Sebelum seorang manajer proyek dapat melangkah lebih jauh dalam konsep kerja
manajemen proyek, syarat utama yang harus dijalankan adalah menetapkan keberadaan
proyek sesuai dengan proses kelahiran atau kejadian proyek tersebut.
Sebuah proyek dapat terjadi karena dorongan berbagai hal, antara lain:
Untuk setiap order dalam sebuah proyek, dibutuhkan penyesuaian ruang lingkup (scope)
sehingga apa yang harus dihasilkan pada suatu batasan waktu tertentu dapat menjadi jelas.
o melalui pendefinisian requirements dan deliverables lewat jalan riset dan feasibility
plan(akan dibahas di bab 3),
o wawancara dengan pemberi order dan (calon) pemakai, dan
o informasi dari proyek-proyek sejenis sebelumnya.
1.1.1.Project Charter
Pada tahap awal terbentuknya proyek, kita memerlukan apa yang dikenal sebagai project
charter. Ini adalah suatu landasan serta definisi formal bagi sebuah proyek. Project charter
berisi elemen-elemen yang unik yang hanya berlaku dalam sebuah proyek.
Adapun elemen-elemen itu adalah:
Project Charter
Sumberdaya
Tim pekerja
Goal (tujuan)
Manajer Sense of responsibility
(manajer)
Sponsor
Sense of teamwork (tim
Definisi kerja)
Sense of ownership
Asal muasal (sponsor)