Anda di halaman 1dari 3

1.1.

Proses kelahiran proyek

Sebelum seorang manajer proyek dapat melangkah lebih jauh dalam konsep kerja
manajemen proyek, syarat utama yang harus dijalankan adalah menetapkan keberadaan
proyek sesuai dengan proses kelahiran atau kejadian proyek tersebut.

Sebuah proyek dapat terjadi karena dorongan berbagai hal, antara lain:

o Tugas (order) dari atasan (tim management, stakeholders, sponsors, dll);


o Stakeholders adalah suatu istilah untuk pihak-pihak yang menunjukkan
perhatiaannya pada kelangsungan sebuah proyek.
o Permohonan dari client;
o Inisiatif pelaksana (co.: penelitian);
o Kepentingan bisnis (business need, legal requirement);
o Tuntutan pasar.

Seringkali apa yang yang ditugaskan:


o Tidak jelas (tujuan, sarana, waktu, biaya)-nya;
o Mengikuti trend teknologi.
Pihak pemberi order acap kali hanya mengikuti trend teknologi yang ada tanpa mengerti arti
sebenarnya dari teknologi tersebut. Mereka mengharapkan keuntungan (secara kualitas dan
kuantitas) dari kemajuan teknologi secepat dan sebesar mungkin. Dan inilah tugas terberat
dari seorang manajer proyek, yaitu harus mampu menyelesaikan proyek pada waktunya dan
sesuai dengan keinginan dari si pemberi order.

Untuk setiap order dalam sebuah proyek, dibutuhkan penyesuaian ruang lingkup (scope)
sehingga apa yang harus dihasilkan pada suatu batasan waktu tertentu dapat menjadi jelas.

Caranya adalah dengan:

o melalui pendefinisian requirements dan deliverables lewat jalan riset dan feasibility
plan(akan dibahas di bab 3),
o wawancara dengan pemberi order dan (calon) pemakai, dan
o informasi dari proyek-proyek sejenis sebelumnya.

1.1.1.Project Charter

Pada tahap awal terbentuknya proyek, kita memerlukan apa yang dikenal sebagai project
charter. Ini adalah suatu landasan serta definisi formal bagi sebuah proyek. Project charter
berisi elemen-elemen yang unik yang hanya berlaku dalam sebuah proyek.
Adapun elemen-elemen itu adalah:

o Nama proyek resmi;


o Sponsor buat proyek dan kontak informasi;
o Manager proyek dan kontak informasi;
o Goal (tujuan) proyek;
o Penjelasan asal-muasal proyek;
o Hasil akhir Deliverables dari fase-fase dalam proyek;
o Strategi global dalam pelaksanaan proyek;
o Perhitungan waktu kasar;
o Sarana dan prasarana serta sumberdaya proyek, biaya (kasar), staff, vendors /
stakeholders.

1.1.2.Guna project charter

Project charter ini berguna untuk:

o Pendefinisian awal proyek secara jelas;


o Mengenali atribut-atribut suatu proyek;
o Identifikasi autoritas suatu proyek (sponsor, manajer, anggota utama tim kerja);
o Peran kerja orang-orang utama yang terlibat dan kontak informasinya;
o Pondasi yang menopang jalannya proyek (batasan awal dari visi dan misi proyek).

Project Charter

Sumberdaya

Tim pekerja

Goal (tujuan)
Manajer Sense of responsibility
(manajer)
Sponsor
Sense of teamwork (tim
Definisi kerja)
Sense of ownership
Asal muasal (sponsor)

o Sebuah proyek charter akan menumbuhkan:


o Sense of responsibility/tanggung jawab (manajer)
o Sense of teamwork/kerja sama (tim kerja)
o Sense of ownership/kepemikikan (sponsor)
o Setelah project charter terbentuk, akan dilanjutkan dengan feasibility plan dan riset
terhadap proyek. Melalui riset ini akan diestimasikan apakah sebuah proyek dapat
dijalanankan sesuai pendanaan dan waktu yang ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai