Anda di halaman 1dari 34

REFARAT OSTEOARTHRITIS

Disusun oleh : Ika Puji Astuti 08310152

EPA!ITERAA! FA #"TAS

"I!I

SE!IOR

EDO TERA! #!I$ERSITAS %A"AHA&ATI 2013

'A(IA! 'EDAH RS#D TASI %A"A&A

'A' I PE!DAH#"#A!

Osteoartritis adalah bentuk arthritis yang paling umum, dengan jumlah pasiennya sedikit melampaui separuh jumlah pasien arthritis. Osteoartritis sering dijumpai pada lansia, yang mengenai lebih dari 70% pria dan wanita yang berusia 45 tahun. Obesitas dapat memperburuk keadaan ini. Penyakit ini pernah dianggap sebagai proses penuaan normal, sebab insidens bertambah dengan meningkatnya usia. Osteoarthritis dahulu diberi nama arthritis yang rusak karena dipakai karena sendi menjadi aus dengan bertambahnya usia.!,5," #i bawah usia 55 tahun, distribusi sendi O$ pada laki%laki dan perempuan sama. Pada yang berusia lebih tua, O$ panggul lebih sering pada laki%laki, sedangkan O$ sendi antar&alang dan pangkal jempol lebih sering pada perempuan. #emikian juga bukti radiogra&ik O$ lutut, terutama O$ lutut simptomatik, tampaknya lebih sering pada perempuan daripada laki%laki.7 'elama ini osteoarthritis sering dipandang sebagai akibat dari suatu proses ketuaan yang tidak dapat dihindari. Para pakar yang meneliti penyakit ini sekarang berpendapat bahwa osteoarthritis ternyata merupakan penyakit gangguan homeostasis dari metabolism kartilago dengan kerusakan struktur proteoglikan kartilago yang penyebabnya belum jelas diketahui. 4 #i $merika 'erikat, pre(alensi osteoartritis diperkirakan akan meningkat sebesar ""%)00% pada tahun *0*0. #i +ndonesia, pre(alensi osteoartritis men,apai 5% pada usia -40 tahun, !0% pada usia 40%"0 tahun, dan "5% pada usia .") tahun. /ntuk osteoartritis lutut pre(alensinya ,ukup tinggi yaitu )5,5% pada pria dan )*,7% pada wanita. Osteoartitis 0O$1 dapat didiagnosis se,ara berlebihan atau dianggap remeh2 penyakit ini sering diobati se,ara berlebihan 0overtreatment1 atau kurang ditangani sebagaimana mestinya 0undertreatment1. #ampak &ungsional O$ terhadap kualitas hidup penderitanya, khususnya yang berusia lanjut, kerapkali tidak dipedulikan.

'A' II TI!)A#A! P#STA A

A* A!ATO%I DA! FISIO"O(I SISTE% 1* SISTE% ERA!( A

ERA!( A

3erangka terdiri dari berbagai tulang dan tulang rawan. 4ulang adalah jaringan ikat yang bersi&at kaku dan membentuk bagian terbesar kerangka, serta merupakan jaringan penunjang tubuh utama. 4ulang rawan 0,artilago1 adalah sejenis jaringan ikat yang bersi&at lentur dan membentuk bagian kerangka tertentu 0misalnya ,artilage ,ostalis1. Perbandingan antara tulang dan tulang rawan dalam kerangka berubah seiring dengan pertumbuhan tubuh, makin muda usia seseorang makin besar bagian kerangka yang berupa tulang rawan.) 3erangka aksial terdiri dari beberapa tulang yang membentuk aksis panjang tubuh yang melindungi organ%organ kepala, leher, dan torso. 5ang terdiri dari kolumna (ertebre 0tulang belakang1, tulang kepala 0,ranium1 diseimbangkan pada kolumna (ertebra, kerangka toraks 0rangka iga1 meliputi tulang%tulang iga dan sternum yang membungkus dan melindungi organ% organ toraks.) 6angka aperdikular terdiri dari tulang ekstremitas 0lengan dan tungkai1, termasuk tulang yang membentuk gelang bahu 0pe,toral1 dan gelang panggul.)

Gambar 1: anatomi sistem rangka 2* lasi+ikasi tulan,1 7enurut bentuknya tulang digolongkan menjadi8 a1 4ulang panjang 0tubular1 ,ontohnya yaitu8 lengan atas, lengan bawah, tangan, tungkai, dan kaki 0ke,uali tulang%tulang pergelangan tangan dan kaki1. 9adan tulang ini disebut dia&isis, sedangkan ujungnya disebut epi&isis. :ungsi tulang ini adalah untuk menahan berat dan berperan dalam pergerakan b1 4ulang pendek adalah kuboidal, dan hanya terdapat di tulang%tulang pergelangan tangan dan kaki. 9iasanya ditemukan berkelompok untuk

memberikan

kekuatan

dan

kekompakan

kepada

area

yang

pergerakannya terbatas ,1 4ulang pipih, strukturnya mirip lempeng, umumnya berguna sebagai pelindung, ,ontohnya yaitu8 tulang iga, bahu, pinggul, dan kranial. d1 4ulang tidak beraturan 0ireguler1 dengan bentuk aneka ragam

,ontohnya yaitu8 tulang (ertebra dan tulang wajah e1 4ulang sesamoid melindungi tendo terhadap keausan berlebih dan seringkali mengubah sudut tendo sewaktu menuju ke tempat lekatnya, ,ontohnya yaitu8 tulang patella dan tulang yang terdapat di metakarpal )%* dan metatarsal ). 'trukturnya tulang ke,il bulat yang masuk ke &oramen persendian atau bersambung dengan kartilago, ligamen atau tulang lainnya. #engan mata telanjang dapat dibedakan dua bentuk tulang, yaitu tulang kompak 0 substansia kompakta1 dan tulang spons atau kanselosa 0substansia spongiosa1. 5ang terakhir terdiri atas kisi%kisi tiga dimensi trabekel tulang atau spikul, membatasi sistem ,elah%,elah mirip labirin yang diisi sumsum tulang. 4ulang kompak tampak sebagai masa utuh padat dengan ruang%ruang ke,il yang hanya tampak dengan mikroskop. 3edua bentuk tulang saling berhubungan tanpa batas jelas. *

