Anda di halaman 1dari 11

Catatan Rangkuman Hukum Jaminan

Penertian Jaminan dan Hukum Jaminan Jaminan adalah suatu yang diberikan kepada kepada kreditur untuk menimbulkan keyakinan bahwa debitur akan memenuhi kewajiban yang dapat dinilai dengan uang yang timbul dari suatu perikatan. Hukum Jaminan adalah keseluruhan dari kaidah kaidah hukum yang mengatur hubungan hukum antara pemberi dan penerima jaminan dalam kaitannya dengan pembebanan jaminan untuk mendapatkan fasilitas/kredit. Azas hukum jaminan : 1 2 asas publicitet : asas bahwa semua hak, baik hak tanggungan, hak fidusia, dan hipotik harus didaftarkan. asas specialitet : bahwa hak tanggungan, hak fidusia, dan hak hipotik hanya dapat dibebankan atas percil atau atas barang barang yang sudah terdaftar atas nama orang tertentu. asas tak dapat dibagi bagi : asas dapat dibaginya hutang tidak dapat mengakibatkan dapat dibaginya hak tanggungan, hak fidusia, hipotik,dan hak gadai walaupun telah dilakukan pembayaran sebagian. asas inbezittstelling yaitu barang jaminan ( gadai ) harus berada pada penerima gadai. asas horizontal yaitu bangunan dan tanah bukan merupakan satu kesatuan.

4 5

Jaminan ada 2 (dua) yaitu : 1 Jaminan umum yaitu jaminan dari pihak debitur yang terjadi atau timbul dari undang undang, yaitu bahwa setiap barang bergerak ataupun tidak bergerak milik debitur menjadi tanggungan utangnya kepada kreditur. !aka apabila debitur wanprestasi maka kreditur dapat meminta pengadilan untuk menyita dan melelang seluruh harta debitur. Jaminan khusus yaitu bahwa setiap jaminan utang yang bersifat kontraktual, yaitu yang terbit dari perjanjian tertentu, baik yang khusus ditujukan terhadap benda benda tertentu maupun orang tertentu.

Orang lebih memilih Jaminan Khusus karena : 1 2 "ksekusi benda jaminannya lebih mudah, sederhana dan cepat jika debitur melakukan wanprestasi #reditur jaminan khusus didahulukan dibanding kereditur jaminan umum dalam pemenuhan piutangnya.

Jaminan Khusus ada 2 (dua) yaitu : 1 Jaminan kebendaan adalah jaminan yang berupa hak mutlak atas suatu benda, mempunyai hubungan langsung atas benda tertentu debitur, dapat dipertahankan terhadap siapapun, selalu mengikuti bendanya ( droit de suite) dan dapat di peralihkan (contoh : $ipotik, gadai dll).

Jaminan immaterial (perorangan) adalah jaminan yang menimbulkan hubungan langsung pada perorangan tertentu, hanya dapat dipertahankan terhadap debitur tertentu, terhadap harta kekayaan debitur umumnya (%ontoh borgtocht)

Jaminan Kebendaan ada 2 (dua) yaitu : 1 2 &enda &ergerak, lembaga jaminannya adalah : 'adai, (idusia &enda )idak &ergerak lembaga jaminannya : $ypotik dan hak tanggungan

Perjanjian kebendaan dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu : 1 *erjanjian *okok adalah *erjanjian antara debitur dan kreditur yang berdiri sendiri tanpa bergantung pada adanya perjanjian. %ontoh : perjanjian kredit bank *erjanjian tambahan (accesoir) adalah *erjanjian antara debitur dan kreditur yang diadakan sebagai perjanjian tambahan dari pada perjanjian *okok. %ontoh : perjanjian pembebanan jaminan, seperti perjanjian gadai, tanggungan dan fidusia.

Perjanjian Jaminan disebut juga perjanjian tambahan karena timbulnya perjanjian jaminan sendiri akibat dari adanya perjanjian kredit, yang mana perjanjian kredit sendiri adalah perjanjian pokok yang akibat dari perjanjian tersebut menimbulkan perjanjian baru yaitu perjanjian jaminan yang mana merupakan perjanjian tambahan dari perjanjian pokok. eksistensi perjanjian tambahan terhadap perjanjian pokok tergantung dari perjanjian pokoknya, sedangkan eksistensi perjanjian pokok terhadap perjanjian tambahan tidak tergantung dari perjanjian tambahan dan mandiri. A!A" +efinisi dari 'adai berdasarkan *asal ,,-. #itab /ndang /ndang $ukum *erdata (#/$*erd): Gadai adalah suatu hak yang diperoleh kreditor (si berpiutang) atas suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh debitur (si berutang), atau oleh seorang lain atas namanya, dan yang memberikan kekuasaan kepada kreditor itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan daripada kreditur kreditur lainnya, dengan kekecualian biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan, biaya biaya mana harus didahulukan. Hak penerima gadai : 1 2 menerima angsuran pokok pinjaman dan bunga sesuai dgn jangka waktu yg ditentukan0 menjual barang gadai, jika pemberi gadai tidak memenuhi kewajibannya setelah lampau waktu atau setelah dilakukan peringatan untuk pemenuhan janjinya.

Ke#ajiban penerima gadai diatur dalam pasal $$%&' $$%(' d Perd+: 1 2 3 4 menjaga barang yang digadaikan sebaikbaiknya0

an $$%) K*H

tidak diperkenalkan mengalihkan barang yang digadaikan menjadi miliknya, walaupun pemberi gadai wanprestasi (*asal ,,-1 #/$ *erd.)0 memberitahukan kepada pemberi gadai tentang pemindahan barang barang gadai (*asal ,,-2 #/$ *erd.)0 bertanggung jawab atas kerugian atau susutnya barang gadai, sejauh hal itu terjadi akibat kelalaiannya (*asal ,,-3 #/$ *erd.).

Hak pemberi gadai : 1 2 3 menerima uang gadai dari penerima gadai0 berhak atas barang gadai, apabila hutang pokok, bunga dan biaya lainnya telah dilunasinya0 berhak menuntut kepada pengadilan supaya barang gadai dijual untuk melunasi hutanghutangnya (*asal ,,-2 #/$ *erd.).

Ke#ajiban pemberi gadai : 1 2 3 menyerahkan barang gadai kepada penerima gadai0 membayar pokok dan sewa modal kepada penerima gadai0 membayar biaya yang dikeluarkan oleh penerima gadai untuk menyelamatkan barangbarang gadai (*asal ,,-3 #/$ *erd.). adai

,ara-,ara Hapusnya

.enurut pasal $$%2 /0 : 1 2 barang gadai itu hapus dari kekuasaan pemegang gadai0 hilangnya barang gadai atau dilepaskan dari kekuasaan penerima gadai surat bukti kredit.

.enurut ari hutagalung : 1 2 3 4 5 hapusnya perjanjian pokok yang dijamin dengan gadai0 terlepasnya benda gadai dari kekuatan penerima gadai0 musnahnya barang gadai0 dilepaskan benda gadai secara sukarela0 percampuran ( penerima gadai ).

Penyebabkan terjadinya pelelangan jaminan karena nasabah tidak memenuhi ke#ajibannya untuk membayar utang1utangnya' dan ini disebabkan 2akt3r1 2akt3r sbb:: 1 kondisi ekonomi nasabah yang rendah0

2 3 4 5 6 7

kemauan debitor untuk membayar hutangnya sangat rendah0 nilai jaminan lebih kecil dari jumlah hutang pokok dan bunga0 usaha nasabah bangkrut0 kredit yang diteriman nasabah disalahgunakan0 manajemen usaha nasabah sangat lemah0 pembinaan kreditor terhadap nasabah sangat kurang.

4"!*5"A Fidusia adalah pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang hak kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam penguasaan pemilik benda. Jaminan Fidusia adalah hak jaminan atas benda bergerak baik yang berwujud maupun tidak berwujud dan benda tidak bergerak khususnya &angunan yang tidak dapat dibebani hak tanggungan sebagaimana dimaksud dalam // 4o. 1 )ahun ,552 tentang $ak )anggungan yang tetap berada di dalam penguasaan *emberi (idusia, sebagai agunan bagi pelunasan uang tertentu, yang memberikan kedudukan yang diutamakan kepada *enerima (idusia terhadap kreditor lainnya. &enda/barang tidak bergerak dapat dijadikan jaminan fidusiakan, diserahkan hak miliknya, benda yang tidak bergerak yang dapat dijadikan jaminan fidusia adalah bangunan yang tidak dibebani dengan hak tanggungan (6umah susun ). *enerima jaminan fidusia tidak boleh membeli/memiliki benda jaminan fidusia, karena dikhawatirkan apabila penerima jaminan fidusia yang membeli barang jaminan maka sipenerima fidusia akan menaksir harga barang jaminan tidak sesuai dengan harga barang tersebut karena posisi debitur lemah. /enda yang dibebani jaminan 2idusia #ajib dida2tarkan' karena : 1 2 3 /ntuk memberikan kepastian hukum pada pihak yang berkepentingan0 !emberikan hak yang didahulukan ( freferen ) #epada penerima fidusia terhadap kreditur lain0 /ntuk memenuhi asas publisitas / publicitet, supaya pihak ketiga dapat mengetahui bahwa benda jaminan tersebut sedang dilakukan pembebanan jaminan.

