sudah dibahas pada pemicu sebelumnya. Alat-alat seperti bur, handpiece, dan alat standar secara umum sama seperti preparasi mahkota tiruan penuh, perbedaan hanya terletak pada prinsip utama pembuatan GTJ, yaitu prinsip kesejajaran pada gigi penyangganya. Berbeda dengan ull cro!n, preparasi gigi abutment tetap harus mengingat ungsi utamanya dalam GTJ, sehingga harus memenuhi prinsip" #esejajaran antar gigi penyangga dan arah insersi Pengambilan jaringan seoptimal mungkin
Prinsip kesejajaran ini sangat memengaruhi kestabilan dari kedudukan GTJ nantinya, kecuali pada GTJ yang si atnya konektor non-rigid, cantile$er bridge, atau telescopic bridge. %edangkan prinsip pengambilan jaringan berhubungan dengan kemampuan memegang retainer dan kemampuan gigi dalam menerima beban kunyah tambahan &distribusi tekanan dari pontik'. Pada keadaan tertentu" - Pada gigi yang pendek, untuk memperoleh retensi optimal dan mendapatkan kekuatan untuk menahan beban, maka pengambilan oklusal pada daerah supporting cusp lebih banyak. Bila perlu dengan tambahan groo$e sebagai penambah kemampuan resistensi. - Pada diasteme yang sempit, pengambilan proksimal harus lebih banyak, agar konektor bisa lebih tebal dan kuat. - Pada span yang panjang, preparasi ser$ikal sebaiknya mempunyai ketebalan optimal, misalnya minimal dengan bentuk cham er. Ada beberapa tindakan khusus berupa modi ikasi preparasi abutment untuk mendapatkan kesejajaran, antara lain" Jika salah satu terminal abutment miring Penyesuaian dengan kur$a oklusal, mengharuskan pengambilan lebih banyak pada distooklusal. Analisa arah pemasukan dengan dental su$eyor atau garis khayal, berupa garis sejajar dengan garis bagi sudut yang terbentuk yang terbentuk oleh kedua sumbu kedua gigi penyangga. Terminal abutment dan gigi tetangganya miring #emungkinan jaringan mahkota
gigi tetangga bagian mesial harus diambil sedikit agar tidak menghalangi insersi bridge. %etiap terminal abutment miring dengan kedua sumbu kon$ergen %isi yang berhadapan dengan diastema dipreparasi sejajar garis bagi sudut yang dibentuk oleh kedua sumbu gigi. %edang disisi lain dipreparasi sesuai dengan sumbu gigi masing-masing. Tetapi bila kedua sumbu gigi di$ergen tidak bisa ditolerir dengan pengasahan, sehingga harus dilakukan dulu perbaikan posisi ( inklinasinya atau dibuat non-$ital &merupakan terapi pendahuluan' Posisi gigi diluar lengkung karena sedikit rotasi Pada keadaan demikian perlu pengambilan jaringan yang lebih banyak. Daerah yang keluar dari lengkung lebih banyak dipreparasi. %alah satu abutment sedikit palato$ersi(labio$ersi Pada keadaan gigi penyangga miring ke lingual maka lebih banyak terjadi pengambilan di daerah lingual, pada gigi penyangga yang protrusi maka lebih banyak terjadi pengambilan di daerah labial.