Anda di halaman 1dari 26

REFERAT

KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU

Pembimbing dr. Hardiansyah Abubakar !".OG


#isusun $%eh & Muhammad Fau'i (()*))+(,(

!MF ILMU O-!TETRI #AN GINEKOLOGI RUMAH !AKIT UMUM #AERAH GUNUNG .ATI /IRE-ON *)(0
1.1. Definisi 1

Kehamilan ektopik adalah kehamilan di mana sel telur yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh di luar endometrium kavum uterus. Kehamilan ektopik dapat terjadi di luar rahim misalnya dalam tuba, ovarium atau rongga perut, tetapi dapat juga terjadi di dalam rahim di tempat yang luar biasa misalnya dalam cervik, pars intertistialis atau dalam tanduk rudimeter rahim. Kehamilan ektopik merupakan kehamilan yang berbahaya karena tempat implantasinya tidak memberikan kesempatan untuk tumbuh kembang mencapai aterm. Kehamilan ektopik terganggu (KET adalah keadaan di mana timbul gangguan pada kehamilan tersebut sehingga terjadi abortus maupun ruptur yang menyebabkan penurunan keadaan umum pasien.

1.! Klasifikasi Klasifikasi kehamilan ektopik berdasarkan tempat terjadinya implantasi dari kehamilan ektopik, dapat dibedakan menurut " !.!.1. Kehamilan tuba adalah kehamilan ektopik pada setiap bagian dari tuba fallopi. !

#ebagian besar kehamilan ektopik berlokasi di tuba ($%& . Konseptus dapat berimplantasi pada ampulla (%%& , isthmus (!%& , fimbrial (1'& , atau pun pada interstisial (!& dari tuba. Tuba fallopi mempunyai kemampuan untuk berkembang yang terbatas, sehingga sebagian besar akan pecah (ruptura pada umur kehamilan (%)*+ hari.

1.!.!. Kehamilan ovarial merupakan bentuk yang jarang (+,%& dari seluruh kehamilan ektopik dimana sel telur yang dibuahi bernidasi di ovarium. ,eskipun daya akomodasi ovarium terhadap kehamilan lebih besar daripada daya akomodasi tuba, kehamilan ovarium umumnya mengalami ruptur pada tahap a-al. 1.!.(. Kehamilan servikal adalah bentuk dari kehamilan ektopik yang jarang sekali terjadi. .idasi terjadi dalam selaput lendir serviks. Dengan tumbuhnya telur, serviks mengembang. Kehamilan serviks jarang mele-ati usia gestasi !+ minggu sehingga umumnya hasil konsepsi masih kecil dan dievakuasi dengan kuretase. 1.!.*. Kehamilan /bdominal Kehamilan ini terjadi satu dalam 1%.+++ kehamilan, atau kurang dari +,1& dari seluruh kehamilan ektopik.!+ Kehamilan /bdominal ada ! macam " (

a. 0rimer , dimana telur dari a-al mengadakan implantasi dalam rongga perut. b. #ekunder, yaitu pembentukan 1igot terjadi ditempat yang lain misalnya di dalam saluran telur atau ovarium yang selanjutnya berpindah ke dalam rongga abdomen oleh karena terlepas dari tempat asalnya. 2ampir semua kasus kehamilan abdominal merupakan kehamilan ektopik sekunder akibat ruptur atau aborsi kehamilan tuba atau ovarium ke dalam rongga abdomen 3alaupun ada kalanya kehamilan abdominal mencapai umur cukup bulan, hal ini jarang terjadi, yang la1im ialah bah-a janin mati sebelum tercapai maturitas (bulan ke % atau ke 4 karena pengambilan makanan kurang sempurna. 1.!.%. Kehamilan 2eterotopik adalah kehamilan ektopik yang dapat terjadi bersama dengan kehamilan intrauterin. Kehamilan heterotipik ini sangat langka, terjadi satu dalam 1'.+++)(+.+++ kehamilan ektopik. Kehamilan heterotopik dapat di bedakan atas " a. Kehamilan kombinasi (5ombined Ectopik 0regnancy yaitu kehamilan yang dapat berlangsung dalam -aktu yang sama dengan kehamilan intrautrin normal. b. Kehamilan ektopik rangkap (5ompound Ectopic 0regnancy yaitu terjadinya kehamilan intrauterin setelah lebih dahulu terjadi kehmilan ektopik yang telah *