HAK 6A7 *7 A7 *engertian $ak )anggungan menurut // 4o. 1 )ahun ,552 Hak Tanggungan menurut // 4o. 1 )ahun ,552 adalah hak jaminan yang dibebankan pada hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam undangundang nomor - tahun ,52. tentang peraturan pokokpokok agrarian, berikut atau tidak berikut bendabenda lain yang merupakan satu kesatuan dengan tanah itu, untuk pelunasan utang tertentu, yang memberikan kedudukan yang diutamakan kepada kreditor tertentu terhadap kreditorkreditor lain. Perbedaan 3bjek Hak 6anggungan dan Hyp3tek : 7bjek hak tanggungan adalah hak atas tanah dam neliputi benda yang melekat dengan tanah yang meliputi hak milik, $'/, $'&, hak pakai baik hak milik maupun

hak atas 4egara dan hak atas tanah berikut bangunan , tanaman, hasil karya yang merupakan satu kesatuan dengan tanah 8edangkan objek hipotik hak atas tanah, meliputi hak milik, hak guna usaha, dan hak guna bangunan saja, tetapi semenjak berlakunya // 4o. 1 )ahun,552 tentang hak tanggungan . maka hak hipotik atas tanah tidak berlaku lagi. JA."7A7 H8PO69K Pengertian Hyp3tek menurut pasal $$(2 /0' $ipotik adalah suatu hak kebendaan atas bendabenda tak bergerak, untuk mengambil pengantian daripadanya bagi pelunasan bagi suatu perikatan. Pengertian Hyp3tek menurut :3llmar' $ipotik adalah sebuah hak kebendaan atas bendabenda tak bergerak tidak bermaksud memberikan orang yang berhak (memegang hipotik) sesuatu nikmat dari suatu benda, tetapi ia bermaksud memberikan jaminan belaka bagi pelunasan sebuah hutang dengan dilebih dahulukan. JA."7A7 P9;O;A7 A7 Jaminan immaterial (perorangan) adalah jaminan yang menimbulkan hubungan langsung pada perorangan tertentu, hanya dapat dipertahankan terhadap debitur tertentu, terhadap harta kekayaan debitur umumnya (menurut Sri Soedewu Masjhoen Sofwan). Jaminan perorangan adalah suatu perjanjian antara seorang berpiutang (kreditur) dengan seorang ketiga, yang menjamin dipenuhinya kewajiban si berhutang (debitur). 9a bahkan dapat diadakan diluar (tanpa) siberhutang tersebut. (menurut Subekti) *nsur jaminan per3rangan : 1 2 3 !empunyai hubungan langsung pada orang tertentu $anya dapat dipertahankan pada debitur tertentu )erhadap harta kekayaan debitur umumnya.

Para pihak dalam perjanjian penangungan hutang adalah : 1 2 3 +ebitur adalah orang yang mendapat pinjaman uang / kredit dari kreditur #reditur adalah orang yang meminjamkan uang pada debitur *ihak ketiga adalah orang yang akan manjadi penanggung utang debitur kepada kreditur apabila debitur tidak memenuhi prestasinya (wanprestasi)

aransi bank adalah jaminan dalam bentuk warkat yang diterbitkan oleh bank atau oleh lembaga keuangan non bank yang mengakibatkan kewajiban membayar terhadap pihak yang menerima jaminan apabila pihak penerima jaminan cidera janji. Perikatan

Hukum nasional kita, khusunya hukum perdata, tidak mengenal istilah utang secara definitif !stilah utang tidak dirumuskan dalam satu pasal pengertian, sehingga untuk mendefinisikannya istilah terse"ut dikem"angkan dalam doktrin !stilah utang lahir "ersamaan dangan istilah piutang se"agai la#annya, seperti $uga hak dan ke#a$i"an yang "erla#anan $ika ditin$au dari arah kedua sisinya %amun, apakah kewajiban sama dengan utang dan hak sama dengan piutang& 'e"elumnya, ada "aiknya kita men$enguk dulu pasal 1233 (ita" )ndang*undang Hukum +erdata ,()H+er-. Tiap-tiap perikatan dilahirkan baik karena persetujuan, baik karena undang-undang. /alam pasal diatas $elas tersurat. undang*undang hendak menegaskan "ah#a setiap hak dan kewajiban perdata, yang merupakan su"stansi dari hu"ungan perikatan, dapat tim"ul "aik karena persetu$uan0per$an$ian yang dikehendaki oleh para pihak maupun karena undang* undang memang menetukannya demikian /alam persetu$uan, yang kita se"ut sa$a per$an$ian, para pihak yang terli"at memang menghendaki adanya suatu perikatan 1ahkan perikatan terse"ut merupakan alat untuk memperoleh seperangkat hak dan ke#a$i"an hukum 2adi, dalam per$an$ian para pihak menegaskan le#at persetu$uannya, "ah#a ia mengakui hak*hak dan ka$i"an*ke#a$i"an yang tertuang di dalam perikatan 3isalnya, +asal 3, +en$ual menyetu$ui "ah#a +em"eli akan melakukan pem"ayaran "arang secara mencicil se"anyak tiga kali dalam rentang #aktu satu "ulan /isamping perjanjian, alat untuk menim"ulkan hak dan ke#a$i"an lainnya adalah undangundang /alam hal ini para pihak terikat secara hukum "ukan karena adanya persetu$uan, melainkan karena hukum telah menentukannya demikian 3isalnya, )ndang*undang +erseroan 4er"atas menentukan "ah#a hanya /irektur yang dapat me#akili per"uatan hukum suatu perusahaan /engan demikian, undang*undang telah mem"erikan hak kepada /irektur perusahaan untuk dapat me#akili perusahaannya dalam "erhu"ungan hukum dengan orang atau perusahaan lain 1erdasarkan pen$elasan*pen$elasan terse"ut, suatu perikatan sekurang*kurangnya mem"a#a serta di dalamnya empat unsur. Pertama, +erikatan adalah suatu hu"ungan hukum Hu"ungan hukum ini, seperti telah disampaikan diatas, dapat lahir "aik karena per$an$ian maupun karena undang*undang 'uatu perikatan yang lahir dari per$an$ian mengikuti aturan*aturan hukum per$an$ian seperti yang dimaksud dalam 1uku !!! ()H+er maupun peraturan lainnya 3enurut pasal 1313 ()H+er, +er$an$ian adalah. Suatu perbuatan di mana satu orang atau lebih mengikatkan diri terhadap satu orang lain atau lebih. 3enurut pasal diatas per$an$ian merupakan suatu per"uatan Hal ini "er"eda dengan perikatan yang merupakan suatu hu"ungan (edua per"uatan dan hu"ungan itu adalah per"uatan dan hu"ungan dalam "idang hukum, dan secara kausalitas mempunyai aki"at hukum 5gar melahirkan perikatan, suatu per$an$ian harus memenuhi syarat*syarat sahnya per$an$ian yang menurut pasal 1326 ()H+er meliputi syarat su"yektif dan syarat o"yektif 'yarat su"yektif meliputi kata sepakat dari para pihak dan kecakapan para pihak untuk "ertindak hukum 'yarat kedua, syarat o"yektif, meliputi syarat adanya suatu pokok persoalan tertentu dan suatu se"a" yang halal ,4idak terlarang- +rinsip penting lainnya dari suatu per$an$ian adalah asas ke"e"asan "erkontrak 3enurut pasal 1337 ()H+er, semua per$an$ian yang di"uat sesuai dengan undang*undang "erlaku se"agai undang*undang "agi mereka yang mem"uatnya Hal ini "erarti setiap orang, siapapun, "e"as mem"uat suatu per$an$ian tentang apapun selama memenuhi syarat su"yektif dan o"yektif 'etelah memenuhi syarat, maka per$an$ian terse"ut akan "erlaku layaknya undang*undang, tapi ter"atas hanya pada pihak*pihak yang mem"erikan persetu$uannya

