> +
x
x
Pembuat nol dari pembilang dan penyebut
adalah 0 dan 1
( )( )
0
1
0
1
1
1
1 1
0
1
1
1
1
1
1
2
>
>
+
>
+ +
> +
x
x
x x
x x
x
x
x
x
Pada garis bilangan didapatkan nilai dari tiap
selang, yaitu :
x
x
x
x
3 2
1
+
>
+
x
x
x
x
Nilai mutlak suatu bilangan adalah
panjang/jarak bilangan tersebut dari bilangan
0. Jadi, nilai mutlak 5 adalah 5, nilai mutlak -
7 adalah 7, nilai mutlak 0 adalah 0, dan
seterusnya.
Nilai mutlak didefinisikan sebagai:
Definisi di atas dapat pula dinyatakan
sebagai:
9/19/2013
Kalkulus I / Ida Widaningrum /
UMP 19
Jika x, y R maka
|a + b| |a| + |b| ilustrasi |3 + (4)| |3| + |
4|.
|a b| | a| |b|
9/19/2013
Kalkulus I / Ida Widaningrum /
UMP 20
Secara geometris, nilai mutlak |x-a| dapat
diartikan sebagai jarak dari a ke x.
Sebagai contoh, jika |x-3| = 7 maka artinya x
berjarak 7 unit di sebelah kanan atau di sebelah
kiri 3
Jadi , penyelesaian |x-3| = 7 adalah {10,4 }
9/19/2013
Kalkulus I / Ida Widaningrum /
UMP 21
9/19/2013
Kalkulus I / Ida Widaningrum /
UMP 22
Jawab : Menggunakan sifat-sifat diatas
9/19/2013
Kalkulus I / Ida Widaningrum /
UMP 23
Tentukan semua nilai x sehingga
Jawab : Menggunakan sifat-sifat diatas
.
9/19/2013
Kalkulus I / Ida Widaningrum /
UMP 24
9/19/2013
Kalkulus I / Ida Widaningrum /
UMP 25
9/19/2013
Kalkulus I / Ida Widaningrum /
UMP 26
Untuk menunjukkan kedudukan suatu titik
baik dalam bidang maupun dalam ruang
digunakan sistem koordinat.
9/18/2013 KALKULUS I / Ida W / UMP 27
Sebuah titik ditentukan oleh perpotongan 3
buah bidang yang saling tegak lurus
Suatu vektor pada sistem koordinat
dinyatakan dalam komponen-komponen
yang arahnya searah dengan vektor satuan
Vektor satuan adalah vektor dengan
magnitude 1 dan arahnya tegak lurus
terhadap bidang koordinat konstant
9/18/2013 KALKULUS I / Ida W / UMP 28
Dalam bidang dikenal dua macam sistem
koordinat yaitu sistem koordinat kartesius
dan sistem koordinat kutub (polar).
9/18/2013 KALKULUS I / Ida W / UMP 29
Sistem koordinat kartesius terdiri dari dua
garis tegak lurus yang digambar mendatar
(horisontal) dan tegak (vertikal). Titik potong
dua garis disebut titik 0 atau titik asal. Garis
yang mendatar diberi nama sumbu x. Garis
yang tegak diberi nama sumbu y.
9/18/2013 KALKULUS I / Ida W / UMP 30
Misalkan titik A tersebut dengan jarak titik
asal ke adalah 4 satuan ke kanan dan
jarak titik asal ke adalah 3 ke atas,
koordinat titik A adalah (4,3).
9/18/2013
KALKULUS I / Ida W / UMP
31
x
y
A(4,3)
Sumbu x dan sumbu y pada sistem koordinat
ini membagi bidang datar menjadi 4 daerah
masing-masing disebut kuadran, yaitu
kuadran I, kuadran II, kuadran III, dan
kuadran IV. Perhatikan gambar berikut :
9/18/2013
KALKULUS I / Ida W / UMP
32
x
y
kuadran I
kuadran II
kuadran III kuadran IV
Sistem koordinat kutub (polar) terdiri dari setengah
garis tetap dinamakan sumbu kutub yang
berpangkal di titik 0 (titik asal atau titik kutub).
Sumbu kutub dapat disamakan dengan sumbu x
positif pada sistem koordinat kartesius. Setiap titik
pada bidang selain titik titik asal, adalah
perpotongan antara lingkaran yang berpusat di 0
dan sebuah sinar yang memancar dari 0. Jika r
adalah jari-jari lingkaran dan adalah salah satu
sudut antara sinar dan sumbu kutub maka (r, )
dinamakan sepasang koordinat kutub dari titik
tersebut. Perhatikan gambar berikut :
9/18/2013 KALKULUS I / Ida W / UMP 33
9/19/2013
Kalkulus I / Ida Widaningrum /
UMP 34
Berbeda dengan sistem koordinat Cartesius,
dalam koordinat kutub letak suatu titik dapat
dinyatakan dalam tak hingga banyak koordinat.
Sebagai contoh, letak titik P(3, /3) dapat
digambarkan sebagai berikut :
Secara umum, jika (r,) menyatakan koordinat
kutub suatu titik maka koordinat titik tersebut
dapat pula dinyatakan sebagai berikut:
(r, +2k) atau (-r, + (2k+1) )
dengan k bilangan bulat.
Kutub mempunyai koordinat dengan sebarang
bilangan.
Misalkan sumbu kutub pada sistem koordinat
kutub berimpit dengan sumbu x positif pada
sistem koordinat kartesius, maka koordinat kutub
suatu titik (r,) dan koordinat kartesius (x,y) titik
tersebut dihubungkan oleh persamaan :
9/18/2013 KALKULUS I / Ida W / UMP 38
r
(r,)
sumbu kutub
Satuan yang biasa kita gunakan untuk
mengukur sudut adalah derajat.
9/18/2013 KALKULUS I / Ida W / UMP 39
0
A
B
r
r
r
I radian
Pada gambar O adalah pusat lingkaran, dam A
adalah titik pada lingkaran, jika A bergrak
berlawanan arah jarum jam dengan pusat O dan
kembali ke A, maka dikatakan A telah berputar
satu putaran atau OA telah bergerak 360, Jadi
T = 1/360 putaran
Selain satuan derajat kita juga dapat
menggunakan satuan lain untuk mengukur
sudut yakni satuan radian.
Satu radian adalah besar sudut pusat lingkaran
yang menghadap busur lingkaran yang
panjangnya sama dengan jari-jari lingkaran. Jika
kita perhatikan gambar di atas maka
Satu radian adalah besar sudut pusat
lingkaran yang menghadap busur lingkaran
yang panjangnya sama dengan jari-jari
lingkaran. Jika kita perhatikan gambar di atas
maka
OA dan OB adalah jari-jari lingkaran dengan
panjang r.
AB = OA = r
Jadi besar
AOB = 1 radian.
9/18/2013 KALKULUS I / Ida W / UMP 40
Kita ketahui bahwa keliling lingkaran adalah
2 satuan, maka besar sudut satu putaran
penuh adalah 2 radian, sedangkan dalam
satuan derajat satu putaran adalah 360 ,
sehingga kita dapatkan hubungan
9/18/2013 KALKULUS I / Ida W / UMP 41