Anda di halaman 1dari 2

1. Jelaskan kaitan antara gejala yang muncul dan patogenesis penyakit! Pasien menderita penyakit osteoporosis.

Osteoporosis terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara osteoblas (sel pembentuk masa tulang) dan osteoklas (sel pendekstruksi masa tulang), yakni jumlah dan aktivitas osteoklas lebih besar daripada osteoblas. Faktor yang berperan dalam menjaga keseimbangan fungsi osteoklas dan osteoblas yaitu hormon seks estrogen. Adanya estrogen akan meningkatkan apoptosis osteoklas dan menurunkan apoptosis osteoblas. Diketahui bahwa pasien wanita berusia 67 tahun dan kemungkinan sudah mengalami menopouse sehingga jumlah estrogen dalam tubuhnya sehikit dan mengakibatkan apoptosis osteoklas menurun (jumlah osteoklas banyak) sedangkan apoptosis osteoblas meningkat (jumlah osteoblas menurun). Dengan meningkatnya jumlah osteoklas maka akan

mengakibatkan destruksi tulang terus menerus tanpa diimbangi dengan pembentukan tulang oleh osteoblas sehingga masa tulang menurun. Penurunan masa tulang akan mengakibatkan nyari dan kaku pada tulang seperti yang diderita pasien, serta kifosis (membungkuk ke depan) sehingga menurunkan tinggi pasien. Nyeri dan kaku dialami pasien pada tulang punggung, pinggul, kaki, dan tangan dikarenakan tulang tulang tersebut terdiri dari tulang spongi yang rusak karena defisiensi hormon seks. Adanya nyeri dan kaku pada tulang mengakibatkan pasien sulit berjalan dan mudah jatuh. Pasien penderita osteoporosis yang jatuh, rawan mengalami patah tulang pada tulang belakang, pinggul, telapak tangan, dan kaki.

2. Jelaskan proses kehilangan masa tulang akibat penuaan! Penuaan merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya osteoporosis. Hal yang mempengaruhi terjadinya osteoporosis yaitu fungsi organ, hormon sex, dan stress mekanik pada tulang. Pada orang tua, fungsi organ mengalami penurunan, misalnya fungsi absorbsi pada saluran cerna. Ketika fungsi organ saluran cerna menurun maka kemampuan uptake dan absorbsi kalsium juga menurun. Diketahui bahwa kalsium merupakan salah satu penyusun tulang sehingga jika absorbsi kalsium berkurang maka bahan penyusun tulang juga berkurang dan mengakibatkan osteoporosis. Hormon sex yang berperan dalam proses kehilangan masa tulang yaitu hormon estrogen. Hormon estrogen pada rang tua, terutama wanita yang sudah mengalami masa menopause, banyak berkurang. Hormon estrogen sangat berperan dalam pembentukan masa tulang, yakni meningkatkan apoptosis sel osteoklas (sel pen

destruksi tulang), menurunkan induksi RANKL, menurunkan apoptosis osteoblas (sel pembentuk masa tulang), meurunkan stress oksidasi, dsb. Dengan demikian, penuaan menyebabkan berkurangnya hormon estrogen sehingga menghambat pembentukan masa tulang dan meningkatkan kehilangan masa tulang. Orang tua banyak melakukan kegiatan sehingga meningkatkan stess mekanik pada tulang. Dengan meningkatnya stess mekanik maka akan meningkatkan terjadinya osteoporosis.

Anda mungkin juga menyukai