Kedua, perikatan meli"atkan dua atau le"ih orang ,+ihak- 'uatu perikatan meli"atkan dua orang atau le"ih yang merupakan para pihak dalam perikatan terse"ut (edua pihak itu terdiri dari pihak yang berkewajiban memenuhi isi per$an$ian pada satu sisi ,/e"itur- dan pihak yang berhak atas pemenuhan ke#a$i"an terse"ut pada sisi lain ,(reditur- /alam hal ter$adi pelanggaran, misalnya salah satu pihak tidak melaksanakan ke#a$i"annya sehingga menim"ulkan kerugian pada pihak lain, pihak yang dirugikan itu dapat menuntut pemenuhan haknya sekaligus ganti rugi karena ingkar $an$i ,8anprestasi- /emikian pula dengan hu"ungan hukum perikatan yang "erasal dari undang*undang, maka pihak yang menim"ulkan kerugian itu dapat dituntut "erdasarkan +er"uatan 3ela#an Hukum ,+3HKetiga, perikatan termasuk dalam lapangan hukum harta kekayaan Hal ini "erarti hu"ungan hukum dalam perikatan harus mempunyai pengaruh terhadap harta kekayaan para pihak (onsek#ensi logis dari masuknya perikatan ke dalam lapangan hukum harta kekayaan adalah "ah#a perikatan terse"ut mem"a#a para pihak kedalam suatu prestasi yang dapat dinilai dengan uang 2ika hu"ungan hukum terse"ut tidak mem"eri pengaruh atau aki"at terhadap harta kekayaan para pihak, maka hu"ungan hukum terse"ut tidak masuk dalam "atasan hukum perikatan Keempat, +erikatan melahirkan hak dan ke#a$i"an diantara kedua "elah pihak Hak terse"ut meliputi hak (reditur untuk menerima prestasi dari /e"itur, sedangkan /e"itur men$adi pihak yang "erke#a$i"an memenuhi prestasi terse"ut kepada (reditur 1agi /e"itur, ke#a$i"an terse"ut adalah utang yang mem"erikan (reditur hak tagih 3enurut 9una#an 8id$a$a, "erdasarkan perikatan yang lahir karena per$an$ian dan para pihak yang menerima prestasi, per$an$ian dapat digolongkan kedalam per$an$ian sepihak dan per$an$ian tim"al "alik +er$an$ian sepihak hanya melahirkan ke#a$i"an pada salah satu pihak, sedangkan dalam per$an$ian tim"al "alik ke#a$i"an itu lahir "agi kedua "elah pihak Utang 'uatu perikatan telah menim"ulkan hak dan ke#a$i"an, maka dapat kita katakan "ah#a perikatan menim"ulkan utang*piutang diantara /e"itur dan (reditur ()H+er sangat menekankan terutama pada unsur ke#a$i"an, sehingga ke#a$i"an merupakan sisi penting dari suatu perikatan %amun, apakah ke#a$i"an ini sama dengan utang& 3enurut :ee 5 8eng, utang merupakan ke#a$i"an yang ter"it dari adanya hu"ungan hukum pin$am*memin$am atau perikatan utang*piutang, dimana pihak /e"itur "erke#a$i"an melakukan pem"ayaran utangnya kepada (reditur yang "erupa utang pokok ditam"ah "unga +endapat ini se$alan dengan putusan 3ahkamah 5gung ;! tanggal 2 /esem"er 1<<7 %o =30(%01<<7 dalam perkara kepailitan +4 3odernland ;eality > s /rs Husein 'aini dan 2ohan 'u"ekti +endapat :ee 5 8eng, demikian $uga +utusan 3ahkamah 5gung ;! %o 630(%01<<7, dengan demikian telah menempatkan ke#a$i"an se"agai utang +utusan itu $uga telah mem"erikan pengertian utang yang hanya semata*mata lahir dari suatu per$an$ian pin$am*memin$am uang 4erhadap pendapat terse"ut, yang mendasarkan utang hanya pada pin$aman uang, (artini 3ul$adi dan 9una#an 8id$a$a tidak menerimanya 3enurut mereka, dalam kasus terse"ut 3ahkamah 5gung ;! telah salah menafsirkan utang yang hanya ter"atas pada pin$aman uang sa$a 3ahkamah 5gung ;! telah menilai sempit pengertian utang 3enurut mereka, utang adalah perikatan, yang merupakan prestasi atau kewajiban dalam lapangan harta kekayaan yang harus dipenuhi oleh setiap Debitur dan bila tidak dipenuhi, kreditur berhak mendapat pemenuhannya dari harta Debitur /alam pengertian terse"ut, pengertian utang yang sempit telah diperluas, sehingga utang tidak hanya mengenai pin$am*memin$am uang, tapi $uga segala macam perikatan dalam lapangan hukum harta kekayaan

