Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dari Hisyam bin Ammar, dari Hafsh bin Sulaiman, dari Katsir bin
Syindhir, dari Muhammad bin Sirin, dari Anas bin Malik r.a. berkata :
Rasulullah SAW bersabda: Menuntut ilmu adalah fardhu (kewajiban)
bagi tiap-tiap muslim... (HR. Imam Ibnu Majah)
Pandangan islam tentang proses memperoleh ilmu pengetahuan
menempatkan aktivitas pendidikan dan pengajaran pada derajat ibadah
dan kesucian.
- _ , | , , _ = _ = - - , . , ,= _ , = -, - = _ = = , , |
): - c = , , | - , , = - = - | - , , | _ | -| (
) _ ,.- (
19
Dari Hurairah RA, sesungguhnya Rosulullah SAW
bersabda: Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka
Allah akan memudahkan baginya menuju surga. (HR. Muslim)
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi
dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan
faktor ekstern.
20
Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu
yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada
diluar individu.faktor yang datang dari diri peserta didik terutama
kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan peserta didik besar
sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Seperti
dikemukakan oleh clark bahwa hasil belajar peserta didik disekolah 70%
18
Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah, (Mesir : Darul Fikr, t.t.), hlm. 81.
19
Imam Abu Zakaria Yahya bin Syaraf AnNawawi, Riyadhus Shalihin, (Libanon : Darul Kutub
Al Ilmiah, 676 Hijriyah). Hlm. 370.
20
OP.Cit, Slameto, hlm. 54
dipengaruhi oleh kemampuan peserta didik dan 30% dipengaruhi oleh
lingkungan.
21
a. Faktor Intern
1) Faktor jasmaniah
a) Faktor kesehatan
Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta
bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit. Kesehatan adalah
keadaan atau hal sehat. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap
belajarnya.
b) Cacat tubuh
Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang
baaik atau kurang sempurna mengenai tubuh/badan. Cacat itu
dapat berupa buta, setengah buta, tuli, setengah tuli, patah
kaki, dan patah tangan, lumpuh, dll. Keadaan cacat tubuh juga
mempengaruhi belajar. Peserta didik yang cacat belajarnya
juga terganggu. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia belajar pada
lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar
dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatan itu.
2) Faktor Psikologis
Faktor psikologis yang mempengaruhi belajar ada 7 faktor, yaitu:
a) Inteligensi
Inteligensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar.
Dalam situasi yang sama, peserta didik yang mempunyai
tingkat inteligensi yang tinggi akan lebih behasil daripada
yang mempunyai inteligensi yang rendah.
b) Perhatian
Perhatian menurut Gazali adalah keaktifan jiwa yang
dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu
obyek (benda/hal) atau sekumpulan objek. Untuk dapat
21
Nana Sudjana, dasar-dasar proses belajar mengajar, (bandung : sinar baru algensindo,
1995)hlm. 39
menjamin hasil belajar yang baik, maka peserta didik harus
mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika
bahan pelajaran tidak menjadi perhatian peserta didik, maka
timbullah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar.
c) Minat
Hilgard memberi rumusan tentang minat adalah sebagai
berikut:interest is persisting tendency to pay attention to and
enjoy some activity or content.Minat adalah kecenderungan
yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa
kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus
menerus yang disertai dengan rasa senang. Berbeda dengan
perhatian, karena perhatian sifatnya sementara (tidak dalam
waktu yang lama) dan belum tentu diikuti dengan perasaan
senang, sedangkan minat selalu diikuti dengan perasaan
senang dan dari situ diperoleh kepuasan.
d) Bakat
Bakat atau aptitude menurut hilgard adalah: The capacity
to learn. Dengan perkataan lain bakat adalah kemampuan
untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi
kecakapan yang nyata sesudah belajar/berlatih. Jika bahan
pelajaran yang dipelajari peserta didik sesuai dengan bakatnya,
maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang belajar dan
pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya.
e) Motif
Motif erat sekali hubugannya dengan tujuan yang akan
dicapai. Didalam menentukan tujuan itu perlu berbuat,
sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motif itu
sendiri sebagai daya penggerak/ pendorongnya.
f) Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam pertumbuhan
seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk
melaksanakan kecakapan baru. Anak yang sudah siap(matang)
belum dapat melaksanakan kecakapannya sebelum belajar.
Belajarnya akan lebih berhasil jika anak sudah siap (matang).
Jadi kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung
dari kematangan dan belajar.
g) Kesiapan
Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi response atau
bereaksi. Kesediaan timbul dari dalam diri seseorang dan juga
berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti
kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan ini perlu
diperhatikan dalam proses belajar, karena jika peserta didik
belajar dan padanya sudah ada persiapan, maka hasil
belajarnya akan lebih baik.
3) Faktor kelelahan
Kelelahan dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan
jasmani dan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemahnya
tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh.
Kelelahan jasmani terjadi karena kekacauan substansi sisa
pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah tidak/kurang lancar
pada bagian-bagian tertentu. Kelelahan rohani dapat dilihat
dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan
dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.
b. Faktor Ekstern
Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar, dikelompokkan
menjadi 3 faktor, yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor
masyarakat.
1) Faktor keluarga
a) Cara orangtua mendidik
Cara orangtua mendidik anaknya besar pengaruhnya
terhadap belajar anaknya. Keluarga adalah lembaga
pendidikan yang pertama dan utama.
b) Relasi antaranggota keluarga
Relasi antaranggota keluarga ini erat hubungannya dengan
cara orangtua mendidik. Relasi antaranggota keluarga yang
tidak baik akan menebabkan perkembangan anak terhambat,
belajarnya terganggu dan bahkan dapat menimbulkan masalah-
masalah psikologis yang lain.
c) Suasana rumah
Suasana ruamh dimaksudkan sebagai situasi/kejadian-
kejadian yang sering terjadi didalam keluarga dimana anak
berada dan belajar. Suasana rumah juga merupakan faktor
yang penting yang tidak termasuk faktor yang disengaja.
Suasana rumah yang gaduh/ ramai dan semrawut tidak akan
memberi ketenangan kepada anak yang belajar.
d) Keadaan ekonomi keluarga
Keadaan ekonomi keluarga juga erat hubungannya dengan
belajar anak. Selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, juga
membutuhkan fasilitas belajar. Terlebih lagi jika keadaan
keluarga menjadikan anak harus ikut bekerja membantu
perekonomian keluarga, hal itu juga akan mengganggu belajar
anak.
e) Pengertian orangtua.
Anak belajar perlu dorongan dan pegertian orangtua. Anak
terkadang mengalami lemah semangat, disinilah perlunya
dorongan dan pengertian orangtua, membantu sedapat
mungkin kesulitan yang dialami anak disekolah.
2) Faktor sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup:
metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi
siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah,
standar pelajaran, keadaan gedung, dan tugas rumah.
3) Faktor Masyarakat
Faktor masyarakat meliputi kegiatan siswa dalam
masyarakat, media massa, teman bergaul, serta bentuk kehidupan
masyarakat, semuannya mempengaruhi belajar.
3. Makna Keaktifan peserta didik dalam pembelajaran
Keaktifan berasal dari kata aktif yang berarti giat. Jadi keaktifan
belajar berarti kegiatan peserta didik dalam belajar
22
.
Peserta didik adalah sosok anak yang merupakan milik sang
pencipta dan milik dirinya sendiri. Keberhasilanya akan sangat
bergantung dari pemanfaatan potensi yang dia miliki. Karenanya
keaktifan peserta didik dalam menjalani KBM (kegiatan belajar mengajar)
merupakan salah satu kunci keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan.
Peserta didik akan aktif dalam kegiatan belajarnya apabila ada motivasi,
baik motivasi ekstrinsik maupun intrinsik
23
.
Untuk itu guru perlu menciptakan kondisi yang memungkinkan
terjadinya proses interaksi yang baik dengan peserta didik, agar mereka
dapat melakukan berbagai aktivitas belajar dengan efektif. Ilham
berpendapat bahwasanya dalam menciptakan interaksi yang baik
diperlukan profesionalisme dan tanggung jawab yang tinggi dari guru
dalam usaha untuk membangkitkan serta mengembangkan keaktifan
belajar peserta didik. Sebab segala keaktifan peserta didik dalam belajar
sangat menentukan bagi keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran.
Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasatya mengemukakan bahwa proses
belajar yang bermakna adalah proses belajar yang melibatkan berbagai
aktivitas para peserta didik. Untuk itu guru harus berupaya untuk
mengaktifkan kegiatan belajar mengajar tersebut.
24
22
Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Popular, (Surabaya: Arkola, 1994), hal 17
23
Masnur Muslich, KTSP Dasar Pemikiran dan Pengembangan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008),
hal 67
24
Ilham, Mengembangkan Keaktifan Belajar Peserta didik, http:// abangilham. wordpress.com
/2009/03/31/pentingnya-upaya-guru-dalam-mengembangkan-keaktifan-belajar-peserta didik/.
diakses tanggal 4 Agustus 2009 pada jam 09.00 WIB.
Agar peserta didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran, maka
diperlukan berbagai upaya dari guru untuk dapat membangkitkan
keaktifan mereka. Sehubungan dengan pentingnya upaya guru dalam
membangkitkan keaktifan peserta didik dalam belajar, R. Ibrahim dan
Nana Syaodih mengemukakan bahwa: Mengajar merupakan upaya yang
dilakukan oleh guru agar peserta didik belajar. Dalam pengajaran peserta
didiklah yang menjadi subjek, dialah pelaku kegiatan belajar. Agar
peserta didik berperan sebagai pelaku dalam kegiatan belajar, maka
hendaknya guru merencanakan pengajaran, yang menuntut peserta didik
banyak melakukan aktivitas belajar. Hal ini tidak berarti peserta didik
dibebani banyak tugas. Aktivitas atau tugas-tugas yang dikerjakan peserta
didik hendaknya menarik minat peserta didik, dibutuhkan dalam
perkembangannya, serta bermanfaat bagi masa depannya
25
.
Menurut Dimyati Dalam setiap proses belajar, peserta didik selalu
menampakan keaktifan. Keaktifan itu beraneka ragam bentuknya. Mulai
dari kegiatan fisik yang mudah kita amati sampai kegiatan psikis yang
susah kita amati. Kegiatan fisik biasanya berupa membaca, mendengar,
menulis, berlatih keterampilan-keterampilan, dan sebagainya. Contoh
kegiatan psikis misalnya menggunakan khasanah pengetahuan yang
dimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi, membandingkan
suatu konsep dengan yang lain, menyimpulkan hasil percobaan, dan
kegiatan psikis yang lain
26
.
Dalam proses pembelajaran, peserta didik mengaktifkan berbagai
macam inderanya untuk dapat menyerap dan mencapai hasil belajar yang
maksimal. Keaktifan belajar peserta didik ini akan mempengaruhi hasil
belajar yang ia peroleh. Semakin tinggi tingkat keaktifan diharapkan
semakin besar hasil yang diperoleh. Sebenarnya terdapat berbagai macam
aktivitas peserta didik yang dilakukan ketika kegiatan pembelajaran
25
Ibid
26
Dimyati. Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), hal 45
berlangsung, tetapi dapat dikelompokkan mengingat banyak aktivitas
yang sejenis.
Di lain pihak, Sudjana mengatakan bahwa keaktifan peserta didik
dapat dilihat dalam hal turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya,
terlibat dalam pemecahan masalah, bertanya kepada peserta didik lain
atau kepada guru jika tidak memahami persoalan yang dihadapinya.
Selain itu, keaktifan peserta didik ditandai pula dengan berusaha mencari
berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah,
melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru, menilai
kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang sejenis, kesempatan
menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperoleh dalam
menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapi
27
.
4. Definisi Hasil Belajar
Menurut WS. Winkel, mendefinisikan hasil belajar sebagai
perubahan sikap atau tingkah laku setelah anak melalui kegiatan belajar.
28
Sedangkan menurut sudjana, hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman
belajarnya.
29
Kemampuan-kemampuan peserta didik dalam pencapaian
hasil belajar peserta didik dalam proses belajar oleh Benyamin Bloom
mengklasifikasikan secara garis besar menjadi 3 ranah sebagai berikut.
a. Ranah kognitif, berkenaan dengan sikap hasil belajar intelektual yang
terdiri dari 6 aspek yaitu ingatan, aplikasi, analisis, sintesis dan
evaluasi.
b. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari 5 aspek yaitu
penerimaan, jawaban atas reaksi, penilaian, organisasi dan
internalisasi.
c. Ranah psikomotorik, berkenaan dengan skilsl (keterampilan).
30
27
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2007), hal. 175-176
28
WS. Winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, (Jakarta: Gramedia, 1983), hlm. 48.
29
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
1999), cet. 6, hlm. 22.
30
Catharina Tri Anni, dkk, Psikologi Belajar, (Semarang: UPT MKK UNNES, 2006), hlm. 7-10.
Dari beberapa uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah nilai yang dicapai seseorang dengan kemampuan
maksimal. Hasil belajar merupakan hal yang penting yang akan dijadikan
sebagai tolak ukur keberhasilan peserta didik dalam belajar dan sejauh
mana sistem pembelajaran yang diberikan guru berhasil/tidak.
Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah berupa
kemampuan kognitif dalam memecahkan masalah dan aktifitas belajar
peserta didik pada sub pokok bahasan keliling dan luas bangun datar
segiempat di kelas VIIB MTs Fatahillah.
C. Metode Penugasan Dalam Pembelajaran Matematika
1. Pembelajaran Matematika
Pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan
terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik
yang beragam agar terjadi interaksi yang optimal antara guru dengan
peserta didik serta antara peserta didik dengan peserta didik.
31
Sedangkan matematika secara etimologi, istilah mathematics
(Inggris), mathematic (Jerman), mathematique (Perancis), matematicio
(Itali), matematiceski (Rusia), atau mathematic/wiskunde (Belanda),
berasal dari bahasa Latin mathematica, yang mulanya diambil dari bahasa
Yunani mathematike, yang berarti relating to learning. Mathema yang
berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science). Kata mathematike
sangat berhubungan erat dengan sebuah kata lainnya yang serupa, yaitu
mathanein yang mengandung arti belajar (berfikir).
32
Jadi pembelajaran matematika adalah proses atau kegiatan guru
mata pelajaran matematika dengan mengajarkan matematika kepada
peserta didik yang di dalamnya terkandung upaya untuk menciptakan
iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan
31
Amin Suyitno, Pemilihan Model-Model Pembelajaran dan Penerapannya di Smp, bahan
ajar, pelatihan (Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2004), hlm. 1, t.d.
32
Mutadi, Pendekatan Efektif Dalam Pembelajaran Matematika, (Jakarta: PUSDIKLAT Tenaga
Teknis Keagamaan-DEPAG, 2007), hlm. 14.
kebutuhan peserta didik tentang matematika yang amat beragam agar
terjadi interaksi optimal antara guru dengan peserta didik serta antara
peserta didik dengan peserta didik lainnya dalam mempelajari
matematika.
Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung,
mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus matematika yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui materi pengukuran
dan geometri, aljabar, peluang dan statistika, kalkulus dan
trigonometri. Matematika juga berfungsi mengembangkan
kemampuan mengkomunikasikan gagasan melalui model matematika
yang dapat berupa kalimat dan persamaan matematika, diagram,
grafik atau tabel.
33
Tujuan pembelajaran matematika adalah:
34
1) Melatih cara berpikir dan bernalar secara matematis.
2) Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi
dan penemuan.
3) Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
4) Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau
mengkomunikasikan gagasan kepada orang lain.
Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh semua
peserta didik dari SD hingga perguruan tinggi. Ada beberapa alasan
tentang perlunya peserta didik belajar matematika. Cornelius
mengemukakan 5 alasan perlunya belajar matematika.
35
a. Matematika merupakan sarana berpikir yang jelas.
b. Matematika merupakan sarana pemecahan masalah kehidupan
sehari-hari.
33
Arini Math, Definisi Matematika, http://arinimath.blogspot.com./2008/02/definisi-
matematika, html (diakses tanggal 14 Desember 2009).
34
Ibid.
35
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 1999), hlm. 253.
c. Matematika merupakan sarana mengenal pola-pola hubungan
generalisasi pengalaman.
d. Matematika merupakan sarana untuk mengembangkan
kreativitas.
e. Matematika merupakan sarana untuk meningkatkan kesadaran
terhadap perkembangan budaya.
Untuk mempelajari matematika hendaklah berprinsip pada hal-hal
berikut:
a. Mengulangi pelajaran yang telah dipelajari atau diajarkan
merupakan suatu kebutuhan dan bukan suatu beban sehingga
Materi matematika disusun menurut urutan tertentu atau setiap
topik matematika berdasarkan subtopik tertentu.
b. Seorang peserta didik dapat memahami suatu topik matematika
jika telah memahami subtopik pendukung atau pra Syaratnya.
c. Perbedaan kemampuan antar peserta didik dalam mempelajari
atau memahami suatu topik matematika ditentukan oleh
perbedaan penguasaan subtopik pra syaratnya.
d. Penguasaan topik baru oleh peserta didik tergantung pada topik
sebelumnya.
e. Dilaksanakan dengan ikhlas dalam mengerjakan tugas yang
berupa latihan soal-soal.
2. Penugasan dan Relevansinya dengan Pembelajaran Matematika
Belajar dan mengajar adalah dua kegiatan yang tunggal tetapi memiliki
makna yang berbeda. Belajar diartikan sebagai suatu perubahan tingkah
laku karena hasil dari pengalaman yang diperoleh sedangkan mengajar
adalah kegiatan menyediakan kondisi yang merangsang serta
mengarahkan kegiatan belajar peserta didik untuk memperoleh
pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang dapat membawa
perubahan tingkah laku. Seperti yang dikemukakan oleh Sudjana bahwa
mengajar pada hakekatnya adalah suatu proses yaitu proses mengatur,
mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar anak didik sehingga dapat
menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan bimbingan atau
bantuan kepada anak didik dalam melakukan proses belajar mengajar.
36
Nasution mengemukakan bahwa mengajar pada hakekatnya adalah
suatu proses yakni proses mengatur, mengorganisasikan lingkungannya
sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi
proses belajar.
37
Metode penugasan biasa disebut metode pemberian tugas atau metode
tugas. Metode ini merupakan salah satu metode yang ingin menerapkan
learning by doing dari John Dewey. Tugas tersebut diberikan kepada
individu maupun kelompok. Mereka akan melaksanakannya di dalam
maupun di luar kelas dan di luar jam pelajaran. Adapun tugas yang bisa
diberikan oleh guru itu banyak macamnya antara lain PR untuk Bidang
Studi Matematika.
Efektivitas metode ini sudah pernah dibuktikan di Singapura pada
tahun 1993 sehingga membuat negara tersebut menjadi nomor satu di
dunia untuk bidang matematika dan IPA (Science). Di Singapura pada
tahun 1993, untuk bidang matematika dan sains, keberhasilan siswanya
adalah nomor satu di dunia. AS termasuk nomor 27 dan 17 untuk bidang
studi yang sama. Alasannya sangat sederhana, para siswa di sana sangat
rajin mengerjakan PR di bawah bimbingan gurunya. Guru memiliki
dedikasi yang tinggi untuk membuat soal dan memeriksa PR anak
didiknya. Setiap minggu guru-guru menghabiskan waktu 10 jam untuk
membuat soal PR, setiap siswa disana menghabiskan waktu 4,6jam
perhari untuk mengerjakan PR, sementara para siswa di dunia berkisar 2-
3 jam
38
36
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta; Rineka Cipta, 2002), hlm.45.
37
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2005), hlm. 182.
38
http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2008/07/pengaruh-pemberian-pr-dalam.html [30 des
2008]
Dalam penelitian ini PR ini diberikan kepada peserta didik pada akhir
pelajaran, dimana materi PR merupakan materi yang akan dipelajari
peserta didik pada pertemuan pembelajaran berikutnya. PR ini berupa
soal-soal latihan, yang akan dikerjakan peserta didik diluar jam pelajaran
khususnya dirumah.
Tugas atau PR tersebut ditujukan untuk membekali dan
mempersiapkan peserta didik dalam pembelajaran selanjutnya agar
pemahaman peserta didik pada materi yang diberikan akan lebih
mendalam. Dengan dasar learning by doing, diharapkan kesan pada diri
anak akan lebih mendalam dan mudah diingat. Dengan adanya PR ini,
pengalaman peserta didik atas suatu masalah akan dapat dibina lebih kuat
dengan bimbingan dari guru dan belajar kelompok bersama teman.
Disamping itu, adanya kesempatan untuk bertanya setelah menghadapi
soal/perintah yang tak terpecahkan saat pembelajaran berlangsung, akan
menambah pemahaman peserta didik pada materi yang dipelajari.
Dengan demikian keterbatasan waktu di kelas untuk memecahkan
suatu masalah atau pemahaman suatu materi akan terpecahkan dengan
adanya penambahan waktu belajar peserta didik dirumah. Disamping itu,
dengan adanya PR peserta didik didorong untuk mencari sendiri
bahan/sumber pengetahuan yang berkaitan dengan apa yang mereka
pelajari.
adapun langkah-langkah pembelajaran melalui pemberian tugas PR
adalah :
1. Guru memberikan salam kepada semua peserta didik
2. Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran peserta didik
3. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik
4. PR dikumpulkan
5. peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok kecil
6. Guru memberikan lembar kerja kepada peserta didik.
7. Setiap kelompok mendiskusikan untuk mengisi lembar kerja
8. Perwakilan dari kelompok mempresentasikan hasil diskusi
p
l
Gambar 2.1
Gambar 2.2
9. Pembahasan PR sekaligus pendalaman materi
10. peserta didik diminta merangkum kembali materi yang telah
dipelajari hari itu.
11. Guru memberikan PR tentang soal-soal materi selanjutnya.
D. Materi pokok segi empat
Segiempat merupakan salah satu materi yang diajarkan di kelas VII
semester genap dengan
Standar Kompetensi : Memahami konsep segiempat dan segitiga serta
menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar : Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan
segiempat serta menggunakannya dalam
pemecahan masalah
Segiempat adalah bangun datar yang memiliki empat buah sisi.
Segiempat yang diteliti adalah persegi panjang, jajargenjang, dan belah
ketupat.
a. Persegi panjang
Sifat-sifat persegi panjang:
1) Sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar
( // )
2) Kedua diagonal sama panjang dan saling
berpotongan dan membagi dua diagonal sama
panjang
3) Keempat sudutnya siku-siku.
Keliling dan Luas persegi panjang
K = 2(p+l) keterangan:
K = Keliling
L = p x l L = Luas
P = Panjang
L = Lebar
b. Jajargenjang
A
D C
B
q
p
a
A
C
B
D
O
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Jajargenjang adalah suatu segiempat dengan sisi-sisi yang
berhadapan sama panjang dan sejajar.
39
Sifat-sifat jajargenjang:
1) Sisi-sisi yang berhadapan sama
panjang dan sejajar.
AB // CD, BC // AD
2) Sudut-sudut yang berhadapan
sama besar
A = C, dan B = D
3) Jumlah sudut-sudut yang berdekatan adalah 180
0
A+ B = 180
0
C+ D =180
0
B+ C =180
0
D+ A =180
0
4) Kedua diagonal saling berpotongan membagi diagonal menjadi
dua sama panjang
AO = CO, dan BO = D
Keliling Jajargenjang
Keliling jajargenjang adalah jumlah panjang sisinya.
Lihat gambar jajargenjang diatas, panjang CD = p dan AD = q,sehingga
Keliling ABCD = AB+ BC+ CD +DA
= p + q + p + q
= 2 ( p + q )
Simpulan:
Untuk setiap jajargenjang ABCD jika keliling K, maka K = 2 x (p + q)
Luas jajargenjang
39
Cucun cunayah,dkk, pelajaran matematika untuk SMP/MTs kelas VII, (Bandung: Yrama
Widya,2007)hlm,349
t
a
t t
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 2.5
Gambar 2.6
1. Perhatikan Gambar (1)
a. Bangun datar diatas adalah jajargenjang
b. Alasnya= 5 satuan
c. tingginya = 3 satuan
2. Gambar (1) diubah dengan sedemikian rupa menjadi bangun (2)
3. Perhatikan Gambar (2)
a. Bangun datar yang terbentuk adalah persegi panjang
b. Panjangnya 5 satuan
c. Lebarnya 3 satuan
4. Bangun datar pada gambar (1) dan gambar (2) adalah sama
Jadi : Luas gambar (1) = Luas gambar (2)
= Luas daerah persegi panjang
= p x l
= 5 x 3
= 15 satuan
Simpulan : Jika sebuah Jajar Genjang dengan alas(a), tinggi (t), dan luas
daerah (L), maka, L = a x t
c. Belahketupat
Belahketupat dibentuk dari gabungan segitiga sama kaki dan
bayangannya setelah dicerminkan terhadap alasnya.
Sifat-sifat belah ketupat:
1) Semua sisi sama panjang
2) Kedua diagonal merupakan
sumbu simetri
3) Sudut-sudut yang berhadapan
sama besar dan dibagi dua sama
besar oleh diagonal-diagonalnya.
a. Keliling Belah ketupat
A
B
C
D
A
B
C
D
O
Gambar 2.7
Gambar 2.6
Keliling belahketupat adalah jumlah panjang keempat sisinya
Keliling belahketupat ABCD = AB + BC +
CD + DA
b. Luas Belah ketupat
Belahketupat ABCD disamping
dibentuk oleh dua buah segitiga
sama kaki yang kongruen, maka luas
daerah belahketupat adalah:
L = luas ABC + luas ADC
=
2
1
. AC. BO +
2
1
. AC . DO
=
2
1
. AC ( BO + DO)
=
2
1
. AC . BD
Misalkan AC disebut diagonal ke1 dan dinotasikan d
1
, sedangkan
BD disebut diagonal ke-2 dan dinotasikan d
2
. Jadi rumus luas daerah
belahketupat adalah :
L =
2
1
. d
1
. d
2
Dengan ringkasan materi diatas maka peserta didik harus mampu
menentukan langkah-langkah yang tepat dan sistematis dalam setiap
penyelesaian masalah sub pokok bahasan segiempat. Materi segiempat ini
membutuhkan pemahaman konsep yang matang, sehingga diharapkan
dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, terlebih lagi pemahaman
konsep ini sangat dibutuhkan saat peserta didik menemukan soal berupa
soal cerita.
Berdasarkan keterangan diatas maka peneliti menggunakan Metode
penugasan karena metode ini mengedepankan pemahaman konsep yang
dituangkan dalam bentuk Pekerjaan Rumah (PR), dengan adanya PR ini
peserta didik dapat belajar sendiri, sehingga mereka akan menemukan
konsep yang dianggap sulit. kemudian saat proses belajar mengajar
berlangsung, peserta didik hanya memantapkan konsep materi. Karena
metode pembelajaran ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar
siswa secara individual.