mati atau pun ruptur dan kehmilan intrauterin yang terjadi kemudian berkembang seperti biasa. 1.!.4. Kehamilan interstisial yaitu implantasi telur terjadi dalam pars interstitialis tuba. Kehamilan ini juga disebut sebagai kehamilan kornual (kahamilan intrauteri, tetapi implantasi plasentanya di daerah kornu, yang kaya akan pembuluh darah . Karena lapisan myometrium di sini lebih tebal maka ruptur terjadi lebih lambat kira)kira pada bulan ke ( atau ke *. Kehamilan interstisial merupakan penyebab kematian utama dari kehamilan ektopik yang pecah. 1.!.'. Kehamilan intraligamenter Kehamilan intraligamenter berasal dari kehamilan ektopik dalam tuba yang pecah. Konseptus yang terjatuh ke dalam ruangan ekstra peritoneal ini apabila lapisan korionnya melekat dengan baik dan memperoleh vaskularisasi di situ fetusnya dapat hidup dan berkembang dan tumbuh membesar. Dengan demikian proses kehamilan ini serupa dengan kehmilan abdominal sekunder karena keduanya berasal dari kehamilan ektopik dalam tuba yang pecah. 1.!.6. Kehamilan tubouteina merupakan kehamilan yang semula mengadakan implantasi %

pada tuba pars interstitialis, kemudian mengadakan ekstensi secara perlahan)lahan ke dalam kavum uteri. 1.!.$. Kehamilan tuboabdominal berasal dari tuba, dimana 1igot yang semula megadakan implantasi di sekitar bagian fimbriae tuba, secara berangsur mengadakan ekstensi ke kavum peritoneal. 1.!.1+. Kehamilan tuboovarial digunakan bila kantung janin sebagian melekat pada tuba dan sebagian pada jaringan ovarium. 1.(. 0atofisiologi 7eberapa hal diba-ah ini ada hubungannya dengan terjadinya kehamilan ektopik" 1.(.1. 0engaruh faktor mekanik 8aktor)faktor mekanis yang menyebabkan kehamilan ektopik antara lain" ri-ayat operasi tuba, salpingitis, perlekatan tuba akibat operasi non)ginekologis seperti apendektomi, pajanan terhadap diethylstilbestrol, salpingitis isthmica nodosum (penonjolan)penonjolan kecil ke dalam lumen tuba yang menyerupai divertikula , dan alat kontrasepsi dalam rahim (/KD9 . 2al)hal tersebut secara umum menyebabkan perlengketan intra) maupun ekstraluminal pada tuba, sehingga menghambat perjalanan 1igot menuju kavum uteri. 8aktor mekanik lain adalah 4

pernah menderita kehamilan ektopik, pernah mengalami operasi pada saluran telur seperti rekanalisasi atau tubektomi parsial, induksi abortus berulang, tumor yang mengganggu keutuhan saluran telur. 1.(.!. 0engaruh faktor fungsional 8aktor fungsional yaitu perubahan motilitas tuba yang berhubungan dengan faktor hormonal. Dalam hal ini gerakan peristalsis tuba menjadi lamban, sehingga implantasi 1igot terjadi sebelum 1igot mencapai kavum uteri. :angguan motilitas tuba dapat disebabkan oleh perobahan keseimbangan kadar estrogen dan progesteron serum. Dalam hal ini terjadi perubahan jumlah dan afinitas reseptor adrenergik yang terdapat dalam utrus dan otot polos dari saluran telur. ;ni berlaku untuk kehamilan ektopik yang terjadi pada akseptor kontrasepsi oral yang mengandung hanya progestagen saja, setelah memakai estrogen dosis tinggi pascaovulasi untuk mencegah kehamilan. ,erokok pada -aktu terjadi konsepsi dilaporkan meningkatkan insiden kehamilan ektopik yang diperkirakan sebagai akibat perubahan jumlah dan afinitas reseptor adrenergik dalam tuba.