3*

Anato-i tulan, .anjan, 1/2 a1 #ia&isis 0batang1 tersusun dari tulang kompak silinder tebal yang membungkus medula atau rongga sumsum sentran yang besar o 6ongga sumsum berisi sumsum tulang kuning 0adiposa1 atau sumsum merah bergantung usia indi(idu o ;ndosteum melapisi rongga sumsum tulang, jaringan ini terdiri dari jaringan ikat areolar (askuler

o Periosteum adalah lembaran jaringan ikat yang terdiri dari dua lapisan . lapisan luar adalah jaringan ikat &ibrosa rapat,, lapisan dalam bersi&at osteogenik 0pembentuk tulang1 terdiri dari suatu lapisan tunggal osteoblas periosteum membungkus dia&isis b1 ;pi&isis adalah ujung%ujung tualng yang membesar sehingga rongga% rongga sumsum dengan mudah bersambungan o ;pi&isis tersusun dari tulang ,on,ellus internal, yang diselubungi tulang kompak dan dibungkus kartilago artikular 0artilago1 o 3artilago artikular, yang terletak pada ujung%ujung permukaan tulang yang berartikulasi, dilumasi dengan ,airan sino(ial dari rongga persendian. 3artilago ini memungkinkan terjadinya pergerakan. ,1 7eta&isis adalah yang menyatu dengan dia&isis oleh kolom%kolom tulang spons dalam daerah peralihan.

Gambar 2. Anatomi tulang panjang

0*

Fun,si Tulan,1/11 7elindungi struktur (ital 7enopang tubuh, 'ebagai alat gerak pasi&, 7embentuk sel darah 0sumsum tulang merah adalah tempat dibentuknya sel darah merah, beberapa lim&osit, dan trombosit1. 7enyimpan berbagai mineral 0kalsium, &os&or, dan magnesium1 dan 7enyimpan lemak 0yellow bone marrow1.

'* OSTEOARTRITIS 1* DEFI!ISI Osteoarthritis adalah gangguan pada sendi yang bergerak. Penyakit ini bersi&at kronik, berjalan progresi& lambat, tidak meradang, dan ditandai oleh adanya deteriorasi dan abrasi rawan sendi dan adanya pembentukan tulang baru pada permukaan persendian.! Osteoarthritis adalah penyakit tulang degenerati(e yang ditandai oleh pengeroposan kartilago atau tulang rawan artikular 0sendi1. 4anpa adanya kartilago sendi sebagai penyangga, tulang di bawahnya mengalami iritasi, yang menyebabkan degenerasi sendi.4,5 Osteoartritis 0O$1 disebabkan oleh ketidakseimbangan antara degradasi dan sintesis rawan sendi serta matriks ekstraseluler, kondrosit dan tulang pada usia tua. Pada O$ terjadi perubahan sel kondrosit maupun matriks rawan sendi yang mengakibatkan perlunakan, ulserasi, hilangnya
7

rawan sendi, sklerosis dan eburnasi tulang subkondral, osteo&it dan kista subkondral. 4imbul rasa nyeri, nyeri tekan dan penurunan kisaran gerak serta kekakuan sendi.!,4,< Osteoarthritis terutama menyebabkan perubahan%perubahan biomekanika dan biokimia di dalam sendi. Penyakit ini bukan suatu gangguan peradangan. =amun, seringkali perubahan%perubahan didalam sendi ini disertai oleh sino(itis, menyebabkan nyeri dan perasaan tidak nyaman. +n&lamasi bukan merupakan komponen utama dari kelainan yang terjadi pada pasien. !,>

2* ETIO"O(I DA! FA TOR RESI O ;tiologi penyakit ini tidak diketahui dengan pasti. /ntuk penyakit dengan penyebab yang tidak jelas, istilah &aktor resiko 0&aktor yang meningkatkan resiko penyakit1 adalah lebih tepat. 'e,ara garis besar, &aktor resiko untuk timbulnya Osteoartritis 0primer1 adalah seperti di bawah ini. ?arus diingat bahwa masing%masing sendi mempunyai biomekanik, ,edera, dan persentase gangguan yang berbeda, sehingga peran &aktor%&aktor resiko tersebut untuk masing%masing Osteoartritis tertentu berbeda. #engan melihat &aktor%&aktor resiko ini, maka sebenarnya semua Osteoartritis adalah sekunder. :aktor%&aktor resiko Osteoartritis indi(idu dapat dipandang sebagai 8 )1 &aktor yang mempengaruhi predisposisi generalisata *1 &aktor%&aktor yang menyebabkan beban biomekanis tidak normal pada sendi%sendi tertentu. 3egemukan, &aktor genetik dan jenis kelamin adalah &aktor resiko umum yang penting.4,)0 Osteoartritis merupakan gangguan yang disebabkan oleh multi&aktor, 7enipisnya rawan sendi diawali dengan retak dan terbelahnya permukaan sendi di beberapa tempat yang kemudian menyatu dan disebut sebagai

&ibrilasi. #i lain pihak pada tulang akan terjadi pula perubahan sebagai reaksi tubuh untuk memperbaiki kerusakan. Perubahan itu adalah penebalan tulang subkondral dan pembentukan osteo&it marginal, disusul kemudian dengan perubahan komposisi molekular dan struktur tulang. 4,)0 a1 :aktor resiko yang tidak dapat diubah /sia #ari semua &aktor resiko untuk timbulnya O$, &aktor penuaan adalah yang terkuat. Pre(alensi dan beratnya O$ semakin meningkat dengan bertambahnya umur. O$ hampir tidak pernah ada pada anak%anak, jarang pada umur di bawah 40 tahun dan sering pada umur di atas "0 tahun. $kan tetapi harus diingat bahwa O$ bukan akibat penuaan saja. Perubahan tulang rawan sendi pada penuaan berbeda dengan perubahan pada O$. @enetik :aktor herediter juga berperan pada timbulnya O$ misalnya, pada ibu dari seorang wanita dengan O$ pada sendi% sendi inter&alang distal 0nodus ?eberden1 terdapat dua kali lebih sering O$ pada sendi%sendi tersebut, dan anak%anaknya perempuan ,enderung mempunyai ! kali lebih sering, daripada ibu dan anak perempuan%perempuan dari wanita tanpa O$ tersebut. $danya mutasi dalam gen prokolagen ++ atau gen%gen struktural lain untuk unsur%unsur tulang rawan sendi seperti kolagen tipe +A dan A++, protein pengikat atau proteoglikan dikatakan berperan dalam timbulnya ke,enderungan &amilial pada O$ tertentu 0terutama O$ banyak sendi1 Benis kelamin 8 3elainan ini ditemukan baik pada pria maupun wanita, dimana osteoartritis primer lebih banyak ditemukan pada wanita pas,a menopause sedangkan osteoartritis sekunder lebih banyak pada laki%laki.

Canita lebih sering terkena O$ lutut dan O$ banyak sendi, dan lelaki lebih sering terkena O$ paha, pergelangan tangan, dan leher. 'e,ara keseluruhan, di bawah 45 tahun &rekuensi O$ kurang lebih sama pada laki dan wanita, tetapi di atas 50 tahun 0setelah menopause1 &rekuensi O$ lebih banyak pada wanita daripada laki. ?al ini menunjukkan adanya peran hormonal pada patogenesis O$. 'elain itu, predominasi wanita pada O$ dipengaruhi oleh kebiasaan wanita dalam menggunakan sepatu ber%hak tinggi. 9erdasarkan penelitian, pemakaian sepatu ber%hak tinggi menunjukkan peningkatan tekanan terhadap sendi pallato&emoral dan kompartemen medial lutut. ?al ini merupakan predisposisi perubahan degenerati& pada sendi, dalam hal ini O$. 3elainan pertumbuhan 3elainan kongenital dan pertumbuhan paha 0misalnya penyakit Perthes dan dislokasi kongenital paha1 telah dikaitkan dengan timbulnya O$ paha pada usia muda. 7ekanisme ini juga diduga berperan pada lebih banyaknya O$ paha pada laki%laki dan ras tertentu. 'uku 9angsa Pre(alensi dan pola terkenanya sendi pada O$ nampaknya terdapat perbedaan di antara masing%masing suku bangsa. 7isalnya, O$ paha lebih jarang di antara orang%orang kulit hitam dan $sia daripada 3aukasia. O$ lebih sering dijumpai pada orang%orang $merika asli 0+ndian1 daripada orang%orang kulit putih. ?al ini mungkin berkaitan dengan perbedaan ,ara hidup maupun perbedaan pada &rekuensi kelainan kongenital dan pertumbuhan. b1 :aktor resiko yang dapat diubah 3egemukan dan penyakit metabolik
10

9erat badan yang berlebih nyata berkaitan dengan meningkatnya resiko untuk timbulnya O$ baik pada wanita maupun pada pria. 3egemukan ternyata tidak hanya berkaitan dengan O$ pada sendi yang menanggung beban, tetapi juga dengan O$ sendi lailn 0tangan atau sternokla(ikula1. Oleh karena itu di samping &aktor mekanis yang berperan 0karena meningkatnya beban mekanis1, diduga terdapat &aktor lain 0metabolik1 yang berperan pada timbulnya kaitan tersebut. Peran &aktor metabolik dan hormonal pada kaitan antara O$ dan kegemukan juga disokong oleh adanya kaitan antara O$ dengan penyakit jantung koroner, diabetes melitus, dan hipertensi. Pasien% pasien O$ ternyata mempunyai resiko penyakit jantung koroner dan hipertensi yang lebih tinggi daripada orang%orang tanpa O$. Dedera sendi, pekerjaan, dan olahraga Pekerjaan berat maupun dengan pemakaian satu sendi yang terus menerus 0misalnya tukang pahat, pemetik kapas1 berkaitan dengan peningkatan resiko O$ tertentu. #emikian juga ,edera sendi dan olah raga yang sering menimbulkan ,edera sendi berkaitan dengan O$ yang lebih tinggi. Peran beban benturan yang berulang pada timbulnya O$ masih menjadi pertentangan. $kti(itas%akti(itas tertentu dapat menjadi predisposisi O$ ,edera traumatik 0misalnya, robek meniskus, ketidakstabilan ligamen1 yang dapat mengenai sendi. $kan tetapi selain ,edera sendi yang nyata, hasil%hasil penelitian tidak menyokong pemakaian yang berlebihan sebagai suatu &aktor untuk timbulnya O$. 7eskipun demikian, beban benturan yang berulang dapat menjadi suatu &aktor penentu lokasi pada orang%orang yang mempunyai predisposisi O$ dan dapat berkaitan dengan perkembangan dan beratnya O$. :aktor%&aktor lain

11

4ingginya kepadatan tulang dikatakan dapat meningkatkan resiko timbulnya O$. ?al ini mungkin timbul karena tulang yang lebih padat 0keras1 tidak membantu mengurangi benturan beban yang diterima oleh tulang rawan sendi. $kibatnya tulang rawan sendi menjadi lebih mudah robek. :aktor ini diduga berperan pada lebih tingginya O$ pada orang gemuk dan pelari 0yang umumnya mempunyai tulang yang lebih padat1 dan kaitan negati& antara osteoporosis dan O$. 7erokok dilaporkan menjadi &aktor yang melindungi untuk timbulnya O$, meskipun mekanismenya belum jelas.

3* PATOFISIO"O(I Osteoartritis dapat terjadi pada dua keadaan, yaitu 0)1 si&at biomaterial kartilago sendi dan tulang subkondral normal, tetapi terjadi beban berlebihan terhadap sendi sehingga jaringan rusak2 atau 0*1 beban yang ada se,ara &isiologis normal, tetapi si&at bahan kartilago atau tulang kurang baik. ! 4erdapat dua perubahan mor&ologi utama yang mewarnai O$, yaitu kerusakan fokal kartilago sendi yang progresif dan pembentukan tulang baru (osteofit) pada dasar lesi kartilago dan tepi sendi. Perubahan mana yang lebih dahulu timbul, korelasi, dan patogenesisnya sampai sekarang belum dipahami dengan baik. ! 'ampai saat ini, sebagian besar peneliti berpendapat bahwa perubahan awal pada O$ dimulai dari kerusakan kartilago sendi.* #i samping peranan &aktor pemakaian 0wear1, terdapat bukti kuat akan adanya perubahan metabolisme. !,4

12

Pada keadaan normal, pada kartilago sendi terdapat keseimbangan antara enEim degradati& dan regenerati&. 'ebagai enEim degradati& terdapat lisosomal protease (cathepsin), plasmin, dan matrix metalloproteinases / MMPs sebagai (stromelysin, &aktor collagenase, dan gelatinase) enEim tissue yang merusak of makromolekul matriks kartilago 0proteoglikan dan kolagen1. 'edangkan regenerati& terdapat inhibitor metalloproteinases (TIMP) dan plasminogen activator inhibitor ! (P"I !) yang disintesis oleh kondrosit, serta &aktor%&aktor pertumbuhan, seperti insulin li#e growth factor ! (I$% !), transforming growth factor & (T$% &), dan basic fibroblast growth factor yang ber&ungsi merangsang sintesis proteoglikan. !,4,)5 Pada O$ terjadi peningkatan akti(itas enEim%enEim degradati&. Peningkatan sintesis dan sekresi enEim degradati& tersebut dapat distimulasi oleh interleu#in ! (I' !) atau &aktor stimulasi mekanik. +F%) sendiri diproduksi oleh sel &agosit mononuklear, sel sino(ial, dan kondrosit. +F%) bersi&at katabolik terhadap kartilago dan menekan sintesi proteoglikan, sehingga ikut menghambat proses perbaikan matriks kartilago se,ara langsung. ?al ini menyebabkan terjadinya penurunan proteoglikan, perubahan si&at%si&at kolagen, dan berkurangnya kadar air kartilago, sehingga terjadi kerusakan &okal kartilago se,ara progresi&. !,4,)5 $khir%akhir ini diduga adanya peranan nitric oxide (()) dalam kerusakan kartilago sendi karena =O merangsang sintesis 77Ps. 'intesis =O dirangsang oleh +F%), tumor necrosis factor (T(%), dan beban gesekan pada jaringan. Pada hewan per,obaan, pengobatan dengan inhibitor inducible () synthetase (i()*) dapat mengurangi derajat kerusakan kartilago sendi. !,)5 Pandangan mengenai patogenesis O$ semakin banyak berkembang pada waktu belakangan ini. 'ekarang penyakit ini tidak dipandang lagi sebagai proses penuaan saja, tetapi merupakan suatu penyakit dengan proses akti&. #engan adanya perubahan%perubahan pada makromolekul tersebut, si&at%si&at biomekanis kartilago sendi akan berubah. ?al ini akan

13

menyebabkan kartilago sendi rentan terhadap beban yang biasa. Permukaan kartilago sendi menjadi tidak homogen, terbelah pe,ah dengan robekan% robekan dan timbul ulserasi. #engan berkembangnya penyakit, kartilago sendi dapat seluruhnya sehingga tulang di bawahnya menjadi terbuka. !,4 Pembentukan tulang baru 0osteo&it1 dipandang oleh beberapa ahli sebagai suatu perbaikan untuk membentuk kembali persendian, sehingga dipandang sebagai kegagalan sendi yang progresi&. #engan menambah luas permukaan sendi yang dapat menerima beban, osteo&it mungkin dapat mempengaruhi perubahan%perubahan awal kartilago sendi pada O$, akan tetapi kaitan yang sebenanya antara osteo&it dengan kerusakan kartilago sendi masih belum jelas, karena osteo&it dapat timbul pada saat kartilago sendi masih tampak normal. !

Gambar 3. Patofisiologi Osteoartritis @angguan atau perubahan matriks kartilago. 9erhubungan dengan peningkatan konsentrasi air yang mungkin disebabkan gangguan mekanik, degradasi makromolekul matriks, atau perubahan metabolisme kondrosit. $walnya konsentrasi kolagen tipe ++ tidak berubah, tapi jaring%jaring

14

kolagen dapat rusak dan konsentrasi aggre,an dan derajat agregasi proteoglikan menurun. 4 6espon kondrosit terhadap gangguan atau perubahan matriks. 3etika kondrosit mendeteksi gangguan atau perubahan matriks, kondrosit berespon dengan meningkatkan sintesis dan degradasi matriks, serta berproli&erasi. 6espon ini dapat menggantikan jaringan yang rusak, mempertahankan jaringan, atau meningkatkan (olume kartilago. 6espon ini dapat berlangsung selama bertahun%tahun. 4 Penurunan respon kondrosit. 3egagalan respon kondrosit untuk menggantikan atau mempertahankan jaringan mengakibatkan kerusakan tulang rawan sendidisertai dan diperparah oleh penurunan respon kondrosit. Penyebab penurunan respon ini belum diketahui, namun diperkirakan akibat kerusakan mekanis pada jaringan, dengan kerusakan kondrosit dan downregulasi respon kondrosit terhadap sitokin anabolik. 4 Perubahan tulang sub,hondral yang mengikuti degenerasi tulang rawan sendi meliputi peningkatan densitas tulang sub,hondral, pembentukan rongga%rongga yang menyerupai kista yang mengandung jaringan myGoid, &ibrous, atau kartilago. 6espon ini mun,ul paling sering pada tepi sendi tempat pertemuan tulang dan tulang rawan yang berbentuk bulan sabit 0,res,ent1.Peningkatan densitas tulang merupakan akibat dari pembentukan lapisan tulang baru pada trabekula biasanya merupakan tanda awal dari penyakit degenerasi sendi pada tulang sub,hondral, tapi pada beberapa sendi rongga H rongga terbentuk sebelum peningkatan densitas tulang se,ara keseluruhan. Pada stadium akhir dari penyakit, tulang rawan sendi telah rusak seluruhnya, sehingga tulang sub,hondral yang tebal dan padat kini berartikulasi dengan permukaan tulang denuded dari sendi lawan. 6emodeling tulang disertai dengan kerusakan tulang sendi rawan mengubah bentuk sendi dan dapat mengakibatkan shortening dan ketidakstabilan tungkai yang terlibat. !,4 Pada sebagian besar sendi sino(ial, pertumbuhan osteo&it diikuti dengan perubahan tulang rawan sendi serta tulang sub,hondral dan

15

meta&iseal. Permukaan yang keras, &ibrous, dan kartilaginis ini biasanya mun,ul di tepi%tepi sendi. Osteo&it marginal biasanya mun,ul pada permukaan tulang rawan, tapi dapat mun,ul juga di sepanjang insersi kapsul sendi 0osteo&it kapsuler1. 4onjolan tulang intraartikuler yang menonjol dari permukaan sendi yang mengalami degenerasi disebut osteo&it sentral. 'ebagian besar osteo&it marginal memiliki pernukaan kartilaginis yang menyerupai tulang rawan sendi yang normal dan dapat tampak sebagai perluasan dari permukaan sendi. Pada sendi super&isial, osteo&it ini dapat diraba, nyeri jika ditekan, membatasi ruang gerak, dan terasa sakit jika sendi digerakkan. 4iap sendi memiliki pola karakter yang khas akan pembentukan osteo&it di sendi panggul, osteoarthritis biasanya membentuk ,in,in di sekitar tepi a,etabulum dan tulang rawan &emur. Penonjolan osteo&it sepanjang tepi in&erior dari permukaan artikuler os humerus biasanya terjadi pada pasien dengan penyakit degenarti& sendi glenohumeral. Osteo&it merupakan respon terhadap proses degerasi tulang rawan sendi dan remodelling tulang sudkhondral, termasuk pelepasan sitokin anabolik yang menstimulasi proli&erasi dan pembentukan sel tulang dan matrik kartilageneus. !,4 3erusakan tulang rawan sendi mengakibatkan perubahan sekunder dari syno(ium, ligamen, kapsul, serta otot yang menggerakan sendi yang terlibat. 7embran sino(ial sering mengalami reaksi in&lamasi ringan serta sedang dan dapat berisi &ragmen%&ragmen dari tulang rawan sendi.'emakin lama ligamen, kapsul dan otot menjadi ,ontra,ted. 3urangnya penggunaan sendi dan penurunan 6O7 mengakibatkan atropi otot. Perubahan sekunder ini sering mengakibatkan kekakuan sendi dan kelemahan tungkai. 4,)5 0* "ASIFI ASI OSTEOARTRITIS 3/0/10 a1 Osteoartritis primer Osteoarthritis primer tidak diketahui penyebabnya dan dapat mengenai satu atau beberapa sendi. 3elainan ini terutama dijumpai

16

pada wanita kulit putih usia pertengahan dan umumnya menyerang banyak sendi 0poliartikuler1 dengan nyeri akut disertai rasa panas diastal inter&alangeal Osteoartritis primer sering menyerang sendi jari%jari, panggul dan lutut, tulang belakang ser(ikal dan lumbal, serta ibu jari. Osteoartritis primer disebabkan oleh tekanan yang berlebihan pada sendi yang menahan berat tubuh atau tekanan yang normal pada sendi yang lemah. Obesitas juga meningkatkan tekanan pada sendi yang menahan berat badan. b1 Osteoartritis sekunder O$ sekunder disebabkan oleh penyakit yang membawa kerusakan pada sino(ia, trauma kronik atau tiba%tiba pada sendi. O$ sekunder dapat terjadi pada beberapa sendi. O$ sekunder berhubungan dengan beberapa &aktor, antara lain8

4rauma, termasuk trauma olah raga 'tress yang berulang berhubungan dengan pekerjaan ;pisode artritis gout atau artritis septik yang berulang Postur tubuh yang kurang baik atau kelainan tulang yang disebabkan oleh perkembangan yang tidak normal 3elainan metabolik dan endokrin

5* SE!DI1SE!DI &A!( TER E!A $danya predileksi O$ pada sendi%sendi tertentu 0,arpometa,arpal +, metatarsophalangeal +, sendi apo&iseal tulang belakang, lutut, dan paha1 adalah nyata sekali. 'ebagai perbandingan, O$ siku, pergelangan tangan, glenohumeral atau pergelangan kaki jarang sekali dan terutama terbatas pada orang tua. #istribusi yang selekti& seperti itu sampai sekarang masih sulit dijelaskan. 4

17

Gambar . !okasi Osteoartritis

#i tangan, sendi yang paling sering terkena adalah inter&alang distal 0#+P1 0gambar H !1 yang terbentuk nodul ?eberden 0?eberdenIs nodes1, inter&alang proksimal yang terbentuk nodul 9ou,hard 09ou,hardIs nodes1, dan sendi meta,arpal + memberikan gambaran s+uare,s hand. Osteoartritis pada jari%jari tangan adalah salah satu O$ yang tampaknya merupakan kelainan herediter yang diturunkan dalam keluarga. Febih banyak wanita yang menderita dari pada pria, dan berkembang terutama setelah menopause." Futut merupakan titik tumpuan tubuh yang utama sehingga sendi lutut paling sering terkena O$. Bika tidak ditangani, maka O$ lutut dapat menyebabkan disabilitas. O$ lutut dapat mengenai kompartemen &emorotibialis medial atau lateral danJatau kompartemen ptelo&emoralis. O$ di kompartemen medial dapat menimbulkan de&ormitas (arus 0bow legged1, dan di kompartemen lateral dapat menimbulkan de&ormitas (algus 0#noc# #nee1." Osteoartritis pada tulang belakang dapat mengarah pada stenosis spinalis 0neurogenic claudication1 pada keadaan yang lebih lanjut, yang terasa nyeri atau sakit pada kaki atau bokong jika berdiri atau berjalan. Osteoartritis

18

lumbal atau O$ panggul dapat terasa nyeri yang dirasakan di daerah panggul, atau di inguinal, dapat menjalar ke paha bagian dalam atau ke bokong.7

Gambar ". Gambaran sendi yang terkena 2* DIA(!OSIS OSTEOARTRITIS 1* Ana-nesis 3/0/12 Pada umumnya pasien O$ mengatakan bahwa keluhan%keluhannya sudah berlangsung lama, tetapi berkembang se,ara perlahan%lahan =yeri sendi 3eluhan penderita O$ sangat beragam, tetapi umumnya berupa nyeri. =yeri sendi biasanya timbul ketika bergerak atau menanggung
19

beban dan berkurang ketika beristirahat. =yeri dapat bersumber dari in&lamasi sino(ium, tekanan pada sumsum tulang, &raktur subkodrial, reaksi periosteal dan tekanan sara& akibat osteo&it, distensi dan instabilitas kapsul sendi, serta spasme atau regangan otot atau ligamen. 3eluhan ini merupakan keluhan utama yang seringkali membawa pasien ke dokter 0meskipun mungkin sebelumnya sendi sudah kaku dan berubah bentuknya1. =yeri sendi pada O$ sering dikeluhkan sebagai nyeri dalam, terlokalisasi di sendi yang terkena, biasanya bertambah dengan gerakan dan sedikit berkurang dengan istirahat. 9eberapa gerakan tertentu kadang%kadang menimbulkan rasa nyeri yang lebih dibanding gerakan yang lain. =yeri malam hari, yang mengganggu tidur, sering timbul pada O$ panggul lanjut dan mungkin melemahkan pasien. =yeri pada O$ juga dapat berupa penjalaran atau akibat radikulopati, misalnya pada O$ ser(ikal dan lumbal. O$ lumbal yang menimbulkan stenosis spinal mungkin menimbulkan keluhan nyeri di betis, yang biasa disebut dengan claudicatio intermitten. 4anda shrug yang positi& 0nyeri bila patella ditekan se,ara manual ke arah &emur waktu kontraksi kuadriseps1 mungkin merupakan tanda O$ di sendi patello&emoralis. 3arena kartilago tidak memiliki persara&an, penyebab nyeri sendi pada Osteoartritis yaitu8 % % % % % % 'ino(ium 8 akibat peradangan 4ulang subkondral 8 hipertensi medularis dan mikro&raktur Osteo&it 8 peregangan ujung sara& periosteum Figamentum 8 peregangan 3apsul 8 peregangan dan distensi Otot 8 kejang =yeri membandel yang telah ada bertahun%tahun pada satu atau lebih sendi dan intensitasnya hilang timbul sesuai dengan ,ua,a dan beban kerja.)) ?ambatan gerakan sendi

20

@angguan ini biasanya semakin bertambah berat dengan pelan%pelan sejalan dengan bertambahnya rasa nyeri.