Kesiapan awal yang ditemukan oleh peserta didik akan besar
pegaruhnya bagi pendalaman pada materi selanjutnya. Sehingga metode
pemberian tugas sebelum materi diajarkan ini akan sangat membantu
dalam kesiapan awal dan pemahaman konsep materi bagi peserta didik.
E. Kajian Pustaka
Dalam Tesis yang ditulis oleh mahasiswa pascasarjana UNNES,
Parmin yang berjudul Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar Bologi
dengan Metode Pemberian Tugas Berwawasan SETS pada siswa kelas X
Madrasah Aliyah Matholiul Huda Pati, penelitian ini mengkaji
pemberian tugas berwawasan lingkungan atau SETS ( Science
Environment Technology and society) pada mata pelajaran Biologi untuk
meningkatkan aktifitas dan hasil belajar.
Disamping itu juga terdapat Tesis penelitian oleh mahasiswa
pascasarjana Universitas Negeri Malang (UNM), Erman Syarif yang
berjudul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Geografi
Fmipa Unm Melalui Penerapan Metode Pemberian Tugas Untuk Analisis
Data Kependudukan penelitian ini mengkaji tentang analisis data
kependudukan dengan pemberian tugas secara individu pada program
studi geografi dengan tujuan meningkatkan hasil belajar.
Dalam skripsi yang ditulis oleh seorang mahasiswa IKIP PGRI
Semarang, Misronah yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar
Matematika Pokok Bahasan Kubus dan Balok Menggunakan Metode
Penugasan tipe Pemberian Tugas Rumah Sebelum Materi Diajarkan
Pada Siswa Kelas VIIA Semester II SMP Dondong Mangkang Semarang
tahun ajaran 2006/2007 memaparkan tentang penerapan materi Kubus
dan Balok melalui metode Penugasan tipe pemberian Tugas Rumah,
sebelum materi diajarkan dengan tujuan dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik.
Berdasarkan beberapa penelitian tersebut, sebagai bahan
perbandingan yang sudah teruji keshahihannya. Dengan materi yang
berbeda pada pelajaran matematika maka penulis mengambil judul
penelitian Penerapan Metode Penugasan Untuk Meningkatkan
Keaktifan Dan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Pokok Segiempat
Semester II Kelas VII Mts Fatahillah Bringin Ngaliyan Semarang Tahun
Pelajaran 2008/2009maksudnya yaitu bagaimana penerapan metode
peugasan pada materi pokok segiempat untuk meningkatkan keaktifan
dan hasil belajar matematika, sehingga pembelajaran dikelas menjadi
lebih aktif dan bermakna bagi peserta didik dalam mendapatkan
pengalaman belajar yang mempengaruhi keberhasilan belajar.
F. Hipotesis Tindakan
Melalui Strategi penugasan keaktifan dan hasil belajar Peserta
Didik Kelas VII B MTs Fatahillah Beringin Semarang Tahun Pelajaran
2008/2009 Materi Pokok segiempat dapat ditingkatkan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK),
yaitu suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar dengan sebuah tindakan
yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
40
1. Model Penelitian
Konsep penelitian ini terdiri dari beberapa siklus tindakan dalam
pembelajaran berdasarkan refleksi mengenai hasil dari tindakan-tindakan
pada siklus sebelumnya. Dalam setiap siklus terdiri dari empat komponen
yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Prosedur PTK ini terditi dari 4 tahap, secara rinci sebagai berikut:
a. Perencanaan
1) Menyiapkan satuan tindakan
2) Membuat lembar pengamatan
3) Membuat lembar tes dan penilaian
4) Persiapan alat dokumentasi
b. Pelaksanaan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan
tindakan penerapan metode penugasan dalam menyelesaikan materi
pokok segiempat khususnya persegi panjang, jajar genjang, dan belah
ketupat untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik
yang telah direncanakan.
c. Pengamatan
Dalam tahap ini dilaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan
tindakan. Peneliti mempersiapkan lembar pengamatan untuk
mengetahui kondisi kelas terutama keaktifan belajar peserta didik
40
Panitia sertifikasi guru rayon XII, Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (Plpg) Sertifikasi
Guru Dalam Jabatan, (semarang:UNNES, 2008)hlm.9-5
yang berpengaruh pada hasil belajar peserta didik dalam materi pokok
segiempat. Disamping itu, peneliti juga melaksanakan pengamatan
terhadap tindakan guru dalam pembelajaran.
d. Refleksi
Datadata yang diperoleh melalui observasi dianalisis dan
didiskusikan dengan guru mitra sebagai kolaborator. Dalam penelitian
ini hasil pengamaatn kemudian didiskusikan dengan kolaborator yaitu
guru pelajaran matematika dan dicari solusi dari permasalahan
pembelajaran yang telah berlangsung. Berdasarkan hasil observasi
guru dapat merefleksi diri tentang penerapan metode penugasan dalam
materi pokok segiempat untuk meningkatkan hasil peserta didik dalam
pembelajaran matematika. Dengan melihat dan mengamati apakah
tindakan yang telah dilakukan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil
belajar peserta didik dalam materi pokok segiempat.
2. Rancangan Penelitian
Tahapan langkah penelitian ini disusun dalam siklus. Penelitian ini
dirancang dalam 3 siklus, yang terdiri dari pra siklus, siklus 1, dan siklus
2. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian adalah sebagai
berikut:
a. Pra siklus
Dalam pra siklus ini peneliti akan melihat pembelajaran
matematika dengan materi persegi panjang didalam kelas. Pada
pelaksanaan pra siklus ini guru belum memberikan tugas atau pekerjaan
rumah(PR) pada akhir pertemuannya.
Dalam pelaksanaan pembelajaran pra siklus ini juga akan diukur
dengan indikator penelitian yaitu keaktifan dan hasil belajar peserta didik
(rata-rata kelas dan ketuntasan belajar klasikal). Hal ini dilakukan sebagai
dasar untuk membandingkan keberhasilan pembelajaran dengan
penerapan metode penugasan pada siklus 1 dan siklus 2.
b. Siklus 1
1. Perencanaan
a) Peneliti dan guru merencanakan materi jajar jenjang dengan
menerapkan metode penugasan
b) Peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
pada materi yang telah direncanakan
c) Peneliti menyiapkan PR sebagai tugas peserta didik pada
pertemuan selanjutnya.
d) Peneliti menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) sebagai bahan
diskusi peserta didik.
e) Peneliti menyiapkan lembar pengamatan yang meliputi lembar
pengamatan aktivitas peserta didik dan lembar pengamatan
guru dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran.
f) Peneliti menyiapkan evaluasi sebagai tes akhir siklus.
2. Tindakan
a) Guru memberikan salam kepada semua peserta didik
b) Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran peserta didik
c) Guru memberikan appersepsi dan motivasi kepada peserta
didik
d) PR dikumpulkan
e) Siswa dibentuk dalam beberapa kelompok kecil
f) Guru memberikan lembar kerja kepada siswa.
g) Setiap kelompok mendiskusikan untuk mengisi lembar kerja
h) Perwakilan dari kelompok mempresentasikan hasil diskusi
i) Pembahasan PR sekaligus pendalaman materi
j) Siswa diminta merangkum kembali materi yang telah
dipelajari hari itu.
k) Pemberian soal evaluasi pada siswa.
l) Mengumpulkan hasil evaluasi.
m) Guru memberikan PR tentang soal-soal materi selanjutnya,
yaitu belah ketupat.
3. Pengamatan
a) Pengamatan terhadap peserta didik
Penelitian mengamati aktivitas belajar baik peserta didik
dengan guru maupun peserta didik dengan peserta didik dalam
proses pembelajaran
b) Pengamatan terhadap guru
Peneliti mengamati guru dalam pengelolaan kegiatan
pembelajaran dengan metode penugasan.
4. Refleksi
Refleksi merupakan analisis dan evaluasi yang berkaitan
dengan pelaksanan kegiatan pembelajaran metode penugasan pada
tahap siklus I yang dilakukan peneliti bersama kolaborator.
a) Menganalisis hasil pengamatan siklus 1 untuk membuat
simpulan sementara terhadap pelaksanaan pengajaran di siklus
2
b) Mendiskusikan dengan guru tentang hasil analisis untuk
tindakan perbaikan pada pelaksanaan kegiatan penelitian
dalam siklus 2
c. Siklus 2
1. Perencanaan
a) Peneliti dan guru merencanakan materi belah ketupat
dengan menerapkan metode penugasan
b) Peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
pada materi yang telah direncanakan
c) Peneliti menyiapkan PR sebagai tugas peserta didik pada
pertemuan selanjutnya.
d) Peneliti menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) sebagai bahan
diskusi peserta didik.
e) Peneliti menyiapkankembali lembar pengamatan yang
meliputi lembar pengamatan aktivitas peserta didik dan lembar
pengamatan guru dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran.
f) Peneliti menyiapkan evaluasi sebagai tes akhir siklus.
2. Tindakan
a) Guru memberikan salam kepada semua peserta didik
b) Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran peserta didik
c) Guru memberikan appersepsi dan motivasi kepada peserta
didik
d) PR dikumpulkan
e) Siswa dibentuk dalam beberapa kelompok kecil
f) Guru memberikan lembar kerja kepada siswa.
g) Setiap kelompok mendiskusikan untuk mengisi lembar kerja
h) Perwakilan dari kelompok mempresentasikan hasil diskusi
i) Pembahasan PR sekaligus pendalaman materi
j) Siswa diminta merangkum kembali materi yang telah
dipelajari hari itu.
k) Pemberian soal evaluasi pada siswa.
l) Mengumpulkan hasil evaluasi.
3. Pengamatan
a) Pengamatan terhadap peserta didik
Penelitian mengamati aktivitas belajar baik peserta didik
dengan guru maupun peserta didik dengan peserta didik dalam
proses pembelajaran
b) Pengamatan terhadap guru
Peneliti mengamati guru dalam pengelolaan kegiatan
pembelajaran dengan metode penugasan.
4. Refleksi
Refleksi merupakan analisis dan evaluasi yang berkaitan
dengan pelaksanan kegiatan pembelajaran metode penugasan pada
tahap siklus 1 yang dilakukan peneliti bersama kolaborator.
a) Menganalisis hasil pengamatan siklus 2 untuk membuat
simpulan terhadap pelaksanaan pengajaran di siklus 2.
b) Mendiskusikan hasil analisis dalam pelaksanaan siklus 2 untuk
mendapatkan suatu kesimpulan. Pada siklus 2 ini melalui
metode penugasan diharapkan keaktifan dan hasil belajar
matematika siswa kelas VII MTs Fatahillah Ngaliyan
Semarang lebih meningkat dari siklus 1.
3. Kolaborator
Kolaborator dalam penelitian tindakan kelas adalah orang yang
membantu mengumpulkan data-data tentang penelitian yang sednag
digarap bersama-sama dengan peneliti. Kolaborator dalam penelitian ini
adalah guru matematika kelas VII-B di MTs. Fatahillah yaitu bapak
Slamet santoso, S.Si.
4. Subjek Penelitian
Subjek yang akan diteliti pada penelitian ini adalah peserta didik
kelas VII-B di MTs Fatahillah Ngaliyan Semarang, sejumlah 36 siswa,
yang terdiri dari 19 peserta didik laki-laki, dan 17 peserta didik
perempuan.
5. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 18 Mei
sampai 4 Juni 2009 di kelas VII-B MTs. Fatahillah Bringin Ngaliyan
Semarang.
B. Indikator Keberhasilan
1. Tercapainya tujuan ke 1, yaitu ada peningkatan keaktifan belajar pada
peserta didik kelas VII-B MTs. Fatahillah Bringin dalam menyelesaikan
soal pada materi segiempat, dengan rata-rata aktifitas adalah 75%.
Dengan jenis aspek sebagai berikut:
a) Keaktifan peserta didik dalam mengerjakan dan mengumpulkan tugas
(PR)
b) Ketuntasan peserta didik dalam menyelesaikan tugas PR
c) Keaktifan peserta didik dalam mendiskusikan lembar kerja
siswa(LKS).
d) Kecekatan peserta didik dalam membentuk kelompok.
e) Keseriusan peserta didik dalam berdiskusi.
f) Keaktifan dalam bertanya.
g) Keterampilan saat menjawab pertanyaan.
h) Keberanian peserta didik dalam menuliskan jawaban soal di papan
tulis.
i) Kecakapan dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan
kelas.
j) Kemampuan peserta didik dalam menarik kesimpulan tentang solusi
masalah yang dihadapi.
2. Tercapainya tujuan ke 2, yaitu ada peningkatan hasil belajar peserta didik
kelas VII-B MTs. Fatahillah Bringin dalam menyelesaikan soal pada
materi segiempat, yang ditandai rata-rata hasil belajar adalah 60 dengan
ketuntasan belajar 85%.
C. Teknik Pengumpulan Data
Dasar untuk mencapainya suatu penelitian ini, maka diperlukan data yang
mempunyai validitas yang tinggi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan
beberapa metode yaitu:
1) Metode observasi
Observasi ialah metode atau cara-cara menganalisis dan
mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan
melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung.
