Anda di halaman 1dari 43

ABSTRAK Telah dilakukan percobaan berjudul Kinetika Kmia.

Tujuan dari percobaan ini adalah mampu menjelaskan tanda-tanda reaksi kimia serta mampu menentukan laju dan orde reaksi. Metode yang digunakan dalam percobaan ini adalah : 1. Pencampuran logam Mg dalam larutan !"#$% KMn&$% !l yang berprinsip dapat menjelaskan mekanisme reaksi serta tanda-tanda reaksi kimia. ". Pencampuran
" "

& dengan metode titrasi dengan mengamati berapa 'aktu

yang diperlukan sampai larutan berubah 'arna menjadi kuning. Pada percobaan pertama dihasilkan logam Mg paling cepat habis bereaksi pada konsentrasi " M dengan mendapatkan orde reaksi% m ( ". )edangkan pada percobaan kedua didapatkan 'aktu yang dibutuhkan sampai 'arna larutan berubah 'arna menjadi kuning paling cepat pada erlenmeyer ke " karena *olume berpengaruh dengan dihasilkan m ( 1 untuk .
" "

!"&$ paling

!"&$ dan m ( #%$ untuk KMn&$

PERCOBAAN II REAKSI KIMIA : KINETIKA KIMIA

I.

Tujuan Percobaan +.1 Mampu menjelaskan tanda-tanda reaksi kimia +." Mampu menetukan laju dan orde reaksi

II.

Dasar Teori ++.1 Kinetika Kimia Kinetika kimia merupakan pengkajian laju dan mekanisme reaksi kimia. ,esi lebih cepat berkarat dalam udara lembab dari pada dalam udara kering% makanan lebih cepat membusuk bila tidak di dinginkan% kulit lebih cepat menjadi gelap dalam musim panas daripada dalam musim dingin. +ni merupakan tiga contoh yang la-im dari perubahan kimia yang kompleks dengan laju yang beraneka menurut kondisi reaksi. .Keenan% 1//01

++."

2eaksi Kimia 2eaksi kimia adalah pembentukan ikatan baru. 2eaksi yann terjadi karena materi a'al .reaktan1 bersama-sama putus atau secara bergantian untuk membentuk atau beberapa materi yang berbeda .produk1. .Miller% 1//31 2eaksi-reaksi kimia% ditandai dengan gejala : a. Timbulnya gas !ontoh : "
"

& .e1 4 Mg .s1

Mg.& 1".a51 4

" .g1

b. Terbentuknya endapan

!ontoh : Pb.!
6

!&&1".a51 4

"

)&$.a51

!&&

.a51

4 Pb)&$ .s1

c. Perubahan suhu !ontoh : 7a&


.a51

"

)&$ .a51

7a")&$.a51 4 "

"

&.a51

d. Perubahan 'arna !ontoh : " !l .a51 4 !u)&$ .a51


"

)&$ .a51 4 !u!l" .a51 .Keenan% 1//"1

++.6

Macam-macam 2eaksi Kimia ,erdasarkan dibedakan atas: gejala yang ditimbulkan% reaksi kimia

++.6.1 2eaksi 7etralisasi 2eaksi netralisasi yaitu reaksi antara suatu asam dan basa yang banyaknya secara kimia'i sama. 2eaksi antara asam dan basa pada umumnya membentuk garam dan air. .8ogel% 1/091 2eaksi penetralan yaitu reaksi antara asam dan basa. Menurut :rhenius reaksi penetralan adalah reaksi antara 1 ion 4 dan 1 ion & -

4&

"

&

Menurut teori ,ronsted ;o'ry% reaksi netralisasi dapat dirumuskan :

&4

&

"

&

"

&

asam 1

basa "

basa 1

asam " .2i*ai% 1//91

++.6." 2eaksi Pembentukan <ndapan Terjadi jika larutan terlalu jenuh dengan -at yang bersangkutan. Pada reaksi ini% terjadi penggabungan ion positi= dari basa atau garam pereaksi yang bereaksi dengan ion negati*e dari asam atau basa pereaksi. Pada akhir reaksi terbantuklah endapan pada dasar tabung reaksi% contoh : 7a!l 4 :g7&6 7a7&6 4 :g!l .8ogel% 1/091 ++.6.6 2eaksi Pembentukan >as ?alam beberapa kasus -at tertentu% dalam suatu reaksi dapat berupa -at yang tidak larut% yaitu gas atau -at yang mengurai dan akan menguap sebagai gas. Misalnya. @ika !l ditambahkan larutan 7a") menghasilkan ") .elektrolit lemah1 dan kelarutannya dalam air sangat kecil sehingga mudah menguap. 2eaksi molekulnya adalah sebagai berikut : " !l .a51 4 " 7a") .a51
"

) 4 " 7a!l

>ejala lain dalam reaksi ialah terbantuknya elektrolit yang sangat kecil daya analisanya. .,rady% 1//$1 ++.6.$ 2eaksi Pembentukan Kompleks Pembentukan kompleks dalam analisa kuantitati= sering terlihat dan digunakan untuk pemisahan atau identi=ikasi ion kompleks jika ada perubahan 'arna larutan. Misalnya : :g!l .g1 4 " 7
6

:g 4 A.7

6 "

1 B4 4 !l.8ogel% 1/091

)ering dipakai untuk pemisahan atau identi=ikasi bila ion kompleks terbentuk maka terjadi karena dalam larutan pembantukan kompleks merupakan penyebab pelarutnya endapan dari reagensia yang berlebih. .,rady% 1//$1

++.6.9 2eaksi Pertukaran Muatan 2eaksi yang bersi=at asam dengan logam adalah si=at dari golongan lebih luas yaitu satu unsur akan menggantikan unsur lain dari suatu senya'a. Misalnya: Cn .s1 4 !u)&$ .a51 !u .s1 4 Cn)&$ .a51

2eaksi ini sama dengan reaksi antara senya'a dengan ion hydrogen yaitu : Cn .s1 4 "
4 .g1 " .g1

