Anda di halaman 1dari 18

Bayang-bayang Nabi Kutunggu Kalian di Surga

Gadis kecil bernama Aisha


Berdasarkan kisah nyata hanya namanya yang berubah. tidak ada maksud menggurui. hanya ingin mengenang. dan semoga kalian semua ingat apa yang sudah para pahlawan lakukan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. akarta! "### Sastro terbaring di atas ran$ang berbalut seprai putih sambil bersenandung. %u&u perempuannya tampak membaringkan kepalanya di sisi kakeknya ikut menikmati nyanyiannya walaupun gadis ke&il itu $elas tidak mengenal lagunya. Sekali lagi! si &u&u menyodorkan sebuah u' (mma untuk kakeknya. Sastro hanya tersenyum! tahu akan apa yang bakal dikatakan &u&unya. (yo kek! (isha a$arin ba&a (l-)atihah ya pintanya polos dengan mata berharap. lagi* Kemarin kan sudah elak Sastro dengan nada ber&anda! walau suaranya terdengar parau! akibat tubuhnya yang kian melemah. kemarin kan kakek belum selesai ba&anya protes (isha sebal. kakek ngantuk (isha! kakek kan sakit elak Sastro lagi kemudian langsung membalikkan tubuhnya pura-pura mendengkur. (isha tidak melan$utkan protesnya! dia per&aya kakeknya benar-benar tidur. +adis ke&il itu ber$in$it untuk men&ium kening kakeknya dengan sayang. maa,in (isha ya udah ganggu kakek! met bobo Sastro tetap pura-pura tidur. Sebenarnya Sastro sudah se$ak lama ha,al (l-)atihah! bahkan hampir seluruh isi (l-uran dia hapal. Bukankah dulunya dia seorang guru nga$i sebelum masuk tentara* Sastro serta merta teringat peristiwa lalu! ke$adian pahit yang telah merubah hidupnya. (&eh! "#./. 0eristiwa 1I23II! dimana sekelompok ekstrimis sedang memper$uangkan terwu$udnya Indonesia sebagai negara Islam. %ua&a ketika itu mendung dengan angin berhembus ken&ang. 3ampak para pe$uang kedaulatan Indonesia sedang berpatroli di sekitar barak mereka yang sederhana. 0akaian mereka tampak lusuh bersaput debu mesiu serta darah yang mengering. anggut dan rambut $uga dibiarkan tumbuh tanpa di&ukur. Sastro ketika itu berpangkat letnan! sepuluh orang tentara muda men$adi tanggung $awabnya. Bedil senantiasa di tangan dan mata selalu awas ber$aga.

sudah enam hari kata rekannya yang bernama Basri sambil memainkan pisau. kau rindu dengan istrimu* ledek Sastro. nga&o kamu! aku hanya kangen merokok! mulutku sepat rasanya elak Basri. di belantara begini mana ada yang men$ual rokok tanggap Sastro terkekeh. aku ingin men&ari di rimbunan semak sana. 0asti ada pohon tembakau walaupun &uma sebatang kata Basri menun$uk sekumpulan tanaman lebat tak tertembus &ahaya. tapi lumayan $auh dari perkemahan kita! berbahaya kalau kamu pergi sendiri &egah Sastro yang ditanggapi Basri dengan tawa. sudah berapa tahun kau $adi tentara* tahukah kau berapa kali peluru nyaris membunuhku* Bah4 3akdir di tangan (llah4 Sudahlah kalau kau begitu khawatir kau ikut sa$a denganku sahut Basri. Sastro memandang kawan-kawannya yang tampak ber$aga. 3erbesit perasaan ragu dalam dirinya. 5emang bukan sekali ini dia ikut berperang. entah berapa kali dia nyaris mati dalam per$uangannya. 3api kali ini entah mengapa hatinya terasa berat sekali untuk mengikuti Basri. kau mau ikut tidak* 3anya Basri lagi. 1ia akhirnya memutuskan untuk ikut. Sastro tahu Basri keras kepala! kalau sahabatnya mati! Sastro tidak akan pernah memaa,kan dirinya. Siapa tahu para pemberontak itu akan membunuh Basri ketika dia sendirian. Benar kata basri! beberapa batang pohon tembakau tampak tumbuh tegar di sana. Basri mengin&ar daun-daun yang sudah mengering! agar bisa langsung dilinting untuk dibakar. ah nikmatnya Basri menghela kepulan asap ra&un keluar dari paru-parunya. Baru sa$a mereka berpikir untuk kembali ke barak. 3iba-tiba terdengar samar suatu letusan sen$ata. 0ertanda markas mereka tengah diserang. Bedebah4 maki Basri sambil melemparkan lintingan tembakau yang susah payah dia dapatkan. Sastro gemetar karena ,irasatnya terbukti. 3eman-temannya dalam bahaya. 1an ketika mereka kembali ke tenda semua sudah terlambat. Sastro meraung murka karena para musuhnya berhasil kabur. +erilyawan pemberontak itu $uga meninggalkan tanda mata untuk Sastro dan tentara lain yang tersisa. Kepala-kepala tanpa tubuh! ditan&apkan pada ruas-ruas bambu menghiasi tenda mereka. mereka datang dengan pasukan yang tiga kali lipat lebih banyak dari kita seorang anak buahnya menyeret tubuhnya yang terluka untuk melaporkan ke$adian tadi kepada atasannya.

Sastro memeluk tubuh-tubuh tak bernyawa itu dengan air mata berlinang. Sementara Basri dan pra$urit lain yang tersisa men&oba menenangkannya. Ini perang Sastro 6intih Basri. tidak hanya kita yang kehilangan! mereka $uga tambah yang lain walau semua itu tidak berpengaruh bagi Sastro. Sastro mengelilingi perkemahan! menyaksikan mimpi buruk yang paling dihindarinya. 5ayat-mayat bergelimpangan! kepala terpenggal! usus berhamburan. Sastro tidak habis pikir. 5ereka Islam! tapi mereka tersesat terlampau $auh. Sebagai mantan guru nga$i dia sangat mengerti aturan peperangan. kalau mereka memang memahami kitab su&i mereka tidak mungkin berani menyiksa musuhnya sedemikian rupa. 5ereka seharusnya tahu kalau $iwa mereka yang membunuh di peperangan karena amarah dan na,su tidak akan diterima di surga. Sastro gelap mata. 0ikirannya tertutup amarah. aku tidak mau Sholat lagi4 (ku tidak mau disamakan seperti mereka4 3eriaknya berulang-ulang. (stagh,irullah Sastro..Istigh,ar u$ar Basri untuk menenangkannya. 3api otak Sastro sudah lebih dulu tersaput dendam. akarta! "###. Sastro meneteskan air mata. 1ia kini sudah men$adi kakek renta yang sedang menunggu a$al. 3ubuh yang dulunya tegap berisi kini tinggal tulang berbalut kulit. dia takut mati. 1osanya terlampau besar. 1ia malu terhadap sang pen&ipta. Salah seorang anaknya mendekati ran$ang. 1ialah ibu dari (isha. +adis ke&il yang tidak pernah $era meminta kakeknya menga$i. pak putrinya memandangnya lekat-lekat! ingin memulai pembi&araan. 3ampak matanya sembab seperti habis menangis. dokter bilang umur bapak tidak lama lagi kan* tebak Sastro. 0utrinya menggeleng lemah. dokter tidak bilang begitu! dia hanya bilang kalau bapak sakit parah dan sulit diobati itu sama sa$a tanggap Sastro sambil tersenyum pahit. Kepalanya tiba-tiba pening. 0andangan matanya mengabur seakan ada ribuan kunang-kunang mengitari dirinya. dia lalu mengenang hidupnya yang tidak pernah membosankan. Selama sisa hidupnya sastro dikenal sebagai orang yang baik. 1ia tidak pernah mabuk-mabukan. 1ia tidak pernah main perempuan. 1ia selalu berkurban setiap Idul (dha. 1an 7ntah sudah berapa 5ushola di akarta yang terus berdiri dan kokoh berkat sumbangan darinya.

Satu yang Sastro sesali adalah dia tidak pernah Sholat. 6asa ego dan $an$i bodohnya di masa lalu yang menyatakan tidak mau lagi mengin$ak sa$adah membuatnya malu terhadap Sang 0en&ipta. 1ia takut ibadahnya tidak diterima. Kini dia bahkan hampir lupa bagaimana &aranya Sholat. pak sapa putrinya yang segera membuyarkan lamunannya. bapak bela$ar Sholat ya* lan$ut putrinya. Sastro &ukup terke$ut! karena selama ini putrinya seakan tidak pernah mempermasalahkan keislamannya. Sastro diam sa$a. bapak sudah tahu dari dulu kan kalau mereka yang membunuh anak buah bapak se&ara sadis waktu perang dulu! sebenarnya adalah orang-orang yang tidak paham sama agamanya sendiri* Sastro terbatuk! dia terke$ut. kamu kok tahu nak* 3anya Sastro. 0utrinya hanya tersenyum menenangkan. beberapa tahun lalu pak Basri pernah &erita sama 8ala! bapak $angan terus mendendam. Bapak $angan terpengaruh sama masa lalu. 0er&ayai hati nurani bapak sa$a u$ar 8ala putrinya sabar. Sastro kembali membisu selama beberapa detik. Bapak malu nak kata sastro akhirnya. Sebelum 8ala sempat menanggapi. 0intu kamar Sastro terbuka. 1an masuklah (isha! gadis ke&il yang terus meneror Sastro selama beberapa tahun ini. eh kakek udah bangun! sini (isha a$arin ba&a (l-,atihah Sastro merasa kehangatan tiba-tiba merayap di tubuhnya. boleh! tapi a$arinnya pelan-pelan ya Sastro berharap! ketika a$alnya men$emput. 1ia bisa pergi dengan perasaan bangga.

+adis ke&il bernama (isha (ga5a Is8a5

Kutunggu Kalian di Surga


1ua puluh lima tahun sudah usia pernikahanku. (lhamdulillah! aku telah dikaruniai empat orang anak! )irdaus 9:/ th;! Nikmah Syahidah 9:< th;! Nurul ('i'ah 9"< th;! dan (khmad )ikri 9/ th;. Kami merasa &ukup dengan apa yang kami miliki! walaupun se&ara materi kehidupan keluarga kami sangatlah pas-pasan. Bahkan dengan penuh perhatian! istriku selalu membimbing dan mengingatkan anak-anakku untuk selalu bersyukur kepada (llah atas nikmat-Nya. Itulah yang membuat aku ikhlas untuk meninggalkan mereka demi untuk dakwah Islam. (ku tidak merasa gentar dengan semua &obaan yang menimpa mereka karena (llah-lah yang akan men$adi penolong dan pelindungnya. Bi! ada telpon 4 panggil Nikmah.

0anggilan Nikmah membuatku harus menghentikan peker$aanku. Bergegas aku menu$u ke telpon. Setelah kuterima telpon! aku menghampiri Nikmah yang sedang menyuapi )ikri. Nikmah! =mmi mana * tanyaku pada anak perempuanku yang selalu membantu =mminya merawat adik-adiknya. 1i belakang Bi! sedang nyu&i pakaian! $awab Nikmah. Benar! kudapati istriku sedang men&u&i pakaian. >alaupun begitu! tak pemah kulihat istriku mengeluh ataupun marah karena ker$aan di rumah begitu banyak. Bahkan di depanku dan anak-anak selalu menampakkan wa$ah yang &eria! walaupun kondisi badannya sedang letih dan tidak enak badan. ?a..(llah! aku bersyukur kepada-5u di masa yang sulit ini istriku masih tetap tabah dan sabar. 5emang! semen$ak pimpinan di perusahaan tempat aku ker$a mengetahui aku terlibat dengan gerakan yang ingin menerapkan hukum-hukum (llah dengan &ara menegakkan Khila,ah Islamiyyah@! pimpinanku langsung mem-0AK-ku. (palagi! semen$ak penguasa negeri ini beker$a sama dengan (S dan sekutu-sekutunya untuk menumpas habis para dai yang ingin memper$uangkan Islam. Semua lapangan peker$aan men$adi tertutup. Banyak dari kalangan pe$uang Islam yang kesulitan men&ari na,kah untuk keluarganya. Bahkan anak-anak mereka pun tidak bisa sekolah! termasuk anak-anakku. 5i4 panggilku dengan lembut! seraya memegang tangannya. Se$enak aku merasakan betapa kasar tangan istriku! karena semua peker$aan berat dia ker$akan sendiri. Berbeda pada waktu ketika kami baru menikah! kami masih sanggup mempeker$akan pembantu. =mmi &apek* tanyaku penuh perhatian. Nggak kok! Bi. %uma kurang tidur a$a! semalam )ikri nangis terus. Badannya panas.* 3api! (lhamdulillah! sekarang )ikri sudah nggak apa-apa. $awab istriku datar. Bener! =mmi nggak apa-apa* tanyaku dengan nada tidak per&aya. 1uuh! (bi masak nggak per&aya sih sama =mmi ia meyakinkanku. lya deh per&aya! sahutku. Masak sih (bi nggak per&aya sama =mmi. =mmi itu kan orangnya tegar! ra$in! &antik! pinter! penyayang! pengertian! keibuan lagi. godaku. (h! (bi. =mmi $adi malu nih! dipu$i gitu4 wa$ah istriku merah merona. >alaupun dalam kondisi yang sulit ini aku berusaha menghibur hati istriku. Karena semen$ak situasi negeri ini berubah! istriku lebih banyak di rumah. ooBoo )ikri! ayo mulutnya dibuka4 (k ak emm4 bu$uk Nikmah kepada )ikri seraya menyuapi.