41
Metode ini digunakan untuk mengamati kegiatan guru dan peserta didik
dalam proses pembelajaran sehingga dapat diketahui apakah proses
pembelajaran berlangsung efektif.
41
Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Tehnik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. 149.
2) Metode dokumentasi
Dokumentasi adalah catatan tertulis tentang berbagai kegiatan
atau peristiwa pada waktu yang telah lalu. Metode ini digunakan untuk
mengetahui dan mendapatkan daftar nama peserta didik yang akan diteliti.
3) Metode wawancara
Metode ini dilakukan untuk memperoleh data-data tentang
permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran sebelum pemberian
tindakan, diantaranya strategi dan metode pembelajaran yang digunakan
dalam pembelajarn matematika, aktivitas dan hasil belajar peserta didik
sebelum pemberian tindakan.
4) Metode Tes
Tes dipakai untuk mengukur kemampuan siswa baik
kemampuan awal, perkembangan atau peningkatan kemampuan selama
dikenai tindakan, dan kemampuan siswa pada akhir tindakan.
42
Metode
ini digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik dalam belajar
dan pembelajaran matematika, tes dilaksanakan pada setiap pembelajaran
dan akhir siklus.
D. Metode Analisis Data
Data hasil pengamatan diolah dengan analisis deskriptif untuk
menggambarkan keadaan peningkatan indikator keberhasilan tiap siklus dan
untuk menggambarkan keberhasilan pembelajaran melalui strategi
penugasan.
1. Data keaktifan peserta didik
Adapun perhitungan persentase keaktifan peserta didik dalam
mengikuti pembelajaran adalah sebagai berikut:
Persentase(%) = % 100 x
N
n
Keterangan:
n = skor yang diperoleh tiap peserta didik
42
Op.cit, hlm. 9-23.
N = jumlah seluruh skor
2. Data mengenai hasil belajar
Data mengenai hasil belajar diambil dari kemampuan kognitif
peserta didik dalam memecahkan masalah dianalisis dengan
menghitung rata-rata nilai ketuntasan belajar.
a. Menghitung rata-rata
Untuk menghitung nilai rata-rata digunakan rumus:
43
N
x
x
=
Keterangan:
= x rata-rata nilai
didik peserta
nilai
=
36
1945
= 54.03
Hal ini juga diperkuat dengan pengamatan keaktifan peserta didik MTs
Fatahillah tahun pelajaran 2008-2009 saat pelaksanaan prasiklus
belangsung.
Hasil Pengamatan Keaktifan Prasiklus
No Aspek Pengamatan Presentase
keaktifan
(%)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Keaktifan peserta didik dalam mendengarkan
instruksi atau penjelasan dari guru
Keaktifan peserta didik dalam mendiskusikan
lembar kerja siswa(LKS)
Keaktifan peserta didik dalam bertanya
Kepiawaiyan saat menjawab pertanyaan
Kecakapan dalam mempresentasikan hasil diskusi
Kemampuan peserta didik dalam menarik
kesimpulan
50
40
45
50
50
55
Jumlah 290
Untuk hasil pengamatan oleh peneliti yang dilihat dari indikator
kesiapan dan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran
matematika pada tahap prasiklus dapat diprosentasekan bahwa keaktifan
peserta didik dalam proses pembelajaran sebelum diterapkan metode
penugasan yaitu:
Prosentase Keaktifan (%) =
P
N
= 027 . 54
36
1945
= =
Persentase Ketuntasan Klasikal = % 100
36
x
T
2 . 47 % 100
36
17
= = x %
Semarang, 20 Mei 2010
Peneliti Guru Mapel Matematika
Ifa Luthfia Slamet Santoso, S.Si
A
C
B
D
O
Lampiran 8
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I (Pertemuan ke-1)
Sekolah : MTs Fatahillah
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Alokasi waktu : 2 x 40 menit (1 pertemuan).
Standar Kompetens : Memahami konsep segiempat dan segitiga serta
menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar : 6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan
segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan
masalah
Indikator :
1. Mengidentifikasi sifat-sifat jajargenjang
2. Menemukan rumus keliling jajargenjang
3. Menghitung keliling jajargenjang
A. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui metode penugasan peserta didik dapat memperdalam konsep
tentang sifat-sifat jajargenjang
2. Peserta didik dapat menemukan rumus keliling Jajargenjang
3. Melalui metode penugasan peserta didik dapat termotivasi untuk belajar
tentang sifat-sifat dan menghitung keliling jajargenjang
B. Materi Pokok pembelajaran
Jajargenjang
Sifat-sifat jajargenjang:
5) Sisi-sisi yang berhadapan sama
panjang dan sejajar.
AB // CD, BC // AD
6) Sudut-sudut yang berhadapan
sama besar
A = C, dan B = D
7) Jumlah sudut-sudut yang berdekatan adalah 180
0
A + B =180
0
C + D =180
0
B + C =180
0
D + A =180
0
q
p
A
D C
B
8) kedua diagonal saling
berpotongan membagi diagonal
menjadi dua sama panjang
AO = CO, dan BO = DO
Keliling Jajargenjang
K = p + q + p + q
= 2 x (p + q)
Contoh soal:
Perhatikan jajargenjang ABCD disamping!
Jika panjang BC=6cm dan AB : BC= 4:3, maka
berapakah kelilingnya?
Jawab:
AB : BC = 4 : 3
AB : 6 = 4 : 3
AB = 6
3
4
= 8
Keliling ABCD = 2( AB + BC)
= 2(8+ 6)
= 2 (14)
= 28
Jadi, kelilingnya adalah 28 cm.
C. Model Pembelajaran
Pemberian tugas, diskusi, dan tanya jawab
D. Langkah Pembelajaran:
Pengorganisasian
No Kegiatan pembelajaran Peserta
didik
Waktu
1.
2.
3.
4.
Pendahuluan :
Apersepsi:
Guru memberikan salam kepada semua
peserta didik
Guru mengadakan presensi terhadap
kehadiran peserta didik
Guru mengulang sedikit materi sebelumnya
PR dikumpulkan
K
I
12 menit
3 menit
Keterangan : K = Kasikal, I = individu
E. Media, Sarana dan Sumber Belajar.
1. Media Belajar :
LKS 1 (Lembar Kerja Siswa).
2. Sarana Belajar : Penggaris, kapur/spidol, penghapus dan papan tulis.
3. Sumber Belajar :
a. Buku Paket Matematika SMP kelas VII, dari Pemerintah Kota.
b. Buku Matematika untuk SMP/MTs kelas VII, penerbit YRAMA
WIDYA.
F. Penilaian :
1. Prosedur Tes:
a. Tes Awal : Tidak Ada
b. Tes Proses : Ada
c. Tes Akhir : Ada
2. Jenis Tes:
a. Tes Awal : -
b. Tes Proses : Uraian
c. Tes Akhir : Pilihan ganda dan Uraian
3. Alat Tes: Terlampir
Semarang, 25 Mei 2009
Guru Mapel matematika Peneliti
Slamet Santoso, S.Si Ifa Luthfia
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Kegiatan Inti :
Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari
4 5 siswa
Guru memberikan lembar kerja kepada siswa.
Setiap kelompok berdiskusi untuk mengisi
lembar kerja
Perwakilan dari kelompok mempresentasikan
hasil diskusi
Kelompok lain menanggapi presentasi
Pembahasan PR sekaligus pendalaman materi
Penutup :
Siswa diminta merangkum kembali materi
yang telah dipelajari hari itu.
Guru memberikan PR tentang soal-soal materi
selanjutnya, yaitu menemukan rumus dan
menghitung luas jajargenjang
K
K
G
I
I
K
K
5 menit
15 menit
10 menit
5 menit
20 menit
10 menit
t
a
t t
a
Gambar 1
Gambar 2
NIM. 3105112
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I (Pertemuan ke-2)
Sekolah : MTs Fatahillah
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Alokasi waktu : 2 x 40 menit (1 pertemuan).
Standar Kompetens : Memahami konsep segiempat dan segitiga serta
menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar : 6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan
segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan
masalah
Indikator : 1. Menemukan rumus luas jajargenjang
2. Menghitung luas daerah jajargenjang
A. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui metode penugasan peserta didik dapat memperdalam konsep
tentang luas jajargenjang
2. Peserta didik dapat menemukan rumus luas daerah Jajargenjang
3. Melalui metode penugasan peserta didik memiliki keterampilan
4. menghitung luas daerah jajargenjang
B. Materi Pokok Pembelajaran
Luas jajargenjang
5. Perhatikan Gambar (1)
a. Bangun datar diatas adalah jajargenjang
b. Alasnya= 5 satuan
c. tingginya = 3 satuan
6. Gambar (1) diubah dengan sedemikian rupa menjadi bangun (2)
7. Perhatikan Gambar (2)
a. Bangun datar yang terbentuk adalah persegi panjang
b. Panjangnya 5 satuan
c. Lebarnya 3 satuan
8. Bangun datar pada gambar (1) dan gambar (2) adalah sama
Jadi : Luas gambar (1) = Luas gambar (2)
= Luas daerah persegi panjang
= p x l
= 5 x 3
= 15 satuan
L = a x t
Contoh soal: Luas daerah jajargenjang ABCD adalah 42
2
1
cm
2
. Jika tingginya
5 cm, berapakah alas jajargenjang?
Jawab:
Diketahui, L = 42
2
1
cm
2
dan t = 5 cm
L = a x t
42
2
1
= a x 5
a =
5
42
2
1
=
5
2
85
= 5 8
10
85
5 2
85
= =
C. Model Pembelajaran
Pemberian tugas, diskusi, dan tanya jawab
D. Langkah Pembelajaran:
Pengorganisasian
No Kegiatan pembelajaran Peserta
didik
Waktu
1.
2.
3.
4.
Pendahuluan :
Apersepsi:
Guru memberikan salam kepada semua
peserta didik
Guru mengadakan presensi terhadap
kehadiran peserta didik
Guru mengulang sedikit materi sebelumnya
PR dikumpulkan
K
I
12 menit
3 menit
Keterangan : K = Kasikal, I = individu
E. Media, Sarana dan Sumber Belajar.
1. Media Belajar : LKS 1 (Lembar Kerja Siswa).
2. Sarana Belajar : Penggaris, kapur/spidol, penghapus dan papan tulis.
3. Sumber Belajar :
a. Buku Paket Matematika SMP kelas VII, dari Pemerintah Kota.
b. Buku Matematika untuk SMP/MTs kelas VII, penerbit YRAMA
WIDYA.
F. Penilaian :
1. Prosedur Tes:
a. Tes Awal : Tidak Ada
b. Tes Proses : Ada
c. Tes Akhir : Ada
2. Jenis Tes:
a. Tes Awal : -
b. Tes Proses : Pengamatan
c. Tes Akhir : Pilihan ganda dan Uraian
3. Alat Tes: Terlampir
Semarang, 27 Mei 2009
Guru Mapel matematika Peneliti
Slamet Santoso, S.Si Ifa Luthfia
NIM. 3105112
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Kegiatan Inti :
Perwakilan siswa menuliskan jawaban PR di
papan tulis
Siswa lain dan guru mengkoreksi jawaban PR
yang telah ditulis
Dengan sarana LKS guru menyampaikan
pendalaman materi
Bagi siswa yang belum paham dapat bertanya
agar dapat memahaminya
Pemberian soal evaluasi pada siswa.
Siswa mengerjakan evaluasi.
Penutup :
Mengumpulkan hasil evaluasi.
Guru memberikan PR materi selanjutnya,
yaitu belah ketupat.
I
K
K
K
K
K
5 menit
10 menit
15 menit
5 menit
20 menit
5 menit
A
D C
B
O
Lampiran 9
K elompok
Lembar K er ja Si swa (LK S) si klus I 1.
2.
3.
4.
5.
M enemukan Si fat si fat jajar genjang
Perhatikan gambar diatas!
Untuk lebih memahami Sifat-sifat jajar genjang, lengkapilah lembar kerja berikut
ini!
1. Sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar( // )
AB = ..., BC = ....
AB// CD, ...//...
2. Sudut-sudut yang berhadapan sama besar
A = dan B = .
3. Dua sudut yang berdekatan saling berpelurus
Ukurlah A, B ,C , dan D!
A + B = 180
0
B + C = ...
... + ... = ... ... + ... = ...
C + D = A + D = 180
0
... + ...= ... ... + ... = ...
4. Diagonal jajargenjang saling membagi dua sama panjang
Dengan penggaris ukurlah panjang AO =..., CO =..., BO = , DO =
Apakah panjang AO sama dengan CO ?
Apakah panjang BO sama dengan DO?
Jadi, sifat sifat jajargenjang :
A
D C
B
q
p
l
p
t
aa t
t t
aa t
Gambar 1
1.....................................................................................
2....................................................................................
3.....................................................................................
4.....................................................................................
M enemukan r umus keli li ng jajar an genjang
Perhatikan gambar dibawah ini dan isilah titik-titik dibawah ini!
Keliling jajaran genjang adalah jumlah panjang sisinya.
Lihat gambar jajaran genjang diatas, mengingat sifat jajargenjang yang
pertama, maka panjang AB = dan BC =, jika panjang AB =p dan BC =q
sehingga Keliling ABCD =. + + +
= + + +
=2 x ( + )
Simpulan:
Untuk setiap jajaran genjang ABCD jika keliling K, maka K =2 x ( +)
M enemukan Luas daer ah J ajar an Genjang
I ngatkah K ali an?
Sebuah persegi panjang dengan panjang (p),
lebar (l) dan luas (L) maka luas daerah persegi
panjang adalah
L = .. x
Kerjakan langkah-langkah kerja dibawah ini dengan baik dan
benar!
Gambar 2
1. Perhatikan Gambar (1)
a. Bangun datar apakah diatas?
b. Berapa alasnya? . satuan
c. Berapa tingginya ? .. satuan
2. Gambar (1) diubah dengan sedemikian rupa menjadi bangun (2) !
3. Perhatikan Gambar (2)
a. Bangun datar apakah yang terbentuk?
b. Berapa panjangnya? . satuan
c. Berapa lebarnya ? .. satuan
4. Apakah luas bangun datar pada bangun (1) sama dengan gambar (2) ? .....
Jadi : Luas gambar (1) = Luas gambar (2)
Luas daerah... = Luas daerah ....
= .... x ....
= ...x .....
= .... satuan
Simpulan : J ika sebuah J ajaran Genjang dengan alas(a),
tinggi (t), dan luas daerah (L ), maka, L = .... x .....
Lampiran 10
Pembagian Kelompok Siklus I
Kelompok 1:
1. Moch. Yanuar Abdillah
2. Anita Dwi Isnayati
3. Ali Maksum
4. Ahmad Nadir
Kelompok 2:
1. Tutik Quratu Aini
2. Umi Chabibah
3. Ayu Sofiana Putri
4. Avinda Deviyanti
Kelompok 3:
1. Ahmad Sholeh
2. Ahmad Thohirin
3. Budi Purnomo
4. Doddy Ircham Pambudi
Kelompok 4:
1. Atina Fitriana
2. Cintya Yulinda Putri
3. Eva Tri Rohmayani
4. Melinda Gita Dewi
Kelompok 5:
1. Deni Fachrus Syakirin
2. Eko Aji Setiawan
3. Eko Prasetiyo
4. Ferri Rizki Ramadhan
Kelompok 6 :
1. Khoirul Marom
2. Muhammad Shidiq Ma'ani
3. Rizki Surya Saputra
4. Muchamad Nadhirin
Kelompok 7:
1. Lisa Umi Hanik
2. Hisyam Abdurrahman
3. Subeki
4. M. Fatachul Alim
Kelompok 8 :
1. Maftuchah
2. Mar'atul Muazizah
3. Safa'atun Ulfa
4. Siti Nur Qori'ah
Kelompok 9:
1. Soffi Wunaizzah
2. Supiati Ainun Ni'mah
3. Sri Bekti Sulasih
4. Ardika Danu Saputra
Lampiran 11
Tugas Rumah (PR) Siklus I (pertemuan 1)
Petunjuk :
a. Bacalah basmasah sebelum mengerjakan.
b. Dianjurkan membuka buku dari beberapa sumber.
c. Boleh dikerjakan individu maupun kelompok
Kerjakan dengan baik dan benar!
1. Pada jajar genjang PQRS diketahui P = (3x + 2 ) dan S = (x + 30 ).
Tentukan Nilai x , sudut P dan S!
2. Pada jajar genjang ABCD diketahui panjang AB = ( 3m +5 ) cm dan CD = (
m + 8)cm. Jika keliling jajar genjang ABCD = 58 cm. Tentukan nilai m,
panjang AB dan CD!
Tugas Rumah (PR) Siklus I (pertemuan 2)
Petunjuk :
a. Bacalah basmasah sebelum mengerjakan.
b. Dianjurkan membuka buku dari beberapa sumber.
c. Boleh dikerjakan individu maupun kelompok
Kerjakan dengan baik dan benar!
1. Diketahui PQRS adalah suatu jajar genjang dengan diagonal PR dan QS yang
berpotongan di titik T. Jika PQ = (x +5 ) cm, SR = (3x -3 )cm QR = (2x 2 )
cm maka hitung :
a. Nilai x
b. Luas PQRS jika tinggi 5 cm
c. Keliling PQRS
2. Atap sebuah rumah akan diberi genteng berbentuk jajar genjang dengan
panjang alas 30 m dan tinggi 20 m. Jika luas atap 120 m
2
. Berapa banyak
minimum genteng yang dibutuhkan?
P
S
R
Q
(3x+2)
(x+30
)
A B
(3m+5)
(m+8)
C
D
Lampiran 12
Pembahasan PR Siklus I pertemuan 1
1. Diketahui:
P = (3x + 2 )
S = (x + 30 )
Ditanya: nilai x, P, danS?
Jawab:
Sudut yang berdekatan bejumlah 180(Sifat jajargenjang)
P+S = 180
0
(3x + 2 ) + (x + 30 ) = 180
0
4x +32 = 180
0
4x = 180
0
x = 45
0
Jadi nilai x = 45
0
, subtitusikan x
P = 3x + 2 S = x + 30
= 3(45) + 2 = 45 +30
= 135 + 2 = 75
= 137
Jadi, P = 137
0
danS = 75
0
2. Diketahui:
AB = (3m + 5 ) cm
BC = (m + 8 ) cm
Keliling ABCD = 58 cm
Ditanya: nilai m, panjang AB danBC?
Jawab:
Keliling = 2 (AB + BC)
58 = 2(3m + 5 + m + 8)
58 = 2(4m + 13)
58 = 8m + 26
8m = 58 26
8m = 32
m = 4
subtitusikan m,
AB = (3m + 5 ) BC = (m + 8 ) cm
= 3(4) + 5 = 4 +8
= 12 +5 = 12
= 17
Jadi, Panjang AB = 17cm, dan panjang BC = 12 cm.
A
D C
B
Lampiran 13
Lembar Soal Tes Evaluasi siklus I
I. Pilihlah jawaban yang paling benar!
1. Dari pernyataan berikut ini:
(1) sisi sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar
(2) diagonal-diagonalnya sama panjang dan saling tegak lurus
(3) sudut-sudut yang berhadapan sama besar
(4) jumlah sudut yang berdekatan adalah 180
0
yang merupakan sifat-sifat jajaran genjang adalah?
b. (1), (2), (3) c. (1), (3), (4)
c. (1), (2), (4) d. (2), (3), (4)
2. Pada gambar disamping diketahui jajaran genjang ABCD dengan A :
B = 17 : 28. besar A = ...
a.51
0
b.68
0
c.70
0
d.85
0
3. Pada jajar genjang PQRS diketahui panjang PQ = (3m +5)cm dan QR =
(m+8)cm. Jika keliling jajar genjang PQRS = 58 cm, maka nilai m
adalah...
a. 6 c. 3
b. 5 d. 4
4. Sebuah jajar genjang mempunyai panjang sisi 21cm dan 15cm. Berapakah
kelilingnya?
a. 72 cm c. 102 cm
b. 82 cm d. 54 cm
5. Bila diketahui tinggi jajar genjang = 7 cm dan panjang alas = 13 cm.
Berapakah luas jajar genjang?
a. 90cm
2
c. 92 cm
2
b. 91cm
2
d. 93 cm
2
II. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Diketahui sebuah jajar genjang dengan ukuran sebagai berikut!
No Alas Tinggi Keliling Luas
a. 12 cm 16 cm ... cm ... cm
2
b. ... cm 8 cm ... cm 36 cm
2
A B
(3m+5)
(m+8)
C
D
c. 9 cm ... cm ... cm 108 cm
2
2. Atap sebuah rumah akan diberi genteng berbentuk jajar genjang dengan
panjang alas 20 cm dan tinggi 16 cm. Jika luas atap 192 m
2
. Berapa
banyak genteng yang dibutuhkan?
Lampiran 14
PEMBAHASAN SOAL EVALUASI SIKLUS I
I.
1. Pernyataan berikut ini:
(1) sisi sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar(benar)
(2) diagonal-diagonalnya sama panjang dan saling tegak lurus( salah)
(3) sudut-sudut yang berhadapan sama besar(benar)
(4) jumlah sudut yang berdekatan adalah 180
0
(benar)
jadi, jawaban yang benar adalah C, yaitu (1,3,4)
2. Pada gambar disamping diketahui jajaran genjang ABCD dengan A
: B = 17 : 28. besar A = ...
A dan B adalah sudut yang berdekatan, menurut sifatnya jumlah
sudut yang berdekatan adalah 180
0
.
Misalkan A =17x, B = 28x, berarti A + B = 180
0
17x + 28x = 180
0
45x = 180
0
x = 4
A =17x = 17(4) = 68, jadi, jawaban yang benar adalah B
3. Diketahui:
AB = (3m + 5 ) cm
BC = (m + 8 ) cm
Keliling ABCD = 58 cm
Ditanya: nilai m, panjang AB danBC?
Jawab:
Keliling = 2 (AB + BC)
58 = 2(3m + 5 + m + 8)
58 = 2(4m + 13)
58 = 8m + 26
8m = 58 26
8m = 32
m = 4
jadi, jawaban yang benar adalah D
4. Diketahui:
P = 21cm dan q = 15cm.
Ditanya:Berapakah kelilingnya?
Jawab:
K = 2 (p+q)
= 2 (21 +15)
= 2 ( 36)
= 72 cm, jadi, jawaban yang benar adalah A
5. Diketahui:
alas = 13cm dan tinggi = 7cm.
Ditanya:Berapakah luasnya?
Jawab:L = a x t
= 13 x 7
= 91, jadi, jawaban yang benar adalah B
II.
1. Lengkapilah tabel dibawah ini
No Alas Tinggi Keliling Luas
a. 12 cm 16 cm 64 192 cm
2
b. 6 8 cm 32 36 cm
2
c. 9 cm 12 54 cm 108 cm
2
a. Alas = 12cm, tinggi = 16cm, sisi miring =
2 2
16 12 +
= 256 144 +
= 256 144 +
= 400
= 20
Keliling = 2(alas+sisimiring) =2 (12 + 20) = 2 (32) = 64
Luas = 12 x 16 = 192 cm
2
b. tinggi = 8 cm, Luas = 36cm. Alas =
tinggi
luas
=
8
36
= 6cm
sisi miring =
2 2
8 6 + = 100 64 36 = + = 10 cm
keliling = 2(alas+sisimiring) = 2 (6 +10) = 2 (16) = 32 cm
c. alas = 9 cm, Luas = 108 cm
2
, tinggi =
tinggi
luas
=
9
108
= 12 cm
sisi miring = 225 81 144 9 12
2 2
= + = + = 15
Keliling = 2(alas+sisimiring) = 2 (12 +15) = 2 (27) = 54 cm
2. Diketahui: luas atap 192 m
2
, akan di beri genteng berbentuk jajar genjang
dengan panjang alas 20 cm, dan tinggi 16 cm
Ditanya : banyak genteng yang dibutuhkan ?
Jawab :
Luas jajar genjang = a x t
= 20 x 16
= 320 cm
2
Luas atap adalah 192 m
2
atau 1920000cm
2
Banyak genteng yang dibutuhkan =
enjang jaj luas
atap luas
arg
=
320
1920000
= 6000
Jadi, banyaknya genteng yang dibutuhkan sebanyak 6000 buah.
Lampiran 15
PENSEKORAN SOAL-SOAL EVALUASI SIKLUS I
1. Skor 10 untuk soal evaluasi yang pilihan ganda bernomor 1,2,3,4,5
2. Skor 25 untuk soal evaluasi yang uraian bernomor 1 dan 2
Keterangan Rumus :
Rata-rata (x) =
P
N
Nilai (N) =skor soal pilihan ganda +skor soal uraian
Persentase Ketuntasan Klasikal = % 100 x
P
T
Keterangan :
N = Nilai Peserta Didik
P = Peserta Didik
T = Peserta Didik yang Tuntas
Lampiran 16
DAFTAR NILAI TES EVALUASI SIKLUS I
KELAS VII B
No
Nama peserta didik Nilai
Keterangan
1 Moch. Yanuar Abdillah 55 TIDAK TUNTAS
2 Ahmad Nadir 50 TIDAK TUNTAS
3 Ahmad Sholeh 60 TUNTAS
4 Ahmad Thohirin 40 TIDAK TUNTAS
5 Ali Maksum 95 TUNTAS
6 Anita Dwi Isnayati 50 TIDAK TUNTAS
7 Ardika Danu Saputra 45 TIDAK TUNTAS
8 Atina Fitriana 90 TUNTAS
9 Avinda Deviyanti 75 TUNTAS
10 Ayu Sofiana Putri 55 TIDAK TUNTAS
11 Budi Purnomo 75 TUNTAS
12 Cintya Yulinda Putri 100 TUNTAS
13 Deni Fachrus Syakirin 40 TIDAK TUNTAS
14 Doddy Ircham Pambudi 45 TIDAK TUNTAS
15 Eko Aji Setiawan 85 TUNTAS
16 Eko Prasetiyo 80 TUNTAS
17 Eva Tri Rohmayani 55 TIDAK TUNTAS
18 Ferri Rizki Ramadhan 55 TIDAK TUNTAS
19 Khoirul Marom 30 TIDAK TUNTAS
20 Lisa Umi Hanik 65 TUNTAS
21 M. Fatachul Alim 80 TUNTAS
22 Maftuchah 80 TUNTAS
23 Mar'atul Muazizah 70 TUNTAS
24 Melinda Gita Dewi 90 TUNTAS
25 Muchamad Nadhirin 60 TUNTAS
26 Muhammad Shidiq Ma'ani 95 TUNTAS
27 Rizki Surya Saputra 70 TUNTAS
28 Safa'atun Ulfa 50 TIDAK TUNTAS
29 Siti Nur Qori'ah 65 TUNTAS
30 Soffi Wunaizzah 80 TUNTAS
31 Sri Bekti Sulasih 100 TUNTAS
32 Supiati Ainun Ni'mah 80 TUNTAS
33 Tutik Quratu Aini 80 TUNTAS
34 Umi Chabibah 80 TUNTAS
35 Hisyam Abdurrahman 80 TUNTAS
36 Subeki 75 TUNTAS
Jumlah
2480
Rata-rata 68.88889
Keterangan :
Rata-rata (x) =
P
N
= 89 . 68
36
2480
= =
Persentase Ketuntasan Klasikal = % 100
36
x
T
67 . 66 % 100
36
24
= = x %
Semarang, 27 Mei 2009
Peneliti Guru Mapel Matematika
Ifa Luthfia Slamet Santoso, S.Si
Lampiran 17
Nilai PR Siklus I
Nilai
NO Nama
pertemuan1 pertemuan 2
rata-rata
1 Moch. Yanuar Abdillah 0 0 0
2 Ahmad Nadir 0 0 0
3 Ahmad Sholeh 0 35 17.5
4 Ahmad Thohirin 40 40 40
5 Ali Maksum 50 75 62.5
6 Anita Dwi Isnayati 35 65 50
7 Ardika Danu Saputra 0 0 0
8 Atina Fitriana 40 70 55
9 Avinda Deviyanti 50 50 50
10 Ayu Sofiana Putri 40 40 40
11 Budi Purnomo 60 60 60
12 Cintya Yulinda Putri 65 55 60
13 Deni Fachrus Syakirin 40 40 40
14 Doddy Ircham Pambudi 0 0 0
15 Eko Aji Setiawan 50 70 60
16 Eko Prasetiyo 45 75 60
17 Eva Tri Rohmayani 50 70 60
18 Ferri Rizki Ramadhan 0 45 22.5
19 Khoirul Marom 0 0 0
20 Lisa Umi Hanik 65 60 62.5
21 M. Fatachul Alim 50 70 60
22 Maftuchah 70 70 70
23 Mar'atul Muazizah 70 70 70
24 Melinda Gita Dewi 45 45 45
25 Muchamad Nadhirin 0 45 22.5
26 Muhammad Shidiq Ma'ani 60 65 62.5
27 Rizki Surya Saputra 0 50 25
28 Safa'atun Ulfa 70 65 67.5
29 Siti Nur Qori'ah 70 55 62.5
30 Soffi Wunaizzah 70 70 70
31 Sri Bekti Sulasih 55 65 60
32 Supiati Ainun Ni'mah 70 75 72.5
33 Tutik Quratu Aini 50 70 60
34 Umi Chabibah 60 60 60
35 Hisyam Abdurrahman 60 65 62.5
36 Subeki 55 65 60
Rata-rata (x) =
2
2 1 pertemuan nilai pertemuan nilai +
Lampiran 18
LEMBAR OBSERVASI PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
Penerapan Metode Penugasan Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil
Belajar Matematika Pada Materi Pokok Segiempat
Sekolah : MTs Fatahillah
Hari/ Tanggal : Senin, 25 Mei 2009
Nama Guru : Bapak Slamet Santoso, S.si
Jam Ke : IX X (dari jam 12.40 s/d jam 14.000
Tindak mengajar
Pelaksanaan No Aspek pengamatan
Ya Tidak
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Guru membuka pelajaran, mengkondisikan kelas dan
memberi apersepsi
Guru membimbing peserta didik dalam diskusi
kelompok.
Guru melatih peserta didik untuk bekerja secara
kelompok.
Guru memberikan bimbingan baik pada individual
maupun kelompok yang mengalami kesulitan.
Guru memberikan motivasi peserta didik untuk
menyampaikan hasil diskusi di depan kelas.
Guru memberikan penghargaan terhadap kelompok
yang berhasil mendiskusikan Lembar Kerja Siswa dan
memberikan motivasi kelompok yang dipandang
kurang berhasil dalam mendiskusikan Lembar Kerja
Siswa
Guru memfasilitasi pembahasan PR
Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang
9.
10.
11.
12.
diajarkan pada pertemuan tersebut
Guru memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada
peserta didik
Guru memberikan motivasi pada peserta didik untuk
mengerjakan PR
Guru melakukan evaluasi pembelajaran sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
Guru memberikan motivasi kepada peserta didik untuk
mengerjakan PR dan aktif dalam kegiatan pembelajaran
Penarikan Kesimpulan:
Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan disiklus I kurang optimal, hal ini
terbukti dengan adanya beberapa langkah pembelajaran yang belum terlaksana.
Oleh karena itu, diharapkan adanya pelaksanaan pembelajaran siklus II sebagai
perbaikan untuk mengoptimalkan penerapan metode penugasan dalam
pembelajaran.
Lampiran 19
ANALISIS HASIL PENGAMATAN KEAKTIFAN PESERTA DIDIK
DALAM MENGIKUTI
PEMBELAJARAN SIKLUS I
Aspek Pengamatan
NO N a m a
A B C D E F G H
1 Moch. Yanuar Abdillah 1 1 1 1 2 1 2 1
2 Ahmad Nadir 1 1 2 1 2 1 2 1
3 Ahmad Sholeh 1 1 2 1 2 1 2 1
4 Ahmad Thohirin 1 1 1 2 2 1 2 1
5 Ali Maksum 3 3 3 3 3 3 2 2
6 Anita Dwi Isnayati 2 2 2 2 3 1 3 1
7 Ardika Danu Saputra 1 1 2 2 3 1 2 1
8 Atina Fitriana 3 2 3 3 3 2 3 2
9 Avinda Deviyanti 3 2 3 2 3 2 3 2
10 Ayu Sofiana Putri 3 1 3 2 3 1 4 2
11 Budi Purnomo 3 2 3 2 3 1 2 1
12 Cintya Yulinda Putri 3 2 2 2 2 1 3 1
13 Deni Fachrus Syakirin 2 1 2 1 3 1 2 1
14 Doddy Ircham Pambudi 1 1 2 1 2 1 3 1
15 Eko Aji Setiawan 2 2 3 2 3 2 3 1
16 Eko Prasetiyo 3 2 3 2 3 1 3 3
17 Eva Tri Rohmayani 2 2 3 3 3 1 2 1
18 Ferri Rizki Ramadhan 1 1 2 1 2 1 2 1
19 Khoirul Marom 1 1 2 2 2 1 2 1
20 Lisa Umi Hanik 3 3 3 3 3 3 4 3
21 M. Fatachul Alim 3 2 3 2 3 2 3 2
22 Maftuchah 3 3 3 3 3 1 3 2
23 Mar'atul Muazizah 3 3 2 3 2 1 3 2
24 Melinda Gita Dewi 2 2 2 2 3 1 3 2
25 Muchamad Nadhirin 3 1 1 2 3 1 3 1
26
Muhammad Shidiq
Ma'ani 3 3 3 3 3 2 4 3
27 Rizki Surya Saputra 2 1 1 2 2 1 3 1
28 Safa'atun Ulfa 3 3 2 3 3 1 3 1
29 Siti Nur Qori'ah 3 3 3 3 3 3 4 2
30 Soffi Wunaizzah 3 3 3 2 3 1 3 2
31 Sri Bekti Sulasih 3 2 2 3 3 1 3 2
32 Supiati Ainun Ni'mah 3 3 3 3 3 3 3 2
33 Tutik Quratu Aini 3 2 3 3 3 1 3 2
34 Umi Chabibah 3 2 3 3 3 2 3 2
35 Hisyam Abdurrahman 2 3 2 2 3 1 3 1
36 Subeki 3 2 3 3 4 2 4 2
Jumlah 85 70 86 80 99 51 102 57
Prosentase 59 48.6 59.7 55.56 68.75 35.4 70.8 39.6
Kriteria Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Kurang Baik Kurang Kurang
KETERANGAN :
ASPEK PENGAMATAN
A. Keaktifan peserta didik dalam mengerjakan dan mengumpulkan PR
B. Ketuntasan peserta didik dalam menyelesaikan PR
C. Keaktifan peserta didik dalam menyelesaikan lembar kerja siswa (LKS).
D. Kecekatan dalam membentuk kelompok.
E. Keseriusan peserta didik dalam berdiskusi.
F. Keaktifan dalam bertanya.
G. Kepiawaiyan saat menjawab pertanyaan.
H. Keberanian peserta didik dalam menuliskan jawaban soal di papan tulis.
I. Kecakapan dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas.
J. Kemampuan peserta didik dalam menarik kesimpulan tentang solusi masalah
yang dihadapi.
KRITERIA PENILAIAN,
1= Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4=SangatBaik
KLASIFIKASI KEAKTIFAN,
40% =Kurang
41-60 % =Cukup
61% - 80% = Baik
81% = Sangat Baik
ANALISIS DATA AKTIVITAS
Berdasarkan data pada siklus I ini maka, diperoleh:
=
didik peserta 36
Skor Maksimum = 40
Maka,
rata rata keaktifan ( x ) =
didik peserta
didik peserta seluruh Keaktifan
=
36
801
= 22.25
Prosentase (%) =
Maksimum Skor
didik peserta rata rata Keaktifan
x 100%
=
40
25 . 22
x 100%
= 55.6 %.
Semarang, 27 Mei 2009
Peneliti Guru Mapel Matematika
Ifa Luthfia Slamet Santoso, S.Si.
D
y
Lampiran 20
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II (Pertemuan ke-1)
Sekolah : MTs Fatahillah
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Alokasi waktu : 2 x 40 menit (1 pertemuan).
Standar Kompetens : Memahami konsep segiempat dan segitiga serta
menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar : 6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan
segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan
masalah
Indikator :
2. Mengidentifikasi sifat-sifat belahketupat
3. Menemukan rumus keliling belahketupat
4. Menghitung keliling belahketupat
A. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui metode penugasan peserta didik dapat memperdalam konsep
tentang sifat-sifat belahketupat
2. Peserta didik dapat menemukan rumus keliling belahketupat
3. Melalui metode penugasan peserta didik dapat termotivasi untuk belajar
tentang sifat-sifat dan menghitung keliling belahketupat
B. Materi Pokok pembelajaran
Belahketupat
Belahketupat dibentuk dari gabungan segitiga sama kaki dan bayangannya
setelah dicerminkan terhadap alasnya.
Sifat-sifat belah ketupat:
4) Semua sisi sama panjang
5) Kedua diagonal merupakan sumbu simetri
6) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar
dan dibagi dua sama besar oleh diagonal-
diagonalnya.
Contoh soal:
A
B
C
D
B
C A
z
x
65
0
s
Tentukan besar sudut x,y, dan z pada gambar
disamping!
Jawab :
Pada belahketupat, sudut yang berhadapan sama besar, sehingga x = 65
0
.
BAD adalah segitiga samakaki, sehingga ADB = ABD
BAD + ADB + ABD = 180
0
65
0
+ y + y = 180
0
65
0
+ 2y = 180
0
2y = 180
0
65
0
y = 57.5
0
Karena AD // BC, maka z = y = 57.5
0
Keliling Belah ketupat
Keliling belahketupat adalah jumlah panjang keempat sisinya
AB = s, dan AB = BC = CD = AD
sehingga keliling ABCD = AB + BC + CD + DA
= s + s + s + s
= 4s
Contoh soal: Suatu belahketupat memiliki panjang sisi 8 cm, berapakah
kelilingnya?
Jawab:
Diketahui panjang sisi = s = 8 cm
K= 4s = 4 x 8 cm = 32 cm
Jadi, Kelilingnya adalah 32 cm.
III. Model Pembelajaran
Pemberian tugas, diskusi, dan tanya jawab
IV. Langkah Pembelajaran:
Pengorganisasian
No Kegiatan pembelajaran Peserta
didik
Waktu
1.
2.
Pendahuluan :
Apersepsi:
Guru memberikan salam kepada semua
peserta didik
Guru mengadakan presensi terhadap
kehadiran peserta didik K 12 menit
Keterangan : K = Kasikal, I = individu
V. Media, Sarana dan Sumber Belajar.
1. Media Belajar :
LKS 1 (Lembar Kerja Siswa).
2. Sarana Belajar : Penggaris, kapur/spidol, penghapus dan papan tulis.
3. Sumber Belajar :
a) Buku Paket Matematika SMP kelas VII, dari Pemerintah Kota.
b) Buku Matematika untuk SMP/MTs kelas VII, penerbit YRAMA
WIDYA.
VI. Penilaian :
4. Prosedur Tes:
a. Tes Awal : Tidak Ada
b. Tes Proses : Ada
c. Tes Akhir : Ada
5. Jenis Tes:
a. Tes Awal : -
b. Tes Proses : pengamatan
c. Tes Akhir : Pilihan ganda dan Uraian
6. Alat Tes: Terlampir
Semarang, 28 Mei 2009
Guru Mapel matematika Peneliti
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Guru mengulang sedikit materi sebelumnya
PR dikumpulkan
Kegiatan Inti :
Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari
4 5 siswa
Guru memberikan lembar kerja kepada siswa.
Setiap kelompok berdiskusi untuk mengisi
lembar kerja
Perwakilan dari kelompok mempresentasikan
hasil diskusi
Kelompok lain menanggapi presentasi
Pembahasan PR sekaligus pendalaman materi
Penutup :
Siswa diminta merangkum kembali materi
yang telah dipelajari hari itu.
Guru memberikan PR tentang soal-soal materi
selanjutnya, yaitu menemukan rumus dan
menghitung luas belahketupat
I
K
K
G
I
I
K
K
3 menit
5 menit
15 menit
10 menit
5 menit
20 menit
10 menit
D
O
C
B
A
Slamet Santoso, S.Si Ifa Luthfia
NIM. 3105112
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II (Pertemuan ke-2)
Sekolah : MTs Fatahillah
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Alokasi waktu : 2 x 40 menit (1 pertemuan).
Standar Kompetens : Memahami konsep segiempat dan segitiga serta
menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar : 6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan
segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan
masalah
Indikator : 1. Menemukan rumus luas belahketupat
2. Menghitung luas daerah belahketupat
A. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui metode penugasan peserta didik dapat memperdalam konsep
tentang luas jajargenjang
2. Peserta didik dapat menemukan rumus luas daerah Jajargenjang
3. Melalui metode penugasan peserta didik memiliki keterampilan
4. menghitung luas daerah jajargenjang
B. Materi Pokok pembelajaran
Luas Belah ketupat
Belahketupat ABCD disamping
dibentuk oleh dua buah segitiga sama
kaki yang kongruen, maka luas daerah
belahketupat adalah:
L = luas ABC + luas ADC
=
2
1
. AC. BO +
2
1
. AC . DO
=
2
1
. AC ( BO + DO)
=
2
1
. AC . BD
Misalkan AC disebut diagonal ke1 dan dinotasikan d
1
, sedangkan BD
disebut diagonal ke-2 dan dinotasikan d
2
. Jadi rumus luas daerah belahketupat
adalah :
L =
2
1
. d
1
. d
2
C. Model Pembelajaran
Pemberian tugas, diskusi, dan tanya jawab
D. Langkah Pembelajaran:
Keterangan : K = Kasikal, I = individu
E. Media, Sarana dan Sumber Belajar.
1. Media Belajar : LKS 1 (Lembar Kerja Siswa).
2. Sarana Belajar : Penggaris, kapur/spidol, penghapus dan papan tulis.
3. Sumber Belajar :
a. Buku Paket Matematika SMP kelas VII, dari Pemerintah Kota.
b. Buku Matematika untuk SMP/MTs kelas VII, penerbit YRAMA
WIDYA.
F. Penilaian :
1. Prosedur Tes:
Pengorganisasian
No Kegiatan pembelajaran Peserta
didik
Waktu
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Pendahuluan :
Apersepsi:
Guru memberikan salam kepada semua
peserta didik
Guru mengadakan presensi terhadap
kehadiran peserta didik
Guru mengulang sedikit materi sebelumnya
PR dikumpulkan
Kegiatan Inti :
Perwakilan siswa menuliskan jawaban PR di
papan tulis
Siswa lain dan guru mengkoreksi jawaban PR
yang telah ditulis
Dengan sarana LKS guru menyampaikan
pendalaman materi
Bagi siswa yang belum paham dapat bertanya
agar dapat memahaminya
Pemberian soal evaluasi pada siswa.
Siswa mengerjakan evaluasi.
Penutup :
Mengumpulkan hasil evaluasi.
Guru memberikan PR materi selanjutnya,
yaitu belah ketupat.
K
I
I
K
K
K
K
K
12 menit
3 menit
5 menit
10 menit
15 menit
5 menit
20 menit
5 menit
a. Tes Awal : Tidak Ada
b. Tes Proses : Ada
c. Tes Akhir : Ada
2. Jenis Tes:
a. Tes Awal : -
b. Tes Proses : Pengamatan
c. Tes Akhir : Pilihan ganda dan Uraian
3. Alat Tes: Terlampir
Semarang, 1 Juni 2009
Guru Mapel matematika Peneliti
Slamet Santoso, S.Si Ifa Luthfia
NIM. 3105112
A
D
C
B
Lampiran 21
Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II
Kelompok
1.
2.
3.
4.
1. Gambar diatas adalah
AB sejajar dengan ..dan AD sejajar dengan
Apakah AB = DC ?......
Apakah BC = DA?.....
Jadi, AB = BC = =
2. Ukurlah A dan C. Apakah A berhadapan dengan C?
A = ...., C = ....
Apakah besar A sama denganC?
Ukurlah sudut B dan D. Apakah B berhadapan dengan D?
B = ...., D = ....
Apakah besar B sama dengan D?
3. Berapakah A +B = ....., C + D =
4. Buatlah garis dari A ke C, dan dari B ke D, berilah huruf O diperpotongan
kedua garis itu!
Ukurlah dengan penggaris garis AO, CO, BO, dan DO. Apakah sama
panjang?
Ukurlah dengan busur derajat AOB, AOD, COB, dan COD.
Berapakah besarnya?
Karena AOB, AOD, COB, dan COD = , maka kedua diagonalnya
saling
A
D
C
B
s
l
p
d
2
Gambar 1
Kesimpulan:
Sifat-sifat Belahketupat:
1
2.
3
4
M enemukan r umus keli li ng Belah K etupat
Perhatikan gambar dibawah ini dan isilah titik-titik dibawah ini!
Keliling belah ketupat adalah jumlah panjang sisinya.
Pada belah ketupat ABCD, panjang AB = = = =s, sehingga Keliling
ABCD =AB + + +
=s + + +
= s
Simpulan:
Untuk setiap jajaran genjang ABCD jika keliling K, maka K =2 x ( +)
M enemukan Luas daer ah Belah K etupat
I ngatkah K ali an?
Sebuah persegi panjang dengan panjang (p),
lebar (l) dan luas (L) maka luas daerah persegi
panjang adalah
L = .. x
Kerjakan langkah-langkah kerja dibawah ini dengan baik dan
benar!
d
1
Gambar 2 1. Perhatikan Gambar 1!
a. Bangun datar apakah diatas?
b. Berapakah panjang d
1
?......... Satuan
c. Berapakah panjang d
2
?.......... Satuan
2. Gambar 1diubah menjadi bangun seperti Gambar 2 !
3. Perhatikan Gambar (2)
a. Bangun apakah yang terbentuk?
b. Berapakah panjangnya? ..... Satuan
c. Berapakah lebarnya? .....= x ..... Satuan
4. Apakah luas bangun datar pd gambar 1sama dengan gambar 2?.....
Jadi, Luas gambar 1 =Luas gambar 2
Luas daerah ketupat =L daerah .....
=.. x ..
=.. x .
= Satuan
Si mpul an : J i k a Sebuah Bel ah k et upat dengan
di agonal ber t ur ut -t ur ut d
1
dan d
2
, mempunyai l uas
daer ah (L)
Maka: L = x .. x ..
Lampiran 22
Pembagian Kelompok Siklus II
Kelompok 1:
1. Anita Dwi Isnayati
2. Ahmad Thohirin
3. Ahmad Nadir
4. Atina Fitriana
Kelompok 2:
1. Tutik Quratu Aini
2. Ayu Sofiana Putri
3. Eva Tri Rohmayani
4. Moch. Yanuar Abdillah
Kelompok 3:
1. Ahmad Sholeh
2. Ali Maksum
3. Budi Purnomo
4. Deni Fachrus Syakirin
Kelompok 4:
1. Avinda Deviyanti
2. Cintya Yulinda Putri
3. Melinda Gita Dewi Umi
Chabibah
Kelompok 5:
1. Doddy Ircham Pambudi
2. Eko Aji Setiawan
3. Eko Prasetiyo
4. Ferri Rizki Ramadhan
Kelompok 6 :
1. Khoirul Marom
2. Safa'atun Ulfa
3. Rizki Surya Saputra
Kelompok 7:
1. Lisa Umi Hanik
2. Hisyam Abdurrahman
3. Muchamad Nadhirin
4. Sri Bekti Sulasih
Kelompok 8 :
1. Maftuchah
2. Muhammad Shidiq Ma'ani
3. Mar'atul Muazizah
4. Subeki
Kelompok 9:
1. Soffi Wunaizzah
2. Supiati Ainun Ni'mah
3. M. Fatachul Alim
4. Siti Nur Qori'ah
Lampiran 23
Tugas Rumah (PR) Siklus II (pertemuan 1)
Petunjuk :
a. Bacalah basmalah sebelum mengerjakan.
d. Dianjurkan membuka buku dari beberapa sumber.
e. Boleh dikerjakan individu maupun kelompok
Kerjakan dengan baik dan benar!
1. Sebuah belah ketupat EFGH diketahui panjang EF = (5x 3) cm dan panjang
GH ( 2x + 3 ) cm. Maka panjang EF adalah?
2. Diketahui diagonal belah ketupat masing-masing 10cm dan 24 cm. Berapakah
Keliling belah ketupat tersebut?
Tugas Rumah (PR) Siklus II (pertemuan 2)
Petunjuk :
a. Bacalah basmalah sebelum mengerjakan.
b. Dianjurkan membuka buku dari beberapa sumber.
c. Boleh dikerjakan individu maupun kelompok
Kerjakan dengan baik dan benar!
1. Diketahui luas daerah belah ketupat 44cm dan panjang salah satu diagonalnya
8cm. Hitunglah panjang diagonal yang lain.
E
F
H
2x+3
G
5x-3
A
B
D
5
5
C 12 12
5
5
O
2. keliling sebuah belahketupat adalah 40 cm. Jika panjang salah satu
diagonalnya 12 cm, maka berapakah luas belahketupat tersebut ?
Lampiran 24
Pembahasan soal PR siklus II pertemuan 1
1. Diketahui:
EF = 5x 3
GH = 2x +3
Ditanya: panjang EF?
Jawab:
Berdasarkan sifatnya, EF=GH
5x 3 = 2x +3
5x-2x = 3 + 3
3x = 6
x = 2
Subtitusikan x ke EF, EF = 5x -3
= 5 (2 ) 3
= 10 3
= 7
Jadi, panjangnya EF = 7 cm
2. Diketahui:
d
1
= 10 cm
d
2
= 24 cm
Ditanya: keliling?
Jawab:
s = AB =
2 2
5 12 +
= 25 144 +
= 169
= 13
E
F
H
2x+3
G
5x-3
A
B
D
5
s
C
6 6
O
Keliling = 4s
= 4 x 13
= 52 cm
Pembahasan soal PR siklus II pertemuan 2
1. Diketahui: Luas = 44 cm
d
1
= 8 cm
Ditanya : d
2
?
Jawab: L =
2
1
. d
1.
d
2
44 =
2
1
. 8 . d
2
44 = 4 d
2
d
2
=
4
44
d
2
= 11cm
Jadi, panjang d
2
= 11cm
2. Diketahui : Keliling = 40 cm
d
1
=12 cm
Ditanya : luas?
Jawab :
Keliling = 4s
40 = 4s
s =
4
40
s = 10 cm
s =CD
d
2
= 2(OD), OD =
2 2
OC CD
=
2 2
6 10
= 36 100
D
O
C
B
A
D
O
C
B
A
= 64
= 8 cm
d
2
= 2 (8) = 16 cm
L =
2
1
. d
1.
d
2
L =
2
1
. 12 . 16
= 96 cm
2
Jadi luasnya adalah = 96 cm
2
Lampiran 25
Lembar Evaluasi siklus II
Pilihlah jawaban yang benar !
1. Berapakah sisi belah ketupat yang mempunyai diagonal 16 cm dan 12 cm.
a.10 cm c.20 cm
b.15 cm d.25 cm
2. Sebuah meja berbentuk belahketupat mempunyai panjang diagonal 8cm dan
6cm. Berapakah keliling meja tersebut?
a.15 cm c.35 cm
b.20 cm d.40 cm
3. Panjang diagonal-diagonal suatu belah ketupat adalah 8 dan (x + 1)cm.Jika
belahketupat tersebut mempunyai luas 44cm, maka nilai x adalah . . .
a.10 cm c.5 cm
b.20 cm d.15 cm
4. Perhatikan gambar disamping
jika besar ABC = 90
0
. berapakah ABD
a. 45
0
b. 35
0
c. 25
0
d. 15
0
5. Pak Joko mempunyai tanah berbentuk belahketupat dengan panjang sisinya
25m. berapakah keliling tanah pak joko?
a. 50 m c. 100 m
b. 25 m d. 200 m
6. Perhatikan gambar disamping! Jika
BDC = 30
0
, berapakah ADC
a. 30
0
b. 13
0
c. 15
0
d. 60
0
O
D
O
C
B
A
E
F
G
H
7. Sebuah belahketupat mempunyai keliling 96 cm. berapakah panjang sisi belah
ketupat itu?
a. 22 cm c. 24 cm
b. 23 cm d. 25 cm
8. Jika E = (2x +13)
0
, dan F =(3x +2)
0
tentukan
E!
a. 79
0
b. 83
0
c. 85
0
d. 101
0
9. Ita mempunyai taman berbentuk belahketupat yang sisinya 6m, jika ita ingin
menanam pohon disekeliling taman itu, berapa banyak pohon yang
dibutuhkan?
a. 10 buah c. 30 buah
b. 24 buah d. 15 buah
10. Belahketupat ABCD pada gambar disamping ini
diketahui DAB : ABC = 2 : 4. besar
DAB =...
a. 60
0
b. 30
0
c. 90
0
d. 15
0
Jawablah uraian dibawah ini dengan benar!
1. Deni mempunyai kebun berbentuk belahketupat dengan ukuran panjang
diagonalnya 10 m dan 8 m. jika
8
1
bagian dari kebun tersebut ditanami nangka.
Berapakah luas tanah yang ditanami nangka?