4 Cn"4 .a51

2eaksi tersebut dapat terjadi jika logam yang dimasukkan kedalam larutan memiliki daya oksidasi yang besar% sehingga dapat mereduksi ion logam dalam larutan. .8ogel% 1/091 ++.6.D 2eaksi 2edoks ?alam setiap reaksi redoks% perbandingan polar antara -at yang dioksidasi dan -at yang direduksi didapat dari persamaan yang memenuhi jumlah electron yang dilepas sama dengan yang diikat. !ontoh : 9 Ee"4 4 Mn&$- 4 0
4

9Ee64 4 DMn"4 4 $

"

&

.Fnder'ood% 1//#1 ++.$ ;aju 2eaksi ;aju reaksi yaitu perubahan konsentrasi konsentrasi reaktan atau produk terhadap 'aktu .mGs1. )etiap reaksi dapat dinyatakan dengan persamaan umum% 2eakta Produk

Persamaan ini% memberitahukan bah'a selama berlangsungnya suatu reaksi% molekul reaktan bereaksi sedangkan molekul produk terbentuk. : ,

Menurut jumlah molekul : dan meningkanya jumlah molekul , sering dengan 'aktu yang diperlihatkan dalam sebuah gra=ik. )ecara umum akan lebih mudah apabila dinyatakan laju dalam perubahan konsentrasi terhadap 'aktu. @adi untuk reaksi diatas dapat dinyatakan lajunya sebagai :

;aju ( - H+:@ Ht

atau

- H+:@ Ht .!hang% "##$1

++.9

Eaktor-=aktor Iang Mempengaruhi ;aju 2eaksi ++.9.1 ;uas Permukaan ,idang )entuh )emakin luas permukaan bidang sentuh% reaksi semakin cepat. Karena bidang sentuh yang luas akan memungkinkan molekul bertabrakan dengan molekul lain. al ini menyebabkan -at yang terbantuk serbuk reaksinya akan semakin lebih cepat dari pada reaksi -at yang berbantuk kepingan besar. .&Jtoby% "##11 ++.9." )uhu ;aju reaksi kimia bertambah dengan naiknya suhu. ?engan naiknya suhu bukan hanya molekul-molekul lebih sering bertabrakan% tetapi mereka juga bertabrakan dengan bantuan yang lebih berat karena mereka bergerak lebih cepat. .Keenan% 1//#1 ++.9.6 )i=at ?asar Pereaksi

Cat--at berbeda secara nyata% dalam lajunya mereka mengalami perubahan kimia. Molekul-molekul hydrogen dan =luorida bereaksi secara spontan bahkan pada temperature kamar dengan menghasilkan hydrogen =luoride.
"

4 E" " E .sangat cepat pada suhu kamar1

Pada kondisi serupa% molekul hydrogen dan oksigen bereaksi sangat lambat% sehingga tak 7ampak pertubahan kimianya.
"

4 &" "

"

& .sangat lambat pada suhu kamar1 .Keenan% 1//#1

++.9.$ Katalis Katalis adalah -at yang mempercepat reaksi tanpa mengalami perubahan kimiayang permanen. )uatu katalis mempengaruhi kecepatan reaksi dengan jalan: 1. Pembentukan senya'a antara .katalis homogen1 ". :bsorbsi .katalis heterogen1 ++.9.9 Konsentrasi Perubahan kimia timbul sebagai akibat dari tumbukan molekul. )emakin banyak tumbukan yang terjadi% semakin besar laju reaksinya. @ika konsentrasi reaktan semakin tinggi maka tumbukan juga akan semakin besar. .Keenan% 1//#1 ++.D Persamaan ;aju 2eaksi 2eaksi : "7"&6 $7&" 4 &" ;aju reaksi sebanding dengan konsentrasi 7"&9 dan dapat ditulis :

;aju reaksi K A7"&9B ;aju reaksi = k A7"&9B K disebut konstanta laju reaksi orde pertama. ;aju reaksi diatas dapat diukur baik dengan berdasarkan penurunan A7 "&9B atau berdasarkan pada A&"B A7&"B A7"&9B akan menghasilkan persamaan yang berbeda. ;aju reaksi

;aju reaksi

;aju reaksi :pabila dilakukan pengukuran akan terlihat bah'a laju reaksiL M laju reaksi M laju reaksiL% sehingga kLM k M kL. Karena itu untuk memperoleh persamaan laju reaksi yang seragam% maka berdasarkan perjanjian ditetapkannya laju reaksi yang didasarkan oleh suatu reaktan atau produk tersebut dalam persamaan reaksi% jadi : ;aju reaksi Fntuk reaksi umum : a: 4 b, c! 4 ?d .Keenan% 1//#1

".3

&rde 2eaksi &rde reaksi dapat dide=inisikan sebagai jumlah satu eksponen yang menyatakan hubungan antara konsentrasi dengan kecepatan reaksi. &rde reaksi dikenal dengan tingkat reaksi. Fntuk reaksi umum :4, !. Maka kecepatan reaksi ditentukan oleh konsentrasi : dan ,. &rde reaksi total yang perlu diperhatikan :

1. ?ata eksperimen harus pada suhu konstan agar harga 8 tetap. ". Metode mencari orde reaksi : a1 Metode ;ogika Metode logika menggunakan rumus bah'a aJ ( b dengan a ( perbesaran konsentrasi ay ( b b ( perbesaran laju reaksi

Metode ini memiliki kelemahan% yaitu hanya bisa digunakan jika ada data yang sama. b1 Metode Komparati= .Perbandingan1 Metode ini membandingkan persamaan kecepatan reaksi

arga K1 dan K" .tetapan laju reaksi1 pada suhu konstan adalah sama% sehingga dapat dihilangkan. ?engan demikian perbandingan konsentrasi -at yang berubah dipangkatkan orde reaksinya masing N masing sama dengan perbandingan kecepatan reaksinya. c1 Metode >ra=ik ,ila berupa garis lurus .linear1 merupakan orde reaksi satu garis lengkung .parabola1 merupakan orde reaksi dua. @ika berupa garis lengkung% tetapi bukan bentuk kuadrat orde reaksinya 6%$ dan seterusnya.

