Anda di halaman 1dari 46

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Informasi merupakan salah satu kunci pada jaman ini.

Semua kegiatan manusia memerlukan informasi dan bias juga dikatakan bahwa semua kegiatan kita dituntut untuk menghasilkan informasi. Untuk mendapatkan dan menghasilkan informasi, computer dan teknologinya adalah salah satu alat bantu yang paling tepat. Penggunaan kumputer pada berbagai bidang, kalangan dan usia selalu kita jumpai sekarang ini. Tuntutan kebutuhan akan informasi dan penggunaan computer yang semakin banyak mendorong terbentuknya sebuah jaringan computer yang mampu melayani kebutuhan tertentu. Dengan adanya jaringan computer, pengelolaan informasi dapat berlangsung lebih baik lagi. Berkembang teknologi dan kebutuhan akan informasi menyebabkan bertambah kompleksnya informasi yang harus dan yang bias diolah, sehingga kebutuhan penggunaan beberapa jaringan computer bersama-sama semakin diperlukan. Pada masa sekarang ini, system informasi banyak digunakan dalam suatu lembagalembaga. Misalnya dalam sebuah perusahaan, perkantoran dan pendidikan. Seperti halnya sebuah perusahaan juga memebutuhkan suatu system informasi. Hal ini dikarenakan segala administrasi belum terorganisir dengan baik dan dilakukan secara manual. Pada kesempatan ini pengerjaan monitoring jaringan computer menggunakan nagios3.3.1 dengan system operasi oracle linux. 1.2 Makusd dan Tujuan Kerja Praktek Kerja praktek ini merupakan salah satu mata kuliah wajib yang ada di kurikulum akademik Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia. Maksud dan tujuan pelaksanaan kerja praktek ini adalah untuk memenuhi syarat untuk meraih gelar Serjana Teknik, di Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia.

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Page 1

Secara khusus tujuan kerja praktek ini adalah 1. Bagi mahasiswa a. Untuk memperoleh pengalaman secara langsung penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang didapat dalam dunia pendidikan pada dunia industry. b. Untuk melatih kemampuan analisa permasalahan yang ada dilapangan berdasarkan teori yang telah diperoleh. c. Untuk menambah wawasan tentang dunia kerja sehingga nantinya ketika terjun ke dunia kerja dapat menyesuaikan diri dengan cepat. 2. Bagi Institusi Pendidikan a. Menjalin kerjasama antara perguruan tinggi dengan dunia industri. b. Mendapatkan bahan masukan tentang system pengajaran yang lebih sesuai dengan lingkungan kerja. c. Untuk meningkatkan kualitas dan pengalaman lulusan yang dihasilkan. 3. Bagi perusahaan a. Membina hubungan baik dengan pihak institusi perguruan tinggi dan mahasiswa. b. Untuk merealisasikan pertisipasi dunia usaha terhadap pengembangan dunia pendidikan. Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah a. Melakukan instalasi oracle linux, nagios3.3.1, apache dan plugin. b. Melakukan konfigurasi nagios3.3.1 c. Memonitoring beberapa jaringan computer dengan nagios3.3.1 1.3 Batasan Masalah a. Dalam merancang nagios server ini menggunakan nagios3.3.1 dan di install menggunakan terminal. b. Menerapkan nagios3.3.1 untuk monitoring jaringan komputer 1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek ini dilakukan di PT.Dirgantara Indonesia Bandung, Jl. Pajajaran 154 Bandung. Waktu pelaksanaan kerja praktek mulai tanggal 15 Juli 2013 sampai dengan 31 Agustus 2013.
LAPORAN KERJA PRAKTEK Page 2

1.5

Sistematika Penulisan

Laporan kerja praktek ini disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang kerja praktek, maksud dan tujuan kerja praktek, batasan masalah, tempat dan waktu pelaksanaan, dan sistematika penulisan. BAB II PROFIL PERUSAHAAN Bab ini membahas tentang sejarah dan perkembangan PT.Dirgantara Indonesia, visi dan misi PT.Dirgantara Indonesia, makna bentuk dan warna logo, badan hukum instansi, struktur organisasi dan deskripsi pekerjaan. BAB III PENGERTIAN Bab ini membahas tentang Operating system Oracle Linux, Jaringan Komputer, Nagios, Event Handler Nagios, Web Server, GD Library dan NRPE. BAB IV CARA INSTALL,KONFIGURASI DAN TROUBLESHOOT Bab ini membahas dan menggambarkan tentang cara install paket pendukung nagios, proses instalasi nagios, instalasi nagios plugin, menjalankan nagios, pengaturan contact nagios, menambahkan host yang akan di monitoring, instal nrpe, interface nagios, dan troubleshoot nagios. BAB VKESIMPULAN Bab ini berisi kesimpulan yang didapat dari analisa pada bab sebelumnya.

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Page 3

BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT. DIRGANTARA INDONESIA Pesawat merupakan sarana transportasi yang memiliki arti penting bagi pembangunan ekonomi dan pertahanan, mengingat bahwa Indonesia adalah sebuah Negara kepulauan dengan kondisi geografis yang sulit untuk diakses tanpa sarana transportasi yang memadai. Dari kondisi tersebut muncul pemikiran bahwa sebagai sebuah Negara kepulauan Indonesia berada dalam posisi untuk memiliki industri maritim dan penerbangan. Hal ini yang mendorong lahirnya industriapesawataindonesia.

2.1.1 Industri penerbangan Indonesia sebelum masa kemerdekaan Gatotkaca adalah tokoh yang sangat legendaris dalam dunia pewayangan. Konon Gatotkaca adalah tokoh yang asli diciptakan oleh dunia pewayangan Indonesia yang dalam cerita Mahabrata sebenarnya tidak ada. Kepopuleran tokoh Gatotkaca sudah cukup menggambarkan bahwa sudah sejak lama orang Indonesia ingin memiliki kemampuan untuk terbang. Maka tidak heran jika kemudian industri penerbangan di Indonesia sudah tumbuh jauh sebelum masa kemerdekaan. Pada masa kolonial Belanda, penguasa waktu itu tidak memiliki program perancangan pesawat terbang. Mereka hanya melakukan serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan pembuatan lisensi serta evaluasi teknis dan keselamatan untuk semua pesawat terbang yang beroperasi di wilayah Indonesia. Pada Tahun 1914, di Surabaya didirikan lembaga penguji penerbangan yang bertugas dalam pengkajian kinerja pesawat untuk pengoperasian di daerah tropis. Lalu pada Tahun 1930 dibentuk seksi produksi pesawat terbang yang menghasilkan pesawat Canadian Avro-AL, sebuah pesawat yang bodinya terbuat dari kayu lokal. Untuk selanjutnya fasilitas produksi seksi ini dipindahkan ke Lapangan Udara Andir (sekarang Bandara Husein SastraNegara). Pada periode tersebut penerbangan cukup banyak diminati dengan adanya beberapa pesawat yang dibuat oleh perorangan.
LAPORAN KERJA PRAKTEK Page 4

Pada Tahun 1937, atas permintaan seorang pengusaha lokal, beberapa pemuda Indonesia yang dipimpin oleh Tossin membuat pesawat terbang di sebuah bengkel yang terletak di Jl. Pasirkaliki, Bandung. Mereka menamai pesawat buatanya dengan nama PK. KKH. Pesawat ini pernah mengejutkan dunia penerbangan karena telah menunjukkan kemampuannya untuk terbang ke Belanda dan daratan Chine vice versa. Sebelumnya, sekitar Tahun 1922, Indonesia bahkan telah terlibat dalam modifikasi pesawat di sebuah rumah pribadi di Jl. Cikapundung, Bandung. Pada Tahun 1938, atas permintaan LW. Walraven dan MV. Patist, pesawat PK. KKH didesain ulang menjadi pesawat yang lebih kecil dan diproduksi di sebuah bengkel yang berlokasiadiaJl.KebonaKawung,aBandung.

2.1.2 Setelah kemerdekaan Indonesia Setelah Kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada Tahun 1945, kesempatan bagi Indonesia untuk mewujudkan impian memproduksi pesawat buatan sendiri segera terbuka luas. Sejak saat itu orang Indonesia mulai sangat menyadari bahwa sebagai sebuah Negara kepulauan Indonesia selalu akan membutuhkan sarana transportasi udara untuk kelancaran roda pembangunan, pemerintahan, ekonomi dan pertahanan nasional. Pada Tahun 1946, Biro Perencanaan & Konstruksi didirikan oleh TRI-Udara Angkatan Udara Indonesua (sekarang TNI-AU). Lalu dengan disponsori oleh Wiweko Supono, Nurtanio Pringgoadisurjo, dan Sumarsono, sebuah lokakarya khusus didirikan di Magetan, dekat Madiun, Jawa Timur. Dari bahan sederhana berupa sejumlah Zogling, mereka membuat pesawat ringan NWG-1 (pesawat layang). Pembuatan pesawat ini juga melibatkan Tossin yang dibantu oleh Ahmad dan kawan-kawan. Enam unit pesawat jenis itu telah dibuat dan digunakan untuk mengembangkan kepentingan penerbangan Indonesia dan pada saat yang sama memperkenalkan dunia penerbangan untuk calon pilot yang dipersiapkan untuk mengikuti pelatihan penerbangan di India. Kemudian pada 1948 mereka berhasil membuat mesin pesawat pertama, yang merupakan modifikasi dari mesin Harley Davidson, WEL-X. Mesin ini dirancang oleh Wiweko Supono dan pesawat buatan mereka selanjutnya dikenal dengan nama RI-X. Pada era ini ditandai dengan
LAPORAN KERJA PRAKTEK Page 5

munculnya sejumlah klub Aeromodelling. Tapi mereka terpaksa menghentikan kegiatan ini dikarenakan timbulnya pemberontakan komunis di Madiun dan agresi Belanda. Pada periode ini kegiatan penerbangan di Indonesia lebih ditekankan sebagai bagian dari revolusi fisik untuk pertahanan Negara. Pada masa ini juga lahir pesawat-pesawat yang dimodifikasi untuk misi tempur. Agustinus Adisutjipto adalah tokoh yang sangat berperan dalam periode ini. Beliau telah merancang dan menguji sendiri pesawat terbang hasil rancangannya pada medan pertempuran udara yang sesungguhnya. Beliau memodifikasi pesawat Cureng ke dalam versi serangan darat. Setelah masa Agresi Belanda berakhir, kegiatan yang disebutkan di atas kemudian dilanjutkan kembali di lapangan udara Andir (Bandar Udara Husein SastraNegara), Bandung. Pada Tahun 1953 kegiatan tersebut dilembagakan menjadi Seksi Percobaan yang memiliki 15 orang anggota. Seksi Percobaan berada di bawah pengawasan Komando Depot Perawatan Teknik Udara, dipimpin oleh Mayor Udara Nurtanio Pringgoadisurjo. Berdasarkan desain Nurtanio, pada tanggal 1 Agustus 1954 seksi ini berhasil menerbangan prototipe pesawat 'Si Kumbang'. Sebuah pesawat terbang yang keseluruhan konstruksinya sudah dibuat dari bahan logam dengan kapasitas satu orang. Pesawat ini diproduksi sebanyak tiga unit.

Gambar 2.1 'Si Kumbang'

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Page 6

Pada 24 April 1957, berdasarkan keputusan Kepala Staf Angkatan Udara Indonesia Nomor 68, Seksi Percobaan itu ditambahkan ke dalam sebuah organisasi yang lebih besar yang disebut Sub Depot Penyelidikan, Percobaan & Pembuatan. Pada Tahun 1958, prototipe pesawat latih "Belalang 89" berhasil diterbangkan. Pesawat ini diproduksi sebanyak 5 unit dan dimanfaatkan melatih calon pilot pada Akademi Angkatan Udara dan Pusat Penerbangan Angkatan Darat. Pada Tahun yang sama, pesawat olah raga "Kunang 25" diterbangkan. Tujuan dari pembuatan pesawat ini adalah untuk memotivasi generasi muda di Indonesia agar tertarik dalam bidang pembuatan pesawat. Untuk meningkatkan pengetahuan dalam bidang industri penerbangan, selama periode 1960 hingga 1964, Nurtanio dan tiga orang Indonesia lainnya dikirim ke Far Eastern Air Transport Incorporated (FEATI) Filipina, salah satu universitas penerbangan pertama di Asia. Setelah menyelesaikan studinya, mereka kembali ke Bandung dan bekerja untuk LAPIP (LembagaaPersiapanaIndustriaPenerbangan).

2.1.3 Upaya membangun industri pesawat terbang Sejalan dengan prestasi yang telah diperoleh dan dalam rangka mengembangkan hasil yang sudah dibuat, berdasarkan Keputusan Kepala Staf Angkatan Udara Indonesia No 488 bulan Agustus 1960, didirikanlah Lembaga Persiapan Industri Penerbangan (LAPIP). Lembaga ini diresmikan pada tanggal 16 Desember 1961 dan bertugas untuk mempersiapkan pendirian industri penerbangan dengan kemampuan untuk mendukung kegiatan penerbangan nasional di Indonesia. Berkaitan dengan hal tersebut, pada Tahun 1961 LAPIP menandatangani perjanjian kerjasama dengan CEKOP, industri pesawat terbang Polandia, untuk membangun industri pesawat terbang di Indonesia. Kontrak ini meliputi pembangunan fasilitas manufaktur pesawat terbang, pelatihan SDM. Selanjutnya LAPIP berhasil memproduksi pesawat di bawah lisensi yang bernama PZL-104 Wilga yang kemudian dikenal sebagai Gelatik. Pesawat Gelatik diproduksi hingga 44 unit ini digunakan untuk mendukung kegiatan pertanian, transportasi ringan dan aero-club.

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Page 7

Melalui Keputusan Presiden, KOPELAPIP (Komando pelaksana Industri Pesawat Terbang) atau Eksekutif Komando Persiapan Industri Penerbangan dan PN. Industri Pesawat Terbang Berdikari didirikan pada Tahun 1965. Tapi sayang sekali, pada bulan Maret 1966 Nurtanio meninggal dunia saat pengujian pesawat terbang. Untuk menghargai kontribusinya yang berharga terhadap pengembangan penerbangan di tanah air, KOPELAPIP dan PN. Industri Pesawat Terbang Berdikari kemudian digabungkan menjadi LIPNUR (Lembaga Industri Penerbangan Nurtanio). Dalam pengembangan selanjutnya LIPNUR menghasilkan pesawat latih dasar yang disebut LT-200. Dan lembaga ini difungsikan untuk purna jual-jasa, pemeliharaan, serta perbaikan & overhaul pesawat terbang. Pada Tahun 1962, berdasarkan Keputusan Presiden, didirikanlah Teknik Penerbangan ITB yang merupakan bagian dari Departemen Mesin. Oetarjo Diran dan Liem Keng Kie adalah perintis dari bagian penerbangan ini. Kedua tokoh ini termasuk dalam Overseas Student Scholarship Program. Pada wal 1958, melalui program ini, sejumlah mahasiswa Indonesia dikirim ke luar negeri (Eropa dan Amerika Serikat). Sementara itu beberapa usaha lain dalam merintis pendirian industri pesawat terbang juga telah dilakukan oleh seorang pemuda Indonesia, BJaHabibie,dariaTahuna1964ahinggaa1970-an.

2.1.4aIndustriaPenerbanganaIndonesia Lima faktor utama yang memimpin ke arah pendirian IPTN adalah: 1. Ada beberapa orang Indonesia yang telah lama bermimpi untuk membangun pesawat terbang dan mendirikan sebuah industri pesawat terbang di Indonesia 2. Beberapa orang Indonesia yang memiliki penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk membangun pesawat dan industri pesawat terbang 3. Beberapa orang Indonesia yang di samping menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang dibutuhkan mereka juga berdedikasi tinggi untuk memanfaatkan keahlian mereka untuk pendirian industri pesawat terbang 4. Beberapa orang Indonesia yang ahli di bidang pemasaran dan penjualan pesawat baik untuk lingkup nasional dan internasional 5. Kemauan politik dari Pemerintah

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Page 8

Integrasi menyelaraskan faktor tersebut di atas telah melahirkan industri pesawat terbang IPTN dengan fasilitas yang memadai. Itu semua diawali oleh seorang Bacharuddin Jusuf Habibie (BJ Habibie) yang lahir di Pare-pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936. Beliau lulusan Aachen Technical High Learning, Aircraft Construction Department, dan kemudian bekerja di MBB (Masserschmitt Bolkow Blohm), industri pesawat terbang di Jerman sejak Tahun 1965. Ketika BJ Habibie akan mendapatkan gelar doktornya pada Tahun 1964, beliau memiliki keinginan yang kuat untuk kembali ke tanah air dan berpartisipasi dalam program pembangunan bidang industri penerbangan di Indonesia. Tapi pengelola KOPELAPIP menyarankan agar beliau melanjutkan studinya sambil menunggu kemungkinan membangun industri pesawat terbang. Selanjutnya pada Tahun 1966 saat Adam Malik menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia dan berkunjung ke Jerman, beliau meminta Habibie untuk menyumbangkan pikirannya pada realisasi industri penerbangan di Indonesia. Menyadari bahwa upaya mendirikan sebuah industri pesawat terbang tidak akan mungkin dilakukan olehnya sendiri, Habibie memutuskan untuk mulai merintis untuk mempersiapkan tenaga terampil yang tinggi pada waktu yang ditentukan bisa setiap saat digunakan oleh industri pesawat terbang masa depan di Indonesia. Habibie segera membentuk tim sukarela. Dan pada awal 1970 tim ini dikirim ke Jerman untuk mulai bekerja dan belajar ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang penerbangan di HFB / MBB, di mana Habibie bekerja, untuk melaksanakan perencanaan awal mereka. Pada periode yang sama, kegiatan serupa juga dipelopori oleh Pertamina dalam kapasitasnya sebagai agen pembangunan Indonesia. Dengan kapasitasnya Pertamina berhasil mendirikan Krakatau Steel Industri. Ibnu Sutowo menyumbangkan pemikirannya bahwa proses transfer teknologi dari Negara maju harus dilakukan dengan konsep yang jelas dan berorientasi nasional. Pada awal Desember 1973, Ibnu Sutowo bertemu dengan Habibie di Dusseldorf, Jerman, di mana ia memberikan penjelasan kepada Habibie tentang rencana pendirian industri pesawat terbang di Indonesia. Hasil dari pertemuan tersebut adalah penunjukan Habibie sebagai Penasihat Utama Pertamina, dan ia diminta untuk segera kembali ke Indonesia.
LAPORAN KERJA PRAKTEK Page 9

Pada awal Januari 1974, langkah yang menentukan pendirian industri pesawat terbang telah diambil. Realisasi pertama adalah pembentukan divisi baru yang khusus dalam teknologi canggih dan teknologi penerbangan. Dua bulan setelah pertemuan Dusseldorf, pada 26 Januari 1974, Habibie dipanggil oleh Presiden Soeharto. Pada pertemuan tersebut Habibie diangkat sebagai Penasehat Presiden di bidang teknologi. Ini adalah hari pertama bagi Habibie untuk memulai misi resminya. Pertemuan-pertemuan ini mengakibatkan kelahiran ATTP (Advanced Technology & Teknologi Penerbangan Pertamina) Divisi yang menjadi tonggak untuk pembentukan BPPT dan bagian dari IPTN. Pada bulan September 1974, ATTP menandatangani perjanjian dasar kerjasama lisensi dengan MBB Jerman dan CASA Spanyol untuk produksi helikopter BO-105 dan pesawat sayap tetap NC-212. Ketika upaya pendirian telah menunjukkan bentuknya, ada masalah yang dihadapi oleh Pertamina yang berpengaruh terhadap keberadaan ATTP, proyek dan program industri pesawat terbang. Namun menyadari bahwa Divisi ATTP dan proyeknya adalah sebuah kendaraan untuk mempersiapkan Indonesia untuk 'lepas landas' pada Pelita VI, Pemerintah memutuskan untuk melanjutkan pendirian industri pesawat terbang dengan segala konsekuensinya. Berdasarkan hal ini, berdasarkan Peraturan Pemerintah NO.12 tanggal 5 April 1976, penyusunan industri pesawat terbang dibuat. Melalui peraturan ini semua penyediaan aset, fasilitas dan potensi adalah akumulasi dari aset Divisi ATTP milik Pertamina yang telah disiapkan untuk pendirian industri pesawat terbang dengan aset LIPNUR, Angkatan Udara Indonesia, sebagai modal dasar bagi industri pesawat terbang. Modal dasar ini diharapkan untuk mendukung pertumbuhan industri pesawat terbang yang mampu menjawab semua tantangan. Pada tanggal 26 April 1976, berdasarkan Akte Notaris No 15 di Jakarta, PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio secara resmi didirikan dengan Dr BJ. Habibie sebagai Direktur Utama. Ketika sarana fisik industri ini selesai, pada Agustus 1976 Presiden Soeharto meresmikan industri pesawat terbang ini. Pada tanggal 11 Oktober 1985, PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio berganti nama menjadi PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara atau IPTN. Pada tahap ini cakrawala baru pertumbuhan industri pesawat terbang modern dan lengkap di Indonesia baru saja dimulai. Dan dalam periode ini juga semua aspek infrastruktur, fasilitas,
LAPORAN KERJA PRAKTEK Page 10

sumber daya manusia, hukum dan peraturan, yang berkaitan dan mendukung keberadaan industri pesawat terbang tersebut menjadi terorganisir. Pada periode 1960-an dan 1970-an hal ini belum dilaksanakan. Selain itu, industri mengembangkan teknologi yang progresif dan konsep transformasi industri yang nyata untuk memberikan hasil optimal dalam upaya menguasai teknologi penerbangan dalam waktu yang relatif singkat, 20 Tahun. IPTN memiliki pandangan bahwa transfer teknologi harus dilaksanakan secara terpadu dan lengkap dan mencakup perangkat keras, perangkat lunak serta perangkat otak dimana manusia adalah inti. Manusia yang memiliki kemampuan dan kemauan keras dalam bidang ilmu pengetahuan, teori dan keahlian serta mengimplementasikannya dalam kerja keras. Nurtanio telah menerapkan filosofi transfer teknologi yang disebut "Begin at the End and End at the Beginning". Ini adalah filosofi untuk menyerap teknologi maju secara progresif dan bertahap dalam suatu proses integral dan didasarkan pada kebutuhan obyektif Indonesia. Melalui filosofi ini kemudian dikuasai secara menyeluruh, bukan hanya secara material tetapi juga kemampuan dan keahlian. Filosofi ini juga beradaptasi dengan setiap perkembangan dan kemajuan yang dicapai oleh Negara-Negara lain. Filosofi ini mengajarkan bahwa di dalam bangunan pesawat tidak selalu dimulai dari komponen, tetapi langsung mempelajari akhir suatu proses (pesawat yang sudah dibangun), kemudian kebalikannya melalui tahapan manufaktur komponen. Tahapan alih teknologi dibagi menjadi:

*Tahapapemanfaatanateknologiayangaada/LisensiaProgram *TahapaIntegrasiaTeknologi *TahapaPengembanganaTeknologi *Tahap Penelitian Dasar Sasaran dari fase pertama adalah penguasaan kemampuan manufaktur, dan pada saat yang sama menentukan jenis pesawat yang memenuhi kebutuhan dalam negeri, hasil penjualan digunakan untuk mendukung kemampuan bisnis perusahaan. Ini dikenal sebagai metode produksi yang progresif. Tahap kedua bertujuan untuk menguasai desain serta kemampuan manufaktur. Tahap ketiga adalah bertujuan untuk meningkatkan kemampuan desain. Dan fase keempat adalah bertujuan untuk menguasai ilmu-ilmu dasar dalam rangka mendukung
LAPORAN KERJA PRAKTEK Page 11

pengembanganaprodukabaruayangalebihabaik.

2.1.5 Paradigma baru, nama baru Selama 24 Tahun terakhir berdirinya, IPTN telah mampu dan berhasil melakukan transfer teknologi penerbangan canggih dan terbaru, kebanyakan dari belahan bumi Barat, untuk Indonesia. IPTN telah berpengalaman dalam desain, pengembangan, dan manufaktur pesawat kecil untuk komuter regional menengah. Dalam menghadapi sistem pasar global yang baru, Nurtanio merumuskan kembali dirinya untuk 'Nurtanio 2000' yang menekankan pada penerapan baru, berorientasi bisnis, strategi untuk memenuhi situasi saat ini dengan struktur baru. Program restrukturisasi meliputi reorientasi bisnis, Perampingan dan menyusun sumber daya manusia dengan beban kerja yang tersedia, dan berdasarkan kapitalisasi pasar yang lebih terfokus dan misi bisnis terkonsentrasi. PT. Nurtanio kini menjual kemampuan di bidang teknik, dengan menawarkan jasa desain untuk menguji aktivitas, manufaktur, pesawat terbang dan komponen non-pesawat, dan layanan purna jual. Seiring dengan perkembangan berikutnya, nama IPTN telah diubah menjadi PT. Dirgantara Indonesia yang diresmikan pada tanggal 24 Agustus 2000 di Bandung oleh Alm. KH. Abdurrahman Wahid yang pada waktu itu menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia.

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Page 12

2.2 Makna bentuk dan warna logo Sebelum Tahun 2000 PT. DI masih memakai logo perusahaannya yang lama dan ketika pada awal hingga pertengahan Tahun 2000-an atau tepatnya tanggal 24 Agustus 2000 PT. DI mengganti loho perusahaannya yang lama menjadi logo perusahannya yang baru seperti gambar dibawah ini.

Gambar 2.1 Logo PT.DIRGANTARA INDONESIA 2.2.1 Bentuk Bentuk logo PT. DIRGANTARA INDONESIA terdiri dari : 1. Lingkaran : Menggambarkan linkaran dunia, memberikan makna aktifitas usaha yang mencangkup pasar global 2. Sayap : berjumlah 3 (tiga) buah dengan ukuran yang berbeda menggambarkan kekuatan usaha untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi : a. Sayap besar , menggambarkan Bisnis Inti (Core business) b. Sayap sedang , menggambarkan Bisnis Plasma (Non-Core Business) c. Sayap kecil , menggambarkan Korporasi (Corporate) Ketiganya menjalin persayuan dan kesatuan menuju ke atas dalam sudut kecondongan / elevasi 45 yang berarti arah yang seimbang dan optimal dalam pencapaian target.

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Page 13

2.2.2 Warna Warna logo PT.DIRGANTARA INDONESIA adalah biru (cyan 100% dan magenta 100%) yang memiliki maksa warna dirgantara, kemampuan dan kekuatan ini mencerminkan tekad untuk berusaha semaksimal mungkin sesuai kompetensi dan etika usaha 2.2.3 Tulisan 1. Tulisan logo PT.DIRGANTARA INDONESIA dalam hutuf capital Arial Narrow Bold , berwarna biru (cyan 100% dan magenta 100%) merupakan nama dari perusahaan tersebut. 2. Tulisan INDONESIA AEROSPACE (IAe) dalam hutuf capital Arial Narrow Bold , berwarna biru (cyan 100% dan magenta 100%) merupakan nama dalam korespondensi Internasional. 2.3 Badan Hukum Instansi Mahkamah Agung R.I. dalam putusannya pada tanggal 22 Oktober 2007 telah mengabulkan permohonan kasasi dari PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO) Cs., serta membatalkan putusan PENGADILAN NIAGA pada pengadilan Negeri Jakarta Pusat

NO.41/Pailit/PN.NIAGA/JKT.PST,. pada tanggal 4 September 2007. Pertimbangan Mahkamah Agung R.I., antara lain : a. Bahwa Pasal 2 ayat (5) UNDANG-UNDANG NO. 37 Tahun 2004 menyatakan bahwa dalam hal debitur adalah badan usaha milik Negara yang bergerak dibidang kepentingan publik, maka pemohonan Keuangan; b. Bahwa yang di maksud dengan badan usaha milik Negara yang bergerak dibidang kepentingan publik, sesuai dengan penjelasan Pasal 2 ayat (5) UNDANG-UNDANG NO.37 Tahun 2004, adalah badan usaha milik Negara yang seluruh modalnya dimiliki Negara dan tidak terbagi atas saham; c. Bahwa pemohon kasasi I/PT . DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO) adalah badan usaha milik Negara (BUMN) yang keseluruhan modalnya dimiliki oleh Negara, yang pernyataan pailit hanya dapat diajukan oleh Menteri

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Page 14

pemegang sahamnya adalah menteri Negara BUMN di Negara Republik Indonesia dan Menteri Keuangan RI. ; d. Bahwa perusahaan perseroan/persero. Menurut Pasal 1 angka 2 UNDANG-UNDANG NO.19 Tahun 2003 tentang badan usaha milik Negara, adalah badan usaha milik Negara berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam salah yang seluruhnya dimiliki oleh Negara RI, atau badan usaha milik Negara berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang paling sedikit 51% sahamnya dimiliki oleh Negara RI; e. Bahwa terbaginya modal permohon kasasi/Termohon atas saham yang pemegangnya adalah menteri Negara BUMN qq Negara RI dan Menteri Keuangan RI qq Negara RI adalah untuk memenuhi ketentuan Pasal 7 ayat (1) dan ayat (3) UNDANG-UNDANG NO.1 Tahun 1995 tentang Perseroran Terbatas yang diwajibkan pemegang saham suatu perseroan sekurang-kurangnya dua orang, karena itu terbagi modal atas saham yang seluruhnya dimiliki Negara tidak membuktikan bahwa Pemohon Kasasi /Termohon adalah badan usaha milik Negara yang tidak bergerak di bidang kepentingan publik; f. Bahwa dama lampiran peraturan Menteri Perindustrian RI NO. 03/M-IND/PER/4/2005 disebutkan bahwa PT. DIRGANTARA INDONESIA adalah objek vital industri adalah kawasan lokasi, bangunan/instalasi dan atau usaha industri yang menyangkut hajat hidup orang banyak, kepentingan Negara dan atau sumber pendapatan Negara yang bersifat strategis (Pasal 1 angka 1 Peraturan Menteri Perindustrian RI NO.03/M-IND.PER/4/2005 tanggal 19 April 2005); g. Bahwa oleh karena itu Pemohon Kasasi/Termohon sebagai badan usaha milik Negara yang keseluruhan modal dimiliki oleh Negara dan merupakan objek vital industri, adalah badan usaha milik Negara yang bergerak dibidang kepentingan publik yang hanya dapat dimohonkan pailit oleh Menteri Keuangan sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (5) UNDANG-UNDANG NO. 37 Tahun 2004; h. Bahwa lagi pula UNDANG-UNDANG NO. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negera melarang pihak manapun untuk melakukan penyitaan terhadap antara lain uang atau surat berharga, barang bergerak dan barang tidak bergerak milik Negara, sehingga kepailitan yang menurut Pasal 1 angka 1 UNDANG-UNDANG NO. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU merupakan sita umum atas semua kekayaan Debitur Pailit,
LAPORAN KERJA PRAKTEK Page 15

apabila kekayaan Debitur Pailit tersebut adalah kekayaan milik Negara tentunya tidak dapat diletakkan sita, kecuali permohonan pernyataan pailit diajukan oleh Menteri Keuangan selaku Wakil Pemerintah dalam kepemilikan Negara yang dipisahkan dan bendahara umum Negara (Pasal 6 ayat (2)a jo Pasal 8 UNDANG-UNDANG NO. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Page 16

2.4 Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan Adapun struktrus organisasi di PT. DIRGANTARA INDONESIA secara umum terlihat pada bagian di bawah ini :
DIREKTUR UTAMA

ASISTEN DIREKTUR UTAMA BIDANG HUBUNGAN PEMERINTAHAN

SEKERTARIS PERUSAHAAN

SATUAN PENGAWASAN INTERN

UNIT BISNIS STRATEGIS AIRCRAFT SERVICE DIVISI PEMASARAN DAN PENJUALAN AIRCARFT SERVICE

DIVISI PERENCANAAN PERUSAHAAN

DIVISI PENGAMANAN DIVISI PERAWATAN DAN MODIFIKASI DIVISI MANAJEMEN LOGISTIK AIRCRAFT SEVICES DIVISI KEUANGAN DAN ADMINSITRASI AIRCRAFT SERVICE

DIREKTORAT KEUANGAN

DIREKTORAT UMUM DAN SUMBER DAYA MANUSIA DIVISI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DIVISI ADMINISTRASI SUMBER DAYA MANUSIA DIVISI PENGADAAN UMUM DAN JASA FASIKITAS DIVISI TEKNOLOGI INFORMASI

DIVISI KEUAGAN PERUSAHAAN DIVISI PERBENDAHARAAN

DIVISI AKUNTANSI

DIREKTORAT NIAGA DAN RESTRUKTURISASI DIVISI PENGEMBANGAN USAHA DIVISI PEMASARAN

DIREKTORAT TEKNOLOGI DAN PENGEMBANGAN DIVISI MANAJEMEN PROGRAM DIVISI PUSAT TEKNOLOGI

DIREKTORAT PRODUKSI

DIVISI PRODUKSI

DIVISI REKAYASA MANUFAKTUR DIVISI MANAJEMEN PROGRAM&PERNCANAAN DIVISI PENGADAAN DAN LOGISTIK DIVISI DETAIL PART MANIFACTURING DIVISI KOMPONEN PERAKITAN DIVISI PERAKITAN AKHIR & PUSAT DELIVERI

DIVISI PENJUALAN

DIVISI PUSAT RANCANG BANGUN DIVISI PUSAT UJI TERBANG

DIVISI RESTRUKTURISASI

DIVISI SERTIFIKASI DAN KELANGSUNGAN UDARA

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Page 17

2.4.1 Struktur Organisasi IT di PT. DIRGANTARA INDONESIA

DIREKTUR UTAMA

DIREKTUR KEUANGAN DAN ADMINISTRASI

DIVISI AM

DEPARTEMEN IT

BIDANG PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM APLIKASI

BIDANG PENGEMBANGAN MANUAL DAN PROSEDUR

BIDANG INFRAKSTUKTUR DAN OPERASI KOMPUTER

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Page 18

2.4.2 Deskripsi Pekerjaan IT Di PT. DIRGANTAARA INDONESIA a. Tujuan Pekerjaan Membangun prasrana jaringan komunikasi kabel serat optic maupun kabel tembaga dan perawatan peralatan penunjang system DATA LINK dan COMMUNICATIONS SYSTEMS. b. Tugas Pekerjaan untuk Jr. Engineer Grade H: 1. Melakukan instalasi jaringan komunikasi data 2. Menguji fungsi peralatan komunikasi data 3. Mengoperasikan peralatan komunikasi data 4. Melakukan perawatan peralatan dan jaringan komunikasi data 5. Menbuat drawing system jaringan komunikasi data c. Relasi Pekerjaan : 1. Di Dalam : Bekerja sama dengan beberapa bidang kompetensi lain di lingkungan Divisi LM, terutama yang berkaitan dengan aktifitas kerja Ground Test Laboratory dan untuk keperluan pemeliharaan sistem jaringan komunikasi data. 2. Di Luar : Tidak ada PT DIRGANTARA INDONESIA adalah sebuah badan usaha milik negara (BUMN) yang menerapkan sistem manajemen terpadu, artinya sistem manajemen yang efisiensi dan modern berdasarkan ciri-ciri khas budaya dan jiwa bangsa Indonesia. PT. DIRGANTARA INDONESIA dipimpin oleh seorang Direktur Utama yang dibantu oleh sekertaris Direktur Utama dalam melaksanakan tugasnya. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, ia dibantu oleh Asisten Direktur yang terdiri dari Asisten Chief Engineer, Keuangan, Inpektorat, Pengelola Material, Koordinasi Program dan Pengendalian Mutu. a. Pengelolaan dikelola oleh dewan direksi yang terdiri dari : 1. Direktur Utama sebagai Ketua 2. Direktur Produksi sebagai Anggota 3. Direktur Teknologi sebagai Anggota
LAPORAN KERJA PRAKTEK Page 19

4. Direktur Pengembangan sebagai Anggota 5. Direktur Komersial sebagai Anggota b. Dalam melaksanakan tugasnya, dewan direksi mempunyai direktorat-direktorat terdiri dari : 1. Direktorat Produksi 2. Direktorat Teknologi 3. Direktorat Pengembangn dan Pembangunan Fasilitas 4. Direktorat Komersil c. Badan pelaksanaan yang menghasilkan produksi industri dibagi menjadi 5, yaitu : 1. Divisi General Shop 2. Divisi Rotary Wing 3. Divisi Fixed Wing 4. Divisi Purna Jual / ACS (Aircraft Service) 5. Divisi Sistem Senjata Masing-masing divisi dipimpin oleh seorang Kepala Divisi.

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Page 20

BAB III DASAR TEORI

3.1 Operating Sistem Oracle Linux Oracle Linux membawa inovasi Linux terbaru ke pasar, memberikan performa ekstrim, ad-vanced skalabilitas, dan keandalan untuk aplikasi perusahaan. Oracle Linux menawarkan dua Linux ker-Nels untuk memilih dari: The Red Hat Kernel Kompatibel, bagi mereka yang lebih ketat Red Hat kernel ABI (Kabi) com-kecocokannnya atau The Unbreakable Perusahaan Kernel, bagi mereka yang ingin memanfaatkan fitur-fitur terbaru dari arus utama Linux dan meningkatkan kinerja dan skalabilitas. Unbreakable Perusahaan Kernel Oracle adalah yang cepat, modern, kernel Linux yang handal yang dioptimalkan untuk perangkat lunak perusahaan dan perangkat keras. Ini adalah kernel default di Oracle Linux 5.6 dan Oracle Li-nux 6. Oracle merekomendasikan penggunaan Oracle Linux dengan Kernel Unbreakable Enterprise untuk semua aplikasi perusahaan. Gratis untuk Download, Penggunaan dan Mendistribusikan Sesuai dengan filosofi open source, Oracle telah menyediakan perangkat lunak Oracle Linux sebagai gratis turun-beban dari hari 1. Siapapun dapat men-download binari, media instalasi dan source code gratis tanpa langganan dukungan. Hal ini berlaku untuk ralat (perbaikan bug, update keamanan) juga, membuat Oracle Linux sistem operasi yang ideal pilihan baik untuk produksi dan pengujian / pengembangan server. Selain itu, Oracle Linux tersedia dalam bentuk gambar mesin virtual untuk Oracle VM Server untuk x86 dan Oracle VM VirtualBox. Dengan Oracle Linux JeOS (Just Enough OS) yang aman, pra-paket, kecil-jejak Oracle Linux gambar untuk x86 dan x86-64 yang bebas kembali didistribusikan dan didukung sepenuhnya - pengembang dan ISV dapat dengan mudah membangun Oracle VM Template.

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Page 21

Gambar 3.1 Oracle VM Template Oracle VM Template adalah pra-instal dan gambar software pre-configured yang menghilangkan biaya instalasi dan konfigurasi, mengurangi biaya pemeliharaan, dan membantu organisasi mencapai waktu lebih cepat ke pasar dan biaya yang lebih rendah dari operasi 3.1.1 Fitur dan Peningkatan Kinerja Oracle Linux dengan Kernel Unbreakable Enterprise mencakup banyak perangkat, termasuk perbaikan bug untuk meningkatkan kinerja memori virtual, jaringan dan disk I / O kinerja serta perbaikan untuk NUMA (Non-Uniform Memory Access) sistem yang besar. Selain perbaikan kinerja untuk sistem yang besar, Oracle Linux berisi banyak fitur baru yang relevan dengan Linux berjalan di pusat data. 3.1.2 Oracle Linux Program Dukungan Oracle memberikan dukungan kelas enterprise untuk Oracle Linux dan Enterprise Kernel Unbreakable dengan backports utama, manajemen yang komprehensif, software cluster, ganti rugi, pengujian dan banyak lagi. Oracle mendukung Oracle Linux dan Red Hat Enterprise Linux instalasi dengan biaya yang jauh lebih rendah dari vendor bersaing. Dari sistem operasi untuk aplikasi, Oracle menyediakan dukungan untuk software stack penuh berjalan pada Linux. Oracle Dukungan Linux memanfaatkan dukungan infrastruktur Oracle dan menyediakan tingkat utama dari ruang lingkup, pengalaman, dan kualitas. Oracle memiliki lebih dari 30 tahun pengalaman menyediakan dukungan perusahaan berkualitas, dan kami melayani kebutuhan
LAPORAN KERJA PRAKTEK Page 22

pelanggan kami dengan 24/7 organisasi pendukung di seluruh dunia yang terdiri dari lebih dari 7.000 profesional di 145 negara. Oracle adalah satu-satunya vendor di industri yang menawarkan lengkap berbasis Linux solusi tumpukan - aplikasi, middleware, database, perangkat manajemen, sistem operasi dan perangkat keras. Dengan Oracle sebagai penyedia dukungan Linux, Anda memiliki satu titik kontak untuk semua kebutuhan dukungan Anda. Oracle berkomitmen untuk memberikan kualitas tinggi, komprehensif, dan solusi dukungan terintegrasi untuk membantu memastikan bahwa organisasi sukses dengan Oracle Linux. Sun sistem Server Oracle termasuk dukungan Oracle Linux. Ketika Anda membeli Sun sistem x86 Oracle dengan Dukungan Premier untuk Sistem, Oracle Linux dukungan Premier disertakan (serta dukungan untuk Oracle VM dan Oracle Solaris). Baca lebih lanjut tentang Oracle Premier Dukungan untuk Sistem dan Oracle Premier Dukungan untuk Sistem Operasi. Banyak analis dukungan database Oracle dan aplikasi pengembang digunakan untuk bekerja dengan Linux, dan bakat dan pengalaman organisasi dukungan Oracle tercermin dalam berbagai penghargaan, termasuk Layanan dan Dukungan Professionals Association (SSPA) Awards. Dukungan yang lengkap untuk perangkat lunak yang lengkap dan hardware stack memiliki kelebihan lain selain keahlian teknis profesional dukungan Oracle. Ketika seorang pelanggan log ke MyOracleSupport, (sistem pelacakan masalah Oracle) mereka dapat melihat semua masalah mereka, baik yang berhubungan dengan OS Linux atau produk Oracle, dan alatalat diagnostik yang sama yang digunakan untuk menarik infor-masi dari sistem yang menjalankan produk Oracle juga digunakan untuk OS Linux juga.

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Page 23

3.2 Jaringan Komputer Jaringan komputer secara sederhana merupakan hubungan antarkomputer yang berjumlah 2 (dua) atau lebih. Jaringan komputer lahir pada tahun 1940-an di Amerika dari sebuah proyek pengembangan komputer di laboratorium Bell oleh group riset Harvard University yang dipimpin profesor H. Aiken. Komputer yang bersifat stand alone atau berdiri sendiri mempunyai banyak keterbatasan. Adanya jaringan komputer akan membuat komputer dapat melakukan banyak hal dan dapat membantu efisiensi dan efektivitas dalam dunia kerja. Contoh sederhananya saja, dengan adanya jaringan komputer, maka tidak perlu lagi 1 (satu) komputer memiliki 1 (satu) printer, tetapi dengan 1 (satu) printer saja dapat digunakan oleh beberapa komputer secara bersama tanpa harus memindahkan printer tersebut setiap kali akan mencetak. Contoh lain manfaat dari jaringan komputer adalah pemanfaatan Internet secara bersama sehingga tidak perlu lagi untuk 1 (satu) unit komputer dengan 1 (satu) modem dan dengan 1 (satu) line telepon. Dengan adanya LAN, cukup dengan 1 (satu) modem dan 1 (satu) line telepon saja yang terpasang pada 1 (satu) komputer dapat digunakan koneksi Internet untuk beberapa unit komputer. Kita dapat lihat pada gambar di bawah ini dengan 1 (satu) modem dan 1 (satu) line telepon saja, maka semua komputer dapat terkoneksi ke Internet. Sisi kecil lain yang dapat dilihat manfaat adanya jaringan komputer adalah pertukaran data, sehingga tidak perlu lagi menggunakan media penyimpan seperti disket ataupun flash disk dalam melakukan pemindahan data. Hal ini dapat kita lihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.2 Pertukaran Data antar PC


LAPORAN KERJA PRAKTEK Page 24

Perkembangan lain dari jaringan komputer dari sisi bisnis adalah memanfaatkan pelaporan data dan monitoring perkembangan bisnis, seperti kontroling peningkatan target penjualan barang, ataupun adanya jumlah dana yang masuk ke dalam kas. Kontroling tersebut dapat dilakukan dari luar kota bahkan luar negeri dengan memanfaatkan jaringan komputer tersebut.

3.3 Nagios Nagios Core adalah sistem Open Source dan aplikasi monitoring jaringan. Ini jam tangan host dan layanan yang Anda tentukan, memperingatkan Anda bila ada sesuatu yang buruk dan ketika mereka menjadi lebih baik. Nagios Core awalnya dirancang untuk berjalan pada Linux, meskipun harus bekerja di bawah sebagian besar lainnya beragam Unix juga.

Gambar 3.2 Monitoring Nagios Beberapa dari banyak fitur nagios inti meliputi: a. Pemantauan layanan jaringan (SMTP, POP3, HTTP, NNTP, PING, dll) b. Pemantauan sumber daya host (beban prosesor, penggunaan disk, dll) c. Desain plugin sederhana yang memungkinkan pengguna untuk dengan mudah mengembangkan layanan mereka sendiri cek d. Cek layanan diparalelkan

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Page 25

e. Kemampuan untuk mendefinisikan hirarki tuan rumah jaringan menggunakan "orang tua" host, yang memungkinkan deteksi dan perbedaan antara host yang turun dan mereka yang terjangkau f. Hubungi pemberitahuan ketika masalah layanan atau host terjadi dan bisa diselesaikan (melalui email, pager, atau Metode user-defined) g. Kemampuan untuk menentukan event handler yang akan dijalankan saat perbaikan atau host acara untuk proaktif masalah resolusi h. Otomatis rotasi file log i. Dukungan untuk melaksanakan pemantauan berlebihan host j. Antarmuka web opsional untuk melihat status, notifikasi dan masalah sejarah jaringan saat ini, log File, dll Persyaratan sistem Satu-satunya persyaratan menjalankan nagios Core merupakan mesin yang menjalankan Linux (atau varian UNIX) yang memiliki akses jaringan dan compiler C diinstal (jika menginstall dari source code). Anda tidak diharuskan untuk menggunakan CGIS disertakan dengan nagios Inti. Namun, jika Anda memutuskan untuk menggunakannya, Anda akan perlu memiliki perangkat lunak berikut diinstal : 1. Sebuah server web (sebaiknya Apache) 2. Thomas Boutell itu gd library versi 1.6.3 atau lebih tinggi (yang dibutuhkan oleh statusmap dan tren CGIS) 3.4 Event Handler Nagios Event handler adalah perintah tambahan untuk system berupa script yang akan dijalankan secara otomatis apabila terjadi error atau perubahan terhadap system, tergantung konfigurasi yang dilakukan oleh administrator. Salah satu kegunaan event handler adalah kemampuan untuk memperbaiki masalah sebelum notifikasi dikirim. Beberapa kegunaan event handler yang lain meliputi : a) Restart services yang gagal berfungsi.
LAPORAN KERJA PRAKTEK Page 26

b) Memasukkan trouble ticket ke helpdesk system c) Memasukkan informasi log ke database. 3.5 Web Server Web server adalah software yang menjadi tulang belakang dari world wide web (www). Secara umum Web Server yaitu, Suatu program (dan juga mesin yang menjalankan program) yang mengerti protokol HTTP dan dapat menanggapi permintaan-permintaan dari web browser yang menggunakan protokol tersebut. Web server menunggu permintaan dari client yang menggunakan browser seperti Netscape Navigator, Internet Explorer, Modzilla, dan program browser lainnya. Jika ada permintaan dari browser, maka web server akan memproses permintaan itu kemudian memberikan hasil prosesnya berupa data yang diinginkan kembali ke browser. Web server, untuk berkomunikasi dengan client-nya (web browser) mempunyai protokol sendiri, yaitu HTTP (hypertext transfer protocol). Dengan protokol ini, komunikasi antar web server dengan client-nya dapat saling dimengerti dan lebih mudah. Berikut contoh-contoh web server di antaranya : a. Apache Web Server - The HTTP Web Server b. Nginx c. Apache Tomcat d. Microsoft windows Server 2008 Internet Information Services (IIS) e. Lighttpd 3.5.1 Apache Web Server Apache adalah web server yang kompak, modular, mengikuti standar protokol HTTP, dan tentu saja sangat digemari. Kesimpulan ini bisa didapatkan dari jumlah pengguna yang jauh melebihi para pesaingnya. Sesuai hasil survai yang dilakukan oleh Netcraft, bulan Januari 2005 saja jumlahnya tidak kurang dari 68% pangsa web server yang berjalan di Internet. Ini berarti jika semua web server selain Apache digabung, masih belum bias mengalahkan jumlah Apache. Saat ini ada dua versi Apache yang bisa dipakai untuk server produksi, yaitu versi mayor 2.0 dan versi mayor 1.3, bisa menggunakan salah satu dari keduanya.
LAPORAN KERJA PRAKTEK Page 27

Gambar 3.4 Apache Fitur Apache Berikut adalah fitur-fitur Apache yang sangat baik untuk sebuah web server : a. Arsitektur modular. b. Mendukung banyak sistem operasi, termasuk di dalamnya adalah Windows NT/2000/XP dan berbagai varian Unix. c. Mendukung IP versi 6 (Ipv6). d. Mendukung CGI (Common Gateway Interface) dan SSI (Server Side Include). e. Mendukung otentifi kasi dan kontrol akses. f. Mendukung SSL (Secure Socket Layer) untuk komunikasi terenkripsi. g. Konfigurasi yang mudah dipahami. h. Mendukung Virtual Host. i. Pesan kesalahan multi bahasa dan bisa dimodifikasi. 3.6 GD Library Apakah itu GD Library? GD adalah open source code Library untuk penciptaan gambar dinamis oleh programmer. GD ditulis dalam C, dan "bungkus" yang tersedia untuk Perl, PHP dan bahasa lainnya. GD menciptakan PNG, JPEG dan GIF, format antara lain. GD umumnya digunakan untuk menghasilkan grafik, grafis, thumbnail, dan apa yang paling lain, on the fly. Sementara tidak terbatas untuk digunakan pada web, aplikasi yang paling umum dari GD melibatkan pengembangan website.

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Page 28

3.7 NPRE The NRPE addon ini dirancang untuk memungkinkan Anda untuk menjalankan nagios plugin di remote Linux / Unix mesin. Utama alasan untuk melakukan ini adalah untuk memungkinkan nagios untuk memantau sumber daya "lokal" (seperti beban CPU, penggunaan memori, dll) pada mesin remote. Karena sumber daya publik biasanya tidak terkena mesin eksternal, agen seperti NRPE harus diinstal pada remote Linux / Unix mesin. Catatan: Hal ini dimungkinkan untuk menjalankan nagios plugin di remote Linux / Unix mesin melalui SSH. Ada check_by_ssh plugin yang memungkinkan Anda untuk melakukan hal ini. Menggunakan SSH lebih aman dibandingkan dengan addon NRPE, tetapi juga membebankan besar (CPU) biaya overhead pada kedua monitoring dan mesin remote. Hal ini dapat menjadi masalah ketika Anda mulai ratusan pemantauan atau ribuan mesin. Banyak Nagios admin memilih untuk menggunakan menggunakan NRPE yang addon karena bebannya rendah. Ringakasan Design

Gambar 3.5 Monitoriing Host The NRPE addon terdiri dari dua bagian: 1. The check_nrpe Plugin, yang berada pada mesin pemantauan local 2. The NRPE daemon, yang berjalan pada Linux / Unix mesin remote Ketika nagios perlu untuk memantau sumber daya layanan dari Linux / Unix mesin remote: a. Nagios akan mengeksekusi plugin check_nrpe dan kirim layanan apa yang perlu diperiksa
LAPORAN KERJA PRAKTEK Page 29

b. Kontak Plugin check_nrpe daemon NRPE pada remote host melalui (opsional) SSL dilindungikoneksi c. The NRPE daemon menjalankan plugin nagios tepat untuk memeriksa layanan atau sumber daya d. Hasil dari pemeriksaan layanan yang lulus dari daemon NRPE kembali ke plugin check_nrpe, yang kemudian mengembalikan hasil cek untuk proses nagios.

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Page 30

BAB IV CARA INSTALASI,KONFIGURASI DAN TROUBLESHOOT 4.1 Instal Paket Pendukung Nagios Sebelum instalasi nagios 3.3.1 harus instal paket -paket pendukung berikut: Apache 2 PHP GCC compiler and development libraries GD development libraries Jika belum terinstal paket-paket tersebut dapat mengetikkan command di terminal LinuxRedhat 6.4: # yum install gcc glibc glibc-common gd gd-devel make httpd php Dengan mengetikan perintah yum install gcc glibc glibc-common gd gd-devel make httpd php semua paket-paket pendukung Nagios akan terinstal secara otomatis apabila ada koneksi Internet . 4.2 Proses Instalasi Nagios a.Menjadi user root # su l Membuat account user nagios baru beserta password nya # /usr/sbin/useradd -m nagios passwd nagios Membuat group nagcmd baru untuk memberikan izin menjalankan external command melalui web interface. Tambahkan user nagios dan user apache ke group tersebut # /usr/sbin/groupadd nagcmd /usr/sbin/usermod -a -G nagcmd nagios /usr/sbin/usermod -a G nagcmd apache b. Mengunduh Nagios dan Nagios Plugins Membuat direktori tempat file diunduh # mkdir ~/downloads # cd ~/downloads Mengunduh paket Nagios # wget http://prdownloads.sourceforge.net/sourceforge/nagios/nagios-3.3.1.tar.gz

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Page 31

# wget http://prdownloads.sourceforge.net/sourceforge/nagiosplug/nagios-plugins 1.4.15.tar.gz c. Compile dan Install Nagios Extrak Paket tarball Nagios yang telah didownload # cd ~/downloads # tar xzf nagios-3.3.1.tar # cd nagios-3.3.1 Menjalankan ekstrak nagios dengan command berikut # ./configure --prefix=/opt/nagios --withcommand-group=nagcmd Kompilasi nagios # make all # make install # make install-init # make install-config # make install-commandmode d. Pengaturan Web Interface Menginstal file konfigurassi web nagios kedalam direktori /etc/httpd/conf.d dengan cara sebagai berikut: # make install-webconf Membuat akun nagiosadmin untuk masuk pada Nagios web interface. # htpasswd -c /usr/local/nagios/etc/htpasswd.users nagiosadmin Jalankan ulang Apache # /etc/init.d/apache2 reload 4.3 Instalalsi Nagios Plugins # cd ~/downloads # tar xzf nagios-plugins-1.4.11.tar.gz # cd nagios-plugins-1.4.11 Install plugins pada Nagios. # ./configure --with-nagios-user=nagios --with-nagios-group=nagios # make # make install
LAPORAN KERJA PRAKTEK Page 32

4.4 Menjalanakan Nagios a. Mengaktifkan Nagios Tambahkan Nagios kedalam daftar system service dan atur agar service nagios berjalan setiap kali system booting dengan mengetikan perintah berikut: # chkconfig --add nagios # chkconfig nagios on b. Verifikasi file sampel konfigurasi Nagios # /opt/nagios/bin/nagios -v /opt/nagios/etc/nagios.cfg

Gambar 4.1 Jika dari verifikasi tidak ada pesan error, selanjutnya aktifkan Nagios.

# service nagios start c. Log in ke Nagios Untuk mengakses nagios dengan mengetikkan http://localhost/nagios/ di web browser. dan memasukkan username dan password sehingga :

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Page 33

Gambar 4.2 Log in ke Nagios Setelah berhasil log in ke Nagios akan tampil menu home Nagios 3.3.1 seperti pada gambar di bawah:

Gambar 4.3 Nagios Core

4.5 Pengaturan Contacts Nagios Untuk mengecek pengaturan contacts telah sesuai dengan keinginan kita dapat dilihat pada. # gedit /usr/local/nagios/etc/objects/contacts.cfg

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Page 34

Gambar 4.4 Contacts Nagios

4.6 Menambah Host Yang Akan Di Monitoring Setelah terinstal dengan baik, kita dapat mengatur jumlah host yang akan kita pantau dengan merubah file Nagios.cfg serta Localhost.cfg dengan membuka file melalui terminal dan ketikan command berikut. # gedit /usr/local/nagios/etc/object/localhost.cfg

Gambar 4.5 file localhost.cfg


LAPORAN KERJA PRAKTEK Page 35

Duplikat file localhost.cfg yang ada di folder /usr/local/nagios/etc/object/localhost.cfg dan hasil duplikat rename menjadi milan.cfg, Buka file milan.cfg dengan mengetikan command dibawah: # gedit /usr/local/nagios/etc/object/milan.cfg

Gambar 4.6 file milan.cfg

Edit host_name, alis dan adress seperti pada gambar 4.6. Address isi dengan ip adress yang akan di monitoring. host_name dan alis isi dengan nama host yang akan di monitoring.

Tambahkan nama host milan ke member host group Definition yang ada di file localhost.cfg seperti pada gambar 4.7. # gedit /usr/local/nagios/etc/object/localhost.cfg

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Page 36

Gambar 4.7 Host Group Definition Tambahkan command berikut file /usr/local/nagios/objects/milan.cfg ke # Definitions for monitoring the local (linux) host. Dengan masuk ke file nagios.cfg dan sesuaikan seperti Gambar 4.8. # gedit /usr/local/nagios/etc/nagios.cfg

Gambar 4.8 Nagios Konfigurasi

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Page 37

Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.8 pada konfigurasi nagios telah disediakan khusus untuk memonitoring swicth, server berbasis windows os dan printer. # gedit /

Gambar 4.9 Setelah dikonfigurasi sesuai dengan jumlah host yang diinginkan

4.7 Instal NRPE Untuk bisa melihat status Sisa space di suatu partisi hardisk Jumlah user yang login di suatu server nagios membutuhkan plugin NRPE . Dengan bantuan NRPE maka nagios akan bisa mengambil data-data yang diperlukan di server yang dimonitor via agent NRPE.
[root@laptop ~]# yum install nagios-nrpe nagios-devel Loaded plugins: fastestmirror, refresh-packagekit, security Loading mirror speeds from cached hostfile * base: centos-hcm.viettelidc.com.vn * epel: ftp.jaist.ac.jp * extras: centos-hcm.viettelidc.com.vn * updates: mirror.neu.edu.cn Setting up Install Process Resolving Dependencies > Running transaction check > Package nagios-devel.x86_64 0:3.4.1-2.el6 will be installed

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Page 38

> Processing Dependency: nagios = 3.4.1-2.el6 for package: nagios-devel-3.4.1-2.el6.x86_64 > Package nrpe.x86_64 0:2.13-1.el6 will be installed > Running transaction check > Package nagios.x86_64 0:3.4.1-2.el6 will be installed > Processing Dependency: user(nagios) for package: nagios-3.4.1-2.el6.x86_64 > Processing Dependency: user(nagios) for package: nagios-3.4.1-2.el6.x86_64 > Processing Dependency: nagios-common for package: nagios-3.4.1-2.el6.x86_64 > Processing Dependency: group(nagios) for package: nagios-3.4.1-2.el6.x86_64 > Processing Dependency: group(nagios) for package: nagios-3.4.1-2.el6.x86_64 > Processing Dependency: libgd.so.2()(64bit) for package: nagios-3.4.1-2.el6.x86_64 > Running transaction check > Package gd.x86_64 0:2.0.35-10.el6 will be installed > Package nagios-common.x86_64 0:3.4.1-2.el6 will be installed > Finished Dependency ResolutionDependencies Resolved======================================================= ============================================================= ============================================================= ==================== Package Arch Version Repository Size ============================================================= ============================================================= ============================================================= ============== Installing: nagios-devel x86_64 3.4.1-2.el6 epel 17 k nrpe x86_64 2.13-1.el6 epel 221 k Installing for dependencies: gd x86_64 2.0.35-10.el6 base 142 k nagios x86_64 3.4.1-2.el6 epel 1.2 M nagios-common x86_64 3.4.1-2.el6 epel 16 kTransaction Summary ============================================================= ============================================================= =================================================== Install 5 Package(s)Total download size: 1.6 M Installed size: 6.1 M Is this ok [y/N]: y Downloading Packages: (1/5): gd-2.0.35-10.el6.x86_64.rpm | 142 kB 00:00

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Page 39

(2/5): nagios-3.4.1-2.el6.x86_64.rpm | 1.2 MB 00:13 (3/5): nagios-common-3.4.1-2.el6.x86_64.rpm | 16 kB 00:00 (4/5): nagios-devel-3.4.1-2.el6.x86_64.rpm | 17 kB 00:00 (5/5): nrpe-2.13-1.el6.x86_64.rpm | 221 kB 00:03 Total 85 kB/s | 1.6 MB 00:18 Running rpm_check_debug Running Transaction Test Transaction Test Succeeded Running Transaction Installing : nagios-common-3.4.1-2.el6.x86_64 1/5 Installing : gd-2.0.35-10.el6.x86_64 2/5 Installing : nagios-3.4.1-2.el6.x86_64 3/5 Installing : nagios-devel-3.4.1-2.el6.x86_64 4/5 Installing : nrpe-2.13-1.el6.x86_64 5/5 Verifying : nagios-devel-3.4.1-2.el6.x86_64 1/5 Verifying : nrpe-2.13-1.el6.x86_64 2/5 Verifying : gd-2.0.35-10.el6.x86_64 3/5 Verifying : nagios-common-3.4.1-2.el6.x86_64 4/5 Verifying : nagios-3.4.1-2.el6.x86_64 5/5 Installed: nagios-devel.x86_64 0:3.4.1-2.el6 nrpe.x86_64 0:2.13-1.el6 Dependency Installed: gd.x86_64 0:2.0.35-10.el6 nagios.x86_64 0:3.4.1-2.el6 nagios-common.x86_64 0:3.4.1-2.el6 Complete! [root@laptop ~]#

Start NRPE and add to start boot


[root@laptop ~]# /etc/init.d/nrpe start Starting nrpe: [ OK ] [root@laptop ~]# chkconfig nrpe on [root@laptop ~]#

Check NRPE service


[root@localhost ~]# ps -ef | grep nrpe nrpe 3433 1 0 11:05 ? 00:00:00 /usr/sbin/nrpe -c /etc/nagios/nrpe.cfg -d

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Page 40

root 3449 2933 0 11:07 pts/1 00:00:00 grep nrpe [root@laptop ~]#

4.8 Interface Nagios

Gambar 4.10 halaman utama Nagios

Keterangan Gambar : a. Hosts : menunjukkan jumlah server yang dimonitoring beserta status servernya dalam keadaan Up atau Down. Status Up bila server hidup dan terkoneksi ke jaringan, status Down bila server mati atau tidak terkoneksi ke jaringan. b. Services : menunjukkan status dari service yang di monitoring. Terdapat beberapa statusyaitu Critical, Warning, Unknown, Ok, dan Pending. c. Monitoring Features : memperlihatkan fitr-fitur pada Nagios yang diaktifkan. Fitur tersebut diantarnya adalah Flap Detection, Noification, Event Handler, Active Checks, Passive Checks. Fitur yang berstatus enable berarti sedang aktif, apabila disable berarti tidak aktif . d. Di bawah ini adalah gambar interface yang menunjukkan status service dari host server yang dimonitoring maupun pada localhost, sesuai pada konfigurasi yang dilakukan. Service yang tampil pada kolom service juga merupakan hasil dari konfigurasi.

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Page 41

Gambar 4.11 services Nagios

Keterangan

Pada gambar terdapat bagianservice status details for all hosts yang terdiri dari 7 kolom yang mempunyai fungsi berbeda-beda : 1. Host : menunjukkan nama host. 2. Service : menunjukkan service dari masing-masing host. 3. Status : menunjukkan status dari service . 4. Last Check : menunjukkan waktu terakhir service dicek. 5. Duration : lama service dicek. 6. Attempt : percobaan cek yang dilakukan nagios pada service 7. Status Information : memberikan informasi detail gangguan yang terjadi pada service

Catatan : Dari hasil penelitian ketika terjadi error terdapat delay pada perubahan statusservice dari OK ke CRITICAL maupun ke status lainnya dan juga sebaliknya. Delay terjadi selama 2-4 menit. Lamanya delay terjadi tergantung pada pendefinisian
LAPORAN KERJA PRAKTEK Page 42

pada konfigurasi normal_check_interval pada nagios dan pada auto refresh webbrowser. Sama halnya yang terjadi pada perubahan status host dari UP ke DOWN maupun sebaliknya.

4.9 Troubleshoot Nagios belum ada file index.php di /var/www/html/index.php maka status HTTP server adalah WARNING seperti gambar 4.11

Gambar 4.11 HTTP server

Status dari HTTP server WARNING maka itu berarti server yang akan anda monitoring belum ada file index nya. Maka untuk itu buat terlebih dahulu file index.php nya:

[root@laptop ~]# vi /var/www/html/index.php <?php echo this is the index; ?>

Atau apabila status HTTP

ada Tanda Silangnya (X) maka itu berarti notificationnya dalam keadaan

disable, maka anda perlu mengedit notificationnya:

[root@latop ~]# vi /opt/nagios/etc/objects/milan.cfg # Define a service to check HTTP on the local machine.

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Page 43

# Disable notifications for this service by default, as not all users may have HTTP enabled. define service{ use template to use host_name service_description check_command notifications_enabled } server_01 HTTP check_http 1 (ubah dari 0 ke 1) local-service ; Name of service

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Page 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan Dengan adanya penyelesaian dalam pelaksanaan kerja praktek ini dapat disimpulkan antara lain :
a. System operasi Oracle Linux mempunyai Availability,yaitu kemampuan dalam

penanganan crash atau failure agar service tetap.


b. Nagios merupakan NMS (Network Monitoring System) yang cukup mudah dalam

instalisasi dan bekerja pada sistem operasi Linux.


c. Nagios Core dapat di andalkan untuk mengawasi dan memonitoring pemantauan

layanan jaringan (SMTP, POP3, HTTP, NNTP, PING, dll) dan pemantauan sumber daya host (beban prosesor, penggunaan disk, dll) pada mereka yang terjangkau.
d. Penambahan jumlah host tergantung pada pengaturan nagios dalam file Nagios.cfg dan

Localhost.cfg untuk menentukan service yang akan digunakan.

5.2 Saran Adapun saran mengenai penyeleesaian dalam pelaksanaan kerja praktek antara lain : a. Sebaiknya untuk mengecek plugin yang akan digunakan karena terkadang plugin tidak mendukung versi nagios yang dipakai. b. Menggunakan kabel lan yang lebih bagus agar service nagios berjalan dengan lancer. c. Sebaiknya memperhatikan update yang memungkinkan service nagios lebih bagus dan dapat digunakan sebaik-baiknya. d. Dalam simulasi ini merupakan pengenalan dari Network Monitoring System Nagios untuk selanjutnya dapat dikembangkan untuk memonitoring jaringan sesungguhnya.

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Page 45

Daftar Pustaka

1. Nagios Enterprises., 2013,. Apa itu Nagios .http://www.nagios.org/ . Diakses pada tanggal 24 Agustus 2013. 2. Nagios Enterprises., 2013 ,. Pengenalan Nagios .http://nagios.sourceforge.net/docs/nagioscore-3-en.pdf . Diakses pada tanggal 24 Agustus 2013 3. Nagios Enterprises., 2013., Pengenalan NRPE .http://nagios.sourceforge.net/docs/nrpe/NRPE.pdf . Diakses pada tanggal 24 Agustus 2013 4. Wikipedia., 2003 ., Apache HTTP Server .http://id.wikipedia.org/wiki/Apache_HTTP_Server . Diakses pada tanggal 25 Agustus 2013 5. Boutell., 2013 ., whats the GD Library ? .http://www.boutell.com/gd/ . Diakses pada tanggal 25 Agustus 2013 6. Wikipedia., 2013 ., LINUX. http://id.wikipedia.org/wiki/Linux. Diakses pada tanggal 25 Agustus 2013 7. Oracle.,2013.,OraleaLinuxaOperatingaSystem.http://www.oracle.com/us/technologies/lin ux/product/overview/index.html#ct02-Download. Diakses pada tanggal 25 Agustus 2013 8. IThelpblog.com.,2013., Install EPEL Repository on CentOS 6.3 or Redhat 6.3 RHEL. http://ithelpblog.com/os/linux/redhat/centos-redhat/install-epel-repository-on-centos-6-3or-redhat-6-3-rhel/. Diakses pada tanggal 25 Agustus 2013 9. Henry Saptonoa.,2008.,aNetworkaMonitoring SystemadenganaNagios.http://overflow.we b.id/source/NMS-with-nagios.pdf . Diakses pada tanggal 25 Agustus 2013 10. Heri Bambang Santoso.,2008., Instalasi Nagios di Centos 4. http://heker86.wordpress.com/2008/10/10/instalasi-nagios-di-centos-4/ . Diakses pada tanggal 25 Agustus 2013

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Page 46

Anda mungkin juga menyukai