Anda di halaman 1dari 12

A.

Konsep Productive Efficiency

Produktivitas berkaitan dengan memproduksi output secara efisien, dan secara spesifik mengacu pada hubungan antara outpun dan input yang digunakan untuk memproduksi output. Biasanya, kombinasi atau bauran dari input yang berbeda-beda dapat digunakan untuk memproduksi suatu tingkat output tertentu. Barr, et al. (1999) membedakan konsep efisiensi ke dalam kategori, yaitu

productive efficiency dan economic efficiency. Productive efficiency mengukur perbadingan tingkat input terhadap tingkat output. !ntuk men"adi efisien sebuah perusahaan harus memaksimalkan output pada tingkat input tertentu atau meminimalkan input untuk tingkat output tertentu. #ementara itu, economic efficiency mengandung pengertian yang lebih luas dari pada productive efficiency. $onsep ini mencakup pengertian pemilihan yang optimal dari tingkat dan kombinasi ( levels and mixes) input dan output berdasarkan reaksi terhadap harga-harga pasar. !ntuk men"adi efisien, sebuah perusahaan harus berusaha mengoptimalkan pencapaian sasaran ekonomis (economic goal), seperti minimalisasi biaya atau maksimalisasi keuntungan. %alam hal ini, economic efficiency menghendaki tercapainya productive efficiency dan allocative efficiency. %ari uraian ini dapat dilihat bah&a Barr et al. mengemukakan tiga konsep efisiensi, yaitu productive efficiency, allocative efficiency, dan economic efficiency. B. Perbedaan antara technical dan allocative efficiency

Technical efficiency berkaitan dengan maksimalisasi output atau minimalisasi input sementara allocative efficiency berkaitan dengan pemilihan kombinasi input yang yang tepat. Berkaitan dengan ini, 'arrel (19()) telah mengemukakan bah&a efisiensi sebuah perusahaan terdiri dari dua komponen, yaitu* (1) technical efficiency, dan ( ) allocative efficiency. Technical efficiency menggambarkan kemampuan perusahaan untuk mencapai tingkat output yang maksimal pada tingkat input tertentu. #edangkan allocative efficiency menun"ukkan kemampuan perusahaan untuk memilih kombinasi input yang
1

optimal pada tingkat harga dan teknologi tertentu. #elan"utnya kedua pengukuran ini dapat dikombinasikan untuk menghasilkan suatu pengukuran yang lebih luas yang dikenal dengan +total economic efficiency,, atau cost efficiency. -ahap a&al dari konsep efisiensi adalah technical efficiency yang memusatkan perhatian pada kemampuan perusahaan menggunakan input dalam menghasilkan output dibandingkan dengan best practice. #elan"utnya perhatian "uga diarahkan pada kemampuan perusahaan untuk memilih kombinasi yang optimal dari input pada tingkat output dan harga input tertentu sehingga muncul konsep allocative efficiency. $ombinasi dari kedua pengukuran ini menghasilkan cost efficiency atau X-efficiency. Bahkan beberapa peneliti, seperti Barr et al. dan Berger . /ester sudah memasukkan kombinasi ini kedalam kategori economic efficiency meskipun ruang lingkup pengertian economic efficiency ternyata berkembang lebih luas lagi. -ahap terakhir adalah pengembangan konsep economic efficiency dengan mempertimbangkan aspek-aspek lainnya seperti profit, ruang lingkup usaha (scope), dan skala usaha (scale).

C. Pengukuran Produktivitas Parsial Pengukuran produktivitas (productivity measurement) adalah penilain kuantitatif atas perubahan produktivitas. -u"uan pengukuran ini adalah untuk menilai apakah efesiensi produktif telah meningkat atau menurun. Pengukuran produktivitas dapat berupa actual atau perspektif. Pengukuran produktivitas aktual memungkinkan mana"er untuk menilai, memantau, dan mengendalikan perubahan. Pengukuran prospektif melihat ke masa depan, dan berguna sebagai input bagi pengambilan keputusan strategis. #ecara khusus, pengukuran prospektif memungkinkan para mana"er untuk membandingkan manfaat relatif diri berbagai kombinasi input, pemilihan input dan bauran input yang memberikan manfaat terbesar. Pengukuran produktivitas dapat dikembangkan untuk masing-masing input secara terpisah atau seluruh input secara bersama-sama. Pengukuran produktivitas parsial (partial productivity measurement). %efinisi pengukuran prodktivitas parsial adalah produktivitas dari satu input tunggal biasanya diukur dengan menghitung rasio output terhadap input.
2