".3.1

2eaksi &rde 7ol .#1 2eaksi orde nol mempunyai laju yang tidak bergantung pada konsentrasi reaktan. )ebagai contoh% dekomposisi lebih pada 'al=orm panas bertekanan tinggi mempunyai laju p 6 terdekomposisi pada laju tetap sampai habis seluruhnya. anya reaksi yang heterogenyang mempunyai hukum laju dengan orde nol secara keseluruhan.rumus laju reaksi menjadi 8.K.

.Khopkar%1//#1 ".3." 2eaksi &rde )atu @ika laju suatu reaksi kimia berlangsung lurus dengan konsentrasi jika suatu pereaksi 8 ( K A:B. Maka reaksi itu dikatakan sebagai reaksi orde pertama jika dinyatakan dengan gra=ik% maka laju reaksi dengan orde pertama berupa garis lurus liniear.

[A]

.Khopkar% 1//#1

".3.6

2eaksi &rde Kedua

10

@ika laju reaksi sebanding dengan pangkat dua suatu pereaksi atau pangkat satu konsentrasi dua pereaksi 8 ( K A:B". Maka reaksi itu dikatakan sebagai reaksi beranak " jika dinyatakan dengan gra=ik% maka laju reaksi dengan orde reaksi dua berupa garis lengkung.
V

[A ]

.Khopkar% 1//#1 ".0 ukum ;aju dan Kostanta ;aju ;aju reaksi terukur seringkali sebanding dengan konsentrasi reaktan suatu pangkat. !ontihnya mungkin saja laju itu sebanding dengan konsentrasi dua reaktan : dan ,% sehingga : 8 ( K A:B A,B Koe=isien K disertai konsentrasinya yang tidak bergantung pada konsentrasi% tetapi bergantung pada temperature. Persamaan sejenis ini yang ditentukan secara eksperimen disebut hokum laju reaksi. )ecara =ormal hukum laju reaksi adalah persamaan yang menyamakan laju reaksi sebagai =ungsi dari konsentrasi semua spesien yang ada termasuk produknya. ukum laju reaksi memiliki dua penerapan utama% penerapan praktisnya setelah kita mengetahui hukum laju dan komposisi campuran. Penerapan teoritis hukum laju ini adalah hokum laju menerapkan pemandu untuk mekanisme reaksi. )etiap mekanisme yang dilanjutkan harus konstan dengan hukum laju yang diamati.

11

.:tkins% 1//61

"./

Teori Tumbukan ;aju reaksi dapat diperoleh dengantiga =aktor berikut : 11 Eaktor <nergi Tumbukan @umlah keseluruhan tumbukan antara partikel reaktan dalam *olume dari 'aktu yang diberikan. "1 Eaktor <nergi Tumbukan Eraksi partikel reaktan yang menumbuk dengan energi akti*asi yang cukup untuk memulai reaksi. 61 Eaktor >eometri Tumbukan Eraksi partikel yang menumbuk dengan orientasi yang benar sehingga atom dapat memindahkan atom membagi elektron *alensi secara terarah ketka mereka melakukan kontak satu sama lain. .Miller% 1/031

".1#

Kecepatan 2eaksi Kecepatan reaksi dinyatakan sebagai perubahan konsentrasi atau hasil reaksi persatuan 'aktu. ;aju reaksi dapat dinyatakan sebagai laju berkurangnya konsentrasi suatu reaktan atau bertambahnya suatu produk. ?apat ditulis : 8( ?engan 8 A:B A,B t 8( ( kecepatan laju reaksi ( konsentrasi : ( konsentrasi , ( 'aktu

12

.)astrohamidjojo% "##11 ".11 <nergi :kti*asi 2eaksi kimia berlangsung sebagai akibat tumbukan antara molekul-molekul yang bereaksi. :kan tetapi tidak semua tumbukan menghasilkan reaksi. ?ari segi energi ada semacam energi tumbukan minimum yang harus tercapai agar reaksi terjadi. Fntuk bereaksi molekul yang bertumbukan harus memiliki energi kinetic total sama dengan atau lebih besar daripada energy akti*asi% molekul utuh dan tidak ada perubahan akibat tumbukan. )pes yang terbentuk sementara oleh molekul reaktan sebagai akibat tumbukan sebelum membentuk produk dinamakan kompleks terakti=kan .keadaan transisi1. .!hang% "##$1

".1"

:nalisa ,ahan ".1".1 ;ogam Mg ,er'arna putih mengkilap Pada suhu biasa mudah diserbukkan Pada suhu tinggi .$9#o! N 99#o!1 amat lunak ;arut dalam asam encer Mudah dioksidasi% mudah terbakar 7yala dalam cahaya yang menyilaukan "Mg.s1 4 &".g1 "Mg&.s1 .,asri% 1//D1 ".1"." :sam Klorida . !l1 Merupakan asam kuat Tidak ber'arna Mudah larut dalam air

13

,aunya menusuk pernapasan

hidung

hingga

berbahaya

bagi

Tidak larut dalam alcohol ?apat melarutkan logam-logam mulia ,ahan baku membuat plastic g.s1 4 " !l.g1 Mg!l".a51 4
".g1

.8ogel% 1/091 ".1".6 KMn&$ ,er'arna ungu Titik dekomposis ;arut dalam air ?igunakan dalam *olumetrik dan agen oksida .,ird%1/031 ".1".$ :sam &ksalat .
"

!"&$1

:sam organik dan bersi=at toksik Merupakan -at padat hablur Tidak ber'arna Titik leleh 1##o! ?apat bereaksi dengan basa menghasilkan garam dan air .,asri% "###1 ".1".9 :5uadest )i=at =isik : ,erbentuk cair% tidak ber'arna% tidak berbau% tidak berasa% titik didih 1##o!% titik beku #o! )i=at kimia :

14

)enya'a dengan =ormula "&%elektrolit lemah%terionisasi menjadi 6&4 dan & - dihasilkan dari pengoksidasian hidrogen sebagai bahan pelarut dalam kebanyakan senya'a dan sumber listrik. .,asri% "###1 III. Metode Percobaan 6.1 :lat dan Percobaan 6.1.1 :lat Tabung reaksi <rlenmeyer >elas beker >elas ukur Pipet tetes )top'atch ;abu ukur

6.1." ,ahan Pita Mg !l


"

!"&$

KMn&$ :5uadest 6." >ambar :lat

>elas beker

tabung reaksi

labu ukur

stop'atch

15

>elas ukur

Pipet tetes

elenmeyer

,uret

6.6 )kema Kerja 6.".1 Kinetika 2eaksi logam Mg dengan !l

1# m; !l " M >elas beker Penambahan pita Mg Pencatatan 'aktu Pengulanga 2 kali hasil

16

1# m; !l " M ;abu ukur Pengenceran menjadi 1%0 M Penuangan 1# m; !l 1# m; !l 1%0 M >elas beker Pemasukan pita Mg

1# m; !l " M ;abu ukur Pengenceran menjadi 1%D M Penuangan 1# m; HCl 1# m; !l 1%D M >elas beker Pemasukan pita Mg Pencatatan 'aktu sampai Mg habis hasil Perulanga 2 kali

Pencatatan 'aktu sampai Mg habis hasil Perulanga 2 kali

17

1# m; !l " M ;abu ukur Pengenceran menjadi 1% $M Penuangan 1# m; !l 1# m; !l 1%$ M >elas beker Pemasukan pita Mg

1# m; !l " M ;abu ukur Pengenceran menjadi 1%" M Penuangan 1# m;


HCl

1# m; !l 1%" M >elas beker Pemasukan pita Mg Pencatatan 'aktu sampai Mg habis hasil Perulanga 2 kali

Pencatatan 'aktu sampai Mg habis hasil Perulanga 2 kali

1# m; !l " M ;abu ukur Pengenceran menjadi 1%# M Penuangan 1# m; !l 1# m; !l 1%# M >elas beker Pemasukan pita Mg

1# m; !l " M ;abu ukur Pengenceran menjadi #%0 M Penuangan 1# m;


HCl

1# m; !l #%0 M >elas beker Pemasukan pita Mg Pencatatan 'aktu sampai Mg habis hasil Perulanga 2 kali

Pencatatan 'aktu sampai Mg habis hasil Perulanga 2 kali

18

1# m; !l " M ;abu ukur Pengenceran menjadi #%D M Penuangan 1# m; !l 1# m; !l #%D M >elas beker Pemasukan pita Mg Pencatatan 'aktu sampai Mg habis hasil Perulanga 2 kali

6.6." Kinetika reaksi ion permanganat dengan asam oksalat <rlenmeyer 1 1# ml "!"&$ 4 1" ml a5uadest <rlenmeyer 9# ml Penyiapan buret yang berisi KMn&$ #%1 M hasil Penggoyangan campuran hingga homogen Penambahan " ml KMn&$ #%1 M Pencatatan 'aktu sampai terjadi perubahan 'arna Pengamatan

19

<rlenmeyer " "# ml "!"&$ 4 " ml a5uadest <rlenmeyer 9# ml Penyiapan buret yang berisi KMn&$ #%3 M hasil Penggoyangan campuran hingga homogen Penambahan " ml KMn&$ #%1 M Pencatatan 'aktu sampai terjadi perubahan 'arna Pengamatan

<rlenmeyer 6 1# ml "!"&$ 4 1# ml a5uadest <rlenmeyer 9# ml Penyiapan buret yang berisi a5uadest Penggoyangan campuran hingga homogen Penambahan " ml KMn&$ #%1 M Pencatatan 'aktu sampai terjadi perubahan 'arna Pengamatan

20

hasil IV. Data Pen a!atan ".# Kineti$a rea$si %o a! M den an &C% ) &C% * "%# 1%0 1%D 1%$ 1%" 1%# #%0 #%D Pita M + c! , #%9 #%9 #%9 #%9 #%9 #%9 #%9 #%9 Percobaan # t $1 $3 3# /9 11" 1/6 "9" $"3 #-t #%#"$ #%#"1 #%#1$ #%#1# #%##0 #%##9 #%##6 #%##" Percobaan ' t $" 99 0" 1#" 161 "#/ "00 996 #-t #%#"$ #%#10 #%#1" #%##/ #%##3 #%##$ #%##6 #%##1 Keteran an

Timbul gelembung dan gas "

".' Kineti$a rea$si ion (er!an anat den an asa! o$sa%at

Percobaan (ada Er%en!e.er $e / +

&'C'O" !% 1#%## 1#%## 1#%## "#%## "#%## "#%## 1#%## 1#%## 1#%## M #%3 #%3 #%3 #%3 #%3 #%3 #%3 #%3 #%3

KMnO" !% "%## "%## "%## "%## "%## "%## $%## $%## $%## M #%1 #%1 #%1 #%1 #%1 #%1 #%1 #%1 #%1 t 6%$" $%#/ 6%$1 "%#" "%11 6%60 6%$1 6%60 6%9"

t t+rata0 rata, 6%D$

Ket

Oarna larutan kuning Oarna larutan kuning Oarna larutan kuning

++

"%9#

+++

6%$$

21

Per1itun an #. Kineti$a rea$si %o a! !a nesiu! den an asa! $%orida M1 . 81 ( "%# . 81 81 M" . 8" ( ( ( M1 .81 "%# . 81 81 ( ( ( ( M1 .81 "%# . 81 81 ( ( ( ( M1 . 81 "%# . 81 81 ( ( ( ( M1 . 81 ( "%# . 81 81 MD . 8D ( ( ( M1 . 81 ( M3 .83 1%# . "9
1%# "9 "%#