Aayo tinggal dua sendok lagi. %epet dihabiskan! nanti keburu dimakan mbak Nurul Iho. 5bak! minta dong! )ik4 goda Nurul yang dari tadi sedang asik dengan buku Sirah Nabawinya. 3uh kan! mbak Nurul minta4 (yo! buka lagi mulutnya. seru Nikmah! ak ak! iya pinter. Kalau makannya banyak nanti &epet besar! biar bisa nemenin (bi. 3erus terang aku merasa bangga dengan anak-anakku. Semua tumbuh dan berkembang dengan norrnal. (ku tidak mau membeda-bedakan kasih sayang di antara mereka. (ku ingin memberikan yang terbaik untuk mereka. (ku tidak hanya ingin anak-anakku mulia di mata manusia! namun lebih dari itu aku ingin mereka mulia di sisi (llah. (ku ingin mereka men$adi pengemban dakwah. (ku ingin mereka men$adi pe$uang-pe$uang Islam. Karena dengan Islamlah mereka akan mulia. (lhamdulillah! keinginan seperti ini bukan hanya keinginanku! ternyata istriku $uga ber&ita-&ita demikian. 5emang aku dan istriku berasal dari latar belakang yang sama! yaitu sama-sama aktiCis dakwah. 5aka wa$arlah kalau keinginanku dan keinginan istriku sama. 1an aku pikir memang harus seperti itulah &ita-&ita kaum muslimin. Bi! (bi kok bengong* sapa istriku! Nih! =mmi bikinkan teh hangat. 1i minum dulu Bi biar badan lebih enakan. 7ntah! setiap aku melihat wa$ah istriku! aku semakin sayang. Bahkan! seakan-akan semua masalah $adi hilang. 3erlebih lagi! kalau aku memandang wa$ahnya hatiku men$adi tentram. Bi! (bi kok bengong lagi* (bi! mikirin apa* 3anya istriku dengan lembut. Nggak kok! 5i. $awabku datar. (bi &uma mau ngomong sama =mmi! kalau sebenarnya (bi itu. senga$a aku tidak melan$utkan kata-kataku! supaya istriku penasaran. Sebenarnya apa Bi* tanya istriku penasaran. (ku pun tetap diam. (ah (bi. =mmi $adi semakin penasaran nih! kata istriku tidak sabar. lya deh! sebenarnya. (bi itu.. kembali aku tidak melan$utkan kata-kataku! supaya istriku bertambah penasaran. 3uh kan! (bi mulai lagi. gerutu istriku dengan man$a.

lya deh! ini beneran. Kataku membu$uk. Sambil memandangi wa$ahnya kupegang tangannya! aku pun melan$utkan kata-kataku. 5i! sebenamya (bi itu sangat sayang sama =mmi. (bi &inta sama =mmi. Kulihat wa$ah istriku merah merona seraya menundukkan wa$ahnya karena malu dan mungkin bahagia. (ku pikir untuk menun$ukkan kasih sayang kepada istriku tidak &ukup dengan perbuatan! tapi harus dengan kata-kata pula. 7ntah kenapa! yang pasti menurutku hal ini sangat penting untuk dilakukan para suami kepada istri mereka. ooBo Nurul! 5as 1aus sama 5bak Nikmah mana* tanya istriku kepada Nurul. 5emang seperti biasanya setelah sholat IsyaD ber$amaah kami melan$utkan makan malam bersama. 1isinilah! biasanya kami saling berbagi &erita! sekaligus aku $adikan untuk ,orum tausiyah bagi anak-anakku. )irdaus! bagaimana . sudah sholat istikharah dan dipikir masak-masak ren&anamu untuk mengkhitbah teman adikmu itu* tanyaku membuka ,orum tausiyah. Sudah Bi. $awab )irdaus. 1aus sudah mantap dengan pilihan 1aus. 8agi pula dia $uga dakwahnya bagus. ?a! kalau memang itu pilihanmu dan kamu $uga sudah mantap! (bi sama =mmi setu$u sa$a. Kataku kepada putraku yang sulung ini. (bi sama =mmi &uma bisa mengingatkan sa$a kalau orang berumah tangga itu tidak sama dengan ketika kita ber$alan di $alan aspal yang mulus. 0asti akan ada sa$a &obaan dan godaan. 1aus! orang menikah itu tidak &ukup hanya berbekal kemampuan biologis dan harta! namun yang harus diperhatikan pula adalah kesiapan ilmu dan mental untuk menghadapi segala sesuatu. timpal istriku. 1an itu tidak hanya dari satu pihak namun harus berasal dari kedua belah pihak! suami dan istri. (palagi! di $aman dan situasi seperti sekarang kita harus sabar dan tabah! u$ar istriku melan$utkan nasehatnya. 1aus! apa yang disampaikan oleh =mmi itu benar. Bleh karena itu ingat baik-baik pesan =mmi. =$arku menegaskan. Kalau begitu! besok kamis! kita datang ke orang tuanya. Kalau begitu! biar dik Nikmah sa$a besok yang ngasih tahu ke (isyah kalau kita mau ke sana. pinta 1aus ke adiknya. ooBoo

5i! anak-anak sudah ngumpul di ruang tengah* tanyaku pada istriku. Sudah Bi. Sesaat aku men$adi ragu. Karena aku tidak tega kalau anak-anakku sedih apalagi shock. 3api Istriku meyakinkanku kalau mereka insya (llah siap menerima kenyataan ini. 1engan didampingi istriku aku pun keluar kamar untuk berbi&ara dengan arakanakku! terutama )irdaus! Nikmah dan Nurul. Kalian tahu kenapa (bi mengumpulkan kalian sekarang* tanyaku kepada anakanak. 3idak Bi. awab mereka hampir bersamaan. Sebetulnya ada berita yang ingin (bi sampaikan kepada kalian. tegasku. Kita semua tahu! kalau kita ini hidup untuk beribadah kepada (llah Swt. u$arku berusaha men$elaskan kepada mereka. Nurul sudah pemah dikasih tahu sama =mmi* tanyaku kepada Nurul. Sudah Bi. awab Nurul sambil menganggukkan kepalanya. 1an makna kebahagiaan bagi kita sebagai seorang muslim yang sebenamya bukanlah dengan mendapatkan harta yang banyak! bukan pula dengan mendapatkan wanita yang &antik atau pria yang tampan! bukan pula dengan mendapatkan $abatan dan kekuasaan! dan $uga bukan mendapatkan popularitas! aku melan$utkan pen$elasan. Kebahagiaan bagi kita yang sebenarnya adalah apabila kita di'inkan oleh (llah masuk ke surga-Nya.u&apku sainbil memperhatikan wa$ah anak-anak. 1an untuk bisa masuk ke dalam surga haruslah mendapat keridhoan dari (llah. 1an keridhoan (llah hanya bisa kita dapatkan kalau kita mau men$alankan semua perintah-Nya dan men$auhi semua larangan-Nya. 1akwah adalah salah satu aktiCitas yang diwa$ibkan oleh (llah kepada seluruh kaum muslimin. 3idak terke&uali (bi. Begitulah aku berbi&ara pan$ang lebar berusaha untuk memberitahu hal yang sebenarnya. Sesekali aku melihat wa$ah Nurul yang tampak serius dan tegang. 5ungkin karena dia belum begitu mengenal dunia dakwah yang sebenamya. Nurul men$adi agak tegang. Ini berbeda dengan kedua kakaknya yang sudah mengenal betul dunia ini.. (bi yakin kalian sudah paham mengenai perkara ini. 1an itulah aktiCitas (bi yang sebenarnya. (bi tahu benar risiko yang akan dihadapi! tapi tak sedikitpun (bi takut! u$arku meyakinkan mereka. Semakin lama aku men$elaskan seakan-akan mulut ini semakin berat untuk mengu&apkan. 1an hatiku merasa tidak tega menyampaikan berita ini kepada anakanak. 3api bagaimana pun $uga! mereka harus tahu.

1aus Nikmah . dan Nurul dua hari yang lalu teman (bi ditangkap oleh aparat kepolisian ketika usai sholat shubuh di mas$id (l-Aasanah. Bukan hanya dia! =stad Is dan (bu 6aihan $uga ditangkap! aku berusaha men$elaskan. 5ereka ditangkap karena aktiCitas dakwah yang mereka lakukan. Sambil menarik na,as dalam-dalam aku melan$utkan kembali pen$elasanku. Sekarang ini! teman-teman (bi dan $uga (bi sedang di mata-matai oleh Inteli$en. Kulihat mata Nikmah mulai merah seakan-akan menahan air matanya. 3api aku tetap melan$utkan kata-kataku. Bleh karena itu! untuk sementara (bi tidak bisa tinggal bersama kalian. (bi harus berpindah-pindah tempat untuk menghindari intaian inteli$en. Segala urusan dan keperluan sehari-hari kalian akan dibantu oleh paman (li. (ku melihat air mata Nikmah dan Nurul mulai membasahi pipinya. Kuhapus air mata mereka satu persatu seraya mendekap mereka. Kudekati (nakku )irdaus! kupeluk ia erat-erat.* 3ak terasa air mataku pun berlinang. Keesokan harinya setelah sholat shubuh ber$amaah! aku masuk ke kamar menemui istriku yang sedang menyiapkan pakaian yang akan kubawa. Kulihat air matanya membasahi pipinya. 5i..! =mmi $angan menangis. =mmi harus ikhlas mengahadapi semua ini. (ku berusaha menegarkan hati istriku. (bi minta maa, kalau selama ini (bi menge&ewakan =mmi. (bi minta maa, kalau (bi tidak bisa memberikan apa-apa untuk =mmi. (bi $uga minta maa, kalau selmna ini (bi belum bisa membahagiakan =mmi dan anak-anak u&apku. 3ak terasa dadaku basah oleh air mata istriku. (ku bisa merasakan betapa sedih hatinya.* Belum pemah aku melihat istriku menangis seperti ini. 5enangislah 5i. menangislah4 Keluarkan semua air mata =mmi! biar hati =mmi men$adi lega. Setelah istriku selesai menangis! kudekap istriku seraya membisikkan! Kalau =mmi masih ingin menangis! menangislah. 3api (bi berpesan! setelah (bi pergi =mmi $angan pernah menangis. =mmi harus tegar menghadapi semua ini. Kulepaskan dekapanku perlahan-lahan lalu kugandeng tangannya kua$ak keluar dari kamar untuk berpamitan dengan anak-anakku. Kulihat diruang tengah! anak-anak sudah menungguku. Nurul.! Nurul harus $adi anak yang baik ya. Bantu =mmi sama 5bak Nikmah. adilah Nurul seperti )atimah binti 5uhammad saw.! u&apku lembut. Ku&ium pipi Nurul yang basah oleh air matanya. Kudekap erat tubuh mungil Nurul dan dia pun membalas pelukanku. 1alam hati aku bersyukur kepada (llah kalau aku sudah diberi istri yang shalehah dan anak-anak yang shaleh dan shalehah pula.

Kulepaskan pelukanku perlahan-lahan dari tubuh Nurul. (ku berdiri mendekati Nikmah yang dari tadi menangis sambil memeluk =mminya. Kupandangi Istriku yang dari tadi berusaha menenangkan Nikmah. Nikmah! ayo lihat ke (bi kata istriku dengan lembut sambil menghadapkan wa$ah Nikmah kepadaku. Kulihat mata putriku yang pertama ini sembab dan berwama merah. Kudekap ia eraterat sambil berkata! $angan menangis. Setiap per$umpaan pasti akan ada perpisahan. Nikmah harus ikhlas menghadapi semuanya. Serahkan semua ini pada (llah Kulepaskan dekapan Nikmah perlahan-lahan! sambil kuseka air mata di pipinya. 0erlahan-lahan kudekati anakku yang paling sulung. Berbeda dengan adik-adiknya! kulihat )irdaus lebih tegar menghadapi kenyataan ini. Kudekap $uga anakku yang sulung ini. angan ke&ewakan (bi. Kamu harus men$adi pembela Islam. Kamulah satu-satunya harapan (bi saat ini. aga adik-adikmu dan =mmi! tegasku. Kamu harus tegar dan sabar. Kuke&up keningnya sebagai tanda perpisahan. Sebelum pergi! kuhampiri Istriku. Kuke&up keningnya dan berpesan! aga baik-baik anak-anak kita. adikan mereka seperti para sahabat 6asulullah. adikan mereka sebagai pembela dan pe$uang-pe$uang Islam. Kubuka pintu rumah perlahan-lahan! sambil memandangi mereka kuu&apkan salam. Semakin $auh langkahku meninggalkan mereka! semakin yakin pula kalau kami akan bertemu lagi. >ahai Istriku dan anak-anakku! kalaupun di dunia kita tidak bisa bertemu lagi! kutunggu kalian di surga.EF

G 1B( 1(N 5(K(N(N A(6(5 %IN3(I8(A %IN3(

Bila Al Quran bisa bicara !


>aktu engkau masih kanak-kanak! kau laksana kawan se$atiku 1engan wuduD aku kau sentuh dalam keadaan su&i (ku kau pegang! kau $un$ung dan kau pela$ari (ku engkau ba&a dengan suara lirih ataupun keras setiap hari Setelah usai engkaupun selalu men&iumku mesra Sekarang engkau telah dewasa Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku (pakah aku ba&aan usang yang tinggal se$arah 5enurutmu barangkali aku ba&aan yang tidak menambah pengetahuanmu

(tau menurutmu aku hanya untuk anak ke&il yang bela$ar menga$i sa$a* Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya (ku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu Kadangkala aku di$adikan mas kawin agar engkau dianggap bertaHwa (tau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan Kini aku lebih banyak tersingkir! dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian 1i atas lemari! di dalam la&i! aku engkau pendamkan. 1ulupagi-pagisurah-surah yang ada padaku engkau ba&a beberapa halaman Sore harinya aku kau ba&a beramai-ramai bersama temanmu di surau.. Sekarang pagi-pagi sambil minum kopiengkau ba&a Koran pagi atau nonton berita 3I >aktu senggang..engkau sempatkan memba&a buku karangan manusia Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari (llah ?ang 5aha 0erkasa. 7ngkau &ampakkan! engkau abaikan dan engkau lupakan >aktu berangkat ker$apun kadang engkau lupa ba&a pembuka surahku 9Basmalah; 1iper$alanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi 3idak ada kaset yang berisi ayat (lloh yang terdapat padaku di la&i mobilmu Sepan$ang per$alanan radiomu selalu tertu$u ke stasiun radio ,aCoritmu (ku tahu kalau itu bukan Stasiun 6adio yang senantiasa melantunkan ayatku 1i me$a ker$amu tidak ada aku untuk kau ba&a sebelum kau mulai ker$a 1i Komputermu pun kau putar musik ,aCoritmu arang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun 7-mail temanmu yang ada ayat-ayatkupun kadang kau abaikan 7ngkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku Bila malam tiba engkau tahan nongkrong ber$am-$am di depan 3I 5enonton pertandingan 8iga Italia ! musik atau )ilm dan Sinetron laga 1i depan komputer ber$am-$am engkau betah duduk Aanya sekedar memba&a berita murahan dan gambar sampah >aktupun &epat berlaluaku men$adi semakin kusam dalam lemari 5engumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu Seingatku hanya awal 6amadhan engkau memba&aku kembali Itupun hanya beberapa lembar dariku 1engan suara dan la,ad' yang tidak semerdu dulu 7ngkaupun kini terbata-bata dan kurang lan&ar lagi setiap memba&aku. (pakah Koran! 3I! radio ! komputer! dapat memberimu pertolongan * Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba 7ngkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya Aanya dengan ayat-ayat (llah yang ada padaku engkau dapat selamat melaluinya. Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu Setiap saat berlalukuranglah $atah umurmu

1an akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu.. 7ngkau bisa kembali kepada 3uhanmu sewaktu-waktu (pabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu. Bila aku engkau ba&a selalu dan engkau hayati 1i kuburmu nanti. (ku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan ?ang akan membantu engkau membela diri Bukan koran yang engkau ba&a yang akan membantumu 1ari per$alanan di alam akhirat 3api (kulah -urDan kitab su&imu ?ang senantiasa setia menemani dan melindungimu 0eganglah aku lagi . .. ba&alah kembali aku setiap hari Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat su&i ?ang berasal dari (lloh! 3uhan ?ang 5aha 5engetahui ?ang disampaikan oleh ibril kepada 5uhammad 6asulullah. Keluarkanlah segera aku dari lemari atau la&imu angan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam la&i mobilmu 8etakkan aku selalu di depan me$a ker$amu (gar engkau senantiasa mengingat 3uhanmu Sentuhilah aku kembali Ba&a dan pela$ari lagi aku. Setiap datangnya pagi dan sore hari Seperti dulu.dulu sekali >aktu engkau masih ke&il ! lugu dan polos 1i surau ke&il kampungmu yang damai angan aku engkau biarkan sendiri. 1alam bisu dan sepi. 5ahabenar (llah! yang 5ahaperkasa lagi 5ahabi$aksana. %IN3(I8(A %IN3( (pi4 (pi4 (pi4

Salman Al Farisi dari Kota Amoy

Asyhadu Allah Ilahaillallah aasyhadu Anna !uhammad "asulullah# Kalimat tauhid atau kalimat dua syahadat itu keluar dengan terbatah$batah dari lisan Salman Al %arisi# Kalimat itu diulangnya dua kali# Aku bersaksi tidak ada tuhan selain Allah dan !uhammad "asulullah adalah utusan Allah& Gumam Salman mengartikan# 'ancar# Selesai Salat (umat& Salman duduk bersim)uh di atas sa*adah di !as*id Agung Kota Singka+ang# Ia menghada) ke barat# Kiblat# Sika)nya men*adi )usat )erhatian )uluhan *amaah# ,enguca)an kalimat sahadat itu di)andu -%%endi !# Saat selaku ustad.# /ana%i dan Agus Ari%in sebagai dua saksi# 0i tem)at itu *uga& terda)at Ke)ala Kantor 1rusan Agama 2K1A3 Kecamatan Singka+ang Barat& !usmuthalib# Selain dua saksi yang ada& ba)ak yang ada di mas*id ini *uga sebagai saksi keislaman dari saudara kita& kata !usmuthalib# Sebelum masuk ke agama Islam& !usmuthalib mengatakan Salman harus menandatangani dua surat )ernyataan# ,ertama berisikan kesediaan keluar dari agama lama# Kedua berisikan )ernyataan bersedia masuk ke agama baru# ,ada Salman !utahlib men*elaskan )erbedaan dan )ersamaan antara agama yang lama dan agama yang baru di)eluknya# 1ntuk kesamaannya& semua agama tidak ada yang menga*arkan ke)ada umatnya untuk berbuat ke*ahatan# Sementara )erbedaannya terletak )ada ibadah Ada salat lima +aktu& )uasa& dan lainnya& kata !usmuthalib# Bukan hanya ibadah& )erbedaan antara Islam dengan agama lain terletak )ada makanan# 1mat Islam dilarang untuk memakan babi# !emelihara& menyentuh tidak di)erbolehkan& !usmuthalib hanya men*elaskan secara garis besar# Salam kemudian diserahan )ada -%%endi# Sekitar lima menit dialog dilakukan# -%%endi )un bertanya#

A)akah anda betul$betul ingin masuk agama Islam4 A)akah ada )aksaan dari luar4 Salman men*a+ab# Saya sudah mem)unyai tekad kuat! 56ida ada yang memaksa! A)akah anda bersedia menguca)kan kalimat sahadat4 Bersedia# 7uku) dengan dua )ertanyaan# -%%endi dan Salman duduk berhada)an#-%%endi genggang tanan Salman# Se)erti bersalaman# 1ca)an sahadat yang keluar dari mulut -%%endi )un ia ikutkan# !ulai hari itu& Salman resmi memeluk Islam# "itual lancar# -%%endi menyanggulkan *ubah dari !akkah nya ke)undak Salam# Songkok hitam di)akaikan# Kitab suci 8uran )un dihadiahkan# Semua terharu# ,eluk dan cium dari *amaah untuk Salman )un berlangsung# 999 Bong (un 6hat# Itulah nama asli Salman# Ia saya kenal di lantai atas /otel ,ra)atan Kota Singka+ang& sebelum salat (umat# Ia tidak sendirian# Ia didam)ingi& !aksum& selaku )engurus :ayasan 7hengho& Andry 'am%ield dari ,I6I Kota Singka+ang& dan !aya Satrini dari Forom Solsial# Saat saya datang mereka duduk satu me*a# Atas i.in ke tiga orang itu& Salman dan Saya memilih memisah# Sekitar lima belas menit )erbincangan kami lakukan# Bhong (un 6hat& +arga kelahiran Singka+ang# Ia beretnis 6iong /oa# Ia dibesarkan oleh keluarga Khonghocu# 0ari kecil hingga berusia ;< tahun agama itu disandangnya# Kini Salman tinggal bersama mertuaya di 0esa Sainam# Salman mengatakan kenal agama Islam +aktu beker*a sebagai ke)ala bagian di salah satu )erusahaan tekstil di Semarang& tahun =>>?$=>>@# di )erusahaan itu ia banyak bergaul dengan +arga Islam# 0ari )erkenalan itulah& terbesit dalam niatnya untuk )indah agama# Aamun belum hidayah#

0i)erkirakan tahun @??<& saat berada di (akarta Bong (un 6hat bertemu dengan !aksum# 6entang agama Islam kembali dibicarakan# Aiat Bong untuk )indah agama kembali menguat# ,ertemuan Bong (un 6han dengan !aksum terus berlan*ut hingga ke Singka+ang# 0an dengan dorongan !aksum& Islam )un di)eluknya# Salman Al %arisi& sebagai nama baru)un disandangnya# Sebelum masuk agama Islam& Salman sem)at masuk dibebera)a agama# 0iantaranya Budha dan Konghocu# Aamun semua agama itu tidak membuat Salman tenang# 999 Salman mem)unyai seorang istri dan enam orang anak# Salman mengatakan& semua orang dekatnya tersebut belum mengetahui tentang keislamannya# !ereka tidak akan mencegah& kata Salman# alau demikian& Salman tidak yakin& keislamannya akan didukung oleh sang istri dan anak# 0engan kondisi se)erti& semangat Salman tidak tergoyahkan# Ia bertekat untuk tidak meninggalkan agama Islam## Ini agama terakhir saya& saya tidak mungkin )indah agama# Bahkan Salman berdoa& mudah$mudahan istri dan anak$anak& suatu saat mengikuti *e*aknya soal agama# Saya berhara) mereka ikut *e*ak saya# u*ar Salman# Begitu *uga dengan )ara sahabat# Ada yang mengetahui dan tidak& atas niat Salman untuk masuk ke agama Islam# 0iantara )ara sahabat yang mengetahui rencana Salman bersika) tidak )ercaya# Karena mereka tahu saya orang yang suka )indah agama# 6a)i yang lainnya mendukung saya# u*ar Salman# 999 Keislaman Salman disambut baik Ketua ,erasutuan Iman 6auhid Indonesia 2,I6I3 Kota Singka+ang& /# /erman# 0engan mata berkaca$kaca& )ria yang saya temui di mas*id Agung Kota Singka+ang tersebut berulang kali menguca)kan sukur#

Selan*utnya& /erman mengatakan& diba+ah naungan ,I6I& Salman akan dibimbing untuk mengenal islam secara mendalam# Salman akan dia*arkan bagaimana membaca Quran& men*alankan salat& dan berbagai ibadah lainnya# 1ntuk memudahkan Salman berla*ar& /erman mengatakan )ara )embimbing akan datang langsung ke rumahnya# 0an selan*utnya& A)abila Salman mulai )aham dan mengerti& !aka Salman di)ersilahkan untuk datang sendiri ke sektariat# 0engan masuknya Salman& /erman mengatakat telah menambah *umlah +arga 6iong /oa Kota Singka+ang yang masuk Islam# Berdasarkan data& *umlah keseluruhan +arga 6iong /oa Kota yang beragama Islam sekitar ;?? orang 0an dia +arga 6iong /oa terbaru yang masuk Islam& kata /erman#

Salman (l )arisi dari Kota (moy >a$ahmu

A)i! A)i! A)i!


/adi *arang sekali )ulang kam)ung& maklum se*umlah kesibukannya sebagai ,AS dan )im)inan bebera)a organisasi ke)emudaan di sebuah kota kecil yang cuku) *auh dari desa kelahirannya harus dilakoninya# Sehingga& bukan sa*a membuat ia *arang )ulang kam)ung& teta)i )ulang ke rumah )un tidak *arang lebih duluan itik ke kandangnya& kerbau ke kalang-nya dan elang ke sarangnya# Ia biasanya menyempat-nyempatkan pulang kampung pada saat penataran atau lagi melaksanakan tugas tertentu dari organisasi di ibukota proCinsi 9Ban$armasin;! karena desanya yang konon tergolong Jdesa terpen&ilD tidak terlalu $auh dari ibu kota proCinsi. Aadi akan bermalam semalam di kampung kelahirannya! sebab penataran yang seyogyanya dilaksanakan selama satu minggu oleh panitia pelaksana $adwalnya dipadatkan! maklum bertepatan dengan tibanya bulan 6amadhan. Sambil tersenyum Aadi menaiki o$ek yang akan mengantarnya ke kampung halamannya. Ia teringat ketika lima belas tahun yang lalu. Saat malam-malam di bulan 6amadhan. 5enyenangkan4 Sebab! ia dan teman-temannya beramai-ramai pergi ke surau ke&il yang tidak $auh dari rumahnya. Biasanya! seminggu sebelum 6amadhan tiba! surau (r 6audhah sudah JdimandiiD dan JdidandaniD! hingga bersih dan indah. =ntuk mengantisipasi membludaknya J$amaah musimanD! maka di eper surau dihamparkan karpet rotan 9lampit; sebagai alas! dibentangkan terpal sebagai atap dan spanduk bekas sebagai dinding. Nek4 0aman Aadi datang4 Seru (l,i.Bu A$. Kainah yang

dipanggil (l,i Nenek4 segera menghentikan peker$aannya dan membersihkan tangannya yang belepotan adonan bingka. Ia sebenarnya tidak terke$ut mendengar kehadiran anak sulungnya itu! walaupun se&ara mendadak. Aadi memang tidak mau merepotkan ibunya yang single parent dan adik-adiknya. Kalau mereka tahu ia akan pulang! pastilah mereka akan menyambutnya dengan berbagai a&ara istimewa! seperti mempersiapkan makanan Jgangan karuhD dan minuman es &endol kesukaannya. Setelah mengu&apkan salam! Aadi langsung menemui ibunya dan men&ium tangan perempuan tua yang sudah mulai keriput itu tanpa ragu-ragu. 0erbin&angan duaberanak itu pun mengalir bagaikan air hu$an yang lebat! maklum banyak berita dan &erita yang hendak disampaikan. J%urhatD lagi4 Saat sen$a tiba. Aadi bergegas pergi ke surau untuk melaksanakan shalat ber$amaah. Ia heran melihat surau yang nampak sepi. Suasana gelap lantaran hanya disinari lampu pi$ar . watt sebanyak dua buah. Ini pemandangan yang sangat kontras $ika dibanding dengan rumah-rumah penduduk yang diterangi ratusan watt.1ulu! surau menggunakan dua buah lampu pitromak! namun &ahayanya $auh lebih terang dari ini! kenang Aadi. Belum lagi se$umlah obor dan lampu tembok yang senga$a ditempatkan di tepi $alan.Kini! listrik sudah masuk desa! aneka benda elektronik bukan barang mewah lagi! parabola bertengger hampir di setiap rumah! tak terke&uali sebuah rumah tua yang ada di u$ung desa. Tower tempat penyangga antena telepon selular pun berdiri dengan angkuh di sanasini.Kok! sepi amat* Aadi membatin. Aadi kembali ke rumah dan bergegas menemui ibunya yang hendak menyusulnya.Sekarang ada berapa surau di kampung kita ini*DD tanya Aadi.Kok! pertanyaanmu aneh begitu! 1i* Ibunya balik bertanya. Se$ak 'aman kamu ke&il dulu sampai sekarang! bahkan mungkin nanti tetap satu sa$a. 8alu! ke mana orang-orang kampung pada $am begini! tanya Aadi. 7ntahlah4 $awab Bu Kainah.3idak tahu4* suara Aadi meninggi dangan mata terbelalak.5aksud Ibu! sekarang mereka kira-kira ada di rumah masing-masing! tetapi! Ibu tidak tahu apa yang sedang mereka ker$akan! $elas Bu Kainah. Kenapa kamu* Astaghfirullahul azhiim4 Aadi sadar. ?ang ditanyakan soal orang lain! kenapa aku emosi kepada ibuku sendiri* lan$utnya di hati. 5aa,kan Aadi! Bu! u&ap Aadi. 3idak apa-apa! $awab Bu Kainah maklum.Setelah melaksanakan shalat magrib! Aadi melangkah ke lorong desa menelusuri $alan setapak yang rumputnya sudah hampir menutupi seluruh badan $alan.1i sebuah rumah megah yang ber&at ungu terdengar oleh Aadi orang-orang tertawa terbahak-bahak. 1ari balik gurden yang sedikit tersingkap ia melihat ada beberapa orang lelaki dewasa sedang nonton teleCisi chanel luar negeri. 1i ruang tamu! seorang pemuda sedang mengotak-atik laptop! sepertinya ia lagi chatting. 1i u$ung beranda rumah seorang rema$a putri senyumsenyum sendiri! barangkali ia sedang ber-S5S ria. 1i bebangkuan depan rumah dua orang (B+ menggoyang-goyangkan kepala! mereka sedang menikmati musik melalui head set yang menempel di telinganya. Nampak lu&u sekali4 Bagaikan dua buah pohon yang diterpa angin ke sana-ke mari! sebab satu head set mereka pakai berdua. +oyang terus4 u&ap Aadi seraya meninggalkan tempat itu. Kedua (B+ itu kian tenggelam dalam keasyikan musik rok yang non-stop.Aadi kembali ke surau. 1i halaman surau nampak se$umlah anak ke&il berlari-larian ke sana@ke mari. 3iba-tiba mun&ul dua sosok lelaki yang &ukup dikenalnya! 0ak 5ar'uki! sang kaum yang merangkap imam surau! usianya sudah berkepala enam dan seorang pemuda bernama )au'i! muazin tetap. Aadi4 Kapan datang* sapa 0ak 5ar'uki dan )au'i berbarengan.3adi siang! $awab Aadi.Ngomong-ngomong! mana $amaah yang lain* tanya Aadi tak sabar menahan keingintahuannya yang menggumpal di dada. Ia men&oba men&ari $awabannya dengan menyapu pandangannya ke segenap pen$uru.?ang penting malam ini ada tambahan $amaah! u&ap 0ak 5ar'uki

berdiplomasi.Siapa*?a! kamu.Aadi geleng-geleng kepala. (pakah anak-anak ke&il yang bermain di luar sana itu akan ikut bergabung dalam shalat ber$amaah nanti* 3anya Aadi.5ereka hanya shalat Isya! setelah itu bermain. 1an! akan datang lagi menemui 0ak 5ar seusai taraweh.=ntuk apa*5eminta tanda tangan! untuk mengisi lembar laporan kegiatan 6amadhan yang diwa$ibkan sekolah.Aadi termenung. Sesaat kemudian! ia melangkah ke sebelah kanan surau. Seingatnya ada beduk lengkap dengan pemukulnya di situ. 8ama ia mondar-mandir dengan mata liar. Ia $uga ingat betul bahwa untuk mengumpulkan masyarakat desanya &ukup dengan memukul beduk yang ada di surau itu. Namun! benda yang di&arinya tidak terlihat sama sekali. 5ana beduk! Ki* tanya Aadi.)au'i nampak kebingungan.5ana beduk* ulang Aadi dengan suara meninggi.=ntuk apa* u&ap )au'i. Kau mau mengambil kulit kerbaunya untuk direbus! lalu dibikin cingor buat makan sahur* ledek )au'i.(ku lagi serius! ni&h4 bentak Aadi.5elihat keadaan mulai memanas! 0ak 5ar'uki mendekat. Sabar! Nak Aadi4 u&ap 0ak 5ar'uki. =ntuk apa kau men&ari beduk* lan$utnya sambil mengelus-elus bahu Aadi. =ntuk mengumpulkan orang-orang agar shalat ber$amaah di surau ini bersama-sama! u&ap Aadi.Aadi4 Aadi4 u&ap 0ak 5ar'uki geleng-geleng kepala. Kau rupanya benar-benar tidak tahu perkembangan masyarakat di sini lagi. 5akanya kalau meninggalkan kampung halaman $angan lama-lama4Aadi makin bingung. (da apa* desaknya. Begini! 1i4 u&ap 0ak 5ar'uki penuh wibawa. 1i sini beduk sudah lama punah. Sebab sudah ada alat-alat komunikasi penggantinya yang lebih &anggih! misalnyaL pengeras suara! handpone! radio! stasion teleCisi mini bahkan internet. 1engan beberapa pen&etan sa$a pesan sudah sampai ke tu$uan! kenapa harus menggunakan beduk* $elas 0ak 5ar'uki. 1engan mata yang memerah Aadi melangkah ke depan paimaman! lalu meraih mi&ro,on dan berteriak! (pi4 (pi44 (pi4 Kontan sa$a suara Aadi menggema ke seluruh pen$uru desa bahkan sampai ke desa tetangga.Saat kemudian terdengar orang-orang sibuk. Se$umlah kakek meraih serti,ikat tanah. Beberapa orang pria menenteng i$a'ah keluarganya. Ibu-ibu berlari mengamankan kotak berisi emaspermata.Aadi mengambil sa$adah-sa$adah lusuh lalu membakarnya di eper surau. 8alu! kembali meraih mi&ro,on dan berteriak. (pi4 (pi4 (pi Neraka4Brang-orang berdatangan dari berbagai pen$uru. 5asing-masing mereka menenteng sebuah ember berisi air yang siap untuk memadamkan api.Biarkan sa$a4 u&ap Aadi lantang. Siapa yang berani memadamkan! akan kubunuh4 lan$utnya sambil membusungkan dada.Brang-orang tertegun.Kepala desa mendekati Aadi. Kalau dibiarkan! surau kita yang satu-satunya ini akan ludes! u&ap Kepala 1esa dengan suara memelas. Sayang kan*Biar sa$a4 u&ap Aadi. ?ang penting harta-benda kalian sudah aman4 &etusnya.3api! kalau api merembet ke rumah penduduk! maka rumahku dan rumah ibumu $uga kena! lan$utnya dengan mata berka&a-ka&a.3iba-tiba empat orang polisi menangkap Aadi. 8alu! membergol dan menyeretnya. ika kalian masih memerlukan surau! padamkanlah4 3etapi! $ika tidak! biarkan sa$a4 u&ap Aadi sesegukan dengan airmata yang kian deras.

Anda mungkin juga menyukai