/engan demikian, dapatlah kita simpulkan "ah#a ke#a$i"an adalah utang (e#a$i"an sama dengan utang )tang adalah suatu prestasi di dalam lapangan hukum harta kekayaan yang "erupa ke#a$i"an /e"itur untuk melunasinya kepada (reditur )tang terse"ut dapat "erupa utang untuk mem"erikan sesuatu, melakukan sesuatu, atau tidak melakukan sesuatu, serta "erada di lapangan hukum perikatan Kepailitan 'emula lem"aga hukum kepailitan diatur undang*undang tentang (epailitan dalam aillissements-!erordening Staatsblad "#$%&'"( jun)to Staatsblad "#$*&+,- (arena perkem"angan perekonomian dan perdagangan serta pengaruh glo"alisasi, serta modal yang dimiliki oleh para pengusaha umumnya "erupa pin$aman yang "erasal dari "er"agai sum"er, undang*undang terse"ut telah menim"ulkan "anyak kesulitan dalam penyelesaian utang* piutang +enyeleseaian utang*piutang $uga "ertam"ah rumit se$ak ter$adinya "er"agai krisis keuangan yang merem"et secara glo"al dan mem"erikan pengaruh tidak menguntungkan terhadap perekonomian nasional (ondisi tidak menguntungkan ini telah menim"ulkan kesulitan "esar terhadap dunia usaha dalam menyelesaikan utang piutang untuk meneruskan kegiatannya )ndang*undang tentang (epailitan , aillissements !erordening, Staatsblad "#$%&'"( jun)to Staatsblad "#$*&+,--, se"a" itu, telah diu"ah dengan +eraturan +emerintah +engganti )ndang*undang ,+erpu- %omor 1 4ahun 1<<7 tentang +eru"ahan 5tas )ndang* )ndang tentang (epailitan, yang kemudian ditetapkan men$adi )ndang*)ndang "erdasarkan )ndang*)ndang %omor 4 4ahun 1<<7 +eru"ahan terse"ut $uga ternyata "elum memenuhi perkem"angan dan ke"utuhan hukum di masyarakat, sehingga pada tahun 2664 pemerintah memper"aikinya lagi dengan )ndang*undang %omor 37 4ahun 2664 4entang (epailitan dan +enundaan (e#a$i"an +em"ayaran )tang ,)ndang*undang (epailitan dan +(+)/alam pasal 1 angka 1 )ndang*undang %omor 37 4ahun 2664 4entang (epailitan dan +enundaan (e#a$i"an +em"ayaran )tang ,)ndang*undang (epailitan dan +(+)-, kepailitan diartikan se"agai sita umum atas semua kekayaan Debitur Pailit yang pengurusan dan pemberesannya dilakukan oleh Kurator di bawah pengawasan .akim Pengawas 3enurut kamus, pailit "erarti "angkrut atau $atuh miskin /engan demikian maka kepailitan adalah keadaan atau kondisi dimana seseorang atau "adan hukum tidak mampu lagi mem"ayar ke#a$i"annya ,/alam hal ini utangnya- kepada si piutang /alam 1lack?s :a# /ictionary, pailit atau bankrupt diartikan se"agai. The state or )ondition o/ a person 01ndi!idual, partnership, )orporation, muni)ipality2 who is unable to pay its debt as they are, or be)ome due. The term in)ludes a person againts whom an in!oluntary petition has been /iled, or who has /iled a !oluntary petition, or who has been adjudged a bankrupt /alam hal ter$adi kepailitan, yaitu /e"itur tidak dapat mem"ayar utangnya, maka $ika /e"itur terse"ut hanya memiliki satu orang (reditur dan /e"itur tidak mau mem"ayar utangnya secara sukarela, maka (reditur dapat menggugat /e"itur ke +engadilan %egeri dan seluruh harta /e"itur men$adi sum"er pelunasan utangnya kepada (reditur %amun, dalam hal /e"itur memiliki le"ih dari satu (reditur dan harta kekayaan /e"itur tidak cukup untuk melunasi semua utang kepada para (reditur, maka akan tim"ul persoalan dimana para (reditur akan "erlom"a*lom"a dengan segala macam cara untuk mendapatkan pelunasan piutangnya terle"ih dahulu (reditur yang "elakangan datang kemungkinan sudah tidak mendapatkan lagi pem"ayaran karena harta /e"itur sudah ha"is (ondisi ini tentu sangat tidak adil dan merugikan (reditur yang tidak menerima pelunasan (arena alasan itulah, muncul lem"aga kepailitan dalam hukum :em"aga hukum kepailitan muncul untuk mengatur tata cara yang adil mengenai pem"ayaran tagihan*tagihan para (reditur dengan "erpedoman pada ()H+er, terutama pasal 1131 dan 1132, maupun )ndang*undang (epailitan dan +(+)

+asal 1131 ()H+er. Segala barang-barang bergerak dan tak bergerak milik debitur, baik yang sudah ada maupun yang akan ada, menjadi jaminan untuk perikatan perorangan debitur itu. +asal 1132 ()H+er. 3arang-barang itu menjadi jaminan bersama bagi semua kreditur terhadapnya4 hasil penjualan barang-barang itu dibagi menurut perbandingan piutang masing-masing ke)uali bila di antara para kreditur itu ada alasan-alasan sah untuk didahulukan. /ari dua pasal terse"ut, dapat kita simpulkan "ah#a pada prinsipnya pada setiap indi>idu memiliki harta kekayaan yang pada sisi positif di se"ut ke"endaan dan pada sisi negatif dise"ut perikatan (e"endaan yang dimiliki indi>idu terse"ut akan digunakan untuk memenuhi setiap perikatannya yang merupakan ke#a$i"an dalam lapangan hukum harta kekayaan 'elan$utnya, pasal 2 ayat ,1- )ndang*undang (epailitan dan +(+), mengatur "ah#a. Debitur yang mempunyai dua atau lebih Kreditur dan tidak membayar lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih, dinyatakan pailit dengan putusan Pengadilan, baik atas permohonannya sendiri maupun atas permohonan satu atau lebih kreditornya 3enurut pasal 2 ayat ,1- )ndang*undang (epailitan dan +(+) di atas, supaya pasal 1131 dan 1132 ()H+ "erlaku se"agai $aminan pelunasan utang (reditur, maka pernyataan pailit terse"ut harus dilakukan dengan putusan +engadilan yang terle"ih dahulu dimohonkan kepada +engadilan %iaga 3enurut 9una#an 8id$a$a, maksud dari permohonan dan putusan pailit terse"ut kepada +engadilan adalah untuk memenuhi asas pu"lisitas dari keadaan tidak mampu mem"ayar /e"itur 5sas terse"ut dimaksudkan untuk mem"eritahukan kepada khalayak umum "ah#a /e"itur dalam keadaan tidak mampu mem"ayar, dan hal terse"ut mem"eri kesempatan kepada (reditur lain yang "erkepentingan untuk melakukan tindakan /engan demikian, dari pasal terse"ut dapat kita tarik kesimpulan "ah#a dika"ulkannya suatu pernyataan pailit $ika dapat terpenuhinya persyaratan kepailitan se"agai "erikut. ,1/e"itur terse"ut mempunyai dua atau le"ih (reditur ,2/e"itur terse"ut tidak mem"ayar sedikitnya satu utang yang telah $atuh #aktu dan dapat ditagih Debitur mempunyai dua atau lebih Kreditur )ntuk melaksanakan +asal 1132 ()H+er yang merupakan $aminan pemenuhan pelunasan utang kepada para (reditur, maka pasal 1 ayat ,1- )ndang*undang (epailitan dan +(+) mensyaratkan adanya dua atau le"ih (reditur 'yarat ini ditu$ukan agar harta kekayaan /e"itur +ailit dapat dia$ukan se"agai $aminan pelunasan piutang semua (reditur, sehingga semua (reditur memperoleh pelunasannya secara adil 5dil "erarti harta kekayaan terse"ut harus di"agi secara Pari passu dan Prorata Pari Passu "erarti harta kekayaan /e"itur di"agikan secara "ersama*sama diantara para (reditur, sedangkan Prorata "erarti pem"agian terse"ut "esarnya sesuai dengan im"angan piutang masing*masing (reditur terhadap utang /e"itur secara keseluruhan /engan dinyatakannya pailit seorang /e"itur, sesuai pasal 22 $o +asal 1< )ndang*undang (epailitan dan +(+), /e"itur pailit demi hukum kehilangan hak untuk menguasai dan mengurus kekayaannya yang dimasukkan ke dalam kepailitan 4erhitung se$ak tanggal putusan +engadilan, +engadilan melakukan penyitaan umum atas seluruh harta kekayaan /e"itur +ailit, yang selan$utnya akan dilakukan pengurusan oleh (urator yang dia#asi Hakim +enga#as /an "ila dikaitkan dengan pasal 1371 ()H+er tentang hapusnya

perikatan, maka hu"ungan hukum utang*piutang antara /e"itur dan (reditur itu hapus dengan dilakukannya pem"ayaran utang melalui lem"aga kepailitan Debitur tersebut tidak membayar sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih. 9ugatan pailit dapat dia$ukan apa"ila /e"itur tidak melunasi utangnya kepada minimal satu orang (reditur yang telah $atuh tempo, yaitu pada #aktu yang telah ditentukan sesuai dalam perikatannya /alam per$an$ian, umumnya dise"utkan perihal kapan suatu ke#a$i"an itu harus dilaksanakan %amun dalam hal tidak dise"utkannya suatu #aktu pelaksanaan ke#a$i"an, maka hal terse"ut "ukan "erarti tidak dapat ditentukannya suatu #aktu tertentu +asal 1237 ()H+er mengatur se"agai "erikut. Debitur dinyatakan lalai dengan surat perintah, atau dengan akta sejenis itu, atau berdasarkan kekuatan dari perikatan sendiri, yaitu bila perikatan ini mengakibatkan debitur harus dianggap lalai dengan lewatnya waktu yang ditentukan. 1erdasarkan pasal terse"ut, mengenai utang yang $atuh #aktu dan dapat ditagih adalah ketika /e"itur melakukan kelalaian dalam per$an$ian, dan "erdasarkan ketepatan #aktu kelalaian terse"ut dapat di"edakan atas. 1 /alam hal terdapat ketetapan #aktu dalam per$an$ian 2ika dalam per$an$ian telah ditetapkan suatu #aktu tertentu tentang kapan /e"itur harus melaksanakan ke#a$i"annya melunasi utang, maka dengan le#atnya $angka #aktu terse"ut dan /e"itur tidak melaksanakan ke#a$i"an utangnya, /e"itur sudah dapat dianggap lalai 3ulai se$ak saat itu /e"itur dianggap lalai karena tidak melaksanakan ke#a$i"annya, dan se$ak saat itu pula muncul hak (reditur untuk melakukan penagihan pelunasan utang melalui lem"aga kepailitan 2 /alam hal tidak terdapat ketetapan #aktu dalam per$an$ian 'elain oleh (reditur dan /e"itur sendiri, suatu permohonan pailit dapat dia$ukan oleh pihak* pihak lain seperti yang dise"utkan dalam pasal 2 )ndang*undang (epailitan dan +(+) 3ereka adalah. 1 (e$aksaan untuk kepentingan umum @ang dimaksud dengan kepentingan umum adalah kepentingan "angsa dan negara dan0atau kepentingan masyarakat luas 2 1ank !ndonesia dalam hal /e"itur adalah "ank +enga$uan permohonan pernyataan pailit terhadap suatu "ank sepenuhnya merupakan ke#enangan 1ank !ndonesia +enga$uan terse"ut semata*mata didasarkan atas penilaian kondisi keuangan dan kondisi per"ankan secara keseluruhan, oleh karena itu tidak perlu dipertanggung$a#a"kan (e#enangan 1ank !ndonesia untuk menga$ukan permohonan kepailitan ini tidak menghapuskan ke#enangan 1ank !ndonesia terkait dengan ketentuan mengenai penca"utan iAin usaha "ank, pem"u"aran "adan hukum, dan likuidasi "ank sesuai peraturan perundang*undangan 3 1adan +enga#as +asar 3odal ,1++3- dalam hal /e"itur adalah +erusahaan Bfek, 1ursa Bfek, :em"aga (liring dan +en$aminan, :em"aga +enyimpanan dan +enyelesaian +ermohonan pailit $uga dapat dia$ukan oleh 1adan +enga#as +asar 3odal ,1++3- karena lem"aga terse"ut melakukan kegiatan yang "erhu"ungan dengan dana masyarakat yang diin>estasikan dalam efek di "a#ah penga#asan 1adan +enga#as +asar 3odal 1adan +enga#as +asar 3odal $uga mempunyai ke#enangan penuh dalam hal penga$uan

permohonan pernyataan pailit untuk instansi*instansi yang "erada di "a#ah penga#asannya, seperti halnya ke#enangan 1ank !ndonesia terhadap "ank 4 3enteri (euangan dalam hal /e"itur adalah +erusahaan 5suransi, +erusahaan ;easuransi, /ana +ensiun, atau 1adan )saha 3ilik %egara yang "ergerak di "idang kepentingan pu"lik 258515% . +rosedur permintaan dan penetapan sita $aminan dalam kepailitan memang mengacu pada ketentuan pasal 7 )ndang*)ndang (epailitan ,)ndang*undang %omor 4 tahun 1<<7 $o +eraturan +emerintah +engganti )ndang*undang %omor 1 4ahun 1<<7 $o 'taats"lad 1<65 %omor 217 $o 'taats"lad 1<66 %omor 3471/alam prakteknya, pemohon pailit "iasanya memang meminta kepada +engadilan %iaga terhadap kekayaan 4ermohon pailit diletakkan sita $aminan %amun dalam prakteknya pula, permintaan sita $aminan terse"ut tidak pernah dika"ulkan oleh +engadilan %iaga 3engapa& (arena, pertama, acara pemeriksaan di +engadilan %iaga "erlangsung dengan acara sumir ,sederhana- dan #aktunya singkat ,dalam 36 hari harus sudah ada putusan- 4anpa prosedur sita $aminan sa$a, proses persidangan dan pemeriksaan perkara kepailitan sudah sangat mepet timeline*nya (edua, hakekat dari pernyataan pailit sendiri adalah sitaan umum terhadap harta "enda de"itur yang ada sekarang maupun di masa yang akan datang =leh karena itu, tanpa meminta sita $aminan pun, apa"ila de"itur dinyatakan pailit maka otomatis pernyataan terse"ut merupakan sitaan umum dan tidak perlu lagi meminta sita $aminan ke pengadilan negeri 2adi permohonan pailit yang disertai permintaan sita $aminan selama ini tidak pernah ada yang dika"ulkan oleh 3a$elis +engadilan %iaga karena mereka "eranggapan seandainya nanti de"itur dinyatakan pailit, maka otomatis seluruh harta "enda de"itur men$adi sitaan umum yang digunakan untuk melunasi utangnya kepada kreditur*krediturnya

Anda mungkin juga menyukai