1%0 . "9
1%0 "%9 "%#

""%9 ml M6 .86 1%D . "9


1%D "%9 "%#

"#%# ml M$ . 8$ 1%$ . "9


1%$ "9 "%#

13%9 ml M9 . 89 1%" . "9


1%" "9 "%#

19%# ml

1"%9 ml

22

"%# . 81 81

( ( (

#%0 . "9
#%0 "9 "%#

1#%# ml

M1 . 81 ( "%# . 81 81

M0 .80 ( ( ( #%D . "9


#%D "9 "%#

3%9 ml

)umbu J ( log A !lB % sumbu y ( log 1Gt pengukura n .i1 1 " 6 $ 9 D 3 0 A !l B .M1 " 1%0 1%D 1%$ 1%" 1 #%0 #%D J.y 1Gt .1Gs1 #%#"$1 #%#1/3 9 #%#161 #%#1#1 9 #%##0" 9 #%##9 #%##63 9 #%##"# 9 log A !lB J #%6#1 #%"996 #%"#$1 #%1$D1 #%#3/" # -#%#/3# -#%""10 log 1Gt y -1%D10 -1%3#$ -1%006 -1%//$ -#%1D9 -"%#0$ -"%6#1 -"%$"D #%9/D -"%D00 #%#$/ # #%"69 # #%##/ #%##D -#%60$ -#%"/1 #%#$" #%#"1 -#%$0/ -#%$69 #%#/1 #%#D9 J"

23

#%DDD/

-1D%3#

-#%/66

#%"06

( (

n x. y x.y n x " .x 1 "

0..#%/661 .#.DDD/. 1D%31 0.#%"06 .#%DDD/1 "


3%$D3 +11%1$

( "%"D$ #%$$9 ( 1%01/ ( "%#1/ y y ( mJ 4 c


6%D36

( "%#1/ J 4 c

-1%D10 ( "%#1/ . #%6#1 1 4 c c c ( -1%D10 N #%D#0 ( -"%""D Q maka persamaannya menjadi y ( "%#1/ J N "%""D

'. Kineti$a rea$si ion (er!an anat den an asa! o$sa%at M# adalah A M# . 8# ( #%3 . 1# M1
"

!"&$B mula-mula yaitu #%3 M

M1 . 81 ( ( ( M1 . ""
3 ""

#%6" M

M# . 8# ( #%3 . "# M"

M" . 8" ( ( ( M" . ""


1$ ""

#%D$ M

M# . 8# (

M6 . 86

24

#%3 . 1# M6

( ( (

M6 . "#
3 "#

#%69 M

)umbu log J ( A pengukuran A .i1 1 " 6 P

" "

!"&$B % sumbu y ( log 1Gt 1Gt .1Gs1 #%##$"3 #%##300 #%##$$3 log A
"

!"&$B

!"&$B

log 1Gt y -"%6$# -"%1#6 -"%69# -D%3/6

J.y

J"

.M1 #%6" #%D$ #%69

J -#%$/9 -#%1/$ -#%$9D -1%1$9

1%1D# #%$#0 1%#3" "%D$#

#%"$9 #%#60 #%"#0 #%$/1

( (

n x. y x. y nx " . x1 "

6."%D$# . 1%1$9. D%3/61 6.#%$/1 . 1%1$91 "


3%/"# 3%30#

( 1%$36 1%611 ( #%1D" ( #%0D$ y ( mJ 4 c y ( #.0D$ J 4 c


#%1$

-"%6$# ( #%0D$ .-#%$/91 4 c c ( -"%6$# 4 #%$6 c ( -1%/1# Q maka persaman menjadi y ( #%0D$ J N 1%/1# M# adalah AKMn&$B mula-mula yaitu #%1 M

25

M# . 8# ( #%1 . " M1

M1 . 81 ( ( ( M1 . 1$
#%" 1$

#%#1$ M

M# . 8# ( #%1 . " M"

M" . 8" ( ( ( M" . $


#%" $

#%#9 M

M# . 8# ( #%1 . " M6

M6 . 86 ( ( ( M6 . 1$
#%" 1$

#%#1$ M 1Gt .1Gs1 #%##$"3 #%##300 #%##$$3 log AKMn&$B J -1%09$ -1%6#1 -1%09$ -9%##/ log 1Gt y -"%6$# -"%1#6 -"%69# -D%3/6 $%6$ "%3$ $%6D 11%$$ 6%$$ 1%D/ 6%$$ 0%93 J.y J"

pengukuran AKMn&$B .i1 1 " 6 P .M1 #%#1$ #%#9 #%#1$

( (

n x. y x.y n x " .x 1 "

6.11%$$ . 9%##/. D%3/61 6.0%93 .9%##/1 "


6$%6" 6$%#6

( "9%31 "9%#/

26

( #%D" ( #%$0 y ( mJ 4 c y ( #%$0 J 4 c

#%"/

-"%6$# ( #%$0 .-1%09$1 4 c c ( -"%6$# 4 #%0/ c ( -1%$9 Q maka persaman menjadi y ( #%$0 J N 1%$9

>ra=ik ;aju reaksi >ra=ik log A !lB *s log 1Gt

27

>ra=ik log .A !lB1" *s log 1Gt

>ra=ik log A

"

!"&$B *s log 1Gt

>ra=ik log A KMn&$B *s log 1Gt

28

ANA2ISA 3RA4IK ?ari gra=ik dapat dilihat bah'a : 11 >ra=ik hubungan log !l dan log 1Gt dapat dilihat bah'a konsentrasi !l% 'aktu yang

berpengaruh terhadap 'aktu. )emakin besar konsentrasi literatur karena 2 mendekati ".

dibutuhkan untuk logam Mg bereaksi semakin kecil. >ra=ik mendekati "1 >ra=ik antara log A !lB" dengan log 1Gt menyatakan hubungan tingkat reaksi !l. !l mempunyai orde reaksi " sehingga dapat digambarkan dalam " gra=ik. 61 >ra=ik ke 6 hubungan log M campuran dengan log 1Gt. Konsentrasi berpengaruh terhadap 'aktu. )emakin besar konsentrasi larutan% 'aktu yang dibutuhkan untuk larutan berubah 'arna menjadi agak coklat semakin kecil. >ra=ik mendekati literatur karena menunjukkan gra=ik linier. V. Pe!ba1asan Telah dilakukan percobaan berjudul Kinetika Kimia. Tujuan dari percobaan ini adalah mampu menjelaskan tanda-tanda reaksi kimia serta mampu

