Anda di halaman 1dari 27

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A.

Konsep Pengalaman Pengalaman dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang pernah dialami, dijalani,

dirasai, dan ditanggung (KBBI, 2005). Perry ( 1996, dalam Siswanto, 2007) menyatakan bahwa pengalaman yang diungkapkan menyediakan keuntungan-keuntungan emosional dan fisik yang dapat memperkaya kehidupan. Bouton (2001, dalam Siswanto) menambahkan bahwa semakin banyak orang di dunia yang mengungkapkan pengalamannya sebagai cara untuk memecahkan luka-luka emosional yang belum tersembuhkan, melacak pola-pola tingkah laku yang disfungsional atau hanya untuk menemukan jalan keluar yang kreatif. Dengan mengungkapkan pengalaman kepada orang lain, seseorang akan lebih dapat memilahmilah kesulitan mereka dan sering kali memecahkan konflik-konflik dari dalam maupun dari luar keluarga. Hickey (2000, dalam siswanto, 2007) berpendapat bahwa mengungkapkan pengalaman dapat dijadikan sebagai terapi karena menolong membangkitkan kapasitas pasien yang depresi untuk: a) mengidentifikasi kekuatan-kekuatan dalam diri yang dimiliki, dan b) memampukan pasien untuk membangun hubungan yang lebih objektif terhadap energi-energi positif dan negatif. Selain itu, ia menambahkan bahwa mengungkapkan pengalaman dan perasaan secara ekspresif mengenai pikiran-pikiran dan emosi juga menolong seseorang untuk membagikan perhatian mereka dengan temanteman dan keluarga yang mempercepat pemecahan terhadap suatu masalah.

Universitas Sumatera Utara

Menurut Greenberg dkk. et. Al (1996, dalam Siswanto, 2007) berdasarkan penelitiannya menyimpulkan bahwa melakukan konfrontasi dengan cara menceritakan atau mengungkapkan kembali suatu peristiwa baik secara lisan maupun tulisan akan dapat mambantu proses asimilasi kognitif terhadap peristiwa tersebut. Menceritakan suatu peristiwa memberikan kesempatan pada kognisi untuk memprosesnya dengan lebih baik. Klages (1995, dalam Brata, 2003) mengemukakan bahwa pengalaman berkaitan erat dengan ingatan dan daya mengenang kembali, adapun perbedaan tersebut yaitu: Pertama yaitu ingatan. Adapun yang dimaksud denga ingatan disini ialah suatu kenyataan vital, daya untuk mengingat kembali kesan-kesan, dan membandingkan kesankesan yang lama dengan yang baru. Ingatan ini berfungsi tanpa disadari. Tanpa ingatan ini maka proses-proses yang martabatnya lebih tinggi daripada proses vital dan hanya dimiliki oleh manusia tidak akan berfungsi apa-apa. Tanpa ingatan itu, maka manusia tidak akan dapat mengenal kembali sesuatu, tidak akan mempunyai kebiasaan tingkah laku, tidak akan mengenal perubahan-perubahan serta harapan-harapan, tidak akan mengenal gambaran yang keliru karena adanya jarak, waktu dan tidak akan dapat berfantasi. Jadi singkatnya, ingatan memungkinkan manusia untuk: (a) mengingat kembali (rekognitif), (b) Mengingat kebiasaan tingkah laku, (c) Mempunyai harapan keliru sebagai akibat dari jarak jauh, (d) Berfantasi akan harapan dan kesan-kesan yang akan diterimanya, (e) Mengenang kesan-kesan (Brata, 2003 ; Munandar, 2006). Kedua yaitu daya mengenang atau mengingat kembali. Daya mengingat kembali ini dibedakan dari ingatan berdasarkan atas kenyataan, bahwa kedua hal tersebut yang ada pada seseorang individu belum tentu mempunyai korelasi positif. Orang dapat

Universitas Sumatera Utara

menjumpai individu yang mempunyai ingatan yang kuat sekali, tetapi apa yang ada dalam ingatan itu sukar sekali untuk ditimbulkan ke dalam kesadaran. Sebaliknya banyak juga ingatan individu yang tidak kuat, tidak dapat menyimpan kesan-kesan secara baik. Tetapi apa yang ada dalam ingatannya dengan mudah dapat ditimbulkan kembali ke dalam kesadaran. Disamping itu, memang banyak sekali adanya korelasi positif antara dua hal itu, jadi ingatan yang kuat karena adanya daya mengenang yang kuat, dan sebaliknya ingatan yang lemah dengan daya mengenang yang lemah. Berdasarkan atas hal-hal yang dikenang atau diingat kembali daya ini masih dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu: (a) Pengalamam atau kisah atau peristiwa-peristiwa, (b) Bendabenda atau obyek-obyek, seorang teman mungkin merupakan bahan kenangan kesan pertama jika sekiranya dia menimbulkan kembali kesan-kesan hubungannya dengan kita, sebaliknya mungkin dia hanya merupakan bahan kenangan jenis benda jika sekiranya dia itu terlepas dari peristiwa-peristiwa bersama (Brata, 2003). B. 1. Konsep Kehamilan Kehamilan Kehamilan didefinisikan sebagai suatu proses bertemunya sel sperma dan sel ovum di ampulla tubae (Muchtar, 1998). Pengertian tersebut hampir sama dengan pengertian kehamilan yang dikemukakan oleh Varney (1999) yang menyatakan bahwa kehamilan merupakan penyatuan sperma dari laki-laki san ovum dari perempuan. Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal periode antepartum. Periode antepartum dibagi menjadi tiga trimester yang masing-masing terdiri dari 13 minggu atau tiga bulan menurut hitungan kalender. Pembagian waktu ini diambil