3aku pagi Pada beberapa pasien, nyeri atau kaku sendi timbul setelah imobilitas atau periode inakti(itas, seperti duduk di kursi atau mobil dalam waktu yang ,ukup lama atau bahkan setelah bangun tidur. 3aku ,enderung menghilang dengan latihan selama )0%)5 menit.

3repitasi 6asa gemertak 0kadang%kadang dapat terdengar1 pada sendi yang sakit. 7un,ul pada keadaan yang lebih lanjut dari O$.

Pembesaran sendi 0de&ormitas1 Pasien mungkin menunjukkan bahwa salah satu sendinya 0seringkali terlihat di lutut atau tangan1 se,ara pelan%pelan membesar.

Perubahan gaya berjalan @ejala ini juga merupakan gejala yang menyusahkan pasien. ?ampir semua pasien O$ pergelangan kaki, tumit, lutut, atau panggul berkembang menjadi pin,ang. @angguan berjalan dan gangguan &ungsi sendi yang lain merupakan an,aman yang besar untuk kemandirian pasien O$ yang umumnya khas.

2* Pe-e3iksaan +isik 3/0/10/11/12 ?ambatan gerak Perubahan ini seringkali sudah ada meskipun pada O$ yang masih dini 0se,ara radologis1. 9iasanya bertambah berat dengan semakin beratnya penyakit, sampai sendi hanya bisa digoyangkan dan

21

menjadi kontraktur. ?ambatan gerak dapat konsentris 0seluruh arah gerakan1 maupun eksentris 0salah satu arah gerakan saja1. Pembengkakan sendi yang seringkali asimetri Pembengkakan sendi pada O$ dapat timbul karena e&usi pada sendi yang biasanya tidak banyak 0- )00 ,,1. 'ebab lain ialah karena adanya osteo&it, yang dapat mengubah permukaan sendi. Perubahan bentuk 0de&ormitas1 sendi yang permanen Perubahan ini dapat timbul karena kontraktur sendi yang lama, perubahan permukaan sendi, berbagai ke,adangan dan gaya berdiri dan perubahan pada tulang dan permukaan sendi Perubahan gaya berjalan 3eadaan ini hampir selalu berhubungan dengan nyeri karena karena menjadi tumpuan berat badan. 4erutama dijumpai pada O$ lutut, sendi paha, dan O$ tulang belakang dengan stenosis spinal. Pada sendi%sendi lain, seperti tangan, bahu, siku, dan pergelangan tangan, O$ juga menimbulkan gangguan &ungsi. 4anda%tanda peradangan 4anda%tanda adanya peradangan pada sendi 0nyeri tekan, gangguan gerak, adanya rasa hangat yang merata dan warna kemerahan1 mungkin dijumpai pada O$ karena adanya sino(itis. 9iasanya tanda% tanda ini tidak menonjol dan timbul belakangan, seringkali dijumpai di lutut, pergelangan kaki, dan sendi%sendi ke,il tangan dan kaki. 3repitasi @ejala ini merupakan khas untuk O$, lebih berarti untuk pemeriksaan klinis O$ lutut. 3repitus merupakan sensasi tulang bergesekan dengan tulang lain. Pada awalnya, hanya berupa perasaan akan adanya sesuatu yang patah atau remuk oleh pasien atau dokter yang memeriksa. #engan bertambah beratnya penyakit, krepitasi dapat terdengar sampai jarak tertentu. @ejala ini mungkin

22

timbul karena gesekan kedua permukaan tulang sendi pada saat sendi digerakkan atau se,ara pasi& dimanipulasi.

3* Pe-e3iksaan Penunjan, 14 Ra5io,3a+i sen5i 6an, te3kena 10 Pada sebagian besar kasus, radiogra&i pada sendi yang terkena O$ sudah ,ukup memberikan gambaran diagnostik. Barang sekali dibutuhkan peralatan diagnostik yang lebih ,anggih. @ambaran radiogra&i sendi yang menyokong diagnosis O$ ialah : % penyempitan ,elah J rongga sendi yang seringkali asimetris 0lebih berat pada bagian yang menganggung beban1 % % % % peningkatan densitas 0sklerosis1 tulang subkondral kista tulang osteo&it pada pinggir sendi 0marginal osteophytes1 perubahan struktur anatomi sendi 76+ dapat digunakan untuk menilai kelainan jaringan lunak pada tulang rawan, meniskus, ligamen serta peningkatan ,airan sendi. Pemeriksaan ,airn sendi hanya dilakukan apabila ada ke,urigaan terjadi in&eksi. 9erdasarkan perubahan%perubahan radiogra&i di atas, se,ara radiogra&i O$ dapat digradasi menjadi ringan sampai berat menurut kriteria 3ellgren K Fawren,e. ?arus diingat bahwa pada awal penyakit, radiogra&i sendi masih tampak normal.4,)4 Ta7el 1* #riteri 3ite3ia .e3u7ahan 3a5iolo,i -enu3ut Peruba$an ell,3en 8 "a93en:e

23

a 1 2 3

Pembentukan osteo&it pada sisi sendi atau pada perlekatan ligamentum Periarti,ular ossi,les 0kista1, ditemukan terutama pada sendi #+P dan P+P Penyempitan rongga sendi disebabkan karena sklerosis tulang subkondral #aerah kista dengan dinding sklerotik pada tulang subkondral Perubahan bentuk ujung tulang, sebagian besar pada kaput &emoralis 9erdasarkan kriteria radiologi di atas maka digunakan sistem grading, yaitu 8 #erajat 0 8 #erajat ) 8 #erajat *8 #erajat ! 8 4idak ada Osteoartritis Osteoartritis 7eragukan 0tidak ada Osteoartritis 7inimal 0osteophytes Osteoartritis 7oderat J'edang

