sentral, rawan sendi se$ara bertahap akan mengalami degradasi dengan penurunan progresif jumlah proteoglikan. &leh karena sintesis proteoglikan kolagen dan hialuronan meningkat pada &), berarti akti1itas kataboliknya sangat tinggi. Balaupun mungkin penggunaan sendi berlebih merupakan faktor

terjadinya kehilangan rawan sendi tetapi peranan lyso@om protease 52athepsin0 dan metalloprotease seperti stromelisin, kolagenase dan gelatinase $ukup besar. 4anyak peneliti berpendapat bahwa interleukin " sangat berperan pada progresi1itas kerusakan rawan sendi. *itokin ini diproduksi oleh sel mononuklear termasuk sel sino1ia. I3 " akan menstimulasi sintesis dan sekresi dan stromelisin, kolagenase, gelatinase dan tissue plasminogen a$ti1ator. !iduga jumlah reseptor II " pada kondrosit sangat meningkat, sehingga meningkatkan sensi ti1itas terhadap I3 ". Gro!th factor berperan pada proses perbaikan, faktor pertumbuhan ini akan memodulasi metabolisme kondrosit baik pada faktor katabolik rnaupun pada faktor anabolik. Gro!th factor tidak hanya meningkatkan sintesa proteoglikan, tetapi juga mengurangi reseptor II " pada kondrosit dan menurunkan degradasi proteoglikan. .ualitas rawan sendi yang diperbaiki umumnya tidak sebagus rawan sendi normal dalam menghadapi tekanan mekanik dan akhirnya sintesis proteoglikan akan merosot, kondrosit tidak mampu lagi memelihara rawan sendi dan terjadilah stadium akhir dari &) yang disertai dengan hilangnya seluruh rawan sendi. 'isk %a$tor Pato#isiologi radang sendi secara umum -erubahan fungsi kondrosit menjadi abnormal, mengubah metabolisme pada rawan sendi

(enghambat formasi kartilago

.olagen tipe " 5hyalin0 (enggantikan kolagen tipe : 5elastin0

'awan sendi menjadi lebih kaku dan densitasnya meningkat 'awan sendi kehilangan sifat kompresibilitas

'uang sendi menyempit, menimbulkan gesekan gesekan antar tulang

Timbulkan inflamasi

-emeriksaan %isik dan -enunjang


Pemeri saan #isi osteoart*ritis ". -emeriksaan kemampuan berjalan 4iasanya jika ada ke tidak normalan akan terjadi hambatan gerak. :. Terdapat krepitasi )danya segmen segmen tulang yang patah 3. -embengkakan sendi,bersifat asimetris -ada pembengkak biasanya akan timbul efusi namun pada sendi biasanya tidak banyak,dan terdapat pula osteosit yang dapat mengubah permukaan sendi. <. Tanda tanda peradangan yaitu berupa nyeri dan nyeri tekan 5. !eformitas sendi yang permanen

Pemeri saan &enun)ang "0 -emeriksaan laboratorium -ada &) 5peradangan0 di tandai penurunan 1iskositaspleositesis ringan sampai sedang dan peningkatan jumlah protein. :0 ,ambaran radiografis C ray dan ('I a. !i temukan penyempitan $elah sendi bersifat asimetris b. -eningkatan densitas tulang subkondral $. !itemukan kista tulang d. &steosit pada pinggir sendi e. -erubahan struktur sendi autonom.