Pengukuran produksitivitas parsial Rasio produktivitas = output/input $arena hanya produksitivitas dari satu input yang sedang diukur, maka ukuran itu disebut pengukuran produktivitas parsial. 0ika output dan input diukur dalam kuantitas fisik, maka kita memperoleh ukuran produksitivitas operasional ( operational productivity measure). 0ika output dan input dinyatakan dalam dolar, maka kita memperoleh ukuran produktivitas keuangan (financial productivity measure). #ebagai contoh, misalkan pada tahun 11(, $ankul 2ompany memproduksi 1 1.111 mesin untuk 32 &indo& kecil dan menggunakan 41.111 "am tenaga ker"a. 5asio produktivitas tenaga ker"a adalah 6 mesin per "am (1 1.111741.111). ini adalah ukuran operasional karena unit-unit dinyatakan dalam bentuk fisik. 0ika harga "ual untuk setiap mesin adalah 8(1 dan biaya tenaga ker"a adalah 81 per "am, maka output dan input apat dinyatakan dalam dolar. 5asio produktivitas tenaga ker"a, yang dinyatakan dalam bentuk keuangan, adalah 81 ,(1 dari pendapatan per dolar biaya tenaga ker"a (89.111.111784:1.111). !kuran-ukuran Parsial dan Pengukuran Perubahan ;fesiensi Produktif 5asio Produktivitas tenaga ker"a sebesar tiga mesin per "am adalah ukuran produktivitas $ankul pada tahun 11(, rasio tersebut menun"ukkan sedikit informasi mengenai efesiensi produktif atau apakah produktivitas perusahaan telah meningkat atau menurun. <amun, dapat "uga dibuat laporan mengenai peningkatan atau penurunan. ;fesiensi produktivitas melalui pengukuran perubahan dalam produktivitas. !ntuk mengukur perubahan dalam produktivitas, ukuran prroduktivitas yang aktual ber"alan dibandingkan dengan ukuran produktivitas periode sebelumnya. Periode sebelumnya ini disebut periode dasar (base period) dan men"adi acuan atau standar bagi pengukuran perubahan efesiensi produktif. Periode sebelumnya dapat ditentukan secara bebas. /isalnya, tahun sebelumnya, minggu sebelumnya, atau bahkan periode di mana batch produk terakhir diproduksi. !ntuk evaluasi strategis, periode dasar yang biasanya dipilih adalah tahun sebelumnya. !ntuk pengendalian operasional, periode dasar cenderung mendekati periode ber"alan-seperti batch produk terakhir atau minggu sebelumnya.
3

#ebagi ilustrasi, anggaplah bah&a tahun

11( adalah periode dasar dan standar

produktivitas tenaga ker"a adalah tiga mesin per "am. #elan"utnya, anggaplah bah&a pada akhir tahun 11(, kankul memutuskan untuk mencoba prosedur baru untuk memproduksi dan merakit mesin dengan harapan bah&a prosedur baru itu akan menggunakan lebih sedikit tenaga ker"a. Pada tahun 119, terdapat 1(1.111 mesin yang diproduksi menggunakan 6).(11 "am tenaga ker"a. 5asio produktivitas tenaga ker"a untuk tahun 119 adalah empat mesin per "am (1(1.11176).(11). Perubahan yang ter"adi merupakan peningkatan yang signifikan dalam produktivitas tenaga ker"a dan men"adi bukti keefektifan prosedur baru tersebut. $eunggulan !kuran Parsial !nggulan parsial memungkinkan mana"er untuk memfokuskan perhatiannya pada penggunaan input tertentu. Penggunaan ukuran parsial memiliki keunggulan, yaitu mudah diinterprestasikan oleh semua pihak di dalam perusahaan, sehingga ukuran tersebut mudah digunakan untuk menilai kiner"a produktivitas dari karya&an operasional. -enaga ker"a, misalnya, dapat dihubungkan dengan unit yang diproduksi per "am atau unit yang di produksi per pon (1,( kilogram) bahan. 0adi, ukuran operasional parsial menyediakan umpan balik yang dapat berhubungan dengan dan dipahami oleh karya&an operasional, ukuran-ukuran yang berkaitan dengan input-input tertentu yang berada dalam kendali mereka. =ni meningkatkan kemungkinan bah&a ukuran operasional parsial ini bias diterima oleh personil operasional. Bahkan, untuk pengendalian operasional, standar kiner"a seringkali ber"angka sangat pendek. /isalnya, standar kiner"a dapat berupa rasio produktivitas dari batch barang sebelumnya. %engan menggunakan standar ini, tren produktivitas untuk tahun ber"alan dapat ditelusuri. $elemahan !kuran Parsial !kuran parsial, yang digunakan secara terpisah, dapat menyesatkan. Penurunan produktivitas suatu input mungkin diperlukan untuk meningkatkan produktivitas yang lainnya. Trade-off seperti itu di perlukan "ika biaya secara keseluruhannya turun, tetapi pengaruh tersebut akan hilang "ika digunakan ukuran parsial masing-masing. /isalnya, mengubah proses agar tenaga ker"a langsung menggunakan lebih sedikit &aktu untuk
4

