Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains
Program Studi Elektronika dan Instrumentasi
Jurusan Fisika
IBNU KURNIAWAN
05/ 186818/ PA/ 10693
Oleh
IBNU KURNIAWAN
05/ 186818/ PA/10693
ii
ABSTRACT
By
IBNU KURNIAWAN
05/ 186818/ PA/10693
iii
1
A. JUDUL
Indonesia.
PT. Chevron Pacific Indonesia, yang disingkat dengan PT. CPI, sebagai
bergerak di bidang minyak dan gas bumi memiliki peranan penting dalam upaya
pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia berupa minyak bumi. PT. CPI adalah
operasi yaitu Rumbai, Minas dan Duri. Wilayah operasi Duri (Duri field)
memberikan sumbangan sebesar 42% dari seluruh total produksi minyak PT. CPI.
Duri field terdiri dari wilayah produksi minyak berat (heavy oil) dan minyak
ringan (light oil). Duri field memiliki fasilitas pendukung berupa Pusat
(Steam Station). Hingga saat ini terdapat lima buah CGS yaitu CGS-1, CGS-3,
CGS-4, CGS-5, dan CGS-10. Masing-masing CGS terdiri dari unit-unit produksi
yang berfungsi untuk mengolah fluida produksi dari field. Di antaranya terdapat
unit pemisah minyak produksi atau Oil Treating Plant dan unit pemisah air atau
Central Gatering Station-1 sebagai salah satu bagian dari operasi Duri
field memiliki masalah salah satu fasilitas pada unit Water Treating Plant, yaitu
pada fasilitas penyaring minyak (Oil Removal Filter) yang masih dioperasikan
pada siang hari saat sedang beoperasi. Sistem seringkali mengalami overheat
akibat pengaruh suhu lapangan yang tinggi. Dengan keadaan sistem kendali yang
ada saat ini, keselamatan dan Standart Operation Procedure (SOP) seringkali
Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem pengendalian proses yang mampu
dirancang dapat menekan terjadinya kecelakaan kerja akibat human error maupun
C. BATASAN MASALAH
1. Keadaan Vertical Oil Removal Filter pada industri minyak bumi di CGS-1
4. Perancangan control logic dan cause and effect pada sistem kendali untuk
D. TUJUAN PENELITIAN
E. DASAR TEORI
Tujuan dari Oil Removal Filter adalah sebagai penyaringan terakhir air
yang masih membawa minyak dan kotoran dari MFU sebelum air tersebut
dialirkan ke proses softening di Water Softener karena resin/ media yang ada pada
water softener mempunyai daya tarik-menarik yang tiggi terhadap minyak dan
memperpendek service time dari softener. Bahan padat yang bisa tersaring
Gambar 1. Unit Oil Removal FIlter
Vertical Oil Removal Filter mempunyai 114 cf (20%) lebih dari dasar
Walnut shell dan 468 cf (80%) Pecan shell dan di dukung oleh pelat screen
sebagai penahan media. Setiap tahunnya filter ini harus melakukan penambahan
media sekitar 5% hingga 10% untuk mengganti media yang ukurannya semakin
5
Operationn, 1993).
G
Gambar 2.. Proses Bacckwash pada Vertical Oil
O Removall Filter
1) Fluidizatioon
Pompa bacckwash akaan hidup daan fluida dii dalam vesssel dihisap
p oleh
2) Discharge
Pompa backwash masih tetap hidup. Air (floated water) akan masuk
dari bawah dan air yang kotor akan keluar melalui fuidization screen
dan mengalir ke watse pit. Pada proses ini diharapkan kotoran akan
terbuang sekitar 90% dan berlangsung antara 11-18 menit dan bisa diset
3) Settling
Pompa Backwash mati dan media akan settle kembali. Waktu settling
4) Normalization
Tahap ini untuk membilas atau membuang kotoran yang masih tersisa
pembilasan ini berlangsung selama 5 menit dan bisa diset sesuai dengan
kebutuhan.
5) Filtration
harga variabel yang akan dimanipulasi. Hal ini dilakukan karena variabel
output yang akan dikendalikan tidak dapat diukur secara langsung. Tujuan
Manipulated Measured
PROCESS
Variables Output
Unmeasured Output
(Controlled Variables)
ESTIMATOR
Set (Computes an estimate
CONTROLLER
Points value of unmeasured
Controlled Variables)
operator. Cara kerja pada sistem pengendalian otomatis sama dengan kerja sistem
Perbedaan yang ada yaitu pada pengoperasian sistem, dimana sistem pengendalian
otomatis tidak lagi dikerjakan oleh operator, tetapi sepenuhnya dikerjakan oleh
dengan proses yang diinginkan. Perancangan control logic diikuti dengan cause
and effect atau sebab dan akibat yang merupakan urutan logika yang menjelaskan
jalannya sistem dengan keadaan yang seharusnya. Cause and effect dibuat dengan
perbandingan set point dengan manipulated variable. Dalam industri proses hal
yang harus dipasang pada fasilitas, karena proses yang dikerjakan adalah sama
dan telah dilengkapi dengan safety instrument yang independent dan memiliki
Setiap kali ada perubahan pada input flow rate, maka akan menggerakkan
controller untuk mengatur bukaan valve pada output flow rate, sehingga aliran
input flow rate (Fin) akan sebanding dengan output flow rate (Fout), menciptakan
Fin = Fout
Dalam otomasi Vertical Oil Removal Filter ini, sistem mengacu pada event
backwash. Hal ini dilaksanakan sebagai fungsi dari suatu sistem dimana sistem
MANUAL BACKWASH
BACKWASH OUTLET
BACKWASH INLET
SERVICE OUTLET
VENT TO DRAIN
DRAINDOWN
INLET FLOW
COOLING
FCV1214
SOV202
SOV206
SOV201
SOV203
SOV204
SOV205
0 In Service O X X X O O X
1 Fluidization 20 Seconds X A X X X X A Fluidization Pump
Fluidization Pump
2 Discharge 15 Minutes X A A X X X A
Fluidization Pump
20 Seconds A X X X X X A
3 Settling
40 Seconds A X X X X X X
4 Normalization 5 Minutes A X X A X X X
5 Return to Service O X X X O O X
memiliki fungsi yang saling melengkapi dan saling berkait. Pada saat filter dalam
Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh DCS yaitu pada program
Dengan mengacu pada control logic pada gambar 6, blok diagram pada
gambar 7, blok diagram proses pada gambar 8, tabel indikator operasi proses
backwash pada tabel 1, dan tabel cause and effect pada tabel 2, dirancang suatu
Uji coba dilaksanakan selama jangka waktu tiga bulan setelah selesai
berikutnya.
akan selesai dalam waktu 3 bulan terhitung dari bulan 11 Mei 2009. Untuk konsep
alur proses telah disetujui dan dilakukan uji coba logika oleh facility engineer dan
vendor (dalam hal ini YOKOGAWA sebagai penyedia DCS CS3000 R3) sebagai
14
H. KESIMPULAN
1. Sistem yang dirancang tidak mengubah keadaan proses yang ada dan
flow rate fluida produksi serta disturbance berupa perubahan aliran fluida
produksi. Variabel tak terukur yang dihasilkan berupa tekanan fluida dan
3. Konsep flowchart telah disetujui dan berhasil dilakukan uji coba logika
sistem oleh facility engineer dan vendor (dalam hal ini YOKOGAWA
I. DAFTAR PUSTAKA
CHR Training Center Duri Operation. 1993. Skill Based Progression System