30 -emeriksaan analisis $airan sendi -ada kasus &) dengan $airan sendi berlebihan diperlukan pemeriksaan $airan sendi untuk membedakan dengan &) yang terinfeksi, analisis $airan sendi jernih, kental, sel darah putih D :===;m3 Informasi # 7asil pemeriksaan laboratorium a0 .adar 7b pada penderita "=,5 g;dl,ini menunjukkan kadar 7b penderita lebih rendah dari kadar 7b normal sedangkan kadar 7b normal itu "3,5 "E,5 5"3 "6?0 b0 7$t Fhemato$rit pada penderita setelah di periksa kadar 7$tnya 3"? lebih rendah karena normalnya 5<= 5=?0 $0 '% 'ematoid fa$tor pada penderita kadar '% nya lebih tinggi "< IU;ml 5normal D "= IU;ml0 d0 )N) F)ntinu$lear antibodi,yaitu pemeriksaan yang dilakukan untuk mendiagnosa penyakit sistemik.dengan menggunakan berbagai metode salah satunya metode 63I*). .adar pada pasien >= titer 5normal D>= titer0 e0 )nti ds!N) "= titer 5normal D"= titer0 Cara er)a &emeri san Elisa2 .e dalam tabung polistiren dimasukkan =,6 ml antigen sitoplasmik dari $airan sendi,dengan pengen$eran " / "== dan diinkubasikan dalam kotak lembab pada <G2 selama semalam. *etelah waktu inkubasi, tabung di$u$i dengan larutan dapar fosfat salin tween 5-4* tween0 sebanyak 3 kali. !alam tahap berikutnya =,6 ml serum 5pengen$eran "/ 5==0 dimasukkan ke dalam tabung dan diinkubasikan selama : jam dalam suhu ruang, lalu dilakukan pen$u$ian seperti tersebut di atas. !alam tahap selanjutnya, =,6 ml konjugat 5anti human Ig, berlabel en@im0 dengan pengen$eran " / "===, dimasukkan ke dalam tabung polistiren dan diinkubasikan selama semalam pada <G2. *etelah inkubasi, sisa konjugat dibuang dan dilakukan pen$u$ian seperti tersebut di atas. *elanjutnya dimasukkan =,6 ml substrat 57:&: analisis karena pada &)

=,=3? dan )4T*0 dan diinkubasikan selama 3= menit lalu ditambahkan =,"5= ml Na% " N sebagai larutan penghenti reaksi. -emba$aan dilakukan dengan spektrofotome ter pada lambda <:= nm. !alam tiap seri pemeriksaan dipakai serum kontrol yang sama untuk menentukan faktor koreksi a0 Untuk menentukan batas atas nilai rujukan dari uji 63I*) mikro dan makro dipakai rumus mean $ : *! b0 Untuk menentukan sensiti1itas, spesifisitas, efisiensi diagnostik, nilai ramal negatif dan nilai ramal positif dari uji -)- T4 dipakai rumus dari ,alen,sedangkan untuk membandingkan karakteristik dari uji 63I*) makro dan mikro dipakai uji statistik ($ Nema.

E0 !iagnosis 4anding
a) De#inisi *epti$ arthritis adalah infeksi bakteri piogenik 5 penghasil nanah0 pada sendi. E&idemiologi *epti$ arthritis dapat menyerang semua kelompok umur, termasuk bayi dan anak anak. -ada orang dewasa, itu paling sering mempengaruhi menahan beban sendi seperti lutut, sedangkan pada anak anak itu lebih sering terjadi pada bahu, pinggul, dan lutut. %aktor risiko termasuk pasien yang didiagnosis dengan rheumatoid arthritis kronis, infeksi sistemik tertentu, beberapa jenis kanker, diabetes, anemia sel sabit, atau sistemik lupus erythematosus 5*360, IH pengguna obat terlarang dan pe$andu alkohol, dan pasien dengan buatan 5prostetik0 sendi. Etiologi *epti$ arthritis terjadi ketika beberapa jenis menginfeksi organisme, paling sering bakteri, 4akteri dapat masuk ke joint melalui aliran darah, atau melalui pembedahan, suntikan, atau $edera yang langsung men$emarkan sendi. -enyebab septi$ arthritis pada bayi dan anak anak muda biasanya staphylo$o$$i, hemophilus influen@ae, dan bakteri gram negatif. -ada orang dewasa dan anak anak, septik artritis lebih sering disebabkan oleh gonokokus, staphylo$o$$i, dan streptokokus. 0e)ala ,ejala arthritis septik ditandai dengan pembengkakan pada sendi ,nyeri, menggigil dan demam, .adang kadang anak anak mual mual dan muntah. Se&tic Art*ritis