merakit sebuah produk mungkin akan meningkatkan sisa bahan baku dan limbah produksi sementara output totalnya tidak berubah. %alam hal ini, produktivitas tenaga ker"a meningkat, tetapi produktivitas penggunaan bahan baku menurun. 0ika kenaikan biaya sisa bahan baku dan limbah produksi melebihi penghematan dari pengurangan tenaga ker"a, maka produktivitas secara keseluruhan menurun. . Pengukuran Produktivitas !otal Pengukuran produktivitas dari seluruh input disebut pengukuran produktivitas total (total productivity measurement). Perusahaan hanya mengukur produktivitas dari faktor-faktor yang dianggap sebagai indikator relevan bagi keberhasilan dan kiner"a perusahaan. 0adi, pengukuran produktivitas total dapat didefinisikan sebagai pemfokusan perhatian pada beberapa input yang menun"ukkan keberhasilan perusahaan secara total. Pengukuran produktivitas total mensyaratkan pengembangan dari pendekatan pengukuran multifaktor yang umum disarankan dalam literatur produktivitas adalah menggunakan indeks produktivitas agregat. =ndeks agregat bersifat kompleks, sulit diinterpretasikan dan belum diterima secara umum. %ua pendekatan yang telah memperoleh beberapa pengakuan adalah pengukuran profil (profile measurement) dan pengukuran produktivitas yang berkaitan dengan laba (profit-linked productivity measurement). Pengukuran Profil Produktivitas Pengukuran profil menyediakan serangkaian atau sebuah vektor ukuran operasional parsial yang berbeda dan terpisah. !ntuk mengilustrasikan pendekatan ini hanya menggunakan dua input * tenaga ker"a dan bahan. #eperti sebelumnya, >add >ighting menerapkan proses produksi dan perakitan baru pada tahun 11:. 3nggap proses baru tersebut memengaruhi produktivitas tenaga ker"a dan bahan. Pada a&alnya, kita lihat kasus dimana produktivitas dari kedua input bergerak dalam arah yang sama. Berikut data tahun 11) dan 11:.

11)

11:
5

0umlah mesin yang diproduksi 0am tenaga ker"a yang digunakan Bahan yang digunakan (dalam satuan pon)

1 1.111 41.111 1. 11.111

1(1.111 6).(11 1.4 :.()1 11:

(-ampilan 1(-11) Profil tahun 11) adalah (6, 1,111) dan profil tahun

adalah (4, 1,11(). %engan membandingakan profil kedua tahun tersebut, dapat dilihat bah&a produktivitas tenaga ker"a dan bahan meningkat (dari 6 men"adi 4 untuk tenaga ker"a dan dari 1,111 men"adi 1,11( untuk bahan). Perbandingan profil ini menyediakan cukup informasi sehingga mana"er dapat menyimpulkan proses perakitan baru secara nyata telah memperbaiki produktivitas secara keseluruhan. <amun nilai peningkatan produktivitas ini tidak diungkapkan oleh rasio-rasio. Pada beberapa kasus, analisis profil tidak mampu memberikan indikasi yang "elas mengenai apakah perubahan produktivitas memba&a hasil yang baik atau buruk. %ata >add >ighting diubah untuk memungkinkan ter"adinya trade-off diantara dua input. #eluruh data sama, kecuali untuk bahan yang digunakan pada tahun 11:. /isalkan, bahan yang digunakan pada tahun 11: adalah 1.)11.111 pon.