"

penyempitan dari ruang sendi, osteo&it mungkin1 ke,il, kemungkinan penyempitan sendi1 0osteophytes ukuran sedang, penyempitan ruang sendi, beberapa daerah sklerotik, kemungkinan de&ormasi tulang1 #erajat 4 8 Osteoartritis 9erat 0osteophytes besar, penyempitan ruang sendi yang parah, ditandai s,lerosis dan de&ormitas tulang akhir pasti1 #erajat radiogra&i menurut 3ellgren dan Fawren,e sejauh ini merupakan prediktor terkuat untuk menilai progresi&itas O$ lumbal, terutama pada pasien dengan nyeri lumbal atau pinggang. Pada pasien dengan nyeri pinggang, radiologi merupakan penunjang yang memiliki nilai yang kuat dalam mengidenti&ikaasi resiko tinggi dari perkembangan O$ lumbal. 4,)4

24

Gambar %. Gambaran &adiologis pada Osteoartritis

@ambaran sendi tungkai normal 0kanan1 $danya pembentukan osteo&it dan penyempitan ,elah sendi pada sendi tungkai 0kiri1

Osteo&it pada sendi jari tangan

Pembentukan sklerosis subkondral

Osteoartritis erosi&

25

#e&ormitas tungkai

@ambaran sendi panggul normal 0kanan1 $danya pembentukan osteo&it pada sendi panggul 0kiri1 Pemeriksaan penginderaan dan radiogra&i sendi lain 8 a. Pemeriksaan radiogra&i sendi lain atau penginderaan magnetik mungkin diperlukan pada beberapa keadaan tertentu. 9ila O$ pada pasien di,urigai berkaitan dengan penyakit metabolik atau genetik, seperti alkaptonuria, oochronosis, displasia epi&isis, hiperparatiroidisme, penyakit Paget, atau hemokromatosis b. 0terutama pemeriksaan radiogra&i pada tengkorak dan tulang belakang1. 6adiogra&i sendi lain perlu dipertimbangkan juga pada pasien yang mempunyai keluhan banyak sendi 0 O$ generalisata1. ,. Pasien%pasien yang di,urigai mempunyai penyakit% penyakit yang meskipun jarang tetapi berat 0osteonekrosis, neuropati Dhar,ot, pigmented sinovitis1 perlu pemeriksaan yang lebih mendalam. /ntuk diagnosis pasti penyakit%penyakit tersebut seringkali diperlukan pemeriksaan lain yang lebih ,anggih, seperti sidikan tulang, penginderaan dengan resonansi magnetik 076+1, atroskopi dan atrogra&i.
26

d.

Pemeriksaan lebih lanjut 0khususnya 76+1 dan mielogra&i mungkin juga diperlukan pada pasien dengan O$ tulang belakang untuk menetapkan sebab%sebab gejala dan keluhan%keluhan kompresi radikular atau medula spinalis.

*1 Pemeriksaan Faboratorium !,4 ?asil pemeriksaan laboratorium pada O$ biasanya tidak banyak berguna. #arah tepi 0hemoglobin, leukosit, laju endap darah1 dalam batas%batas normal, ke,uali O$ generalisata yang harus dibedakan dengan artritis peradangan. Pemeriksaan imunologi 0$=$, &aktor reumatoid, dan komplemen1 juga normal. Dairan sendi seringkali juga normal. Pada O$ yang disertai peradangan, mungkin didapatkan penurunan (iskositas, pleiositosis ringan sampai sedang, peningkatan ringan sel peradangan 0- <000Jm1 dan peningkatan protein. Pada pemeriksaan urin, akan ditemukan tanda yang khas bila penyebab O$ adalah alkaptonuria 0homogentisic acid1. Oleh karena perubahan radiogra&i pada O$ merupakan mani&estasi yang relati& lanjut, beberapa penelitian biokimiawi telah dilakukan untuk dapat mendeteksi perubahan%perubahan awal O$. Petanda%petanda biokimiawi tersebut termasuk kadar keratin sul&at dalam darah, &ragmen kolagen ++, &ibronektin, antibodi untuk kolagen tipe + dan ++, ,airan sino(ial, kadar interleukin ) dan * dan ekskresi piridinolin urin. Penggunaan klinis pemeriksaan%pemeriksaan tersebut masih diteliti. ;* DIA(!OSA 'A!DI!( 0 9eberapa kelainan yang menyerupai osteoartritis, antara lain 8 ). Penyakit sendi lain yang ,ukup berat 0tetapi jarang1 8 osteonekrosis, sino(itis (ilonodular, dan kondromatosis sino(ial.

27

*. Penyakit sendi peradangan atau kristal 8 gout, pseudogout, atritis bakterial atau 6$. ?al ini terutama pada pasien%pasien dengan tanda% tanda peradangan yang nyata, meskipun terdapat gambaran radiogra&i untuk O$. !. Penyakit reumatik jaringan ikat 0misalnya bursitis anserin, periartritis bahu,sindrom carpal tunnel, dan tenosino(itis1. Penyakit%penyakit ini perlu dipertimbangkan meskipun gambaran klinis dan radiogra&i menyokong O$. ?arus selalu dipertanyakan apakah nyeri sendi pada pasien timbul karena O$ atau ada penyakit%penyakit tersebut.

8* PE!(O'ATA! 3/0/10 4he $meri,an Dollege o& 6heumatology @uidelines untuk penatalaksanaan Osteoartritis menganjurkan memulai terapi dengan modalitas non&armakologis dahulu. ). =on :armakologis a1 7odi&ikasi gaya hidup. o o Penderita yang gemuk sebaiknya menurunkan berat badannya untuk mengurangi beban sendi. #iet untuk menurunkan berat badan pasien O$ yang gemuk harus menjadi program utama pengobatan O$. Penurunan berat badan seringkali dapat mengurangi timbulnya keluhan dan o peradangan. Obesitas meningkatkan &aktor resiko perkembangan osteoartritis. 'eseorang dengan densitas tulang yang rendah, misalnya pada osteoporosis, kemungkinan memiliki resiko yang tinggi terkena O$. Olah raga dan asupan kalsium yang adekuat dapat mengontrol densitas tulang. o Litamin D penting dalam perkembangan normal kartilago. #e&isiensi (itamin D akan memi,u perkembangan kartilago

