Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN KAD DAN DIABETES MELLITUS DI RUANG 7 HCU

Disusun oleh: ANDRIAS WULANSARI 11 !7!"!#11!"$

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN %AKULTAS KEDOKTERAN UNI&ERSITAS BRAWI'A(A MALANG MALANG "!1)

Keto asidosis Diabetik

Keto asidosis Diabetik adalah keadaan kegawatan atau akut dari DM tipe I , disebabkan oleh meningkatnya keasaman tubuh benda-benda keton akibat kekurangan atau defisiensi insulin, di karakteristikan dengan hiperglikemia, asidosis, dan keton akibat kurangnya insulin ( Stillwell, 199 !" Keto #sidosis Diabetik (K#D! adalah keadaan dekompensasi keka$auan metaboli$ yang ditandai oleh trias hiperglikemia, asidosis dan ketosis terutama disebabkan oleh defisiensi insulin absolut atau relati%e" K#D dan hipoglikemia merupakan komplikasi akut diabetes mellitus (DM! yang serius dan membutuhkan pengelolaan gawat darurat" #kibat diuresia osmotik, K#D biasanya mengalami dehidrasi berat dan dapat sampai menyebabkan syok" &tiologi

Dalam '() ke*adian K#D, kekurangan insulin, peningkatan konsumsi atau produksi glukoasa, atau infeksi adalah faktor pen$etus" Stressor-stressor utama lain yang dapat men$etuskan diabeti$ ketoasidosis adalah pembedahan, trauma, terapi dengan steroid dan emosional" +atofisiologi

,e*ala dan tanda yang timbul pada K#D disebabkan ter*adinya hiperglikemia dan ketogenesis" Defisiensi insulin merupakan penyebab utama ter*adinya hiperglikemia atau peningkatan kadar glukosa darah dari peme$ahan protein dan glikogen atau lipolisis atau peme$ahan lemak" -iperglikemia menyebabkan diuresis osmotik dengan hipo%olemia kemudian akan berlan*ut ter*adinya dehidrasi dan ren*atan atau syok" ,lukoneogenesis menambah ter*adinya hiperglikemik" .ipolisis yang ter*adi akan meningkatkan pengangkutan kadar asam lemak bebas ke hati sehingga ter*adi ketoasidosis, yang kemudian berakibat timbulnya asidosis metabolik, sebagai kompensasi tubuh ter*adi pernafasan kussmaul" a! b! $! /anda Dan ,e*ala +oliuria +olidipsi +englihatan kabur

d! e! f! g! h! i! *! k! l! m! n! o! p! 6! a! b! $! d! e! f! g! h! i! *! A"

.emah Sakit kepala -ipotensi ortostatik (penurunan tekanan darah sistolik ( mm-g atau 0 pada saat berdiri! #noreksia, Mual, Muntah 1yeri abdomen -iper%entilasi +erubahan status mental (sadar, letargik, koma! Kadar gula darah tinggi (0 2( mg3dl! /erdapat keton di urin 1afas berbau aseton 4isa ter*adi ileus sekunder akibat hilangnya K5 karena diuresis osmoti$ Kulit kering Keringat Kussmaul ( $epat, dalam ! karena asidosis metaboli$ +emeriksaan Diagnostik Kadar glukosa darah7 0 8(( mg 3dl tetapi tidak 0 9(( mg3dl &lektrolit darah (tentukan $orre$ted 1a! dan osmolalitas serum" #nalisis gas darah, 4:1 dan kreatinin" Darah lengkap (pada K#D sering di*umpai gambaran lekositosis!, -b#1$, urinalisis (dan ;oto polos dada" Ketosis (Ketonemia dan Ketonuria! #seton plasma (keton! 7 positif se$ara men$olok <smolalitas serum 7 meningkat tetapi biasanya kurang dari 88( m<sm3l -emoglobin glikosilat 7 kadarnya meningkat -2 kali lipat dari normal yang men$erminkan ,as darah arteri 7 biasanya menun*ukkan p- B C,8 dan penurunan pada -D<8 '( mg3dl +enatalaksanaan

kultur urine bila ada indikasi!"

+emeriksaan <smolalitas = >1a5K? 5 >,D@319? 5 >:@&:M3A? kontrol DM yang kurang selama 2 bulan terakhir

+rinsip terapi K#D adalah dengan mengatasi dehidrasi, hiperglikemia, dan ketidakseimbangan elektrolit, serta mengatasi penyakit penyerta yang ada"

;ase I3,awat 7 a! 1! ! 8! 2! '! A! C! b! 1! ! 8! 2! @ehidrasi 4erikan $airan isotonik 1aDl (,9) atau @. . loading dalam #tasi syok ($airan ( ml3kg 443*am! 4ila syok teratasi berikan $airan sesuai tingkat dehidrasi @ehidrasi dilakukan bertahap untuk menghindari herniasi batang otak ( 2 E 29 *am!" 4ila ,ula darah B (( mg3dl, ganti infus dengan D') Koreksi hipokalemia (ke$epatan maF (,'m&63kg443*am! Monitor keseimbangan $airan Insulin 4olus insulin ker*a $epat (@I! (,1 iu3kg44 (i%3im3s$! 4erikan insulin ker*a $epat (@I! (,13kg44 dalam $airan isotoni$ Monitor ,ula darah tiap *am pada 2 *am pertama, selan*utnya tiap 2 *am sekali +emberian insulin parenteral diubah ke SD bila 7 #,D B 1' m&63. G '(mg), +erbaikan *am pertama, lalu 9( tpm

selama 2 *am, lalu 8(-'( tpm selama 19 *am (2-A.3 2*am!

hidrasi, Kadar -D<8 $! Infus K (tidak boleh bolus!

K5 B 8m&63., beri C'm&63. K5 8-8"'m&63., beri '( m&63. K5 8"' -2m&63., beri 'm&63. d! Infus 4i$arbonat p- C,1, tidak diberikan e! #ntibiotik dosis tinggi Masukkan dalam 1aDl '(($$3 2 *am

4atas fase I dan fase II sekitar ,D@ '( mg3dl atau reduksi ;ase II3Maintenan$e7 a! Dairan maintenan$e

1a$l ("9) atau D' atau maltose 1() bergantian Sebelum maltose, berikan insulin reguler 2I:

b!

Kalium

+erenteral bila K5 2( mg3d. atau badan terasa tidak enak" $! Saat sakit, makanlah sesuai pengaturan makan sebelumnya" 4ila tidak nafsu makan, boleh makan bubur atau minuman berkalori lain" d! Minumlah yang $ukup untuk men$egah dehidrasi" Komplikasi ;aktor-faktor yang mempengaruhi angka kematian akibat K#D adalah7 a! b! /erlambat didiagnosis karena biasanya penyandang DM dibawa setelah koma" +asien belum tahu bahwa ia menyandang DM"

$! Sering ditemukan bersama-sama dengan komplikasi lain yang berat, seperti7 ren*atan (syok!, stroke, dll" d! Kurangnya fasilitas laboratorium yang menun*ang suksesnya penatalaksanaan K#D Komplikasi yang dapat ter*adi akibat K#D yaitu7

&dema paru -ipertrigliserida Infark miokard akut -ipoglikemia -ipokalsemia -iperkloremia &dema otak A* De+inisi Diabetes Melitus ( DM ! adalah penyakit metabolik yang kebanyakan herediter, dengan tanda E tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan atau tidak adanya ge*ala klinik akut ataupun kronik, sebagai akibat dari kuranganya insulin efektif di dalam tubuh, gangguan primer terletak pada metabolisme karbohidrat yang biasanya disertai *uga gangguan metabolisme lemak dan protein" (#skandar, (((!" ,angren adalah proses atau keadaan yang ditandai dengan adanya *aringan mati atau nekrosis, namun se$ara mikrobiologis adalah proses nekrosis yang disebabkan oleh infeksi" (#skandar, ((1 !"

,angren Kaki Diabetik adalah luka pada kaki yang merah kehitam-hitaman dan berbau busuk akibat sumbatan yang ter*adi di pembuluh darah sedang atau besar di tungkai (#skandar, ((1!" B* E,iolo-i Di./e,es Melli,us SmeltHer ( ((1! men*elaskan bahwa etiologi diabetes mellitus terdiri dari7 1" Diabetes mellitus tipe I a" ;aktor genetik +enderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I sendiri, tetapi mewarisi suatu predisposisi atau ke$enderungan genetik kearah ter*adinya DM tipe I" Ke$enderungan genetik ini ditemukan pada indi%idu yang memiliki tipe antigen -.# (human leuko$yte antigen!" /ipe dari gen -.# yang berkaitan dengan diabetes tipe I (DI 8 dan DI 2! adalah yang memberi kode kepada protein-protein yang berperan penting dalam interaksi monosit-limfosit" b" ;aktor-faktor imunologi +ada diabetes tipe I terdapat bukti adanya respons otoimun" @espon ini merupakan respon abnormal dimana antibodi terarah pada *aringan normal tubuh dengan $ara bereaksi terhadap *aringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai *aringan asing" <toantibodi terhadap sel-sel pulau .angerhans dan insulin endogen $" ;aktor lingkungan ;aktor eksternal yang dapat memi$u destruksi sel beta" Jirus atau toksin tertentu dapat memi$u proses otoimun yang menimbulkan destruksi sel beta pankreas"

"

Diabetes Mellitus /ipe II a" @iwayat keluarga ;aktor genetik memegang peranan penting dalam proses ter*adinya resistensi insulin" Kika orang tua menderita diabetes tipe , rasio diabetes dan non diabetes pada anak adalah 171 dan sekitar 9() sebagai $arrier diabetes tipe b" :sia @esistensi insulin $enderung meningkat pada usia diatas A' tahun $" <besitas

+ada pasien obesitas berkaitan dengan resistensi insulin sehingga dapat menimbulkan adanya kegagalan toleransi glukosa yang menyebabkan diabetes mellitus tipe " C* Kl.si+i0.si 1" Diabetes Mellitus a" DM /ipe I (IDDM! +enderita sangat bergantung terhadap insulin karena ter*adi proses autoimun yang menyerang insulinnya" IDDM merupakan *enis DM yang diturunkan (inherited!" a" DM /ipe II (1IDDM! Kenis DM ini dipengaruhi baik oleh keturunan maupun fa$tor lingkungan" Seseorang mempunyai risiko yang besar untuk menderita 1IDDM *ika orang tuanya adalah penderita DM dan menganut gaya hidup yang salah" $" DM ,estasional DM *enis ini $enderung ter*adi pada wanita hamil dan dalam keluarganya terdapat anggota yang *uga menderita DM" ;aktor risikonya adalah kegemukan atau obesitas" d" DM Sekunder Merupakan DM yang berkaitan dengan keadaan atau sindrom lain (pan$reatitis, kelainan hormonal, dan obat-obatan!" D* M.ni+es,.si Klinis Di./e,es Melli,us Menurut +ri$e ( (('! manifestasi klinis dari DM adalah sebagai berikut 7 a" DM tergantung insulin 3 DM /ipe I Memperlihatkan ge*ala yang eksplosif dengan polidipsi, poliuri, polifagia, turunnya 44, lemah, mengantuk yang ter*adi selama sakit atau beberapa minggu, penderita men*adi sakit berat dan timbul ketosidosis dan dapat meninggal kalau tidak mendapatkan pengobatan dengan segera" 4iasanya diperlukan terapi insulin untuk mengontrol metabolisme dan umumnya penderita peka terhadap insulin" b" DM tidak tergantung insulin 3 DM /ipe II +enderita mungkin sama sekali tidak memperlihatkan ge*ala apapun" +ada hiperglikemia yang lebih berat, mungkin memperlihatkan polidipsi, poliuri, lemah, dan somnolen, serta biasanya tidak mengalami ketoasidosis" Kika hiperglikemia berat dan tidak respon terhadap terapi diet mungkin diperlukan terapi insulin untuk menormalkan kadar

glukosanya" Kadar insulin sendiri mungkin berkurang normal atau mungkin meninggi tetapi tidak memadai untuk mem-pertahankan kadar glukosa darah normal" +enderita *uga resisten terhadap insulin eksogen" E* P.,o+isiolo-i 4erdasarkan SmeltHer ( ((1!, patofisiologi diabetes mellitus antara lain7 a" Diabetes Mellitus /ipe I +ada diabetes tipe I terdapat ketidakmampuan untuk menghasilkan insulin karena sel-sel beta pankreas telah dihan$urkan oleh proses autoimun" -iperglikemia puasa ter*adi akibat produksi glukosa yang tidak terukur oleh hati" Di samping itu, glukosa yang berasal dari makanan tidak dapat disimpan dalam hati meskipun tetap berada dalam darah dan menimbulkan hiperglikemia post prandial (sesudah makan!" Kika konsentrasi glukosa dalam darah $ukup tinggi, gin*al tidak dapat menyerap kembali semua glukosa yang tersaring keluar, akibatnya, glukosa tersebut mun$ul dalam urin (glukosuria!" Ketika glukosa yang berlebihan diekskresikan ke urin, ekskresi ini akan disertai pengeluaran $airan dan elektrolit yang berlebihan pula" Keadaan ini dinamakan diuresis osmotik" Sebagai akibat dari kehilangan $airan yang berlebihan, pasien akan mengalami peningkatan dalam berkemih (poliuria! dan rasa haus (polidipsia!" Defisiensi insulin *uga mengganggu metabolisme protein dan lemak yang menyebabkan penurunan berat badan" +asien dapat mengalami peningkatan selera makan (polifagia!, akibat menurunnya simpanan kalori, ge*alalainnya men$akup kelelahan dan kelemahan" Dalam keadaan normal insulin mengendalikan glikogenolisis (peme$ahan glukosa yang disimpan! dan glukoneogenesis (pembentukan glukosa baru dari asamasam amino serta substansi lain, namun pada penderita defisiensi insulin, proses ini akan ter*adi" Disamping itu, akan ter*adi peme$ahan lemak yang mengakibatkan peningkatan produksi badan keton yang merupakan produk samping peme$ahan lemak" 4adan keton merupakan asam yang dapat mengganggu keseimbangan asam basa tubuh apabila *umlahnya berlebihan" Ketoasidosis diabetik dapat menyebabkan tanda dan ge*ala seperti nyeri abdomen, mual, muntah, hiper%entilasi, napas berbau aseton, dan bila tidak ditangani akan menimbulkan perubahan kesadaran, koma, bahkan kematian" +emberian insulin bersama dengan $airan dan elektrolit sesuai kebutuhan akan memperbaiki dengan $epat kelainan metabolik dan mengatasi ge*ala hiperglikemia serta ketoasidosis