1.(.(. Kegagalan kontrasepsi '

#ebenarnya insiden sesungguhnya kehamilan ektopik berkurang karena kontrasepsi sendiri mengurangi insidensi kehamilan. /kan tetapi dikalangan para akseptor bisa terjadi kenaikan insiden kehamilan ektopik apabila terjadi kegagalan pada teknik sterilisasi. /lat kontrasepsi dalam rahim selama ini dianggap sebagai penyebab kehamilan ektopik. .amun ternyata hanya /KD9 yang mengandung progesteron yang meningkatkan frekuensi kehamilan ektopik. /KD9 tanpa progesteron tidak meningkatkan risiko kehamilan ektopik, tetapi bila terjadi kehamilan pada -anita yang menggunakan /KD9, besar kemungkinan kehamilan tersebut adalah kehamilan ektopik. 1.(.*. 0eningkatan afinitas mukosa tuba Dalam hal ini terdapat elemen endometrium ektopik yang berdaya meningkatkan implantasi pada tuba. 1.(.%. 0engaruh proses bayi tabung 7eberapa kejadian kehamilan ektopik dilaporkan terjadi pada proses kehamilan yang terjadi dengan bantuan teknik)teknik reproduksi (assisted reproduction . Kehamilan tuba dilaporkan terjadi pada :;8T (gamete intrafallopian transfer , ;<8 (in vitro fertili1ation , ovum transfer, dan induksi ovulasi. ;nduksi ovulasi dengan human pituitary hormone dan h5: dapat menyebabkan kehamilan 6

ektopik bila pada -aktu ovulasi terjadi peningkatan pengeluaran estrogen urin melebihi !++ mg sehari. 1.*. Epidemiologi 1.*.1. Distribusi frekuensi. Kehamilan ektopik belum terganggu sulit diketahui, karena biasanya penderita tidak menyampaikan keluhan yang khas, kehamilan ektopik baru memberikan gejala bila kehamilan tersebut terganggu. #ehingga insidens kehamilan ektopik yang sesungguhnya sulit ditetapkan. ,eskipun secara kuantitatif mortalitas akibat KET berhasil ditekan, persentase insidens dan prevalensi KET cenderung meningkat dalam dua dekade ini. Dengan berkembangnya alat diagnostik canggih, semakin banyak kehamilan ektopik yang terdiagnosis sehingga semakin tinggi pula insidens dan Keberhasilan kontrasepsi pula meningkatkan persentase kehamilan ektopik, karena keberhasilan kontrasepsi hanya menurunkan angka terjadinya kehamilan uterin, bukan kehamilan ektopik, terutama ;=D dan mungkin juga progestagen dosis rendah. ,eningkatnya prevalensi infeksi tuba juga meningkatkan keterjadian kehamilan ektopik. #elain itu, perkembangan teknologi di bidang reproduksi, seperti fertilisasi in vitro, ikut $

berkontribusi terhadap peningkatan frekuensi kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik lebih sering di temukan pada -anita kulit hitam dari pada -anita kulit putih. 0erbedaan ini diperkirakan karena peradangan pelvis lebih banyak ditemukan pada golongan -anita kulit hitam. Kehamilan ektopik banyak terdapat bersama dengan keadaan gi1i buruk dan keadaan kesehatan yang rendah, maka insidennya lebih tinggi di .egara sedang berkembang dan pada masyarakat yang berstatus sosio)ekonomi rendah daripada di .egara maju dan pada masyarakat yang berstatus sosio)ekonomi tinggi. Di /merika #erikat, kehamilan ektopik terjadi pada 1 dari 4* hingga 1 dari !*1 kehamilan, kejadian ini dipengaruhi oleh faktor sosial, mungkin karena pada golongan pendapatan rendah lebih sering terdapat gonorrhoe karena kemungkinan berobat kurang.

1.*.!. Determinan a =sia =mur merupakan faktor resiko yang penting terhadap terjadinya kehamilan ektopik. #ebagian besar -anita mengalami kehamilan ektopik berumur !+)*+ tahun dengan 1+

umur rata)rata (+ tahun.1( ,enurut >inardakis (1$$6 *+& dari kehamilan ektopik terjadi antara umur !+)!$ tahun.

b 0aritas ;nsiden kehamilan ektopik meningkat seiring dengan pertambahan paritas. Kejadian ini lebih banyak terjadi pada multipara. /da laporan yang menyebutkan kejadiannya satu dalam !4++ kehamilan. 0enelitian di 9#=D /rifin /chmad di 0ekan 7aru selama periode 1 ?anuari !++()(1 Desember !++% melaporkan bah-a kehamilan ektopik terganggu terbanyak terjadi pada penderita paritas 1 ((%,(* & .

c 9as@#uku ,enurut 0hilip Kotler, banyak faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang, salah satunya adalah faktor sosial dan kebudayaan. #uku termasuk bagian dari budaya yang tentunya akan mempengaruhi perilaku dalam menggunakan pelayanan kesehatan termasuk pelayanan kebidanan.Kehamilan ektopik lebih sering di temukan

11

pada -anita kulit hitam dari pada -anita kulit putih. 0erbedaan ini diperkirakan karena peradangan pelvis lebih banyak ditemukan pada golongan -anita kulit hitam.

d /gama /gama merupakan salah satu faktor sosio demografi yang mempengaruhi penggunaann pelayanan kesehatan termasuk pelayanan kebidanan yang merupakan salah satu bentuk dari pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk menjamin agar setiap -anita hamil dan menyusui dapat memelihara kesehatannya sesempurna mungkin, dapat melahirkan bayi yang sehat tanpa gangguan apapun dan dapat mera-atnya dengan baik.

e Tingkat 0endidikan ;bu dengan pendidikan lebih tinggi cenderung lebih memperhatikan kesehatannya selama kehamilan bila dibanding dengan ibu yang tingkat pendidikannya lebih rendah. 0endidikan ibu merupakan salah satu faktor penting dalam usaha menjaga kesehatan ibu, anak dan juga keluarga. #emakin tinggi pendidikan formal seorang 1!

ibu diharapkan semakin meningkat pengetahuan dan kesadarannya dalam mengantisipasi kesulitan dalam kehamilan dan persalinannya, sehingga timbul dorongan untuk melakukan penga-asan kehamilan secara berkala dan teratur.

f 0ekerjaan Derajat sosio ekonomi masyarakat akan menunjukkan tingkat kesejahteraan dan kesempatannya dalam menggunakan dan menerima pelayanan kesehatan. ?enis pekerjaan ibu maupun suaminya akan mencerminkan keadaan sosio ekonomi keluarga. Kehamilan ektopik lebih sering terjadi pada keadaan sosio ekonomi yang rendah.

g 9i-ayat 0enyakit Terdahulu 9i-ayat penyakit yang berhubungan dengan resiko kehamilan ektopik adalah infeksi, tumor yang mengganggu keutuhan saluran telur, dan keadaan infertil.

h 9i-ayat Kehamilan ?elek 9i-ayat kehamilan yang berhubungan dengan resiko kehamilan ektopik adalah kehamilan ektopik, induksi abortus berulang dan mola. 1(

#ekali pasien pernah mengalami kehamilan ektopik ia mempunyai kemungkinan 1+ sampai !%& untuk terjadi lagi. 2anya 4+& dari -anita yang pernah mengalami kehamilan ektopik menjadi hamil lagi, -alaupun angka kemandulannya akan jadi lebih tinggi. /ngka kehamilan ektopik yang berulang dilaporkan berkisar antara +)1*.4&.!4. #ebagai konsekuensinya, beberapa pasien melaporkan kehamilan ektopik sebelumnya dan mengenal gejala)gejala sekarang yang serupa.

i 9i-ayat infeksi pelvis Kira)kira sepertiga sampai separuh dari pasien dengan kehamilan ektopik mempunyai ri-ayat infeksi pelvis sebelumnya. 5alon ibu menderita infeksi akibat penyakit :A (gonorrhea ataupun radang panggul. 2al inilah yang menyebabkan ibu yang menderita keputihan harus melakukan pemeriksaan untuk memastikan gejala yang di deritanya adalah tanda infeksi atau hanya keputihan yang bersifat fisiologis.

j 9i-ayat kontrasepsi 1*

9i-ayat kontrasepsi membantu dalam penilaian kemungkinan kehamilan ektopik. 0ada kasus)kasus kegagalan kontrasepsi pada -anita yang menggunakan kontrasepsi oral atau dengan alat kontrasepsi dalam rahim (/KD9 , rasio kehamilan ektopik dibandingkan dengan kehamilan intrauterin adalah lebih besar daripada -anita)-anita yang tidak menggunakan metode kontrasepsi. Kejadian kehamilan ektopik pada akseptor /KD9 dilaporkan 1! kali lebih tinggi dibandingkan dengan pemakai kondom. Diperkirakan terjadi ! kehamilan ektopik per 1+++ akseptor /KD9 setiap tahun. /kseptor pil yang berisi hanya progestagen dilaporkan mempunyai insiden yang tinggi terhadap kehamilan ektopik apabila terjadi kehamilan selagi menjadi akseptor yaitu % kali lebih tinggi dibandingkan dengan insidennya yang biasa. 0ada pemakai pil mini *)4& dari kehamilannya dilaporkan adalah ektopik, akan tetapi dilaporkan tidak terjadi perubahan insiden pada akseptor pil kombinasi.

k 9i-ayat operasi tuba /danya ri-ayat pembedahan tuba sebelumnya baik prosedur sterilisasi yang gagal 1%

maupun usaha untuk memperbaiki infertilitas tuba semakin umum sebagai faktor resiko terjadinya kehamilan ektopik.

l ,erokok ,erokok pada -aktu terjadi konsepsi meningkatkan meningkatkan insiden kehamilan ektopik yang diperkirakan sebagai akibat perubahan jumlah dan afinitas reseptor andrenergik dalam tuba.

1.%. :ejala dan :ambaran Klinis Kehamilan ektopik belum terganggu sulit diketahui, karena biasanya penderita tidak menyampaikan keluhan yang khas. 0ada umumnya penderita menunjukkan gejala gejala seperti pada kehamilan muda yakni mual, pembesaran disertai rasa agak sakit pada payudara yang didahului keterlambatan haid. Disamping gangguan haid, keluhan yang paling sering ialah nyeri di perut ba-ah yang tidak khas, -alaupun kehamilan ektopik belum mengalami ruptur. Kadang)kadang teraba tumor di samping uterus dengan batas yang sukar ditentukan. :ejala dan tanda kehamilan ektopik terganggu sangat berbeda)beda, dari

14

perdarahan banyak yang tiba)tiba dalam rongga perut sampai terdapatnya gejala yang tidak jelas, sehingga sukar membuat diagnosisnya. :ejala dan tanda bergantung pada lamanya kehamilan ektopik terganggu, abortus atau ruptur tuba, tuanya kehmilan, derajat perdarahan yang terjadi, dan keadaan umum penderita sebelum hamil. .yeri abdomen merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik. .yeri dapat unilateral atau bilateral, pada abdomen bagian ba-ah, seluruh abdomen, atau hanya di bagian atas abdomen. =mumnya diperkirakan, bah-a nyeri perut yang sangat menyiksa pada suatu ruptur kehamilan ektopik, disebabkan oleh darah yang keluar ke dalam kavum peritoneum. Tetapi karena ternyata terdapat nyeri hebat, meskipun perdarahannya sedikit, dan nyeri yang tidak berat pada perdarahan yang banyak, jelas bah-a darah bukan satu satunya sebab timbul nyeri. Darah yang banyak dalam kavum peritoneal dapat menyebabkan iritasi peritoneum dan menimbulkan rasa nyeri yang bervariasi. /menorea atau gangguan haid merupakan tanda yang penting pada kehamilan ektopik. >amanya amenorea tergantung pada kehidupan janin, sehingga dapat bervariasi. #ebagian penderita tidak mengalami amenorea 1'

karena kematian janin terjadi sebelum haid berikutnya. 7ercak darah (spotting atau perdarahan vaginal merupakan juga tanda yang penting pada kehamilan ektopik terganggu. 2al ini menunjukkan kematian janin, dan berasal dari uteri karena pelepasan desidua. 0erdarahan biasanya sedikit, ber-arna coklat tua, dan dapat intermiten atau terus menerus. 0ada pemeriksaan dalam ditemukan bah-a usaha menggerakkan serviks uteri menimbulkan rasa nyeri dan kavum Doglas teraba menonjol, berkisar dari diameter % sampai 1% cm, dengan konsistensi lunak dan elastis. 1.4. 0encegahan 1.4.1. 0encegahan 0rimer 0encegahan primer adalah usaha)usaha yang dilakukan sebelum sakit (prepatogenesis , antara lain " a. 0erbaikan dan peningkatan status gi1i untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi seperti infeksi akibat gonorea, radang panggul. Keadan gi1i buruk dan keadaan kesehatan yang rendah menyebabkan kerentanan terhadap penyakit infeksi pada alat genitalia sehingga berisiko tinggi untuk menderita kehamilan ektopik. 16

b. ,enghindari setiap perilaku yang memperbesar risiko kehamilan ektopik seperti tidak merokok terutama pada -aktu terjadi konsepsi, menghindari hubungan seksual multipartner (seks bebas ataiu tidak berhubungan selain dengan pasangannya. c. ,emberikan dan menggalakkan pendidikan kesehatan kepada masyarakat seperti penyuluhan mengenai kehamilan ektopik, pendidikan tentang seks yang bertanggung ja-ab dan nasehat perka-inan melalui berbagai media, sekolah)sekolah, kelompok pengajian dan kerohanian. d. 0enggunaan kontrasepsi yang efektif. De-asa ini masih terus dilakukan kegiatan untuk menemukan suatu cara kontrasepsi hormonal yang mempunyai efektivitas tinggi dan efek sampingan yang sekecil mungkin. 0il kombinasi merupakan pil kontrasepsi yang sampai saat ini dianggap paling efektif.' 1.4.!. 0encegahan #ekunder 0encegahan sekunder merupakan upaya menghentikan proses penyakit lebih lanjut, mencegah terjadinya komplikasi dengan sasaran bagi mereka yang menderita atau terancam menderita kehamilan ektopik, meliputi " a. 0rogram penyaringan 1$

=saha pencegahan sekunder dapat dilakukan melalui program penyaringan (screening bagi -anita yang beresiko terhadap kejadian 0,# sehingga diagnosis dapat ditegakkan sedini mungkin dan dapat segera memperoleh pengobatan secara radikal pada penderita untuk mencegah terjadinya radang panggul yang beresiko menimbulkan kehamilan ektopik.

b. Diagnosa dini Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang obstetrik memberikan kemungkinan kehamilan ektopik dapat ditegakkan diagnosisnya secara dini yaitu sebelum gejala)gejala klinik muncul, artinya sebelum kehamilan ektopik pecah. Dalam hal ini pemeriksaan prenatal dini dalam trimester pertama sangat penting bagi pasien)pasien yang beresiko tinggi terhadap kejadian kehamilan ektopik. ,ereka yang dianggap beresiko tinggi terhadap kehamilan ektopik antara lain adalah -anita yang pernah menjalani bedah mikro saluran telur, pernah menderita peradangan dalam rongga panggul, menderita penyakit pada tuba, pernah menderita kehamilan !+

ektopik sebelumnya, akseptor /KD9 atau pil bila terjadi kehamilan tidak sengaja, dan pada kehamilan yang terjadi dengan teknik)teknik reproduksi.!6 b.1. /namnesa Terjadi amenorea, yaitu haid terlambat mulai beberapa hari sampai beberapa bulan atau hanya haid yang tidak teratur. Kadang)kadang dijumpai keluhan hamil muda dan gejala hamil lainnya. .yeri perut bagian ba-ah, nyeri bahu, tenesmus dan perdarahan pervaginam terjadi setelah nyeri perut bagian ba-ah. b.!. 0emeriksaan umum 0enderita tampak kesakitan dan pucat, pada perdarahan dalam rongga perut dapat ditemukan tanda)tanda syok. b.(. 0emeriksaan ginekologi Tanda)tanda kehmilan muda mungkin ditemukan. 0ergerakan serviks menyebabkan rasa nyeri. 7ila uterus dapat diraba maka akan terasa sedikit membesar dan kadang)kadang teraba tumor di samping uterus dengan batas yang sukar ditentukan. 5avum douglasi yang menonjol dan nyeri raba menunjukkan adanya hematocele retrouterina. #uhu kadang)kadang bisa naik sehingga menyukarkan perbedaan dengan infeksi pelvik. c. Terapi medikamentosa dan penatalaksanaan bedah

!1

De-asa ini penanganan kehamilan ektopik yang belum terganggu dapat dilakukan secara medis ataupun bedah. #ecara medis dengan melakukan injeksi lokal methotreBate (,TC , kalium klorida, glukosa hiperosmosis, prostaglandin, aktimiosin D dan secara bedah dilaksanakan melalui " c.1. 0embedahan konservatif Dimana integritas tuba dipertahankan. 0embedahan konservatif mencakup ! teknik yang kita kenal sebagai salpingostomi dan salpingotomi. #alpingostomi adalah suatu prosedur untuk mengangkat hasil konsepsi yang berdiameter kurang dari ! cm dan berlokasi di sepertiga distal tuba fallopii. 0ada prosedur ini dibuat insisi linear sepanjang 1+)1% mm pada tuba tepat di atas hasil konsepsi, di perbatasan antimesenterik. #etelah insisi hasil konsepsi segera terekspos dan kemudian dikeluarkan dengan hati)hati. 0erdarahan yang terjadi umumnya sedikit dan dapat dikendalikan dengan elektrokauter. ;nsisi kemudian dibiarkan terbuka (tidak dijahit kembali untuk sembuh per sekundam. 0rosedur ini dapat dilakukan dengan laparotomi maupun laparoskopi. 0ada dasarnya prosedur salpingotomi sama dengan salpingostomi, kecuali bah-a pada salpingotomi insisi dijahit kembali. 7eberapa literatur menyebutkan bah-a tidak !!

ada perbedaan bermakna dalam hal prognosis, patensi dan perlekatan tuba pascaoperatif antara salpingostomi dan salpingotomi. c.!. 0embedahan radikal Dimana salpingektomi dilakukan, #alpingektomi diindikasikan pada keadaankeadaan berikut ini" 1 kehamilan ektopik mengalami ruptur (terganggu ! pasien tidak menginginkan fertilitas pascaoperatif ( terjadi kegagalan sterilisasi * telah dilakukan rekonstruksi atau manipulasi tuba sebelumnya % pasien meminta dilakukan sterilisasi 4 perdarahan berlanjut pascasalpingotomi ' kehamilan tuba berulang 6 kehamilan heterotopic $ massa gestasi berdiameter lebih dari % cm. ,etode ini lebih dipilih daripada salpingostomi, sebab salpingostomi dapat menyebabkan jaringan parut dan penyempitan lumen pars ismika yang sebenarnya sudah sempit. 1.4.(. 0encegahan Tersier 0encegahan tersier meliputi program rehabilitasi (pemulihan kesehatan yang ditujukan terhadap penderita yang baru pulih dari Kehamilan Ektopik meliputi rehabilitasi mental dan social yakni dengan memberikan dukungan moral bagi penderita !(

terutama penderita yang infertile akibat Kehamilan Ektopik agar tidak berkecil hati, mempunyai semangat untuk terus bertahan hidup dan tidak putus asa sehingga dapat menjadi anggota masyarakat yang berdaya guna.

D/8T/9 0=#T/K/ 1. Damario ,/, 9ock ?/. Ectopic pregnancy. ;n" 9ock ?/, Thompson ?D. Te >indeDs operative gynecology. 6th ed. 0hiladelphia" >ippincot)9aven, 1$$'" %+1)%!' !. #peroff >, :lass 92, Kase .:. Ectopic pregnancy" 5linical gynecologic endokrinology and infertility. 4th ed. 7altimore" 3illiams E 3ilkins,1$$$" 11*$)114' (. #peroff >, :lass 92, Kase .:. Endocrinology of pregnancy" 5linical gynecologic endokrinology and infertility. 4th ed. 7altimore" 3illiams E 3ilkins,1$$$"!'%)((% *. Doyle ,7, De5herney. Diagnosis and management of tubal disease. ;n" 5arr 79, 7lack-ell 9E. TeBtbook of reproductive medicine. 1st ed. 5onnecticut" /ppleton E >ange, 1$$("%+')%14 %. #ymonds E,. 5omplication of early pregnancy" abortion, eBtrauterine pregnancy and hydatidiform mole. ;n" Essential obstetric and gynaecology. !nd ed. 5hurchill >ivingstone,1$$!" 66)$! !*

4. 2utchinson)3illiams K/, De5herney /2. The endocrinology of ectopic pregnancy. ;n" Endocrine disorders in pregnancy. (rd ed. 5onnecticut" /ppleton E >ange, 1$64"*(')*%+ '. 5hung pun T. Ectopic pregnancy. ?0A: !++1F!'"1')!+ 6. 7asuki 7, #aifuddin /7. Ectopic pregnancy and estimated subsGuent fertility problems in ;ndonesia. ,ajalah Abstetri dan :inekologi ;ndonesia 1$$$F!("!1!)!16 $. 7asuki 7. Duration of current ;=D use and risk of ectopic pregnancy. ,ajalah Abstetri dan :inekologi ;ndonesia 1$$$F!("6!)6' 1+.?affe 97. 0rotein hormones of the placenta, decidua, and fetal membranes. ;n" Hen ##5, ?affe 97. 9eproductive endocrinology. (rd ed. 0hiladelphia" 37 #aunders,1$64" '%6)'4$ 11. #tovall T:, ,c5ord ,>. Early pregnancy loss and ectopic pregnancy. ;n 7erek ?#, /dhasi EH, 2illard 0/. .ovakDs gynecology. 1!th ed. 7altimore" 3illiams E 3ilkins, 1$$4" *6')%!* 1!. Taber 7I. ,anual of gynecologic and obstetric emergencies. 0hiladelphia" 37 #aunders 5ompany,1$'$"(11)((( 1(. >evine D. Ectopic pregnancy. ;n" 5allen 03. =ltrasonography in obstetric and gynecology. *th ed. 0hiladelphia" 37 #aunders 5o.,!+++" $1!)$(* 1*.7arnhart K, Esposito ,, 5outifaris 5. /n update on the medical treatment of ectopic pregnancy. ;n" 5urrent reproductive endocrinology. Abstet and :yn 5lin of .orth /merica !+++F!'" 4%()44' !%

1%. Kadar ., 5ald-ell 7<, 9omero 9. / method of screening for ectopic pregnancy and its indication. Abstet :ynecol 1$61F%6" 14! 14. /spillagra ,A, 3hittaker 0:, :rey 5E, et al. Endocrinologic events in early pregnancy failure. /m ? Abstet :ynecol 1$6(F1*'"$+(

!4

Anda mungkin juga menyukai