Universitas Sumatera Utara

dari ketentuan yang mempertimbangkan bahwa lama kehamilan diperkirakan lebih kurang 280 hari atau 9 bulan sejak hari pertama haid terakhir. Pembuahan terjadi ketika terjadi ovulasi, lebih kurang 14 hari setelah haid terakhir dengan perkiraan siklus 28 hari (JNNKKR-POGI, 2000 ; Varney, 2006 dan Prawirohardjo, 2002) 2. a. 1) Tanda dan gejala Kehamilan Tanda dan gejala presumptif kehamilan. Gejala-gejala kehamilan Gejala diartikan sebagai suatu perihal (keadaan, peristiwa) yang tidak biasa dan patut diprihatinkan adakalanya menandakan akan terjadi sesuatu atau tanda-tanda akan timbulnya atau terjadinya sesuatu (KBBI, 2005). Beberapa peneliti mengemukakan beberapa gejala presumptif kehamilan yang meliputi : mual (neusea) dan muntah (emesis), ngidam, sinkope atau pingsan, sering miksi, dan konstipasi atau obstipasi (Arif, 1999 ; Cuningham, 1995 dan Prawirohardjo, 2002) (1). Mual dan muntah Dengan pengaruh estrogen dan prgesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan, menimbulkan mual dan muntah terutama pagi hari yang disebut morning sickness yang dalam batas fidiologis keadaan ini dapat diatasi, akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang. (2) Ngidam. Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang

demikian disebut ngidam. (3) Sinkope atau Pingsan, terjadinya gangguan sirkulasi darah ke otak menyebabkan

iskemia susunan syaraf pusat dan menimbulkan pingsan, keadaan ini akan menghilang

Universitas Sumatera Utara

setelah umur kehamilan 16 minggu. (4) Sering miksi, desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat merasa penuh dan sering miksi. Pada trimester kedua gejala ini akan menghilang. Kemudian akan muncul kembali pada trimester ketiga. (5) Konstipasi atau obstipasi, pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik

usus sehingga menyebabkan kesulitan untuk buang air besar 2) Tanda-tanda kehamilan Tanda merupakan sesuatu yang menjadi alamat/menyatakan sesuatu, merupakan gejala yang sudah tampak (KBBI, 2005). Arif (1999) ; Cuningham (1995) dan Prawirohardjo (2002) mengemukakan beberapa tanda tidak pasti kehamilan, diantaranya: amenorea (terlambat datang bulan), payudara tegang, perubahan pigmentasi kulit, epullis, dan varices atau penampakan pembuluh darah vena. :(1) Amenorea (terlambat datang bulan) Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak

terbentuknya folikel de graaf dan ovulasi sehingga menstrusi tidak terjadi. Dengan mengetahui tanggal haid terakhir dengan perhitungan rumus Neagle maka dapat ditentukan perkiraan persalinan. (2) Payudara tegang. Pengaruh hormon estrogen, progesteron, dan somatotropin pada payudara, sehingga payudara

menimbulkan deposit lemak, air, dan garam

membesar dan tegang. Ujung syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada kehamilan pertama. (3) Perubahan pigmentasi kulit merupakan tanda-tanda tidak pasti kehamilan. yang disebut dengan Cloasma

Perubahan warna kulit meliputi: (a) Sekitar pipi

Gravidarum, keluarnya melano stimulating hormone dari lobus hipofise lobus anterior

Universitas Sumatera Utara

menyebabkab hyperpigmentasi pada kulit, (b) Dinding Perut, pada dinding perut biasanya dijumpai striae livide, striae albican, dan linea nigra. (c) Sekitar payudara, terjadi hyperpigmentasi pada areola mamae, papilla mamae seakin menonjol, dan kelenjar montgomery menonjol dan melebar. (4) (5) Epullis, hipertropi gusi dapat terjadi pada saat kehamilan. Varices atau penampakan pembuluh darah vena. Karena pengaruh dari estrogen

dan progesteron terjadi penampakan pembuluh darah vena, terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan pembuluh darah vena dapat terjadi di sekitar genitalia eksterna, kaki, betis dan payudara. Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang setelah persalinan (Arif, 1999 ; Cuningham, 1995 dan Prawirohardjo, 2002). b. Tanda dan gejala kemungkinan (probable) kehamilan Menurut Arif (1999) ; Cuningham (1995) dan Prawirohardjo (2002) ada beberapa tanda dan gejala kemungkinan kehamilan, seperti: uterus membesar, perubahan ukuran, bentuk, dan konsistensi uterus, perubahan pada serviks, perubahan pada vagina, kontraksi Braxton hicks, ballotemen, dan pemeriksaan tes biologis kehamilan positif. (1) Uterus membesar sesuai dengan tuanya kehamilan. Setelah kehamilan 12 minggu,

uterus biasanya dapat diraba melalui dinding abdomen, tepat diatas simfisis, kemudian uterus secara bertahap akan bertambah besar sampai akhir kehamilan. (2) Perubahan ukuran, bentuk, dan konsistensi uterus. Selama beberapa minggu

pertama kehamilan, penambahan ukuran uterus terutama terbatas pada diameter anteroposterior, tetapi beberapa saat kemudian korpus uteri hampir membulat; dan diameter uterus rata-rata 8 cm dicapai pada usia kehamilan 12 minggu. Pada pemeriksaan bimanual, korpus uteri selama kehamilan teraba liat atau elastis, dan kadang-kadang