b" Diabetes tipe II +ada diabetes tipe II terdapat dua masalah utama yaitu yang berhubungan dengan insulin yaitu resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin" 1ormalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus pada permukaan sel" Sebagai akibat terikatnya insulin dengan reseptor tersebut, ter*adi suatu rangkaian reaksi dalam metabolisme glukosa di dalam sel" @esistensi insulin pada diabetes tipe II disertai dengan penurunan reaksi intra sel ini" Dengan demikian insuliin men*adi tidak efektif untuk menstimulasi pengambilan glukosa oleh *aringan" :ntuk mengatasi resistensi insulin dan men$egah terbentuknya glukosa dalam darah, harus terdapat peningkatan *umlah insulin yang disekresikan" +ada penderita toleransi glukosa terganggu, keadaan ini ter*adi akibat sekresi insulin yang berlebihan, dan kadar glukosa akan dipertahankan pada tingkat yang normal atau sedikit meningkat" 1amun *ika sel-sel beta tidak mampu mengimbangi peningkatan kebutuhan akan insulin, maka kadar glukosa akan meningkat dan ter*adi diabetes tipe II" Meskipun ter*adi gangguan sekresi insulin yang merupakan $irri khas diabetes tipe II, namun masih terdapat insulin dengan *umlah yang adekuat untuk men$egah peme$ahan lemak dan produksi badan keton" Karena itu, ketoasidosis diabeti$ tidak ter*adi pada diabetes tipe II" Meskipun demikian, diabetes tipe II yang tidak terkontrol dapat menimbulkan masalah akut yang disebut sindrom hiperglikemik hiperosmoler nonketotik (--1K!" %* Pe1e2i0s..n Penun3.n1" +emeriksaan Diagnostik ,lukosa darah meningkat &lektrolit 7 1a, K, fosfor :rine 7 gula 5 aseton positip #sam lemak bebas meningkat ,as darah arteri 7 +- menurun, -D<8 menurun :reum3kreatinin meningkat3normal <smolalitas serum meningkat " Ktiteria +engendalian DM ,D +uasa (mg3d.! ,D *am ++ (mg3d.! 4aik 9(-1(9 11(-1'9 Sedang 11(-189 1A(-199 4uruk L12( L ((

Koleseterol /otal (mg3d.! Kolesterol .D. (mg3d.! non +KK Dengan +KK Kolesterol -D. (mg3d.! /rigliserida (mg3d.! tanpa +KK Dengan +KK 4MI7 Ianita +ria /ekanan Darah (mm-g!

B (( B18( B1(( 02' B (( B1'( 19,',9

((- 89 18(-1'9 1((-1 9 8'-2' ((-129 1'(-199 8- ' '- C 12(-1A(3 9(-9'

0 2( 01A( 018( B8' 0 '( 0 (( 0 '3B19,' 0 C3B ( 01A(39'

(- 2,9 B12(39(

Kadar darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring diagnosis DM (mg3dl!" 4ukan DM Kadar glukosa darah sewaktu - +lasma %ena - Darah kapiler Kadar glukosa darah puasa - +lasma %ena - Darah kapiler B11( B9( 11(-1 ( 9(-11( 01 A 011( B1(( B9( 1((- (( 9(- (( 0 (( 0 (( 4elum pasti DM IM

Kriteria diagnostik I-< untuk diabetes mellitus pada sedikitnya 1" ,lukosa plasma sewaktu 0 (( mg3dl (11,1 mmol3.! " ,lukosa plasma puasa 012( mg3dl (C,9 mmol3.! 8" ,lukosa plasma dari sampel yang diambil

kali pemeriksaan7

*am kemudian sesudah mengkonsumsi C'

gr karbohidrat ( *am post prandial (pp! 0 (( mg3dl" G* Pen.,.l.0s.n..n Menurut 4runner, Suddarth ( ((1! men*elaskan bahwa tu*uan utama terapi diabetes mellitus adalah men$oba menormalkan akti%itas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi komplikasi %askuler serta neuropati" /u*uan terapeutik pada setiap tipe diabetes adalah men$apai kadar glukosa darah normal" #da A komponen dalam penatalaksanaan diabetes7 a" Diet +enatalaksanaan diet diabetes mellitus ada 8 (tiga! K yang harus diketahui dan dilaksanakan oleh penderita DM diabetes mellitus, yaitu *umlah makanan, *enis makanan dan *adwal makanan" 1" Kumlah makanan

Kumlah makanan yang diberikan disesuaikan dengan status giHi penderita DM, bukan berdasarkan tinggi rendahnya gula darah" Kumlah kalori yang disarankan berkisar antara 11((- 9(( KKal" Kumlah kalori yang dibutuhkan seorang pasien diabetes, antara lain7 +asien kurus 7 8((- '(( Kkal +asien berat normal 7 1C((- 1(( Kkal +asien gemuk 7 18((-1'(( Kkal Kebutuhan Kalori pada +asien Diabetes Mellitus

Suatu peren$anaan makanan yang terdiri dari 1() lemak, 1') +rotein, C') Karbohidrat kompleks direkomendasikan untuk men$egah diabetes" Kandungan rendah lemak dalam diet ini tidak hanya men$egah arterosklerosis, tetapi *uga meningkatkan akti%itas reseptor insulin" " Kenis makanan +enderita diabetes mellitus harus mengetahui dan memahami *enis makanan apa yang boleh dimakan se$ara bebas, makanan yang mana harus dibatasi dan makanan apa yang harus dibatasi se$ara ketat"

8" Kadwal makan +enderita diabetes mellitus harus membiasakan diri untuk makan tepat pada waktu yang telah ditentukan" +enderita diabetes mellitus makan sesuai *adwal, yaitu 8 kali makan utama, 8 kali makan selingan dengan inter%al waktu 8 *am" Ini dimaksudkan agar ter*adi perubahan pada kandungan glukosa darah penderita DM, sehingga diharapkan dengan perbandingan *umlah makanan dan *adwal yang tepat maka kadar glukosa darah akan tetap stabil dan penderita DM tidak merasa lemas akibat kekurangan Hat giHi" Kadwal makan standar yang digunakan oleh penderita DM diabetes mellitus (Iaspad*i, ((C! disa*ikan dalam tabel berikut7

+enatalaksanaan nutrisi pada penderita DM diarahkan untuk men$apai tu*uan berikut7 1" Men$ukupi semua unsure makanan essensial (misalnya %itamin dan mineral! " Men$apai dan mempertahankan berat badan (4MI! yang sesuai" +enghitungan 4MI=44 (kg!3(/4 (m!! 4MI normal wanita = 19,' E 8" Memenuhi kebutuhan energi 2" Men$egah fluktuasi kadar glukosa darah setiap harinya dengan mengupayakan kadar glukosa darah mendekati normal melalui $ara-$ara yang aman dan praktis" '" Menurunkan kadar lemak darah *ika kadar ini meningkat b" .atihan .atihan sangat penting dalam penatalaksanaan diabetes karena efeknya dapat menurunkan kadar glukosa darah dan mengurangi faktor resiko kardio%askuler" .atihan akan menurunkan akdar glukosa darah dengan meningkatkan pengambilan glukosa oleh otot dan memperbaiki pemakaian insulin" .atihan *uga akan mengubah kadar lemak darah yaitu meningkatkan kadar -D.-kolesterol dan menurunkan kadar kolesterol total serta trigliserida" <lahraga atau latihan fisik dilakukan sebagai berikut7 ' E 1(M pemanasan ( E 8(M latihan aerobi$ (C' E 9() denyut *antung maksimal! 1' E (M pendinginan ,9 kg3m 4MI normal pria = ( E 2,9 kg3m

1amun sebaiknya dalam berolahraga3akti%itas *uga memperhatikan hal-hal sebagai berikut Kangan lakukan latihan fisik *ika glukosa darah 0 '( mg3d."

Kika glukosa darah B1(( mg3d.sebelum latihan, maka sebaiknya makan $amilan dahulu" @ekomendasi latihan bagi penderita dengan komplikasi disesuaikan dengan kondisinya" .atihan dilakukan *am setelah makan"

+ada klien dengan gangrene kaki diabetik, tidak dian*urkan untuk melakukan latihan fisik yang terlalu berat" Selalu memakai alas kaki "

$" +engobatan untuk gangren Kering o Istirahat di tempat tidur" o Kontrol gula darah dengan diet, insulin atau obat antidiabetik" o /indakan amputasi untuk men$egah meluasnya gangrene, tapi dengan indikasi yang sangat *elas" o Memperbaiki sirkulasi guna mengatasi angiopati dengan obat-obat anti platelet agregasi (aspirin, diprydamol, atau pentoFy%ilin!" 4asah o Istirahat di tempat tidur" o Kontrol gula darah dengan diet, insulin atau obat antidiabetik" o Debridement" o Kompres dengan air hangat, *angan dengan air panas atau dingin" o 4eri Ntopi$al antibioti$O" o 4eri antibioti$ yang sesuai kultur atau dengan antibioti$ spe$trum luas" o :ntuk neuropati berikan pyridoFine (%it 4A! atau neurotropik lain" o Memperbaiki sirkulasi guna mengatasi angiopati dengan obat-obat anti platelet agregasi (aspirin, diprydamol, atau pentoFy%ilin!" +embedahan o #mputasi segera o Debridement dan drainase, setelah tenang maka tindakan yang dapat diambil adalah amputasi atau skin3arterial graft d" +emantauan

+ada pasien dengan diabetes, kadar glukosa darah harus selalu diperiksa se$ara rutin" Selain itu, perubahan berat badan *uga harus dipantau untuk mengetahui ter*adinya obesitas yang dapat meningkatkan resiko DM e" /erapi (*ika diperlukan! <bat -ipoglikemik <ral (<-D! <bat -ipoglikemik <ral (<-<! dibagi men*adi 2 7 +emi$u sekresi Insulin, yaitu golongan Sulfonilurea" 4eker*a untuk merangsang sel beta pan$reas untuk memproduksi insulin" 1amun, hati-hati dengan efek sampingnya yaitu hipoglikemia (kadar glukosa darah rendah, kurang dari A( mg3dl! +enambah sensitifitas insulin +enghambat glukoneogenesis +enghambat absorpsi glukosa Insulin Insulin merupakan hormon yang diproduksi oleh sel beta di dalam pankreas dan digunakan untuk mengontrol kadar glukosa dalam darah" Sekresi insulin terdiri dari komponen" Komponen pertama yaitu7 sekresi insulin basal kira-kira 1 unit3*am dan ter*adi diantara waktu makan, waktu malam hari dan keadaan puasa" Komponen kedua yaitu7 sekresi insulin prandial yang menghasilkan kadar insulin '-1( kali lebih besar dari kadar insulin basal dan diproduksi se$ara pulsatif dalam waktu (,'-1 *am sesudah makan dan men$apai pun$ak dalam 8(-2' menit, kemudian menurun dengan $epat mengikuti penurunan kadar glukosa basal" Kemampuan sekresi insulin prandial berkaitan erat dengan kemampuan ambilan glukosa oleh *aringan perifer" Insulin berperan dalam penggunaan glukosa oleh sel tubuh untuk pembentukan energi, apabila tidak ada insulin maka sel tidak dapat menggunakan glukosa sehingga proses metabolisme men*adi terganggu" +roses yang ter*adi yaitu karbohidrat dimetabolisme oleh tubuh untuk menghasilkan glukosa, glukosa tersebut selan*utnya diabsorbsi di saluran pen$ernaan menu*u ke aliran darah untuk dioksidasi di otot skelet sehingga menghasilkan energi" ,lukosa *uga disimpan dalam hati dalam bentuk glikogen kemudian diubah dalam *aringan adiposa men*adi lemak dan trigliserida" Insulin memfasilitasi proses tersebut" Insulin akan meningkatkan pengikatan glukosa oleh *aringan, meningkatkan le%el glikogen dalam

hati, mengurangi peme$ahan glikogen (glikogenolisis! di hati, meningkatkan sintesis asam lemak, menurunkan peme$ahan asam lemak men*adi badan keton, dan membantu penggabungan asam amino men*adi protein" Indikasi pemberian insulin, antara lain7 Ketoasidosis, koma hiperosmolar, dan asidosis laktat DM dengan berat badan menurun se$ara $epat DM yang mengalami stress berat (infeksi sistemik, operasi berat, dll! DM gestasional DM tipe I Kegagalan pemakaian <-D Insulin dikelompokkan men*adi beberapa *enis antara lain7 1" Ker*a $epat (rapid a$ting! Pang termasuk di sini adalah insulin regular (Drystal Qin$ Insulin 3 DQI !" Saat ini dikenal ma$am insulin DQI, yaitu dalam bentuk asam dan netral" +reparat yang ada antara lain 7 #$trapid, Jelosulin, Semilente" Insulin *enis ini diberikan 8( menit sebelum makan, men$apai pun$ak setelah 1E 8 ma$am dan efeknya dapat bertahan sampai 9 *am" Merupakan satu-satunya insulin yang dapat dipergunakan se$ara intra%ena" 4isa di$ampur dengan insulin ker*a menengah atau insulin ker*a pan*ang" " Ker*a menengah (intermediate a$ting! Dontoh7 Insulatard, Monotard, -umulin 1, 1+-, Insulin .ente Dengan menambah protamin (1+- 3 1eutral +rotamin -agedom! atau Hin$ (pada insulin lente!, maka bentuknya men*adi suspensi yang akan memperlambat absorpsi sehingga efek men*adi lebih pan*ang" 4entuk 1+- tidak imunogenik karena protamin bukanlah protein" Kenis ini awal ker*anya adalah 1"' E "' *am" +un$aknya ter$apai dalam 2 E 1' *am dan efeknya dapat bertahan sampai dengan 2 *am" 8" Ker*a pan*ang (long a$ting! Merupakan $ampuran dari insulin dan protamine, diabsorsi dengan lambat dari tempat penyuntikan sehingga efek yang dirasakan $ukup lama, yaitu sekitar 2 E 8A *am" Dontoh7 Insulin ,largine, Insulin :ltralente, +QI (+rotamine Qin$ Insulin!" 4entuk ini diperlukan untuk tu*uan mempertahankan

insulin basal yang konstan" Semua *enis insulin yang beredar saat ini sudah sangat murni, sebab apabila tidak murni akan memi$u imunogenitas, resistensi, lipoatrofi atau lipohipertrofi" 2" Insulin infasik ($ampuran! Merupakan kombinasi insulin *enis singkat dan menengah" +reparatnya7 MiFtard 8( 3 2( +emberian insulin se$ara sliding s$ale dimaksudkan agar pemberiannya lebih efisien dan tepat karena didasarkan pada kadar gula darah pasien pada waktu itu" ,ula darah diperiksa setiap A *am sekali" Dosis pemberian insulin tergantung pada kadar gula darah, yaitu 7 a" b" $" d" e" f" ,ula darah B A( mg ) = ( unit ,ula darah B (( mg ) = ' E 9 unit ,ula darah (( E '( mg) = 1( E 1 unit ,ula darah '( - 8(( mg) = 1' E 1A unit ,ula darah 8(( E 8'( mg) = ( unit ,ula darah 0 8'( mg) = ( E 2 unit

H* Ko14li0.si Di./e,es Meli,us Komplikasi diabetes mellitus diklasifikasikan men*adi akut dan kronis" Pang termasuk dalam komplikasi akut adalah hipoglikemia, diabetes ketoasidosis (DK#!, dan hyperglycemic hyperosmolar nonketocic coma (--1D!" Pang termasuk dalam komplikasi kronis adalah retinopati diabeti$, nefropati diabeti$, neuropati, dislipidemia, dan hipertensi"

1. Komplikasi akut
Diabetes ketoasidosis adalah akibat yang berat dari defi$it insulin yang berat pada *aringan adipose, otot skeletal, dan hepar" Karingan tersebut termasuk sangat sensiti%e terhadap kekurangan insulin" DK# dapat di$etuskan oleh infeksi (penyakit!

2. Komplikasi kronis
@etinopati diabeti$ .esi paling awal yang timbul adalah mikroaneurism pada pembuluh retina" /erdapat pula bagian iskemik, yaitu retina akibat berkurangnya aliran darah retina" @espon terhadap iskemik retina ini adalah pembentukan pembuluh darah baru, tetapi pembuluh darah tersebut sangat rapuh sehingga mudah pe$ah dan dapat mengakibatkan perdarahan %itreous" +erdarahan ini bisa mengakibatkan ablasio retina atau berulang yang mengakibatkan kebutaan permanen" 1efropati diabeti$

.esi renal yang khas dari nefropati diabeti$ adalah glomerulosklerosis yang nodular yang tersebar dikedua gin*al yang disebut sindrom Kommelstiel-Iilson" ,lomeruloskleriosis nodular dikaitkan dengan proteinuria, edema dan hipertensi" .esi sindrom Kommelstiel-Iilson ditemukan hanya pada DM" 1europati 1europati diabeti$ ter*adi pada A( E C() indi%idu DM" neuropati diabeti$ yang paling sering ditemukan adalah neuropati perifer dan autonomi$" Displidemia .ima puluh persen indi%idu dengan DM mengalami dislipidemia" Kaki diabeti$ #da tiga faktor yang berperan dalam kaki diabetik yaitu neuropati, iskemia, dan sepsis" 4iasanya amputasi harus dilakukan" -ilanggnya sensori pada kaki mengakibatkan trauma dan potensial untuk ulkus" +erubahan mikro%askuler dan makro%askuler dapat mengakibatkan iskemia *aringan dan sepsis" 1europati, iskemia, dan sepsis bisa menyebabkan gangren dan amputasi" -ipoglikemia -ipoglikemia adalah keadaan dengan kadar glukosa darah di bawah A( mg3dl, yang merupakan komplikasi potensial terapi insulin atau obat hipoglikemik oral" +enyebab hipoglikemia pada pasien sedang menerima pengobatan insulin eksogen atau hipoglikemik oral"

ASUHAN KEPERAWATAN Pen-0.3i.n

+engka*ian merupakan langkah utama dan dasar utama dari proses keperawatan yang mempunyai dua kegiatan pokok, yaitu 7 a" +engumpulan data +engumpulan data yang akurat dan sistematis akan membantu dalam menentukan status kesehatan dan pola pertahanan penderita, mengidentifikasikan, kekuatan dan kebutuhan penderita yang dapt diperoleh melalui anamnese, pemeriksaan fisik pemerikasaan laboratorium serta pemeriksaan penun*ang lainnya" 1* An.1nese a" Identitas penderita Meliputi nama, umur, *enis kelamin, agama, pendidikan, peker*aan, alamat, status perkawinan, suku bangsa, nomor register, tanggal masuk rumah sakit dan diagnosa medis" b" Keluhan :tama #danya rasa kesemutan pada kaki 3 tungkai bawah, rasa raba yang menurun, adanya luka yang tidak sembuh E sembuh dan berbau, adanya nyeri pada luka" $" @iwayat kesehatan sekarang 4erisi tentang kapan ter*adinya luka, penyebab ter*adinya luka serta upaya yang telah dilakukan oleh penderita untuk mengatasinya" d" @iwayat kesehatan dahulu #danya riwayat penyakit DM atau penyakit E penyakit lain yang ada kaitannya dengan defisiensi insulin misalnya penyakit pankreas" #danya riwayat penyakit *antung, obesitas, maupun arterosklerosis, tindakan medis yang pernah di dapat maupun obatobatan yang biasa digunakan oleh penderita" e" @iwayat kesehatan keluarga Dari genogram keluarga biasanya terdapat salah satu anggota keluarga yang *uga menderita DM atau penyakit keturunan yang dapat menyebabkan ter*adinya defisiensi insulin misal hipertensi, *antung" f" @iwayat psikososial Meliputi informasi mengenai prilaku, perasaan dan emosi yang dialami penderita sehubungan dengan penyakitnya serta tanggapan keluarga terhadap penyakit penderita" "* Pe1e2i0s..n +isi0 a" Status kesehatan umum

Meliputi keadaan penderita, kesadaran, suara bi$ara, tinggi badan, berat badan dan tanda E tanda %ital" b" Kepala dan leher Ka*i bentuk kepala, keadaan rambut, adakah pembesaran pada leher, telinga kadangkadang berdenging, adakah gangguan pendengaran, lidah sering terasa tebal, ludah men*adi lebih kental, gigi mudah goyah, gusi mudah bengkak dan berdarah, apakah penglihatan kabur 3 ganda, diplopia, lensa mata keruh" $" Sistem integumen /urgor kulit menurun, adanya luka atau warna kehitaman bekas luka, kelembaban dan suhu kulit di daerah sekitar ulkus dan gangren, kemerahan pada kulit sekitar luka, tekstur rambut dan kuku" d" Sistem pernafasan #dakah sesak nafas, nafas bau keton, batuk, sputum, nyeri dada" +ada penderita DM mudah ter*adi infeksi" e" Sistem kardio%askuler +erfusi *aringan menurun, nadi perifer lemah atau berkurang, takikardi3bradikardi, hipertensi3hipotensi, aritmia, kardiomegalis" f" Sistem gastrointestinal /erdapat polifagi, polidipsi, mual, muntah, diare, konstipasi, dehidrase, perubahan berat badan, peningkatan lingkar abdomen, obesitas" g" Sistem urinary +oliuri, retensio urine, inkontinensia urine, rasa panas atau sakit saat berkemih" h" Sistem muskuloskeletal +enyebaran lemak, penyebaran masa otot, perubahn tinggi badan, $epat lelah, lemah dan nyeri, adanya gangren di ekstrimitas" i" Sistem neurologis /er*adi penurunan sensoris, parasthesia, anastesia, letargi, mengantuk, reflek lambat, ka$au mental, disorientasi"

8" +emeriksaan laboratorium +emeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah 7

a" +emeriksaan darah +emeriksaan darah meliputi 7 ,DS 0 (( mg3dl, gula darah puasa 01 (mg3dl dan dua *am post prandial 0 (( mg3dl" b" :rine +emeriksaan didapatkan adanya glukosa dalam urine" +emeriksaan dilakukan dengan $ara 4enedi$t ( reduksi !" -asil dapat dilihat melalui perubahan warna pada urine 7 hi*au ( 5 !, kuning ( 55 !, merah ( 555 !, dan merah bata ( 5555 !" $" Kultur pus Mengetahui *enis kuman pada luka dan memberikan antibiotik yang sesuai dengan *enis kuman" Di.-nos. Ke4e2.5.,.n 1" " 8" 2" '" A" C" 9" 9" ,angguan perfusi *aringan berhubungan dengan melemahnya 3 menurunnya aliran darah ke daerah gangren akibat adanya obstruksi pembuluh darah" ,angguan integritas *aringan berhubungan dengan adanya gangren pada ekstrimitas" 1yeri berhubungan dengan iskemik *aringan" -ambatan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pada luka" +erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan yang kurang" +otensial ter*adinya penyebaran infeksi ( sepsis ! berhubungan dengan diskontinuitas *aringan" Demas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya" ,angguan $itra diri berhubungan dengan perubahan bentuk salah satu anggota tubuh" ,angguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki elektrolit dalam lumen" 11" Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi" Ren6.n. Ke4e2.5.,.n a" ,angguan perfusi berhubungan dengan melemahnya3menurunnya aliran darah ke daerah gangren akibat adanya obstruksi pembuluh darah" /u*uan 7 mempertahankan sirkulasi perifer tetap normal" Kriteria -asil 7 - Denyut nadi perifer teraba kuat dan reguler

1(" @esiko syok berhubungan dengan muntah, perdarahan dan akumulasi $airan dan

- Iarna kulit sekitar luka tidak pu$at3sianosis - Kulit sekitar luka teraba hangat" - <edema tidak ter*adi dan luka tidak bertambah parah" - Sensorik dan motorik membaik @en$ana tindakan 7 1" #*arkan pasien untuk melakukan mobilisasi @asional 7 dengan mobilisasi meningkatkan sirkulasi darah" " #*arkan tentang faktor-faktor yang dapat meningkatkan aliran darah7 /inggikan kaki sedikit lebih rendah dari *antung ( posisi ele%asi pada waktu istirahat !, hindari penyilangkan kaki, hindari balutan ketat, hindari penggunaan bantal, di belakang lutut dan sebagainya" @asional7 meningkatkan melan$arkan aliran darah balik sehingga tidak ter*adi oedema" 8" #*arkan tentang modifikasi faktor-faktor resiko berupa 7 -indari diet tinggi kolestrol, teknik relaksasi, menghentikan kebiasaan merokok, dan penggunaan obat %asokontriksi" @asional 7 kolestrol tinggi dapat memper$epat ter*adinya arterosklerosis, merokok dapat menyebabkan ter*adinya relaksasi untuk mengurangi efek dari stres" 2" Ker*a sama dengan tim kesehatan lain dalam pemberian %asodilator, pemeriksaan gula darah se$ara rutin dan terapi oksigen ( -4< !" @asional 7 pemberian %asodilator akan meningkatkan dilatasi pembuluh darah sehingga perfusi *aringan dapat diperbaiki, sedangkan pemeriksaan gula darah se$ara rutin dapat mengetahui perkembangan dan keadaan pasien, -4< untuk memperbaiki oksigenasi daerah ulkus3gangren" b" ,anguan integritas *aringan berhubungan dengan adanya gangren pada ekstrimitas" /u*uan 7 /er$apainya proses penyembuhan luka" Kriteria hasil 7 - 4erkurangnya oedema sekitar luka - +us dan *aringan berkurang - #danya *aringan granulasi" - 4au busuk luka berkurang" @en$ana tindakan 7 1" Ka*i luas dan keadaan luka serta proses penyembuhan" %asokontriksi pembuluh darah,

@asional 7 +engka*ian yang tepat terhadap luka dan proses penyembuhan akan membantu dalam menentukan tindakan selan*utnya" " @awat luka dengan baik dan benar7 membersihkan luka se$ara abseptik menggunakan larutan yang tidak iritatif, angkat sisa balutan yang menempel pada luka dan nekrotomi *aringan yang mati" @asional 7 merawat luka dengan teknik aseptik, dapat men*aga kontaminasi luka dan larutan yang iritatif akan merusak *aringan granulasi tyang timbul, sisa balutan *aringan nekrosis dapat menghambat proses granulasi" 8" Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian insulin, pemeriksaan kultur pus pemeriksaan gula darah pemberian anti biotik" @asional 7 insulin akan menurunkan kadar gula darah, pemeriksaan kultur pus untuk mengetahui *enis kuman dan anti biotik yang tepat untuk pengobatan, pemeriksaan kadar gula darahuntuk mengetahui perkembangan penyakit" $" 1yeri berhubungan dengan iskemik *aringan" /u*uan 7 rasa nyeri hilang3berkurang Kriteria hasil 7 - +enderita se$ara %erbal mengatakan nyeri berkurang3hilang " - +enderita dapat melakukan metode atau tindakan untuk mengatasi atau mengurangi nyeri " - +ergerakan penderita bertambah luas" - /idak ada keringat dingin, tanda %ital dalam batas normal"( S 7 8A E 8C,' (D, 17 A( E 9( F 3menit, / 7 1(( E 18( mm-g, @@ 7 19 E ( F 3menit !" @en$ana tindakan 7 1" Ka*i tingkat, frekuensi, dan reaksi nyeri yang dialami pasien" @asional 7 untuk mengetahui berapa berat nyeri yang dialami pasien" " Kelaskan pada pasien tentang sebab-sebab timbulnya nyeri" @asional 7 pemahaman pasien tentang penyebab nyeri yang ter*adi akan mengurangi ketegangan pasien dan memudahkan pasien untuk dia*ak beker*asama dalam melakukan tindakan"

8" Diptakan lingkungan yang tenang"

@asional 7 @angasanga yang berlebihan dari lingkungan akan memperberat rasa nyeri" 2" #*arkan teknik distraksi dan relaksasi" @asional 7 /eknik distraksi dan relaksasi dapat mengurangi rasa nyeri yang dirasakan pasien" '" #tur posisi pasien senyaman mungkin sesuai keinginan pasien" @asional 7 +osisi yang nyaman akan membantu memberikan kesempatan pada otot untuk relaksasi seoptimal mungkin" A" .akukan massage dan kompres luka dengan 4ID saat rawat luka" @asional 7 massage dapat meningkatkan %askulerisasi dan pengeluaran pus sedangkan 4ID sebagai desinfektan yang dapat memberikan rasa nyaman" C" Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik" @asional 7 <bat Eobat analgesik dapat membantu mengurangi nyeri pasien" d" -ambatan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki" /u*uan 7 +asien dapat men$apai tingkat kemampuan akti%itas yang optimal" Kriteria -asil 7 - +ergerakan paien bertambah luas - +asien dapat melaksanakan akti%itas sesuai dengan kemampuan (duduk, berdiri, ber*alan!" - @asa nyeri berkurang" - +asien dapat memenuhi kebutuhan sendiri se$ara bertahap sesuai dengan kemampuan" @en$ana tindakan 7 1" Ka*i dan identifikasi tingkat kekuatan otot pada kaki pasien" @asional 7 :ntuk mengetahui dera*at kekuatan otot-otot kaki pasien" " 4eri pen*elasan tentang pentingnya melakukan akti%itas untuk men*aga kadar gula darah dalam keadaan normal" @asional 7 +asien mengerti pentingnya akti%itas sehingga dapat kooperatif dalam tindakan keperawatan" 8" #n*urkan pasien untuk menggerakkan3mengangkat ekstrimitas bawah sesui kemampuan" @asional 7 :ntuk melatih otot E otot kaki sehingg berfungsi dengan baik" 2" 4antu pasien dalam memenuhi kebutuhannya"

@asional 7 #gar kebutuhan pasien tetap dapat terpenuhi" '" Ker*a sama dengan tim kesehatan lain 7 dokter ( pemberian analgesik ! dan tenaga fisioterapi" @asional 7 #nalgesik dapat membantu mengurangi rasa nyeri, fisioterapi untuk melatih pasien melakukan akti%itas se$ara bertahap dan benar" e" +erubahan nutrisi (kurang dari! kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan yang kurang" /u*uan 7 Kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi Kriteria hasil 7 - 4erat badan dan tinggi badan ideal" - +asien mematuhi dietnya" - Kadar gula darah dalam batas normal" - /idak ada tanda-tanda hiperglikemia3hipoglikemia" @en$ana /indakan 7 1" Ka*i status nutrisi dan kebiasaan makan" @asional 7 :ntuk mengetahui tentang keadaan dan kebutuhan nutrisi pasien sehingga dapat diberikan tindakan dan pengaturan diet yang adekuat" " #n*urkan pasien untuk mematuhi diet yang telah diprogramkan" @asional 7 Kepatuhan terhadap diet dapat men$egah komplikasi ter*adinya hipoglikemia3hiperglikemia" 8" /imbang berat badan setiap seminggu sekali" @asional 7 Mengetahui perkembangan berat badan pasien ( berat badan merupakan salah satu indikasi untuk menentukan diet !" 2" Identifikasi perubahan pola makan" @asional 7 Mengetahui apakah pasien telah melaksanakan program diet yang ditetapkan" '" Ker*a sama dengan tim kesehatan lain untuk pemberian insulin dan diet diabetik" @asional 7 +emberian insulin akan meningkatkan pemasukan glukosa ke dalam *aringan sehingga gula darah menurun,pemberian diet yang sesuai dapat memper$epat penurunan gula darah dan men$egah komplikasi" f" +otensial ter*adinya penyebaran infeksi (sepsis! berhubungan dengan diskontinuitas *aringan"

/u*uan 7 /idak ter*adi penyebaran infeksi (sepsis!" Kriteria -asil 7 - /anda-tanda infeksi tidak ada" - /anda-tanda %ital dalam batas normal ( S 7 8A E 8C,' (D ! - Keadaan luka baik dan kadar gula darah normal" @en$ana tindakan 7 1" Ka*i adanya tanda-tanda penyebaran infeksi pada luka" @asional7 +engka*ian yang tepat tentang tanda-tanda penyebaran infeksi dapat membantu menentukan tindakan selan*utnya" " #n*urkan kepada pasien dan keluarga untuk selalu men*aga kebersihan diri selama perawatan" @asional7 Kebersihan diri yang baik merupakan salah satu $ara untuk men$egah infeksi kuman" 8" .akukan perawatan luka se$ara aseptik" @asional7 untuk men$egah kontaminasi luka dan penyebaran infeksi" 2" #n*urkan pada pasien agar menaati diet, latihan fisik, pengobatan yang ditetapkan" @asional7 Diet yang tepat, latihan fisik yang $ukup dapat meningkatkan daya tahan tubuh, pengobatan yang tepat, memper$epat penyembuhan sehingga memperke$il kemungkinan ter*adi penyebaran infeksi" '" Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antibiotika dan insulin" @asional7 #ntibiotika dapat menbunuh kuman, pemberian insulin akan menurunkan kadar gula dalam darah sehingga proses penyembuhan" g" Demas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya" /u*uan 7 rasa $emas berkurang3hilang" Kriteria -asil 7 - +asien dapat mengidentifikasikan sebab ke$emasan" - &mosi stabil, pasien tenang" - Istirahat $ukup" @en$ana tindakan 7 1" Ka*i tingkat ke$emasan yang dialami oleh pasien" @asional7 :ntuk menentukan tingkat ke$emasan yang dialami pasien sehingga perawat bisa memberikan inter%ensi yang $epat dan tepat" " 4eri kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan rasa $emasnya" @asional7 Dapat meringankan beban pikiran pasien"