11) 0umlah mesin yang diproduksi 0am tenaga ker"a yang digunakan Bahan yang digunakan (dalam satuan pon) 1 1.111 41.111 1. 11.111

11: 1(1.111 6).(11 1.)11.111

Profil produktivitas pada tahun

11) masih tetap (6, 1,111), tetapi berubah

men"adi (4, 1,1::) pada tahun 11:. Produktivitas tenaga ker"a meningkat dari 6 men"adi 4, tetapi produktivitas bahan menurun dari 1,111 men"adi 1,1::. Produktivtas dari kedua ukuran telah menciptakan trade-off. /eskipun analisis profil mampu menun"ukkan adanya trade-off, analisis profil tidak mampu mengungkapkan apakah trade-off tersebut
6

baik atau buruk. 0ika pengaruh ekonomis dari perubahan produktiviras adalah positif, maka trade-off adalah baik. 0ika tidak, maka perubahan produktivitas harus dipandang buruk. Penilaian trade-off akan memungkinkan untuk menilai pengaruh ekonomis dari keputusan mengubah proses perakitan.

!a"pilan #$%##

5asio Produktivitas Parsial Profil 11)a 5asio produktivitas tenaga ker"a 5asio produktivitas bahan baku
a -enaga ker"a* 1 1.111741.111? bahan baku* 1 1.11171. 11.111 b

Profil 11:b 4,111 1,11(

6,111 1,111

-enaga ker"a* 1(1.11176).(11? bahan baku* 1(1.11171.4 :.()1

Pengukuran Produktivitas yang Berkaitan dengan >aba Pengukuran "umlah perubahan laba yang diakibatkan oleh perubahan produktivitas disebut pengukuran produktivitas yang berkaitan dengan laba. $eterkaitan perubahan produktivitas dengan laba di"elaskan oleh aturan berikut * 3turan $eterkaitan dengan >aba (Profit->inkage 5ule)* untuk periode ber"alan, hitunglah biaya input yang seharusnya digunakan dalam keadaan tanpa adanya perubahan produktivitas dan bandingkan biaya tersebut dengan biaya input aktual yang digunakan. #elisih biayanya adalah se"umlah perubahan laba yang disebabkan oleh perubahan produktivitas.

!ntuk mengaplikasikan aturan ini, input yang seharusnya digunakan selama periode ber"alan dalam keadaan tanpa perubahan produktivitas harus dihitung terlebih dahulu. PQ = Output periode berjalan/Rasio produktivitas periode dasar !ntuk mengilustrasikan aplikasi aturan keterkaitan dengan laba, contoh trade-off input digunakan, dengan menambahkan informasi biaya.

5asio Produktivitas Parsial Profil 11)a 5asio produktivitas tenaga ker"a 5asio produktivitas bahan baku
a -enaga ker"a* 1 1.111741.111? bahan baku* 1 1.11171. 11.111 b

Profil 11:b 4,111 1,1::

6,111 1,111

-enaga ker"a* 1(1.11176).(11? bahan baku* 1(1.11171.)11.111

11) 0umlah mesin yang diproduksi 0am tenaga ker"a yang digunakan Bahan yang digunakan (dalam satuan pon) @arga "ual per unit (mesin) !pah tenaga ker"a per "am Biaya bahan per pon 1 1.111 41.111 1. 11.111 8(1 811 8

11: 1(1.111 6).(11 1.)11.111 84: 81 86

Autput periode ber"alan (tahun 11:) adalah 1(1.111 mesin. %ari tampilan diatas, rasio produktivitas periode dasar untuk tenaga ker"a dan bahan masing-masing adalah 6 dan 1,111. %engan informasi tersebut, "umlah setiap input untuk keadaan tanpa perubahan produktivitas dapat dihitung sebagai berikut PB (tenaga ker"a) C 1(1.11176 C (1.111 "am PB (bahan baku) C 1(1.11171,111 C 1.(11.111 pon PB memperlihatkan "umlah input tenaga ker"a dan bahan yang seharusnya digunakan pada tahun 11: dengan asumsi tidak ada perubahan produktivitas. 0umlah biaya yang seharusnya dikeluarkan, dihitung dengan mengalihkan "umlah setiap input (PB) dengan harga periode ber"alan (P) dan men"umlahkannya.