Universitas Sumatera Utara

menjadi sangat lunak. Pada sekitar 6-8 minggu setelah mulainya periode menstruasi terakhir, tanda hegar menjadi jelas. (3) Perubahan pada serviks, pada kehamilan 6-8 minggu, serviks sering menjadi

sangat lunak. Pada primigravida, konsistensi jaringan serviks yng mengitari ostium uteri eksternum lebih mirip dengan konsistensi bibir pada mulut daripada dengan kartilago hidung, seperti pada wanita yang tidak sedang hamil. (4) Perubahan pada Vagina (liang senggama). Vagina dan vulva mengalami

peningkatan pembuluh darah karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan. Tanda ini disebut dengan tanda Chadwicks. (5) Kontraksi Braxton hicks selama kehamilan uterus mengalami kontraksi-kontraksi

yang dapat diraba, tapi biasanya tanpa nyeri dengan interval yang teratur mulai dari masa kehamilan dini.Kontraksi ini dapat bertambah jumlah dan amplitudonya kalu uterus di massage. Tetapi kontraksi ini bukan merupakan tanda positif hamil, karena kontraksi serupa kadang kala ditemukan pada uterus wanita dengan hematometra dan kadang kala pada uterus yang mengandung mioma lunak, khususnya yang berjenis submukosa dan menggantung. Tetapi, deteksi kontraksi braxton hicks mungkin membantu dalam menyingkirkan adanya kehamilan abdominal ektopik. (6) Ballotemen, mendekati pertengahan kehamilan, volume janin masih kecil

dibandingkan dengan volome cairan amnionnya ; dan akibatnya, tekanan mendadak yang dikenakan pada uterus dapat menyebabkan janinnya tenggelam dalam cairan amnion dan kemudian kembali pada posisi semula. Ketukan yang ditimbulkan (ballotemen) dirasakan oleh jari-jari pemeriksa. (7) Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif.

Universitas Sumatera Utara

c.

Tanda pasti atau positif kehamilan Dengan menggunakan alat canggih Ultrasonografi (USG), kehamilan pasti sudah

dapat ditetapkan pada umur kehamilan yang relatif muda. Oleh karena itu, diagnosa kehamilan dapat ditegakkan melalui pemeriksaan USG sehingga diketahui Fetal Plate, kantung gestasi dan rahim membesar. Dengan metode konvensional kepastian hamil bila teraba bagian janin, terdengar detak jantung janin, dan teraba gerakan janin. Pemeriksaan rontgen untuk melihat kerangka janin tidak digunakan lagi karena berbahaya bagi janin ( Manuaba, 1999 ; Prawirohardjo, 2002). 3. Perubahan anatomi dan fisiologi pada saat kehamilan Manuaba (1998) dan Prawirohardjo (2002) mengemukakan bahwa dengan terjadinya kehamilan maka seluruh sistem dalam tubuh seorang wanita hamil mengalami perubahan yang mendasar sehingga dapat menunjang perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim. Plasenta yang berfungsi mengeluarkan hormon somatotropin, estrogen, dan progesteron menyebabkan perubahan pada uterus, vagina, ovarium, payudara, peningkatan berat badan, sirkulasi darah ibu, sistem respirasi, traktus digestivus, kulit, metabolisme, sistem urinarius, sistem muskuloskeletal (1). Uterus yang semula berukuran sebesar jempol dan beratnya 30 gram akan

mengalami hipertropi dan hiperplasia sehingga berat uterus menjadi 1000 gram saat akhir kehamilan. Otot uterus juga mengalami hiperplasia dan hipertropi sehingga menjadi lebih besar, lunak, dan dapat mengikuti pembesaran. Perubahan pada istmus uteri yang menyebabkan isthmus menjadi bebih panjang dan lunak sehingga pada pemeriksaan dalam seolah-olah kedua jari dapat saling sentuh. Perlunakan isthmus ini disebut tanda hegar. Hubungan besarnya uterus dengan tuanya kehamilan penting untuk diketahui

Universitas Sumatera Utara

karena kemungkinan penyimpangan kehamilan seperti: gamelly, mola hydatidosa, dan hidramnion akan menyebabkan uterus teraba lebih besar. Pertumbuhan rahim ternyata tidak sama ke semua arah, tetapi terjadi pertumbuhan yang cepat di daerah implantasi plasenta, sehingga uterus bentuknya tidak sama. Bentuk uterus yang tidak sama disebut tanda Piskacek. Hormon yang mempengaruhi uterus yaitu estrogen dan progesteron sering terjadi perubahan konsentrasi, sehingga progesteron mengalami penurunan dan menimbulkan kontraksi rahim yang disebut kontraksi Braxton Hicks. Terjadinya kontraksi Braxton Hicks tidak dirasakan sakit dan terjadi bersamaan di seluruh uterus. (2) Vagina (liang senggama). Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh

darah karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan. Tanda ini disebut dengan tanda Chadwicks. (3) Ovarium (indung telur). Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang

mengandung korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbebtuknya plasenta sempurna pada umur kehamilan 16 minggu. (4) Payudara. Selama kehamilan, perubahan yang mencolok terjadi di payudara. Pada

minggu-minggu awal, wanita hamil sering mengalami rasa sakit dan gatal di payudara. Setelah bulan kedua, payudara bertambah besar dan menjadi noduler akibat dari hipertropi alveoli payudara. Karena payudara semakin membesar, vena-vena halus menjadi kelihatan tepat di bawah kulit. Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara tidak terlepas dari pengaruh hormon kehamilan, yaitu estrogen, progesteron, dan somatomammotropin. Fungsi hormon tersebut mempersiapkan payudara untuk pemberian ASI, yang dijabarkan sebagai berikut : (a) Estrogen berfungsi: menimbulkan