29

menentukan laju dan orde reaksi. Metode yang digunakan dalam percobaan ini adalah metode pencampuran% pengenceran% dan titrasi. Prinsip percobaan ini adalah mekanisme reaksi suatu kimia. 2eaksi kimia adalah suatu proses% dimana -at--at baru% yaitu hasil reaksi terbentuk dari berbagai -at aslinya yang disebut pereaksi. 2eaksi kimia biasanya disertai oleh kejadian-kejadian =isik seperti perubahan 'arna% timbulnua gas% dan sebagainya .Petrucci% 1//"1. Mg.s1 4 " !l.a51 :4, Mg!l".a51 4 !
".g1

Menurut Keenan% orde suatu reaksi adalah jumlah semua eksponen dari konsentrasi dalam persamaan laju. @ika laju reaksi berbanding lurus dengan pangkat satu konsentrasi hanya satu pereaksi. ;aju ( k A !lB Maka reaksi ini dikatakan sebagai reaksi orde pertama. Penentuan orde reaksi dengan metode di=erensial% metode integral .penentuan orde reaksi pertama dan penentuan orde reaksi kedua1. .Keenan% 1//11 ;aju G kecepatan reaksi adalah perubahan konsentrasi pereaksi dengan produk dalam satu satuan 'aktu. ;aju reaksi dapat dinyatakan sebagai laju berkurangnya konsentrasi pereaksi atau laju bertambahnya konsentrasi suatu produk. Konsentrasi biasanya dinyatakan dalam mol G ;% tetapi untuk =ase gas% digunakan satuan atmos=er%millimeter merkurium G pascal.

Eaktor-=aktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah si=at dasar reaksi% temperature% katalis% dan konsentrasi.

30

.Keenan%1//11 5.# Kineti$a Rea$si 2o a! M3 den an &C% Percobaan ini bertujuan untuk menentukan persamaan laju antara magnesium dengan asam klorida. Pada percobaan ini% digunakan konsentrasi adalah agar didapat konsentrasi !l " M. Metode yang digunakan dalam percobaan ini adalah pengenceran% Tujuannya !l yang lebih encer. Tujuan digunakannya konsentrasi yang ber*ariasi adalah untuk membandingkan laju reaksi Mg pada masing-masing larutan !l yang berbeda konsentrasi tersebut terhadap 'aktu. ?ilakukan pemasukkan logam Mg ke dalam larutan !l dengan berbagai

konsentrasi. ,erikut adalah reaksi antara logam Mg dengan !l : Mg .s1 4 " !l oksida i
0 -1

Mg!l" .a51 4 reduksi


+

".g1

.8ogel% 1/0/1 ,erdasarkan gejala yang ditimbulkan% reaksi di atas merupakan reaksi pembentukan gas% dimana pada saat reaksi berlangsung melepaskan gelembunggelembung gas hidrogen .
"

1 sedangkan berdasarkan perubahan bilangan oksidasi !l merupakan oksidator yang mampu % sedangkan Mg merupakan logam yang
"4

reaksi di atas merupakan reaksi redoks. mengoksidasi logam Mg menjadi Mg

cukup reakti= untuk bereaksi dengan senya'a lainnya% karena mudah dioksidasi. asil percobaan dapat diketahui bah'a semakin besar konsentrasi reaksinya semakin cepat. !l maka

al ini disebabkan karena semakin besar konsentrasi%

semakin banyak jumlah partikel -at dalam larutan% sehingga semakin banyak tumbukan yang terjadi. )emakin banyak tumbukan maka semakin cepat mencapai <a reaksi. Persamaan laju hanya ditentukan oleh konsentrasi !l% karena Mg berbentuk

padatan dan ukuran Mg yang dipakai sama yaitu #%9 cm sehingga tidak

31

mempengaruhi konsentrasi larutan dan akhirnya dari persamaan laju di atas% logam Mg tidak berpengaruh dalam persamaan laju reaksi. &rde reaksi dari persamaan laju reaksi yang ideal adalah "% dalam percobaan diperoleh orde mendekati "% yaitu "%#1/. al ini dikarenakan beberapa =aktor% yaitu : 1. Temperatur Temperatur dari percobaan pertama dengan percobaan lainnya kemungkinan tidak sama% sehingga laju yang diperoleh juga berbeda. :pabila suhunya semakin besar% maka molekul-molekul dapat bergerak semakin cepat dan tumbukan lebih sering terjadi. hal ini terjadi karena kecepatan molekul akan semakin meningkat saat suhu dinaikkan% sehingga energi kinetik akan semakin besar. Tumbukan yang terjadi pun akan semakin banyak terjadi sehingga laju reaksinya juga semakin cepat. ". Konsentrasi ?alam percobaan ini% apabila konsentrasi ,egitupun sebaliknya% semakin besar konsentrasi !l yang digunakan semakin !l% maka semakin sedikit kecil maka semakin banyak 'aktu yang dibutuhkan untuk terjadinya reaksi. 'aktu yang dibutuhkan untuk terjadinya reaksi. :pabila konsentrasi tinggi% maka molekul-molekul dalam -at--at pereaksi dapat semakin sering terjadi tumbukan% sehingga laju reaksinya juga cepat. 6. ;uas permukaan logam Mg Makin besar luas permukaan logam Mg% 'aktu yang dibutuhkan untuk bereaksi semakin cepat. )ebagai contoh luas permukaan serbuk lebih besar al ini daripada padatan% sehingga tumbukan antar partikel akan banyak terjadi. mengakibatkan laju reaksi semakin cepat. $. Eaktor <ksternal

32

?alam percobaan ini% cepat lambatnya laju reaksi juga dipengaruhi oleh =aktor penggoyangan larutan terjadinya reaksi. asil percobaan diperoleh gra=ik yang dihasilkan dari reaksi antara Mg dengan !l berupa garis linier. )elain itu% gra=ik log A !lB *ersus log 1Gt dihasilkan suatu persamaan garis linier y ( "%#1/ J N "%""D. ?ari persamaan tersebut didapatkan orde reaksi !l sebesar " dan tetapan laju reaksi sebesar. @adi hukum atau persamaan laju reaksi untuk reaksi ini adalah : 8( k A !lB" 9." Kinetika 2eaksi ion Permanganat dengan :sam &ksalat Tujuan percobaan ini adalah untuk menentukan tingkat reaksi antara asam osalat dengan KMn&$. Metode yang digunakan adalah titrasi asam basa. !l% penggoyangan ini dapat mempercepat

2eaksinya : 6 !"&$ .l1 4 "K4 4 " Mn&$-.l1 D !&" .g14 "K4 4 " & oksida i 46 4$ reduksi 43
" .l1

4"

" .g1

4 " Mn&".p1 4$

2eaksi di atas merupakan reaksi redoks% di mana ion Mn&$- tereduksi menjadi Mn&". )edangkan &ksalat tereduksi membentuk gas !&". +on Permanganat .Mn&$-1 ber'arna ungu% umumnya tersedia dalam garam potassium .KMn&$1 yang ber'arna ungu kehitaman. :pabila ion permanganat .Mn&$-1 tereduksi dalam keadaan netral atau larutan bersi=at basa% produknya akan berupa mangan oksida .Mn&"1. @ika pada keadaan asam permanganat akan tereduksi menjadi mangan .++1 yang tidak ber'arna. )ebelum asam oksalat direaksikan dengan KMn&$% terlebih dahulu di tambahan dengan akuades% sampai larutan homogen. Penggoyangan pada saat penambahan akuades ini diperlukan untuk mempercepat terbentuknya larutan homogen. Penambahan akuades bertujuan untuk mengencerkan asam oksalat agar didapatkan konsentrasi yang berbeda-beda. Penambahan KMn&$ pada asam oksalat% menjadikan 'arna larutan menjadi ungu. al ini dikarenakan ion permanganat .Mn&$-1 ber'arna ungu. Pada saat reaksi berlangsung terjadi perubahan 'arna dari ungu menjadi kuning

33

kecoklatan% dan 'arna tersebut semakin lama semakin memudar. al ini dikarenakan ion permanganat .Mn&$-1 tereduksi menjadi Mn&" yang menghasilkan perubahan 'arna menjadi coklat. Pada saat penambahan KMn&$ sebaiknya tidak dilakukan penggoyangan. al ini dikarenakan% penggoyangan dapat mempercepat reaksi dengan cara mempercepaat tumbukan molekul-molekul -at yang bereaksi sehingga akhirnya dapat mempengaruhi laju reaksinya. 2eaksi ini diharapkan dapat berlangsung normal tanpa pengaruh dari =aktor eksternal seperti penggoyangan. ?ari hasil percobaan didapatkan gra=ik dari hasil reaksi antara asam oksalat dengan KMn&$ berupa gra=ik linier. Persamaan liniernya adalah y ( #%0$6J N 1%/$" dan y ( #%$63J N 1%966. ?an reaksi tercepat pada <lenmeyer "% karena konsentrasi
"

!"&$ lebih besar yang merupakan reduktor dari reaksi

tersebut. )emakin cepat pula mengalami oksidasi. VI. Penutu( D.1 Kesimpulan a. 2eaksi antara b. 2eaksi antara !l dan Mg merupakan reaksi pembentukan gas dengan
"

menghasilkan gas
"

.
"

!"&$ 4 KMn&$ merupakan reaksi redoks dimana

!"&$

teroksidasi menjadi gas !&"% dan KMn&$tereduksi menjadi Mn&" yang ditandai perubahan 'arna ungu menjadi kuning kecoklatan. c. &rde reaksi !l adalah " d. Tingkat reaksi 6.' Saran a. Teliti dalam mengencerkan kekeliruan. b. Teliti dalam pengamatan perubahan 'arna yang terjadi antara ion permanganat dengan asam oksalat. !l berbagai konsentrasi agar tidak terjadi
"

!"&$ dengan KMn&$ sebesar 1 dan #%$

34

VII. Da7tar Pusta$a :tkins%P.O %1//6% Kimia Fisik II% edisi keempat% <rlangga% @akarta. ,rady% @.%1//$% Kimia Universitas Asas dan Struktur %@ilid +% edisi kelima% <rlangga % @akarta. ,ird%T.% 1/03% Kimia untuk Universitas% >ramedia % @akarta. !hange%2.% 1/03% Chemistry 3rd edition% 2andom ouse % F):. Keenan%!.% 1//"% Ilmu Kimia untuk Universitas% edisi keenam% The Fni*ersity o= Tennese KnoJ*ill% <rlangga % @akarta. Khopkar%).M.% 1//#% Konsep Dasar Kimia Analitik% F+ Press% @akarta. Miller% 1/03% Chemistry A Basic Introduction 4th edition%Oadsorth Publishing !ompany % !ali=ornia. &Jtoby%?.O.% 1///% rinsip ! prinsip Kimia "odern% edisi keempat%jilid 1% <rlangga % @akarta. 2i*ai% .%1//9% Asas emeriksaan Kimia% F+ Press % @akarta. ,asri% ).% 1//D% Kamus Kimia% 2inaka !ipta % @akarta.

35

)astrohamijoyo% .% "##1% Spektroskopi% ;iberty % Iogyakarta. Fnder'ood% 1//#% Analisa Kimia Kualitati#% <rlangga % @akarta. 8ogel :.+.% 1/09% Buku $eks Analisis Anor%anik Kualitati# "akro dan Semi "ikro% <disi Kelima% PT.Kalman Media Pustaka% @akarta.

VIII. 2AMPIRAN Ke%o!(o$ # a. Kineti$a Rea$si 2o a! M den an &C% !l AMB "%# 1%0 1%D 1%$ 1%" 1%# #%0 #%D Pita Mg .cm1 #%9 #%9 #%9 #%9 #%9 #%9 #%9 #%9 Percobaan + Percobaan " t .s1 D6 D6 39 111 1"# "#6 996 t .s1 90 99 0D /0 11" "#$ 9#1 t rata-rata .s1 D#%9 9/ 0#%9 1#$%9 11D "#6%9 9"3 1Gt rata-rata #%#1D #%#13 #%#1" #%##/ #%##0 #%##$ #%##"

b. Kineti$a Rea$si Asa! O$sa%at den an KMnO"

36

<rlenmeyer

"!"&$ .ml1

KMn&$ .ml1 " " " " " " $ $ $

"& .ml1 1" 1" 1" " " " 1# 1# 1#

t .s1

1Gt

1# 1# 1#

1D"

#%##D

"

"# "# "#

13$

#%##D

1# 1# 1#

6##

#%##6

Ke%o!(o$ 8 a. Kineti$a Rea$si 2o a! M den an &C% !l AMB "%# 1%0 1%D 1%$ 1%" 1%# #%0 Pita Mg .cm1 #%9 #%9 #%9 #%9 #%9 #%9 #%9 Percobaan + Percobaan " t .s1 6"%60 D" 9/ D0 111%"1 116%$1 "1# t .s1 9/%D1 D1 D$ D3%61 11"%13 196 199 t rata-rata .s1 99%//9 D1%D D1%9 D3%339 111%D/ 166%"#9 10"%9 1Gt rata-rata #%#10 #%#1D #%#1D #%#1$ #%##/ #%##0 #%##9

37

#%D

#%9

$$3

$33

$D"

#%##"

b. Kineti$a Perea$si Ion Per!an anat den an Asa! O$sa%at <rlenmeyer "!"&$ .ml1 1 1# 1# 1# " "# "# "# 6 1# 1# 1# KMn&$ .ml1 " " " " " " $ $ $ "& .ml1 1" 1" 1" " " " 1# 1# 1# 136 1/1 "#" 13/%/# 131%// 19/%D/ "$3 "9" "$6 "$3%6 #%##$ 13#%$ #%##D t .s1 t ratarata .s1 100%D3 1Gt ratarata #%##9

Ke%o!(o$ " a. Kineti$a Rea$si 2o a! M den an &C% !l AMB "%# 1%0 Pita Mg .cm1 #%9 #%9 Percobaan + Percobaan " t .s1 "3%00 $"%09 t .s1 "3%$6 $6%D6 t rata-rata .s1 "3%D99 $6%"$ 1Gt rata-rata #%#6D #%#"6

38

1%D 1%$ 1%" 1%# #%0 #%D

#%9 #%9 #%9 #%9 #%9 #%9

91%3$ D$%#3 06%16 1#D%06 131%#3 693%1$

9$%$9 D6%#3 3/%6/ 1#9%09 1D6 693%1$

96%#/9 D6%93 01%"D 1#D%6$ 1D3%#69 693%1$

#%#10 #%#19 #%#1" #%##/ #%##D #%##6

b. Kineti$a Perea$si Ion Per!an anat den an Asa! O$sa%at <rlenmeyer "!"&$ .ml1 1 1# 1# 1# " "# "# "# 6 1# 1# 1# KMn&$ .ml1 " " " " " " $ $ $ "& .ml1 1" 1" 1" " " " 1# 1# 1# ""3%09 ""$%$1 "$1%09 1#/%36 19"%"D 116%3$ "#/%"/ 109%0D "#$%0" 1//.// #%##9 1"9%"$6 #%##0 t .s1 t rata-rata .s1 "61%63 1Gt ratarata #%##$

Ke%o!(o$ 5 a. Kineti$a Rea$si 2o a! M den an &C%

39

!l AMB "%# 1%0 1%D 1%$ 1%" 1%# #%0 #%D

Pita Mg .cm1 #%9 #%9 #%9 #%9 #%9 #%9 #%9 #%9

Percobaan + Percobaan " t .s1 $3%0 D1%1" 90%D 96%9 1#6%3 11D%/ 1D1 1$3%3 t .s1 $"%19 9/%DD 99%#9 9D%/ 1#3%"9 160%3 19/%99 "$6%1

t rata-rata .s1 $$%/0 D#%6/ 9D%0" 99%" 1#9%$0 1"3%0 1D#%"0 1/9%$

1Gt rata-rata #%#"" #%#1D #%#13 #%#10 #%##/ #%##0 #%##D #%##9

b. Kineti$a Perea$si Ion Per!an anat den an Asa! O$sa%at <rlenmeyer "!"&$ .ml1 1 1# 1# 1# " "# "# "# 6 1# 1# 1# KMn&$ .ml1 " " " " " " $ $ $ "& .ml1 1" 1" 1" " " " 1# 1# 1# "60%0 "$D "6/%3 1D9%/ "$$%/ 163%6 6#$%$ ""$%9 "$$ "93%D6 #%##$ 10"%3 #%##D t .s1 t ratarata .s1 "$1.9 #%##$ 1Gt

40

Ke%o!(o$ 9 a. Kineti$a Rea$si 2o a! M den an &C% !l AMB "%# 1%0 1%D 1%$ 1%" 1%# #%0 #%D Pita Mg .cm1 #%9 #%9 #%9 #%9 #%9 #%9 #%9 #%9 Percobaan + Percobaan " t .s1 $6 9D D3 01 1#9 190 "6# $/6 t .s1 6$ $6 3# /# 1#0 1$1 "60 $/1 t rata-rata .s1 60%9 $/%9 D0%9 09%9 1#D%9 1$/%9 "6$ $/" 1Gt rata-rata #%#"D #%#"# #%#19 #%#11 #%##/ #%##3 #%##$ #%##"

b. Kineti$a Perea$si Ion Per!an anat den an Asa! O$sa%at <rlenmeyer "!"&$ .ml1 1 1# 1# 1# " "# "# "# KMn&$ .ml1 " " " " " " "& .ml1 1" 1" 1" " " " "D1 "30 ""1 1D9 13# 131 1D0%D3 #%###9/ t .s1 t ratarata .s1 "96%66 1Gt ratarata #%###6/

41

1# 1# 1#

$ $ $

1# 1# 1#

""# "D1 "/"

"93%D3

#%###60

2EMBAR PEN3ESA&AN )emarang% 1/ Mei "##/ Praktikan

2oshinta :nggun 2. @"! ##0 #D#

2r ?ian Prati'i @"! ##0 #D1

)apto :di Oibo'o @"! ##0 #D"

42

)ara :gustine ,iyang @"! ##0 #D6

)ari Prati'i @"! ##0 #D$

)etyo 2ini Ftomo @"! ##0 #D9 Mengetahui :sisten

)iska Iuliana Tristianti @"! ##0 #DD

Eitria Eatichatul idayah @"! ##9 11D

43

Anda mungkin juga menyukai