Biaya tenaga ker"a ((1.111 D 81 ) Biaya bahan baku (1.(11.111 D 86) -otal biaya PB

911.111 4.(11.111

8 (.111.111

Biaya input aktual diperoleh dengan mengalihkan "umlah input aktual 3B dengan harga ber"alan setiap input (P) dan men"umlahkannya. Biaya tenaga ker"a (6).(11 D 81 ) Biaya bahan baku (1.)11.111 D 86) -otal biaya periode ber"alan 8 4(1.111 (.111.111 8 (.((1.111

3khirnya, pengaruh produktivitas terhadap laba dihitung dengan mengurangkan total biaya ber"alan dari total biaya PB.

Pengaruh terkait dengan laba

C -otal biaya PB E -otal biaya periode ber"alan C 8(.111.111 - 8(.((1.111 C 84(1.111 penurunan laba

Perhitungan pengaruh terkait dengan laba mengungkapkan pengaruh bersih perubahan proses tidak menguntungkan. >aba turun sebesar 84(1.111 karena perubahan produktivitas. Pengaruh produktivitas yang terkait dengan laba dapat dihitung untuk satu "enis input. !kuran terkait dengan laba memperlihatkan pengaruh pengukuran parsial maupun pengaruh pengukuran total. !kuran produktivitas total terkait dengan laba merupakan pen"umlahan dari setiap ukuran parsial. #ifat ini membuat ukuran terkait dengan laba ideal untuk menilai trade-off. E. Peranan Pengukuran Produktivitas dala" "enilai activity i"prove"ent

1. Peruasahaan dapat menilai efisiensi konversi sumber dayanya, agar dapat meningkatkan produktivitas melalui efisiensi penggunaan sumber daya itu. . Perencanaan sumber daya akan men"adi lebih efektif dan efisien melalui pengukuran produktivitas, baik dalam perencanaan "angaka pendek maupun "angka pan"ang. 6. -u"uan ekonomis dan non ekonomis dari perusahaan dapat diorganisasikan kembali dengan cara memberikan prioritas tertentu yang dipandang dari sudut produktivitas. 4. Perencanaan target produktivitas di masa mendatang dapat dimodifikasi kembali berdasarkan informasi pengukuran tingkat produktifitas sekarang. (. #trategi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dapat ditetapkan berdasarkan tingkat kesen"angan produktivitas (productivity gap) yang ada di antara tingkat produktivitas yang direncanakan dan tingkat produktivitas yang diukur, dalam hal ini pengukuran produktivitas akan memberikan informasi dalam mengidentifikasi masalahmasalah atau perubahan-perubahan yang ter"adi, sehingga korektif dapat diambil.

10

9. Pengukuran produktivitas perusahaan akan men"adi informasi yang bermanfaat dalam membandingkat tingkat produktivitas di antara organisasi perusahaan industry se"enis serta bermanfaat pula untuk informasi produktivitas industri pada skala nasionalmaupun global. ). <ilai-nilai produktivitas yang dihasilkan dari suatu pengukuran dapat men"adi informasi yang berguna untuk merencanakan tingkat keuntungan dari perusahaan tersebut. :. Pengukuran produktivitas akan menciptakan tindakan-tindakan kompetitif berupa upayaupaya peningkatan produktivitas terus-menerus. 9. Pengukuran produktivitas terus-menerus akan memberikan informasi yang bermanfaat untuk menentukan dan mengevaluasi kecenderungan perkembangan produktivitas perusahaan dari &aktu ke &aktu.
10. Pengukuran produktivitas akan memberikan informasi yang bermanfaat

dalam mengevaluasi perkembangan dan efektivitas dari perbaikan terus-menerus yang dilakukan perusahaan. 11. Pengukuran produktivitas akan memberikan motivasi kepada orang-orang untuk secara terus-menerus melakukan perbaikan dan "uga akan meningkatkan kepuasan ker"a. Arangorang akan lebih memberikan perhatian kepada pengukuran produktivitas apabila dampak dari perbaikan produktivitas itu terlihat "elas dan dirasakn oleh mereka.
12. 3ktivitas perundingan bisnis secara kolektif dapat diselesaikan secara

raisonal, apabila telah tersedia ukuran-ukuran produktivitas.

11

aftar Pustaka @ansen, %on 5 %an /o&en,maryannem. 119.akuntansi mana"eria.penerbit*selemba empat,0akarta. http*77dramli.&ordpress.com7 11971 7 :7bab- -disertasi7 http*77bany-banysastra.blogspot.com7 11 F1:F11Farchive.html http*77&&&.scribd.com7doc719)66 997$onsep-Produktivitas

12

Anda mungkin juga menyukai