Universitas Sumatera Utara

hipertropi sistem saluran payudara, menyebabkan penimbunan lemak, air, dan garam sehingga payudara tampak semakin membesar, tekanan serat syaraf akibat penimbunan lemak, air, dan garam menyebabkan rasa sakit pada payudara. (b) Progesteron berfungsi: mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi dan menambah jumlah sel asinus. (c) Somatomammotropin berfungsi: penampakan payudara pada ibu hamil adalah sebagai berikut: payudara menjadi lebih besar, areola payudara semakin hiperpigmentasi, glandula montgomery semakin tampak, papilla mamae semakin menonjol, pengeluaran ASI belum berlangsung karena prolaktin belum berfungsi karena hambatan dari PIH (Prolaktine Inhibiting Hormone) untuk mengeluarkan ASI. Setelah persalinan, hambatan terhadap prolaktin akan hilang sehingga pembentukan dan pengeluaran ASI dapat berlangsung. (5) Pertambahan berat badan. Sebagian besar pertambahan berat badan selama

kehamilan dihubungkan dengan uterus dan isinya, payudara, dan bertambahnya volume darah serta cairan ekstraseluler ekstravaskuler. Bagian penambahan berat badan yang lebih kecil adalah akibat perubahan metabolik mengakibatkan bertambahnya air seluler dan penumpukan lemak dan protein baru, yang disebut cadangan ibu. Pertambhan berat badan pada masa kehamilan rata-rata 10-12 kilogram. (6) Sirkulasi darah ibu. Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya

sirkulasi ke plasenta, uterus membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang membesar pula, mamma dan alat-alat lain yang memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan. Seperti yang telah dikemukakan, volume darah ibu dalam kehamilan bertambah secara fisiologik dengan adanya pencairan darah yang disebut hidremia.

Universitas Sumatera Utara

Volume darah akan bertambah banyak, kira-kira 25% dengan puncak kehamilan 32 minggu, diikuti dengan kardiak output yang meningkat sebanyak 30%. (7) Sistem respirasi. Seorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilannya tidak jarang

mengeluh tentang rasa sesak dan pendek nafas. Hal ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu keatas oleh karena usus-usus tertekan oleh uterus membesar ke arah diafragma, sehingga diafragma kurang leluasa bergerak. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat kira-kira 20%, seorang wanita hamil selalu bernafas lebih dalam, dan bagian bawah toraksnya juga melebar ke sisi. (8) Traktus digestivus. Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat enek (neusea),

mungkin ini akibat hormon estrogen yang meningkat. Tonus otot traktus digestivus menurun, sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang. Makanan lebih lama berada di dalam lambung dan apa yang telah dicerna lebih lama berada dalam usus. Hal ini mungkin baik untuk rebsorbsi, akan tetapi akan menimbulkan pula konstipasi, yang memang merupakan salah satu keluhan utama wanita hamil. Tidak jarang dijumpai pada bulan-bulan pertama kehamilan gejala muntah (emesis) yang biasanya terjadi pada pagi hari, bila terlampau sering dan terlalu banyak bahkan sampai mengganggu aktifitas sehari-hari disebut Hiperemesis gravidarum. (9) Kulit. Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hyperpigmentasi alat-alat tertentu.

Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh Melanophore Stimulating Hormone (MSH) yang meningkat. MSH ini adalah salah satu hormon yang dikeluarkan oleh lobus anterior hipofise. Kadang-kadang terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi, dan hidung, yang dikenal sebagai cloasma gravidarum. Selain itu, hyperpigmentasi juga terjadi di leher dan areola mamae. Linea alba pada kehamilan menjadi lebih hitam yang dikenal dengan linea

Universitas Sumatera Utara

grasia dan linea nigra, tidak jarang dijumpai kulit perut seperti retak-retak, warnanya berubah agak hiperemik dan kebiru-biruan disebut striae livide. (10) Metabolisme. Retensi air yang meningkat adalah suatu perubahan yang fisiologis

dalam masa kehamilan. Hal ini disebabkan oleh turunnya osmolaritas plasma kira-kira 10 milliosmol per kilogram yang disebabkan oleh pengaturan kembali ambang osmotik untuk rasa haus dan sekresi vasopresin . retensi natrium dan air yang jelas dengan pembentukan oedema. (11) Sistem urinarius. Perubahan-perubahan yang mencolok baik dalam struktur

maupun pada fungsi terjadi pada saluran kencing selama kehamilan. Glukosuria selama kehamilan tidak perlu dianggap abnormal. Peningkatan filtrasi glomerulus yang cukup besar bersama dengan kapasitas reabsorpsi tubuler untuk glukosa yang difiltrasi menerangkan pada kebanyakan kasus glukosoria. Proteinuria normalnya tidak terjadi selama kehamilan, kecuali kadang-kadang dalam jumlah yang sangat kecil pada waktu atau segera setelah persalinan. Mendekati akhir kehamilan, khususnya pada primipara dimana bagian presentasinya sudah engage sering kali menekaan kandung kemih sehingga ibu hamil sering ingin kencing. (12) Sistem muskuloskeletal. Lordosis skeletis merupakan gambaran yang

karakteristik pada kehamilan normal. Untuk mengkompensasi posisi anterior uterus yang membesar, lordisis menggeser pusat gravitasi ke belakang pada tungkai bawah, mobilitas sendi sakroiliaka, sakrokoksigeal, dan sendi simphisis pubis bertambah besar dan karena itu menyebabkan rasa tidak nyaman di bagian bawah punggung, khususnya pada akhir kehamilan. Selama trimester terakhir kehamilan, rasa pegal, mati rasa, kemungkinan sebagai akibat lordosis yang besar dengan fleksi anterior leher dan merosotnya lingkar