8" ,unakan komunikasi terapeutik" @asional7 #gar terbina rasa saling per$aya antar perawat-pasien sehingga pasien kooperatif dalam tindakan keperawatan" 2" 4eri informasi yang akurat tentang proses penyakit dan an*urkan pasien untuk ikut serta dalam tindakan keperawatan" @asional7 Informasi yang akurat tentang penyakitnya dan keikutsertaan pasien dalam melakukan tindakan dapat mengurangi beban pikiran pasien" '" 4erikan keyakinan pada pasien bahwa perawat, dokter, dan tim kesehatan lain selalu berusaha memberikan pertolongan yang terbaik dan seoptimal mungkin" @asional7 Sikap positif dari timkesehatan akan membantu menurunkan ke$emasan yang dirasakan pasien" A" 4erikan kesempatan pada keluarga untuk mendampingi pasien se$ara bergantian" @asional7 +asien akan merasa lebih tenang bila ada anggota keluarga yang menunggu" C" Diptakan lingkungan yang tenang dan nyaman" @asional 7 lingkung yang tenang dan nyaman dapat membantu mengurangi rasa $emas pasien" h" ,angguan $itra diri berhubungan dengan perubahan bentuk salah satu anggota tubuh" /u*uan 7 +asien dapat menerima perubahan bentuk salah satu anggota tubuhnya se$ar positif" Kriteria -asil 7 - +asien mau berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan" /anpa rasa malu dan rendah diri" - +asien yakin akan kemampuan yang dimiliki" @en$ana tindakan 7 1" Ka*i perasaan3persepsi pasien tentang perubahan gambaran diri berhubungan dengan keadaan anggota tubuhnya yang kurang berfungsi se$ara normal" @asional 7 Mengetahui adanya rasa negatif pasien terhadap dirinya" " .akukan pendekatan dan bina hubungan saling per$aya dengan pasien" @asional 7 Memudahkan dalm menggali permasalahan pasien" 8" /un*ukkan rasa empati, perhatian dan penerimaan pada pasien" @asional 7 +asien akan merasa dirinya di hargai"

2" 4antu pasien untuk mengadakan hubungan dengan orang lain" @asional7 dapat meningkatkan kemampuan dalam mengadakan hubungan dengan orang lain dan menghilangkan perasaan terisolasi" '" 4eri kesempatan kepada pasien untuk mengekspresikan perasaan kehilangan" @asional 7 :ntuk mendapatkan dukungan dalam proses berkabung yang normal" A" 4eri dorongan pasien untuk berpartisipasi dalam perawatan diri dan hargai peme$ahan masalah yang konstruktif dari pasien" @asional 7 :ntuk meningkatkan perilaku yang adiktif dari pasien" i" ,angguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki" /u*uan 7 ,angguan pola tidur pasien akan teratasi" Kriteria hasil 7 - +asien mudah tidur dalam waktu 8( E 2( menit" - +asien tenang dan wa*ah segar" - +asien mengungkapkan dapat beristirahat dengan $ukup" @en$ana tindakan 7 1" Diptakan lingkungan yang nyaman dan tenang" @asional 7 .ingkungan yang nyaman dapat membantu meningkatkan tidur3istirahat" " Ka*i tentang kebiasaan tidur pasien di rumah" @asional 7 mengetahui perubahan dari hal-hal yang merupakan kebiasaan pasien ketika tidur akan mempengaruhi pola tidur pasien" 8" Ka*i adanya faktor penyebab gangguan pola tidur yang lain seperti $emas, efek obat-obatan dan suasana ramai" @asional 7 Mengetahui faktor penyebab gangguan pola tidur yang lain dialami dan dirasakan pasien" 2" #n*urkan pasien untuk menggunakan pengantar tidur dan teknik teknik relaksasi akan mengurangi ketegangan dan rasa nyeri" '" Ka*i tanda-tanda kurangnya pemenuhan kebutuhan tidur pasien" @asional 7 :ntuk mengetahui terpenuhi atau tidaknya kebutuhan tidur pasien akibat gangguan pola tidur sehingga dapat diambil tindakan yang tepat" *" @esiko syok berhubungan dengan muntah, perdarahan dan akumulasi $airan dan elektrolit dalam lumen" relaksasi @asional 7 +engantar tidur akan memudahkan pasien dalam *atuh dalam tidur,

/u*uan7 %olume sirkulasi (keseimbangan $airan dan elektrolit! dapat dipertahankan" Kriteria -asil7 tanda E tanda syok hipo%olemik tidak ter*adi" Inter%ensi7
1.

+antau tanda %ital, $atat adanya hipotensi, takikardi, takipnea, demam @asional7 untuk mengetahui keadaan umum klien +antau masukan dan haluaran" @asional7 untuk mengetahui keseimbangan $airan +erhatikan adanya mendengkur atau pernafasan $epat dan dangkal *ika berada pada keadaan syok" @asional7 untuk mengetahui tanda-tanda syok

2.

3.

4.

+antau frekuensi nadi dengan $ernat dan ketahui rentang nadi yang tepat untuk usia anak" @asional7 untuk mengetahui ke$ukupan aliran darah

5.

.aporkan adanya takikardi yang mengindikasikan syok @asional7 untuk mengontrol agar tidak ter*adi syok Kurangi suhu karena demam meningkatkan metabolisme dan membuat oksigenasi selama anestesi men*adi lebih sulit" @asional7 untuk men$egah syok melalui proses penguapan

6.

7.

Kolaborasi7 .akukan pemeriksaan laboratorium7 -b3-t, elektrolit, protein, albumin, 4:1, kreatinin" 4erikan plasma3darah, $airan, elektrolit, diureti$ sesuai indikasi untuk memelihara %olume darah sirkulasi" @asional7 untuk mengetahui kondisi faal tubuh sebagai indikator ter*adinya syok

k"

Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan, dan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi" /u*uan 7 +asien memperoleh informasi yang *elas dan benar tentang penyakitnya" Kriteria -asil 7 - +asien mengetahui tentang proses penyakit, diet, perawatan dan pengobatannya dan dapat men*elaskan kembali bila ditanya" - +asien dapat melakukan perawatan diri sendiri berdasarkan pengetahuan yang diperoleh" @en$ana /indakan 7

1" Ka*i tingkat pengetahuan pasien3keluarga tentang penyakit DM dan gangren" @asional 7 :ntuk memberikan informasi pada pasien3keluarga, perawat perlu mengetahui se*auh mana informasi atau pengetahuan yang diketahui pasien3keluarga" " Ka*i latar belakang pendidikan pasien" @asional 7 #gar perawat dapat memberikan pen*elasan dengan menggunakan kata-kata dan kalimat yang dapat dimengerti pasien sesuai tingkat pendidikan pasien" 8" Kelaskan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan pengobatan pada pasien dengan bahasa dan kata-kata yang mudah dimengerti" @asional 7 #gar informasi dapat diterima dengan mudah dan tepat sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman" 2" Kelasakan prosedur yang kan dilakukan, manfaatnya bagi pasien dan libatkan pasien didalamnya" @asional 7 Dengan pen*elasan yang ada dan ikut se$ra langsung dalam tindakan yang dilakukan, pasien akan lebih kooperatif dan $emasnya berkurang" '" ,unakan gambar-gambar dalam memberikan pen*elasan (*ika ada3 memungkinkan!" @asional 7 gambar-gambar dapat membantu mengingat pen*elasan yang telah diberikan"

DA%TAR PUSTAKA #skandar, /*okroprawiro" 4alai +enerbit ;K:I #skandar, /*okroprawiro" +enerbit ;K:I +ri$e, #nderson Syl%ia" Kakarta7 &,D" SmeltHer, SuHanne D, 4renda , 4are" ((1" Buku A"ar Kepera#atan $edikal Bedah. &ol ' alih bahasa (. ). Kuncara* Andry (artono* $onica &,D" disi % ster* )asmin asih " Kakarta 7 (('" Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. d. ! " ((1" Diabetic Neuropathy: from Basic to Clinic. Kakarta7 4alai (((" Neuropati Diabetik: Aspek Biomolekuler dan Klinik " Kakarta7

Anda mungkin juga menyukai