Gawat darurat foto bayi dengan artritis septik pinggul kiri. Anak memegang pinggulnya kaku dalam posisi klasik fleksi, penculikan, dan rotasi eksternal, posisi yang kapsular memaksimalkan volume. Pasien relatif nyaman sepanjang sendi pinggul tetap bergerak dalam posisi ini.
Pato#isiologi

'ute yang paling umum oleh mikroorganisme yang masuk bersama adalah dengan hematogenous menyebar ke syno1ium. .urang umum, masuk langsung terjadi setelah trauma atau menusuk tetangganya $ontiguously dari osteomielitis. .arena mereka yang unik anatomi, neonatus dan anak anak muda sering memiliki septik bersamaan arthritis dan osteomyelitis. Tulang korteks tipis, dan periosteum yang longgar. -embuluh darah yang menghubungkan metaphysis dan epiphysis berfungsi sebagai penghubung dengan yang kurus infeksi dapat dengan mudah men$apai ruang sendi. 6n@im proteolitik yang dilepaskan oleh sel sel inflamasi dapat merusak tulang rawan sendi. *elain itu, mediator inflamasi, bakteri, dan meningkatkan tekanan nanah di dalam sendi, intra artikular kompres kapal, dan mengganggu suplai darah ke tulang rawan dan tulang yang berdekatan. Tekanan nekrosis dalam setiap sendi dapat merusak syno1ium atau tulang rawan, tetapi artritis septik panggul ortopedi yang sejati darurat. !alam pinggul, jika kondisi tetap tidak terdiagnosis dan tidak diobati, bersebelahan menyebar dapat menyebabkan kerusakan ligamen, a1as$ular nekrosis dari kepala femoral, dislokasi, dan osteomielitis.

Pemeri saan .ita akan menarik sampel dari $airan sino1ial dari sendi yang terkena. 2airan ini akan diuji untuk sel sel darah putih, yang biasanya tinggi, dan untuk bakteri dan organisme lain. 4eberapa $airan sendi akan ditempatkan dalam wadah khusus di mana banyak jenis bakteri dapat tumbuh dan dapat diidentifikasi. .ita mungkin juga akan melakukan suatu arthro$entesis, yang merupakan prosedur yang melibatkan menarik sampel dari $airan sino1ial dari sendi dengan jarum suntik untuk pengujian dan mungkin juga melakukan kultur darah dan urin serta # ray untuk menilai apapun kerusakan sendi. Pengobatan *epti$ arthritis harus didiagnosis dengan $epat dan diobati dengan antibiotik. -ertama, memberikan antibiotik ini intra1ena 5melalui pembuluh darah0 untuk memastikan sendi yang terinfeksi menerima obat untuk membunuh bakteri se$epat mungkin. .emudian mengeringkan $airan dari sendi yang terinfeksi dengan $epat jika

rea$$umulates dan menyebabkan gejala. !rainase bedah langsung di$adangkan untuk artritis septik dari pinggul, karena situs itu tidak dapat diakses karena pemindahan $airan diulang. 4agi sebagian besar sendi lain, bedah drainase digunakan hanya jika terapi medis gagal selama dua sampai empat hari untuk mengurangi gejala. *etelah masa istirahat, dokter )nda akan merekomendasikan olahraga ringan untuk men$egah kekakuan. Pera-atan dini *ementara septi$ arthritis tidak dapat di$egah dalam banyak kasus, )nda dapat mengurangi risiko dengan tidak terlibat dalam kegiatan beresiko tinggi seperti penggunaan narkoba suntikan. -asien yang menerima suntikan kortikosteroid ke dalam sendi untuk osteoarthritis mungkin ingin mempertimbangkan metode pengobatan ini terhadap peningkatan risiko septi$ arthritis. 9ika )nda mempunyai gejala mirip dengan yang ter$antum di sini, lihat dokter )nda segera. Immediate treatment is ne$essary to pre1ent any long term damage to the joint. -engobatan langsung diperlukan untuk men$egah kerusakan jangka panjang pada sendi.

b)

Artritis Psoriati

-oli artritis dan psoriasis dapat terjadi bersama sama. )rtritis psoriatik adalah suatu kelainan yang berdiri sendiri ditandai dengan polisino1itis yang besifat seronegatif, kadang kadang bersifat erosif dan destruktif terutama ada sendi sakroiliaka yang memberikan gejala gejala sakro ilitis dan spondilitis. Insidensi *ebanyak 5? dari penyakit ini memberikan gejala gejala artiris psoriatik. Umumnya onset penyakit terjadi pada umur 3= 5= tahun dan tidak ada Ierbedaan insidens antara pria dan wanita. -enyakit ini bersifat seronegatif dimana faktor genetik berperan penting. *ebanyak 6=? penderita artritis psoriatik mempunyai 73) 4 :E positif. .elainan patologi mirip dengan artitis rematoid, namun tidak ditemukan adanya nodul rematoid. !an predileksi psoriasis terdapat pada daerah disekitar lutut. c) Art*ritis gout '&irai) )rthritis jenis ini lebih sering menyerang laki laki. 4iasanya sebagai akibat dari kerusakan sistem kimia tubuh. .ondisi ini paling sering menyerang sendi ke$il, terutama ibu jari kaki. )rthritis gout hampir selalu dapat dikendalikan oleh obat dan pengelolaan diet. -enyakit ini dapat berkembang dalam empat tahap apabila tidak diobati/ i3 Art*ritis gout Asimtomati -ada tahap ini, kadar asam urat dalam darah meningkat tetapi tidak ada simptom. -ada kondisi ini pasien tidak membutuhkan pengobatan. !alam beberapa hal, hiperurisemia dapat ditemukan beberapa tahun sebelum serangan. -eningkatan asam urat biasanya terlihat pada laki laki sesudah puber dan pada perempuan setelah menopause. Balau tidak semua pasien dengan hiperurisemia -ijakan dapat serangan ,), tetapi pasien perlu waspada. ii3 Art*ritis gout A ut 'Acute gouty Art*ritis) -ada tahap ini, hiperurisemia menyebabkan mengendapnya kristal asam urat di sendi. Ini menyebabkan rasa nyeri intens dan mendadak, bengkak di sendi dan juga hangat dan peka terhadap sentuhan. *erangan akut biasanya terjadi malam hari dan dapat dipi$u oleh keadaan stres, minum alkohol atau obat, atau adanya penyakit lain. *erangan biasanya berhenti dalam 3 "= hari, meskipun tanpa pengobatan, dan serangan berikutnya mungkin tidak akan terjadi dalam beberapa bulan bahkan beberapa tahun. !engan berlanjutnya waktu, serangan dapat terjadi lebih lama dan lebih sering.

iii3

0out Inter riti al

Ini adalah saat di antara serangan akut. -ada tahap ini, pasien tidak ada simtom, dan merasakan fungsi sendi yang normal. -ada tahap ini pasien harus tetap menjaga agar kadar asam urat terkendali. -ada tahap ini )poteker berperan dalam memberikan edukasi. iv3 0out to#i ronis 'C*ronic to&*aceous gout) Tahap ini adalah tahap yang paling menyebabkan ketidak mampuan dan biasanya dapat terus berkembang misalnya selama "= tahun. -ada tahap ini, penyakit ini dapat mengakibatkan kerusakan sendi yang permanen dan kadang juga ginjal. !engan pengobatan yang benar, kebanyakan pasien dengan gout tidak sampai ketahap ini d) Art*ritis ,*eumatoid 'A,) (erupakan penyakit autoimun, dimana pelapis sendi mengalami peradangan sebagai bagian dari akti1itas sistem imun tubuh. )rthritis rheumatoid adalah tipe arthritis yang paling parah dan dapat menyebabkan $a$at, kebanyakan menyerang perempuan hingga tiga sampai empat kali daripada laki laki. e) An ylosing s&ondilitis Tipe arthritis yang menyerang tulang belakang. *ebagai akibat peradangan, ruas tulang punggung tampak tumbuh menyatu. #) Juvenile arthritis 'art*ritis &ada ana 4ana ) Istilah umum bagi semua tipe arthritis yang menyerang anak anak. )nak anak dapat terkena %uvenile &heumatoid 'steoarthritis atau (upus anak, ankylosing spondylitis atau tipe lain dari arthritis. g) Art*ritis traumatic !alam kebanyakan sendi, arthritis traumatis adalah hasil dari suatu $edera pada ligamen atau mendukung struktur lainnya yang terkandung dalam atau berhubungan dengan sendi. 2edera ini memi$u respon inflamasi tubuh. (isalnya, jika ligamen di pergelangan kaki yang terkilir, sendi yang dihasilkan terjadi pembengkakan yang umumnya disebut arthritis traumatis. 9ika ditangani dengan benar, bengkak sendi 5artritis traumatik0 akan hilang ketika iritasi primer ke sambungan dihilangkan, atau $edera menimbulkan ditujukan dan berhasil diobati. .adang kadang hal ini mungkin memerlukan jangka waktu tertentu. 9ika utama $edera pada sendi atau menimbulkan $edera yang tidak ditujukan, pembengkakan mungkin tetap lebih lama, merusak sendi untuk seumur hidup.

*) !efinisi

Systemic !u&us Eryt*ematosus 'S!E)

*36 yaitu ketika penyakit ini sudah menyerang seluruh tubuh atau sistem internal manusia. !alam ilmu imunologi atau kekebalan tubuh, penyakit ini adalah kebalikan dari kanker atau 7IH;)I!*. -ada 3upus, tubuh menjadi o1era$ting terhadap rangsangan dari sesuatu yang asing dan membuat terlalu banyak antibodi atau sema$am protein yang malah ditujukan untuk melawan jaringan tubuh sendiri. !engan demikian, 3upus disebut sebagai autoimmune disease 5penyakit dengan kekebalan tubuh berlebihan0. 6tiologi 9enis penyakit 3upus ini memiliki tiga ma$am bentuk, yang pertama yaitu 2utaneus 3upus, seringkali disebut dis$oid yang mempengaruhi kulit. .edua, *ystemi$ 3upus 6rythematosus 5*360 yang menyerang organ tubuh seperti kulit, persendian, paru paru, darah, pembuluh darah, jantung, ginjal, hati, otak, dan syaraf. .etiga, !rug Indu$ed 3upus5!I30, timbul karena menggunakan obat obatan tertentu. 6pidemiologi -enyakit *36 sering ditemukan pada wanita dan pada usia "5 <= tahun. ,ejala .linis -enyakit *36 mempunyai gejala yang ber1ariasi. -ada gejala (uskuloskeletal yaitu atrhtritis atau atralgia. +ang paling sering terkena adalah sendi interfalangeal proksimal dan lutut. .aku pada pagi hari jarang ditemukan. *elain itu juga ditemukan ruam pada kulit adalah tanda khas berupa ruam Jkupu kupuJ$yang terdapat di sekitar hidung dan kedua pipi. *elain itu juga ada lesi diskoid, yaitu eritema, hiperkeratosis dan atropi.

-atofisiologi ,eneti$ally sus$eptible indi1idual ,enes in1ol1ed / (72 $lass II $omplement )dditional unidentified genes 6n1ironmental Trigger5s0 5unknown0 T $ell dri1ing for$e 2!< dependent 5*pesifi$ities unknown0

Ig, autoantibody produ$tion *elf antigen dri1en

)uto antibody mediated 2lini$al manifestations -emeriksaan -emeriksaan penunjang meliputi/ a. -emeriksaan laboratorium -ada -emeriksaan 7ematologi ditemukan leukopenia dan trombosipenia. b. .elainan imunologis !itemukan sel 36,antibodi antinuklear, komplemen serum menurun, anti!N), 6N), faktor reumatoid. Tatalaksana 6dukasi a. monitoring teratur b. -enghematan energi $. %otoproteksi d. (engatasi infeksi e. (eren$anakan kehamilan

&bat a. N*)I! dan *alisilat N*)I! dapat mengatasi gejala yang timbul pada *36. b..ortikosteroid .ortikosteroid dapat digunakan se$ara topikal untuk manifestasi kulit, dalam dosis rendah untuk aktifitas minor dan dosis tinggi untuk aktifitas mayor. $. &bat antimalaria &bat antimalaria efektif dalam mengatasi manifestasi kulit, muskuloskeletal dan kelainan sistemik ringan pada *36. d. -rognosis -ada tahap dini, prognosis baik karena gejala gejala dapat disembuhkan dengan pemakaian obat yang telah disebutkan dalam tatalaksana. Namun kematian dapat terjadi karena terjadi komplikasi pada ginjal dan susunan syaraf pusat. &bat imunosupressif 4iasanya diberikan bersama dengan kortikosteroid.

-enatalaksanaan
Terapi untuk penyakit &steo )rthritis 5&)0 sebenarnya se$ara umum sama dengan penyakit reumatik lainnya, namun memiliki beberapa tindakan khusus pada penyakit &). a0 -roteksi *endi 4ertujuan untuk mengurangi stres yang didapat sendi. 2ontohnya menggunakan $rut$h, brat$h, $ane, walker dan sebagainya. b0 !iet 4ertujuan untuk mengurangi stres yang didapat akibat menahan beban tubuh yang berat. $0 'ehabilitasi d0 -sikoterapi e0 -embedahan i. )rthroplasty -enggantian se$ara parsial atau total dari bagian sendi yang rusak dengan pemasangan prostetik. ii. iii. i1. )rthrodesis -enyatuan tulang, biasanya di spina &steoplasty -emotongan dan pembilasan tulang yang rusak pada sendi &steotomy -emotongan tulang untuk mengurangi stres pada tulang dengan memotong atau mengangkat wedge. f0 (edikamentosa i. )spirin 5Generik ) acetylsalicylic *cid, *ncasal, *.+.*., *strin, ,ayer, -asprin0 Termasuk obat analgesik, N*)I!, salisilat dan non narkotik. 4ekerja dengan menghambat pembentukan prostaglandin yang terlibat dalam terjadinya inflamasi 5menginaktifkan en@im $y$loo#ygenase0, nyeri dan demam. !iserap dari lambung sampai usus halus. !imakan bersama makanan akan menghambat absorbsi, namun tidak akan mengurangi jumlah yang diserap. 'ata rata diserap dengan $epat dengan bentuk tablet atau kapsul, namun diserap dengan sangat $epat jika dalam bentuk solution. (empunyai waktu paruh "5 := menit. 9ika dosis tunggal, : < jam dengan dosis rendah dan 5 "> jam dengan dosis moderat. !osis

!ewasa analgesik K 3:5 65= mg 55 "= butir0 setiap < jam. Tidak boleh lebih dari < g;hari. .ondisi arthritis K 3,6 5,< g;hari dalam dosis terpisah. )nak )nalgesik K <= 65 mg;kg;hari dalam < 6 dosis terpisah. Tidak boleh lebih dari 3,6 g;hari. .ondisi arthritis K L= "3= mg;kg;hari dalam dosis terpisah setiap < 6 jam. *ediaan Tablet 3:5 mg, 5==mg, 65= mg, kapsul .ontraindikasi -asien dengan Jaspirin triadJ 5aspirin sensiti1ity, nasal polyps, asma0, rinitis kronik, riwayat ulserasi gastrointestinal, perdarahan. ii. %enoprofen Termasuk obat analgesik, N*)I!, antirheumati$ dan non narkotik. .eterlibatan dalam proses antiinflamasi masih belum diketahui, namun diper$aya menghambat sintesis prostaglandin. !iserap dengan $epat dan hampir seluruhnya diserap di traktus gastrointestinal bagian atas. (empunyai waktu paruh kira kira 3 jam. !imetabolisme di hati. Tidak dapat melewati plasenta, dapat terdistribusi ke )*I dengan jumlah yang sedikit. !osis !ewasa / 3== 6== mg 3 < kali;hari. *esuaikan dosis dengan berdasar respon dan toleransi. !osis tidak boleh lebih dari 3,: g;hari. *ediaan Tablet 3:5 mg, kapsul .ontraindikasi 'iwayat hipersensiti1itas fenoprofen, riwayat nefrotik sindrom yang disebabkan oleh aspirin atau N*)I! lain.

6fek samping 2N* 2H ,I ,U .ulit iii. / pening, sakit kepala, tremor / takikardi, palpitasi / mual, muntah, konstipasi, diare / nefrotoksik 5jarang0, disuria / pruritus, rash

Telinga;mata / pendengaran berkurang, pandangan kabur

Indometha$in Termasuk obat analgesik, N*)I!, antirheumati$ dan non narkotik. 4ekerja dengan menghambat biosintesis prostaglandin. !iserap $epat dan hampir seluruhnya telah terserap dari traktus ,astrointestinal. (empunyai waktu paruh sekitar <,5 jam. !imetabolisme banyak di hati dan ginjal. !osis ') ter$apai. *ediaan .apsul, re$tal suppository 5= mg, suspensi oral :5mg;5 ml. .ontraindikasi )lergi indometha$in, aspirin atau N*)I! lain. 'iwayat luka ,I, kehamilan. 6fek samping -eningkatan )*T, )3T, bilirubin 2N* 2H ,I / sakit kepala, 1ertigo, syn$ope, insomnia / peningkatan 4-, taki$ardia / mual, diare, anoreksia Ibuprofen -henylbuta@one N*)I! lainnya 5-ropho#yphene, 2ele$o#ib, et$.0 / :5 mg : 3 kali;hari. 9ika toleransi, dapat ditingkatkan :5 mg dengan inter1al mingguan sampai respon dapat diterima atau total dosis per hari "5= :== mg

Telinga;mata / penglihatan kabur, lakrimasi, gangguan retina i1. 1. 1i.

DA."A, P$S"A%A ,o1oni and 7ayes. "L>>. .rugs and /ursing Implications. )ppletonM3ange Norwalk, 2onne$ti$ut;*an mateo, 2alifornia. 7arrison, :===. -rinsip ilmu penyakit dalam edisi <, 1olume "3. 6,2 / jakarta NI)(*, 0uestions and *ns!ers *bout Gout, 1ealth Topics, National Institute of 7ealth, (ar$h :==:. Noer, (. *jaifoellah. "LL6. Ilmu 2enyakit .alam, 4alai -enerbit %.UI. 9akarta -ri$e, *yl1ia ). :==5. -atofisiologi konsep .linis proses proses penyakit edisi 6. 6,2 / 9akarta *etter *.(, *onnet T.* A /e! Treatment 'ption in the *rthritis, U*. -harma$ist No1",:==5 'asjad, 2hairuddin. :==E. 2engantar Ilmu ,edah 'rtopedi. (akassar. +arsif Batampone anagement of Gouty

Anda mungkin juga menyukai