28

menjadi lemah. Litamin D dapat diperoleh dari buah%buahan, atau suplemen. o #e&isiensi Litamin # meningkatkan resiko terjadinya penyempitan ,elah sendi dan perkembangan O$. 'uplementasi (itamin # yang direkomendasikan adalah 400 +/ per hari. o b1 Pada tahun%tahun ini, suplemen glu,osamine dan kondroitin dapat mengurangi gejala, termasuk nyeri dan kekakuan. 9antuan alat #apat digunakan penyangga badan seperti tongkat atau kruk. O$ mungkin timbul atau diperkuat karena mekanisme tubuh yang kurang baik. 3oreksi terhadap postur yang buruk dan penyangga 0korset1 untuk lordosis lumbal yang berlebihan mungkin membantu. Perlu dihindari akti(itas yang berlebihan pada sendi yang sakit 0misalnya modi&ikasi tempat duduk dan mengurangi kebutuhan jongkok dan berlutut untuk O$ sendi lutut1. +stirahat yang periodik akan membantu mengurangi nyeri. Pemakaian tongkat, sepatu khusus, alat%alat listrik yang dapat memperingan kerja sendi juga perlu diperhatikan. 9eban pada lutut berlebihan karena kaki yang tertekuk 0pronatio1. ,1 :isioterapi :isioterapi untuk menjaga mobilitas sendi, mempertahankan kekuatan otot, serta mengurangi nyeri. :isioterapi berperan penting pada penatalaksanaan O$, yang meliputi pemakaian panas dan dingin dan program latihan yang tepat. Pemakaian panas yang ssedang diberikan sebelum latihan untuk mengurangi rasa nyeri dan kekakuan. Pada sendi yang masih akti& sebaiknya diberi dingin, dan obat%obat gosok jangan dipakai sebelum pemanasan. 9erbagai sumber panas dapat dipakai, seperti hidrokolator, bantalan elektrik, ultrasonik, in&ramerah, diatermi, mandi para&in, dan mandi dari pan,uran panas. Program latihan bertujuan untuk memperbaiki gerak sendi dan memperkuat otot yang biasanya atropik pada sekitar sendi O$. Fatihan

29

isometrik lebih baik daripada isotonik karena mengurangi tegangan pada sendi. $tropi rawan sendi dan tulang yang timbul pada tungkai yang lumpuh, timbul karena berkurangnya beban ke sendi oleh karena otot%otot periartikular memegang peranan penting terhadap perlindungan rawan sendi dari beban, maka penguatan otot%otot tersebut adalah penting. *. :armakologis a1 Fini Pertama Pengobatan O$ yang ada saat ini barulah bersi&at simptomatik dengan obat anti in&lamasi non steroid 0O$+='1 dikombinasi dengan program rehabilitasi dan proteksi sendi. Pada stadium lanjut dapat dipikirkan berbagai tindakan operati&. Pengetahuan tentang patogenesis O$ mendorong para peneliti untuk mengembangkan obat%obatan yang dapat menghambat perjalananJprogresi(itas penyakit yang disebut sebagai #isease%7odi&ying Osteoarthritis #rugs 0#7O$1, sayang hingga saat ini obat tersebut masih dalam tara& penelitian. b1 Fini 3edua Penggunaan nutrisi seperti glukosamin dan ,hondroitin sul&at msih ,ontro(ersial, pada penelitian masih belum menunjukkan hasil yang bagus. +njesi arti,ular 8 % #engan kortikosteroid, dapat menurunkan rasa sakit pada jangka waktu yang pendek % #engan asam hialuronat dapat menurunkan sedikit rasa sakit Pemberian opioid dapat digunakan pada pasien dengan rasa sakit yang sangat berat dan pasien yang tidak kooperati&.

30

!. 9edah $da * tipe terapi pembedahan 8 6ealignment osteotomi dan repla,ement joint a1 6ealignment osteotomi Permukaan sendi direposisikan dengan ,ara memotong tulang dan merubah sudut dari weightbearing. 4ujuan 8 7embuat karilago sendi yang sehat menopang sebagian besar berat tubuh. #apat pula dikombinasikan dengan ligamen atau menis,us repair.

Gambar '. Osteotomi 4indakan osteotomi adalah untuk memperbaiki biomekanik yang berubah akibat de&ormitas yang timbul, lebih%lebih pada penderita muda dengan O$ sekunder sebagai akibat trauma yaitu ,edera olahraga atau ke,elakaan yang mengakibatkan &raktur. Buga mereka yang mengalami operasi meniscus, karena minisektomi mempunyai risiko timbulnya O$ sekunder yang meningkat. Pada de&ormitas (arus, maka yang dikerjakan adalah high tibial osteotomy sedangkan pada de&ormitas (algus dilakukan supra,ondilar &emur osteotomi untuk dapat memperbaiki garis biomekaniknya 0alignment1.

31

?igh 4ibial Osteotomy adalah tindakan operasi yang meluruskan sendi lutut yang sudah bengkok membentuk huru& O atau A. maksud tindakan ini adalah mengembalikan tekanan permukaan sendi lutut menjadi sama rata kembali sehingga nyeri sendi akan hilang. Operasi ini dapat dilakukan padasendi dimana tulang rawannya masih ,ukup tebal b1 $rthroplasty Permukaan sendi yang arthritis dipindahkan, dan permukaan sendi yang baru ditanam.Permukaan penunjang biasanya terbuat dari logam yang berada dalam high%density polyethylene.

Gambar (. Art$oplasty

4otal 3nee 6epla,ement 04361 atau 4otal ?ip repla,ement 04?61 adalah tindakan mengganti persendian dengan sendi palsu 0prosthesisi1. #ilakukan pada sendi dengan permukaan tulang rawan yang sudah habis yang disertai rasa nyeri sepanjang hari dan tidak dapat diatasi dengan obat%obatan +ndikasi total knee repla,ement 8 =yeri

32

#e&ormitas +nstability $kibat dari 6heumatoid atau osteoarthritis =on &ungsi otot ektensor =euromus,ular dys&un,tion +n&e,tion =europathi, Boint Prior 'urgi,al &usion #eep (ein thrombosis +n&eksi Foosening Problem patella 2 rekuren sublukssasiJdislokasi, loosening prosteti, ,omponent, &raktur, ,at,hing so&t tissue. 4ibial tray wear Peroneal palsy :raktur supra,ondyl &emur 7engurangi nyeri 7eningkatkan mobilitas dan gerakan 3oreksi de&ormitas 7enambah kekuatan kaki 0dengan latihan1 7eningkatkan kualitas hidup

3ontraindikasi 8

3omplikasi 8

3euntungan total knee repla,ement 2

<* PRO(!OSIS 3/11 Osteoartrisis umumnya baik, jika dilakukan penatalaksanaan yang tepat dan akurat sehingga dapat men,egah progresi&itas menuju kronis yang dapat menimbulkan komplikasi. #engan obat%obat konser(ati&, sebagian

33

besar nyeri pasien dapat teratasi. ?anya kasus%kasus yang berat memerlukan operasi.

34

Anda mungkin juga menyukai