Universitas Sumatera Utara

bahu, yang akan menimbulkan traksi pada nervus ulnaris dan medianus. (Prawirohardjo, 2002 dan Cunningham, 1995). Menurut WHO JHPIEGO, 2003 selama kunjungan antenatal, seorang ibu hamil mungkin mengeluhkan bahwa ia mengalami ketidaknyamanan. Keluhan ini merupakan ketidaknyamanan yang normal dan merupakan bagian dari perubahan fisiologis yang terjadi pada tubuh ibu selama kehamilan. Ketidaknyamanan yang umum terjadi dalam masa kehamilan dapat dilihat pada tabel 2.1

Tabel 2.1 Ketidaknyamanan yang umum dalam masa kehamilan


No Ketidaknyamanan Waktu Terjadinya Dasar anatomis dan fisiologis Cara meringankan / mencegah Pengobatan secara farmakologis / pengobatan untuk menghindari 1. Cloasma Gravidarum Perubahan warna Areola Trimester Kedua Kecenderungan genetis peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron Hindari sinar matahari berlebihan dalam masa kehamilan Gunakan bahan pelindung non alergis 2. Diarrhea Trimester pertama, kedua, dan ketiga Mungkin dari hormon Mungkin dari makanan Efek camping dari infeksi virus Cairan pengganti dehidrasi oral Hindari makanan berserat tinggisereal kasar, sayur-sayuran, buah-buahan, dan laktosa yang mengandung makanan Makan sedikit Hindari menggunakan hidroquinon (sedikit keberhasilan tetapi banyak efek sampingnya Secara umum, hindari intervensi obatobatan Hindari opiate, bismuth subsalicylate, dan kaopectate Dehidrasi Demam, darah dalam tinja Tanda-tanda bahaya

Universitas Sumatera Utara

tapi sering untuk memastikan kecukupan gizi 3. Edema dependen Trimester kedua, dan ketiga Peningkatan kadar sidium dikarenakan pengaruh hormon Kongesti sirkulasi pada extremitas bawah Peningkatan permeabilitas kapiler Tekanan dari pembesaran uterus pada vena pelvik ketika duduk atau pada vena cava inferior ketika berbaring Hindari posisi berbaring telentang Hindari untuk berdiri untuk waktu yang lama istirahat dengan berbaring miring ke kiri, dengan kaki agak ditinggikan Tinggikan kaki jika dapat Jika perlu sering melatih kaki untuk ditekuk ketika duduk atau berdiri Angkat kaki ketika duduk atau istirahat Hindari kaos kaki yang ketat pada kaki Lakukan senam secara teratur 4. Sering buang air kecil/Nocturia Trimester pertama, dan ketiga Tekanan uterus pada Kosongkan saat kandung kemih Nucturia akibat ekspresi sodium yang meningkat bersamaan terjadinya dengan pengeluaran air terasa dorongan untuk kencing Perbanyak minum pada siang hari Jangan kurangi minum pada malam hari untuk Tidak memerlukan pengobatan farmakologis Disuria Oligouria Asymthomatic bacteria biasa terjadi pada kehamilan Kaos kaki penyangga Jika muncul pada muka dan tangan (preeklampsi) Jika disertai dengan gejala anemia atau disertai dengan proteinuria dan hipertensi Tanda-tanda varices dan komplikasi tromboemboli

Universitas Sumatera Utara

Air dan sodium tertahan di dalam tungkai bawah selama siang hari karena stasis vena, pada malam hari terdapat aliran balik vena yang meningkat dalam jumlah output air seni

mengurangi nocturia kecuali jika nocturia mengganggu tidur dan menyebabkan keletihan Batasi minum bahan diuretiks seperti kopi, teh, dan cola dengan caffeine Jelaskan tentang tanda-tanda infeksi saluran kencing posisi berbaring miring ke kiri dengan kaki ditinggikan pada malam hari

5.

Striae gravidarum

Tampak jelas pada bulan ke 67

Perubahan hormonal atau gabungan antara hormonal dengan peregangan Mungkin berkaitan dendan ekskresi corticosteroid

Gunakan/ kenakan pakaian yang menopang pada payudara dan abdomen

6.

Gatal-gatal

Trimester pertama, kedua, dan ketiga

Hipersensitifitas terhadap antigen plasenta

Gunakan compres dingin, mandi berendam/shower

Pertimbangkan penggunaan obat antiporetik topical dan emollient Kaji adanya kelainan atau penyakit kulit lainnya Kaji fungsi hati

Jika disertai dengan mual dan muntahmuntah, penyakit kuning, kencing berwarna hitam (cholestasi) Tanda-tanda/ gejala

Universitas Sumatera Utara

dermatosis lainnya 7. Gusi berdarah Trimester kedua Estrogen meningkatkan aliran darah ke rongga mulut dan mempercepat laja pergantian sel-sel pelipis epitel gusi Vaskularisasi gusi menjadi sangat tinggi, dengan penyebaran pembuluh darah halus Jeringan penghubung menjadi hiperplasi dan edematous Ketebalan permukaan epitel berkurang yang menyebabkan jeringan gusi menjadi rapuh 8. Hemorroids (wasir) Trimester kedua, dan ketiga Konstipasi Tekanan yang meningkat dari uterus terhadap vena hemorroids Dukungan yang tidak memadai pada vena hemorroid di area anorectal Stasis, gravitas, tejana vena yang meningkat dalam Hindari konstipasi Makan makanan berserat Gunakan kompres hangat, es Dengan perlahan masukkan kembali ke dalam rektum jika perlu Salep topikal Thrombi Berkumur air hangat, air garam Memeriksakan gigi secara teratur Jaga kebersihan gigi-menggosok gigi Ulserasi Timbulnya granuloma gravidarum Perdarahan berlebihan Jika disertai dengan tanda kekurangan Gizo ataupun pre-eklampsi

Universitas Sumatera Utara

vena pelvis, kongesti vena, pembesaran venavena hemorroid 9. Hidung tersumbat/berdarah Trimestre pertama Peningkatan kadar estogen dan progesteron Pembesaran kapiler Relaksasi otot halus vaskuler Peningkatan sirkulasi volume darah Gunakan vaporizer udara gingin Spray normal salin (semprotan) hindari dekongestan sistemik dan semprotan hidung untuk hidung tersumbat biasa Hindari obatobatan kombinasi 10. Kemerahan di telapak tangan Trimester kedua, dan ketiga Kecenderungan keluarga/keturunan Peningkatan estrogen Peningkatan aliran darah ke kulit 11. Keputihan Trimester pertama, kedua, dan ketiga Hiperplasia mucosa vagina Peningkatan produksi lendir dan kelenjar endoservikal sebagai akibat peningkatan kadar estrogen Tingkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari Memakai pakaian dalam yang terbuat dari katun lebih kuat daya serapnya. Hindari pakaian dalam yang terbuat dari nilon Hindari pencucian vagian Gunakan bedak tabur untuk mengeringka, tetapi jangan terlalu berlebihan Jika sangat banyak atau baunya menyengat atau berwarna kuning/abuabu (beberapa penyakit kelamin, cervisitis, vaginitis) Pengeluaran cairan ketuban Pengeluaran Yakinkan bahwa sebagian besar akan hilang setelah kehamilan berakhir Jika terjadi pada trimester pertama, dapat mengindikasikan hepatitis Demam

Universitas Sumatera Utara

pervaginam 12. Keringat bertambah Trimester pertama, kedua, dan ketiga Peningkatan hormonal Peningkatan berat badan Pakailah pakaian yang tipis dan longgar Tingkatkan intake cairan Mandi/rendam secara teratur 13. Konstipasi Trimester kedua dan ketiga Peningkatan kadar progesteron yang menyebabkan peristaltik usus menjadi lambat Penurunan motilitas sebagai akibat dari relaksasi otot-otot halus Peningkatan penyerapan air dari kolon Tekanan dari uterus yang membesar pada usus Suplemen zat besi Makanan Kurang senam 14. Kram pada kaki Setelah kehamilan 24 minggu Ketidakseimbangan rasio kalsium/posfor Tekanan uterus yang meningkat pada syaraf Keletihan Sirkulasi darah yang kurang ke tungkai bagian Kurangi konsumsi susu karena kandungan posfornya tinggi Gunakan penghangat untuk otot Suplementasi dengan garam kalsium yang tidak mengandung posfor Tanda-tanda trombophlebitis superfisial atau thrombosis vena yang dalam Tingkatkan intake cairan, serat di dalam diet Istirahat yang cukup Senam hamil Membiasakan buang air secara teratur Buang air besar segera setelah ada dorongan Gunakan pembentuk bahan padat (bongkahan) atau emollients Rasa nyeri hebat di abdomen, tidak mengeluarkan gas Rasa nyeri pada apendiks

Universitas Sumatera Utara

bawah. 15. Sesak nafas / Hyperventilasi Trimester kedua dan ketiga Peningkatan kadar progesteron berpengaruh secara langsung pada pusat pernafasan untuk menurunkan kadar CO2 serta meningkatkan kadar O2 Uterus membesar dan menekan pada diafragma Mengatur laju dan dalamnya pernafasan pada kecepatan normal ketika terjadi hyperventilasi Secara periodik berdiri dan merentangkan lengan diatas kepala serta menarik nafas panjang Mendorong postur tubuh yang baik melakukan pernafasan interkostal 16. Nyeri ligamentum rotundum Trimester kedua dan ketiga Hypertropi dan peregangan ligament selama kehamilan Tekanan dari uterus pada ligamentum Tekuk lutut kearah abdomen Mandi air hangat Topang uterus dengan bantal dibawahnya dan sebuah bantal diantara lutut pada waktu berbaring miring 17. Perut kembung Trimester kedua dan ketiga Penekanan dari uterus yang membesar terhadap usus besar Masuk angin Hindari makanan yang mengandung gas Mengunyah makanan secara sempurna Lakukan senam Simethicone Appendiks, peradangan, kantung empedu, ulserasi peptik Jika diserati dengan demam, batuk, pernafasan cepat, malaise (infeksi) Pernafasan cepat tanpa demam (embolus) Exacerbasi (memburuknya) asthma

Universitas Sumatera Utara

secara teratur Pertahankan saat kebiasaan buang air besar yang normal 18. Rambut rontok Trimester pertama, kedua dan ketiga 19. Rasa mual / muntah-muntah Trimester pertama Peningkatan kadar HCG, estrogen dan progesteron Relaksasi dan otototot halus Hindari bau atau faktor penyebab Makan biskuit kering atau roti bakar sebelum bangun dari tempat tidur pagi hari Makan sedikit tapi sering Hindari makanan yang berminyak dan berbumbu merangsang Makan makanan kering dengan minum diantara waktu makan Hindari menggosok gigi segera setelah makan 20. Sakit kepala Trimester pertama, kedua, dan ketiga Kontraksi otot ketegangan spasme otot, keletihan Pengaruh hormon Teknik relaksasi Memassage leher dan otot bahu Penggunaan kompres panas atau es pada leher Penggunaan yang bijaksana dari tylenol / paracetamol Hindari aspirin, ibuprofen Jika disertai tekanan darah tinggi dan proteinuria Jika ada migran Penglihatan Terapi B6, antihistamin, metoclorpramid e dan lain-lain Kehilangan berat badan terlalu drastis, tandatanda malnutrisi, hiperemesis gravidarum, dehidrasi, apendisitis Peningkatan kadar estrogen Menjaga kebersihan rambut

Universitas Sumatera Utara

Istirahat Mandi air hangat Uterus yang membesar Spasme otot karena tekanan terhadap akar syaraf Penambahan ukuran payudara Keletihan Gunakan BH yang menopang dan dengan ukuran yang tepat Hindari sepatu berhak tinggi, mengangkat beban berat, keletihan Gunakan kasur yang keras untuk tidur Gunakan bantal saat tidur untuk meluruskan punggung 22. Varices pada kaki / vulva Trimester kedua dan ketiga Tekanan dari uterus yang membesar Kerapuhan jaringan elastis yang diakibatkan oleh estrogen Tinggikan kaki sewaktu berbaring atau duduk Berbaring dengan posisi kaki ditinggikan, beberapa kali sehari Jaga agar kaki jangan bersilangan Hindari berdiri terlalu lama Istirahat dengan berbaring miring ke kiri

Jangan gunakan ergot alkaloids jika migran

berkurang atau kabur

21.

Sakit punggung

Trimester kedua dan ketiga

Jika parah, gunakan penopang abdomen eksternal

Kenakan kaus kaki yang menopang

Tanda-tanda tromboflebitis

Universitas Sumatera Utara

4. Perubahan psikologi dalam masa kehamilan Varney (1997) dan Prawirohardjo (2002) mengemukakan bahwa selama masa kehamilan, banyak wanita mengalami perubahan psikologis dan emosional. Seringkali kita mendengar seorang wanita mengatakan betapa bahagianya dia karena akan menjadi seorang ibu. Namun tidak jarang ada beberapa wanita yang merasa khawatir akan terjadi masalah dalam kehamilannya, khawatir akan kehilangan kecantikannya atau nantinya akan melahirkan bayi yang tidak normal. Varney (1997), Prawirohardjo (2002) dan WHO JHPIEGO (2003) membagi perubahan psikologis dalam tiga trimester usia kehamilan, perubahan tersebut meliputi: a. TRIMESTER PERTAMA Segera setelah konsepsi kadar hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh akan meningkat dan menyebabkan terjadinya mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah, dan membesarnya payudara. Ibu meras tidak sehat dan sering kali membenci kehamilannya. Banyak wanita yang merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan. Pada trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama. Karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin diberitahukannya kepada orang lain ataupun dirahasiakannya. Hasrat untuk melakukan hubungan seksual pada ibu hamil trimester pertama ini berbeda-beda. Beberapa wanita mengalami gairah seks yang lebih tinggi, namun kebanyakan mereka mengalami penurunan libido selama periode ini. Keadaan ini

Universitas Sumatera Utara

menciptakan kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami. Banyak wanita merasa butuh dicintai dan merasakan kuat untuk mencintai namun tanpa hubungan seks. Libido sangat dipengaruhi oleh kelelahan, rasa mual, pembesaran payudara, keprihatinan dan kekhawatiran. Semua ini merupakan bagian normal dari proses kehamilan trimester pertama. b. TRIMESTER KEDUA Trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasakan sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif. Pada trimester ini ibu merasakan gerakan janinnya, sehingga ibu merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dirinya sendiri. Banyak ibu merasa terlepas dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido. c. TRIMESTER KETIGA Trimester ketiga sering kali disebut periode menunggu dan waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Terkadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaan akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadinya persalinan. Ibu seringkali merasa khawatir atau takut jika janinnya yang dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi janinnya dan akan menghindari orang

Universitas Sumatera Utara

atau benda apa saja yang dianggapnya membahayakan janinnya. Seorang ibu mungkin merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada saat persalinan. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu, ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan akan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu memerlukan keterangan dan dukungan dari suami, keluarga, dan bidan. Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua. Keluarga mulai menduga-duga tentang jenis kelamin bayinya, bahkan mungkin telah mempersiapkan sebuah nama untuk bayinya. Menurut Farrer, 2001 Trimester III ditandai dengan klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi. Sekitar bulan ke-8 mungkin terdapat periode tidak semangat dan depresi, ketika bayi membesar dan ketidaknyamanan bertambah. Calon ibu mudah lelah dan menunggu dampaknya terlalau lama. Sekitar 2 minggu sebelum melahirkan,

sebagian besar wanita mulai mengalami perasaan senang. Mereka mungkin mengatakan pada perawat saya merasa lebih baikan saat ini ketimbang sebulan yang lalu. Kecuali bila berkembang masalah fisik, kegembiraan ini terbawa sampai proses persalinan suatu periode dengan stress yang tinggi. Reaksi calon ibu terhadap persalinan ini secara umum tergantung pada persiapan dan persepsinya terhadap kejadian ini. Kerjasama yanh khusus slama peristiwa ini akan dibicarakan dalam hubungannya dengan askep yang diberikan padanya. Perasaan sangat gembira yang dialami ibu seminggu sebelum persalinan mencapai klimaksnya sekitar 24 jam sebelum persalinan.

Universitas Sumatera Utara

5.

Diagnosis banding kehamilan Mochtar (1998) dan Prawirohardjo (2002) membedakan suatu kehamilan dengan

keadaan atau penyakit yang dalam pemeriksaan dapat meragukan, diantaranya : hamil palsu (pseudocyesis / hamil spuria), mioma uteri, kista ovarii, kandung kemih penuh, dan hematometra. (1) Gejala dapat sama dengan kehamilan, seperti amenorea, perut membesar, mual,

muntah, air susu keluar, bahkan wanita ini merasakan gerakan janin. Namun pada pemeriksaan, uterus tidak membasar, reaksi kehamilan negatif. (2) Mioma uteri dengan gejala perut dan uterus membesar, namun pada perabaan

kadang-kadang ada benjolan. Reaksi kehamilan negatif, dan tidak ditemukan tanda-tanda kehamilan lainnya. (3) Kista ovarii, dengan gejala perut membesar, namun pada pemeriksaan dalam

uterus teraba sebesar biasa. Reaksi kehamilan negatif dan tanda-tanda kehamilan lainnya negatif. (4) Kandung kemih penuh dan terjadi retensi urine. Pada pemasangan kateter keluar

banyak air kencing. (5) Hematometra. Uterus membesar karena terisi darah yang disebabkan karena

hyman imperforata, stenosis vagina atau serviks. C. 1. Penelitian Kualitatif fenomenologi. Pengertian Menurut Dempsey (2002), penelitian kualitatif fenomenolgi merupakan penelitian tentang pengalamn manuusia. Brockopp (1999), mengemukakan bahwa fenomenologi adalah cabang dari filosofi yang menekankan pengertian bahwa tingkah laku sosial yang

Universitas Sumatera Utara

dimiliki individu. Karenanya, untuk setiap tindakan yang dilakukan oleh individu, pengertian dikembangkan untuk menciptakan realita yang unik bagi seseorang. Gerakan filosofis sangat dipengaruhi oleh filsuf lambrt, Kant, Hegel, dan Husserl, yang memegang keyakinan unit tentang sifat manusia. Menurut Moleong (2005), fenomenologi diartikan sebagai :(1) pengalaman subjek atau pengalaman fenomenologikal; (2) suatu studi tentang kesadaran dari perspektif pokok dari seseorang (Husserl). Istilah fenomenlogi sering digunakan sebagai anggapan umum untuk menunjuk pada pengalaman subjektif dari berbagai jenis dan tipe subjek yang ditemui. Dalam arti yang lebih khusus, istilah ini mengacu pada penelitian terdisiplin entang kesadaran dari perspektif pertama seseorang. Fenomenologi merupakan pandangan berpikir yang menekankan pada fokus kepada pengalaman-pengalaman subjektif manusia dan interpretasi interpretasi dunia. 2. Ciri-ciri pokok fenomenologi Ada beberapa ciri-ciri pokok fenomenologi yang dilakukan oleh peneliti fenomenologi, yaitu : a. Fenomenlogi bersifat naturalisme yaitu yang disebut objektivisme dan

positivisme, yang telah berkembang sejak zaman Renaisans dalam ilmu pengetahuan modern dan teknologi. b. Secara pasti, fenomenologis cenderung memastikan kognisi yang mengacu pada

apa yang dinamakan oleh Husserl, Evidenz yang dalam hal ini merupakan kesadaran tentang sesuatu benda itu sendiri secara jelas dan berbeda dengan yang lainnya, dan dan mencukupi untuk sesuatu dari segi itu.

Universitas Sumatera Utara

c.

Fenomenologi cenderung percaya bahwa bukan hanya sesuatu benda yang ada

dalam dunia alam dan budaya. d. Penelitian fenomenologi Dalam sebuah penelitian fenomenologi, sumber data utama adalah data percakapan yang diperoleh dari wawancara yang mendalam antara peneliti dan informan sebagai partisipan (Polit, Beck & Hungler, 2001) Menurut Oiler (1982, dalam Brocckopp, Hastings & Tolsma, 1999), dalam penelitian fenomenologis, peneliti harus masuk ke dalam pengalaman partisipan. Usaha yang harus dilakukan untuk memahami arti dari suatu peristiwa dengan berpartisipasi dalam proses ini. Melalui keterlibatan aktif dalam kenyataan hidup partisipan, dimana peneliti mencoba memahami arti dari pengalaman dalam pertanyaan. Dengan cara ini peneliti mencoba memahami sepenuhnya pengalaman hidup dari fenomena studi ini. Dalm usaha untuk menggambarkan pengalaman hidup, peneliti berfokus pada apa yang terjadi dalam kehidupan partisipan, apa yang penting dari pengalaman mereka dan perubahan-perubahan apa yang dapat diperhatikan. Omery (1983, dalam Polit, Beck & Hungler, 2001) mengemukakan bahwa para partisipan yang dipilih adalah yang sesuai dengan pertanyaan penelitian. Perhatian utama adalah pemilihan individu yang saat ini telah mempunyai pengalaman yang sedang diselidiki. Dalam penelitian fenomenologi melibatkan sedikit responden, sering 10 orang atau lebih sedikit.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai