Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN 10 PRAKTIKUM INSTALASI DAN JARINGAN KOMPUTER Management Bandwidth

Oleh: UMAR 1102677

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013

A. Tujuan 1. Mahasiswa diharapkan mampu mengenal dan memahami konsep Bandwitch access. 2. Mahasiswa mampu melakukan Bandwidth Access menggunakan router MikroTik. 3. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi Bandwidth Access dengan cara queue simple. 4. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi Bandwidth Access dengan cara queue tree. B. Alat dan Bahan Dalam melakukan praktikum ini, Alat dan bahan yang diperlukan antara lain : 1. Router MikroTik. 2. PC Client. 3. Switch atau Hub. 4. Kabel UTP. 5. Layanan Access Internet. C. Teori Singkat Bandwidth didalam jaringan Komputer sering digunakan sebagai suatu sinonim untuk data transfer rate yaitu jumlah data yang dapat dibawa dari sebuah titik ke titik lain dalam jangka waktu tertentu (pada umumnya dalam detik). Jenis Bandwidth ini biasanya diukur dalam bps (bits per second). Adakalanya juga dinyatakan dalam Bps (bytes per second). Suatu modem yang bekerja pada 57,600 bps mempunyai Bandwidth dua kali lebih besar dari modem yang bekerja pada 28,800 bps. Secara umum, koneksi dengan Bandwidth yang besar/tinggi memungkinkan pengiriman informasi yang lebih besar. Alokasi atau reservasi Bandwidth adalah sebuah proses menentukan jatah Bandwidth kepada pemakai dan aplikasi dalam sebuah jaringan. Termasuk didalamnya menentukan prioritas terhadap berbagai jenis aliran data berdasarkan seberapa penting atau krusial dan delay-sensitive aliran data tersebut. Hal ini memungkinkan penggunaan Bandwidth yang tersedia secara efisien, dan apabila sewaktu-waktu jaringan menjadi lambat, aliran data yang memiliki prioritas yang lebih rendah dapat dihentikan, sehingga aplikasi yang penting dapat tetap berjalan dengan lancar. Besarnya saluran atau Bandwidth akan berdampak pada kecepatan transmisi. Data dalam jumlah besar akan menempuh saluran yang memiliki Bandwidth kecil lebih lama dibandingkan melewati saluran yang memiliki Bandwidth yang besar. Kecepatan transmisi tersebut sangat dibutuhkan untuk aplikasi Komputer yang memerlukan jaringan terutama aplikasi real-time, seperti videoconferencing. Penggunaan Bandwidth untuk LAN bergantung pada tipe alat atau medium yang digunakan, umumnya semakin tinggi Bandwidth yang ditawarkan oleh sebuah alat atau medium, semakin tinggi pula nilai jualnya. Sedangkan penggunaan Bandwidth untuk WAN bergantung dari kapasitas yang

ditawarkan dari pihak ISP, perusahaan harus membeli Bandwidth dari ISP, dan semakin tinggi Bandwidth yang diinginkan, semakin tinggi pula harganya. sebuah teknologi jaringan baru dikembangkan dan infrastruktur jaringan yang ada diperbaharui, aplikasi yang akan digunakan umumnya juga akan mengalami peningkatan dalam hal konsumsi Bandwidth. Router MikroTik menyediakan fasilitas untuk pengaturan bandwidth, sehingga dengan adanya fasilitas ini seorang administrator jaringan bisa mengelola/membatasi bandwidth kepada tiap-tiap client.Bandwidth Limiter (queue) pada MikroTik yang berfungsi untuk mengontrol mekanisme data rate secara umum ada 2 jenis, yaitu queue tree dan simple queue. Administrator jaringan boleh memilih salah satu dari kedua bentuk manajemen bandwidth tersebut. D. Langkah Kerja 1. Persiapan LAN a. Bangun sebuah jaringan LAN dan hubungkan dengan jaringan Lokal Elektronika yang terhubung ke internet via Jaringan UNP, seperti topologi berikut :

b. Sebelum melakukan pengaturan bandwidth, pada router mikrotik kondigurasi hal-hal berikut : Interface yang dipakai untuk menghubungkan MikroTik dengan jaringan Elektronika beri nama public. Interface yang dipakai untuk menghubungkan MikroTik dengan jaringan Local beri nama local. Konfigurasi Routing Koonfigurasi NAT c. Konfigurasi IP Address tiap-tiap PC Client. 2. Manajemen bandwidth jenis queue simple

Queue Simple merupakan cara sederhana melakukan limit data rate untuk IP Address atau subnet. Perhatikan illustrasi berikut :

Berikut ini adalah langkah-langkah konfigurasi queue simple : a. Melalui aplikasi Winbox, pilih menu New Terminal. b. Berikut ini adalah perintah konfigurasi queue simple.
[admin@MikroTik] > queue simple [admin@MikroTik] /queue simple> add name=limit-client1 interface=lan target-address=192.168.1.2/32 maxlimit=64000/128000 [admin@MikroTik] /queue simple> add name=limit-client2 interface=lan target-address=192.168.1.3/32 maxlimit=64000/128000 [admin@MikroTik] /queue simple> add name=limit-client3 interface=lan target-address=192.168.1.4/32 maxlimit=64000/128000 [admin@MikroTik] /queue simple> print Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic 0 name="limit-client1" target-addresses=192.168.1.2/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=lan parent=none direction=both priority=8 queue=default-small/default-small limit-at=0/0 max-limit=64k/128k burst-limit=0/0 burst-threshold=0/0 burst-time=0s/0s total-queue=default-small 1 name="limit-client2" target-addresses=192.168.1.3/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=lan parent=none direction=both priority=8 queue=default-small/default-small limit-at=0/0 max-limit=64k/128k burst-limit=0/0 burst-threshold=0/0

burst-time=0s/0s total-queue=default-small 2 name="limit-client3" target-addresses=192.168.1.4/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=lan parent=none direction=both priority=8 queue=default-small/default-small limit-at=0/0 max-limit=64k/128k burst-limit=0/0 burst-threshold=0/0 burst-time=0s/0s total-queue=default-small [admin@MikroTik] /queue simple>

Keterangan : add name=limit-client1, menfinisikan nama dari queue simple untuk konfigurasi komputer client 1. Interface=local, merupakan antarmuka/interface untuk gateway client. targetaddresses=192.168.1.2/32, merupakan IP address milik komputer Client1. maxlimit=64000/128000, merupakan limit maksimum komputer client untuk uplink 64 kbps dan downlink 128 kbps. 3. Manajemen bandwidth jenis queue tree Queue Tree merupakan limit bandwidth yang kompleks karena pelimitan dapat dikelompokkan berdasarkan portokol, ports atau kelompok IP Address. Sebelum melakukan pelimitan, terlebih dahulu harus dilakukan penandaan paket aliran paket menggunakan suatu tanda mangle agar paket tersebut dikenal oleh queue tree. Mangle adalah istilah yang dipakai pada mikrotik. Hal ini bertujuan untuk membedakan paket yang downlink only dan uplink only sehingga limit pada bandwidth dapat bekerja optimal. Berikut ini adalah proses konfigurasi queue tree : a. Konfigurasi mangle untuk client 1
[admin@MikroTik] > ip firewall mangle [admin@MikroTik] /ip firewall mangle> add src-address= 192.168.1.2/32 action=mark-connection new-connectionmark=mark-client1 chain=prerouting [admin@MikroTik] /ip firewall mangle> add connection-mark=markclient1 action=mark-packet new-packet-mark=client1 chain=prerouting [admin@MikroTik] /ip firewall mangle> print Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic 0 chain=prerouting action=mark-connection new-connectionmark=mark-client1 passthrough=yes src-address=192.168.1.2 1 chain=prerouting action=mark-packet new-packet-mark=client1 passthrough=yes connection-mark=mark-client1 [admin@MikroTik] /ip firewall mangle>

b. Konfigurasi queue tree untuk client 1


[admin@MikroTik] /ip firewall mangle> /queue tree [admin@MikroTik] /queue tree> add name=client1-downlink parent=lan limit-at=96000 packet-mark=client1 max-limit=192000 [admin@MikroTik] /queue tree> add name=client1-uplink parent=wan limit-at=32000 packet-mark=client1 max-limit=64000 [admin@MikroTik] /queue tree> print Flags: X - disabled, I - invalid 0 name="client1-downlink" parent=local packet-mark=client1 limit-at=96k queue=default priority=8 max-limit=192k burstlimit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s 1 name="client1-uplink" parent=public packet-mark=client1 limitat=32k queue=default priority=8 max-limit=64k burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s [admin@MikroTik] /queue tree>

c. Konfigurasi mangle untuk client 2


[admin@MikroTik] /queue tree> /ip firewall mangle [admin@MikroTik] /ip firewall mangle> add srcaddress=192.168.1.3/32 action=mark-connection new-connectionmark=mark-client2 chain=prerouting [admin@MikroTik] /ip firewall mangle> add connection-mark=markclient2 action=mark-packet new-packet-mark=client2 chain=prerouting [admin@MikroTik] /ip firewall mangle> print Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic 0 chain=prerouting action=mark-connection new-connectionmark=mark-client1 passthrough=yes src-address=192.168.1.2 1 chain=prerouting action=mark-packet new-packet-mark=client1 passthrough=yes connection-mark=mark-client1 2 chain=prerouting action=mark-connection new-connectionmark=mark-client2 passthrough=yes src-address=192.168.1.3 3 chain=prerouting action=mark-packet new-packet-mark=client2 passthrough=yes connection-mark=mark-client2 [admin@MikroTik] /ip firewall mangle>