2. Tanah pak ikhsan berbentuk belahketupat dengan panjang diagonalnya adalah
8 m dan 12 m. jiak tanah tersebut akan ditanami rumput seharga Rp. 1500,00
per m dan biaya tukang rumput sebesar Rp. 25.000,00, berpakah biaya untuk
penanaman rumput pada tanah tersebut
Lampiran 26
Pembahasan Soal Evaluasi siklusII
I.
1. d
1
= 16 cm, d
2
= 12 cm, s = 20 400 144 256 12 16
2 2
= = + = + , (C)
2. d
1
= 8 cm, d
2
= 6cm, s = 10 100 36 64 6 8
2 2
= = + = +
Keliling = 4s = 4(10) = 40 , (D)
3. d
1
= 8 cm, d
2
= (x+1), keliling = 44, Luas =
2
.
2 1
d d
a. =
2
) 1 ( . 8 + x
44 = 4x + 4
4x = 40
x = 10 , (A)
4. ABC = 90
0
, ABD =
2
1
. ABC =
2
1
. 90
0
= 45
0
, (A)
5. sisi = 25, keliling = 4s = 4 (25) = 100, (C)
6. BDC = 30
0
, ADC = 2 x BDC = 2 x 30
0
= 60
0
, (D)
7. keliling = 96 cm, s = 24
4
96
4
= =
keliling
, (C)
8. E = (2x +13)
0
, F = (3x +2)
0
, E+F = 180
0
(2x+13)
0
+(3x+2)
0
= 180
0
5x +15
0
= 180
0
5x = 180
0
-15
0
5x = 165
0
x = 33
0
E = (2x +13)
0
= 2(33) + 13 = 66 + 13 = 79 , (A)
9. Sisi = 6 cm, keliling = 4s = 4x 6 = 24 , (B)
10. DAB : ABC = 2 : 4, misal DAB= 2y, ABC= 4y
DAB : ABC = 180
0
2y : 4y = 180
0
6y = 180
0
y = 30
0
DAB= 2y, 2(30) = 60
0
, (A)
II.
1. diketahui : d
1
= 10 cm,
d
2
= 8 cm
luas duren = 5 m
ditanya : Luas yang ditanami nangka?
Jawab : L = 40
2
8 10
2
.
2 1
= =
x d d
Lduren = 5 40
8
1
= x
Luas yang ditanami nangka = L- Lduren = 40 -5 = 35 m
2. diketahui : d
1
= 8 cm,
d
2
= 12cm
harga rumputRp. 1500,00
biaya tukang kebun Rp. 25.000,00
ditanya : biaya penanaman rumput?
Jawab : L = 48
2
12 8
2
.
2 1
= =
x d d
Harga rumput = 48 x 1.500 = 72.000
Biaya penanaman rumput = harga rumput + biaya tukang rumput
= 72.000 + 25.000
= 97.000
Lampiran 27
PENSEKORAN SOAL-SOAL EVALUASI SIKLUS II
1. Skor 5 untuk soal evaluasi yang pilihan ganda bernomor
1,2,3,4,5,6,7,8,9,dan 10
2. Skor 25 untuk soal evaluasi yang uraian bernomor 1 dan 2
Keterangan Rumus :
Rata-rata (x) =
P
N
Nilai (N) =Skor Soal Pilihan Ganda + Skor Soal Uraian
Persentase Ketuntasan Klasikal = % 100 x
P
T
Keterangan :
N = Nilai Peserta Didik
P = Peserta Didik
T = Peserta Didik yang Tuntas
Lampiran 28
DAFTAR NILAI TES SIKLUS II
KELAS VII B
No Nama peserta didik Nilai
Keterangan
1 Moch. Yanuar Abdillah 40 TIDAK TUNTAS
2 Ahmad Nadir 45 TIDAK TUNTAS
3 Ahmad Sholeh 60 TUNTAS
4 Ahmad Thohirin 65 TUNTAS
5 Ali Maksum 100 TUNTAS
6 Anita Dwi Isnayati 60 TUNTAS
8 Atina Fitriana 93 TUNTAS
9 Avinda Deviyanti 83 TUNTAS
10 Ayu Sofiana Putri 65 TUNTAS
11 Budi Purnomo 90 TUNTAS
12 Cintya Yulinda Putri 70 TUNTAS
13 Deni Fachrus Syakirin 65 TUNTAS
14 Doddy Ircham Pambudi 45 TIDAK TUNTAS
15 Eko Aji Setiawan 85 TUNTAS
16 Eko Prasetiyo 80 TUNTAS
17 Eva Tri Rohmayani 60 TUNTAS
18 Ferri Rizki Ramadhan 40 TIDAK TUNTAS
19 Khoirul Marom 55 TIDAK TUNTAS
20 Lisa Umi Hanik 65 TUNTAS
21 M. Fatachul Alim 93 TUNTAS
22 Maftuchah 90 TUNTAS
23 Mar'atul Muazizah 80 TUNTAS
24 Melinda Gita Dewi 80 TUNTAS
25 Muchamad Nadhirin 60 TUNTAS
26 Muhammad Shidiq Ma'ani 100 TUNTAS
27 Rizki Surya Saputra 90 TUNTAS
28 Safa'atun Ulfa 75 TUNTAS
29 Siti Nur Qori'ah 75 TUNTAS
30 Soffi Wunaizzah 88 TUNTAS
31 Sri Bekti Sulasih 93 TUNTAS
32 Supiati Ainun Ni'mah 90 TUNTAS
33 Tutik Quratu Aini 85 TUNTAS
34 Umi Chabibah 78 TUNTAS
35 Hisyam Abdurrahman 75 TUNTAS
36 Subeki 80 TUNTAS
Jumlah 2598
Rata-rata 72.16667
Keterangan :
Rata-rata (x) =
P
N
= 23 . 74
35
2598
= =
Persentase Ketuntasan Klasikal = % 100
35
x
T
71 . 85 % 100
35
30
= = x %
Semarang, 1 Juni 2009
Peneliti Guru Mapel Matematika
Ifa Luthfia Slamet Santoso, S.Si
Lampiran 29
Nilai PR Siklus II
nilai
No Nama
Prtm 1 Prtm2
rata-rata
1 Moch. Yanuar Abdillah 0 70 35
2 Ahmad Nadir 45 70 57.5
3 Ahmad Sholeh 45 70 57.5
4 Ahmad Thohirin 40 70 55
5 Ali Maksum 75 80 77.5
6 Anita Dwi Isnayati 60 70 65
7 Atina Fitriana 100 85 92.5
8 Avinda Deviyanti 65 85 75
9 Ayu Sofiana Putri 60 85 72.5
10 Budi Purnomo 75 80 77.5
11 Cintya Yulinda Putri 65 85 75
12 Deni Fachrus Syakirin 60 70 65
13 Doddy Ircham Pambudi 55 70 62.5
14 Eko Aji Setiawan 75 60 67.5
15 Eko Prasetiyo 55 65 60
16 Eva Tri Rohmayani 70 80 75
17 Ferri Rizki Ramadhan 55 70 62.5
18 Khoirul Marom 55 70 62.5
19 Lisa Umi Hanik 45 80 62.5
20 M. Fatachul Alim 70 80 75
21 Maftuchah 65 85 75
22 Mar'atul Muazizah 75 85 80
23 Melinda Gita Dewi 50 85 67.5
24 Muchamad Nadhirin 50 70 60
25 Muhammad Shidiq Ma'ani 85 85 85
26 Rizki Surya Saputra 55 65 60
27 Safa'atun Ulfa 65 75 70
28 Siti Nur Qori'ah 65 60 62.5
29 Soffi Wunaizzah 80 85 82.5
30 Sri Bekti Sulasih 55 75 65
31 Supiati Ainun Ni'mah 55 75 65
32 Tutik Quratu Aini 50 85 67.5
33 Umi Chabibah 100 85 92.5
34 Hisyam Abdurrahman 75 70 72.5
35 Subeki 80 85 82.5
Rata-rata (x) =
2
2 1 pertemuan nilai pertemuan nilai +
Lampiran 30
LEMBAR OBSERVASI PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
Penerapan Metode Penugasan Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil
Belajar Matematika Pada Materi Pokok Segiempat
Sekolah : MTs Fatahillah
Hari/ Tanggal : Kamis, 28 Mei 2009
Nama Guru : Bapak Slamet Santoso, S.si
Jam Ke : IX X (dari jam 12.40 s/d jam 14.00)
Tindak mengajar
Pelaksanaan No Aspek pengamatan
Ya Tidak
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Guru membuka pelajaran, mengkondisikan kelas
dan memberi apersepsi
Guru membimbing peserta didik dalam diskusi
kelompok.
Guru melatih peserta didik untuk bekerja secara
kelompok.
Guru memberikan bimbingan baik pada individual
maupun kelompok yang mengalami kesulitan.
Guru memberikan motivasi peserta didik untuk
menyampaikan hasil diskusi di depan kelas.
Guru memberikan penghargaan terhadap kelompok
yang berhasil mendiskusikan Lembar Kerja Siswa
dan memberikan motivasi kelompok yang
7.
8.
9.
10.
11.
12.
dipandang kurang berhasil dalam mendiskusikan
Lembar Kerja Siswa
Guru memfasilitasi pembahasan PR
Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi
yang diajarkan pada pertemuan tersebut
Guru memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada
peserta didik
Guru memberikan motivasi pada peserta didik
untuk mengerjakan PR
Guru melakukan evaluasi pembelajaran sesuai
dengan tujuan pembelajaran.
Guru memberikan motivasi kepada peserta didik
untuk mengerjakan PR dan aktif dalam kegiatan
pembelajaran
Penarikan kesimpulan :
Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan di siklus II sudah optimal, hal ini
terbukti dengan adanya beberapa langkah pembelajaran yang sudah terlaksana.
Oleh karena itu, dengan adanya pengelolaan pembelajaran yang optimal, maka
siklus II ini sudah cukup dalam menerapkan metode penugasan dalam
pembelajaran.
Lampiran 31
ANALISIS HASIL PENGAMATAN KEAKTIFAN PESERTA DIDIK
DALAM MENGIKUTI
PEMBELAJARAN SIKLUS II
Aspek Pengamatan
NO N a m a
A B C D E F G H I J
Jumlah
1
Moch. Yanuar
Abdillah 2 1 2 2 2 3 1 3 3 2
2 Ahmad Nadir 2 2 3 3 2 3 1 3 3 2
3 Ahmad Sholeh 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3
4 Ahmad Thohirin 2 2 4 4 3 3 2 3 2 2
5 Ali Maksum 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4
6 Anita Dwi Isnayati 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3
8 Atina Fitriana 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4
9 Avinda Deviyanti 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2
10 Ayu Sofiana Putri 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
11 Budi Purnomo 3 3 4 4 3 4 2 3 4 3
12 Cintya Yulinda Putri 3 3 4 4 3 3 2 3 4 3
13
Deni Fachrus
Syakirin 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2
14
Doddy Ircham
Pambudi 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2
15 Eko Aji Setiawan 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2
16 Eko Prasetiyo 3 2 4 4 3 3 2 3 3 3
17 Eva Tri Rohmayani 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3
18 Ferri Rizki Ramadhan 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3
19 Khoirul Marom 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2
20 Lisa Umi Hanik 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4
21 M. Fatachul Alim 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3
22 Maftuchah 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4
23 Mar'atul Muazizah 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3
24 Melinda Gita Dewi 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3
25 Muchamad Nadhirin 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3
26
Muhammad Shidiq
Ma'ani 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4
27 Rizki Surya Saputra 2 2 3 3 3 3 2 3 4 3
28 Safa'atun Ulfa 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4
29 Siti Nur Qori'ah 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4
30 Soffi Wunaizzah 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3
31 Sri Bekti Sulasih 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4
32 Supiati Ainun Ni'mah 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
33 Tutik Quratu Aini 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
34 Umi Chabibah 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4
35 Hisyam Abdurrahman 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2
36 Subeki 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4
Jumlah 117 101 115 115 102 111 84 105 104 106 112
KETERANGAN :
ASPEK PENGAMATAN
A. Keaktifan peserta didik dalam mengerjakan dan mengumpulkan PR
B. Ketuntasan peserta didik dalam menyelesaikan PR
C. menyelesaikan lembar kerja siswa (LKS).
D. Kecekatan dalam membentuk kelompok.
E. Keseriusan peserta didik dalam berdiskusi.
F. Keaktifan dalam bertanya.
G. Kepiawaiyan saat menjawab pertanyaan.
H. Keberanian peserta didik dalam menuliskan jawaban soal di papan tulis.
I. Kecakapan dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan
kelas.
J. Kemampuan peserta didik dalam menarik kesimpulan tentang solusi
masalah yang dihadapi.
KRITERIA PENILAIAN, KLASIFIKASI KEAKTIFAN,
1 = Kurang 40% = Kurang
2 = Cukup 41 60 % = Cukup
3 = Baik 61% - 80% = Baik
4 = Sangat Baik 81% = Sangat Baik
ANALISIS DATA AKTIVITAS
Berdasarkan data pada siklus II ini maka, diperoleh:
=
didik peserta 35
Skor Maksimum = 40
Maka,
rata rata keaktifan ( x ) =
didik peserta
didik peserta seluruh Keaktifan
=
35
1057
= 30
Prosentase (%) =
Maksimum Skor
didik peserta rata rata Keaktifan
x 100%
=
40
30
x 100%
= 76 %.
Semarang, 1 Juni 2009
Peneliti
Ifa Luthfia