d. Konfigurasi queue tree untuk client 2


[admin@MikroTik] /ip firewall mangle> /queue tree [admin@MikroTik] /queue tree> add name=client2-downlink parent=lan limit-at=96000 packet-mark=client2 max-limit=192000 [admin@MikroTik] /queue tree> add name=client2-uplink parent=wan limit-at=32000 packet-mark=client2 max-limit=64000 [admin@MikroTik] /queue tree> print Flags: X - disabled, I - invalid 0 name="client1-downlink" parent=local packet-mark=client1 limit-at=96k queue=default priority=8 max-limit=192k burstlimit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s 1 name="client1-uplink" parent=public packet-mark=client1 limitat=32k queue=default priority=8 max-limit=64k burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s 2 name="client2-downlink" parent=local packet-mark=client2 limit-at=96k queue=default priority=8 max-limit=192k burstlimit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s 3 name="client2-uplink" parent=public packet-mark=client2 limitat=32k queue=default priority=8 max-limit=64k burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s

e. Konfigurasi mangle untuk client 3


[admin@MikroTik] /queue tree> /ip firewall mangle [admin@MikroTik] /ip firewall mangle> add srcaddress=192.168.1.4/32 action=mark-connection new-connectionmark=mark-client3 chain=prerouting [admin@MikroTik] /ip firewall mangle> add connection-mark=markclient3 action=mark-packet new-packet-mark=client3 chain=prerouting [admin@MikroTik] /ip firewall mangle> print Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic 0 chain=prerouting action=mark-connection new-connectionmark=mark-client1 passthrough=yes src-address=192.168.1.2 1 chain=prerouting action=mark-packet new-packet-mark=client1 passthrough=yes connection-mark=mark-client1 2 chain=prerouting action=mark-connection new-connectionmark=mark-client2 passthrough=yes src-address=192.168.1.3 3 chain=prerouting action=mark-packet new-packet-mark=client2 passthrough=yes connection-mark=mark-client2 4 chain=prerouting action=mark-connection new-connectionmark=mark-client3 passthrough=yes src-address=192.168.1.4 5 chain=prerouting action=mark-packet new-packet-mark=client3 passthrough=yes connection-mark=mark-client3

f. Konfigurasi queue tree untuk client 3


[admin@MikroTik] /ip firewall mangle> /queue tree [admin@MikroTik] /queue tree> add name=client3-downlink parent=lan limit-at=96000 packet-mark=client3 max-limit=192000 [admin@MikroTik] /queue tree> add name=client3-uplink parent=wan

limit-at=32000 packet-mark=client3 max-limit=64000 [admin@MikroTik] /queue tree> print Flags: X - disabled, I - invalid 0 name="client1-downlink" parent=lan packet-mark=client1 limitat=96k queue=default priority=8 max-limit=192k burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s 1 name="client1-uplink" parent=wan packet-mark=client1 limitat=32k queue=default priority=8 max-limit=64k burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s 2 name="client2-downlink" parent=lan packet-mark=client2 limitat=96k queue=default priority=8 max-limit=192k burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s 3 name="client2-uplink" parent=wan packet-mark=client2 limitat=32k queue=default priority=8 max-limit=64k burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s 4 name="client3-uplink" parent=wan packet-mark=client3 limitat=32k queue=default priority=8 max-limit=64k burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s 5 name="client3-downlink" parent=lan packet-mark=client3 limitat=96k queue=default priority=8 max-limit=192k burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s [admin@MikroTik] /queue tree>

Evaluasi dan Kesimpulan 1. Bandwidth merupakan nilai hitung atau perhitungan konsumsi transfer data telekomunikasi yang dihitung dalam satuan bit per detik atau yang biasa disingkat bps yang terjadi antara komputer server dan komputer client dalam waktu tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Downlink adalah sinyal radio frequency (RF) yang dipancarkan dari satelit ke stasiun bumi. Uplink adalah sinyal radio frequency (RF) yang dipancarkan dari stasiun bumi ke satelit . 2. Adapun prinsip kerja limit bandwidth a. Queue simple Simple merupakan cara sederhana melakukan limit data rate untuk IP Address atau subnet b. Queue tree merupakan limit bandwidth yang kompleks karena pelimitan dapat dikelompokkan berdasarkan portokol, ports atau kelompok IP Address. Sebelum melakukan pelimitan, terlebih dahulu harus dilakukan penandaan paket aliran paket menggunakan suatu tanda mangle agar paket tersebut dikenal oleh queue tree. Mangle adalah istilah yang dipakai pada mikrotik. Hal ini bertujuan untuk membedakan paket yang downlink only dan uplink only sehingga limit pada bandwidth dapat bekerja optimal.

Anda mungkin juga menyukai